• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

B. TENAGA KESEHATAN

Dalam pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.

Saat ini, jumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan yang tercatat melalui Profil Kesehatan Kabupaten/Kota pada tahun 2010 sebanyak 20.295 orang (pegawai kesehatan) dengan proporsi tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 43,40% (8.808), bidan yaitu 16,53% (3.355 orang), kemudian medis sebesar 13,48% (2.736 orang). Sedangkan jumlah tenaga khusus dalam lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan hingga akhir 2010 berjumlah 1.277 orang.

Madis 13.48 Bidan 16.53 Perawat 43.40 Farmasi 5.61 Gizi 4.15 Kesmas 8.68 Sanitasi 2.53 Teknisi Medis 4.59 Fisioterapis 1.02

Sementara itu, untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di antaranya digunakan indikator rasio tenaga perawat Puskesmas per puskesmas dan rasio tempat tidur di rumah sakit terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit. Pada tahun 2010, rasio tenaga perawat puskesmas per puskesmas adalah 11. Ini berarti bahwa setiap puskesmas rata-rata mempunyai 4 orang perawat, sedangkan rasio tempat tidur di rumah sakit umum terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit adalah 3,00 jadi rata-rata setiap perawat di rumah sakit melayani 1 tempat tidur.

4. Tenaga Medis

Yang tergolong ke dalam tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan dokter keluarga. Hingga tahun 2010 di Sulawesi Selatan tercatat jumlah tenaga medis sebanyak 2.736 orang dengan rasio 34 per 100.000 penduduk.

Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk berdasarkan data yang diterima melalui 24 Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2010 diperoleh bahwa rasio dokter spesialis sebesar 11,91 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum 15,08 per 100.000 penduduk dan rasio dokter gigi sebesar 7,05 per 100.000 penduduk, sedangkan untuk rasio dokter keluarga sebesar 0.02%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010, nampak bahwa rasio untuk tenaga dokter spesialis dan dokter umum telah mencapai target (dokter spesialis 2 per 100.000 penduduk, dokter umum 6 per 100.000 penduduk), namun rasio dokter gigi belum mencapai target (dokter gigi 11 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 74.

GAMBAR V.B.1

PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2010

0 50 100 150 Fisioterapis Sanitasi Gizi Teknisi Medis Farmasi Kesmas Medis Bidan 6.4 10.49 11.59 14.18 21.93 34.05 41.76 109.62

5. Tenaga Kefarmasian dan Gizi

Untuk tenaga kefarmasian, saat ini (2010) telah berjumlah 1,139 orang dengan rincian: Apoteker dan sarjana farmasi sebanyak 555 orang atau 49,73% dari seluruh tenaga farmasi atau 2,73% dari total tenaga di Sulawesi Selatan, DIII Farmasi dan asisten apoteker sebanyak 584 orang. Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk, sudah memenuhi kebutuhan karena hingga tahun 2010 rasio tenaga kefarmasian baru mencapai 14,17 per 100.000 penduduk (Target IIS 2010 adalah 10 per 100.000 penduduk).

Sementara itu, jumlah tenaga gizi hingga tahun 2010 di Sulawesi Selatan sebanyak 843 orang dengan rasio sebesar 10,49 per 100.000 penduduk (Target IIS 2010 sebesar 22 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 76.

GAMBAR V.B.2

RASIO TENAGA KESEHATAN PER 100.000 PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2010

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010

6. Tenaga Keperawatan

Yang tergolong ke dalam tenaga keperawatan adalah Perawat dan Bidan. Rasio tenaga keperawatan di Sulawesi Selatan hingga tahun 2010 sebesar 110,00 per 100.000 penduduk. Namun bila dirinci menurut jenisnya maka di Sulawesi Selatan, pada tahun yang sama tercatat jumlah perawat sebanyak 8.808 orang terdiri dari sarjana keperawatan (10,54%) dan perawat sebesar 89,46% dari jumlah keseluruhan tenaga perawat. Proporsi tenaga perawat 43,40% dari seluruh tenaga kesehatan. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 sebesar 117,5 per 100.000 penduduk maka Sulawesi Selatan belum mencapai target.

Sedangkan jumlah tenaga bidan sebanyak 3.355 orang atau dengan proporsi sebesar 16,53% dari seluruh tenaga kesehatan, sementara rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk adalah sebesar 41,76 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010, Sulawesi Selatan masih sangat membutuhkan tenaga bidan karena target hingga 2010 adalah 100 per 100.000 penduduk khususnya dalam memenuhi pos kesehatan desa. Data terinci pada lampiran Tabel 75.

7. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi

Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Sulawesi Selatan tahun 2004 sebesar 689 orang atau 5,40% dari total tenaga kesehatan dengan rasio sebesar 9,34 per 100.000 penduduk. Sementara itu, pada tahun yang sama jumlah tenaga sanitasi telah mencapai jumlah 565 orang atau 4,43% dari total tenaga dengan rasio sebesar 7,66 per 100.000 penduduk. Untuk tahun 2005 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 698 orang atau 5,96% dari total tenaga dengan rasio sebesar 9,31 per 100.000 penduduk, sedangkan jumlah tenaga sanitasi tercatat sebanyak 504 orang atau 4,31 dari total tenaga dengan rasio sebesar 6,72 per 100.000 penduduk. Sementara situasi di tahun 2006 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 913 orang dengan rasio sebesar 11,97 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 547 orang dengan rasio sebesar 7,17 per 100.000 penduduk.

Dari hasil pengumpulan profil kesehatan tahun 2007 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 1.143 orang dengan rasio sebesar 14,98 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 580 orang dengan rasio sebesar 7,60 per 100.000 penduduk dan tahun 2008 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 886 dengan rasio sebesar 11,40 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 496 orang dengan rasio 6,38 per 100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2009 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 1.393 dengan rasio sebesar 16.72 per 100.000 penduduk dan untuk sanitasi tercatat sebanyak 6,14 per 100.000 penduduk.

Dan pada tahun 2010 jumlah tenaga kesehatan masyarakat tercatat 1.762 orang dengan rasio sebesar 21,93% dari 100.000 penduduk dan adapun jumlah tenaga sanitasi yang dilaporkan sebanyak 514 orang dengan rasio sebesar 6,40% per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 maka kedua jenis tenaga tersebut masih sangat dibutuhkan mengingat target yang diharapkan adalah masing-masing 40 per 100.000 penduduk. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 77.

8. Tenaga Teknisi Medis

Tenaga teknisi medis terdiri dari analis laboratorium, TEM (Teknisi Elektro Medis), pranata anestesi yaitu seorang yang ahli melakukan anestesi (bius) sebelum pasien dirawat di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana pelayanan kesehatan. Adapun jumlah tenaga teknisi medis yang dilaporkan sebanyak 931 orang dengan

rasio sebesar 11,59 per 100.000 penduduk. Sedangkan fisiotherapis yaitu seorang therapis yang mengobati kecelakaan atau disfungsi dengan latihan dan pengobatan fisik lainnya pada bagian tubuh yang mengalami kerusakan (di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana,) adapun jumlah tenaga fisitherapis sebanyak 207 orang dengan rasio sebesar 2,58% per 100.000 penduduk.