• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENAGA OPERASIONAL DI IPLT

Dalam dokumen BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI (Halaman 46-53)

2.1.1 Persampahan

(1) Sistem dan Infrastruktur

Pada dasarnya Pemerintah Kabupaten Jembrana saat ini sudah mulai melaksanakan pengelolaan persampahan dengan sistem Pola Kumpul-Angkut-Proses. Sampah yang terkumpul di TPS baik yang dikumpulkan oleh masyarakat maupun yang dikumpulkan oleh tukang angkut dari BLHKP Kabupaten Jembrana diangkut dengan truk-truk pemerintah untuk diproses di TPA Peh untuk wilayah perkotaan Negara dan Jembrana. Jumlah sampah yang bisa diangkut ke TPA Peh rata-rata 250 m³/hari atau 70 ton/hari.

Masyarakat di Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan pengelolaan sampah dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu:

 Masyarakat di lokasi yang wilayahnya merupakan wilayah pelayanan/sudah terjangkau oleh pelayanan pemerintah melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Buleleng.

Masyarakat tersebut melaksanakan pengelolaan secara perorangan maupun dengan sistem kawasan mengumpulkan sampah dari sumbernya (Rumah Tangga) dikumpulkan di TPS (Tong/Kontainer, bak sampah, transfer station atau transfer depo) terdekat. Jumlah wilayah yang sudah terjangkau oleh pelayanan pemerintah melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Buleleng sebesar 26,48%.

 Masyarakat yang belum terjangkau pelayanan pemerintah, namun sudah dilayani oleh TPST yang dikelola oleh KSM setempat.

Masyarakat yang lokasi wilayahnya belum terjangkau oleh pelayanan pemerintah namun sudah melaksanakan pengelolaan yang dilakukan oleh KSM dengan menampung sampah pada tempat tertentu kemudian diangkut dibawa ke TPST untuk dilakukan pengelolaan. Jumlah wilayah yang sudah terjangkau oleh pelayanan TPST sebesar 9,70%

 Masyarakat yang lokasi wilayahnya belum terjangkau oleh pelayanan Pemerintah dan TPST, hanya memindahkan sampah dari sumbernya kemudian dikumpulkan/dibuang pada tempat tertentu seperti dibakar, ditimbun, dibuang ke tempat terbuka, jurang, bahkan di saluran terbuka (got, sungai/kali). Berdasarkan hasil Studi EHRA Tahun 2016 bahwa masih terdapat beberapa Rumah Tangga yang belum menerima layanan persampahan sebesar 74,9% dimana sebagian besar cara pengelolaan sampah dengan cara dibakar sebesar 30,8%, yang membuang sampah dengan dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk sebesar 21,4%, yang membuang sampah ke sungai/kali/laut/danau sebesar 10,9% dan kelompok yang membuang sampahnya ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah sebesar 8,0%.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam menangani masalah persampahan sangat serius hal ini terlihat dari diterbitkannya Peraturan Bupati Jembrana Nomor 5 Tahun 2013 tentang Gerakan Kebersihan dan Penghijauan di Kabupaten Jembrana. Peraturan ini merupakan salah satu upaya untuk menangani sampah

plastik di Kabupaten Jembrana melalui gerakan Aksi Bersama dalam mengurangi sampah plastik dengan kegiatan rutin berupa jumat bersih setiap bulan pada minggu ke-2.

Gambar 2.8

Timbulan sampah di Kabupaten Jembrana dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan seiring peningkatan jumlah penduduk. Timbulan sampah terbesar terdapat di Kecamatan Jembrana sebesar 331,63 M3/hari dan terkecil terdapat di Kecamatan Pekutatan sebesar 100,68 M3/hari. Lebih jelasnya timbulan sampah di Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada Tabel 2.8

Tabel 2.8

Timbunan Sampah per Kecamatan No. Kecamatan

Jumlah Penduduk Volume timbulan sampah

Perdesaan Perkotaan Total

Wilayah Perdesaan Wilayah Perkotaan Total % M3/hari % M3/ hari % M3/hari 1 Pekutatan 70.490 10.730 81.220 11,04 176,23 1,68 26,83 12,72 203,05 2 Mendoyo 64.260 6.780 71.040 10,07 160,65 1,06 16,95 11,13 177,60 3 Negara 32.770 7.500 40.270 5,13 81,93 1,17 18,75 6,31 100,68 4 Jembrana 61.870 8.680 70.550 9,69 154,67 1,36 21,70 11,05 176,38 5 Melaya 47.500 26.920 74.420 7,44 118,75 4,22 67,30 11,66 186,05 Jumlah 449.500 188.800 638.300 70,42 1.123,75 29,58 472,00 100,00 1.595,75

