• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG DRAINASE

Dalam dokumen PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (Halaman 33-40)

Saluran pembuangan air limbah yang ada di setiap rumah perlu disalurkan ke  bidang penerima yang disebut selokan;parit (bisa terbuka); gorong$gorong yang

dibuat di sepanjang kanan kiri jalan. Saluran bisa merupakan saluran terbuka atau tertutup yang aliran airnya menuju ke sungai, danau atau saluran yang lebih besar  yang akhirnya menuju ke suatu tempat yang jauh dari permukiman .

 #da 4 (tiga) macam selokan;parit yang sering di$jumpai yaitu / 0. Selokan yang terbuat dari tanah

4. Selokan yang terbuat dari buis beton.

 #dapun syarat$syarat pengadaan;pembuatan selokan;parit adalah /

0. Pengadaan;pembuatan parit harus lebih rendah dari badan jalan, agar air dapat mengalir dengan lancar ke arah samping kanan kiri jalan, untuk selanjutnya ditampung dan dialirkan melalui gorong$gorong menuju ke sungai.

2. arena pembuatan saluran bisa berupa pipa buis beton, maka harus dijaga  jangan sampai disumbat oleh sampah sehingga untuk itu lubang$lubang

harus cukup besar dan da lam.

4. Saluran pembuangan di kanan kiri jalan ini harus cukup dalam, minimum >,86 G 0.>> m dengan lebar (garis tengah) minimum >,86 G 0,6 m.

ntuk pengembangan parit;selokan sebaiknya disesuaikan dengan jalan dan air limbah yang di tampungnya. Sedangkan pemeliharaannya, selain untuk

konstruksinya sendiri juga untuk pemeliharaan terhadap kelancaran air limbah. &isalnya dengan mengangkat lumpur pada waktu periode tertentu.

H. PJ:':F#T#: PJ#: SJT# &#S@###T.

Tingkat ketersediaan, 6arana perumahan serta in"rastruktur pada kawasan

permukiman kumuh masih berada jauh di bawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk suatu permukiman sederhana. Hal ini disebabkan oleh buruknya keadaan beberapa Prasarana yang ada di dalam permukiman itu .

0. prasarana yang memerlukan perhatian dan prioritas utama dalam upaya pembenahan permukiman kumuh adalah sarana persampahan, jalan lokal serta saluran drainase. Sedangkan untuk prioritas utama hendaknya

ditujukan pada sektor sarana persampahan, jalan lokal, drainase dan sarana perumahan. Sektor$sektor yang perlu mendapat prioritas utama di atas

adalah termasuk komponen permukiman yang sangat 1ital, sedangkan dalam penataannya dewasa ini masih dalam kondisi jauh dari yang diharapkan.

2. ". 3aktor$"aktor yang perlu mendapat perhatian dan penanganan yang lebih  besar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menanggulangi

penduduk, tingkat penghasilan dan jumlah anggota keluarga pada setiap rumah tangga, etiga "aktor tersebut di atas ternyata masih dalam keadaan  yang memprihatinkan karena masih jauh di bawah garis standar yang

diharapkan .

Pada bagian akhir tulisan ini dikemukakan beberapa saran berupa langkah$langkah penanggulangan pemukiman kumuh sebagai berikut /

0. ntuk meningkatkan kondisi permukiman kumuh pada keadaan yang lebih  baik maka disarankan kepada pihak yang berkompeten agar setiap langkah

perbaikan senantiasa didasarkan pada skala prioritas yang disusun  berdasarkan hasil penelitian yang akurat. Hal ini dimaksudkan agar

permasalahan pada permukiman kumuh tersebut dapat ditangani secara sistematis dan tepat guna.

2. Diperlukan adanya keterlibatan pihak swasta untuk ikut menangani permasalahan permukiman kumuh terutama pada sektor$sektor tertentu.  #ntara lain dalam pengadaan sarana air bersih, sektor persampahan dan

sebagainya. ntuk itu disarankan agar pihak yang berkompeten dapat lebih merangsang tumbuhnya keinginan pihak swasta untuk ikut memikirkan perbaikan kondisi permukiman kumuh itu.

