• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.1.2. Tempat Tinggal Siswa SMA Al-Azhar Medan

Berdasarkan tabel 4.3. diketahui bahwa siswa SMA Al-Azhar Medan rata-rata tinggal bersama orang tuanya yaitu sebanyak 59 orang (75,6 %), yang tinggal bersama famili sebanyak 8 orang (10,3 %), siswa yang tinggal diasrama sebanyak 4 orang (5,1 %), sedangkan yang kos sebanyak 7 orang (8,9 %).

Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat yang mempunyai peranan penting sebagai latar belakang penyalahgunaan NAPZA. Peran orang tua dan kondisi keluarga sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Meskipun dalam penelitian ini tidak disebutkan tentang hubungan keluarga dengan penyalahgunaan NAPZA, tetapi menurut penelitian yang dilakukan oleh Hawari (1990) diperoleh data bahwa seseorang yang berada dalam lingkungan keluarga yang tidak baik mempunyai risiko relatif 7,9 untuk terlibat penyalahgunaan NAPZA.

5.1.3. Uang Saku Siswa SMA Al-Azhar Medan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa siswa memperoleh uang saku/hari <Rp.10.000 yaitu sebanyak 41 orang (52,6 %), dan siswa yang memperoleh uang saku/hari >Rp.15.000 sebanyak 20 orang (25,6 %). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani L (2007) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan narkoba menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang besar uang saku dengan penggunaan narkoba.

5.1.4. Kegiatan Setelah Pulang Sekolah Siswa SMA Al-Azhar Medan

Berdasarkan tabel 4.5. bahwa kegiatan setelah pulang sekolah yang dilakukan siswa SMA Al-Azhar Medan yang terbanyak adalah ekstrakurikuler, main kerumah teman dan jalan-jalan yaitu sebanyak 21 orang (26,9 %), sedangkan yang ekstrakurikuler dan membantu orang tua hanya 4 orang (5,1 %). Dari data tersebut menunjukkan bahwa para siswa lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah bersama teman-temannya diluar pengawasan dari orang tua. Hal ini dapat sebagai faktor pendorong siswa salah dalam memilih teman yang dapat menjerumuskan mereka pada penyalahgunaan NAPZA.

5.2. Sumber Informasi

Berdasarkan tabel 4.6. dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat sumber informasi tentang bahaya NAPZA yang terbanyak adalah yang berasal dari teman yaitu sebanyak 20 orang (25,6 %) dan dari anggota keluarga sebanyak 9 orang (11,5 %). Hal ini tentu memprihatinkan karena sumber informasi yang diberikan oleh teman belum tentu benar. Sumber informasi yang mereka berikan bisa saja tentang kenikmatan menggunakan NAPZA bukan tentang bahaya serta dampak yang ditimbulkan oleh

NAPZA itu sendiri. Hal ini juga dapat mendorong mereka terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hawari (1990) bahwa pengaruh/bujukan teman merupakan 81,3 % pemicu seseorang menggunakan NAPZA. Sehingga siswa diharapkan mampu lebih selektif dalam memilih teman bergaul sehingga tidak terpengaruh bujukan untuk menggunakan NAPZA.

Sedangkan berdasarkan tabel 4.7. dapat diketahui bahwa siswa yang pernah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya NAPZA yang terbanyak adalah dari pihak sekolah yaitu sebanyak 27 orang (34,6 %) dan 5 orang (6,4 %) mendapat penyuluhan dari Departemen Sosial. Sedangkan yang tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya NAPZA sebanyak 17 orang (21,8 %). Mereka yang mengaku tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya NAPZA mengaku tidak peduli dan topik yang diberikan saat penyuluhan sangat membosankan.

5.3. Perilaku

5.3.1. Pengetahuan Siswa SMA Al-Azhar Medan

Berdasarkan tabel 4.8. dapat diketahui bahwa pengetahuan siswa tentang bahaya NAPZA sebagian besar berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 59 orang (75,6 %), pengetahuan pada kategori kurang baik sebanyak 11 orang (14,1 %) dan hanya 8 orang (10,3 %) yang berada pada kategori baik.

