• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan. Di susun oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan. Di susun oleh :"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Di susun oleh :

Lelita Desy Permata Sari B11028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014

(2)
(3)
(4)

iv

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “ Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny Y G1

P0 A0 Umur 22 tahun Umur kehamilan 36 minggu dengan Pre Eklampsia Ringan DI RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2014 ”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Arista Apriani, S.ST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Drg. Basuki Soetarjo, selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Ny Y yang telah bersedia menjadi respon dengan memberikan partisipasinya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Keluarga tercinta yang telah memberikan Doa dukungan dan semangat kepada penulis.

8. Teman - teman yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung dalam penyusunan KaryaTulis Ilmiah.

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah.

(5)

v

Surakarta, Juni 2014

Penulis

(6)

vi

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMILTRIMESTER III PADA NY.Y G1 P0 A0 UMUR 22 TAHUN HAMIL 36 MINGGU DENGAN PRE EKLAMPSIA

RINGAN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2014

(xiv+ 90 halaman +11 lampiran) INTISARI

Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tergolong masih cukup tinggi yaitu mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012).

Pre Eklampsia Ringan adalah penyakit pada kehamilan yang umumnya terjadi pada trimester ketiga tetapi juga bisa terjadi sebelumnya dan paling sering terjadi pada primigravida yang muda. Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari bulan Januari sampai bulan September 2013 ada 4492 ibu hamil, jumlah ibu hamil dengan pre eklampsia ringan 1642 orang (36,5%).

Tujuan : Melaksanakan Asuhan Kebidanan Trimester III pada ibu hamil dengan Pre Eklampsia ringan sesuai teori manajemen kebidanan yang di aplikasikan dalam asuhan kebidanan menurut 7 langkah Varney.

Metode : Penyusunan Karya Tulis Ilmiah menggunakan metode observasional deskriptif dengan jenis studi kasus, dilakukukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta subyek studi kasus adalah Ny.Y dengan Pre Eklampsia Ringan dan dilaksanakan bulan januari 2013 dengan menggunakan format asuhan kebidanan ibu hamil.

Hasil : Asuhan kebidanan pada ibu hamil di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan memberikan pendidikan kesehatan dengan pemantauan tekanan darah, protein urine dan oedema. Sehingga tekanan darah dan protein urin menurun Setelah dilakukan pelaksanaan asuhan kebidanan selama 3 minggu didapatkan hasil :Tekanan darah 140/ 100 mmHg menjadi120/ 80mmHg, protein urine dari (+) menjadi (-).

Kesimpulan : Asuhan kebidanan ibu hamil dengan Pre eklampsia Ringan tidak di temukan kesenjangan antara teori dan kenyataan kasus di lahan.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Pre Eklampsia Ringan Kepustakaan : 21 buku (2002–2011)

(7)

vii hari ini adalah realita yang sebenarnya.

ü Kunci untuk memahami orang lain terletak pada kemampuan memahami diri sendiri.

ü Kekuatan kepribadian sumber kekuatan untuk mencapai potensi kita.

ü Kesuksesan tak akan datang bagi orang yang selalu diam dan tak berbuat apa – apa tetapi akan dating bagi orang yang selalu berusaha dan berdoa untuk mewujud kan mimpinya.

ü Kalau saja orang yang kuat mau membuka pikirannya untuk menyelidiki kelemahannya dan mengakui bahwa dia punya sedikit kesalahan, dia bisa menjadi orang yang sempurna sebagaimana orang yang di kiranya.

ü Cobalah sebaik - baiknya memikirkan sesuatu yang baru paling sedikit sekali dalam seminggu, seseorang sebenarnya memerlukan perubahan.

ü Sadarilah bahwa menunda - nunda merupakan bentuk kontrol mereka secara diam – diam.

(8)

viii restunya dan cinta kasihnya selama ini.

ü Kakaku ika (sayemb) tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa selama ini.

ü Keluarga bapak Fathkur Rochman yang selalu memberikan semangat dan doa nya untuk terus maju.

ü Kekasihku Farid Hidayat yang selalu mendampingiku, memberikan kasih sayang, dukungan dan menyemangati dalam penyusunan KaryaTulis Ilmiah ini.

ü Sahabatku Mbak dina, Kak mey, Kak maryani (Deby) yang selalu ada dan selalu memberikan dorongan semangat untuk terus maju.

ü STONE 4 Entertainment Fotocopy (Mas Tyas, Mas Kukuh, Mas Dimas, Mas Wawan, Mbak Indra) yang telah membantu banyak dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

ü Almamater tercinta dan buat temen-temen seperjuangan Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada.

(9)

ix

Nama : Lelita Desy Permatasari

Tempat/ Tanggal Lahir : Boyolali, 26 Desember 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Rembun RT 01/ 03 Rembun Nogosari Boyolali Riwayat Pendidikan

1. SDN Ketitang, Boyolali LULUS TAHUN 2005 2. SMPN 02 Nogosari, Boyolali LULUS TAHUN 2008 3. SMAN 01 Nogosari, Boyolali LULUS TAHUN 2011

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan 2011/ 2012

(10)

x

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

INTISARI... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

CURICULUM VITAE ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Studi Kasus ... 3

D. Manfaat Studi Kasus ... 4

E. Keaslian Studi Kasus... 5

F. Sistematika Penulisan... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis ... 9

1. Kehamilan ... 9

2. Pre Eklampsi ... 12

3. Pre Eklampsi Ringan ... 17

B. Teori Asuhan Kebidanan Menurut Varney ... 19

C. Data Perkembangan SOAP ... 43

D. Landasan Hukum ... 44

E. Informed Consent ... 45

(11)

xi

D. Waktu Studi Kasus ... 47

E. Instrument Studi Kasus ... 47

F. Teknik Pengumpulan Data ... 47

G. Alat – alat Yang Dibutuhkan... 50

H. Jadwal Penelitian ... 51

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Kasus ... 52

1. Pengkajian ... 52

a. Identitas ( Data Subyektif ) ... 52

b. Anamnesa ( Data Subyektif ) ... 53

c. Pemeriksaan Fisik ( Data Obyektif ) ... 60

B. Pembahasan ... 78

1. Pengkajian ... 79

2. Interpretasi Data ... 80

3. Diagnose Potensial ... 82

4. Antisipasi / Tindakan Segera ... 83

5. Perencanaan ... 83

6. Pelaksanaan ... 84

7. Evaluasi ... 86

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

xii

Lampiran 2 Surat Permohonan Studi Pendahuluan Lampiran 3 Surat Permohonan Pengambilan Studi Kasus

Lampiran 4 Surat Keterangan Balasan Studi Pendahuluan dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Lampiran 5 Surat Persetujuan Pasien Dalam Pengambilan Kasus Lampiran 6 Lembar Observasi

Lampiran 7 Satuan Acara Pembelajaran Gizi Hamil

Lampiran 8 Satuan Acara Pembelajaran Diit Pre Eklampsia Lampiran 9 Satuan Acara Penyuluhan Tanda Tanda Persalinan Lampiran 10 Lembar Konsul

Lampiran 11 Lembar Format Asuhan Kebidanan

(13)
(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, rata – rata angka kematian ibu (AKI) mencapai 359/ 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Sedangkan AKI di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 116,01/ 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2012).

Penyebab terjadinya angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 60 – 70 %, infeksi 10 – 20 %, pre eklampsi dan eklampsi 20 - 30

% (Manuaba, 2008). Penyebab angka kematian di Indonesia adalah perdarahan 38,24 % (111,2 per 100.000 kelahiran hidup), infeksi 5,88 % (17,09 per 100.000 kelahiran hidup), Pre Eklampsia dan Eklampsia 10 – 20

% (30,7 per 100.000) (Depkes RI, 2010).

