• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Maski (2010) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pilihan menabung pada perbankan syariah,diantaranya , pelayanan dan kepercayaan, pengetahuan dan obyek fisik.Pada penelitian tersebut menunjukan bahwa pilihan menabung pada perbankan syariah dipengaruhi oleh adanya pelayanan dan Kepercayaan yang berpengaruh positif.

Menurut Abdullah dan Majid (2003) dalam Jurnal Ekonomi Islam The influence of religiosity, income and consumption on saving behavior mengatakan bahwa hasil dari penelitian tersebut menunjukkan pengaruh religiusitas, pendapatan dan konsumsi mempunyai hubungan yang signifikan dengan perilaku menabung.

Penelitian yang dilakukan Fauzi (2010) juga menunjukan bahwa faktor pelayanan, religiusitas, kualitas produk, dan bagi hasil memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pilihan menabung pada perbankan syariah. Namun berbeda dengan penelitian Utomo (2014) yang menunjukan diantara faktor pelayanan, harga/biaya, pengetahuan, bank syariah, lokasi, dan promosi yang mempengaruhi pilihan nasabah menabung pada perbankan syariah adalah faktor pengetahuan yang berpengaruh positif signifikan.

Penelitian Yayak Kusdariyati (2013) yang berjudul Pengaruh Pengetahuan Santri Tentang Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Syariah Mandiri Yogyakarta (Studi Kasus Santri PP. Nurul Ummah Putri Kotagede Yogyakarta). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan terhadap definisi perbankan syariah, pengetahuan terhadap prinsip - prinsip perbankan syariah, pengetahuan terhadap lokasi perbankan syariah, dan pengetahuan terhadap produk- produk perbankan syariah secara parsial maupun bersama-sama berpengaruh positif terhadap minat memilih produk Bank Syariah Mandiri Yogyakarta.

Penelitian Hamidi (2010) yang berjudul “Persepsi dan Sikap Masyarakat santri jawa timur terhadap Bank Syariah" memberikan suatu bukti nyata. Penelitian tersebut dil1akukan pada masyarakat Jawa Timur yang mayoritas dikenal dengan masyarakat santri (daerah tapal kuda pesantren). Hasil penelitan menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur belum mengoptimalkan keberadaan jasa dan layanan bank syariah yang telah ada. Padahal jika dilihat dari kesehariannya, mereka adalah penganut agama Islam yang kental. Idealnya masyarakat santri lebih banyak yang berminat menggunakan bank syariah daripada konvensional. Fenomena serupa bahkan terlihat pula di kalangan pondok pesantren. salah satunya adalah Pondok Pesantren (PP) Wahid Hasyim, Sleman. PP. Wahid Hasyim memiliki 667 santri mahasiswa yang sebagian besar berasal dari luar provinsi DIY, sehingga

para santri mempunyai rekening di bank untuk keperluan administrasi keuangan pribadi maupun untuk keperluan administrasi pembayaran amiyah maupun kampus. Dari total 667 santri, jumlah santri yang tercatat memiliki rekening bank syariah ada sebanyak 45 santri atau 6,7%. Sedangkan sejumlah 622 santri atau 93,25% memiliki rekening bank konvensional (pendataan pada bulan Februari, 2015). Kondisi ini diketahui dari pra survey yang telah dilakukan. Dilihat dari besar persentasenya, dapat dilihat bahwa bank syariah belum banyak digunakan oleh kalangan santri PP. Wahid Hasyim. Sebagian besar santri PP. Wahid Hasyim menggunakan jasa bank konvensional untuk membantu mengurus keuangan mereka.

Penelitian lain dilakukan oleh Masruroh (2015) dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas dan Disposible Income terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Perbankan Syariah (Studi Kasus Mahasiswa STAIN Salatiga)”. Hasil penelitian menyebutkan adanya pengaruh signifikan dari disposible income terhadap minat menabung di bank syariah jika dimoderasi dengan variabel religiusitas. Dari kedua hasil penelitian di atas ditemukan sedikit perbedaan. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa penghasilan mempunyai pengaruh yang signifikan, sedangkan religiusitas tidak berpengaruh signifikan. Sementara hasil penelitian kedua menyebutkan

disposible income (penghasilan) tidak berpengaruh signifikan jika tidak dimoderasi dengan variabel religiusitas. Namun semua factor

