• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DATA DAN ANALISA DATA LAPANGAN

BAB II KAJIAN TEORI

TEMUAN DATA DAN ANALISA DATA LAPANGAN

1. Konstruksi simbolik Film Hafalan Shalat Delisa

Film merupakan salah satu ide cerdas insan perfilman untuk meraih keuntungan, kepuasan dan ke-intelektualan membangun pesan. Saling berlomba-lomba membuat dunia terperangah adalah cita-cita yang sengaja mereka buat. Bisa terlihat dari penyuguhan gambar, ide cerita, skenario, audio-visual dan bujet uang yang besar, yang mereka kumpulkan untuk menyulap sebuah cerita menjadi film yang dapat dinikmati. Dan sebagai penulis, sayang sepertinya jika film hanya dijadikan sebagai hiburan atau hal yang dapat dinikmati semata.

Sebelum menganalisis pesan dakwah bil-hal dalam film Hafalan Shalat Delisa, penulis akan memaparkan definisi dakwah. Dakwah adalah aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia untuk mengikuti dan menjalankan ajaran Islam melalui usaha mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam. Analisis ini akan mengunakan analisis perspektif, dalam menafsirkan makna denotasi,

konotasidan mitos dengan mengklasifikasi menjadi dua kategori, yaitu: syari’ah

dan ahklak.

Pengertian syariah secara etimologi (asal kata) berarti sumber air atau jalan yang lurus. Sedangkan secara terminologi, syariah adalah kumpulan norma illahi yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, juga hubungan manusia dengan alam, dan norma-norma

ini sudah pasti benar dan lurus. Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian syariah Islam adalah tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al Jatsiyah ayat 18:

Artinya: Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat untuk urusan (agama yang benar). Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.

Secara umum syariah terbagi menjadi dua hal yaitu ibadah khusus atau ibadah mahdlah, dan ibadah dalam arti umum atau muamalah (pendidikan). Ibadah khusus atau ibadah mahdlah adalah ibadah yaneg telah dicontohkan secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW, seperti shalat, puasa, dan haji. Maka dari itu umat muslim harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah diperintahkan Allah dan diajarkan oleh Nabi Muhammad tanpa boleh melakukan

perubahan-perubahan terhadap ketentuan tersebut.68

a. Ibadah

Seperti yang terjadi pada salah satu keluarga di Lhok Nga - Aceh, yang selalu menanamkan ajaran Islam dalam kesehariannya. Mereka adalah keluarga Umi Salamah dan Abi Usman. Mereka memiliki 4 bidadari yang solehah: Alisa Fatimah, (si kembar) Alisa Zahra & Alisa Aisyah, dan si bungsu Alisa Delisa.

Setiap subuh, Umi Salamah selalu mengajak bidadari-bidadarinya sholat jama'ah. Karena Abi Usman bekerja sebagai pelaut di salah satu kapal tanker perusahaan

68

http://rayasaforever.blogspot.com/2012/06/ibadah-syariah-dan-muamalah.html diakses tanggal 23 maret 2014.

minyak asing, yang pulangnya 3 bulan sekali. Awalnya Delisa susah sekali dibangunkan untuk sholat subuh.

Scene 01

Gambar 01

Visual Dialog Type

Delisa bangun

sudah subuh dasar pemalas umi umi

delisa tak mau

bangun

Ka Aisah bacaanya pelan

Allah-kan maha

mendengar

Ya sudah umi aja

yang bacaanya

keras

Medium close up

Pada jarak ini subjek

terlihat hanya

sebagian saja, jika diibaratkan manusia, bagian dada ke atas.

Long shot

Gambar diambil dari jarak jauh, sehingga seluruh bagian objek dan latarbelakangnya tampak jelas.

Denotasi Dalam gambar ini terlihat Aisyah sedang

subuh bersama. Delisa susah dibangunkan oleh Aisyah, Fatimah masuk ke kamar Delisa karena mendengar teriakan Aisyah ketika membangunkan Delisa. Mereka bertengkar karena Delisa sulit dibangunkan, Zahra datang menyusul kakak-kakaknya. Akhirnya

Delisa bangun dan sholat berjama’ah bersama umi dan

kakak-kakaknya. Dimaknai secara denotasi bahwa aktifitas yang Aisyah, Fatimah, Zahra, Delisa dan uminya merupakan sebuah aktifitas yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim yaitu melaksanakan shalat.