Di samping perdarahan dan infeksi, Pre Eklampsia merupakan salah satu sebab utama kematian ibu dan kematian perinatal yang tinggi, oleh karena itu diagnosa dini Pre Eklampsia dan penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan anak ( Depkes RI, 2010).

Pre Eklampsia Ringan adalah penyakit pada kehamilan yang umumnya terjadi pada trimester ketiga tetapi juga bisa terjadi sebelumnya dan paling sering terjadi pada primigravida yang muda. Jika tidak di obati

(15)

atau tidak segera terjadi persalinan dapat menjadi Eklampsia. Tanda – tanda Pre Eklampsia Ringan adalah tekanan darah 140/ 90 mmHg dan protein urine (+), Pre Eklampsi dapat menyebabkan gangguan fungsi plasenta diantaranya pertumbuhan janin terlambat, gawat janin, solusio plasenta (Wiknjosastro, 2008). Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda – tanda dini Pre Eklampsi khususnya Pre Eklampsi Ringan. Walaupun timbulnya Pre Eklampsi tidak dapat dicegah sepenuhnya namun frekuensinya dapat dikurangi pengawasan yang baik pada wanita hamil ( Wiknjosastro, 2008 ).

Menurut studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 22 Oktober 2013 oleh penulis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta didapatkan data jumlah ibu hamil yang berkunjung pada Januari – September 2013 yaitu sejumlah ada 4492 orang ibu hamil, dengan ibu hamil fisiologi sejumlah 869 orang, ibu hamil patologi 3623 orang. Berdasarkan jumlah ibu hamil patologi di dapatkan rincian data ibu hamil dengan pre eklampsia ringan sebanyak 1642 orang, eklampsia 204, abortus 299 orang, hiperemesis 84 orang, hipertensi 40 orang, anemia 1354 orang.

Berdasarkan data di atas, maka penulis tertarik mengambil judul

”Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. Y Umur 22 Tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 36 Minggu Dengan Pre Eklampsia Ringan Di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta”

(16)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada maka perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah ” Bagaimana melaksanakan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. Y Umur 22 Tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 36 Minggu dengan Pre Eklampsia Ringan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta ?”

C. Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum

Penulis mampu memperoleh pengalaman nyata dalam Asuhan Kebidanan ibu hamil dengan Pre Eklampsia ringan dengan menggunakan pendekatan proses manajemen kebidanan menurut Varney.

2. Tujuan Khusus a. Penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian secara menyeluruh dan sistematis pada ibu hamil Ny. Y dengan Pre Eklampsia ringan.

2) Menginteprestasikan data dengan merumuskan diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada ibu hamil Ny. Y dengan Pre Eklampsia ringan.

3) Mengidentifikasi diagnosa masalah potensial pada ibu hamil Ny. Y dengan Pre Eklampsia ringan.

4) Mengidentikasi terhadap tindakan segera pada ibu hamil Ny. Y dengan Pre Eklampsia ringan.

(17)

5) Melakukan perencanaan asuhan menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang di buat pada ibu hamil Ny.

Y dengan Pre Eklampsia ringan.

6) Melakukan pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. Y dengan Pre Eklampsia ringan sesuai perencanaan secara efektif dan aman.

7) Mengevaluasi asuhan yang di berikan pada ibu hamil Ny. Y Trimester dengan Pre Eklampsia ringan sehingga dapat mengetahui hasil yang di peroleh.

b. Menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat pada ibu hamil Ny. Y dengan Pre Eklampsia ringan.

c. Memberikan alternatif pemecahan masalah bila ada kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan pada ibu hamil Ny. Y dengan Pre Eklampsia ringan.

D. Manfaat Studi Kasus 1. Bagi Diri sendiri

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penulis dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Pre Eklampsia ringan.

(18)

2. Bagi Profesi

Meningkatkan dan mengembangkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Pre Eklampsia ringan.

a. RSUD

Dapat digunakan sebagai acuan dan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Pre Eklampsia ringan serta dapat mendeteksi dini gejala- gejala yang timbul.

b. Pendidikan

Sebagai referensi dan sumber bacaan sehingga menambahkan pengetahuan bagi pembaca khususnya pada ibu hamil dengan Pre Eklampsia ringan.

E. Keaslian Studi Kasus

Keaslian studi kasus penulisan kepustakaan ini didapatkan Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan Pre Eklampsi Ringan yang pernah dilakukan oleh :

1. Dewi Utami ( 2007 ), dengan judul :’’ Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.S Umur 25 Tahun G1P0A0 hamil 36 minggu dengan Pre Eklampsia ringan di BPS Ulin Dwi Asih Sragen ’’.Asuhan yang diberikan yaitu memantau tekanan darah dan protein urine, menganjurkan ibu untuk istirahat, diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Menganjurkan kunjungan

(19)

ulang 1 minggu sekali. Terapi : Berikan Fe 60 mg, Kalk 500 mg, B12 10 mg. Setelah dilakukan asuhan selama 14 hari memperoleh hasilnya : Tekanan darah 120/ 80 mmHg, oedema (-), protein urine (-). Hasilnya pre eklampsia ringan dapat tertangani dengan baik dan ibu tidak terjadi diagnosa potensial.

2. Della Sari Retnaventi ( 2008 ), dengan judul :’’ Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Ny W Umur 22 Tahun G1P0A0 hamil 36 minggu dengan Pre Eklampsia ringan di UPTD RSD Surakarta ’’. Hasil studi kasus : pada kasus ibu dengan Pre Eklampsi ringan dilakukan KIE, terapi obat : Valium 3X1,Kalk 3X500 mg, B12 1X10 mg, Asuhan yang diberikan yaitu : menganjurkan kontrol,tekanan darah dari semula, diet tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak.

Menganjurkan kunjungan ulang 1 minggu sekali, setelah dilakukan asuhan selama 14 hari memperoleh hasilnya : Tekanan darah 130/ 80 mmHg. Hasilnya pre eklampsia ringan dapat tertangani dengan baik dan ibu tidak terjadi diagnosa potensial.

3. Rohanawati ( 2010 ), dengan judul :’’ Asuhan Kebidanan pada Ny A Umur 35 Tahun G2P1A0 hamil 36 minggu dengan Pre Eklampsia ringan di RB PERMATA HATI Weru Sukoharjo ’’. Asuhan yang diberikan adalah memantau tekanan darah, menganjurkan diet tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Setelah dilakukan asuhan selama 14 hari memperoleh hasil dari tekanan darah 130/ 80 mmHg.

Perbedaan laporan studi kasus ini terdapat pada subyek, waktu dan

(20)

tempat, sedangkan Persamaan dari laporan studi kasus ini terdapat pada judul yaitu Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia Ringan. Hasilnya pre eklampsia ringan dapat tertangani dengan baik dan ibu tidak terjadi diagnosa potensial.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini dibuat sistematika penulisan meliputi :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang teori medis kehamilan mencakup pengertian kehamilan, proses kehamilan, tanda-tanda kehamilan, komplikasi kehamilan, Pre Eklampsi, etiologi, patofisiologi, tingkatan Pre Eklampsi, Pre Eklampsi ringan, Pre Eklampsi berat, gambaran klinis Pre Eklampsi, pencegahan, penatalaksanaan, teori manajemen kebidanan 7 langkah varney, data perkembangan, landasan hukum, informed consent dan kerangka konsep.

