• Tidak ada hasil yang ditemukan

ada bab ini kita akan membahas pengertian tempo dan tanda-tanda ekspresi dalam konteks musik klasik maupun musik non-klasik yang menggunakan sitem diatonis. Pada bab terdahulu yang berhubungan dengan elemen-elemen musik, materi ini telah disinggung. Walaupun demikian pada bab ini kita akan membahasnya lebih jauh agar memperoleh pengertian yang lebih mendalam.

8.1. Tempo

Jika melodi dapat dianalogikan sebagai jiwa bagi musik maka jantungnya ialah ritme dan tempo. Tempo merupakan “polisi lalulintas” yang mengatur kelancaran lalulintas sedangkan kelancaran lalulintasnya ialah ritme. Petunjuk tem-po pada naskah musikal tertulis di kiri atas halaman permu-laan sebuah karya musik. Petunjuk tersebut memberitahukan kepada pemusik seberapa cepat karya tersebut harus dimainkan; apakah Andante (biasa secepat orang berjalan), Allegro (cepat), Largo (lebar/ lambat), Presto (sangat cepat), dan sebagainya (Ewen 1963, 4).

8.1.1. Metronome

Dalam prakteknya, kecepatan tempo adalah relatif. Pada masa lalu istilah cepat dan lambat hanya untuk membedakan kecepatan di antara satu lagu dengan lagu yang lain sedangkan rincian seberapa cepat harusnya sebuah lagu dimainkan, belum ada. Menjelang akhir abad ke-18 ditemukan metronom, yaitu instrumen untuk mengukur berbagai kategori kecepatan tempo musik. Walaupun kini yang dianggap sebagai penemu instrumen tersebut ialah seorang ahli dari Jerman bernama Johann Nepomuk Maelzel (1772–1838) namun sebenarnya idenya telah terlebih dahulu ditemukan oleh Dietrich Nikolaus Winkel (c. 1776–1826) dari Belanda.

Metronom terdiri dari sebuah bandulan yang posisinya dapat diubah-ubah dengan menggeser kepala bandulan tersebut pada sebuah tongkat pengayun guna mengatur kecepatan gerak bandulan sesuai dengan tangga nada angka yang dibutuhkan. Bandulan dan tongkatnya digerakkan oleh per dalam suatu rangkaian mesin yang setiap kali gerakan bandulan mencapai masing-masing sisi akan terdengar bunyi ketokan yang menandai pulsa atau ketukan. Pada metronom terdapat fasilitas yang dapat mengatur jenis irama tertentu dengan bunyi ”ting” yang lebih menonjol dan nyaring dari bunyi ketokan yang monoton. Misalnya pada irama 3/4 akan terdengar pola bunyi ”ting, tok, tok, tok”, yang berulang-ulang.

Sehubungan dengan itu di samping tanda tempo berupa istilah-istilah biasanya pada permulaan naskah musikal juga tertulis tanda metronom yang ditulis, misalnya “M.M. (Maelzel's metronome) = 60”, yang menunjukan bahwa kecepatan lagu yang dituntut ialah setiap satu ketukan nada setengah setara dengan 60 ketokan per menit. Kemasan metronom konvensional cenderung pada bentuk piramid.

Walaupun metronom konvensional masih tetap diproduksi, saat ini kita juga bisa memperoleh berbagai macam model metronom elektronik ataupun digital. Dalam sejarah musik klasik, metronom pernah satu kali dipergunakan sebagai alat musik, yaitu pada karya komponis Honggaria, György Ligeti, berjudul Poème symphonique (1962), yang menggunakan 100 metronom (Encyclopedia Britanica 2005)

8.1.2. Kategori Tempo

Secara umum tempo musik dapat diklasifikasikan menjadi 6 gradasi, mulai dari kategori sangat lambat, lambat, sedang, agak cepat, cepat, dan sangat cepat. Pada masing-masing kategori tersebut paling tidak terdapat antara dua hingga empat sub kategori. Terminologi tersebut dapat dimodifikasi dengan menambahkan kata-kata molto (sangat) meno (kurang) poco (sedikit) dan non troppo (tidak terlalu banyak). Poco allegro dapat berarti agak Allegro. Allegro

Di samping tanda tempo yang tetap di atas ada juga istilah yang mengindikasikan perubahan tempo. Yang paling sering digunakan di antaranya ialah accelerando (berangsur-angsur menjadi cepat) dan

ritardando (berangsur melambat); tanda a tempo (kembali ke tempo

asal) biasanya terdapat pada bagian yang telah dilalui tanda perubahan tempo namun bukan di bagian akhir lagu.

