• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Adapun saran untuk perusahaan sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penambahan lebar jalan sesuai dengan standar lebar jalan minimal dari perhitungan secara teoritis baik pada jalan lurus maupun jalan tikungan. Grade jalan angkut yang >

8% perlu dilakukan penurunan. Sebaiknya dilakukan pembuatan cross slope dan drainase jalan angkut agar air hujan tidak menggenangi jalan yang menyebabkan permukaan jalan licin dan terkikis oleh air. Melakukan pengawasan secara berkala untuk meminimalisir terjadinya kerusakan jalan, kerusakan jalan tambang berpotensi menghambat proses operasi produksi.

2. Meningkatkan dan menjaga efisiensi kerja agar estimasi produktifitas dump truck bisa tercapai, karena waktu edar alat angkut berpengaruh terhadap produktifitas dari alat tersebut.

57

DAFTAR PUSTAKA

Aldiyansyah, jamal rauf husain, arif nurwaskito, jurnal geomine vol 04: no 1,

“Analisis Geometri Jalan Di Tambang Utara Pada PT. Ifishdeco Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara”, Makasar, 2016.

Awang Suwandhi. Perencanaan Jalan Tambang. Diklat Perencanaan Tambang Terbuka, Universitas Bandung, Bandung, 2004.

Hasan H, “Penggunaan Ripper Dalam membantu Excavator Pada Pengupasan Overbuden Tanpa Peledakan”, jurnal “APLIKA” vol 8 no. 1 ,2008.

Kurniawan, Nur Pratomo, Dono Guntoro, Dudi Nasrudin Usman, ”Evaluasi Jalan Angkut dari Front Tambang Andesit ke Crusher II pada Penambangan Batu Andesit di PT. Gunung Kecapi, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa”. Prodi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung, Prosiding Teknik Pertambangan, 2016.

Pemerintah Indonesia,“Keputusan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, NO 1827 K/30/MEM/2018, Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik”, Jakarta, 2018.

Pemerintah Indonesia,“Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tentang Jalan”, Jakarta, 2006.

Pemerintah Indonesia,“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara”, Jakarta, 2009.

Rifandy, akhmad dan hefni, jurnal geologi pertambangan volume 1, “kajian teknis geometri jalan hauling pada PT. Guruh Putra bersamasite desa Gunung Sari Kecamatan TabangKabupaten Kutai Kartanegara”, Tenggarong, 2016.

58

Riko Ervil, dkk. ”Buku Pedoman Penulisan Laporan Kerja Praktik dan Tugas Akhir”, Sekolah Tinggi Teknlogi Industri(STTIND), Padang.

2019.

Rudy Azwari, “Evaluasi jalan angkut dari font tambang batubara menuju stockpile block B pada penambangan batubara di PT. Minemex Indonesia Desa Talang Serdang Kecamatan Mandiagin Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi”. Prodi Teknik pertambangan fakultas Teknik universitas Islam Bandung. Prosiding Teknik Pertambangan, Bandung, 2015.

Sugiono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”, PT Alfabet, Bandung, 2016.

Sukirman S, “Dasar – dasar Perencanaan geometrik jalan”, Nova, Bandung, 1994.

Sonny Wedhanto, “Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis”, Universitas Negeri Malang, 2009.

Sedarmayanti dan Hidayat Syarifudin. “Metodologi Penelitian”. CV.Mahdan Maju, Bandung, 2011.

Yanto Indonesianto, “pemindahan tanah mekanis”, Jurusan Teknik Pertambangan, UPN “Veteran”, Yogyakarta, 2005.

Yanto Indonesianto, “pemindahan tanah mekanis”, Jurusan Teknik Pertambangan, UPN “Veteran”, Yogyakarta, 2011.

59

60

Peta Layout Jalan PT. Atika Tunggal Mandiri

SURATKETERANGAN

Nomor : 13/ItTT—ATuM/IV—2020 Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Jabatan Perusahaan Alamat

SONY KASFAROV

Kepala Teknik Tambang

PT. ATIKA TUNGGAL MANDIR I

: Jln. Raya Lintas sumbar — Riau Km 4 Jor. Sopang Nag.