(21)

BAB III METODOLOGI

Dalam bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subyek studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan data dan alat-alat yang dibutuhkan.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab ini berisi kasus Ibu Hamil dengan Pre Eklampsi ringan dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney dari pengkajian sampai evaluasi, data perkembangan (SOAP), pembahasan.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran, kesimpulan ini untuk menjawab tujuan penulis, sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan masalah yang realistis dan operasional.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(22)
(23)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis

1. Kehamilan a. Pengertian

Kehamilan adalah proses dimulainya ovulasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari) di hitung dari pertama haid. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai konsepsi sampai tiga bulan, trimester kedua dari bulan ke empat sampai enam bulan, trimester ketiga dari bulan ke tujuh sampai sembilan bulan. Kehamilan lebih dari 43 minggu disebut post mature dan kehamilan antara 28 – 36 minggu disebut kehamilan premature (Wiknjosastro, 2008).

b. Proses Kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2008), proses kehamilan merupakan kehamilan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari : Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormon yang kompleks, terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum dengan gerak aktif tuba yang memiliki fibriae, maka ovum ditangkap dan menuju uterus, sedangkan spermatozoa masuk

(24)

ke dalam alat genetalia menuju tuba fallopi, konsepsi dan pertumbuhan zigot adalah pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa, nidasi (implantasi) adalah proses penempelan hasil konsepsi di dalam endometrium, Pembentukan plasenta, tumbuh kembang konsepsi hingga aterm.

c. Tanda – tanda Kehamilan

1) Menurut Manuaba (2009), tanda – tanda kehamilan adalah : Amenore (tidak dapat haid), gejala ini penting karena

wanita hamil tidak dapat haid lagi, nausea (enek) dan emesis (mual), enek terjadi umumnya pada bulan – bulan pertama kehamilan disertai kadang – kadang oleh emesis sering terjadi pada pagi hari, mammae menjadi tegang, mengidam sering terjadi pada bulan – bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan, anoreksia (tidak ada nafsu makan), terjadi pada bulan – bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi, hendaknya pola makan dijaga jangan sampai tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

2) Menurut Manuaba (2009), tanda – tanda kemungkinan hamil adalah :

Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan, tanda hegar (perlunakan pada daerah ismus), tanda chadwicks hipervaskularisasi pada vulva dan vagina, tampak lebih merah

(25)

dan kebiru-biruan), tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan), tanda braxton hick uterus dirangsang mudah kontraksi), PP test.

3) Menurut Manuaba (2009), tanda – tanda pasti kehamilan adalah :

Ada gerakan janin (pada primigravida dapat dirasakan ibunya usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu), palpasi atau perabaan, teraba bagian – bagian janin (20 minggu), adanya ballottement (lentingan dari bagian bawah janin), rontgen ( adanya gambaran kerangka janin ), dengan memakai alat sistem doppler dan stetoskop laennec terdengar denyut jantung janin (DJJ ).

d. Komplikasi Kehamilan

Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil adalah : a) Perdarahan

Menurut Wikonjosastro (2008), perdarahan dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Perdarahan atau abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin bisa hidup diluar kandungan terjadi pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu.

2) Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 28 minggu, biasanya

(26)

perdarahan antepartum lebih banyak dan berbahaya.

b) Hiperemesis Gravidarum

Adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk ( Mansjoer, 2005).

c) Hipertensi

Adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan (SANFORD, MD tahun 2006).

d) Pre Eklampsia

Adalah penyakit dengan tanda – tanda hipertensi, proteinuria dan oedema yang timbul karena kehamilan (Prawiroharjo, 2005).

e) Eklampsia

Adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau disertai proteinuria dan/ atau oedema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Ai yeyeh & Lia yulianti, 2010).

2. Pre Eklampsi a. Pengertian

Adalah penyakit dengan tanda – tanda hipertensi, proteinuria dan oedema yang timbul karena kehamilan (Prawiroharjo, 2005).

(27)

b. Etiologi

Menurut Bobak (2005), Manuaba (2007), ada beberapa resiko tertentu yang berkaitan dengan perkembangan penyakit:

1) Primigravida, kira – kira 85% pre eklampsia terjadi pada kehamilan pertama

2) Grand multigravida 3) Janin besar

4) Distensi rahim berlebihan: hidramnion, hamil ganda, mola hidatidosa. Pre eklampsia terjadi pada 14% sampai 20%

kehamilan dengan janin lebih dari satu

5) Morbid obesitas atau kegemukan dan penyakit yang menyertai hamil seperti diabetes mellitus

6) Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal, insiden dapat mencapai 25%

c. Patofisiologi

Menurut Levano (2009), semua teori mengenai patofisiologi pre eklampsia harus mempertimbangkan pengamatan bahwa gangguan hipertensif akibat kehamilan jauh lebih besar ke mungkinan terjadi pada wanita:

1 Terpajan ke vilus korion untuk pertama kali

2 Terpajan ke vilus kolorion dalam jumlah besar, seperti pada kehamilan kembar atau mola hidatidiformis

3 Telah mengidap penyakit vascular

(28)

4 Secara genetis memiliki predispososisi mengalami hipertensi yang timbul selama kehamilan

Menurut manuaba (2010), perubahan patologis berbagai organ penting dijabarkan sebagai berikut:

a. Perubahan hati. Perdarahan yang tidak teratur, terjadi nekrosis, thrombosis pada lobus hati

b. Rasa nyeri di epigastrum karena perdarahan subkapsuler c. Retina. Spasme arteriol, oedema sekitar diskus optikus,

ablasio retina (lepasnya retina), menyebabkan penglihatan kabur

d. Otak. Spasme pembuluh darah arteriol otak menyebabkan anemia jaringan otak, perdarahan dan nekrosis, menimbulkan nyeri kepala yang berat

e. Paru – paru. Berbagai tingkat oedema, bronkopneumonia sampai abses, menimbulkan sesak nafas sampai sianosis f. Jantung. Perubahan degenerasi lemak dan oedema,

perdarahan sub endokardial, menimbulkan dekompensasi kordis sampai terhentinya fungsi jantung

g. Aliran darah ke plasenta. Spasme arteriol yang mendadak menyebabkan asfiksia berat sampai kematian janin.

Spasme yang berlangsung lama mengganggu pertumbuhan janin

(29)

h. Perubahan ginjal. Spasme aerteriol menyebabkan aliran darah ke ginjal menurun sehinga filtrasi glomelurus berkurang penyerapan air dan garam tubulus tetap, terjadi retensi air dan garam, oedema pada tungkai dan tangan, paru dan organ lain

i. Perubahan pembuluh darah. Permeabilitasnya terhadap protein makin tinggi sehingga terjadi vasasi protein ke jaringan, protein ekstra vaskuler menaik air dan garam menimbilkan oedema, hemakonsentrasi darah yang menyebabkan gangguan fungsi metabolisme tubuh dan thombosis

d. Tingkatan Pre Eklampsia 1) Pre Eklampsia Ringan

Pengertian Pre Eklampsia Ringan adalah penyakit dengan tanda – tanda hipertensi, proteinuria dan oedema yang timbul karena kehamilan (Prawiroharjo, 2005).

a) Menurut Varney (2007), Manuaba (2007), Bobak (2005), tanda gejala Pre Eklampsia ringan :

Tekanan darah sistolik ≥ 30 mmHg/ diastol ≥ 15 mmHg (dari tekanan darah sebelum hamil). Pada kehamilan 20 minggu atau lebih dari atau systole ≥ 140 (< 160 mmHg) diastole ≥90 mmHg (≤ 110 mmHg) dengan interval 6 jam, kenaikan berat badan 1 kg/ lebih dalam seminggu, protein

(30)

urin 0,3 gram/ lebih dengan tingkat kualitatif plus satu sampai dua pada urin kateter atau urin aliran pertengahan, oedema dependen, bengkak di mata, wajah, jari, bunyi pulmoner tidak terdengar, hiperfleksi +3, tidak ada klonus di pergelangan kaki, pengeluaran urine dengan masukan ≥ 30 ml/ jam.