Tabel 8.1.: Kataegori Tempo

KATEGORI KATEGORI SUB KETERANGAN

Sangat Lambat Largo Luas

Grave Serius

Lambat Lento -

Adagio Gemulai, ringan (tidak tergesa-gesa), santai (slowly). Sedang Andante Berjalan – dalam tempo orang berjalan)

Andantino Sedikit/ seperti andante (lebih cepat dari andante) Moderato -

Agak Cepat Allegretto Agak hidup (tidak secepat allegro)

Cepat Allegro Gembira, ceria, hidup.

Sangat Cepat Allegro molto Sangat hidup

Vivace Enerjik, bersemangat, hidup. Presto Sangat cepat Prestissimo Secepat mungkin

8.2. Dinamika

Volume yang menunjukkan tingkat kekuatan atau kelemahan bunyi pada saat musik dimainkan, disebut dinamik. Sebagaimana halnya tempo yang bermacam-macam dari yang tetap dan berubah, maka demikian juga dengan dinamik, ada yang tetap dan ada juga yang berubah. Baik dinamik maupun tempo, keduanya berakar dari sifat-sifat emosi. Untuk mengungkapkan misteri dan ketakutan

dibutuhkan bisikan, sedangkan kemenangan dan aktivitas yang berani resonansi yang penuh. Lagu untuk menidurkan anak atau Nina Bobo, maupun lagu-lagu cinta lebih banyak diekspresikan dengan jenjang dinamik daripada mars kemenangan. Instrumen-instrumen musik modern menyediakan jangkauan efek-efek dinamika yang luas yang diharapkan oleh koposer.

Dinamik-dinamik yang pokok berkisar dari yang paling lemah hingga yang paling kyat, yaitu:

Tabel 8.2.:

TANDA-TANDA DINAMIK

TINGKAT VOLUME

ISTILAH DINAMIK SIMBOL

Sangat Lemah Pianissimo pp

Lemah Piano p

Agak lemah Mezzo Piano mp

Agak kuat Mezzo Forte mf

Kuat Forte f

Sangat Kuat Fortísimo ff

Sebagai konsekwensi meningkatnya usuran dan tingkat kepersisan dalam orkestra, komposer memperluas jangkauan dinamik ke dua arah. Sehubungan dengan itu di samping tanda dinamik yang tertulis di atas terdapat juga dinamik ppp (pianissimo

posible) atau selemah-lemahnya dan fff (fortíssimo possible) atau

sekuat-kuatnya. Jika perlu kondaktor atau komponis dapat menambahkan menjadi tiga bahkan empat f atau p.

Terdapat berbagai macam tanda yang berkaitan dengan dinamik dan tempo yang mengekspresikan emosi dalam karya musik. Tanda-tanda tersebut disebut “tanda ekspresi” yang

jumlahnya semakin meningkat pada abad 18 dan selama abad ke-19, sebagai konsekuensi meningkatnya keinginan komposer untuk menunjukkan niat/ keinginannya. Sebagai contoh dapat kita bandingkan di antara naskah-naskah musikal Bach dan Tchaikovsky.

Dalam keadaan tertentu terdapat tanda-tanda perubahan dinamik. Yang paling umum di antaranya ialah sebagai berikut:

Tabel 8.3.:

PERUBAHAN DINAMIK

TINGKAT VOLUME ISTILAH DINAMIK SIMBOL Berangsur menguat Crescendo

Berangsur melemah Descrescendo atau Diminuendo Tekanan mendadak/

Aksen pada satu nada atau satu akor

Sforzando s

f

/ forced

Sejumlah peristilahan mengacu pada tempo dan dinamik.

Memang, khususnya yang digunakan pada abad ke-19 adalah

untuk memantapkan perasaan (mood) dan karakter suatu

karya. Andante maestoso (lambat biasa dan mulia)

mengindikasikan suatu langkah yang stabil dan penuh dengan

sonoritas. Morendo atau menghilang, menunjukkan bahwa

tempo harus melambat dan pada saat yang sama harus

melembut atau melemah. Scherzando atau bercanda,

mempersyaratkan bunyi yang ringan dan gerakan yang lincah.

Dokumen terkait