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dimana pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

Pengetahuan siswa tentang NAPZA, secara rinci dapat dilihat pada pembahasan berikut ini:

Berdasarkan tabel 4.9. sebanyak 58 orang (74,4 %) menjawab pengertian NAPZA adalah zat yang dapat menimbulkan gangguan pada sistim saraf pusat. Sebenarnya semua obat dapat menjadi berbahaya bila pemakaiannya tidak sesuai dengan ketentuan dari dokter/aturan pakai. NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif, yang berarti zat atau obat-obatan yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan.

Untuk pengetahuan siswa tentang ciri-ciri pengguna NAPZA, berdasarkan tabel 4.10. dijelaskan sebanyak 70 orang (89,7 %) menjawab ciri-ciri pengguna NAPZA adalah suka marah tidak terkendali. Seperti yang sudah diketahui bahwa penyalahgunaan NAPZA tidak hanya memberi dampak bagi kesehatan tetapi juga pada keadaan psikologis pemakainya.

Untuk pengetahuan siswa tentang dampak penyalahgunaan NAPZA bagi kesehatan, pada tabel 4.11. dijelaskan sebanyak 75 orang (96,2 %) menjawab NAPZA dapat menyebabkan gangguan pada otak. Hal ini didukung oleh teori Hawari (1990) bahwa mereka yang mengkonsumsi NAPZA akan mengalami gangguan mental dan perilaku yang diakibatkan terganggunya sistim neuro-transmitter pada susunan sistim saraf pusat (otak) yang dapat menimbulkan gangguan pada fungsi pikir, perasaan dan perilaku.

Untuk pengetahuan siswa tentang penyebab seseorang menggunakan NAPZA, pada tabel 4.12. dijelaskan sebanyak 68 orang (87,2 %) menjawab ingin coba-coba. Seperti yang sudah diketahui masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak

menuju dewasa, sehingga masa remaja juga dapat dikatakan masa yang labil. Dimana pada masa ini rasa keingintahuannya akan sesuatu yang baru menjadi semakin besar dan ditambah lagi dengan adanya kebimbangan dari dirinya dalam mencari jati diri, sehingga remaja lebih mudah terpengaruh untuk menggunakan NAPZA.

5.3.2. Sikap Siswa SMA Al-Azhar Medan

Berdasarkan tabel 4.13. dapat diketahui bahwa sikap siswa tentang bahaya NAPZA sebagian besar berada pada kategori baik yaitu sebanyak 43 orang (55,1 %), sikap pada kategori sedang sebanyak 27 orang (34,6 %), dan sikap pada kategori kurang baik sebanyak 8 orang (10,3 %).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Hal ini berarti manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan. Maka seseorang yang memiliki sikap pada kategori baik tidak menjamin seseorang untuk tidak menggunakan NAPZA.

Untuk sikap siswa terhadap gangguan perilaku akibat mengunakan NAPZA, pada tabel 4.14. dijelaskan sebanyak 72 orang (92,3 %) menjawab setuju NAPZA dapat menyebabkan seseorang meninggalkan ibadah. Karena pengguna NAPZA menganggap dirinya hebat dan NAPZA dapat membantu mereka dalam menghadapi setiap masalah tanpa melakukan ibadah.

Pada tabel 4.14. juga dijelaskan sebanyak 71 orang (91,0 %) menjawab setuju NAPZA dapat membuat seseorang terjerumus dalam seks bebas. Karena seks bebas disebabkan hilangnya hambatan dorongan agresivitas seksual akibat NAPZA, sehingga pengguna NAPZA lepas kendali dan tidak mampu menahan dorongan seksualnya.

Selanjutnya pada tabel 4.14. juga dijelaskan sebanyak 70 orang (89,7 %) menjawab setuju pengguna NAPZA dapat menurunkan prestasi belajar. Hal ini disebabkan karena NAPZA dapat bekerja untuk menekan sistim saraf pusat yang dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi pikir. Hawari (1990) dalam penelitiannya diperoleh data bahwa 96,2 % NAPZA dapat menyebabkan prestasi sekolah menurun.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa bahwa yang menyatakan sikap setuju tentang penggunaan NAPZA merupakan hal yang tidak wajar untuk siswa yang sedang sekolah dengan alasan bahwa NAPZA dapat mengganggu konsentrasi belajar, dapat merusak jiwa, merusak tubuh dan masa depan. Sementara sikap siswa setuju tentang NAPZA berbahaya bagi kesehatan dengan alasan gampang terserang berbagai penyakit, dapat merusak organ tubuh, dapat mengakibatkan kecanduan karena NAPZA mengandung zat yang berbahaya dan juga dapat mengakibatkan kematian.