Konotasi Terlihat pada gambar Aisyah, Fatimah dan Zahra

berusaha membangunkan Delisa untuk melaksanakan sholat bersama. Delisa bertanya kepada uminya kenapa Delisa susah dibangunkan, kemudian uminya menjawab kalau Delisa lupa berdoa sebelum tidur. Delisa bilang kalau Delisa tidak pernah lupa berdoa sebelum tidur. Sholat berjamaah dilaksanakan yang diimami oeh uminya Delisa. Uminya Delisa mengawali shalat

dengan bacaan takbiratul ikhram “Allaahu akbar”.

Dalam adegan ini dimaknai konotasi bahwa dalam mengawali shalat yaitu dengan bacaan takbiratul ikhram, bacaan setelah niat shalat.

Mitos Dalam siklus kehidupan manusia, manusia idealnya tidur sampai 8 jam, pada level tertentu manusia akan mendapati saat dimana tidur dengan pulas atau nyenyak. Umumnya situasi ini terjadi menjelang waktu fajar atau sekitar pukul 03.00-05.00 WIB.

b. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam hal ini yang menjadi contoh adalah keluarga.

Harmonisnya sebuah keluarga itu terlihat dari pendidikan orang

tunya, gambar disini menceritakan seorang ibu mengajarkankepada

anak-anaknya sebelum melakukan sesuatuharus berdo’a terlebih dahulu. Umi

Salamah selalu terbuka dan memberikan nasehat kepada delisa dan juga kakak-kakaknya, umi Salamah juga mau memberikan contoh apa yang anak-anaknya belum bisa seperti, m engeraskan suaranya ketika shalat.

Scene 02

Gambar 02

Visual Dialog Type

Delisa lagi lagi

susah bangun umi Umi umi kenapa ya

delisa susah

bangun

Mungkin delisa

Medium close up

Pada jarak ini subjek terlihat hanya sebagian saja, jika diibaratkan manusia, bagian dada ke atas.

Denotasi Terlihat pada gambar Delisa sedang berbicara kepada

Uminya sewaktu akan melaksanakan Shalat subuh berjamaah dengan ketiga kakaknya. Delisa bertanya kepada Uminya kenapa delisa susah bangun padahal

sebelum tidur Delisa tidak lupa berdo’a walaupun

belum hafal kalau menggunakan Bahasa Arab, Delisa

tetap berdo’a menggunakan bahasa Indonesia. Janji

Allah " Berdo'alah kepada Ku niscaya akan Aku kabulkan". Dalam Al- Qur'an disebutkan bahwa barang siapa meminta atau memohon kepada Allah maka akan dikabulkan oleh Nya.

Konotasi Terlihat pada gambar Delisa sedang berbicara kepada Uminya sewaktu akan melaksanakan Shalat subuh berjamaah dengan ketiga kakaknya. Delisa bertanya kepada Uminya kenapa delisa susah bangun padahal

sebelum tidur Delisa tidak lupa berdo’a walaupun

belum hafal kalau menggunakan Bahasa Arab, Delisa

tetap berdo’a menggunakan bahasa Indonesia. Dalam adegan ini dimaknai konotatif bahwa dalam berdo’a

kepada Allah memang diboleh kan menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi menurut penulis lebih afdal (baik) nya bila menggunakan Bahasa Arab. Karena kita

umat muslim disuruh berpedoman kepada Al-qur’an

dan Al-hadist.

Mitos Sorang ibu punya tugas menjadi pemimpin keluarga

menggantikan suaminya ketika suaminya sedang tidak dirumah akan tetapi dia juga tidak lupa pada tugas sebagai seorang ibu terhadapa anak anaknya, dan harus peka terhadap masalah-malasah yang sedang dihadapi oleh anak-anaknya. Seperti masalah yang sedang di hadapi oleh delisa yang belum bisa menghafal bacaan shalat dan susah untuk bangun pagi.

