• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Teori Asuhan Kebidanan Menurut Varney

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan oleh bidan dalam memecahkan klien.Penulis menerapkan manajemen kebidanan yang telah dikembangkan oleh Varney yang terdiri dari : pengkajian data, interpretasi data, diagnosa

potensial, tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan, evaluasi (Varney, 2007).

2. Menurut Varney (2007), manajemen kebidanan 7 langkah varney : a. Langkah 1 : Pengkajian Data

Dalam langkah pertama ini bidan mencari dan menggali data maupun fakta baik yang berasal dari pasien, keluarga maupun anggota tim lainnya, ditambah dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri.

Proses pengumpulan data dasar ini mencakup data subyektif dan obyektif.

1) Anamnesa/ data subyektif

Adalah data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu data kejadian. Informasi tersebut dapat ditentukan dengan informasi/ komunikasi (Nursalam, 2002).

a) Biodata pasien ( Suami-Istri )

Menurut Nursalam (2002), pengkajian biodata antara lain :

(1) Nama : Untuk mengetahui nama klien agar mempermudah dalam komunikasi.

(2) Umur : Untuk mengetahui adanya factor resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang,

mental dan psikisnya belum siap.

(3) Agama : Untuk mengetahui agama yang dianut klien.

(4) Suku bangsa : Untuk mengetahui faktor bawaan atau Ras.

(5) Pendidikan : Untuk mengetahui latar belakang, tingkat pendidikan dan pengetahuan.

(6) Alamat : Untuk mengetahui lingkungan, tempat tinggal dan karakteristik masyarakat.

(7) Pekerjaan : Untuk mengetahui keadaan ekonomi.

b) Keluhan utama

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan serta berhubungan dengan kehamilan (Alimul, 2006).

(1) Pada kasus ibu hamil dengan Pre Eklampsi ringan keluhannya meliputi ibu mengeluh pusing, bengkak di mata, wajah dan kaki (Manuaba, 2010), (Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(2) Riwayat menstruasi

Untuk mengetahui menarche, siklus haid, lamanya haid, banyaknya darah, teratur/ tidak, sifat darah, dismenorhea (Lawintono, 2004).

c) Riwayat hamil sekarang

Tanggal hari pertama haid terakhir/ hari perkiraan lahir, gerakan janin, obat yang dikonsumsi, keluhan selama hamil, ANC/ periksa ke tenaga kesehatan, penyuluhan yang pernah di dapat, Imunisasi TT, kekhawatiran khusus (Wiknjosastro, 2008).

d) Riwayat penyakit menurut Varney (2007), meliputi : (1) Riwayat kesehatan sekarang

Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini dan mengetahui adakah penyakit lain yang berasa memperberat keadaan klien seperti batuk, pilek, demam.

(2) Riwayat penyakit sistemik

Untuk mengetahui apakah klien pernah menderita jantung, ginjal, asma/ TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsi dan penyakit lainnya.

(3) Riwayat penyakit keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, dan Diabetes Melitus dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/ AIDS.

(4) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga-nya dan keluarga suami ada yang memiliki keturunan kembar.

(5) Riwayat operasi

Untuk mengetahui apakah klien sudah pernah mengalami operasi apapun.

e) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan, berapa kali menikah, umur berapa menikah dengan suami, berapa lama sudah menikah dan apakah sudah memiliki anak belum (Wiknjosastro, 2008).

f) Riwayat keluarga berencana

Untuk mengetahui klien pernah menggunakan KB/ tidak, jika sudah berapa lama memakainya dan berhenti menggunakan KB kenapa dan apakah ada keluhan atau tidak selama memakai (Nursalam, 2009).

g) Menurut Varney (2007), riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, meliputi :

(1) Kehamilan : Untuk mengetahui berapa umur kehamilan.

(2) Persalinan : Spontan/ buatan, ditolong oleh siapa.

(3) Nifas : Keadaan klien baik/ tidak, bagaimana proses laktasi-nya

(4) Anak : Jenis kelamin, berat badan, panjang badan.

(5) Keadaan anak sekarang : Hidup/ tidak, sehat/ tidak.

