• Tidak ada hasil yang ditemukan

NAGARI AMPALU KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

2.2 Topografi dan Kependudukan

Bentuk permukaan Nagari Ampalu merupakan daerah perbukitan dan dataran rendah yang bervariasi tingkat kemiringannya. Nagri beralam sejuk ini secara umum memiliki kemiringan wilayah Nagari Ampalu dibagi atas kemiringan 45%. Nagari Ampalu memiliki 2 (dua) klasifikasi lereng, yaitu

29 Diramu dari hasl wawancara penulis dengan Wali Nagari Ampalu Kecamatan Lareh Sago

15% dan 8-25%. Dengan kata lain kelerengan pada nagari ini beragam sehingga akan berpengaruh pada penggunaan lahannagari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 3

Kelerengan Nagari Ampalu Tahun 2010 No Kelerengan (%) Luas (ha) Persen (%) 1 0-15% 49,6 2 8-25% 67,7 Total 100

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat

Bentuk morfologi Kenagarian Ampalu terdiri dari areal dataran dan perbukitan yang mempunyai karakteristik tersendiri. Penggunaan lahan di Nagari Ampalu teruntuk untuk areal pertanian, seperti untuk pertanian ladang, sawah, perkarangan, kolam, pemukiman warga dan kawasan hutan yang belum terkelola secara baik. Meskipun masih secara tradisional, pemanfaatan lahan yang terbesar adalah untuk areal persawahan, yaitu sekitar 57,61 %, sedangkan pengggunaan lahan yang terkecil adalah untuk kolam, yaitu sekitar 7,09 %. Bertumpu pada areal persawahan tersebutlah sebagian besar warga masyarakat Nagari Ampalu menambatkan usaha dalam memenuhi kebutuhan. Perekonomian masyarakat pun lebih bertumpu pada usaha pertanian, di samping berbagai jenis usaha sampingan lainnya, seperti berkolam ikan, beternak dan lain sebagainya. Pemanfaatan lahan nagari serta luas masing-masingnya terdapat pada tabel berikut :

Tabel 4

Luas Lahan Menurut Penggunaan Lahan Nagari Ampalu Tahun 2010 No Jenis dan

Penggunaan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Ladang 672 2 Sawah 750 3 Perkarangan 494 4 Kolam 135 5 Pemukiman 650 6 Kawasan Hutan 8.099 Jumlah 10.800 100

Sumber : Kantor Wali Nagari Ampalu Tahun 2010

Untuk aspek kependudukan, pada tahun 2010 Nagari Ampalu memiliki jumlah total penduduk sebanyak 4.632 jiwa, yaitu terdiri dari 1.240 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki berjumlah sebanyak 2.275 jiwa dan penduduk perempuannya berjumlah sebanyak 2.367 jiwa. Kepadatan penduduk Nagari ampalu adalah 40,3 jiwa/km2. Nagari Ampalu terdiri dari 6 (enam) jorong serta setiap jorong dihuni oleh jumlah penduduk yang berbeda-beda. Jumlah penduduk yang terbanyak pada tahun 2010 terdapat pada Jorong Padang Aur dan jumlah penduduk terkecil terletak pada Jorong Siaur. Apabila dicermati pertambahan penduduk di Nagari Ampalu maka untuk periode tahun 2008-2010 terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Menyikapi laju pertambahan penduduk tersebut Pemerintah Nagari Ampalu terus berupaya menanamkan pemahaman di tengah masyarakat pentingnya mensukseskan program keluarga berencana yang telah dicanangkan oleh pemerintah mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat daerah. Terkait laju pertambahan penduduk di Nagari Ampalu penting untuk diperhatikan tabel berikut :

Tabel 5

Jumlah Penduduk Per Jorong Nagari Ampalu Tahun 2010 No Nama Jorong Jumlah Penduduk (Jiwa)

2008 2009 2010 1 Koto 317 324 339 2 Padang Aur 1542 1.568 1.1676 3 Padang Mengunai 946 968 1.022 4 Mengunai 663 681 711 5 Guguk 471 497 537 6 Siaur 289 312 347 Jumlah 4.228 4.350 4.632