4. ebijaksanaan pengembangan tata ruang yang telah dituangkan ke dalam Perda :o. 7 tahun 2>>7 tentang encana Tata uang ota hendaknya menjadi dokumen acuan dalam pembangunan kota. Dengan demikian peranan pemerintah kota sangat menentukan untuk merencanakan,

mengawasi dan mengendalikan pertumbuhan kawasan tersebut agar tidak tumbuh lebih semrawut. Peraturan lebih lanjut dapat dijabarkan melalui peraturan pola tata guna lahan, peraturan garis sempadam bangunan dan garis sempadam jalan, peraturan garis sempadam sungai dan pantai serta pemberian 'Ein &endirikan +angunan ('&+).

5. #gar pemerintah kota menutup lokasi Tempat Pembuangan #khir Sampah kota yang sekian lama dialokasikan pada kawasan tersebut. TP# yang ada pada kawasan tersebut disamping mencemarkan kawasan pantai, juga memberi peluang bagi penduduk untuk menguasai tanah dan mendirikan gubuk$gubuk liar di atasnya.

6. ntuk menanggulangi dan menangani kondisi pemukiman kumuh pada kawasan selebihnya, dapat dikemukakan langkah$langkah pengaturan sebagai  berikut /

Per#$a%an

0. Secara bertahap dilakukan pembangunan rumah susun permanen untuk menampung penduduk dan penghuni yang jumlahnya cenderung semakin meningkat. onsep pembangunan rumah susun itu didasarkan pada space (ruang) yang tersedia sangat terbatas, sedangkan jumlah penduduk terus meningkat.

2. &emindahkan sebagian besar penduduk kawasan permukiman kumuh ke lokasi lain, misalnya di daerah pinggiran kota yang ruangnya masih cukup untuk permukiman.

Per&a$'a%an

husus untuk kawasan permukiman kumuh yang memiliki jalan lokal yang relati" sempit, karena itu belum terjangkau oleh pelayanan armada sampah, maka untuk mengatasinya perlu dilakukan perencanaan yang meliputi moti1asi dan kesadaran masyarakat terhadap Asadar kebersihanB mendorong memobilisasi dana dan tenaga masyarakat setempat dalam proses pengumpulan sampah mulai dari tingkat rumah tangga sampai pada tiap$tiap TPS pada masing$masing kelurahan untuk selanjutnya diangkut oleh armada sampah kota. Pengembangan swadaya masyarakat dapat

dilakukan melalui -embaga etahanan &asyarakat Desa (-&D). !alan L(kal

&engingat bahwa "ungsi jalan lokal itu sangat penting terutama dalam peningkatan penyelenggaraan ekonomi, mobilitas penduduk dan kemudahan menjangkau jika terjadi bahaya kebakaran, maka perlu dilakukan penataan kembali (pelebaran dan peningkatan kualitas). Pembangunan jalan di kawasan kumuh pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dengan sistem drainase.

Dra)na&e

Pada prinsipnya pembangunan drainase adalah tanggung jawab pemerintah daerah, namun sejauh mungkin dapat pula ditempuh penggalangan masyarakat berdasar

pola kemitraan, misalnya bahan bangunan disediakan oleh pemerintah daerah, sedangkan pekerjaannya diserahkan kepada masyarakat.

 A)r Ber&)%

&engingat bahwa kebutuhan air bersih para penduduk dewasa ini sebagian besar diperoleh dengan jalan membeli, halmana berarti mengurangi penghasilan

(menambah pengeluaran). ntuk mengatasi belum tersedianya suplay air bersih di kawasan permukiman kumuh, maka perlu dilakukan perencanaan tentang jaringan distribusi dari Perusahaan #ir &inum (P#&).

&asalah permukiman kumuh yang dihadapi oleh semua kota$kota besar yang dampak negati"nya cukup dirasakan kurang menunjang pembangunan kota baik secara ekonomi (kemiskinan) ataupun masalah sosial (pengangguran, tingkat kematian, dll).

Secara tata ruang, tingkat peman"aatan ruangan sangat tidak sesuai dengan

perencanaan kota. Dalam hubungan ini diperlukan suatu rencana penanggulangan permukiman kumuh yang si"atnya menyeluruh antar sektor dan antar instansi.  #ntar sektor meliputi sarana dan prasarana kota dan sarana penunjang. #ntar

instansi meliputi pemerintah daerah, departemen P dan instansi lain yang terkait. encana penanggulangan permukiman kumuh ini merupakan perluasan dari

 Peremajaan kota, sehingga dimensi perencanaan penanggulangan permukiman kumuh direncanakan lebih luas dari program yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam pengadaan dana dalam implementasinya diusahakan untuk mengembangkan pola kemitraan yaitu antara Pemda, masyarakat setempat dan pihak swasta.