Pangkalan Kec. Pangkalan Koto Baru Kab. Lima Puluh Kota Prov. Sumatera Barat 26272

Dengan memberi keterangan kepada :

Nama NPM Program Studi

GANO YEGA PRIGATAMA 1310024427044 Teknik Pertambangan

Maka terhitung sejak tanggal 6 - 29 Januari 2020, Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang Program Studi Teknik Pertambarigan di atas telah melakukan penelitian di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. Atika Turiggal Maridiri site Pangkalan Kab. Lima Puluh Kota Prov. Sumatera Barat.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat dan ditandatangani, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Pangkalan, 7 April 2020 PT. A TU GG MANDIRI

Ff. ITU I & F OV

Kepala Teknik Tambang

PENAMPANG GRADE JALAN AKTUAL & IDEAL

.

Gambar 2 pengambilan titik elevasi untuk pengukuran beda tinggi Gambar 1 pengambilan titik elevasi

untuk pengukuran beda tinggi

Gambar 3kondisi jalan Gambar 4genangan air karena sistem penirisan yang belum optimal

Gambar 5Foto situasi tambang Gambar 6Foto situasi jalan tambang

Gambar 7Foto situasi jalan tambang Gambar 8Foto situasi tambang

Gambar 9Foto situasi jalan tambang Gambar 10Foto situasi di segmen a

Gambar 11Foto situasi jalan tanjakan tambang

Gambar 12Foto situasi jalan tanjakan tambang

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI GANO YEGA PRIGATAMA

Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang Email: yegagano13@gmail.com Telp:0852-6349-7591

ABSTRAK

PT. Atika Tunggal Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batu andesit yang secara administratif terletak di Jorong Lubuk Jantan, Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Dengan target produksi 40.000 ton/bulan, sedangkan produksi selama bulan November 2019 – Januari 2020 hanya berkisar diangka 29.000 ton/bulan.

Berdasarkan pengamatan dilapangan jalan tambang pada PT. Atika Tunggal Mandiri grade jalan masih tinggi, tidak ada cross slope dilapangan dan dua alat angkut tidak dapat melaju secara bersamaan dikarenakan lebar jalan yang sempit dengan lebar jalan berkisar 6-12,5 meter yang idealnya 8 meter. Kisaran lebar jalan tikungan aktual 5-8 meter yang idealnya 10,5 meter. Grade jalan aktual 3%-20% sementara yang ideal 8%. Nilai cross slope untuk lebar jalan 8,6 meter adalah 0,02 dan tinggi perbedaanya 8,6 cm. Nilai superelevasi untuk lebar tikugan 10,5 meter adalah 0,04 dan perbedaan tinggi adalah 41cm. Untuk meningkatkan produktifitas dump truck agar tercapainya target produksi perlu dilakukan perbaikan geometri jalan yaitu ada 4 segmen jalan lurus yang perlu dilakukan pelebarandan 4 segmen tikungan yang perlu pelebaran jalan, dan ada 8 grade jalan yang perlu diturunkan. Produktifitas alat angkut dengan kondisi jalan yang ada sekarang 29.000 ton/bulan.Perkiraan produktifitas alat angkut berdasarkan simulasi perbaikan geometri jalan tambang di front penambangan pit 3 pada wilayah IUP PT. Atika Tunggal Mandiri 45.273,48 ton/bulan.