Sikap siswa yang setuju tentang kebiasaan merokok merupakan perilaku awal pemicu orang mencoba NAPZA dengan alasan karena rokok dapat membuat kecanduan dan dari rokok sesorang mempunyai keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru, sedangkan siswa yang tidak setuju dengan alasan bahwa seorang perokok tidak semua pengguna NAPZA. Untuk sikap siswa yang setuju bila pengguna NAPZA dihindari dengan alasan takut terpengaruh serta dapat merusak generasi muda sedangkan sikap siswa yang tidak setuju dengan alasan mereka masih butuh perhatian sedangkan apabila dihindari mereka akan merasa terasing.

Sikap siswa yang setuju bila pemakai dan pengedar NAPZA dihukum seberat- beratnya dengan alasan agar pemakai jera dan tidak lagi menggunakan NAPZA dan tidak ada lagi tindak kriminal dikalangan remaja sedangkan sikap siswa yang tidak setuju

dengan alasan jangan hanya pemakai dan pengedarnya saja yang ditangkap akan tetapi NAPZA nya yang harus dimusnahkan.

5.3.3. Tindakan Siswa SMA Al-Azhar Medan

Berdasarkan tabel 4.15. dapat diketahui bahwa ada sebanyak 5 orang dari 78 orang (6,4 %) yang menggunakan NAPZA, diantaranya 4 orang (5,1 %) sampai sekarang masih menggunakan NAPZA dan 1 orang (1,3 %) lagi mengaku dulu pernah tetapi sekarang sudah tidak lagi menggunakan NAPZA. Berdasarkan hasil penelitian 5 orang (8,5 %) pengguna NAPZA tinggal bersama orang tua. Sedangkan yang memiliki uang saku Rp.10.000-Rp.15.000 per hari sebanyak 3 orang (17,6 %), dan 2 orang (10,0 %) memiliki uang saku >Rp.15.000. Kegiatan rutinitas yang mereka lakukan setiap pulang sekolah adalah ekstrakurikuler, main kerumah teman dan jalan-jalan sebanyak 3 orang (14,3 %), 1 orang (5,6 %) melakukan ekstrakurikuler, main kerumah teman dan kewarnet, dan 1 orang (25,0 %) melakukan ekstrakurikuler dan membantu orang tua. Para pengguna NAPZA memiliki pengetahuan tentang bahaya NAPZA sebanyak 3 orang (5,1 %) memiliki pengetahuan sedang tentang bahaya NAPZA dan 2 orang (18,2 %) memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang bahaya NAPZA. Sedangkan sikap mereka tentang bahaya NAPZA sebanyak 1 orang (2,3 %) memiliki sikap yang baik tentang bahaya NAPZA, 2 orang (7,4 %) memiliki sikap sedang, dan 2 orang (25,0 %) memiliki sikap tidak baik tentang bahaya NAPZA.

Mereka rata-rata mengaku mulai menggunakan NAPZA sejak duduk di sekolah tingkat pertama. Pertama kali memperoleh NAPZA dari pengedar/penjual, keluarga dan teman. Hawari (1990) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa 81,3 % remaja terlibat penyalahgunaan NAPZA yang diperolehnya dari teman dan 61,3 % diperoleh dari

pengedar. Ketidakutuhan keluarga juga mempunyai pengaruh 26,7 % pada remaja terlibat penyalahgunaan NAPZA. Jenis NAPZA yang mereka gunakan adalah ganja, ekstasi, dan alkohol. Biasanya mereka menggunakannya bersama teman. Ada yang memakainya sebulan sekali dan ada juga yang memakainya setiap hari. Biasanya mereka menggunakan NAPZA ditempat yang sunyi bersama teman.