2) Pre Eklampsia Berat a) Pengertian

Pre Eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau disertai proteinuria dan/ atau oedema pada kehamilan 20 minggu atau lebih

(Ai yeyeh & Lia yulianti, 2010).

Menurut Varney (2007), Manuaba (2007), Bobak (2005), tanda gejala Pre Eklampsia berat:

Tekanan darah ≥ 160 mmHg/ diastol 110 mmHg, protein urin + ≥ 5 gram, oligouria ( < 400 cc/ 24 jam ), proteinuria lebih dari 3 gr/ liter, Keluhan subyektif seperti nyeri epigastrum, gangguan penglihatan, nyeri kepala, oedema paru dan sianosis, gangguan kesadaran, pemerikasaan kadar enzim hati meningkat disertai ikterus, perdarahan pada retina, trombosit kurang dari 100.000/

mm.

(31)

3. Pre Eklampsia Ringan

a. Gambaran Klinis Pre Eklampsia Ringan

Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastole 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg, diastole 90 sampai kurang 110 mmHg, proteinuria: secara kualitatif lebih 0,3 gr/ liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif satu sampai pos mmHgitif dua, oedema pads pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan (Ai yeyeh & Lia yulianti, 2010).

b. Pencegahan

Menurut (Ai yeyeh & Lia yulianti, 2010), untuk mencegah kejadian Pre Eklampsia ringan dapat dilakukan dengan nasehat yang berkaitan dengan :

Diet makanan, makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, rendah lemak dan tidak perlu diet rendah garam, cukup istirahat, istirahat yang cukup pada hamil tua sangat penting lebih banyak duduk atau berbaring ke arah kiri sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami gangguan, pengawasan antenatal (hamil) bila terjadi perubahan pada pergerakan janin segera datang ke tempat pemeriksaan.

(32)

1) Penatalaksanaan

Menurut (Ai yeyeh & Lia yulianti, 2010), penatalaksanaan Pre Eklampsia ringan dibagi menjadi :

a). Secara umum antara lain :

Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukan adanya perbaikan dari gejala – gejala pre eklampsia: kenaikan berat badan ibu 1 kg, atau lebih perminggu selama 2 kali berturut – turut (2 minggu):

timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda – tanda pre eklampsia berat.

b). Jika rawat jalan tidak memungkinkan dirawat dirumah sakit :

(1) Jika umur kehamilan ≤ 37 minggu, tidak ada tanda perbaikan lakukan penilaian 2X seminggu rawat jalan :

Bila desakan darah mencapai normotensif selama perawatan, persalinan di tunggu sampai aterm; bila desakan darah turun tetapi belum mencapai normotensif selama perawatan maka kehamilanya dapat di akhiri pada umur kehamilan 37 minggu atau lebih.

(2) Jika kehamilan ≥ 37 minggu pertimbangan terminasi :

(33)

Persalinan ditunggu sampai terjadi onset persalinan atau di pertimbangkan untuk melakukan persalinan pada taksiran tanggal persalinan

(Ai yeyeh & Lia yulianti, 2010).

(3) Memberikan sedativa ringan :

Phenobarbital 3 X 30 mg, diazepam 3 X 2 mg (4) Obat penunjang

Vitamin B kompleks, vitamin C, tablet Fe/ zat besi (5) Nasehat

Lebih banyak istirahat, segera datang memeriksakan diri bila sakit kepala, pandangan kabur, oedema anasarka (seluruh tubuh), berat badan meningkat, sesak nafas, nyeri epigastrium, kesadaran berkurang, gerakan janin melemah, dan pengeluaran urin sedikit.

B. Teori Asuhan Kebidanan menurut Varney 1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan oleh bidan dalam memecahkan klien.Penulis menerapkan manajemen kebidanan yang telah dikembangkan oleh Varney yang terdiri dari : pengkajian data, interpretasi data, diagnosa

(34)

potensial, tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan, evaluasi (Varney, 2007).

2. Menurut Varney (2007), manajemen kebidanan 7 langkah varney : a. Langkah 1 : Pengkajian Data

Dalam langkah pertama ini bidan mencari dan menggali data maupun fakta baik yang berasal dari pasien, keluarga maupun anggota tim lainnya, ditambah dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri.

Proses pengumpulan data dasar ini mencakup data subyektif dan obyektif.

1) Anamnesa/ data subyektif

Adalah data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu data kejadian. Informasi tersebut dapat ditentukan dengan informasi/ komunikasi (Nursalam, 2002).

a) Biodata pasien ( Suami-Istri )

Menurut Nursalam (2002), pengkajian biodata antara lain :

(1) Nama : Untuk mengetahui nama klien agar mempermudah dalam komunikasi.

(2) Umur : Untuk mengetahui adanya factor resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang,

(35)

mental dan psikisnya belum siap.

(3) Agama : Untuk mengetahui agama yang dianut klien.

(4) Suku bangsa : Untuk mengetahui faktor bawaan atau Ras.

(5) Pendidikan : Untuk mengetahui latar belakang, tingkat pendidikan dan pengetahuan.

(6) Alamat : Untuk mengetahui lingkungan, tempat tinggal dan karakteristik masyarakat.

(7) Pekerjaan : Untuk mengetahui keadaan ekonomi.

b) Keluhan utama

Untuk mengetahui keluhan yang dirasakan saat pemeriksaan serta berhubungan dengan kehamilan (Alimul, 2006).

(1) Pada kasus ibu hamil dengan Pre Eklampsi ringan keluhannya meliputi ibu mengeluh pusing, bengkak di mata, wajah dan kaki (Manuaba, 2010), (Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(2) Riwayat menstruasi

Untuk mengetahui menarche, siklus haid, lamanya haid, banyaknya darah, teratur/ tidak, sifat darah, dismenorhea (Lawintono, 2004).

(36)

c) Riwayat hamil sekarang

Tanggal hari pertama haid terakhir/ hari perkiraan lahir, gerakan janin, obat yang dikonsumsi, keluhan selama hamil, ANC/ periksa ke tenaga kesehatan, penyuluhan yang pernah di dapat, Imunisasi TT, kekhawatiran khusus (Wiknjosastro, 2008).

d) Riwayat penyakit menurut Varney (2007), meliputi : (1) Riwayat kesehatan sekarang

Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini dan mengetahui adakah penyakit lain yang berasa memperberat keadaan klien seperti batuk, pilek, demam.

(2) Riwayat penyakit sistemik

Untuk mengetahui apakah klien pernah menderita jantung, ginjal, asma/ TBC, hepatitis, DM, hipertensi, epilepsi dan penyakit lainnya.

(3) Riwayat penyakit keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, dan Diabetes Melitus dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/ AIDS.

(37)

(4) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga- nya dan keluarga suami ada yang memiliki keturunan kembar.