Kata kunci : Geometri jalan, Produktifitas, Dump Truck, Grade

ABSTRACT

PT. Atika Tunggal Mandiri is one of the companies engaged in the andesite stone mining which is administratively located in Jorong Lubuk Jantan, Nagari Manggilang,Pangkalan Koto Baru Subdistrict, Lima Puluh Kota District, West Sumatra Province. With a production target of 40,000 tons/month, while production during November 2019 – January 2020 only ranged from 29,000 tons/month. Based on observation in the field of mining road at PT. Atika Tunggal Mandiri the grade is still high, no cross slopeis visible and two hauling equipment can not go simultaneously due to narrow road width with a road width range from 6 to 12.5 meters which is ideally 8 meters. The actual road wide bend range is 5-8 meters which is ideally 10.5 meters. The actual road Grade is 3%-20% while the ideal is 8%. The value of cross slope for a road width of 8.6 meters is 0.02 and high the difference 8,6 meters. The superelevation value for a turning width of 10.5 meters is 0.04 and the height difference is 41 centi meter. To increase the productivity of dump truck to achieve production target need to be done improvement geometry of road that there are 4 straight road segments that need to be done widening and 4 segments of twists that need to widening roads, and there are 8 grade roads that need to be lowered.Productivity dump truck with current road condition 29,000 ton/month. Estimated payload productivity based on simulating a mining road geometry in the pit 3 front mining area of the IUP PT. Atika Tunggal Mandiri 45,273.48 ton/month.

Keywords: Road Geometry, Production, Dump Truck, Grade

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

1.1 Latar Belakang Masalah

Metode tambang terbuka merupakan metode yang berhubungan langsung dengan udara terbuka dan banyak menggunakan alat berat yang berukuran besar. Untuk alat angkut pada tambang terbuka menggunakan dump truck yang ukurannya cukup besar dan membutuhkan jalan tambang yang sudah ditetapkan untuk mobilitasnya. Setiap aktifitas penambangan memerlukan jalan sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitarnya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting antara lokasi tambang dengan area crushing plant, tempat pengolahan, perkantoran, dan tempat lainnya di wilayah penambangan (Jurnal Geomine, Vol 4, No. 2: Agustus 2016).

PT. Atika Tunggal Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang lokasi Izin Usaha Penambangan operasi produksi batu andesit secara administratif terletak di Jorong Lubuk Jantan, Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat dengan luas wilayah yang akan dilakukan usaha pertambangan ±99.50 hektar.

PT. Atika Tunggal Mandiri Merupakan suatu usaha pertambangan dengan metode penambangan quarry dimana proses penambangan dimulai dengan melakukan land clearing, pengupasan overburden, pengeboran lubang ledak, peledakan, pengolahan dan pemasaran. Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan peneliti di lapangan dan dari data perusahaan PT. Atika Tunggal Mandiri selama 3 bulan terakhir

target hanya berada diangka rata-rata 29.000 ton, yang mana target per bulannya 40.000 ton,

Penulis mengamati terjadinya antrian dump truck pada hopper, hal tersebut mengurangi efisiensi kerja alat angkut dan alat muat, selanjutnya penulis juga mengamati bahwa tidak serasinya antara kerja alat angkut dan alat muat, dump truck sehingga menyebabkan salah satu dump truck harus berhenti ketika berpapasan.

Grade jalan grade jalan yang tinggi menyebabkan dump truck memperlambat kecepatannya baik pada turunan dan tanjakan. dan kurangnya perawatan dan penyiraman jalan pada musim panas yang menyebabkan debu menghambat pandangan operator dump truck. oleh karena itu penulis melakukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk penelitian dengan judul Evaluasi Geometri Jalan Operasi Produksi Terhadap Produktifitas Dump Truck Di Pt. Atika Tunggal Mandiri Untuk Peningkatan Produksi.

1. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

1.1.1. Lokasi dan Kesampaian daerah

PT. Atika Tunggal Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan yang lokasi Izin Usaha Penambangan operasi produksi batu andesit secara administratif terletak di Jorong Lubuk Jantan, Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat dengan luas

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

Provinsi Sumatra Barat atau sekitar 124 km dari Kota Padang.

2.2 Pengertian Pertambangan

Pertambangan berdasarkan UU No 4 Tahun 2009 adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang. (peraturan perundangan pertambangan batubara, 2014).