Alasan mereka menggunakan NAPZA adalah ikutan-ikutan biar dibilang gaul dan menambah pergaulan. Anggapan seperti inilah yang dapat merusak generasi muda saat ini, karena umumnya mereka tidak tahu dampak penggunaan NAPZA dikemudian hari, mereka hanya memikirkan kesenangan sesaat yang sebenarnya dapat merusak diri mereka sendiri. Hawari (1990) dalam penelitiannya diperoleh data bahwa 62,7 % alasan remaja menggunakan NAPZA adalah karena rasa ingin tahu dan ikut-ikutan.

Mereka juga mengalami gangguan akibat dari pemakaian NAPZA yaitu penyakit jantung dan ginjal. Tetapi saat ditanyakan apakah saudara pernah mencoba untuk berhenti untuk mengkonsumsi NAPZA sebanyak 3 dari 5 orang menjawab tidak pernah, karena menurut mereka dengan memakai NAPZA, mereka dapat menghilangkan stres dengan ketidak pedulian orang tua terhadap anaknya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hawari (1990), diperoleh data bahwa orang tua yang sibuk dan jarang dirumah mempunyai risiko 35% kepada anak terlibat penyalahgunaan NAPZA. Sedangkan yang lain sudah mencoba berhenti atas kemauan sendiri, karena ia menyadari bahwa menggunakan NAPZA hanya membawa dampak buruk baginya.

Sedangkan responden yang menjawab tidak pernah menggunakan NAPZA, upaya yang mereka lakukan untuk mencegah agar tidak terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA adalah dengan memperkuat ajaran agama dan iman serta mengisi waktu luang dengan

hal-hal yang berguna. Bila ada yang mencoba menawarkan NAPZA pada mereka, sebagian dari mereka akan melaporkan ke pihak sekolah atau ke pihak yang berwajib, dan sebagian lagi hanya diam saja dan tidak memperdulikannya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang perilaku dan sumber informasi siswa tentang bahaya NAPZA dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari 78 siswa yang memiliki pengetahuan tentang bahaya NAPZA berada pada kategori pengetahuan yang sedang yaitu sebanyak 59 orang (75,6 %).

2. Dari 78 siswa yang mempunyai sikap tentang bahaya NAPZA berada pada kategori baik yaitu sebanyak 43 orang (55,1 %).

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh 5 dari 78 responden yang menggunakan NAPZA, diantaranya 4 orang (5,1 %) masih menggunakannya sampai sekarang, sedangkan 1 orang (1,3 %) lagi dulu pernah, tetapi sekarang sudah tidak. 4. Dari 78 siswa SMA Al-Azhar sumber informasi yang diperoleh tentang bahaya

NAPZA yang terbanyak diperoleh dari teman yaitu sebanyak 20 orang (25,6 %), sedangkan siswa yang pernah mendapatkan penyuluhan yang terbanyak adalah yang berasal dari pihak sekolah yaitu sebanyak 27 orang (34,6 %) dan yang tidak pernah mendapatkan penyuluhan sebanyak 17 orang (21,8 %).

6.2. Saran

1. Hendaknya pihak sekolah melakukan tes darah dan urin kepada siswa setiap 6 bulan sekali, untuk mengetahui siswa yang terlibat pemakaian NAPZA.

2. Hendaknya juga pihak sekolah dapat memberikan sanksi yang tegas bagi siswa yang sudah terbukti membawa dan terlibat menggunakan NAPZA.

3. Pihak sekolah membuat suatu kebijakan dalam bentuk program tahunan ataupun sekali dalam sebulan secara intensif mengadakan penyuluhan mengenai penyalahgunaan NAPZA bekerja sama dengan pihak terkait yang menangani permasalahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2002. Data Statistik Pengguna NAPZA Internasional.

http://www.glorianet.org/, diakses 12 Juni 2007.

Anonim, 2004. Gaya Hidup Sehat Cegah NAPZA dan HIV/AIDS, http://www.e-psikologi.com/remaja, diakses 15 Maret 2007.

