• Tidak ada hasil yang ditemukan

Telaahan Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia,

BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia,

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur.

A. Telahaan Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa visi adalah kondisi masa depan yang ingin dicapai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Visi dimaksudkan adalah untuk: (a) mencerminkan apa yang ingin dicapai

64 | “ M e n g u a t k a n B o n t a n g s e b a g a i K o t a M a r i t i m B e r k e b u d a y a a n

Kementerian Pemuda dan Olahraga; (b) memberikan arah dan fokus strategi yang jelas; (c) mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis yang terdapat dalam unit kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga;

(d) memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan Kementerian Pemuda dan Olahraga; (e) mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan (f) mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2015 – 2019 adalah

“Terwujudnya pemuda yang berkarakter, maju dan mandiri, serta olahraga yang membudaya dan berprestasi di tingkat regional dan internasional dalam rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.”

Pemuda Berkarakter, Maju dan Mandiri. Pemuda berkarakter adalah yang memiliki kejujuran, kepedulian, akhlakul karimah, memiliki visi masa depan, berkomitmen untuk memajukan bangsa, ketekunan, mampu bekerjasama, pantang menyerah dan memiliki wawasan serta pengetahuan yang luas.Pemuda maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreatifitas yang tinggi dan pemuda yang mampu berpikir positif yang senantiasa terus berorientasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan masa depan.Pemuda mandiri adalah pemuda memungkinkan untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

Pemuda berkarakter, maju dan mandiri merupakan output dari nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam prioritas bidang pemuda dan olahraga, poin 1 sampai 4 yakni: (1). Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan ketrampilan; (2) meningkatkan peran

serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama; (3) . Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan; (4). Melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan napza, minuman keras, penyebaran penyakit HIV AIDS, dan penyakit menular seksual di kalangan pemuda;

Budaya olahraga yang tinggi.Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh.Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan, atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi.Olahraga merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan manusia. Olahraga yang dilakukan secara konsisten akan memberikan manfaat berupa kesehatan dan kebugaran yang tak ternilai harganya.Oleh karena itu, budaya olahraga penting karena manfaat dan dampaknya bagi individu.Kegiataan pemassalan olahraga menjadi sarana untuk menumbuhkan budaya olahraga.Budaya olahraga yang tinggi ditandai dengan tingkat partisipasi warga masyarakat untuk beraktivitas olahraga yang tinggi dan massal.Dengan budaya olahraga yang tinggi maka olahraga menjadi gaya hidup yang sehat masyarakat Indonesia.

Budaya olahraga yang tinggi merupakan output dari nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam prioritas kebijakan bidang pemuda dan olahraga, poin 5 sampai 7 yakni: (5). Mengembangkan kebijakan dan manajemen olahraga dalam upaya mewujudkan penataan sistem pembinaan dan pengembangan olahraga secara terpadu dan berkelanjutan: (6).

Meningkatkan akses dan partisipasi secara luas dan merata untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani serta membentuk watak bangsa; (7). Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia untuk mendukung pembinaan olahraga.

Prestasi Olahraga yang maju dan unggul.Prestasi olahraga yang selalu memperoleh jumlah medali emas yang banyak dalam setiap single maupun multi event olahraga di tingkat regional dan internasional.Kemajuan olahraga

66 | “ M e n g u a t k a n B o n t a n g s e b a g a i K o t a M a r i t i m B e r k e b u d a y a a n

prestasi dapat dilihat dari sistem pembinaannya yang berkelas dunia sehingga keunggulan dalam prestasi olahraga merupakan pencapaian dari tujuan pembangunan keolahragaan nasional dan sekaligus dapat mengangkat harkat serta martabat bangsa di pergaulan internasional.

Prestasi olahraga yang unggul merupakan output daridari nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam prioritas kebijakan bidang pemuda dan olahraga, poin 5, 7 sampai 9 yakni: (5).

Mengembangkan kebijakan dan manajemen olahraga dalam upaya mewujudkan penataan sistem pembinaan dan pengembangan olahraga secara terpadu dan berkelanjutan: (7). Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah tersedia untuk mendukung pembinaan olahraga; (8).

Meningkatkan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara sistemik, berjenjang dan berkelanjutan; (9). Meningkatkan pola kemitraan dan kewirausahaan dalam upaya menggali potensi ekonomi olahraga melalui pengembangan industri olahraga; (10). Mengembangkan sistem penghargaan dan meningkatkan kesejahteraan atlet, pelatih dan tenaga keolahragaan.