(5) Riwayat operasi

Untuk mengetahui apakah klien sudah pernah mengalami operasi apapun.

e) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan, berapa kali menikah, umur berapa menikah dengan suami, berapa lama sudah menikah dan apakah sudah memiliki anak belum (Wiknjosastro, 2008).

f) Riwayat keluarga berencana

Untuk mengetahui klien pernah menggunakan KB/ tidak, jika sudah berapa lama memakainya dan berhenti menggunakan KB kenapa dan apakah ada keluhan atau tidak selama memakai (Nursalam, 2009).

g) Menurut Varney (2007), riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, meliputi :

(1) Kehamilan : Untuk mengetahui berapa umur kehamilan.

(2) Persalinan : Spontan/ buatan, ditolong oleh siapa.

(38)

(3) Nifas : Keadaan klien baik/ tidak, bagaimana proses laktasi- nya

(4) Anak : Jenis kelamin, berat badan, panjang badan.

(5) Keadaan anak sekarang : Hidup/ tidak, sehat/ tidak.

Pola kebiasaan sehari – hari (a) Pola Nutrisi

Dikaji untuk mengetahui makanan yang biasa dikonsumsi dan porsi makan dalam sehari.

Pada ibu hamil dengan Pre Eklampsia ringan makanan diet biasanya (tinggi protein, tinggi karbohidrat) dan rendah garam (Alimul, 2006).

(b) Pola Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali klien BAB dan BAK dalam sehari (Nursalam, 2002).

(c) Pola Aktifitas

Dikaji untuk mengetahui apakah Pre Eklampsia ringan disebabkan karena aktifitas fisik secara berlebihan (Alimul, 2008).

(39)

(d) Pola Istirahat

Dikaji untuk mengetahui kebiasaan istirahat klien siang berapa jam dan malam berapa jam (Varney, 2007).

(e) Pola Seksualitas

Dikaji untuk mengetahui berapa kali klien melakukan hubungan seksualitas dengan suami dalam seminggu dan ada keluhan atau tidak (Wiknjosastro, 2008).

(f) Pola Psikososial Budaya

Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan tentang kehamilan ini, kehamilan ini direncanakan atau tidak, jenis kelamin yang diharapkan laki-laki atau perempuan, dukungan keluarga tentang kehamilan ini, keluarga yang tinggal serumah, pantang makanan atau tidak, kebiasaan adat istiadat tentang kehamilan ini (Alimul, 2006).

(g) Pemakaian obat-obatan/ perokok

Dikaji untuk mengetahui pemakaian obat-obatan selain dari bidan atau tidak, klien merokok atau tidak, suami merokok atau tidak (Alimul, 2006).

(40)

2) Pemeriksaan Fisik/ Data Obyektif

Data Obyektif adalah pencatatan yang dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan dan data penunjang (Hidayat, 2008).

a) Status Generalis

(1) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan umum klien apakah baik, sedang, buruk (Alimul, 2006).

Pada ibu hamil dengan Pre eklampsi ringan didapat-kan keadaan umum ibu baik (Manuaba, 2010),

(Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(2) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkatan kesadaran klien yang terdiri dari kesadaran composmentis, kesadaran apatis, kesadaran delirium, kesadaran somlonen (Rizky, 2010). Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsi ringan didapatkan kesadaran composmentis Menurut

(41)

(Manuaba, 2010), (Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(3) Pemeriksaan Fisik :

Tanda – tanda vital meliputi :

(a) Tekanan darah : Untuk mengetahui tekanan darah klien, normal 120/ 80 mmHg ( Varney, 2007). Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsi ringan kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastole 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg Menurut Varney (2007), Manuaba (2007),

Bobak (2005).

(b) S uhu : Untuk mengetahui ada peningkatan suhu tubuh/ tidak, normalnya suhu tubuh

(42)

36,50C – 37,60C (Perry, 2005).

(c) Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi klien dengan menghitung dalam 1 menit normal 60- 100X/ menit ( Perry, 2005).

(d) Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi pernafasan yang dihitung dalam 1 menit, respirasi normal 16 – 20X/ menit (Perry, 2005).

(e) Berat Badan : Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan selama hamil, penambahan berat badan rata-rata 0,3 – 0,5/

minggu, tetapi nilai normal untuk penambahan berat badan selama kehamilan 9 – 12 kg (Perry, 2005). Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan mengalami kenaikan berat badan 1 kg/ minggu (Manuaba, 2010),

(43)

(Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(f) Tinggi Badan :Untuk mengetahui tinggi badan klien kurang dari 145 cm/

tidak, termasuk resiko tinggi/

tidak (Manuaba, 2008).

(g) LILA : Untuk mengetahui lingkar lengan atas klien normal/

tidak, normalnya 23,5 cm, termasuk resiko tinggi/ tidak (Alimul, 2006).

b) Pemeriksaan Sistematis (1) Kepala

(a) Rambut : Untuk mengetahui rambut klien bersih/ tidak, ada ketombe/ tidak, rontok/ tidak (Manuaba, 2009).

(b) Muka : Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, pucat atau tidak.

Pada kasus ibu hamil Pre eklampsia ringan didapatkan oedema pada muka

(Manuaba, 2010),

(44)

(Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(c) Mata : Untuk mengetahui oedema/

tidak, conjungtiva berwarna apa, sklera berwarna apa (Manuaba, 2008).

(d) Hidung : Untuk mengetahui Simetris/

tidak, bersih/ tidak, ada polip/

tidak (Varney, 2007).

(e) Telinga : Untuk mengetahui simetris/

tidak, ada serumen/ tidak, bersih/ tidak (Alimul, 2006).

(f) Mulut/ gusi/ gigi : Untuk mengetahui ada stomatitis/ tidak, ada caries / tidak, berdarah/ tidak (Wiknjosastro, 2008).

(2) Leher Untuk mengetahui adakah pembesaran pada kelenjar gondok, tumor/ tidak, kelenjar limfe/ tidak (Alimul, 2008).

(3) Dada dan Axilla menurut (Varney, 2004) (a) Pembesaran : Ada pembesaran/ tidak (b) Tumor : Ada benjolan tumor/ tidak (c) Simetris : Simetris/ tidak

(45)

(d) Areola : Hyperpigmentasi/ tidak (e) Puting susu : Menonjol/ tidak

(f) Kolostrum : Sudah keluar/ belum

(g) Axilla : Adakah benjolan/ tidak, nyeri tekan/ tidak (Varney, 2004).

(4) Ekstremitas

(a) Atas/ tangan : Apakah ada oedema/ tidak, jari lengkap/ tidak, ada kelainan/

tidak. Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan didapatkan oedema pada tangan (Manuaba, 2010), (Sarwono, 2006), (Varney, 2007). .

(b) Bawah/ kaki : Apakah ada varices/ tidak, oedema/ tidak, jari lengkap/

tidak, ada kelainan/ tidak. Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan di dapatkan

oedema pada kaki

(Manuaba, 2010), (Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(46)

3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis) a) Abdomen

(1) Inspeksi : Adakah pembesaran perut, bentuk perut, linea alba/ nigra, strie albican/ livide, ada kelainan/ tidak, ada pergerakan janin/ tidak (Varney, 2004).

(2) Palpasi : Menurut (Varney, 2007)

(a) Pergerakan janin : Adakah gerakan janin saat pemeriksaan, lamanya berapa detik.

(b) Leopold I : Untuk mengetahui bagian fundus terdapat bagian bokong janin/ tidak.

(c) Leopold II : Untuk mengetahui bagian kanan klien terdapat bagian janin apa dan bagian kiri klien terdapat bagian janin apa.

(d) Leopold III : Untuk mengetahui bagian bawah teraba kepala janin/

tidak.

(e) Leopold IV : Untuk mengetahui kepala

(47)

sudah masuk panggul/

belum.

