• Tidak ada hasil yang ditemukan

Temanggung dalam Pariwisata

Dalam dokumen Kebudayaan Sebagai Identitas (Halaman 33-39)

Gambar 5.19

Petunjuk arah Daerah wisata Temanggung

Banyak yang mengira kalau Temanggung hanya cantik dan bersih, namun miskin obyek wisata. Anggapan ini keliru, karena Temanggung justru memiliki khazanah pariwisata yang lengkap, mulai dari wisata alam, wisata pegunungan/pendakian, wisata sejarah, wisata geologi, wisata pendidikan, wisata tradisi, hingga wisata buatan seperti rekreasi kartini di Kowangan dan Pikatan Water Park di Komplek Kolam Renang Pikatan.Hanya saja, Temanggung “diapit” oleh dua kabupaten yang memiliki potensi wisatanya lebih dikenal orang, khususnya turis asing. Terutama Candi Borobudur (Kabupaten Magelang) dan Dataran Tinggi Dieng (Kabupaten Wonosobo). Akibatnya, Temangung lebih sering dijadikan kota Ampiran atau Daerah Antar Tujuan Wisata (DATW), belum sebagai (DTW).Umumnya, para wisatawan nusantara maupun mancanegara hanya melewati Temanggung ketika dalam perjalanan wisata Semarang-Dieng atau Yogyakarta-Borobudur-Dieng.

Temanggung memang berada di jalur wisata strategi Yogyakarta-Borobudur-Temanggung-Dieng dan jalur Semarang-Curug Sewu-Temanggung-Dieng.

Gambar 5.20

Obyek wisata Candi Pringapus

Gambar 5.21

Gambar 5.22

Obyek Wisata alam Curug lawe, yang berada di Kec. Wonoboyo

Gambar 5.23

Wisata religi Jumprit, Kec. Ngadirejo, Kab. Temanggung

Gambar 5.24

Hal ini menunjukkan bahwa jika digarap dengan lebih baik lagi,Temanggung bisa menjadi DTW andalan di Jawa Tengah. Pemerintah daerah kususnya Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kab. Temnaggung mengemukakan, sangat berkeinginan untuk mengubah posisi Temanggung menjadi daerah tujuan wisata. Apalagi banyak obyek wisata yang menarik dan potensial antara lain Taman Rekreasi Pikatan Indah dengan Pikatan Water Parknya, Monumen Bambang Sugeng, Monumen Meteorit, Candi Pringapus, Curug Lawe, Curug Trocoh, Prasasti Gondosuli, Goa Lawa, Umbul Jumprit dengan Pengambilan Air Suci Waisak, dan lain-lain. Kecuali Taman Rekreasi Kartini yang merupakan obyek wisata buatan, keberadan obyek-obyek wisata di Temanggung terkait erat dengan cerita sejarah dan legenda yang menarik untuk disimak. Hal ini terkait dengan ragam dan budaya masyarakat di mana obyek wisata ditemukan.

Gambar 5.25

Obyek wisata Embung Kledung

Gambar 5.26

Gambar 5.27

Jalur Pendakian Gunung Sumbing

Pendakian Gunung Sindoro dan Sumbing pun bisa dijadikan obyek andalan mengingat banyak kawula muda yang memiliki hobi mendaki gunung.Penggemar tanaman hias dan tanaman buah bisa memuaskan hobinya dengan mengunjungi Pasar Agrobisnis Soropadan di Kecamatan Pringsurat. Dengan potensi yang cukup besar, Pemerintah Kabupaten Temanggung membuka kesempatan seluas-luasnya kepada calon wisatawan untuk datang dan melancong, serta kepada calon investor yang berminat menanamkan modalnya di sektor kepariwisataan.Sektor pariwisata dalam arti luas tidak hanya menyangkut keberadaan obyek wisata saja, tetapi menyangkut keberadaan obyek wisata saja, tetapi juga mencangkup berbagai sarana da prasarana pendukung. Meski belum sempurna, Temanggung sudah memiliki beberapa kelengkapan tersebut.Misalnya prasarana jalan raya yang relatif mulus dan bersih.Dalam ini bisa diakses dari berbagai arah, mulai dari Semarang, Solo, Magelang, Kendal hingga Purwokerto.