Pola kebiasaan sehari – hari (a) Pola Nutrisi

Dikaji untuk mengetahui makanan yang biasa dikonsumsi dan porsi makan dalam sehari.

Pada ibu hamil dengan Pre Eklampsia ringan makanan diet biasanya (tinggi protein, tinggi karbohidrat) dan rendah garam (Alimul, 2006).

(b) Pola Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali klien BAB dan BAK dalam sehari (Nursalam, 2002).

(c) Pola Aktifitas

Dikaji untuk mengetahui apakah Pre Eklampsia ringan disebabkan karena aktifitas fisik secara berlebihan (Alimul, 2008).

(d) Pola Istirahat

Dikaji untuk mengetahui kebiasaan istirahat klien siang berapa jam dan malam berapa jam (Varney, 2007).

(e) Pola Seksualitas

Dikaji untuk mengetahui berapa kali klien melakukan hubungan seksualitas dengan suami dalam seminggu dan ada keluhan atau tidak (Wiknjosastro, 2008).

(f) Pola Psikososial Budaya

Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan tentang kehamilan ini, kehamilan ini direncanakan atau tidak, jenis kelamin yang diharapkan laki-laki atau perempuan, dukungan keluarga tentang kehamilan ini, keluarga yang tinggal serumah, pantang makanan atau tidak, kebiasaan adat istiadat tentang kehamilan ini (Alimul, 2006).

(g) Pemakaian obat-obatan/ perokok

Dikaji untuk mengetahui pemakaian obat-obatan selain dari bidan atau tidak, klien merokok atau tidak, suami merokok atau tidak (Alimul, 2006).

2) Pemeriksaan Fisik/ Data Obyektif

Data Obyektif adalah pencatatan yang dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan dan data penunjang (Hidayat, 2008).

a) Status Generalis

(1) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum klien apakah baik, sedang, buruk (Alimul, 2006).

Pada ibu hamil dengan Pre eklampsi ringan didapat-kan keadaan umum ibu baik (Manuaba, 2010),

(Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(2) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkatan kesadaran klien yang terdiri dari kesadaran composmentis, kesadaran apatis, kesadaran delirium, kesadaran somlonen (Rizky, 2010). Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsi ringan didapatkan kesadaran composmentis Menurut

(Manuaba, 2010), (Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(3) Pemeriksaan Fisik :

Tanda – tanda vital meliputi :

(a) Tekanan darah : Untuk mengetahui tekanan darah klien, normal 120/ 80 mmHg ( Varney, 2007). Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsi ringan kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastole 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg Menurut Varney (2007), Manuaba (2007),

Bobak (2005).

(b) S uhu : Untuk mengetahui ada peningkatan suhu tubuh/ tidak, normalnya suhu tubuh

36,50C – 37,60C (Perry, 2005).

(c) Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi klien dengan menghitung dalam 1 menit normal 60-100X/ menit ( Perry, 2005).

(d) Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan yang dihitung dalam 1 menit, respirasi normal 16 – 20X/ menit (Perry, 2005).

(e) Berat Badan : Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan selama hamil, penambahan berat badan rata-rata 0,3 – 0,5/

minggu, tetapi nilai normal untuk penambahan berat badan selama kehamilan 9 – 12 kg (Perry, 2005). Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan mengalami kenaikan berat badan 1 kg/ minggu (Manuaba, 2010),

(Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(f) Tinggi Badan :Untuk mengetahui tinggi badan klien kurang dari 145 cm/

tidak, termasuk resiko tinggi/

tidak (Manuaba, 2008).

(g) LILA : Untuk mengetahui lingkar lengan atas klien normal/

tidak, normalnya 23,5 cm, termasuk resiko tinggi/ tidak (Alimul, 2006).

b) Pemeriksaan Sistematis (1) Kepala

(a) Rambut : Untuk mengetahui rambut klien bersih/ tidak, ada ketombe/ tidak, rontok/ tidak (Manuaba, 2009).

(b) Muka : Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, pucat atau tidak.

Pada kasus ibu hamil Pre eklampsia ringan didapatkan oedema pada muka

(Manuaba, 2010),

(Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(c) Mata : Untuk mengetahui oedema/

tidak, conjungtiva berwarna apa, sklera berwarna apa (Manuaba, 2008).