(f) McDonald : Mengukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan metline.

(g) TBJ : Untuk mengetahui tafsiran berat janin dengan menggu-nakan rumus: bila sudah masuk panggul (TFU – 11) x 155, bila belum masuk panggul (TFU – 12) x 155.

(3) Auskultasi : Untuk mengetahui denyut jantung janin, teratur/ tidak (Varney, 2007).

b) Pemeriksaan panggul

Untuk mengetahui kesan panggul normal/ tidak, distantia spinarum normal/ tidak, normalnya 24 cm – 26 cm.

Distantia cristarum normal/ tidak, normalnya 28 cm – 30 cm). Conjugata eksterna normal/ tidak, normalnya (18 cm). Lingkar panggul normal/ tidak, normalnya 10,5 cm (Varney, 2004).

c) Menurut Varney (2004), anogenital adalah :

(48)

1) Vulva Vagina : Untuk mengetahui adakah varises/

tidak, luka/ tidak, conjung-tiva eksterna/ tidak, kemerahan/ tidak, nyeri/ tidak, ada benjolan bartholini/ tidak, ada pengeluaran pervaginam/ tidak.

2) Perinium : Untuk mengetahui adakah bekas luka/ tidak.

3) Anus : Untuk mengetahui adakah haemorhoid/ tidak.

d) Pemeriksaan penunjang

Untuk mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium dan penunjang lain (Varney, 2007). Pemeriksaan laboratorium, dilakukan untuk mengetahui protein urine adalah adanya dalam urine yaitu 0,3 gram atau lebih dengan tingkat kualitatif (+). Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan didapatkan protein urine positif satu sampai positif dua (Wiknjosastro, 2008).

b. Langkah II : Interpretasi Data

Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasikan diagnosa atau masalah. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya

(49)

digunakan karena masalah tidak dapat diidentifikasikan, seperti diagnosa kebidanan (Esty, 2011).

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan (Essawibawa, 2011). Diagnosa kebidanan pada Ibu hamil dengan pre eklampsia ringan Ny...G...P...A...umur...tahun, umur kehamilan...minggu, tunggal/ kembar, hidup/ mati, intra/ uterin, letak memanjang/

melintang, presentasi kepala/ presentasi bokong, punggung kanan/ punggung kiri dengan pre eklampsia ringan.

Data Dasar : a) Data Subyektif

Adalah data yang diperoleh dari keterangan klien atau keluarga (Varney, 2004). Data Subyektif pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan: Ibu mengatakan kepalanya sedikit pusing, ibu mengatakan ini kehamilanya yang pertama, kedua atau lebih, ibu mengatakan sudah pernah keguguran atau belum pernah keguguran, ibu mengatakan usia kehamilan berapa minggu.

b) Ibu mengatakan haid terakhir tanggal ...(Retna, 2008).

c) Data Obyektif

Adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan secara

(50)

langsung pada klien (Varney, 2004). Data Obyektif pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan:

(1) Keadaan umum, pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan di dapatkan keadaan umum ibu baik (Alimul, 2006).

(2) Kesadaran, pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan didapatkan kesadaran composmentis (Rizky, 2010)

(3) Pemeriksaan vital sign, tanda – tanda vital meliputi : (a) Tekanan darah : Pada kasus Ibu Hamil dengan

Pre eklampsi ringan kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastole 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg Menurut Varney (2007), Manuaba (2007),

Bobak (2005).

(b) Suhu : Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan terdapat

(51)

suhu tubuh yang didapatkan 35,5◦C – 37,6◦C (Perry, 2005).

(c) Nadi : Untuk mengetahui denyut nadi Ibu Hamil Normal/ Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia ringan menghitung 1 menit 60 – 100 X/ menit (Perry,2005).

(d) Respirasi : Untuk mengetahui frekuensi Ibu Hamil Normal/ Ibu Hamil dengan Pre Eklampsia ringan pernafasan yang di hitung dalam 1 menit 16 – 20 X/

menit (Perry, 2005).

(e) Pengukuran tinggi badan Penimbangan berat badan sebelum hamil dan selama hamil, Untuk mengetahui adanya kenakan berat badan selama hamil, penambahan berat badan rata-rata 0,3 – 0,5/ minggu, tetapi Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan mengalami kenaikan berat badan 1 kg/ minggu (Manuaba, 2010),

(Sarwono, 2006), (Varney, 2007).

(52)

(4) Pemeriksaan Leopold I – IV,

(a) Pergerakan janin : Adakah gerakan janin saat pemeriksaan, lamanya be- rapa detik (Varney, 2007).

(b) Leopold I : Untuk mengetahui bagian fundus terdapat bagian bokong janin/ tidak (Varney, 2007).

(c) Leopold II : Untuk mengetahui bagian kanan klien terdapat bagian janin apa dan bagian kiri klien ter- dapat bagian janin apa (Varney, 2007).

(d) Leopold III : Untuk mengetahui bagian bawah teraba kepala janin/

tidak (Varney, 2007).

(e) Leopold IV : Untuk mengetahui kepala sudah masuk panggul/

belum (Varney, 2007).

(f) McDonald : Mengukur tinggi fundus uteri (Varney, 2007).

(h) TBJ : Untuk mengetahui tafsiran

(53)

berat janin, bila sudah masuk panggul

(TFU – 11) x 155, bila belum masuk panggul (TFU – 12) x 155.

(5) Pemeriksaan DJJ, Untuk mengetahui denyut jantung janin, teratur/ tidak (Varney, 2007).

(6) Pemeriksaan penunjang

Pada kasus Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan didapatkan protein urine positif satu sampai positif dua (Wiknjosastro, 2008).

2) Masalah

Adalah masalah yang timbul berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa (Varney, 2004). Masalah yang sering timbul pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan yaitu cemas dengan keadaannya dan kurang mendapat informasi tentang Pre eklampsia ringan

(Varney, 2007), Bobak (2005), (Lynda juall, 2009), (Manuaba, 2010).

3) Kebutuhan

Adalah kebutuhan yang dibutuhkan oleh pasien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang didapat dengan

(54)

melakukan analisa data (Varney, 2004). Kebutuhan yang diperlukan pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan adalah dorongan moral dan informasi mengenai ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan (Varney, 2004).

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasikan diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasikan (Esty, 2011). Diagnosa potensial yang terjadi pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan adalah pre eklampsia berat sampai eklampsia, kejang, pada janin akan mengalami Prematuritas, IUGR, gawat janin, IUFD (Lynda juall, 2009), (Taber, 2004), (Manuaba, 2010).

d. Langkah IV : Tindakan Segera

Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk melakukan tindakan, konsultasi, kolaborasi dengan dr. SPOG, serta melakukan rujukan ke rumah sakit apabila terdapat penyimpangan yang abnormal (Esty, 2011). Pada kasus Ibu hamil dengan Pre eklampsi ringan dilakukan tindakan segera yaitu kolab dengan dr SPOG: pemantauan tekanan darah dan protein urine, memberikan terapi Phenobarbital 3 X 30 mg, diazepam 3 X 2 mg (Ai yeyeh & Lia yulianti, 2010).

