• Tidak ada hasil yang ditemukan

CHOLID ASARI F3109018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CHOLID ASARI F3109018"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR

PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA

SUKOHARJO

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan

guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3

Manajemen Perdagangan Fakutas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh :

CHOLID ASARI

F3109018

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

ABSTRAKSI

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR

PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA DI SURAKARTA CHOLID ASARI

F3109018

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi pemasaran ekspor pada PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu dengan mendiskusikan sejumlah persoalan, serta merangkum informasi yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk yang diinginkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran ekspor yang diterapkan PT Nilas Wahana Antika melalui beberapa tahap. Tahap awal adalah proses analisis pasar target, dari analisis tersebut perusahaan mendapatkan data pasar, yaitu sifat pasar dan resiko pasar. Setelah semua data terkumpul kemudian perusahaan menggunakan data tersebut untuk pedoman dalam menerapkan strategi produk, strategi penetapan harga, strategi distribusi barang, dan strategi promosi. Tetapi dalam proses pendistribusian produknya perusahaan ini belum memiliki divisi ekspor yang dapat melakukan ekspor sendiri. Perusahaan ini masih menggunakan pihak ketiga (freight forwarder) dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini menunjukan kualitas SDM PT Nilas Wahana Antika masih kurang produktif. Lokasi pabrik dalam memproduksi barangnya terletak terlalu jauh dari perusahaan.

Saran yang bisa diberikan adalah sebaiknya PT Nilas Wahana Antika membangun divisi-divisi baru untuk memperkuat bagian promosi. Sebaiknya PT Nilas Wahana Antika meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Supaya perusahaan dapat menekan biaya distribusi. Selain itu untuk image perusahaan yang lebih baik sebaiknya PT Nilas Wahana Antika mulai memperhatikan penampilan pabrik mereka, baik penampilan luar ataupun. Perusahaan juga membuat tempat show room produk yang khusus dan mencari seorang guide yang

khusus menangani bagian show room ini. PT Nilas Wahana Antika

mengantisipasi terjadinya force majeure lebih dini dengan mengansuransikan perusahaannya.

(3)

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas akhir dengan judul:

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR

PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO

Surakarta, 10 Juli 2012

Telah disetujui oleh Dosen pembimbing

(4)

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan Judul:

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR

PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma 3 Manajemen Perdagangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 04 Maret 2013 Penguji,

1. Ana Shohibul MA,SE (...)

NIP. 310700001 Penguji

2. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si (...)

(5)

commit to user

v

MOTTO

“Setiap orang membutuhkan sesosok pahlawan guna mewujudkan suatu

impiannya, pahlawan yang paling istimewa bagi mereka ialah kesetiaan diri

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:

1) Bapak dan Ibu tercinta

2) Kakak dan Adik tersayang

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Ahamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah

SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan Tugas Akhir dengan judul “ STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA

PT. NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO ”.

Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan

ini, untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr.Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Bapak Drs.Harimurti, M.Si, Selaku ketua program DIII Manajemen

Perdagangan Fakultas Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Suci, Selaku Pembimbing ditempat magang,PT. Nilas Wahana Antika yang

telah memberi izin magang kerja dan melakukan penelitian untuk menyusun

Tugas Akhir.

4. Karyawan PT. Nilas Wahana Antika dan semua pihak yang banyak membantu

dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian Tugas Akhir.

5. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu

Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca hingga dapat dikembangkan lebih lanjut dimasa mendatang.

(8)

commit to user

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Metode Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Perencanaan Pemasaran Global ... 7

C. Analisis Pasar Internasional ... 10

D. Marketing Mix ... 11

D.1. Produk ... 11

D.2. Harga ... 12

D.3. Distribusi ... 14

D.4. Promosi ... 15

E. Hambatan dalam Strategi Pemasaran Ekpor ... 18

F. Informasi Lingkungan Ekonomi ... 20

BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian ... 22

A.1. Sejarah berdirinya PT Nilas Wahana Antika ... 22

A.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 24

A.3. Realisasi Produk ... 30

A.3.a. Rencana Realisasi Produk ... 31

A.3.b. Proses-proses yang terkait dengan pelanggan 31

A.3.c. Desain dan Pengembangan ... 31

A.3.d. Pembelian... 32

A.3.e. Tanggung Jawab Manajemen ... 32

A.3.f. Sistem Manajemen Mutu ... 36

(9)

commit to user

ix

B.1.a. Analisis Lingkungan Ekonomi ... 38

B.1.b. Strategi Produk Internasional... 40

B.1.c. Strategi Penerapan Harga Internasional ... 45

B.1.d. Strategi Distribusi Internasional ... 47

B.1.e. Strategi Promosi Internasional ... 49

B.2. Kendala-kendala yang dihadapi PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya ... 51

B.2.a. Kendala dalam Produksi ... 51

B.2.b. Kendala Periklanan ... 51

B.2.c. Kendala Proses Ekspor ... 53

B.2.d. Kendala Proses Pendistribusian ... 54

B.2.e. Kendala Keadaan Lingkungan ... 55

B.2.f. Kendala Force Majeure ... 56

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA

(10)

commit to user

x

DAFTAR TABEL

(11)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

(12)

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan 2. Bill of Lading (B/L) 3. Packing list

4. Shipping Instruction

5. Commercial Invoice

(13)

commit to user

ABSTRAKSI

STRATEGI PEMASARAN EKSPOR

PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA DI SURAKARTA CHOLID ASARI

F3109018

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi pemasaran ekspor pada PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu dengan mendiskusikan sejumlah persoalan, serta merangkum informasi yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk yang diinginkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran ekspor yang diterapkan PT Nilas Wahana Antika melalui beberapa tahap. Tahap awal adalah proses analisis pasar target, dari analisis tersebut perusahaan mendapatkan data pasar, yaitu sifat pasar dan resiko pasar. Setelah semua data terkumpul kemudian perusahaan menggunakan data tersebut untuk pedoman dalam menerapkan strategi produk, strategi penetapan harga, strategi distribusi barang, dan strategi promosi. Tetapi dalam proses pendistribusian produknya perusahaan ini belum memiliki divisi ekspor yang dapat melakukan ekspor sendiri. Perusahaan ini masih menggunakan pihak ketiga (freight forwarder) dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini menunjukan kualitas SDM PT Nilas Wahana Antika masih kurang produktif. Lokasi pabrik dalam memproduksi barangnya terletak terlalu jauh dari perusahaan.