(d) Hidung : Untuk mengetahui Simetris/

tidak, bersih/ tidak, ada polip/

tidak (Varney, 2007).

(e) Telinga : Untuk mengetahui simetris/

tidak, ada serumen/ tidak, bersih/ tidak (Alimul, 2006).

(f) Mulut/ gusi/ gigi : Untuk mengetahui ada stomatitis/ tidak, ada caries / tidak, berdarah/ tidak (Wiknjosastro, 2008).

(2) Leher Untuk mengetahui adakah pembesaran pada kelenjar gondok, tumor/ tidak, kelenjar limfe/ tidak (Alimul, 2008).

(3) Dada dan Axilla menurut (Varney, 2004) (a) Pembesaran : Ada pembesaran/ tidak (b) Tumor : Ada benjolan tumor/ tidak (c) Simetris : Simetris/ tidak

(d) Areola : Hyperpigmentasi/ tidak (e) Puting susu : Menonjol/ tidak

(f) Kolostrum : Sudah keluar/ belum

(g) Axilla : Adakah benjolan/ tidak, nyeri tekan/ tidak (Varney, 2004).

(4) Ekstremitas

(a) Atas/ tangan : Apakah ada oedema/ tidak, jari lengkap/ tidak, ada kelainan/

tidak. Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan didapatkan oedema pada tangan (Manuaba, 2010), (Sarwono, 2006), (Varney, 2007). .

(b) Bawah/ kaki : Apakah ada varices/ tidak, oedema/ tidak, jari lengkap/

tidak, ada kelainan/ tidak. Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan di dapatkan

oedema pada kaki

(Manuaba, 2010), (Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis) a) Abdomen

(1) Inspeksi : Adakah pembesaran perut, bentuk perut, linea alba/ nigra, strie albican/ livide, ada kelainan/ tidak, ada pergerakan janin/ tidak (Varney, 2004).

(2) Palpasi : Menurut (Varney, 2007)

(a) Pergerakan janin : Adakah gerakan janin saat pemeriksaan, lamanya berapa detik.

(b) Leopold I : Untuk mengetahui bagian fundus terdapat bagian bokong janin/ tidak.

(c) Leopold II : Untuk mengetahui bagian kanan klien terdapat bagian janin apa dan bagian kiri klien terdapat bagian janin apa.

(d) Leopold III : Untuk mengetahui bagian bawah teraba kepala janin/

tidak.

(e) Leopold IV : Untuk mengetahui kepala

sudah masuk panggul/

belum.

(f) McDonald : Mengukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan metline.

(g) TBJ : Untuk mengetahui tafsiran berat janin dengan menggu-nakan rumus: bila sudah masuk panggul (TFU – 11) x 155, bila belum masuk panggul (TFU – 12) x 155.

(3) Auskultasi : Untuk mengetahui denyut jantung janin, teratur/ tidak (Varney, 2007).

b) Pemeriksaan panggul

Untuk mengetahui kesan panggul normal/ tidak, distantia spinarum normal/ tidak, normalnya 24 cm – 26 cm.

Distantia cristarum normal/ tidak, normalnya 28 cm – 30 cm). Conjugata eksterna normal/ tidak, normalnya (18 cm). Lingkar panggul normal/ tidak, normalnya 10,5 cm (Varney, 2004).

c) Menurut Varney (2004), anogenital adalah :

1) Vulva Vagina : Untuk mengetahui adakah varises/

tidak, luka/ tidak, conjung-tiva eksterna/ tidak, kemerahan/ tidak, nyeri/ tidak, ada benjolan bartholini/ tidak, ada pengeluaran pervaginam/ tidak.

2) Perinium : Untuk mengetahui adakah bekas luka/ tidak.

3) Anus : Untuk mengetahui adakah haemorhoid/ tidak.

d) Pemeriksaan penunjang

Untuk mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium dan penunjang lain (Varney, 2007). Pemeriksaan laboratorium, dilakukan untuk mengetahui protein urine adalah adanya dalam urine yaitu 0,3 gram atau lebih dengan tingkat kualitatif (+). Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan didapatkan protein urine positif satu sampai positif dua (Wiknjosastro, 2008).

b. Langkah II : Interpretasi Data

Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasikan diagnosa atau masalah. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya

digunakan karena masalah tidak dapat diidentifikasikan, seperti diagnosa kebidanan (Esty, 2011).