&emahami bahwa permasalahan permukiman kumuh di kota$kota besar telah menimbulkan dampak yang negati" terhadap aspek ekonomi, sosial maupun tata ruang kota, maka diperlukan selain rencana induk penanggulangan kawasan kumuh  juga perlu dilakukan berbagai kajian yang bersi"at akademis tentang seberapa besar

dan luas dampak permukiman kumuh terhadap tara" hidup masyarakat serta langkah$langkah penanggulangannya.

Dalam hal peningkatan partisipasi masyarakat untuk menanggulangi kekumuhan permukimannya, disarankan agar sektor pendidikan; pengetahuan dan jumlah

anggota keluarga menjadi sasaran utama dalam upaya penanganan. Disarankan pula agar upaya tersebut dilakukan secara terpadu melalui suatu team atau kelompok

 yang khusus dibentuk untuk bertugas di kawasan permukiman kumuh dan terdiri dari beberapa bidang keahlian yang dibutuhkan.

DATAR BACAAN

 #disasmita, . 0=<=. Jkonomi Perkotaan. 3akultas Pasca$sarjana ni1ersitas Hasanuddin, jung Pandang.

 #miruddin. 0=8>. Pedoman Standar &inimum untuk Perencanaan Perumahan akyat, Fhalia 'ndonesia, %akarta.

+intoro,  ,/ 0=<5. 'nteraksi Desa ota dan Permasalahannya. Fhalia 'ndonesia, %akarta.

+laag, !. 0=<7. Perencanaan Pembangunan Permukiraan. PT. Faramedia, %akarta.

+udihardjo. 0=<5. Sejumlah &asalah Pemukiman ota.. #lumni, +andung.

anter, -. !. 0=88. Jn1ironmental 'mpact #ssessment. ni1ersity o" klahoma, :orman.

Harianto. 0=<8. Perumahan akyat. Departemen Pekerjaan mum, %akarta.

Hidayat, #. 0=<7. Pedoman ntuk Pembangunan Perumahan Sederhana. Departemen Pekerjaan mum, %akarta.

Hurlock. J. +. 0=82. hild De1elopment. lic+raw Hill ogakusha, Tokyo.

usnopranoto. 0=<6. esehatan -ingkungan. Penerbit 3akultas esehatan &asyarakat ni1ersitas 'ndonesia, %akarta.

&c#ndrew. 0=<4. Permukiman di #sia Tenggara Transmigrasi di 'ndonesia. Fajah &ada ni1ersity Press, @ogyakarta.

&ochtar. 0=<=. Pedoman Perencanaan -ingkungan Pemukiman ota. @ayasan Penyelidikan &asalah +angunan, %akarta.

eksohadiprodjo. 0=<5. Perumahan dan ebutuhan Hidup Hanusia. Fhalia 'ndonesia, %akarta.

Salim, J. 0=<6. Jkologi ota. antor &enteri ependudukan dan -ingkungan Hidup, %akarta.

MMMMM 0=<8. Pembangunan +erwawasan -ingkungan. -P4JS, %akarta.

Soemadi. 0==>. ebijaksanaan Pembangunan Pemukiman di Perkotaan dan Peremajaan Pemukiman umuh antor &enteri Perumahan akyat, %akarta.

Soeriaatmadja, . 0=<6. +utir$+utir Tata -ingkungan. +ina #ksara, %akarta.

Soemarwoto, N. 0=<8. Jkologi -ingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit %ambatan, %akarta.

Suparlan. 0=<7. Permukiman dan Pembangunan. Departemen Pekerjaan mum, %akarta.

Suwahyo. 0==>. otamadya jung Pandang &enuju ota +ersinar. antor  !alikotamadya epala Daerah Tingkat '' jung Pandang, jung Pandang.

Suratmo, F. 0=<<. #nalisis &engenai Dampak -ingkungan. 7ajah &ada ni1ersity Press, @ogyakarta.

Dalam dokumen PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (Halaman 33-40)

Dokumen terkait