Saran yang bisa diberikan adalah sebaiknya PT Nilas Wahana Antika membangun divisi-divisi baru untuk memperkuat bagian promosi. Sebaiknya PT Nilas Wahana Antika meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Supaya perusahaan dapat menekan biaya distribusi. Selain itu untuk image perusahaan yang lebih baik sebaiknya PT Nilas Wahana Antika mulai memperhatikan penampilan pabrik mereka, baik penampilan luar ataupun. Perusahaan juga membuat tempat show room produk yang khusus dan mencari seorang guide yang

khusus menangani bagian show room ini. PT Nilas Wahana Antika

mengantisipasi terjadinya force majeure lebih dini dengan mengansuransikan perusahaannya.

(14)
(15)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia kini telah memasuki tahap globalisasi. Banyak negara yang

melakukan reformasi ekonomi dengan ditunjang majunya ilmu dan teknologi

komunikasi. Globalisasi artinya persaingan dalam skala global. Globalisasi

telah membuat sekian banyak negara untuk melakukan kerjasama baik secara

multirateral, regional, maupun sub-regional.

Perusahaan yang melakukan pemasaran global akan menghadapi

lingkungan yang berbeda di setiap negara. Pesaing pasar global bisa menjadi

peluang sekaligus tantangan bagi para pemasaran global. Perubahan

lingkungan ekonomi menjadi informasi yang sangat penting bagi para

pemasar global.

Aspek politik juga menjadi peranan penting dalam bisnis global. Informasi

politik suatu negara yang up to date akan sangat membantu perusahaan dalam

memasarkan produknya. Jenis politik tersebut diantaranya politik domestik,

dan politik internasional.

Keanekaragaman hukum juga menjadi faktor yang perlu di perhatikan

dalam melakukan bisnis global. Hukum biasanya bersangkutan dengan

peraturan dan persyaratan yang bisa menghambat dalam menjalankan bisnis

global. Hukum-hukum tersebut biasanya menguraikan tentang masalah

(16)

commit to user

Dibeberapa negara masalah pengaruh budaya menjadi faktor yang sangat

menentukan dalam bisnis global. Lingkungan budaya memberikan informasi

tentang perilaku konsumen. Unsur-unsur yang terkandung di dalam

lingkungan kebudayaan bisa menjadi peluang sekaligus resiko dalam

menjalankan bisnis global.

Tabel 1.1

Perbandingan Realisasi Nilai Ekspor Kota Surakarta

Tahun 2011 dan 2012

NO KOMODITI NILAI FOB (US $)

2011 2012

1 Batik 5.919.213,74 4.935.268,37

2 Kantong plastik 1.477.285,58 1.440.946,15

3 Kartu ucapan 579.415,05 292.241,21

4 Karung plastik 556.449,17 187.208,07

5 Kayu olahan 36.497,50 139.270,54

6 Kerajinan kaca 178,50 720,00

7 Kerajinan kayu 380.520,92 61.908,34

8 Kerajinan rotan 7.430,75 40.584,81

9 Mebel 4.395.402,21 1.906.022,05

10 Tekstil dan produk tekstil 13.764.912,69 12.077.349,08

JUMLAH 27.368.621,02 21.462.854,80

Sumber: Disperindag Kota Surakarta, 2012.

Tabel di atas menunjukan bermacam-macam komoditi di Solo yang di

ekspor. Dari dari data pada tabel tersebut, volume penjualan ekspor kayu

masih cukup tinggi.

Dalam meningkatkan volume penjualan ekspor perusahaan perlu

menerapkan strategi-strategi khusus dalam pemasarannya, dengan cara

melakukan promosi produk. Promosi memegang peranan penting dalam

strategi pemasaran ekspor, karena promosi sangat penting untuk menarik

(17)

commit to user

3

tidak akan mengenal komoditas yang dihasilkan. Tanpa mengenal komoditas

calon pembeli tidak akan berminat untuk membeli komoditas. Tanpa pembeli

komoditas tidak akan laku di ekspor.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulisan laporan ini sebagai Tugas

Akhir yang digunakan untuk mengetahui dan mempelajari tentang strategi

pemasaran yang dilakukan oleh PT Nilas Wahana Antika, serta permasalahan

yang sering terjadi menyangkut strategi pemasaran. Sehingga penulisan

laporan ini berjudul STRATEGI PEMASARAN EKSPOR (Studi Kasus pada

PT NILAS WAHANA ANTIKA, Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka masalah yang

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Strategi Pemasaran Ekspor yang diterapkan oleh PT Nilas

Wahana Antika?

2. Apa saja kendala-kendala yang muncul ketika PT Nilas Wahana Antika

menerapkan Strategi Pemasaran Ekspor tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami Strategi Pemasaran yang diterapkan

(18)

commit to user

2. Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh PT Nilas Wahana

Antika ketika menerapkan Strategi Pemasaran Ekspor tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan:

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif atau kritik yang

berhubungan dengan kegiatan ekspor perusahaan.

2. Bagi Pembaca:

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bacaan dan informasi

yang berhubungan dengan Strategi Pemasaran Ekspor.

3. Bagi Penulis:

Penelitian ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar ahli madya

Bisnis Internasional.

E. Metode Penelitian

Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari dan mendapatkan

data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil

penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan dengan lancar serta hasilnya

dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode

penulisan ( Wahyu Agung dan Hari Murti; 2004).

Metode penulisan mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu

penelitian. Metode ini terdiri dari:

(19)

commit to user

5

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

studi kasus, karena mengambil satu objek tertentu untuk dianalisis secara

mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah mengenai bagaimana

menentukan Strategi Pemasaran Ekpor di PT Nilas Wahana Antika.

2. Sumber Data

a. Jenis data

1) Data Primer

Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumbernya.

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara langsung

pada divisi ekspor pada PT. Nilas Wahana Antika di Sukoharjo.

2) Data Sekunder

Merupakan data pendukung yang di peroleh dengan membaca

buku-buku sumber referensi yang berhubungan dengan penulisan

Tugas Akhir ini.

b. Alat Pengumpul Data

1) Observasi

Dalam penelitian ini, penulis ikut menangani langsung dalam

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Yaitu dalam menangani

kegiatan yang berhubungan dengan Strategi Pemasaran Ekspor

oleh divisi bagian ekspor di PT. Nilas Wahana Antika.

2) Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

(20)

commit to user

baik secara langsung maupun tidak langsung yang ada kaitannya

dengan Strategi Pemasaran Ekpor di PT. Nilas Wahana Antika.

3) Studi Pustaka

Merupakan tehnik pengumpulan data, yaitu dengan cara

mempelajari buku, catatan, arsip maupun dokumen-dokumen yang

ada kaitanya dengan masalah Strategi Pemasaran Ekspor. Misalnya

dengan mecari referensi dari perpustakaan serta melalui media

(21)

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses yang bertujuan untuk memuaskan

konsumen (Amir M.S; 2000). Perusahaan melakukan pemasaran agar

pelanggan dari produknya bertambah dan laba perusahaan tersebut meningkat.

Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting baik dalam bisnis lokal,

nasional, ataupun internasional. Oleh karena itu pemasaran harus menjadi

perhatian yang utama dalam kegiatan bisnis.

Pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai proses kegiatan yang dilakukan

oleh suatu individu ataupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan mereka

dengan cara menawarkan produk yang mereka miliki untuk dipertukarkan

dengan sesuatu yang bernilai. Sedangkan pemasaran global artinya proses

pemusatan tujuan perusahaan dalam skala pasar global (Teguh Budiarto dan

Fandi Ciptono; 1997).

B. Perencanaan Pemasaran Global

Riset pemasaran merupakan alat yang bermanfaat untuk pengambilan

keputusan terbaik dalam merencanakan pemasaran. Tujuan dari diadakan riset

pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang mendukung identifikasi

(22)

commit to user

Gambar 2.1

Jenis Riset Pemasaran yang Dibutuhkan dalam Pemasaran Global

Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997.

Gambar di atas menjelaskan jenis-jenis riset pemasaran yang dibutuhkan

dalam pemasaran global. Riset pemasaran ada lima, yaitu:

Pasar

· Uji pasar · Masuk pasar · Keluar pasar

Produk

· Menambah produk · Menghapus produk · Mengubah produk

RISET

PEMASARAN

Promosi

· Desain copy · Seleksi media

· Kempensasi penjualan · Pengendalian promosi

Harga

· Hubungan antara harga dan permintaan · Analisis · provitabilitas

Distribusi

· Lokasi

(23)

commit to user

9

1. Pasar

Riset yang dapat dimulai dengan langkah uji pasar baru, jika pasar yang di

uji merupakan pasar yang tepat untuk perusahaan, maka perusahaan dapat

memasuki pasar tersebut, namun jika pasar tersebut kurang memberikan

bonafit maka perusahaan dapat keluar dari pasar tersebut.

2. Produk

Perusahaan dapat menambah kuota produksinya jika produk tersebut laris

di pasar, namun jika produk perusahaan kurang diminati di pasar,

perusahaan dapat menghapus produk tersebut, perusahaan dapat membuat

alternatif dengan mengubah produk yang akan dihapus tersebut menjadi

bentuk yang lain.

3. Promosi

Perusahaan bisa meniru desain ide promosi dari perusahaan lain,

perusahaan harus memilih media yang tepat untuk memasarkan produknya

agar bisa sampai kepada costumer, perusahaan harus menyampaikan

kompensasi berapa lama produk tersebut akan di pasarkan, serta

perusahaan harus mengendalikan promosi yang dilakukan perusahaan.

4. Harga

Perusahaan perlu menyesuaikan harga produknya dengan permintaan

pasar. Riset yang dapat dilakukan perusahaan dapat melalui anasis

(24)

commit to user

5. Distribusi

Riset yang dapat dilakukan perusahaan melalui analisis lokasi, seleksi

saluran distribusi yang tepat, dan analisis kebijakan distribusi pasar

setempat.

C. Analisis Pasar Internasional

Analisis Pasar penyelenggaraan kegiatan untuk mempelajari kondisi pasar

yang berguna untuk mempertimbangkan sebelum melakukan pemilihan pasar

yang tepat. Pemilihan ini bukan harus berdasarkan pada kriteria tertentu.

Karena bisnis di dunia ini ada bermacam-macam keanekaragaman.

Diantaranya adalah keanekaragaman lingkungan politik, hukum, ekonomi, dan

kebudayaan antara setiap negara. Pasar yang dipilih harus sesuai dengan

produk yang akan dipasarkan dansesuai dengan kemampuan perusahaan.

Sebelum memilih pasar sasaran perusahaan sebaiknya melakukan

segmentasi pasar, yaitu mengelompokkan pasar berdasarkan klasifikasinya

kemudian memilih pasar yang sesuai serta paling efisien untuk dilayani dan

menganalisis kemungkinan hambatan-hambatan yang akan dijumpai.

Setelah perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian perusahaan

dapat memilih pasar yang sesuai. Pemilihan pasar perlu memenuhi kriteria

seperti berikut:

1. Dapat dijangkau (accessable)

2. Dapat diukur (measurable)

(25)

commit to user

11

4. Dapat memberikan perbedaan maksimum dalam strategi bersaing

D. Marketing Mix

Marketing Mix merupakan unsur-unsur pokok dalam proses pemasaran

yang digunakan perusahaan guna mencapai tujuannya. Marketing Mix biasa

disebut sebagai 4P, yang terdiri product (produk), price (harga), place (distribusi),

promotion (promosi):

1. Produk

Produk merupakan suatu sifat yang kompleks baik yang dapat diraba

maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestice,

perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan

keinginan atau kebutuhanya. (Swastha dan Irawan; 2001)

Ada beberapa cara untuk memasuki pasar asing. Ada pula beberapa

kriteria produk yang bisa gunakan perusahaan untuk dipasarkan di pasar

asing. Parameter memasuki pasar asing tersebut antara lain sebagai

berikut:

a. Menjual produk yang sama seperti yang dijual di dalam negeri sendiri.

b. Menjual produk yang ada dengan selera dan kebutuhan tertentu di

pasar baru itu.

c. Menciptakan produk yang benar-benar baru.

Dalam pemasaran internasional adap suatu siklus yang dinamakan

(26)

commit to user

inovasi antarbatas negara. Inovasi yang dimaksud ialah trobosan produk

baru.

Kurva IPLC

Gambar 2.2

Ekspor

Negara maju lainnya

Negara berkembang

0 1 2 3 4 5 6 Waktu

Negara maju

Impor

Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997.

Gambar IPLC di atas menunjukan negara maju biasanya mulai

mengawali trobosan produk di pasar, kemudian di ikuti oleh negara maju

lainya, seiring dengan berjalannya waktu, pasar akan mulai bosan dengan

produk dari negara maju, sehingga produk dari negara berkembang mulai

mengambil pasar dengan trobosan produknya.

2. Harga

Harga adalah nilai dari pertukaran suatu manfaat. Harga terbentuk

(27)

commit to user

13

a. Manfaat Harga:

1) Bagi produsen: memperoleh laba, mengatasi persaingan, dan

mendongkrak penjualan.

2) Bagi konsumen: hemat, prestis, dan syarat pembayaran yang lunak.

b. Penetapan Harga

Dalam perusahaan multinasional ada beberapa kebijakan

menetapkan harga yang dilakukan oleh perusahaan induk. Penetapan

harga tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1) Ethosentic

Kebijakan perusahaan induk menetapkan harga yang sama bagi

suatu produk di seluruh dunia.