Poin-poin prioritas kebijakan pemuda dan olahraga di atas merupakan bagian terpenting dalam nawacita untuk mewujudkan berkepribadian dalam bidang kebudayaan melalui pembangunan jiwa bangsa melalui pemberdayaan pemuda dan olahraga.

Misi dimaksudkan adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga menjelaskan alasan keberadaan Kementerian Pemuda dan Olahraga ( the reason for being).

Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga dirumuskan sebagai sesuatu yang jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki Kementerian Pemuda dan Olahraga dan peraturan

perundangan atau kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang telah dipilih. Perumusan misi Kementerian Pemuda dan Olahraga dilakukan dengan memperhatikan masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategik. Rumusan misi dimaksudkan untuk mampu: (a) melingkup semua pesan yang terdapat dalam visi; (b) memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai; (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dan stakeholders.

Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2015-2019 adalah;

1. Meningkatkan pelayanan kepemudaan melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemimpinan, kepeloporan dan kewirausahaan pemuda.

2. Meningkatkan pendidikan kepramukaan bagi anggota pramuka siaga, penggalang, penegak dan pandega;

3. Meningkatkan sinergi dan kemitraan lintas sektor pemerintahan, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan kepemudaan dan kepramukaan serta pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan keolahragaan nasional;

4. Meningkatkan budaya olahraga dan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat untuk kebugaran dan produktivitas;

5. Mewujudkan dan mengembangkan olahragawan yang berprestasi pada kompetisi bertaraf regional dan internasional melalui peningkatan kemampuan dan potensi olahragawan muda potensial dan olahragawan andalan nasional secara sistematis, terpadu, berjenjang, dan berkelanjutan serta pemanfaatan iptek olahraga modern untuk mendukung pembibitan olahragawan berbakat dan

68 | “ M e n g u a t k a n B o n t a n g s e b a g a i K o t a M a r i t i m B e r k e b u d a y a a n

peningkatan mutu pelatih bertaraf internasional pada pembinaan prestasi olahraga.

B. Renstra Kementerian Pariwisata Republik Indonesia

Visi Pembangunan Kementerian Pariwisata, menggunakan pijakan Visi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019, yaitu:

“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

Berdasarkan visi tersebut, Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 merumuskan misi yang dikerucutkan ke dalam 9 agenda prioritas Pemerintah yang disebut NAWACITA. Di dalamnya, terkandung agenda prioritas pemerintah Republik Indonesia 2015-2019 yang terkait pada pariwisata, adalah agenda prioritas butir keenam yakni :

“MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS RAKYAT DAN DAYA SAING DI PASAR INTERNASIONAL SEHINGGA BANGSA INDONESIA DAPAT MAJU DAN BANGKIT BERSAMA BANGSA-BANGSA ASIA LAINNYA”

Dalam rangka meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi yang belum dikelola dengan baik serta pengembangan pariwisata yang berdaya saing di pasar internasional, sekaligus memberi peluang besar untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor pariwisata akan meningkatkan daya saing Indonesia, dengan memanfaatkan potensi yang selama ini belum dikelola optimal, salah satunya adalah potensi maritim, semata-mata untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan visi Kementrian Pariwisata 2015-2019 tersebut, disusunlah empat misi Kementerian Pariwisata 2015-2019, dengan mengadaptasi empat elemen pengembangan kepariwisataan, yakni pengembangan destinasi, pemasaran, industry, dan kelembagaan. Misi Kementrian Pariwisata 2015-2019 adalah:

1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang berdaya saing, berwawasan lingkungan dan budaya dalam meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan mewujudkan masyarakat yang mandiri;

2. Mengembangkan produk dan layanan industri pariwisata yang berdaya saing internasional, meningkatkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya;

3. Mengembangkan pemasaran pariwisata secara sinergis, unggul, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara sehingga berdaya saing di pasar Internasional;

4. Mengembangkan organisasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien serta peningkatan kerjasama internasional dalam rangka meningkatkan produktifitas pengembangan kepariwisataan dan mendorong terwujudnya pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.

C. Telahaan Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur

Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur disusun juga memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Timur dan Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Kalimantan Timur.