Anonim, 2006. Narkoba Dan Miras, http://situskesrepro.info/krr/refrensi6, diakses 14 September 2007.

Bahri, S., Oktober 2005. Penyalahgunaan NAPZA Dapat Menghancurkan Generasi Muda. Majalah Info Kesehatan Masyarakat, Volume IX, No.2, Hal 130-134. Gaspersz, V, 1991. Tehnik Penarikan Contoh Untuk Penelitian Survei. Tarsito,

Bandung.

Hakim, A., 2004. Bahaya Narkoba Alkohol. Nuansa, Bandung.

Hamzah, A dan RM Surachman., 1999. Kejahatan Narkotika dan Psikotropika. Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.

Handayani, L., 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Narkoba Oleh Siswa Di SMK TI Swasta Raksana Medan Tahun 2007. Skripsi FKM- USU.

Hawari. D., 2006. Penyalahgunaan & Ketergantungan NAZA ( Narkotika, Alkohol & Zat Adiktif). Edisi kedua : cetakan ke-1 FKUI : Jakarta.

Jeanne, M. Ny. dkk, 1996. Penanggulangan Bahaya Narkotika dan Psikotropika. Penerbit Pramuka Saka Bayangkara, Jakarta.

Karsono, E., 2004. Mengenal Kecanduan Narkoba & Minuman Keras. CV. Yrama Widya, Bandung.

Makmuri, 2001. Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA Di Sekolah. Pusat Grafika Indonesia, Jakarta.

Nasution, Z, dkk., 2004. Bagaimana Mengatasi NARKOBA?(Panduan untuk

Remaja). Penerbit Citapustaka Media Bekerjasama dengan Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU), Medan.

---. 2004. Modul Penyuluhan Klasikal Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba. GAN dan Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU), Medan.

Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Partodiharjo, S., 2006. Kenali Narkoba dan Musuhi Penyalahgunaanya. Erlangga,

Jakarta.

Pangkahila, W., 2006. Narkoba Dan Disfungsi Seksual, http://www.situskesrepro.info, diakses 14 September 2007

PIMANSU & Divisi Litbang GAN Indonesia, 2006. Tangkapan Kepolisian diakses Dari Media Cetak Tahun 2006 Tersangka Narkoba di Sumatera Utara. Medan.

Pratomo, H dan Sudarti., 1986. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta. Sasangka, H., 2003. Narkotika dan Psikotropika Dalam Hukum Pidana. Penerbit

Mandar Maju, Bandung.

Sianipar, F., 2002. Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) Rawat Jalan Di Rumah Sakit Jiwa Medan Juni 2001-Juni 2002. Skripsi FKM USU.

Singarimbun, M., dan Effendi, S., 1987. Metode Penelitian Survai. Cetakan I (Revisi). Penerbit LP3ES, Yogyakarta.

Sudirman, 2006. Penanggulangan Korban Narkoba (Meningkatkan Peran Keluarga Dan Lingkungan). Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Sunarso, S, dkk., 2004. Penegakan Hukum Psikotropika. PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Somar, L., 2001. Rehabilitasi Pecandu Narkoba. Penerbit PT. Grasindo, Jakarta.

Tambunan, R., 2001. Remaja dan NAPZA. http://www.e-psikologi.com/remaja, diakses 15 Maret 2007.

Wresniwiro, M., 1999. Masalah Narkotika, Psikotropika dan Obat-Obat Berbahaya. Penerbit Mitra Bintibmas, Jakarta.

KUESIONER

PERILAKU SISWA TENTANG BAHAYA NAPZA DALAM KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA AL-AZHAR MEDAN

TAHUN 2007 A. DATA UMUM: 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Kelas :

5. Uang saku : /hari 6. Tempat Tinggal :

a. Orang Tua b. Famili c. Asrama d. Kost

7. Apakah aktifitas rutinitas yang saudara lakukan setelah pulang sekolah (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Main ke rumah teman

b. Kegiatan keagamaan seperti mengaji. c. Ekstrakulikuler

d. Bimbingan belajar e. Membantu orang tua

f. Dan lain-lain, ………(sebutkan) B. SUMBER INFORMASI

1. Dari manakah saudara mendapat informasi tentang bahaya NAPZA?(jawaban boleh lebih dari satu)

Benar Salah

a. Teman

b. Anggota keluarga (ayah, ibu, kakak, dan adik)

c. Guru

d. Media Cetak e. Media Elektronik

2. Dari manakah saudara mendapatkan penyuluhan tentang bahaya

NAPZA?(jawaban boleh lebih dari satu)