2.3 Pengertian Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

2.4 Geometri Jalan

Menurut Akhmad rifandy dan hefni (2016) Geometri jalan angkut adalah komponen dari jalan angkut dimana dalam merencanakan pembuatan rekonstruksi jalan angkut tersebut meliputi komponen lebar jalan pada kondisi jalan lurus, lebar jalan pada tikungan, jari-jari tikungan, superelevasi dan kemiringan jalan (Grade). Fungsi utama jalan angkut secara umum adalah untuk menunjang kelancaran operasi penambangan terutama dalam kegiatan pengangkutan.

a. Lebar Jalan Angkut

Lebar jalan angkut diharapkan akan membuat lalu lintas pengangkutan lancar dan aman. Perhitungan lebar jalan angkut yang lurus dan belok (tikungan) berbeda karena pada posisi membelok kendaraan akan membutuhkan ruang gerak yang lebih

lurus.

Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan lajur ganda atau lebih, menurut Aashto Manual Rural High Way Design, harus ditambah dengan setengah lebar alat angkut pada bagian tepi kiri dan kanan jalan. (Rudi Azwari, 2015).

pada jalan lurus dapat dirumuskan

(Sumber: Yanto Indonesianto, 2005).

Gambar 2.1 Lebar Jalan Angkut Dua Jalur Pada Jalan Lurus

2. Lebar jalan angkut pada belokan Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan selalu lebih besar dari pada lebar jalan lurus. Untuk lajur ganda, maka lebar jalan minimum pada belokan didasarkan atas:

1) Lebar jejak ban

2) Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan belakang pada saat membelok

3) Jarak antar alat angkut atau kendaraan pada saat bersimpangan

4) Jarak dari kedua tepi jalan.

Dengan menggunakan ilustrasi pada gambar 2.2 dapat dihitung lebar jalan

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang Gambar 2.2 Lebar Jalan Angkut Dua Jalur

Pada Belokan.

U = Lebar jejak roda (center to center tires),m

Fa= Lebar juntai (overhang) depan,m Fb= Lebar juntai belakang,m

Z = Lebar bagian tepi jalan,m

C = Lebar antara kendaraan (total lateral clearance),m

b. Jari Jari Tikungan

Tujuan jari-jari tikungan adalah untuk mengimbangi gaya sentrifugal yang di akibatkan karena kendaran melalui tikungan sehingga tidak stabil.Jari-jari tikungan jalan angkut berhubungan dengan kontruksi alat angkut yang digunakan, khususnya jarak horizontal antara poros roda depan dan belakang.

Besarnya jari-jari belokan minimum pada jalan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Pada tikungan diperlukan suatu besaran yang dinamakan ‘superelevasi’

yang gunanya untuk melawan gaya sentrifugal yang arahnya menuju keluar jalan. Superelevasi merupakan kemiringan jalan pada tikungan yang terbentuk oleh batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam kerena perbedaan ketinggian(Yanto Indonesianto, 2011).

Kecepatan rencana yang biasa digunakan di daerah tikungan adalah 35 km/jam sedangkan superelevasi maksimum untuk kecepatan lebih besar dari 30 km/jam adalah 10% (Sukirman, S.1994).

Sedangkan nilai f ditentukan berdasarkan kecepatan rencana, yaitu :

Untuk kecepatan rencana < 80 km/jam, maka:

f = (-0,00065 V) + 0,192

Untuk kecepatan rencana antara 80 – 112 km/jam, maka:

f = (-0,00125 V) + 0,24

Untuk menentukan

superelevasi, yaitu dengan menggunakan rumus (Sukirman, S.1994) yaitu:

Keterangan :

𝑒𝑚𝑎𝑘𝑠 = superelevasi maksimum pada tikungan jalan (mm/m)

𝑓𝑚𝑎𝑘𝑠 = koefisien gesekan samping maksimu

𝑉 = kecepatan rencana(km/jam) 𝑅𝑚𝑖𝑛 = radius lengkung minimum

tikungan(m)

d. Kemiringan (Grade)

Kemiringan jalan berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut baik dalam pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemiringan jalan pada umumnya dinyatakan dalam persen (%).