Dari data demografis Indonesia tahun 2013, pemuda merupakan bagian terbesar dari total penduduk Indonesia yakni mencapai kurang lebih 27 persen

70 | “ M e n g u a t k a n B o n t a n g s e b a g a i K o t a M a r i t i m B e r k e b u d a y a a n

dari total jumlah penduduk Indonesia. Sebagian besar dari jumlah tersebut adalah mereka yang berasal dari kelompok berpenghasilan rendah (the low income group), yang dalam katagori ekonomi diterminologikan sebagai orang-orang miskin. Kemiskinan ini dari sudut pandang pendidikan, mengakibatkan para pemuda tidak dapat melanjutkan pendidikan (drop-out) yang berujung pada kualitas SDM pemuda rendah dan sulit bersaing dalam kompetisi pasar kerja baik nasional maupun internasional.

Jumlah pemuda yang cukup dominan dalam populasi penduduk Indonesia bukan tidak mungkin akan dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan tertentu dan bisa destruktif. Dalam kaitan inilah, diperlukan pemberdayaan (empowering) bagi pemuda agar memiliki keunggulan daya saing dan mampu memberikan kontribusi yang nyata terhadap masyarakat, bangsa dan negara.

Penduduk Kalimantan Timur dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari hasil Sensus Penduduk 2000 dan hasil Sensus Penduduk 2010. Jumlah penduduk pada tahun 2000 sebesar 2.443.334 jiwa, meningkat menjadi 3.553.143 jiwa pada tahun 2010. Berarti dalam periode tersebut penduduk Kalimantan Timur telah bertambah sekitar 100 ribu jiwa setiap tahunnya. Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur 15 tahun sampai dengan 29 tahun sebanyak 997.801 orang (data sensus 2010 : BPS) atau sebesar 28,08 % dari jumlah penduduk Kalimantan Timur.

Di sisi lain, penyelenggaraan keolahragaan nasional semakin berkaitan dengan berbagai aspek dan tuntutan perubahan global, sehingga sudah saatnya Pemerintah memperhatikan dan mengaturnya secara terencana, sistematik, holistik, serta berkesinambungan. Kemudian mengelolanya secara profesional sebagai strategi nasional untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional.

Penyelenggaraan keolahragaan sebagai bagian dari suatu bangunan sistem keolahragaan nasional mencakup pembinan dan pengembangan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi, olahraga amatir,

olahraga profesional, dan olahraga bagi penyadang cacat, sarana olahraga, ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan, standarisasi, akreditasi, serta sertifikasi.

Kalimantan Timur sebagai salah satu provinsi di Indonesia terus berupaya memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan sumber daya manusia pemuda dan olahraga. Setelah sukses menjadi penyelenggara PON XVII tahun 2008, Kaltim selanjutnya akan memanfaatkan dan memberdayagunakan serta mengelola secara profesional fasilitas-fasilitas Olahraga di seluruh Kabupaten/Kota.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sebagai pencetus pembangunan Sekolah Khusus Olahragawan Bertaraf Internasional yang lebih dikenal dengan nama SKOI yang merupakan salah satu program prioritas bidang keolahragaan, guna meningkatkan prestasi serta pengambangan olahraga secara menyeluruh. Hal ini juga merupakan penjabaran dari Visi Kaltim yaitu :

“Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan “ dan pada misi yang pertama dalam RPJMD Kalimantan Timur 2013-2018 yang berbunyi “Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kalimantan Timur yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi”. dan sebagai bentuk implementasi dari salah satu misi pertama tersebut, maka Dinas Pemuda dan Olahraga sebagai salah satu SKPD teknis pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam membentuk SDM Kalimantan Timur diharapkan mampu memaksimalkan peran kepemudaan dan keolahragaan di Kaltim akan berkembang secara dinamis, terarah dan berprestasi bagi Bumi Etam.

Mengacu pada Amanat Undang-Undang dasar 1945, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, selain itu juga mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta berpedoman kepada Peraturan Gubernur Kalimantan Timur

72 | “ M e n g u a t k a n B o n t a n g s e b a g a i K o t a M a r i t i m B e r k e b u d a y a a n

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kalimantan Timur Tahun 2013 – 2018, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur guna memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan pemuda dan olahraga melalui penetapan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam kurun waktu Tahun 2013 – 2018. diharapkan dapat mewujudkan iklim kepemudaan dan keolahragaan yang berwawasan kebangsaan, jiwa persaudaraan dan kekeluargaan, sehat, disiplin, terampil dan bertangunggung jawab. Adapun Visi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinis Kalimantan Timur adalah :

“Terwujudnya kemampuan sumber daya kepemudaan dan keolahragaan di Provinsi Kalimantan Timur yang mandiri, berdaya saing dan berprestasi.”