Belajar merupakan kegiatan sangat penting dalam setiap kehidupan. Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam pendidikan. Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Ustad Rahman sedang mengajarkan tentang kekhusyukan kita pada waktu beribadah kepada murid-muridnya di aula rumah Ustad Rahman yang biasa digunakan untuk mengaji sore.

Scene 03

Gambar 03

Visual Dialog Type

Pernah dulu ada orang orang soleh saking khusuknya

solat ada

kalajengking mencapit

punggungnya dan dia tidak merasa

sama sekali

Medium close up

Pada jarak ini subjek

terlihat hanya

sebagian saja, jika diibaratkan manusia, bagian dada ke atas.

Medium close up

Pada jarak ini subjek

kesakitan, kalajengkingnya sangat besar

sebagian saja, jika diibaratkan manusia, bagian dada ke atas.

Denotasi Adegan ini dimaknai denotatif tentang adanya kesabaran

yang dilakukan seorang guru kepada murid-muridnya dalam proses belajar mengajar atau yang disebut dengan istilah ngaji. Dalam hal ini, Ustad Rahman menerangkan bahwa melaksanakan shalat itu harus

secara khusyu’ sesuai dengan ajaran Rasul,

melaksanakan shalat dengan pikiran yang satu yaitu fokus kita sedang menjalankan perintah Allah tanpa memikirkan yang lain.

Konotasi Mengaji sama halnya dengan belajar (menuntut ilmu),

dalam ajaran agama Islam menuntut atau mencari ilmu itu sangat dianjurkan.

Mitos Ustadz Rahman sedang memberikan pelajaran tentang

kekhusukanya shalat, dan memberikan contoh sang sufi yang digigit kepiting tapi tidak merasakan apa-apa. Seorang guru harus memberikan contoh yang baik

kepada para muridnya, agar muridnya bisa mencontoh apa yang telah diajarkan dan bisa mengaplikasikanya, begitupun dengan ustadz Rahman yang ingin anak muridnya bisa meghafal bacaan shalat dengan baik dan benar.

c. Akhlak

Dalam Islam, pengertian akhlak adalah suatu perilaku yang menghubungkan antara Allah SWT dan makhluknya. Akhlak menyangkut kondisi internal, suasana batin seseorang sebagai individu. Sesungguhnya manusia diciptakan untuk saling tolong menolong. Manusia sendiri diciptakan sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak bisa hidup dengan sendiri melainkan membutuhkan orang lain, inilah subtansi dari solidaritas yang sebenarnya.

Scene 04

Gambar 04

Visual Dialog Type

Tiur ambil cepat bolanya

Tak mau Cepat ambil Tak mau

Medium close up

Pada jarak ini subjek terlihat hanya sebagian saja, jika diibaratkan manusia, bagian dada

ke atas.

Denotasi Terlihat pada gambar Tiur yang sedang bermain sepeda

terkena bola saat Umam menendang bolanya ke arah gawang, tetapi ternyata meleset dan terkena kepala Tiur. Tiur terjatuh, karena kehilangan konsentrasinya saat bersepeda, dan seketika itu pula terjatuh. Saat Tiur terjatuh tidak ada anak yang menolongnya tetapi malah menertawaknnya. Disini tidak ditunjukkan sikap kepedulian dan tolong-menolong sesama muslim.

Konotasi Dalam adegan ini dimaknai konotatif bahwa apa yang

dilakukan teman-temanya Tiur itu termasuk dalam sifat akhlak yang buruk, karena didalam Islam diajarkan setiap muslim harus saling tolong-menolong atau Solidaritas. Solidaritas adalah karakter yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Status manusia sebagai makhluk sosial merupakan cerminan yang harus dibuktikan dalam kehidupan setiap hari.Dalam Islam disebutkan bertolong menolonglah dalam kebaikan dan jaganlah kamu bertolong menolong dalam hal kejelekan. Hal ini memberikan gambaran yang jelas

terhadap sikap solidaritas atau saling membantu antar sesama. Manusia sendiri diciptakan sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak bisa hidup dengan sendiri melainkan membutuhkan orang lain, inilah subtansi dari solidaritas yang sebenarnya.