2) Polycentric

Kebijakan perusahaan induk memberikan wewenang kepada anak

perusahaan di luar negeri untuk menetapkan harga yang tepat

untuk pasar yang dilayaninya.

3) Geocentric

Kebijakan mengambil posisi tengah karena faktor pasar lokal yang

dianggap unik.

c. Faktor Penetapan Harga

1) Biaya produksi yang digunakan.

2) Sifat pesaingan.

3) Sifat pelanggan.

(28)

commit to user

5) Nilai Kurs.

3. Distribusi

a. Pengertian Distribusi

Distribusi ialah kegiatan pemasaran berupa proses penyampaian

produk dari pihak produsen kepada konsumen. Distribusi dapat

dibedakan menjadi dua sistem, yaitu distribusi langsung atau distribusi

yang tidak menggunakan perantara dan distribusi tak langsung atau

distribusi yang menggunakan perantara.

Penentuan sistem distribusi internasional dapat dilakukan dengan

mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

1) Peraturan hukum yang berlaku.

2) Karakteristik produk.

3) Kemungkinan konflik antara perantara.

4) Adat istiadat lokal.

b. Kebijakan Distribusi Internasional

Kebijakan dalam pemasaran internasional ini erat kaitanya dengan

metode perusahaan dalam memasukan produknya ke luar negeri.

Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain melalui cara sebagai berikut:

1) Pemasaran melalui distribusi di pasar luar negeri.

2) Pemasaran dengan menggunakan cabang perusahaan di luar

negeri.

(29)

commit to user

15

c. Jenis-jenis Perantara dalam Pemasaran Internasional

1) Perantara yang tidak bertanggung jawab atas penyerahan produk

kliennya:

a) Purchasing Agent (Export Commision House, Export

Confirming House)

b) Export Broker

c) Export Merchant (Jobber)

d) Norazy Agent

2) Perantara yang bertanggung jawab atas penyerahan barang

kliennya:

a) Export Management Companies (EMC)

b) Manufacture’s Representative

c) Export Distributor

d) Export Commission Representative

e) Cooperative Exporter (Mother hen, Piggy back exporter,

Export vendor, Complementary marketer)

f) Webb-Pomerene Association

g) Managing Agent (Comprador)

h) Foreign Freight Forwarder

i) Trading Company (Sogoshosha)

4. Promosi

Aktifitas promosi internasional dilakukan melalui proses

(30)

commit to user

berupa gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada pihak

penerima agar mampu memahami maksud pengirim.

Tujuan dari aktifitas komunikasi pemasaran adalah:

a. Menyebarluaskan informasi (komunikasi informatif). Misalnya

informasi mengenai produk, harga, distribusi dan sebagainya.

b. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau mengajak konsumen

lain untuk beralih merek (komunikasi persuasif)

c. Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi

mengingatkan kembali).

Respon penerima komunikasi meliputi tiga aspek, yaitu:

a. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.

b. Efek afeksi, yaitu memberi pengaruh untuk melakukan sesuatu.

c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola audien menjadi

perilaku selanjutnya.

Tahap-tahap proses pembelian meliputi:

a. Menyadari (awareness) akan keberadaan dan manfaat produk yang

ditawarkan.

b. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut.

c. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya.

d. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli.

e. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau beralih merek.

Komposisi bauran promosi (promotion mix):

(31)

commit to user

17

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

d. Public Relations

[image:31.595.157.500.181.491.2]

e. Identitas Produk (Product Identity)

Gambar 2.3

Hubungan antara Tujuan Komunikasi, Respon Audien, dan Proses

Pembelian.

Tujuan Komunikasi Respon Audien Proses Pembelian

Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997.

Gambar di atas menjelaskan hubungan dari komunikasi.

Komunikasi bertujuan untuk penyampaian informasi, mempengaruhi

audien, dan mengingatkan audien. Penyampaian informasi kepada audien

memberikan efek kognatif sehingga diharapkan audien akan menyadari

akan manfaat informasi tersebut. Mempengaruhi audien memberikan

efektif sehingga diharapkan audien akan menyukai, mencoba, dan

melakukan pembelian. Mengingatkan kepada audien memberikan efek

konafit sehingga diharapkan audien dapat melakukan pembelian ulang.

Kendala Periklanan Internasional:

a. Perbedaan bahasa

b. Peranan periklanan dalam masyarakat

Menginformasikan

Mempengaruhi

Mengingatkan

Menyadari Efek kognatif

Efek afektif

Efek konatif

Menyukai

Mencoba

Tindakan

(32)

commit to user

c. Ketersediaan media

d. Kendali pemerintah

e. Persaingan

f. Ketersediaan agen

Keputusan Periklanan Internasional:

a. Pemilihan agen periklanan

b. Penentuan pesan iklan

c. Pemilihan media periklanan

d. Penentuan anggaran periklanan

e. Evaluasi efektifitas periklanan

f. Pengorganisasian periklanan

g. Alternatif cooperative advertising

E. Hambatan dalam Strategi Pemasaran Ekspor

Hambatan yang lebih sering muncul adalah campur tangan dan eksistensi

dari pemerintah setempat dalam proses pedagangan global di negaranya.

Hambatan dalam strategi pemasaran ekspor ada dua kelompok yaitu:

1. Hambatan Tarif Ekspor

Hambatan tarif ekspor dapat dikelompokan atas beberapa kriteria,

antara lain adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan arah perpindahan produk, yaitu tarif ekspor di dalam

(33)

commit to user

19

b. Berdasarkan tujuannya, yaitu protectif tariff dan revenue tariff di

negara importir.

c. Berdasarkan jangka waktunya, yaitu tariff surcharge dan

countervailing duty di negara importir.

d. Berdasarkan pembatasan impor di negara importir, yaitu special duties

dan variable duties.

e. Berdasarkan besarnya tarif yang dikenakan di negara importir, yaitu ad

valorem tariff, specific duties, dan compound tariff.

f. Berdasarkan pada point distribusinya, yaitu single-stage sales tax,

value-added tax, cascade taxes, dan excise tax.

2. Hambatan Nontarif

Hambatan nontarif adalah hambatan yang sulit untuk diketahui. Apa

lima jenis hambatan nontarif yang utama, yaitu:

a. Partisi pemerintah dalam perdagangan, seperti: bimbingan

administrasi, subsidi, dan state trading.

b. Cukai dan prosedur masuk, seperti: klasifikasi produk, penilaian

produk, dokumentasi, lisensi atau ijin, inspeksi, peraturan kesehatan

dan keamanan.

c. Persyaratan produk, seperti: standar produk, packaging, labeling,

marking, pengujian produk, dan spesifikasi produk.