Pengertian dari isi dan makna visi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kepemudaan merupakan segala hal ihwal mengenai dan atau

yang berhubungan dengan Eksistensi, aktivitas, pembangunan, pengembangan dan cita-cita pemuda.

2. Pemuda orang berusia 16 (enam belas) tahun sampai dengan usia 30 (tiga puluh) tahun.

3. Keolahragaan segala aspek yang berkaitan dengan pemasalan pembudayaan dan pembibitan olahraga yang memerlukan pengaturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan dan pengawasan.

4. Olahraga segala kegiatan yang sistimatis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial.

5. Mampu/Kemampuan kapasitas untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan.

6. Mandiri adalah dalam keadaan dapat berdiri sendiri atau tidak bergantung pada orang lain.

7. Daya saing adalah kemampuan untuk dapat tumbuh dan berkembang secara normal diantara yang lainnya.

8. Prestasi berhasil upaya maksimal yang dicapai dalam suatu kegiatan.

9. Lingkungan Strategis berupa mengenali kekuatan dan kelemahan internal serta mengenali peluang dan tantangan eksternal.

Misi adalah yang harus diemban atau dilaksanakan oleh sebuah instansi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik. Misi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur adalah :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya kepemudaan dan kepramukaan.

2. Meningkatkan kualitas keolahragaan menuju prestasi dan kesejahteraan masyarakat.

D. Telahaan Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur

Dalam rangka melanjutkan estafet kepemimpinan dan estafet pembangunan serta untuk mengatasi permasalahan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR) Provinsi Kalimantan Timur maka dirumuskanlah Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2013-2018 sebagai gambaran cita – cita, serta harapan masyarakat yang ingin diwujudkan dalam lima tahun kedepan. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2013 – 2018 adalah :

“Terwujudnya Kalimantan Timur sebagai Daerah Tujuan Pariwisata yang Berdaya Saing.”

Penjelasan Visi:

 Terwujudnya Kalimantan Timur sebagai daerah tujuan pariwisata yang berdaya saing adalah menggambarkan suatu semangat untuk mengelola kepariwisataan Kalimantan Timur yang memiliki keunggulan komparatif dari aspek pengelolaan dan tujuan wisata sehingga dapat bersaing dengan daerah lain yang lebih

74 | “ M e n g u a t k a n B o n t a n g s e b a g a i K o t a M a r i t i m B e r k e b u d a y a a n

maju serta dapat bersaing dalam tataran lingkungan global.

 Menuju masyarakat sejahtera mengandung arti pengelolaan kepariwisataan Kalimantan Timur yang profesional diyakini dapat meningkatkan PDRB sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka disusun 4 (empat) misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan daerah tujuan pariwisata Kalimantan Timur yang berdaya saing.

Misi ini bertujuan untuk meningkatkan kepariwisataan Kalimantan Timur yang berdaya saing. Untuk meningkatkan daya saing kepariwisataan kalimantan timur diperlukan perbaikan-perbaikan terhadap tata kelola kepariwisataan, obyek wisata, pemasaran pariwisata dan sarana prasarana pariwisata. Keberhasilan misi ini ditandai oleh: meningkatya jumlah obyek wisata yang bertaraf internasional (kepulauan Derawan), nasional dan regional/lokal; meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kalimantan Tiimur baik oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara;

meningkatnya sarana dan prasarana pariwisata; meningkatnya pemasaran pariwisata serta terwujudnya destinasi wisata berbasis ecotourism dan kearifan lokal. Untuk mewujudkan destinasi wisata berbasis ecotourism dan kearifan lokal dalam lima tahun kedepan akan dibangun/dikembangkan destinasi wisata yang berbasis kearifan lokal serta dibangun wahana rekreasi bertaraf nasional.

2. Meningkatkan industri pariwisata Kalimantan Timur sebagai penopang perekonomian daerah.

Industri pariwisata Kalimantan Timur harus dikelola secara profesioanal sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatatawan baik wisatatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Meningkatnya kunjungan wisatawan yang tinggi akan berdampak positif pada peningkatan PDRB sektor pariwisata. Dengan demikian sektor pariwisata menjadi salah

satu penopang perekonomian daerah. Upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan misi ini antara lain: meningkatkan jumlah usaha pariwisata yang terdiri dari transportasi pariwisata, tour guide, mice, biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata; meningkatkan Jumlah usaha sarana pariwisata (akomodasi, restoran/rumah makan, dan lainnya); meningkatkan Jumlah pelatihan pelaku ekonomi kreatif daerah berbasis IPTEK serta meningkatkan kontribusi sektor pariwisata.