Mitos Dalam kehidupan manusia kadang lupa dengan tetangga

maupun teman, manusia terkadang lebih peduli dengan dirinya sendiri dan kelompok, ini terlihat dengan apa yang dilakukan oleh umam dan teman-temannya.

Bahkan da yang lebih extrim, manusia tidak peduli dengan keluarganya.

Menggambarkan sesama saudara tidak boleh pamer dan iri hati sama barang yang bukan milik kita. Karena sesungguhnya ira hati menjadi pintu awal sifat dengki, di gambar ini umi Salamah memberikan contoh segala sesuatu harus disyukuri baik itu milik kita, saudara kita bahkan orang lain.

Scane 05

Gambar 05

Visual Dialog Type

Abi abi

Aisah sini nak Abi tadi Delisa ketoko koh acong habis beli kalung bagus ada huruf D-nya.

Aisah kamu

kenapa nak

Aisah kesel Delisa dapat kalaung Aisah dulu juga dapat kalaung Tapi punya Delisa ada huruf D-nya

Extreme Long hot

Gambal diambil dari

jarak yang jauh,

sehingga objek terlihat kecil.

Medium close up

Pada jarak ini subjek terlihat hanya sebagian saja, jika diibaratkan manusia, bagian dada ke atas.

Denotasi Saat Abinya telefon, Kak Fatimah, Kak Zahra dan

dari Abinya yang telah lama pergi meninggalkan keluarga untuk kerja, tetapi Aisyah tetap saja diam di dekat pintu sambil mendengarkan pembicaaraan saudaranya telefon, Umi yang dari tadi mengamati Aisyah ingin tahu sebenarnya ada apa, saat ingin ditanyai Aisyah lari menuju jendela kamarnya dan

menangis. Umi mengejarnya dan bertanya “kamu kenapa kok menangis”, Aisyah menjawab “Aisyah

sebel Delisa dapat hadiah kalung dan lebih bagus dari

punya Aisyah”. Umi langsung menasehatinya kalau kita tidak boleh iri kepada saudara kita dan barang yang bukan milik kita.

konotasi Adegan ini dimaknai secara konotatif karena perbuatan

yang dilakukan Aisyah itu tidak mencerminkan saudara yang baik, dalam hal ini iri hati termasuk dalam akhlak yang buruk, karena sifat iri hati apabila sudah masuk didalam hati kita maka hilanglah rasa sayang dan tali persaudaraan. Hal ini terdapat dalam hadist, yang berbunyi:

karena hasud itu akan memakan amalan-amalan yang

baik sebagaimana api memakan kayu bakar. “Atau beliau bersabda” (memakan) rumput. (HR. Abu Dawud).

Mitos Seperti yang dijelaskan diatas iri hati akan merusak

segalanya, sifat iri merupakan awal munculnya sifat benci. Dalah hal ini umi Salamah selalu memberiakan nasehat terhadap anak-anaknya agar selalu bersyukur dan jangan ada sifat iri atau benci didalam keluarganya.

Ummi….. Delisa mencintai Ummi karena Allah

Ucapan yang sederhana tapi penuh ketulusan dan pengabdian yang indah itu terucap dari bibir mungil Delisa. Seorang anak kecil yang masih kecil. Sontak, perempuan cantik yang dipanggil Ummi itu tersenyum penuh haru. Di sepasang matanya yang teduh, merebak buliran bening.

Kemudian mengalir pelan-pelan di pipinya. “Ummi juga mencintai Delisa

karena Allah” balas perempuan itu sambil merengkuh kepala mungil

Delisa yang berbalut jilbab. Anak itu dipeluknya dengan perasaan yang barangkali hanya seorang Ibu yang memahaminya.