(34)

commit to user

e. Pengendalian finansial, seperti: exchange control, multiple exchange

rate, prior import deposits, pembatasan kredit, dan pembatasan

pembayaran laba.

F. Informasi Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu: sudut

pandang makro dan mikro.

1. Lingkungan Ekonomi Makro

Informasi yang terkait adalah kebutuhan dan keinginan masyarakat dan

kebijakan ekonomi suatu negara membentuk cakupan pasar dan

pandangan ekonomi. Informasi lingkungan ekonomi makro tersebut

meliputi:

a. Karakteristik Pasar (Populasi dan Pendapatan)

b. Neraca Pembayaran

c. Pola Perdagangan

d. Struktur Konsumsi

e. Perkembangan Pasar

2. Lingkungan Ekonomi Mikro

Informasi yang terkait adalah pada kemampuan perusahaan dalam

bersaing di pasar. Lingkungan ekonomi mikro pada dasarnya mencakup

aspek persaingan. Persaingan tersebut adalah berusaha dapat memenuhi

(35)

commit to user

21

permintaan tersebut disebut sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan

(36)

commit to user

22 BAB III

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelian

1. Sejarah berdirinya PT Nilas Wahana Antika

PT Nilas Wahana Antika merupakan suatu unit usaha yang

mempunyai kegiatan produksi dalam bidang industri mebel kayu atau

furniture, didirikan tahun 1990 oleh Efrin Tysgu dengan nama CV Nila’s

Wood Art. Perusahaan ini terbagi menjadi dua lokasi yang berbeda antara

pabrik (bagian produksi) dan kantor. Unit pabrik (bagian produksi)

berlokasikan di Jln Sidoluhur 78, Waringin Rejo Sukoharjo, sedangkan

unit kantor berlokasi di Jln Pinang 47, Cemani Sukoharjo. Luas bangunan

keseluruhan PT Nilas Wahana Antika kurang lebih 3.000 m2dengan luas

tanah kurang lebih 4.450 m2 dengan status hak milik.

Perusahaan dengan nama CV. Nila’s Wood Art ini berkembang

dengan sangat pesat, sehingga pada tanggal 1 Februari 2002 berubah

menjadi berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), sehingga resmi

menjadi PT Nilas Wahana Antika. Perubahan status dari perusahaan

perseorangan menjadi perseroan terbatas ini dimaksudkan untuk

meningkatkan perkembangan yang baik dari perusahaan dan peningkatan

citra di dunia internasional. Tujuan lain perubahan status perusahaan

adalah:

a. Meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan baik local

(37)

commit to user

23

b. Menjalankan perusahaan agar lebih professional karena perusahaan

harus dijalankan sesuai dengan sistem yang berlaku.

c. Menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efektif dan efisien

sehingga mampu bersaing dipasaran.

d. Tanggung jawab pemilik saham hanya terbatas pada jumlah saham

yang disetorkan saja, tidak sampai pada harta pribadi.

e. Secara operasional dan keuangan perubahan status perusahaan ini

lebih jelas.

Melihat kondisi pasar yang semakin kompetitif dan adanya

permintaan dari luar negeri yang menurun, perusahaan dituntut untuk lebih

efektif dan efisien dalam operasionalnya. Oleh sabab itu perlu

dipertimbangkan adanya pengaturan yang lebih professional dalam tubuh

perusahaan itu sendiri dengan jalan merubah status perusahaan dari

perusahaan peseoarangan menjadi sebuah badan hukum, yaitu perseroan

terbatas.

Pemasaran produk PT Nilas Wahana Antika 100% adalah untuk

ekspor dangan rata-rata per bulan mencapai US$ 35.000, telah meliputi

empat benua, yaitu Asia di Hongkong, Eropa di Perancis, Italia dan

Spanyol, Amerika Serikat dan Australia.

Sebagian besar produk yang dihasilkan diproduksi sendiri di dalam

pabrik PT Nilas Wahana Antika, yang mana bahan baku kayu mebel

meliputi kayu jati dan kayu mahoni. Kapasitas produksi rata-rata dalam

(38)

commit to user

tempat tidur dan furniture lain-lain mencapai 12.000 unit atau sebesar 80%

dari kapasitas total.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam setiap perusahaan diperlukan struktur organisasi dengan

tujuan untuk memberi penjelasan susunan dan hubungan yang terjadi

antara kelompok-kelompok aktivitas dalam menjalankan tugas dan fungsi

masing-masing bagian.

Adapun manfaat adanya struktur organiasasi yaitu:

a. Karyawan dapat mengetahui kepada siapa harus bertanggung jawab

dan kepada siapa seorang atasan memberikan tugas pada bawahannya.

b. Adanya hubungan yang jelas dan terorganisasi antara bagian yang satu

dengan bagian yang lain.

c. Adanya Job Description yang jelas, sehingga semua karyawan

mengetahui posisi dan kedudukanya, tugas, tanggung jawab dan

wewenanganya.

Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam mengatur,

membagi dan mengkordinasikan tugas-tugas dan kegiatan kerja sejumlah

orang atau kelompok agar dapat diawasi dengan mudah dan baik guna

menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

PT Nilas Wahana Antika merupakan industri mebel kayu yang

memiliki struktur organisasi yang sederhana. Perusahaan ini dipimpin oleh

seorang direktur utama dan dibantu oleh dua orang direktur yaitu direktur

(39)

commit to user

25

operasionalnya, direktur-direktur tersebut diawasi oleh Dewan Komisaris.

Di bawah Direktur keuangan dan manajemen ada beberapa macam Staff

Accounting dan Human Resources, sedangkan dibawah direktur produksi

dan pemasaran. Marketing Eskport dan Quality Control yang dibantu oleh:

Bagian Komponen, Bagian Assembling, Bagian Sending, Bagian

Finishing, Bagian Packing.

Tugas dan Tanggung jawab setiap bagian :

a. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan dan

kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan

nasehat kepada Direksi.

b. Direktur utama

Direktur Utama bertugas untuk memimpin perusahaan dan

mengkoordinasikan setiap kegiatan yang dilakukan bawahan agar

mencapai sasaran yang diinginkan.

c. Direktur keuangan dan manejemen

Direktur Keuangan dan Manajemen bertanggung jawab atas semua

masalah keuangan perusahaan, baik pencatatan kas maupun kas keluar

dan membuat laporan keuangan tiap tutup buku

d. Accounting

Accounting bertugas untuk menebitkan laporan keuangan,

mengendalikan efektivitas dan efiensi perusahaan, serta menyediakan

(40)
[image:40.595.128.494.180.598.2]

commit to user

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT Nilas Wahana Antika

Sumber : PT. Nilas Wahana Antika

e. Human Resources Development (HRD)

HRD bertugas pengadaan sumber daya daya tenaga untuk

meningkatkan kemampuan tenaga kerja, dan menjaga kesejahterahan

dan keamanan kerja serta menjaga image baik perusahaan terhadap

pihak luar.