Sumber: Hasil Perhitungan Tahun 2016

Dari 51 desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana, wilayah yang telah terjangkau pelayanan persampahan Tahun 2014 oleh pemerintah Kabupaten Jembrana (angkutan BLHKP) adalah 20 Desa/Kelurahan yang sebagian besar terdapat di Kecamatan Negara dan Jembrana, sedangkan yang belum dilayani angkutan BLHKP namun sudah dilayani TPST sebesar 31 desa sehingga totalnya menjadi 51 desa/kelurahan. Namun dari wilayah yang terlayani oleh angkutan BLHKP tidak semua volume sampahnya bisa terangkut 100%. Wilayah yang tidak mendapat pelayanan angkutan BLHKP namun sudah dilayani oleh TPST sebagian besar berada pada wilayah di luar Kecamatan Negara. Pada TPST umunya sampah dikelola dengan sistem 3R.

Cakupan akses dan sistem layanan persampahan di Kabupaten Jembrana yaitu untuk wilayah perkotaan khususnya Kawasan Perkotaan Negara sudah 100% terlayani angkutan BLHKP, namun volume sampah yang terangkut ke TPA masih 80%. Volume sampah yang terangkut ke TPA sebesar 422,52 M3/hari dari dari 1.595,75 M3/hari timbulan sampah di Kabupaten Jembrana.

Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Jembrana yaitu:  Sarana Perangkutan

Berkaitan dengan operasional pelayanan kebersihan dan pengelolaan sampah, sarana pengangkutan yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Buleleng, yaitu:

 Gerobak Sampah: 1-2unit/kelurahan/desa  Dump Truck : 5 unit

Truck Biasa : 1 unit  Armroll truck : 2 unit  Motor Sampah : 1 unit

Sarana Pengumpulan dan Pemindahan

Sarana pengumpulan dan pemindahan sampah yang dimiliki oleh BLHKP Kabupaten Jembrana yaitu:  TPS Plat Besi : 71 unit

 TPS Pasangan Bata: 39 unit  LHC : 41 unit

Tabel 2.9

Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan No. Jenis Prasarana/Sarana Satuan

Jumlah/ Luas total terpakai Kapasitas/ daya tampung (M3/unit) Ritasi/ hari Kondisi Keterangan Baik Ringan Rusak Rusak Berat

1 Pengumpulan Setempat

- Gerobak unit 1-2 unit/kel 1 2 Desa/kel

- Becak/Becak Motor unit 3 1 1-2 3 BLHKP

- Kendaraan Pick Up unit - - - -

2 Tempat Penampungan Sementara

- Plat Besi dan Pasangan

Bata unit 110 1 1-2 65 45 - BLHKP/Desa

- Kontainer/LHC unit 41 4 1-2 39 2 - BLHKP

- Transfer Stasiun unit 13 16 1-2 9 4 - BLHKP

- SPA (Stasiun Pengalihan

Antara unit - - - - - -

3 Pengangkutan

- Dump Truck unit 7 7 1-2 7 BLHKP

- Arm Roll Truck unit 14 7 1-2 14 BLHKP

- Compactor Truck unit - BLHKP

4 Pengolahan Sampah

- sistem 3R unit 23 10 1 23 2010-2014

(desa)

- Incenerator unit 2 0,5 1 2 BLHKP

5 TPA

Konstruksi: lahan urug saniter/lahan urug terkendali/penimbunan terbuka

Operasional: lahan urug saniter/lahan urug terkendali/penimbunan terbuka

- Luas total TPA yang

terpakai Ha 4,8 BLHKP

- Luas sel Landfill Ha 4 BLHKP

- Daya Tampung TPA M3/hari 350 BLHKP

6 Alat Berat

- Bulldozer unit 2 2 BLHKP

- Whell/Truck Loader unit - BLHKP

- Excavator/backhoe unit 1 1 BLHKP

- Truk Tanah unit - BLHKP

7 IPL: Sistem kolam/aerasi 2

Hasil Pemeriksaan Lab (BOD dan COD)

- Efluent di Inlet Mg/Lt 672 BLHKP

- Efluent di Outlet Mg/Lt 389 BLHKP

Dalam dokumen BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI (Halaman 46-53)

Dokumen terkait