Dari Semarang, banyak bus jurusan Purwokerto dengan rute

Semarang-Ungaran-Bawen-Ambarawa-Secang-Temanggung-Wonosobo-Banjarnegara-Purwokerto. Sedangkan bus jurusan Purwokerto-Semarang menggunakan rute sebaliknya.Wisatawan dari Solo bisa menggunakan bus jurusan Semarang, turun Bawen dan

meneruskan perjalanan dengan bus jurusan Semarang-Purwokerto. Sedangkan wisatawan dari Magelang bisa menggunakan minibus jurusan Magelang-Secang-Temaggung-Wonosobo atau Sukorejo-Temanggung-Secang-Magelang.Begitu pula dengan wisatawan dari Yogyakarta, bisa turun di Secang dan meneruskan perjalanan denga bus jurusan Wonosobo. Sedangkan dari arah Pekalongan melalui Batang-Weleri-Sukorejo-Temanggung.Jika anda melancong ke Temanggung dengan menggunakan angkutan umum, tak usah khawatir bakal kesulitan transportasi selama berada di kabupaten ini. Menurut Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kab. Temanggung Saat ini tersedia 769 Armada angkutan umum, teriri atas 435 armada bus kecil (kapasitas 12 penumpang), 220 bus sedang (kapasitas 16 penumpang) dan 114 bus besar (kapasitas 55 penumpang), yang melayani berbagai rute dalam kota termasuk ke sebagian besar obyek wisata yang ada.Infrastruktur fisik lainnya juga sangat mendukung tumbuh dan berkembangnya investasi di sector pariwisata. Misalnya ketersediaan air bersih, jaringan listrik dan telekomunikasi, lembaga perbankan, pusat perbelanjaan dan hiburan, faktor keamanan, hotel dan restoran, aneka makanan khas, aneka barang kerajinan/souvernir/cenderamata dan sebagainaya. Menurut data Dinas Pariwisata Kab. Temanggung, jumlah pengunjung obyek wisata terus meningkat. Pada tahun 2005 sebanyak 93.755 orang, dan kini sekitar 100.000 orang.

Melihat berbagai kondisi di atas, banyak pakar yang memprediksikan jika prospek kepariwisataan di Kabupaten Temanggung sangat cerah. Dalam upanyanya untuk mengembangkan Pariwisata di Kab. Temanggung, seiring dengan dikenalnya Obyek Wisata di Temanggung maka budaya lokal dan seni daerah mendapatkan tempat dalam menjalankan atau mempertahankan Eksistensinya, terbukti banyaknya diadakan even seni di temanggung seperti Festival Kuda Lumping se Kab. Temanggung, Internasional Culture Festival, Pawai Budaya Kab. Temanggung, dan juga seni Kuda Lumping Selalu menjadi sajian pembuka acara-acara daerah dalam setiap kesempatannya, bertujuan untuk mengenalkan seni budaya daerah.

Sudah menjadi hal yang pasti ababila dalam memperkenalkan Obyek Wisata alam, ataupun Pembukaan wahana pariwisata di Temanggungselalu mengikut sertakan Seni Budaya kuda Lumping dalam setiap Promosinya. Komposisi ini merupakan salah satu cara dan sarana untuk strategi Pemerintah Kab, Temanggung dalam mempromosikan Daerah Wisata dan seni Kebudayaan mereka. seperti yang diungkapkan Suwantoro menyebutkan beberapa bentuk produk pariwisata alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan, yaitu: Pariwisata budaya (cultural tourism), ekowisata (ecotourism), pariwisata bahari (marine tourism), pariwisata petualangan (adventure tourism), pariwisata agro (agrotourism), pariwisata pedesaan (village tourism), gastronomi (culinary tourism), pariwisata spiritual (spiritual tourism) dan lainnya. Strategi yang dilakukan Pemerintah Temanggung dalam mengenalkan daerahnya melalui Pariwisata, nampaknya sudah menemui jalan yang baik dalam hal proses strateginya dengan didukung keadaan alam dan seni budaya tradisional yang dimiliki masyarakat Temanggung.

Dalam dokumen Kebudayaan Sebagai Identitas (Halaman 33-39)

Dokumen terkait