Sumber Profil Nagari Ampalu

Berdasarkan jenis kelamin penduduk dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dari penduduk berjenis kelamin laki-laki, yaitu berjumlah 2.367 jiwa. Penduduk berjenis kelamin laki-laki hanya berjumlah 2.275 jiwa. Kenyataan tersebut memberi ruang besarnya peran perempuan dalam usaha pembangunan nagari. Oleh karena itu, pemerintah nagari bekerja sama dengan pemuka masyarakat terus berupaya meningkatkan peran kaum perempuan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, seperti menggiatkan kegiatan-kegiatan pelatihan. Di samping itu, peran perempuan dalam pembangunan di Nagari Ampalu juga ditingkatkan dengan cara memberi ruang yang lebih terbuka bagi kaum perempuan untuk aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan yang ada, khususnya pada organisasi bundo kanduang.30 Tentunya, dengan lebih seringnya kaum perempuan Ampalu berkumpul dalam satu wadah semisal organisasi bundo kanduang, diharapkan stigma negatif yang selama ini melekat pada kaum perempuan yang hanya berperan di rumah tangga akan semakin hilang. Konsekuensinya adalah, kaum perempuan di nagari ini semakin mampu menyadari bahwa secara sosial budaya Nagari Ampalu membutuhkan peran aktif

30 Wawancara dengan M. Dt. Malano, anggota Badan Musyawarah Adat Nagari Ampalu, tanggal

mereka dalam kegiatan pembangunan, tentunya dengan tidak mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga.

Berdasarkan usia, penduduk Nagari Ampalu terbanyak berada pada usia 26-40 tahun. Jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki pada usia tersebut adalah 489 jiwa dan penduduk perempuannya berjumlah sebanyak 730 jiwa. Sebaliknya, jumlah penduduk yang paling kecil adalah pada usia 60 tahun ke atas, yaitu dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 107 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah sebanyak 112 jiwa. Terkait jumlah tersebut, usia produktif dalam membantu pergerakan roda pembangunan di berbagai bidang sesungguhnya dimiliki oleh Nagari Ampalu secara cukup baik. Oleh karena itu, yang terpenting adalah peran aktif pemerintah nagari dalam menyiapkan program pembangunan, sekaligus memberikan dorongan yang bersifat partisipatif kepada para warga produktif tersebut. Di samping itu, pemerintahan Nagari Ampalu mesti berkoordinasi secara baik dengan jajaran pemerintah di tingkat kecamatan dan kabupaten, termasuk dengan pemuka masyarakat nagari di bawah payung tungku tigo sajarangan, sehingga masyarakat nagari merasakan perhaian dari banyak pihak secara baik. Jumlah penduduk di Nagari Ampalu menurut usia terdapat pada table berikut :

Tabel 6

Jumlah Penduduk Menurut Usia Nagari Ampalu Tahun 2010 No Usia Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa)

Jumlah Penduduk (Jiwa) 1 0-6 172 210 382 2 7-13 292 331 621 3 14-17 161 166 327 4 18-25 546 544 1.080 5 26-40 730 489 1.219

6 41-60 344 428 772

7 61+ 102 129 231

Jumlah 2.247 2.385 4.632

Sumber : Profil Nagari Ampalu

Tenaga kerja merupakan suatu pertimbangan yang sangat penting dalam pembangunan suatu wilayah. Adanya sumberdaya manusia yang produktif dapat memberikan kontribusi pada suatu wilayah. Oleh karena itu, dalam menunjang potensi dalam sumber daya manusia perlu disiapkan faktor pendukung untuk memenuhi kebutuhannya. Adapun jumlah penduduk Nagari Ampalu berdasarkan usia tenaga kerja (18-56 tahun) tersedia paling banyak, yaitu 3.119 jiwa. Untuk jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan yang bekerja hanya 1.059 jiwa penduduk laki-laki dan 941 jiwa penduduk perempuan. Penduduk terkecil adalah penduduk yang berusia 56 tahun ke atas, yaitu 448 jiwa. Banyaknya penduduk usia produktif, yaitu 18-56 tahun pada Nagari Ampalu, menunjukkan masih banyaknya peluang dalam tenaga kerja Oleh karena itu, kondisi bahwa banyaknya penduduk yang berusia produktif namun belum atau tidak bekerja, merupakan suatu masalah dalam pemenuhan kebutuhan dalam nagari, sehingga perlu adanya solusi dalam penanganan masalah tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel di bawah ini:

Tabel 7

Jumlah Tenaga Kerja Nagari Ampalu Tahun 2010 No Tenaga

Kerja Laki-laki (Jiwa)

Perempuan

(Jiwa) Penduduk Total (Jiwa) % 1 Penduduk usia 18-56 tahun 1.193 1093 2.286 2 Penduduk usia 18-56 yang bekerja 751 833 1.584

3 Penduduk usia 18-56 tahun yang belum atau tidak bekerja 442 260 702 4 Penduduk usia 0-6 tahun 210 172 382 5 Penduduk masih sekolah 7-18 431 519 950 6 Penduduk usia 56 tahun keatas 413 601 1.014 Jumlah 2.247 2,385 4.632 100

Sumber: Profil Nagari Ampalu