(55)

e. Langkah V : Rencana Tindakan

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau setiap masalah yang berkaitan tetapi juga mencakup semua yang berkaitan dengan aspek asuhan, langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau antisipasi. Rencana asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan Pre eklampsia ringan diantaranya (Marjati, 2010), (Sarwono, 2006), (Manuaba, 2010), (Lynda juall, 2009):

1) Berikan informasi pada pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan kondisi ibu serta memberikan konseling mengenai tanda – tanda bahaya pre eklampsia dan eklampsia 2) Laksanakan program terapi dari dokter SPOG

3) Pantau tekanan darah setiap 6 jam dan DJJ untuk memantau kesejahteraan ibu dan janin

4) Anjurkan ibu untuk memantau pengeluaran urine dan memantau jumlah protein urine setiap hari dan mengkaji reflek

5) Anjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat berbaring miring kiri atau miring kearah punggung janin agar sirkulasi darah ke janin lancar

6) Anjurkan ibu diet biasa dengan asupan tinggi protein dengan tambahan 1 butir telur setiap hari

7) Pantau berat badan dan pantau oedema dengan pengukuran

(56)

meteline setiap hari f. Langkah VI : Pelaksanaan

Melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan tujuan agar kebutuhan ibu hamil Pre eklampsi ringan terpenuhi secara optimal. Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh dan dilakukan secara efisien dan aman (Esty, 2011). Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan secara efisien dan aman. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat menurut diantaranya (Marjati, 2010), (Sarwono, 2006), (Manuaba, 2010), (Lynda juall, 2009):

1) Memberikan informasi pada pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan dan kondisi ibu serta memberikan konseling mengenai tanda – tanda bahaya pre eklampsia dan eklampsia 2) Melaksanakan program terapi dari dokter SPOG

3) memantau tekanan darah setiap 6 jam dan DJJ untuk memantau kesejahteraan ibu dan janin

4) Menganjurkan ibu untuk memantau pengeluaran urine dan memantau jumlah protein urine setiap hari dan mengkaji reflek

(57)

5) Menganjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat berbaring miring kiri atau miring kearah punggung janin agar sirkulasi darah ke janin lancar

6) Menganjurkan ibu diet biasa dengan asupan tinggi protein dengan tambahan 1 butir telur setiap hari

7) Memantau berat badan dan pantau oedema dengan pengukuran meteline setiap hari

g. Langkah VII : Evaluasi

Tindakan intelektual untuk melengkapi proses yang menandakan seberapa jauh diagnosa, rencana tindakan, dan pelaksanaan yang berhasil dicapai. Pada Ibu Hamil dengan Pre eklampsia ringan sesuai dengan criteria hasil yang telah di buat, apakah implementasi yang dilakukan ada dampaknya/ tidak, criteria nya yaitu KU: baik, kesadaran: composmentis, TTV: TD:110/ 70- 120/ 90 mmHg, S: 36,5-37,5-37,5◦C, N: 80-100x/ menit, R: 16-24 x/

menit, protein urine tidak ada (Nita Norma D – Mustika Dwi S, 2013)

C. Data Perkembangan SOAP

Dalam setiap tindakan dilakukan, dicantumkan catatan perkembangan sehingga tenaga kesehatan mampu menilai apakah tujuan asuhan tercapai atau tidak (Varney, 2004).

Evaluasi diikuti dengan tujuan catatan perkembangan yang

(58)

meliputi SOAP, yaitu :

1. Subyektif : Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa.

2. Obyektif : Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.

3. Assesment : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan Obyektif dalam suatu identifikasi diagnosa/ masalah, antisipasi diagnosa/

masalah potensial, perlunya tindakan segera oleh bidan/ dokter dan konsultasi kolaborasi.

4. Planning : Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berdasarkan assesment.

D. Landasan Hukum

Berdasarkan Permenkes NO 1464/ MENKES/ PER/ X/ 2010 Pasal 10 ayat (1). Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan (Depkes RI, 2010).

Berdasarkan Wewenang Bidan menurut Kepmenkes: 369/ SK/ III/

2007 mengenai keyakinan tentang kolaborasi. Praktik kebidanan dilakukan

(59)

dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik, psikis emosional, sosial budaya, spiritual, serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Menkes RI, 2007). Karena pada kasus Pre Eklampsia Ringan bisa mengarah ke Pre Eklampsia berat jadi bidan memerlukan kolaborasi dengan dokter obgyn.

E. Informed Consent

Informed consent adalah persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh klien/ walinya kepada bidan untuk melakukan tindakan sesuai kebutuhan. Informedconsent merupakan butir yang paling penting dalam pencegahan konflik etik. Kalau informed consent gagal, maka butir selanjutnya baru dipergunakan secara berurutan sesuai kebutuhan dan telah mencakup segi hukum maupun kode etik. Oleh karena itu, bidan dituntut berbuat yang terbaik pada pasien sesuai kondisi dan kemampuan yang dimiliki (IBI, 2006).

(60)
(61)

46 BAB III METODOLOGI A. Jenis Studi

Jenis studi yang digunakan yaitu observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode observasional yaitu suatu prosedur berencana yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf akfivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

Metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif keadaan suatu objek.

Studi kasus adalah melakukan penelitian yang rinci tentang seseorang atau suatu unit selama kurun waktu tertentu (Notoatmodjo, 2010).

Studi kasus yang digunakan kasus yang digunakan penulis dalam membuat studi kasus ini adalah dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut Varney dari pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangannya menggunakan SOAP.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat dimana pengambilan kasus dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Pada Studi kasus ini studi kasus di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta.

(62)

C. Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus adalah subyek yang dituju pada saat pelaksanaan studi kasus ( Notoatmodjo, 2010). Pada Studi kasus ini subyeknya adalah Ny. Y umur 22 tahun G1 P0 A0 umur kehamilan 36 minggu dengan Pre eklampsi ringan.

D. Waktu Studi Kasus

Adalah rentang waktu yang digunakan penulis untuk mencari kasus (Notoatmodjo, 2010). Pada Studi kasus ini dilaksanakan pada 16 Desember 2013- 3 Mei 2014.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010). Dalam melakukan studi kasus ini instrumen yang digunakan adalah format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan 7 langkah varney.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data catatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan atau karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung studi kasus (Hasan, 2002).

(63)

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan atau yang melakukannya ( Hasan, 2002 ).

a. Pemeriksaan Fisik

Menurut Arikunto (2010), pemeriksaan fisik adalah teknik pemeriksaan atau pengkajian fisik dalam keperawatan digunakan untuk memperoleh data obyektif dari riwayat keperawatan klien.

Menurut Arikunto (2010), ada 4 teknik dalam pemeriksaan fisik meliputi :

1) Inspeksi

Adalah suatu proses observasi yang dilakukan dengan sistematis, observasi dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan penciuman sehingga suatu alat untuk mengumpulkan data. Inspeksi dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai kaki. Pada ibu hamil dengan pre eklampsia ringan adakah pembesaran perut, bentuk perut, linea alba/ nigra, strie albican/ livide, ada kelainan/ tidak, ada pergerakan janin/ tidak (Varney, 2004).

2) Palpasi

Adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba, tangan dan jari. Dalam Studi kasus ini dilakukan atau memeriksa dengan Leopold I sampai Leopold IV.

(64)

3) Perkusi

Adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengetuk untuk membandingkan kiri-kanan pada setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan.

Dalam Studi kasus ini pemeriksaan dilakukan pada daerah patella.

4) Auskultasi

Adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara- suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop.

Pemeriksaan pada Studi kasus ini dilakukan atau mendeteksi denyut jantung janin.

b. Wawancara

Adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana penulis mendapatkan keterangan secara lisan dari klien, jadi data tersebut diperoleh langsung dari klien (Notoatmodjo, 2010).