Instansi Benar Salah

a. Pihak Sekolah b. Kepoloisian c. Departemen Sosial d. Petugas Kesehatan C. PENGETAHUAN

Benar Salah a. Narkotika

b. Psikotropika c. Zat adiktif lainnya

d. Zat yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem syaraf pusat

2. Apakah saudara tahu jenis-jenis narkotika?

Jenis-jenis Benar Salah

a. Ganja b. Heroin c. Morfin d. Kokain

3. Apakah saudara tahu jenis-jenis psikotropika?

Jenis-jenis Benar Salah

a. Shabu-shabu b. Ekstasi c. Amphetamin d. Pil BK

4. Apakah saudara tahu jenis-jenis zat adiktif?

Jenis-jenis Benar Salah

a. Alkohol b. Lem kambing c. Nikotin d. Thinner

5. Apakah saudara tahu ciri-ciri remaja pengguna NAPZA?

Ciri-ciri Benar Salah

a.Suka marah tidak terkendali

b.Suka bersembunyi di kamar mandi atau di tempat-tempat yang janggal

c. Berat badan turun drastis

d.Sering dikunjungi oleh orang-orang yang belum dikenal teman-temannya

e. kurang suka terlibat kegiatan ekstrakulikuler yang bersifat positif

6. Menurut saudara, apa dampak dari penyalahguna NAPZA bagi kesehatan?(jawaban boleh lebih dari satu)

Dampak terhadap kesehatan Benar Salah

a. Kerusakan otak b. Gagal ginjal c. Hepatitis B,C d. Jantung e. HIV/AIDS

7. Apakah saudara tahu apa penyebab seseorang menggunakan NAPZA?

Penyebab Benar Salah

a. Adanya ketidak harmonisan keluarga

b.Adanya bujukan dari teman untuk menggunakan NAPZA

c. ingin coba-coba

8. Apakah saudara tahu secara umum gangguan perilaku akibat menggunakan NAPZA?

Gangguan Perilaku Benar Salah

a. Meninggalkan ibadah b. Berbohong

c. Membolos

d. Meninggalkan rumah/minggat e. Seks bebas

f. Melawan orang tua g. Prestasi belajar menurun h. Mencuri

9. Apakah saudara tahu dengan test urine dapat diketahui bahwa seseorang pengguna NAPZA?

a. Tes urin b. Tidak tahu

10.Pengguaan NAPZA masih bisa di sembuhkan dengan

Penyembuhan Benar Salah

a. Terapi (pengobatan) b. Rehabilitasi

11.Apakah saudara tahu hukuman yang diberikan bagi pengguna dan pengedar NAPZA?

a. Tahu b. Tidak tahu

D. SIKAP

1. Apakah saudara setuju bahwa menggunakan NAPZA itu adalah hal yang tidak wajar untuk remaja yang sedang bersekolah seperti kamu?

a. Setuju, alasannya……….

b. Tidak setuju, alasannya………..

2. Apakah saudara setuju NAPZA berbahaya bagi kesehatan?

a. Setuju,alasannya……….

b. Tidak setuju, alasannya………

3. Setujukah saudara bila pengguna NAPZA dihindari?

a. Setuju, alasannya………..

b. Tidak setuju, alasannya……….

4. Apakah saudara setuju menggunakan NAPZA dapat mengalami gangguan prilaku sebagai berikut?

Ciri-ciri Benar Salah

a. Meninggalkan ibadah b. Berbohong

c. Membolos d. Seks bebas

e. Prestasi belajar menurun f. Mencuri

g. Melawan orang tua

h. Meninggalkan rumah/minggat

5. Apakah saudara setuju kebiasaan merokok merupakan perilaku awal yang biasanya menjadi pemicu orang mencoba NAPZA?

a. Setuju, alasannya………

b. Tidak setuju, alasannya……….