Scene 06

Gambar 06

Umi Iya sayng

Delisa cinta umi karna allah

Sini sayang delisa umi sayang delisa karna allah

Close up

dalam bagian ini hanya memperlihatkan bagian tubuh secara mendetail.

Medium close up

Pada jarak ini subjek terlihat hanya sebagian saja, jika diibaratkan manusia, bagian dada ke atas.

Medium long shot

Pada teknik orang

terlihat dari bagian lutut ke atas.

Denotasi Delisa memeluk ibunya dan mengucapkan kata-kata

“aku sayang umi karena allah”, menjadi salah satu bukti

rasa bakti terhadap orang tuanya (ibu).

Konotasi Salah satu bukti rasa sayang seorang anak kepada orang

karena allah”, Delisa yang mencintai uminya begitu juga

dengan uminya yang mencentai keluarganya

Mitos Orang tua akan merasa terharu ketika anak-anaknya

mengucapkan kata-kata “aku sayang umi” dengan

ucapan yang tulus, biasanya seorang ibu akan memeluk anaknya karena merasakan kasih sayang dari seorang anak, pada umumnya sosok ibu adalah tempat bersandar, mengadu dan makhluk hidup yang penuh kasih sayang.

d. Ikhlas

Untuk menjadi orang yg penyabar, ikhlas & tawakkal (tegar) ketika mendapat ujian, tidaklah mudah. Perlu usaha untuk mendapatkan kesabaran, ketegaran & keikhlasan itu. Caranya, dengan banyak-banyak melakukan amalan-amalan sunnah seperti, berzikir (menyebut kalimat-kalimat Allah berulang-ulang), baca Quran & sholat malam. Karena amalan2 ini jika kita lakukan secara rutin, maka akan membentuk

imandansangat mempengaruhi pembentukan kekuatan hati terhadap

ujian. Semakin banyak amalan sunnah yg dilakukan, maka hati akan semakin sabar & tegar. Sesungguhnya setiap umat ketika diberi cobaan dari Sang Pencipta harus sabar dan ikhlas dalam menerimanya. Sesungguhnya allah tidak mmemberikan cobaan yang umatnya tidak mampu untuk menghadapinya.

Scane 07

Gambar 07

Visual Dialog Type

fatimah, Aisyah,

dan Zahra sudah dikebumikan Delisa dan Umi

Salamah belum

diketahui keberadaanya

Long shot

Gambar diambil dari jarak jauh, sehingga seluruh bagian objek

dan latarbelakangnya

tampak jelas.

Denotasi Ayah Delisa Abi Usman saat mencari keluarganya yang

terkena musibah tsunami bertemu dengan Abi Umam dan Koh Acan, mereka menceritakan bahwa ketiga anaknya fatimah, Aisyah, dan Zahra sudah dikebumikan. Delisa dan Umi Salamah belum diketahui keberadaanya, tetapi Abi Usman dalam adegan ini terlihat jelas bahwa dia menerima cobaan itu dengan sabar, walaupun sudah kehilangan anak-anaknya masih bisa menjaga diri, tidak

marah- marah, tetapi malah mengucapkan “Astagfirullah

Konotasi Apa yag dilakukan Abi Usman itu merupakan contoh Akhlak yang baik, sebab akhlak yang baik itu cerminan dari apa yang penah diajarkan Rasul kepada umatnya, perbuatan yang dilakukan Abi Usman sesuai dengan firman Allah dalam Q. S Al-Baqoroh ayat 155-157 yang berbunyi:

Artinya: “Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang-orang-orang yang apabila

ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’unn”. Mereka itulah yang mendapat

keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya

dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”.

(QS.Al-Baqoroh: 155-157).

Mitos Seorang ayah akan merasa khawatir dengan keluarganya,

dalam hal ini abi Usman tidak memperlihatkan kesedihan, abi Usman malah memberikan contoh kepada yang lain agar menyikapi musibah ini dengan sabar dan lapang dada.

Keikhlasan akan membuat kita gampang dalam menjalani kehidupan, jikalau tidak ikhlas, hidup terasa tidak maksimal, melakukan sesuatu juga hasilnya kurang memuaskan.