Direktur Utama

Direktur keuangan dan manajemen

Direktur Produksi dan Pemasaran

Accounting HRD

Adm. kantor

Adm. Umum

Kasir

Personalia

Umum

Keamanan

Manajer Produksi

Adm. Produksi

Marketing Eksport

Quality control

(41)

commit to user

27

f. Bagian Administrasi kantor, Umum dan Kasir

Bagian Administrasi kantor, Umum dan Kasir bertanggung jawab

menyelenggarakan kas kecil dan menyiapkan daftar pembayara kas

besar, serta bertugas menyiapkan dokumen pembukuan,

mempersiapkan gaji mingguan karyawan, membuat pembukuan kas,

dan membuat surat-surat.

g. Bagian Personalia

Tanggung jawab :

1) Menyediakan tenaga kerja tepat waktu.

2) Mengevaluasi kesehjahterahan dan pengupahan.

h. Bagian Umum dan Keamanan

Bagian Umum dan Keamanan bertugas memeriksa kondisi

keamanan serta ketertiban lingkungan perusahaan, melakukan

pemeriksaan berkala kepada aktivitas karyawan.

i. Direktur Produksi dan Pemasaran atau PPIC (Product Planning

Inventory Control)

Tanggung Jawab :

1) Memenuhi Target Produksi

2) Memenuhi Standar Poduk yang telah ditetapkan

3) Berkoordinasi dengan bagian marketing untuk penetapan

pemenuhan.

j. Manajer Produksi

(42)

commit to user

1) Mengatur efisiensi dan efektivitas produksi dan persediaan

2) Memenuhi target

3) Memenuhi standar produk yang telah ditetepkan

Tugas :

1) Menentukan harga pokok

2) Membuat laporan realisasi produksi dan pengadaan barang

3) Mengawasi pencapaian target produksi

k. Bagian Administrasi Produksi

Tangung jawab :

Menjalankan administrasi produksi dengan pertimbangan efektivitas,

efisien dan kualitas.

Tugas :

Melaksanakan proses produksi dengan pertimbangan efektivits,

efisiensi dan kualitas, serta membuat laporan hasil produksi

l. Bagian Marketing

Tugas :

1) Menyusun target penjualan ekspor.

2) Mengevaluasi prestasi penjualan ekspor.

3) Mengorganisasi pengiriman penjualan ekspor

m. Bagian Quality Control

Tanggung jawab :

1) Memastikan jumlah kualitas barang mentah dari supplier sesuai

(43)

commit to user

29

2) Memastikan barang jadi sesuai dengan standar perusahan.

3) Menentukan jumlah dari kualitas barang siap dikirim sesuai dengan

standar perusahaan.

Tugas :

Memberikan masukan penataan dan penyimpnan barang ke bagin

gudang untuk menjaga kualitas barang jadi

n. Bagian Komponen

Tugas dan tanggung jawab bagian komponen meliputi

mendatangkan, memilih, mengoven dan memotong kayu sesuai

dengan ukuran yang ditentukan.

o. Bagian Assembeling (Perakitan)

Tanggung jawab :

1) Mencapai target perakitan sesuai dengn target yang telah

ditentukan.

2) Menjaga kualitas proses dan hasil produksi.

3) Menjaga disiplin kerja dan waktu.

Tugas :

1) Mengatur penempatan operator perakitan seefisien mungkin.

2) Mengatur proses perakitan sesuai dengan yang telah ditentukan.

3) Menjaga kualitas proses dan hasil perakitan

4) Membuat laporan hasil perakitan

(44)

commit to user

Tanggung jawab :

1) Mencapai target yang telah ditentukan.

2) Menjaga kualitas proses.

3) Menjaga disiplin kerja dan waktu

Tugas :

1) Memeriksa hasil operator amplas.

2) Membuat laporan hasil pengamplasan.

q. Bagian Finishing (Proses Penawaran)

Tanggung jawab :

1) Mencapai target yang telah ditentukan

2) Menjaga kualitas proses dan produksi

3) Menjaga disiplin kerja dan waktu

Tugas :

1) Membuat dan mengatur formula pemakaian bahan untuk plitur

2) Memeriksa hasil plitur yang dilakukan operator

3) Membuat laporan hasil plitur

r. Bagian Packing

Tanggung jawab :

1) Mengefisiensikan dan mengefektivitas kerja.

2) Menentukan kualitas barang yang masuk container.

Tugas :

1) Mengawasi pekerjaan packing sesuai dengan standar yang telah

(45)

commit to user

31

2) Menjag kualitas proses dan produk

3) Mengawasi barang yang masuk container sesuai dengan

permintaan pembeli.

3. Realisasi Produksi

a. Rencana Realisasi Produk

Perusahaan telah merencanakan dan mengembangkan

proses-proses yang diperlukan untuk memproduksi furniture. Rencana realisasi

meliputi pembuatan jadwal produksi berdasarkan kapasitas

masing-masing lini produksi dan tersedianya bahan baku serta waktu

pengiriman.

b. Proses-proses yang terkait dengan pelanggan

Perusahaan telah menentukan dan akan meninjau persaratan yang

berhubungan dengan perjanjian atau kontrak pembelian bahan baku,

bahan penolong, dan bahan pendukung lainnya, agar :

1) Persyaratan terdefinisi dengan jelas.

2) Mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan

3) Organisasi telah menatapkan dan menerapkan pengaturan efektif

untuk komunikasi dengan pelanggan yang diatur dalam interaksi

pelanggan.

c. Desain dan Pengembangan

Perusahan tidak menerapkan proses desain karena desain produk

(46)

commit to user

d. Pembelian

1) Proses pembelian

Perusahaan menjamin barang yang dibeli memenuhi

pesyaratan. Pembelian dilakukan hanya kepada supplier yang

memenuhi persyaratan dan disetujui oleh berwenang. Perusahaan

melakukan evaluasi dan memilih supplier berdasarkan kemampuan

memenuhi persyaratan. Pembelian yang dilakukan perusahaan

meliputi : Pembelian bahan baku, Pembelian peralatan operasional,

dan pembelian alat pendukung lainnya.