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

lebih dari 12% dengan memperhitungkan spesifikasi kemampuan alat angkut, jenis material jalan, fuel ratio penggunaan bahan bakar.

Kemiringan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Grade =

Untuk menghindari agar disaat hujan, air tidak tergenang pada jalan tambang, maka pembuatan kemiringan melintang (cross slope) dilakukan dengan cara membuat bagian tengah jalan lebih tinggi dari bagian tepi jalan. Nilai yang umum dari kemiringan melintang (cross slope) yang direkomendasikan adalah sebesar 20 sampai 40 mm/m jarak bagian tepi jalan kebagian tengah / pusat jalan, dijelaskan dalam persamaan sebagai berikut.

½ × lebar jalan × 40mm

Gambar 2.3 Cross Slope f. Produktifitas Alat Angkut Untuk menghitung produksi alat angkut dapat menggunakan persamaan berikut:

Keterangan :

P = Produktivitas (BCM/Jam) n = Jumlah Pengisian

Et = Efisiensi Kerja g. Rimpull

Rimpull merupakan besarnya kekuatan tarik (pulling force) yang dapat diberikan oleh mesin suatu alat kepada permukaan jalur jalan atau ban penggeraknya yang menyentuh permukaan jalur jalan. Rimpull biasanya dinyatakan dalam pounds (lbs) dan dihitung dengan rumus :

Keterangan :

RP = rimpull atau kekuatan tarik(lb) HP = tenaga mesin (HP)

375 = angka konversi

. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut sugiyono (2016:13) yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah :

“metode penelitian kuantitatif dapat diartikan debagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah PT. Atika Tunggal Mandiri, Jorong Lubuk Jantan, Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

proposal. Selanjutnya diseminarkan dan kelapangan kembali untuk melakukan penelitian atau pengambilan data yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan tugas akhir (skripsi).

3.3 Variabel penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai variasi satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti maka variabel penelitiannya adalah Analisis Geometri Jalan Tambang di PT. Atika Tunggal Mandiri.

3.4 Data dan Sumber Data 3.4.1 Data yang dibutuhkan Data yang peneliti butuhkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari pengamatan di lapangan yaitu:

1. Koordinat segmen jalan

2. Geometri aktual jalan angkut yang terdiri dari :

a. Data pengukuran lebar jalan lurus.

b. Data lebar jalan pada tikungan.

c. Data jari-jari tikungan.

d. Data superelevasi

e. Data pengukuran kemiringan jalan (grade)

f. Data kemiringan melintang (cross slope)

3. Waktu tempuh dump truck 2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur atau studi kepustakaan dan data-data atau arsip perusahaan. Seperti berikut:

A. Peta topografi B. Data spesifikasi alat C. Data produksi.

4. ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA

4.1. Geometri Jalan Angkut

4.1.1. Perhitungan Geometri Jalan

lebar jalan lurus menurut standar AASTHO jalan angkut dari front penambangan menuju ke stockpile pada PT. Atika Tunggal Mandiri yang ideal adalah 8,61 meter, sedangkan jalan aktual di lapangan adalah 4,8 meter sampai 12,5 meter.

Tabel 4.1

Upaya Perbaikan Lebar Jalan Lurus

2. Analisa Perhitungan Pada Keadaan Tikungan

Untuk analisa lebar jalan angkut pada tikungan, hasil perhitungan lebar tikungan ideal adalah 10,5 meter, sedangkan lebar actual jalan dilapang adalah 5,5 meter sampai dengan 8 meter, dari hasil dengan perhitungan yang berarti jalan angkut batubara masih belum bisa dikatakan memenuhi standar

Tabel 4.2

Upaya Perbaikan Pada Tikungan No Jalan

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

yang terdapat pada PT. Atika Tunggal Mandiri berkisar antara 0,047 m sampai 0,067 m, dan nilai superelevasi ideal menurut standar AASHTO pada rencana kecepatan 20km/jam adalah 0,41 m, maka perlu dilakukan perbaikan pada tabel :

Tabel 4.3

Upaya perbaikan pada superelevasi N

Kemiringan maksimum yang ditetapkan perusahaan tidak lebih besar dari 8% agar dapat dilalui alat angkut dengan baik, dan merujuk ke KEPMEN ESDM no 1827 K/30/MEM/2018 dalam hal kemiringan jalan tambang/ produksi dibuat tidak boleh lebih 12 %. Koreksi kemiringan jalan (grade) dapat dilihat pada tabel 4.5.