Scane 08

Gambar 08

Visual Dialog Type

Ustadz Rahman kenapa ya delisa susah sekali melakukanya Susah apanya Pokonya delisa susah sekali

Orang yang susah melaluakan sesusatu sebab hatinya tidak ikhlas

Medium close up

Pada jarak ini subjek

terlihat hanya

sebagian saja, jika diibaratkan manusia, bagian dada ke atas

Denotasi Terlihat dalam percakapan delisa dan ustadz Rahman

sesuatu tanpa mengharpakan imbalan. Delisa bertanya seperti ini karena Delisa merasa susah ketika menghafalkan bacaan shalatnya lagi, padahal dulu sudah hafal. Dalam adegan ini soalnya delisa dulu menghafalkan bacaan shalat karena hadiah kalung dan sepada dari kedua orang tuanya bukan karena Allah.

konotasi Amal kebajikan yang kita laksanakan semata-mata

karena Allah, yakni semata-mata megharap keridlaan-Nya, dan amal kebajikan yang dilaksanakan seseorang yang tidak disertai ikhlas, maka amal yang seperti itu amal yang tidak mempunyai ruh, sebagaimana sabda

nabi Muhammad Saw. Yang artinya “Allah tidak

menerima amalan, melainkan amalan yang ikhlas dan

hanya mencari keridlaan Allah” (HR.Ibnu Majah). Ikhlas

juga merupakan syarat diterimanya amal ibadah, sbagaimana firman Allah dalam QS.Al- Bayyinah:5 yang berbunyi:

Artinya: Dan tiada diperintahkan mereka, melankan supaya mereka beribadah kepada Allah seraya mengiklaskan taatnya kepada allah, lagi condong lepada kebenaran (QS. Al Bayyinah: 5).

Mitos Dalam melakukan sesuatu atau menghafalkan bacaan shalat itu harus ikhlas tanpa mengharapkan imbalan atau hadiah. Jika kita melalukan sesuatu tidak dengan hati yang tulus maka pekerjaan kita akan tersa berat.

Delisa tiba-tiba menghafalkannya dengan baik. Umi Delisa pun ditemukan setelah beberapa hari menghilang, setelah itu Delisa bisa ikhlas untuk kehilangan orang-orang yang Delisa sayangi, Delisa mengikhlaskan keluarganya yang telah pergi akibat tsunami, dan Delisa ikhlas salah satu kakinya di amputasi.

Delisa bermimpi bertemu dengan umi Salamah dan berkat kalung ini akan menjadihadiah dari umi untuk delisa, tetapi delisa menolak, delisa hanya ingin

shalat dengan benar dan bisa mendoakan umi dan kakaknya.

Scene 09

Gambar 09

Visual Dialog Type

Delisa

Umi mau pergi Delisa ingin ikut Bagaimana dengan bacaan shalat kamu sayang, delisa kamu

harus selesaikan

bacaan shalatnya

sayang janji sama umi ya sayang

Kalung ini akan

tetap jadi hadiah dari umi

Delisa tidak mau kalung umi

Delisa hanya mau shalat dengan baik

Close up

Dalam bagian ini

hanya

memperlihatkan bagian tubuh secara mendetail..

Denotasi Delisa bertemu dengan ibunya dalam mimpi dan sang ibu memberikan kalung sebagai hadiah delisa bisa lulus ujian praktek shalat.

Konotasi Ditinggalkan orang-orang terdeket mungkin merupakan

ujian yang sangat berat, sama halnya dengan Delisa yang asih berharap bisa bertemu dengan ibunya, Allah-pun

mengabulakan do’a delisa lewat mimpi.

Mitos Soarang anak meliki mimpi ingin bertemu dengan orang

tua, bagaimanapun orang tua adalah tempat segalanya bagi anak apalagi seorang ibu yang telah melahirkan dan mendidik sejak ia kecil.

e. Pesan moral

Dalam Islam terdapat ajaran tentang tatakrama yang begitu baik. Meskipun ada yang membedakan antara moral dan akhlaq, perbedaannya

Dokumen terkait