2) Informasi Pembelian

Informasi harus menjelaskan produk yang dibeli, termasuk :

a) Spesifikasi bahan baku yang sesuai dengan persyaratan

produksi.

b) Persyaratan spesifikasi produk

c) Persyaratan sistem manajemen mutu

e. Tanggung Jawab Manajemen

1) Komitmen Manajemen

Manejemen Puncak telah menunjukan komitmennya

terhadap penerapan sistem manajemen mutu antara lain dengan :

a) Mengkomunikasikan pentingnya pemenuhan persyaratan

pelanggan dan peraturan-peraturan

b) Menetapkan Kebijakan Mutu

(47)

commit to user

33

d) Melaksanakan Tinjauan Manajemen

2) Fokus Pelanggan

Manajemen puncak telah memastikan bahwa persyaratan

pelanggan ditentukan dan dipenuhi dengan tujuan untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan. Persyaratan pelanggan ini

diketahui berdasarkan komunikasi dengan pelanggan dalam bentuk

email, Fax, meeting, dan sebagainya.

3) Kebijakan Mutu

Manajemen puncak telah menetapkan kebijakan mutu

sebagai berikut :

“Kepuasan pelanggan dapat terpenuhi dengan cara melakukan

pengembangan yang berkesinambungan untuk menghasilkan

produk yang berkualitas sesuai persyaratan, tepat waktu dan jumlah

pengiriman, harga bersaing, serta ramah lingkungan.”

4) Perencanaan

a) Sasaran Mutu

Manajemen puncak telah menetapkan sasaran mutu yang

menjadi pedoman bagi semua pegawai untuk memenuhi

persyaratan yang telah ditetapkan. Sasaran mutu ini telah

ditetapkan berdasarkan target perusahaan untuk masing-masing

bagian. Sasaran mutu ini akan ditinjau secara periodik setiap

(48)

commit to user

organisasi untuk pemenuhan persyaratan pelanggan dan

meningkatkan kinerja organisasi.

b) Perencanaan sistem manajemen mutu

Perencanan mutu yang menggambarkan pemenuhan

persyaratan mutu dapat dilihat pada lampiran pedoman mutu ini.

5) Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi

a) Tanggung jawab dan wewenang

PT. NILAS WAHANA ANTIKA telah menetapkan dan

merinci tanggung jawab dan wewenang setiap personil

berdasarkan jabatan dan pekerjaannya yang dituangkan dalam

bentuk struktur organisasi

b) Wakil manajemen

Manajemen puncak telah menunjukan seseorang anggota

manajemen sebagai wakil manajemen. Wakil manajemen

mempunyai tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut :

(1) Menjamin proses-proses yang diperlukan untuk sistem

manajemen mutu telah ditetapkan dan dipelihara.

(2) Melaporkan kinerja dan kebutuhan untuk mengembangkan

sistem manajemen mutu kepada manajemen.

(3) Menjamin promosi kepedulian terhadap kebutuhan

pelanggan kepada seluruh pegawai.

(49)

commit to user

35

Perusahaan telah menetapkan komunikasi internal yang

diperlukan untuk membahas keefektifan sistem manajemen

mutu. Komunikasi internal dilakukan dengan cara :

(1) Mengadakan rapat manajemen Level Direksi

(2) Mengadakan rapat Koordinasi Level Manajer

(3) Mengadakan rapat rutin/ harian Level Operasional

(4) Menggunakan papan pengumuman untuk menyebarkan

informasi dan kesadaran penerapan sistem mutu

(5) Menggunakan surat komunikasi untuk penyebaran informasi

dan kebutuhan kepada fungsi terkait.

6) Tinjauan Manejemen

Manajemen puncak akan meninjau system manajemen mutu

pada periode tertentu (minimal setiap enam bulan sekali) untuk

menjamin efektifitas. Tinjauan ini termasuk melihat kemungkinan

pengembangan dan perubahan sistem manajemen mutu serta

tinjauan terhadap kebijakan mutu dan sasaran mutu. Masukan yang

dapat digunakan sebagai bahan tinjauan manajemen adalah sebagai

berikut, tetapi tidak terbatas pada :

a) Hasil Audit

b) Umpan balik pelanggan

c) Kinerja proses dan ketidaksesuaian produk

d) Status tindakan koreksi dan pencegahan

(50)

commit to user

f) Perubahan yang berpengaruh terhadap sistem manajemen mutu

g) Rekomendasi untuk pengembangan.

f. Sistem Manajemen Mutu

1) Persyaratan Umum

Organisasi telah menetapkan, mendokumentasikan,

menerapkan, dan memelihara sistem manajemen mutu dan

berusaha meningkatkan secara terus-menerus keefektifan sesuai

dangan persyaratan ISO 9001:2008

2) Persyaratan dokumentasi

a) Umum

(1) Dokumentasi sistem manajemen mutu organisasi, terdiri

dari: Kebijakan mutu dan sasran mutu.

(2) Pedoman mutu

(3) Prosedur terdokumentasi

(4) Dokumen pendukung, yaitu terdiri dari instruksi kerja,

formulir, dan dokumen lainnya.

(5) Catatan mutu

b) Pedoman Mutu

Organisasi telah menetapkan dan memelihara pedoman

mutu yang memuat:

(1) Ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu, termasuk

(51)

commit to user

37

(2) Referensi silang dari prosedur terhadap persyaratan standar

siistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang

didokumentasikan untuk menerapkan sistem manajemen

mutu.

(3) Gambaran interaksi dari proses-proses yang terkait dalam

manajemen mutu, seperti tertuang pada rencana mutu.

c) Pengendalian Dokumen

Organisasi telah menunjuk pengendalian dokumen yaitu

Quality system pengendalian dokumen dilakukan antara lain:

(1) Pengesahaan dokumen sebelum diterbitkan

(2) Peninjauan dan perbaikan (jika diperlukan) serta

pengesahaan ulang

(3) Pengidentifikasian perubahan dan status revisi dokumen

(4) Pendistribusian perubahan dan status revisi dokumen

(5) Pendistribusian dokumen kepada pihak yang memerlukan.

(6) Pengidentifikasian dan pendistribusian dokumen eksternal.

(7) Penarikan dan penyimpanan dokumen kadaluarsa

(8) Pemusnahan dokumen kadaluarsa berdasarkan lama waktu

penyimpanan

d) Pengendalian Catatan Mutu

Catatan mutu dipelihara sebagai bukti penerapan system

manajemen mutu. Catatan mutu dapat berbentuk berbagai jenis

(52)

commit to user

tertentu. Masing-masing bidang menunjukan personil untuk

menyimpan catatan mutu agar mudah diambil dan terhindar dari

kerusakan atau kehilangan.