5. Analisa Kemiringan Melintang (Cross Slope).

Dari pengamatan aktual lapangan tidak terdapat cross slope pada jalan tambang PT. Atika Tunggal Mandiri sedangkan standar. Standar cross slope pada jalan angkut menurut AASHTO 40 mm yang di analisa untuk tiap meternya, Jadi cross slope menurut standar AASHTO di PT. Atika Tunggal Mandiri adalah 99,2 mm dengan lebar jalan angkut lurusnya 4,96 m.

4.2. Produktifitas Alat Angkut

Berdasarkan simulasi perbaikan kondisi jalan dapat digunakan untuk memperkirakan produktivitas dari dump truck. Dari hasil perhitungan analisis rimpull diperoleh waktu tempuh total setelah perbaikan jalan, sehingga estimasi cycle time teoritis alat angkut setelah perbaikan jalan yang aktualnya rata-rata 10,11 menit menjadi 7,34 menit secara teoritis. Untuk satu siklus dump truck menyelesaikan pekerjaanya.

Berdasarkan estimasi cycle time teoritis dengan geometri jalan ideal, perhitungan estimasi produktivitas dump truck Mitsubishi Fuso 220 PS yaitu 45.273,48 ton perbulan.

Hasil tersebut sudah memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh PT. Atika Tunggal Mandiri sebesar 40.000 ton/bulan.

Dimana selama 3 bulan terakhir dari bulan November sampai dengan Januari

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

Tabel 4.6

Estimasi Produktivitas Alat Angkut Setelah Perbaikan Geometri Keterangan Simbol Angka Satuan Kapasitas Produktivitas Q 503,04 ton/hari

1509,12 ton/hari/3 unit

45.273,48 ton/bulan/3 unit

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan analisa pengolahan data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Geometri jalan di PT. Atika Tunggal Mandiri yang sesuai dengan ukuran dan Spesifikasi alat angkut adalah:

a. Lebar minimum jalan angkut agar dapat dilalui dengan baik oleh dump truck Mitsubishi Fuso 220 PS yang melintas adalah 8,61 meter.

hanya terdapat 2 segmen yang ideal.

d. Berdasarkan lebar jalan angkut lurus, cross slope yang harus dibuat yaitu sebesar 99,2 mm terhadap sisi jalan agar badan jalan tidak digenangi oleh air.

2. Perkiraan produktivitas alat angkut berdasarkan evaluasi perbaikan geometri jalan tambang di front penambangan pit 3 pada wilayah IUP PT. Atika Tunggal mandiri dengan menggunakan jenis dump truck Mitsubishi Fuso 220 PS adalah 45.273,48 ton perbulan. Hasil tersebut sudah memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh PT. Atika Tunggal Mandiri sebesar 40.000 ton/bulan.

5.2 Saran

Adapun saran untuk perusahaan sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penambahan lebar jalan sesuai dengan standar lebar jalan minimal dari perhitungan secara teoritis baik pada jalan lurus maupun jalan tikungan. Grade jalan angkut yang > 8% perlu dilakukan penurunan. Sebaiknya dilakukan pembuatan cross slope dan drainase jalan angkut agar air hujan tidak menggenangi jalan yang menyebabkan permukaan jalan licin dan terkikis oleh air. Melakukan pengawasan secara berkala untuk meminimalisir terjadinya kerusakan jalan, kerusakan jalan tambang berpotensi menghambat proses operasi produksi.

Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

alat angkut berpengaruh terhadap

alat angkut berpengaruh terhadap

Dokumen terkait