6. Bagaimana sikap saudara jika pengguna NAPZA diasingkan/diisolasi dari masyarakat?

a. Setuju, alasannya………..

b. Tidak setuju,alasannya………

7. Apakah saudara setuju bila pemakai dan pengedar NAPZA dihukum seberat- beratnya?

a. Setuju, alasannya... b. Tidak setuju, alasannya...

E. TINDAKAN

1. Apakah saudara pernah menggunakan salah satu jenis NAPZA a. Pernah, sampai sekarang

b. Dulu pernah, sekarang tidak(lanjut ke no. 2-9)

c. Tidak pernah(bila menjawab tidak pernah, lanjut ke no.12) 2. Jika pernah dan dulu pernah, jenis NAPZA apa yang saudara gunakan?

a. Ganja b. Heroin c. Ekstasi d. Alkohol e. Shabu-shabu f. Lainnya, (sebutkan)………..

3. Kapan pertama kalinya saudara menggunakan salah satu jenis NAPZA a. SD

b. SMP

c. SMU

4. Siapa yang pertama kali memberikannya kepada saudara? a. Teman

b. Keluarga

c. Dokter/pemalsuan resep d. Pengedar/penjual

5. Berapa kali saudara memakainya? a. Seminggu sekali

b. Seminggu dua atau tiga kali c. Setiap hari

d. Sebulan sekali

6. Biasanya dengan siapa saudara menggunakannya? a. Sendiri

b. Teman c. Kakak/abang

7. Dimana biasanya saudara menggunakannya? a. Dirumah, waktu sendiri

b. Dirumah teman

c. Ditempat yang sunyi bersama teman d. Di sekolah

e. Dan lain-lain, sebutkan………

8. Apa alasan saudara menggunakan NAPZA? a. Ikut-ikutan, biar dibilang gaul

b. Menambah pergaulan

c. Untuk memperoleh kenikmatan d. Ingin tahu saja

9. Apakah saudara pernah mengalami gangguan setelah memakai NAPZA? a. Gangguan pada fungsi hati

b. Ginjal

c. Jantung

d. Hepatitis

10.Apakah saudara pernah mencoba berhenti mengkonsumsi NAPZA? a. Ya

b. Tidak

11.Jika pernah mencoba berhenti memakai NAPZA, atas saran siapa? a. Orang tua

b. Teman c. Guru d. Diri sendiri

12.Bila ada yang menawarkan NAPZA kepada saudara maka a. Diamkan saja/tidak peduli

b. Membeli dan mencobanya c. Melaporkan ke pihak sekolah d. Melaporkan ke pihak yang berwajib

13.Cara untuk mencegah agar tidak terlibat dalam masalah NAPZA pada remaja a. Memperkuat ajaran agama dan iman

b. Mengisi waktu luang dengan hal yang berguna c. Tidak berteman dengan pecandu NAPZA

Frequency Table

jenis kelamin 37 47.4 47.4 47.4 41 52.6 52.6 100.0 78 100.0 100.0 laki-laki perempuan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent umur responden 26 33.3 33.3 33.3 30 38.5 38.5 71.8 18 23.1 23.1 94.9 4 5.1 5.1 100.0 78 100.0 100.0 15 16 17 18 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent uang saku (Rp) 41 52.6 52.6 52.6 17 21.8 21.8 74.4 20 25.6 25.6 100.0 78 100.0 100.0 < 10000 10000-15000 >=15000 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

tempat tinggal responden

59 75.6 75.6 75.6 8 10.3 10.3 85.9 4 5.1 5.1 91.0 7 9.0 9.0 100.0 78 100.0 100.0 orang tua family asrama kost Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pengetahuan total 8 10.3 10.3 10.3 59 75.6 75.6 85.9 11 14.1 14.1 100.0 78 100.0 100.0 >32 (baik) 17-32 (sedang) <17 (kurang) Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sikap total 43 55.1 55.1 55.1 27 34.6 34.6 89.7 8 10.3 10.3 100.0 78 100.0 100.0 >11 (baik) 6-11 (sedang) <6 (kurang) Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Dokumen terkait