3. Meningkatkan seni dan budaya sebagai karakter jati diri dan pemersatu bangsa.

Misi ini memiliki tujuan strategis, yaitu menggali, melestarikan, mengembangkan serta meningkatnya seni dan budaya sebagai karakter jati diri dan pemersatu bangsa. Upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan misi ini antara lain: meningkatkan Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan; meningkatkan jumlah sarana dan lembaga seni dan budaya (sanggar, yayasan); meningkatkan jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya (internasional, nasional, lokal);

meningkatkan jumlah film yang diproduksi di Kalimantan Timur;

meningkatkan jumlah cerpen cerita rakyat yang didokumentasi dan meningkatkan industri ekonomi kreatif yang berbasis seni dan budaya.

4. Meningkatkan penyelenggaraan kebudayaan dan pariwisata yang profesional dan akuntabel.

Dalam rangka mendukung tugas pokok dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang mengemban urusan penyelenggaraan kebudayan dan pariwisata diperlukan dukungan operasional yang andal terhadap pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, aset, kepegawaian dan fungsi perencanaan SKPD sehingga dapat berkontribusi terhadap tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pengelolaan keuangan SKPD harus dikelola sesuai asas umum pengelolaan keuangan daerah yang baik, yaitu dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Keberhasilan misi ini ditandai dengan semakin

76 | “ M e n g u a t k a n B o n t a n g s e b a g a i K o t a M a r i t i m B e r k e b u d a y a a n

meningkatnya akuntabilitas pengeloaan keuangan, aset dan kepegawaian SKPD serta meningkatnya akuntabilitas kinerja Disbudpar. Upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai kebehasilan misi ini adalah meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur, meningkatkan sarana prasarana aparatur, meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset SKPD, meningkatkan kinerja SKPD, meningkatkan kualitas pengelolaan kepegawaian dan perencanaan serta meningkatkan penyerapan anggaran SKPD.

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.

Terkait dengan kebijakan pengembangan wilayah Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bontang Tahun 2012 - 2032, bahwa tujuan penataan ruang Kota Bontang adalah untuk mewujudkan Kota Bontang sebagai kota maritim berkebudayaan industry yang berwawasan lingkungan dan mensejahterakan masyarakat melalui keterpaduan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang antar wilayah (Nasional, Provinsi maupun Kota), dan antar kawasan (lindung dan

budidaya). Secara struktur ruang dan perwilayahan, Kota Bontang dibagi menjadi 3 Bagian Wilayah Kota (BWK), Yaitu:

1. BWK I yang mempunyai fungsi utama sebagai pusat perdagangan danjasa, sedangkan kegiatan pendukungnya adalah kawasan lindung, permukiman, pariwisata, pelabuhan, dan perikanan.

2. BWK II yang mempunyai fungsi utama sebagai kawasan industri, pelabuhan dan pergudangan, sedangkan kegiatan pendukungnya adalah kawasan lindung, permukiman, pariwisata, perikanan, militer, alur pelayaran.

3. BWK III yang mempunyai fungsi utama sebagai pusat pemerintahan kota, industri, dan pusat kegiatan olahraga, sedangkan kegiatan pendukungnya adalah kawasan lindung, permukiman, pariwisata, alur pelayaran, perikanan dan bandar udara.

Adapun untuk hirarki pusat pelayanan, ditetapkan BWK III sebagai pusat pelayanan skala kota, untuk itu diarahkan untuk pengembangan perkantoran pemerintahan daerah dan fasilitas kantor pemerintahan pendukung dan pelayanan publik lainnya. Adapun BWK II dan BWK III ditetapkan sebagai sub pusat pelayanan kota yang berperan sebagai pendukung kegiatan

Adapun untuk hirarki pusat pelayanan, ditetapkan BWK III sebagai pusat pelayanan skala kota, untuk itu diarahkan untuk pengembangan perkantoran pemerintahan daerah dan fasilitas kantor pemerintahan pendukung dan pelayanan publik lainnya. Adapun BWK II dan BWK III ditetapkan sebagai sub pusat pelayanan kota yang berperan sebagai pendukung kegiatan

Dokumen terkait