Jumlah Sambungan
B. Teknis Operasional
1 Pengembangan Perencanaan 2 Sanitasi Sistim On-Site
2.a. Pembangunan baru -MCK
- Jamban Keluarga dan Septik Tank/Cubluk - Septik tank komunal
- Sistem Sanitasi Berbaris Masyarakat - Truk tinja
- IPLT
2.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas
- Truk tinja ,
- IPLT
2.c. Operas! dan Pemeliharaan - Truk tinja
- IPLT
Aternatif-2 No Aspek Pengelolahan Air Limbah Alternatif-1
Teknis Manfaat Biaya (Rp.) Teknis Manfaat Biaya (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Sistim Off-site Sanitation 3a. Pembangunan Baru
- Sambungan Rumah
- Sistim Sanitasi Berbaris Masyarakat - Sistim Jaringan Pengumpul - IPAL
3.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas - Sistim Jaringan Pengumpul - IPAL
3.c. Operasi dan Pemeliharaan
- Sambungan Jaringan Pengumpul - IPAL
C. Pembiayaan
- Sumber dan Sistem Pembiayaan - Alokasi APBD
- Tarif Retribusi
- Mekanisme Penarikan Retribusi - Realisasi Penerimaan Retribusi
Tabel 4.75
Sistem Prasarana dan Sarana Air Limbah yang Diusulkan
No Aspek Pengolahan Air Limbah Kondisi saat ini TA2007 Kondisi Akhir PJMTA 2007 Keterangan
1 2 3 4 5
A. Kelembagaan:
- Bentuk Institusi belumada belum ada akan dibentuk
- Dasar Hukum Pembentukan Institusi belum ada belum ada akan dibentuk
- SDM belum tersedia belum tersedia peningkatan SDM
B. Teknik Operasional:
I. Sanitasi Sistem On-site masih terbatas/kurang masih terbatas/kurang perlu penambahan 1.a Pembangunan Baru:
- MCK masih terbatas/kurang masih terbatas/kurang perlu penambahan
- Jamban Keluarga dan Septik tank/cubluk masih terbatas/kurang masih terbatas/kurang perlu penambahan
- Septik Tank Komunal belum tersedia belum tersedia akan dibuat
- Sistim sanitasi berbaris masyarakat belum ada belum ada akan dibuat - Truk Tinja masih terbatas/kurang masih terbatas/kurang perlu penambahan
- IPLT belum ada Belum ada akan dibuat
1.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas
- Truk Tinja masih terbatas/kurang (hanya 1 unit) masih terbatas/kurang ( 1 unit) perlu penambahan
- IPLT belum tersedia belum tersedia akan dibuat IPLT
1.C. Operasi dan Pemeliharaan
- Truk Tinja belum dilaksanakan dgn baik belum dilaksanakan dgn baik perlu peningkatan pemeliharaan
- IPLT tidak ada OP tidak ada OP perlu dilakukan OP
No Aspek Pengolahan Air Limbah Kondisi saat ini TA 2007 Kondisi Akhir PIJMTA 2007 Keterangan
1 2 3 4 5
2.a. Pembangunan Baru:
- Sambungan Rumah masih terbatas masih terbatas perlu penambahan
- Sistem jaringan pengumpul belum tersedia belum tersedia akan dibuat - IPAL belum tersedia/belum ada belum tersedia/belum ada akan dibuat - Sistem sanitasi berbaris masyarakat belum tersedia belum tersedia akan dibuat - Sistem sanitasi di kawasan RSH belum tersedia belum tersedia akan dibuat 2.b. Rehabilitas dan Peningkatan Kapasitas
- Sistem jaringan pengumpul belum dilakukan belum dilakukan akan dilakukan rehabilitasi
- IPAL belum dilakukan belum dilakukan akan dilakukan rehabilitasi
2.c. Operasidan Pemeliharaan
- Sambungan Jaringan Pengumpul belum dilakukan dgn baik belum dilakukan dgn baik akan dilakukan OP - IPAL belum dilakukan dgn baik belum dilakukan dgn baik akan dilakukan OP
C. Pembiayaan
- Sumber dan Sistem Pembiayaan belum memadai belum memadai perlu penambahan sumber biaya
- AlokasiAPBD masih terbatas masih terbatas perlu ditingkatkan/penambahan
- Tarif restribusi belum ada/belum ditentukan belum ada/belum ditentukan perlu penetapan tarif - Mekanisme Penarikan Retribusi belum jelas belum jelas perlu diatur lebih lanjut
-Tabel 4.76
Usulan dan Prioritas Program Pengelolaan Air Limbah
(Rp. ) Vol. Biaya Vol. Biaya Vol. Biaya
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Peningkatan Kelembagaan Pengelola
Air Limbah
-2 Penyusunan Master Plan, Outline Plan, FS, Pkt 500.000.000 1,00 500.000.000 Kab. Tambrauw 1,00 500.000.000
DED
3 Pengembangan Pengolahan Sanitasi
Sistem On-Site
- lok 1.000.000.000 4,00 4.000.000.000 Kab. Tambrauw 2,00 2.000.000.000 2,00 2.000.000.000
-4 Pengembangan Pengolahan Sanitasi
Sistem Off-Site
-- lok 3.000.000.000 2,00 6.000.000.000 Kab. Tambrauw 1,00 3.000.000.000 1,00 3.000.000.000
10.500.000.000 500.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
- IPAL
Rehabiitas peningkatan kapasitas - Jaringan Perpipaan
- Kapasitas IPAL
Peningkatan operasi dan pemeliharaan: berbasis masyarakat
Pembangunan PS air limbah mendukung kawasan RSH
- Sistem Jaringan Perpipaan
2
Pembangunan PS Sanitasi Sistem On-Site berbasis masyarakat
Harga Satuan
Penyediaan Prasarana Pengumpul Tinja (Truk Tinja)
Perkuatan Institusi dan SDM
Penyediaan Sarana Sanitasi Sistem On-Site Ket. 2011 2012 2013 Klafikasi Tanggung Jawab Jadwal Pelaksanaan
Volume Manfaat Biaya (Rp.) Lokasi
JUMLAH
No. Kegiatan Sat.
Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan
Penyediaan Sambungan Rumah Pembangunan:
- Sistem Jaringan Pengumpul Perpipaan - IPAL
Tabel 4.77
Usulan Pembiayaan Proyek Pengelolaan Air Limbah
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Peningkatan Kelembagaan Pengelola Air Limbah
-2 Penyusunan Master Plan, Outline Plan, FS, 500.000.000 500.000.000
DED
2 Pengembangan Pengolahan Sanitasi Sistem On-Site
- 4.000.000.000 4.000.000.000
-3 Pengembangan Pengolahan Sanitasi Sistem Off-Site
-berbasis masyarakat
Penyediaan Prasarana Pengumpul Tinja (Truk Tinja)
Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan
Penyediaan Sambungan Rumah Pembangunan:
- Sistem Jaringan Pengumpul Perpipaan - IPAL
Pembangunan PS Sanitasi Sistem Off-Site
Pusat 2
No. Kegiatan Total
Perkuatan Institusi dan SDM
Penyediaan Sarana Sanitasi Sistem On-Site
Pembangunan PS Sanitasi Sistem On-Site
Swasta Masyarakat Perusahaan Daerah
Provinsi Kabupaten SLA Hibah
Tabel 4.78
SNI Mengenai Air Limbah Permukiman
No. No. SNI Judul Ruang Lingkup
1. SNI 03-2398-2002 Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Dengan Sistem Resapan 2. SNi 03-2399-2002 Tata Cara Perencaan Bangunan
MCK Umum
3. SNI 19-6410-2000 Tata Cara Penimbunan Tanah Bidang Resapan Pada
Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga
Standar ini mencakup di dalam merencanakan dan melaksanakan sistem penimbunan tanah untuk resapan pengolahan air limbah rumah tangga, yaitu persyaratan tanah dan lokasi, desain timbunan, dan teknis penimbunan yang dilakukan.
4. SNI 03-6379-2000 Spesifikasi dan Tata Cara Pemasangan Perangkap Bau
Standar ini mengatur bahan dan pemasangan unit perangkap bau, pencegat dan pemisah
5. SNI 03-6368-2000 Spesifikasi Pipa Beton untuk Saluran Air Limbah, Saluran Air Hujan dan Gorong-Gorong
Standar ini menetapkan spesifikasi pipa beton tidak bertulang untuk saluran air limbah rumah tangga, limbah industri, air hujan dan gorong-gorong (dalam satuan metrik ), spesifikasi berlaku untuk pabrik dan perdagangan dan tidak termasuk persyaratan untuk
6. SNI 9-6409-2000 Tata Cara Pengambilan Contoh Limbah Tanpa Pemadatan Dari Truk
Tata cara ini mencakup metode pengambilan contoh dengan tabung konsentrik, pengambilan contoh limbah dengan “a thin walled tube sampler ”, pengambilan contoh dengan “trier ”, pengambilan contoh dengan bor, pengambilan contoh dengan bor barel, pengambilan co 7. SNI 19-6466-2000 Tata Cara Evaluasi Lapangan
Untuk Sistem Peresapan
Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga
Standar ini memaut evaluasi lapangan untuk kondisi tanah kandungan dan permeabilita, kedalaman sampai dasar, kemiringan, posisi laskap, seluruh syarat yang melatarbelakangi dan berpotensi pada banjir. Laporan harus di buat dalam 30 hari terhitung sejak pe
4.4 Rencana Investasi Sub Bidang Persampahan
4.4.1 Petunjuk Umum Pengelolaan Persampahan
4.4.1.1 Umum
Sampah merupakan buangan hasil suatu proses atau aktivitas yang berbentuk padat. Sampah dihasilkan oleh rumah tangga, pasar, rumah sakit, tempat rekreasi, jalan, pertanian dan industri. Secara fisik sampah dapat dibedakan menjadi sampah kering dan sampah basah, sampah dapat juga dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Pembedaan sampah dapat pula dilakukan pada kandungan racun, sehingga sampah dibedakan menjadi sampah beracun dan tidak beracun. Pembedaan yang dikenal secara luas adalah pembedaan sampah organik dan sampah anorganik.