Pada pengambilan kasus ini penulis melakukan wawancara dengan klien dan keluarga dengan menggunakan pendokumentasian berupa asuhan kebidanan

c. Observasi

Adalah suatu prosedur berencana yang antara lain meliputi melihat, mencatat, jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah studi kasus. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan mengobservasi tekanan darah, protein urin, oedema

(65)

pada ibu hamil dengan Pre ekalmpsi ringan (Notoatmodjo, 2010). . 2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan studi kasus dari sumber-sumber yang telah ada (Notoatmodjo, 2005).

a. Studi Dokumentasi

Adalah semua bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan kasus ini menggunakan catatan yang ada diless/ status pasien untuk memperoleh informasi data medik yang ada di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

b. Studi Kepustakaan

Bahan pustaka merupakan hal yang penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu kasus (Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini diambil dari buku-buku referensi dari tahun 2002 sampai 2013.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dengan teknik pengumpulan data antara lain:

1. Alat dan bahan untuk wawancara : a. Format pengkajian pada ibu hamil b. Alat tulis (buku dan bolpoint)

(66)

2. Alat dan bahan untuk observasi : a. Timbang berat badan

b. Alat pengukur tinggi badan c. Pita pengukur lingkar lengan atas d. Tensi meter

e. Termometer f. Stetoskop g. Methlin h. Jam tangan i. Reflek hammer

j. Alat untuk protein urine : Asam asetat 5%, tabung dan rak, corong, kertas saring, pipet, bunset, korek api, urine, penjepit tabung, spuit urine.

3. Alat dan bahan untuk dokumentasi : a. Status atau catatan pasien

b. Dokumen yang ada di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

H. Jadwal Penelitian

Dalam jadwal studi kasus diuraikan langkah-langkah kegiatan mulai dari menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010).(Jadwal studi kasus ini terlampir).

(67)
(68)

52 BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUANKASUS

Tempat : RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Tanggal/Jam : 06 Januari 2014/ 08.15 WIB 1. Pengkajian

a. Identitas ( DataSubyektif) Identitas Pasien

1) Nama : Ny.Y

2) Umur : 22 tahun 3) Agama : Islam

4) Suku bangsa : Jawa/ Indonesia 5) Pendidikan : SMA

6) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

7) Alamat : Jl Semanggi RT 003/14 Semanggi Identitas Suami

1) Nama : Tn. H 2) Umur : 34 tahun 3) Agama : Islam

4) Suku bangsa : Jawa/ Indonesia 5) Pendidikan : SMA

6) Pekerjaan : Swasta

(69)

7) Alamat : Jl Semanggi RT 003/14 Semanggi b. Anamnesa (Data Subyektif)

Tanggal: 06 Januari 2014 Pukul 08.25 WIB 1) Keluhan utama

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, kepala terasa sering pusing, terasa bengkak pada kaki kanannya dan ibu merasakan sejak 5 hari yang lalu tanggal 01 Januari 2014

2) Riwayat menstruasi

a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama umur 12 tahun

b) Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya 30 hari

c) Lama : Ibu mengatakan lama haid 7 hari d) Banyaknya : Ibu mengatakan sehari 2 x ganti

pembalut

e) Teratur/ tidakteratur : Ibu mengatakan haidnya teratur f) Sifat darah : Ibu mengatakan darah haidnya

encer dan tidak menggumpal g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan pada saat haid

nyeri pada perut bagian bawah 3) Riwayat hamil ini

a) HPHT : 26 April 2013

b) HPL : 30 Januari 2014

(70)

c) Gerakan janin : Ibu mengatakan mulai merasakan gerakan janinnya sejak umur kehamilan 4 bulan

d) Obat yang dikonsumsi : Ibu mengatakan hanya mengkon- sumsi obat dari rumah sakit ( Kalk, Vitonal, VitC, B6, B12) e) Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan mual muntah pada pagi hari

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan Trimester III : Ibu mengatakan pegal-pegal,

kepala sedikit pusing f) ANC

Trimester I : 1 kali, bidan, 4 pada umur kehamilan 2 bulan.

Trimester II : 3kali, bidan, pada umur kehamilan 4 bulan, 5 bulan dan 6 bulan.

Trimester III : 2 kali , dokter , pada umur 7 bulan dan 8 bulan.

g) Penyuluhan yang pernah didapat Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang gizi ibu hamil, tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda persalinan.

(71)

h) Imunisasi TT

Ibu mengatakan mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali , yaitu : TT 1 :Ibu mengatakan umur kehamilan 8 minggu TT 2 : Ibu mengatakan umur kehamilan 22 minggu

i) Kekhawatiran khusus Ibu mengatakan cemas dengan keadaan dirinya dan bayinya.

4) Riwayat Penyakit

a) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit yang menyertai kehamilannya seperti flu, batuk, demam dan pilek.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasa berdebar-debar saat beraktifitas ringan dan tidak berkeringat dingin ditelapak tangan.

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sakit dipinggang kanan dan kiri.

(3) Asma/ TBC : Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan ± 3 bulan.

(4) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah terlihat kuning dimata, kulit dan kuku.

(72)

(5) DM : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit gula dengan gejala sering merasa haus, lapar dan sering kencing pada malam hari lebih dari 7-8X.

(6) Hipertensi : Ibu mengatakan sebelum hamil tekanan darah tidak pernah lebih 140/90mmHg.

(7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.

(8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lain misalnya HIV/AIDS.

5) Riwayat penyakit keluarga a) Riwayat penyakit menular

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, HIV/ AIDS dan hepatitis.

b) Riwayat penyakit menurun

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, DM.

(73)

c) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada riwayat keturunan kembar.

d) Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah operasi apapun.

6) Riwayat Perkawinan

a) Status perkawinan : Syah kawin 1 kali

b) Kawin 1 : umur 21 tahun dengan suami umur 33 tahun

Lamanya : 1 tahun dan belum memiliki anak 7) Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

No Tgl/Th

Partus

Tempat Partus

UK Jenis

Partus

Penolong Anak Nifas KeadaanAnak

Sekarang Jenis BB PB Keadaan Laktasi

Hamil Sekarang

9) Pola kebiasaan sehari-hari a) Nutrisi Sebelum hamil

(1) Makan : Ibu mengatakan makan 3x sehari porsi sedang, seperti nasi, sayur (bayam), lauk (tahu, tempe, daging,telur).

(2) Minum : Ibu mengatakan minum 7 - 8 gelas sehari, seperti air putih 6 gelas, teh1gelas.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan konsep bangunan hijau pada hunian vertikal serta desain yang tepat untuk objek penelitian yang sesuai dengan

Kemudian hubungan makna lafâdz al-Insân dan basyar ialah saling terhubung satu sama lain sebagai penamaan untuk manusia dalam bentuk jasad yang saling menyatu dengan konteks dan

Ada tiga analisis dalam penelitian ini, yaitu: Reduksi data (data reduction), paparan data (data display), dan kesimpulan. Jenis Pola Asuh Orang Tua untuk Membina Anak

Untuk itu disarankan/diperlukan tindak lanjut extra big effort dari direktorat terkait tentang cara yang lebih optimal untuk tetap mempertahankan total pasokan

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran aplikasi

Sebagai salah satu negara yang berada di wilayah tropis, Indonesia dianugaerahi sumber daya energi yang sangat bervariasi. Selain memiliki ketersediaan sumber-sumber energi

Di Pantai Drini Kabupaten Gunung Kidul ditemukan 11 famili moluska kelas Gastropoda dengan total 21 spesies, sedangkan pada kelas Bivalvia terdapat 1 famili dengan total

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun hipotesis dalam penelitian ini adalah sifat fisik krim ekstrak etanolik buah mahkota dewa dengan basis M/A mempunyai viskositas dan