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan (Essawibawa, 2011). Diagnosa kebidanan pada Ibu hamil dengan pre eklampsia ringan Ny...G...P...A...umur...tahun, umur kehamilan...minggu, tunggal/ kembar, hidup/ mati, intra/ uterin, letak memanjang/

melintang, presentasi kepala/ presentasi bokong, punggung kanan/ punggung kiri dengan pre eklampsia ringan.

Data Dasar : a) Data Subyektif

Adalah data yang diperoleh dari keterangan klien atau keluarga (Varney, 2004). Data Subyektif pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan: Ibu mengatakan kepalanya sedikit pusing, ibu mengatakan ini kehamilanya yang pertama, kedua atau lebih, ibu mengatakan sudah pernah keguguran atau belum pernah keguguran, ibu mengatakan usia kehamilan berapa minggu.

b) Ibu mengatakan haid terakhir tanggal ...(Retna, 2008).

c) Data Obyektif

Adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan secara

langsung pada klien (Varney, 2004). Data Obyektif pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan:

(1) Keadaan umum, pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan di dapatkan keadaan umum ibu baik (Alimul, 2006).

(2) Kesadaran, pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan didapatkan kesadaran composmentis (Rizky, 2010)

(3) Pemeriksaan vital sign, tanda – tanda vital meliputi : (a) Tekanan darah : Pada kasus Ibu Hamil dengan

Pre eklampsi ringan kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastole 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg Menurut Varney (2007), Manuaba (2007),

Bobak (2005).

(b) Suhu : Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan terdapat

suhu tubuh yang didapatkan 35,5◦C – 37,6◦C (Perry, 2005).

(c) Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi Ibu Hamil Normal/ Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia ringan menghitung 1 menit 60 – 100 X/ menit (Perry,2005).

(d) Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi Ibu Hamil Normal/ Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia ringan pernafasan yang di hitung dalam 1 menit 16 – 20 X/

menit (Perry, 2005).

(e) Pengukuran tinggi badan Penimbangan berat badan sebelum hamil dan selama hamil, Untuk mengetahui adanya kenakan berat badan selama hamil, penambahan berat badan rata-rata 0,3 – 0,5/ minggu, tetapi Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan mengalami kenaikan berat badan 1 kg/ minggu (Manuaba, 2010),

(Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(4) Pemeriksaan Leopold I – IV,

(a) Pergerakan janin : Adakah gerakan janin saat pemeriksaan, lamanya be-rapa detik (Varney, 2007).

(b) Leopold I : Untuk mengetahui bagian fundus terdapat bagian bokong janin/ tidak (Varney, 2007).

(c) Leopold II : Untuk mengetahui bagian kanan klien terdapat bagian janin apa dan bagian kiri klien ter- dapat bagian janin apa (Varney, 2007).

(d) Leopold III : Untuk mengetahui bagian bawah teraba kepala janin/

tidak (Varney, 2007).

(e) Leopold IV : Untuk mengetahui kepala sudah masuk panggul/

belum (Varney, 2007).

(f) McDonald : Mengukur tinggi fundus uteri (Varney, 2007).

(h) TBJ : Untuk mengetahui tafsiran

berat janin, bila sudah masuk panggul

(TFU – 11) x 155, bila belum masuk panggul (TFU – 12) x 155.

(5) Pemeriksaan DJJ, Untuk mengetahui denyut jantung janin, teratur/ tidak (Varney, 2007).

(6) Pemeriksaan penunjang

Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan didapatkan protein urine positif satu sampai positif dua (Wiknjosastro, 2008).

2) Masalah

Adalah masalah yang timbul berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa (Varney, 2004). Masalah yang sering timbul pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan yaitu cemas dengan keadaannya dan kurang mendapat informasi tentang Pre eklampsia ringan

(Varney, 2007), Bobak (2005), (Lynda juall, 2009), (Manuaba, 2010).