Pengelolaan sampah yang berasal dari rumah tangga, pasar, komersial, fasilitas umum dan kawasan industri dilaksanakan oleh Bidang Perumahan dan Penyehatan Lingkungan (P2L) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tambrauw yang penanganannya langsung ditangani oleh Seksi Penyehatan Lingkungan. Cakupan tugas Seksi Penyehatan Lingkungan untuk menangani persampahan adalah sebagai berikut :
Bertugas melaksanakan / mengawasi pembersihan jalan dan lingkungan dan penilaian Kabupaten Tambrauw yang bersih.
Bertugas mengangkut sampah dari TPS ke TPA dan melaksanakan pengangkutan, pengawasan dan pembinaan pengangkutan sampah yang dikelola masyarakat. Secara operasional dimulai dari pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan ke TPA.
4.4.1.2 Kebijakan, Program dan Kegiatan Pengelolaan
Persampahan Dalam Rencana Kabupaten
Tambrauw
Kebijaksanaan dasar perencanaan sistem pengelolaan sampah adalah sebagai berikut : Penanggung jawab pengelolaan kebersihan kota adalah Pemerintah Daerah
setempat.
Tanggung jawab Pemerintah Pusat terbatas pada pembinaan pengaturan dan prakarsa pembangunan.
Cara peningkatan pelayanan persampahan kota dilaksanakan secara bertahap. Tercapainya target peningkatan kualitas lingkungan perkotaan dengan
memprakarsai program penyehatan lingkungan secara terpadu.
Institusi pengelolaan sampah harus sudah mempunyai rencana kerja jangka pendek, menengah dan panjang.
Pembiayaan pengelolaan sampah diarahkan ke pembiayaan sendiri oleh masyarakat. Pemda hanya membiayai 20 % dari total biaya pengelolaan, yaitu untuk pelayanan umum.
Peningkatan dan pengikutsertaan peran serta masyarakat dalam sistem pengelolaan sampah.
Mengikutsertakan dan melibatkan peran serta swasta secara formal dalam pengelolaan sampah.
Gambar 4.4
Skema Kegiatan Operasional Persampahan Di Kabupaten Tambrauw
2) Pewadahan Sampah
Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan akhirnya. Tujuan utama dari pewadahan adalah untuk menghindari terjadinya sampah yang berserakan sehingga mengganggu lingkungan dari segi kesehatan, kebersihan dan estetika.
Pewadahan dapat dikelompokkan sebagai pewadahan individual serta
Pewadahan individual dimaksudkan untuk menampung sampah dari masing-masing sumber sampah. Pewadahan komunal dimaksudkan untuk menampung lebih dari satu sumber sampah.
3) Pengumpulan Sampah
Yang dimaksud dengan sistem pengumpulan sampah yaitu cara atau proses pengambilan sampah mulai dari tempat pewadahan/ penampungan sampah dari sumber timbulan sampah sampai ke tempat pengumpulan sementara/stasiun pemindahan atau sekaligus diangkut ke tempat pembuangan akhir.
Pengumpulan umumnya dilaksanakan oleh petugas kebersihan kota atau swadaya masyarakat (pemilik sampah, badan swasta atau RT/RW).
4) Pemindahan Sampah
Proses pemindahan terdapat pada pengelolaan sampah dengan pengumpulan secara tidak langsung. Proses ini diperlukan karena kondisi daerah pelayanan tidak memungkinkan untuk diterapkan pengumpulan dengan kendaraan truk secara langsung. Di samping itu juga proses ini akan sangat membantu efisiensi proses pengumpulan. Pekerjaan utama pada proses ini yaitu memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam truk pengangkut.
Lokasi pemindahan dapat bersifat terpusat (pola transfer depo) atau tersebar. Fungsi lokasi pemindahan terpusat : proses pemindahan, penyimpanan alat, perawatan ringan, proses pengendalian (desentralisasi). Sedangkan fungsi lokasi pemindahan tersebar : proses pemindahan dan penyimpanan alat.
5) Pengangkutan sampah
Yang dimaksud dengan pengangkutan sampah dalam hal ini adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara (transfer depo) atau langsung dari tempat sumber sampah ke TPA.
daerah sumber, dengan menggunakan kendaraan pengangkut berupa truk (biasa, dump truck, compactor, dll).
B. Pola Teknis Operasional