• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAYAT/BAHIKAYAT SALAWAT MUNDAM

3.2 Nilai Budaya Teks Salawat Dulang

3.2.5 Teks Sejarah Nabi Ibrahim

Seuai dengan judunya, cuplikan sejarah perjuangan Nabi Ibrahim dalam menegakkan agama tauhid juga menjadi teks pilihan dalam pertunjukan salawat dulang Ampalu. Dalam pandangan tukang salawat, tentunya nilai-nilai perjuangan sebagaimana diperlihatkan oleh Nabi Ibrahim dalam beragama tersebut, penting untuk diwariskan ulang kepada masyarakat, terutama khalayak yang hadir dalam setiap pertunjukan yang mereka lakukan. Nabi Ibrahim adalah figur seorang tokoh pembaharu sistem kepercayaan dan keyakinan yang segala perjuangannya mesti berhadapan dengan kekuatan penguasa zalim Raja Nambruz—penentang ajaran tauhid yang mengesakan Allah SWT. Tidak hanya itu, dalam mengemban misi kenabiannya Nabi Ibrahim ternyata harus berhadapan orang tua laki-lakinya sendiri—bernama Azan, yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai pembuat patung berhala. Sebuah perjuangan berat sekaligus sebuah pilihan dilematis karena mesti berseberangan dengan orang tuanya sendiri. Pada satu sisi Nabi Ibrahim adalah seorang nabi dan rasul yang mengemban tugas-tugas muliya dari Tuhan dalam rangka memurnikan bentuk-bentuk pengamalan umat beragama di masa itu. Sementara itu, pada sisi lain Nabi Ibrahim ternyata harus berhadapan dengan satu sistem kekuasaan yang telah lama manaungi para penganut keyakinan yang salah, yaitu sebagai umat penyembah berhala. Orang tua Nabi Ibrahim sendiri merupakan tokoh penting dalam sistem kepercayaan dan keyakinan beragama yang salah tersebut.

Menurut tukang salawat sebagaimana dikisahkan dalam teks bait (1), sejarah Nabi Ibrahim dalam konsep keberagamaan umat Islam bertepatan dengan perayaan salah satu agama besar Islam, yaitu hari Raya Qurban atau sering juga disebut dengan Hari Raya Idul Adha. Hari besar umat beragama Islam tersebut setiap tahunnya dirayakan pada setiap tanggal 10 Zulhijjah serta merupakan momen penting yang senantiasa ditunggu dengan segala bentuk persiapan dan kemeriahan pelaksanaannya Setiap umat islam yang memiliki kesanggupan, baik dari segi pembiayaan maupun terkait dengan kesanggupan fisik dan mental

akan pergi menunaikan ibadah haji ke Kota Mekah. Ada pula umat Islam yang kemudian memilih sebagai peserta qurban serta daging hewan qurban tersebut kemudian disedekahkan kepada para tetangga dan seluruh anggota masyarakat di kampung halaman. Suasana ber-Idul Adha senantiasa meriah, hamper seluruh penjuru negeri masyarakat hadir untuk menunaikan shalat sunat Idul Adha serta sesudahnya menghadiri acara penyembelihan hewan qurban.

Sebagaimana dikisahkan pula di dalam teks bait (1) Nabi Ibrahim melakukan satu bentuk aksi bernai dalam rangka menunjukkan penentangannya terhadap praktik sesat pengamalan ajaran agama, yaitu menghancurkan berhala-berhala yang dijadikan Tuhan oleh umat. Aksi berani tersebut kemudian mendapatkan penentangan dari penguasa dan bahkan orang tua laki-laki Nabi Ibrahim yang bernama Azar. Nabi Ibrahim sadar betul bahwa perbuatannya tersebut akan menimbulakn kegaduhan di tengah masyarakat, sekaligus mengundang reaksi keras dari pengusa Raja Namruz. Namun demikian, misi kerasulan yang dibawa menjadikan Nabi Ibrahim berani serta mengabaikan segala bentuk resiko yang akan dialami. Nabi Ibrahim tetap kokoh dalam perjuangannya menegakkan agama tauhid, meskipun kemudian dia dibakar di dalam kobaran api yang menyala-nyala. Kebenaran yang disuarakan Ibrahim tentunya tidak sekedar berakibat buruk, Tuhan kemudian menyelamatkan Ibrahim dari kobaran api.