3) Kebutuhan

Adalah kebutuhan yang dibutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang didapat dengan

melakukan analisa data (Varney, 2004). Kebutuhan yang diperlukan pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan adalah dorongan moral dan informasi mengenai ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan (Varney, 2004).

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasikan diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasikan (Esty, 2011). Diagnosa potensial yang terjadi pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan adalah pre eklampsia berat sampai eklampsia, kejang, pada janin akan mengalami Prematuritas, IUGR, gawat janin, IUFD (Lynda juall, 2009), (Taber, 2004), (Manuaba, 2010).

d. Langkah IV : Tindakan Segera

Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan tindakan, konsultasi, kolaborasi dengan dr. SPOG, serta melakukan rujukan ke rumah sakit apabila terdapat penyimpangan yang abnormal (Esty, 2011). Pada kasus Ibu hamil dengan Pre eklampsi ringan dilakukan tindakan segera yaitu kolab dengan dr SPOG: pemantauan tekanan darah dan protein urine, memberikan terapi Phenobarbital 3 X 30 mg, diazepam 3 X 2 mg (Ai yeyeh & Lia yulianti, 2010).

e. Langkah V : Rencana Tindakan

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau setiap masalah yang berkaitan tetapi juga mencakup semua yang berkaitan dengan aspek asuhan, langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau antisipasi. Rencana asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan diantaranya (Marjati, 2010), (Sarwono, 2006), (Manuaba, 2010), (Lynda juall, 2009):

1) Berikan informasi pada pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan kondisi ibu serta memberikan konseling mengenai tanda – tanda bahaya pre eklampsia dan eklampsia 2) Laksanakan program terapi dari dokter SPOG

3) Pantau tekanan darah setiap 6 jam dan DJJ untuk memantau kesejahteraan ibu dan janin

4) Anjurkan ibu untuk memantau pengeluaran urine dan memantau jumlah protein urine setiap hari dan mengkaji reflek

5) Anjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat berbaring miring kiri atau miring kearah punggung janin agar sirkulasi darah ke janin lancar

6) Anjurkan ibu diet biasa dengan asupan tinggi protein dengan tambahan 1 butir telur setiap hari

7) Pantau berat badan dan pantau oedema dengan pengukuran

meteline setiap hari f. Langkah VI : Pelaksanaan

Melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan tujuan agar kebutuhan ibu hamil Pre eklampsi ringan terpenuhi secara optimal. Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh dan dilakukan secara efisien dan aman (Esty, 2011). Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan secara efisien dan aman. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat menurut diantaranya (Marjati, 2010), (Sarwono, 2006), (Manuaba, 2010), (Lynda juall, 2009):

1) Memberikan informasi pada pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan kondisi ibu serta memberikan konseling mengenai tanda – tanda bahaya pre eklampsia dan eklampsia 2) Melaksanakan program terapi dari dokter SPOG

3) memantau tekanan darah setiap 6 jam dan DJJ untuk memantau kesejahteraan ibu dan janin

4) Menganjurkan ibu untuk memantau pengeluaran urine dan memantau jumlah protein urine setiap hari dan mengkaji reflek

5) Menganjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat berbaring miring kiri atau miring kearah punggung janin agar sirkulasi darah ke janin lancar

6) Menganjurkan ibu diet biasa dengan asupan tinggi protein dengan tambahan 1 butir telur setiap hari

7) Memantau berat badan dan pantau oedema dengan pengukuran meteline setiap hari

g. Langkah VII : Evaluasi

Tindakan intelektual untuk melengkapi proses yang menandakan seberapa jauh diagnosa, rencana tindakan, dan pelaksanaan yang berhasil dicapai. Pada Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan sesuai dengan criteria hasil yang telah di buat, apakah implementasi yang dilakukan ada dampaknya/ tidak, criteria nya yaitu KU: baik, kesadaran: composmentis, TTV: TD:110/ 70-120/ 90 mmHg, S: 36,5-37,5-37,5◦C, N: 80-100x/ menit, R: 16-24 x/

menit, protein urine tidak ada (Nita Norma D – Mustika Dwi S, 2013)

Dokumen terkait