faktor tersebut dipercaya berpengaruh terhadap intensi atau niat menabung di bank syariah. Bank syariah mempunyai karakteristik nasabah yang beragam. Meskipun bank syariah mempunyai latar belakang Islam, ternyata tidak semua nasabah bank syariah adalah seorang muslim. Jumlah nasabah nonmuslim perbankan syariah terbanyak pada tahun 2011 berasal dari kawasan timur Indonesia. Pada tahun 2013, minat warga non muslim semakin besar. Umumnya nasabah non muslim menggemari bank syariah karena didasarkan benefit yang diperoleh (sumber: www.republika.co.id, Edisi 21 Februari 2013).

penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2009) yang manyatakan bahwa faktor syariah sangat berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah untuk menabung. Variabel produk, penelitian yang dilakukan oleh Ramli (2010), hasil penelitiannya menyatakan bahwa produk-poduk bank syariah yang sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu faktor yang melatar belakangi sikap yang positif terhadap bank syariah. Sedangkan penelitian oleh Firmansyah (2008) menyatakan bahwa produk berpengaruh positif terhadap keputusan untuk menabung. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2010) dan Anisa Pulungan (2009) yang menyimpulkan bahwa produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Muasyaroh (2013) mengatakan bahwa variabel produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah. Dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa variabel

produk mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keputusan menjadi nasabah. Jenis penelitian ini adalah kausalitas dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Non-probability sampling.

penelitian yang dilakukan oleh Pulungan (2011) menyimpulkan bahwa promosi tidak berpengaruh sinifikan terhadap keputusan nasabah. Dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa variabel promosi mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keputusan menjadi nasabah.

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ariani (2007) menyimpulkan bahwa variabel pelayanan merupakan variabel utama yang memberikan kontribusi paling besar dalam hubungannya dengan persepsi masyarakat umum terhadap bank syariah.

Begitu juga dengan Ramli (2010), dalam penelitiannya menyatakan pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor yang melatar belakangi sikap yang positif terhadap bank syariah.Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauzi (2010) dan Efendi (2010) yang menyimpulkan bahwa pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Kemudian Hasanah (2011) menyimpulkan bahwa pelayanan berpengaruh positif terhadap minat menabung nasabah.

Secara umum, faktor-faktor yang diduga mempengaruhi keputusan menjadi nasabah pada penelitian-penelitian terdahulu tersebut mewakili karakteristik personal, karakteristik jasa, dan karakteristik sikap. Karakter personal meliputi usia, pendapatan perbulan, tanggungan

keluarga, tingkat pendidikan, serta kemudahan dalam menjangkau bank. Karakter jasa meliputi profit, service, promosi, pelayanan, serta kualitas produk. Sedangkan karakter sikap meliputi trust, persepsi dan preferensi. Masing-masing penelitian tidak menggunakan seluruh faktor, melainkan hanya faktor-faktor yang dianggap peneliti relevan terhadap objek penelitian.

Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dari kualitas pelayanan menurut John Svioka adalah disiplin perusahaan dalam memberikan pelayanan (Rambat Lupiyoadi–A.Hamdani, 2006). Dengan disiplin yang tinggi, para karyawan akan berusaha keras untuk mengatasi hambatan dalam menjalankan tanggung jawab pekerjaannya. Sebaliknya karyawan yang mempunyai disiplin kerja rendah akan sukar mencapai kualitas pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Hubungan yang saling terkait dikemukakan Oliver dalam Aryani dkk. (2010) yang menyatakan kepuasan pelanggan merupakan konstruk yang berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh kualitas layanan. Artinya jika kualitas pelayanan semakin baik maka kepuasan pelanggan semakin meningkat.

Dari beberapa hasil penelitian diatas, maka dapat memperkuat argumentasi bahwa ketanggapan (responsiveness) dan disiplin kerja memberikan kontribusi signifikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap tinggi rendahnya kepuasan konsumen.Melihat pentingnya faktor religiusitas dan kepercayaan masyarakat terhadap

preferensi menabung pada bank syariah dimana kualitas pelayanan dapat memediasi keduanya

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini meneliti tentang keputusan menjadi nasabah bagi masyarakat boyolali , selain itu obyek penelitiannya yaitu di kabupaten Boyolali yang obyeknya baru dan belum pernah ada yang meneliti.

Dokumen terkait