Wahai sahabat tolan saudaro Dalam agamo ado sajarahnyo Di Bulan Zulhijjah tanggal 10 Idul Adhya sudahlah nyato Idul Qurban ka jadi juo

Sejarah Ibrahim situ adonyo Nabi Ibrahim ado disitu

Azar namo bapaknyo

Ibrahim namonyo nabi Sagalo barhalo nyo habisi Hanyo sabuah nan batinggakan Barhalo nan gadang nyo tinggakan Barhalo nan kecil nyo habiskan kapak nyo salekkan

Dibagian rusuk sabalah kanan

Wahai sahabat tolan saudara Dalam agama ada sejarahnya Di bulan Zulhijjah tanggal 10 Idul Adha sudahlah nyata Idul Qurban jadilah juga Sejarah Ibrahim sana adanya Nabi Ibrahim ada disana Azar nama bapaknya

Orang yang selalu menyembah berhala Ibrahim namanya nabi

Segala berhala dia habisi

Hanya sebuah yang ditinggalkan Berhala yang besar dia tinggalkan berhala yang kecil dia habiskan Sebuah kampak dia selibkan Dibagian rusuk sebelah kana (1).

Di bait (2) teks sejarah Ibrahim dikisahkan bagaimana terjadinya dialog menarik antara Nabi Ibrahim dengan orang tuanya Azar terkait dengan hancurnya berhala-berhala sembahan yang notabene merupakan buah karya Azar. Dialog antara anak dengan bapak tersebut penting untuk disimak, terutama dalam upaya menemukan nilai-nilai kebajikan berdasarkan logika akal sehat yang diperlihatkan oleh Nabi Ibrahim dalam rangka menghadapi kemarahan bapaknya. Nabi Ibrahim di dalam teks

bait (2) terlihat berupaya mempertanyakan keabsahan serta kebenaran dari bentuk kepercayaan yang dimilki oleh Azar, yaitu sebagai penyembah berhala-berhala yang telah dia rusak serta hancurkan. Bagi Azar dan umat dimasa itu berhala-berhala tersebut adalah Tuhan yang kemudian disembah sementara bagi Ibrahim hanyalah buatan manusia yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan pilihan kata dan kalimat yang santun namun menggelitik Nabi Ibrahim melayani orang tuanya Azar serta berupaya mengajaknya untuk berfikir jernih sesuai logika keyakinan yang benar dan lurus, terkait bentuk keyakinan yang selama ini dianut di tengah masyarakat.

Kisah kenabian Nabi Ibrahim tentunya tidak disampaikan secara tuntas dalam dua bait teks sejarah Ibrahim tersebut. Namun demikian, kiranya tukang salawat melihat bahwa keberanian serta kecerdikan yang dimilki oleh Nabi Ibrahim merupakan nilai penting yang mesti diceritakan ulang kepada umat Islam di masa sekarang. Secara implisit tukang salawat ingin menegaskan bahwa umat Islam di masa sekarang perlu mencontoh serta menauladani sikap dan kepribadian Nabi Ibrahim dalam menegakkan ajaran ketauhidan kepada Allah SWT. Ajaran tauhid dalam kehidupan beragama merupakan hal penting yang mesti dipahami secara baik dan benar oleh setiap penganutnya. Kesalahan dalam menetapkan Tuhan yang mesti dan harus disembah serta diibadahi pada gilirannya akan mengantarkan pemeluk suatu agama melangkah dalam kesesatan. Sebaliknya, lurus dan benarnya tauhid yang dimiliki oleh umat beragama pada gilirannya akan mengantarkan umat dimaksud pada satu kehidupan yang bahagia, baik di dunia maupun diakhirat.

Lalu Ibrahim mandapek kaba Wakatu itu Azar nan berang Nabi Ibrahim tidaklah ragu Nasib ayahnyo sudahlah tantu Nabi Ibrahim lalu ditanyo Wahai Ibrahim dangarkan ambo

Sakarang kini angkau ditanyo Ibrahim lalu bakato

Apo koh garan nan ayah tanyo Azar manjawab lalu batanyo Nan ambo tanyo tantang barhalo Siapo urang nan mahabihkan sagalo Ibrahim manjawab sakutiko

Tolong ditanyo pado barhalo

Barhalo nan gadang sarato kapaknyo Singkek sajarah nabi Ibrahim

Ibrahim akhianyo manjadi rasul

Lalu Ibrahim mendapat kabar Waktu itu azar yang marah Nabi Ibrahim tidaklah ragu Nasib ayahnya sudahlah jelas Nabi Ibrahim lalu ditanya Wahai Ibrahim degarkan hamba Sekarang ini engkau ditanya Ibrahim lalu berkata

Apakah yang ingin ayah tanya Azar menjawab lalu bertanya Yang hamba tanya tentang berhala Siapa orang yang menghabiskan segala Ibrahim menjawab seketika

Tolong ditanya pada berhala

Berhala yang besar serta kapmpaknya sejarah nabi Ibrahim