B. Pembahasan Masalah

1. Strategi Pemasaran Ekspor PT Nilas Wahana Antika

Strategi yang dilakukan PT Nilas Wahana Antika melalui tahap-tahap

sebagai berikut:

a. Analisis Lingkungan Ekonomi

Analisis Lingkungan Ekonomi berguna bagi perusahaan untuk

mengetahui prosentase keberhasilan perusahaan dalam memasuki pasar

yang akan dituju. PT Nilas Wahana Antika melakukan analisis tersebut

terhadap pasar yang akan menjadi target untuk membuka pemasaran

yang baru untuk meningkatkan konsumen. Sedangkan untuk analisis

peluang pemasaran yang dilakukan PT Nilas Wahana Antika yaitu:

1) Pasar

PT Nilas Wahana Antika selalu berusaha memilih target

pasar yang tepat dalam memasarkan produknya. Yaitu target pasar

yang memang butuh dan tertarik dengan produk-produk

perusahaan tersebut, serta sanggup membayar pada tingkat harga

yang mendatangkan keuntungan yang cukup bagi perusahaan.

Pasar yang sudah menjadi pelanggan tetap PT Nilas Wahana

(53)

commit to user

39

Selama lima tahun ini PT Nilas Wahana Antika mendapatkan

konsumen dari pasar-pasar tersebut.

2) Persaingan

Analisis ini meliputi tipe persaingan dan peraturan di negara

target pasar perusahaan tersebut. PT Nilas Wahana Antika

menganalisis persaingan yang terjadi di pasar asing agar

perusahaan mengenali hal-hal penting terkait dengan produk yang

akan dipasarkannya serta mengetahui peluang bagi pemasaran bagi

perusahaan itu.

3) Finansial

Analisis mengenai sumber daya yang dibutuhkan, biaya yang

dibutuhkan, dan besarnya hasil yang akan diharap / didapatkan.

Bagi PT Nilas Wahana Antika analisis ini merupakan rutinitas

yang akan dilakukan perusahaan dan merupakan bagian dari visi

dan misi perusahaan.

4) Resiko

Analisis ini menggambarkan suatu keadaan pasar yang akan

menjadi target pemasaran. Analisis ini meliputi keadaan sosial,

politik, dan ekonomi di pasar target pemasaran perusahaan

tersebut. PT Nilas Wahana Antika akan menghindari pasar-pasar

yang sosial, politik dan ekonominya sedang terguncang. Karena hal

itu bisa memberikan dampak resiko yang merugikan bagi

(54)

commit to user

b. Strategi Produk Internasional

Suatu produk yang laku di pasar internaional adalah produk yang

memiliki daya tarik universal. Suatu produk di modifikasi untuk di

sesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen pasar

negara-negara tertentu.

PT Nilas Wahana Antika adalah perusahaan yang menawarkan

barang yang berupa barang fisik. Produk yang di pasarkan seperti

mebel kayu dan aksesoris ruang di kamar tidur, ruang makan, kamar

mandi, dapur dan lain-lain.

1) Pengembangan Produk

Bagi PT Nilas Wahana Antika untuk memasarkan produk ke

pasar internasional tidak selalu menggunakan produk baru.

Perusahaan lebih memilih untuk fokus pada mebel dan aksesoris

dengan tren terbaru dan desain artistik. Bahan utama yang di

gunakan ialah kayu jati dan mahoni. PT Nilas Wahana Antika juga

menggunakan bahan-bahan alternatif seperti kayu mindi, surian,

nyatoh, dan lingua.

Dalam proses pengembangan produk, PT Nilas Wahana Antika

mendapatkan tugas untuk mengarahkan staff dan personil bagian

pemasaran untuk melakukan tahap-tahan pokok seperti berikuti:

a) Pengembangan ide

Staff dan personil bagian pemasaran melakukan tahap

(55)

commit to user

41

pasar-pasar target. Dari pengumpulan riset maka di temukanlah

ide produk yang yang mungkin akan laku di pasar tersebut.

b) Penyaringan ide

Setelah berhasil mengumpulkan ide, kemudian dilakukan

penyaringan untuk mendapatkan ide terbaik.

c) Pengembangan ide dan pengujian produk

Ide yang telah lolos dari penyaringan kemudian dilakukan

pengembangan atas ide tersebut. Setelah mendapatkan

pengembangan ide produk yang mantab kemudian dikakukan

pengujian dengan produk tersebut.

d) Analisis produk

Dari pengujian yang dilakukan maka mendapatkan informasi

tentang karakteris produk, biaya, permintaan, dan laba yang

dihasilkan.

e) Pengembangan produk

Dari produk yang telah sukses dipasarkan kemudian dilakukan

pengembangan produk tersebut dengan memodifikasi

produk-produk tersebut untuk mendapatkan bermacam-macam produk-produk

yang bakal memperbesar profit.

f) Uji ulang pasar

Setelah melakukan modifikasi dari produk yang sudah sukses

dipasarkan tadi, hasil dari produk-produk modifikasi tersebut

(56)

commit to user

g) Komersialisasi

Setelah tahap-tahap di atas telah sukses dilakukan maka tahap

terakhir adalah melakan produksi dengan skala yang sesuai

dengan permintaan agregat pasar.

2) Adaptasi Produk

Pemikiran adaptasi produk dilandasi dari pemikiran “think

globally, act locally”. PT Nilas Wahana Antika adalah perusahaan

yang memproduksi produk mebel dan aksesoris kayu. Adaptasi

produk sangat diperlukan dalam memasarkan produk ini. Beberapa

alasan kenapa PT Nilas Wahana Antika melakukan adaptasi

produk adalah karena sebagai berikut:

a) Karena peryaratan standar teknis dari setiap negara tujuan yang

bervariasi.

b) Karena produk yang dipasarkan perusahaan adalah produk dari

konsumen negara tujuan.

c) Karena selera dan kebutuhan konsumen sangat beranekaragam.

d) Karena adanya variasi kondisi pemakaian, seperti iklim dan

kebiasaan masyarakat setempat.

e) Karena adanya perbedaan daya beli perkapita.

f) Karena adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan.

g) Karena adanya pengaruh dari pemerintah negara tujuan.

h) Karena strategi adaptasi telah terbukti sukses diterapkan oleh

(57)

commit to user

43

3) Country of Origin Effect

Indonesia sendiri sudah terkenal dengan negara yang memiliki

hutan yang luas serta memiliki perusahaan-perusahaan mebel yang

mampu memproduksi produk kayu yang berkualitas. PT Nilas

Wahana Antika di antaranya. Dengan kondisi citra negara yang

seperti ini maka dalam melakukan pemasaran ekspor PT Nilas

Wahana Antika mencantumkan dokumen Country of Origin untuk

mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya.

4) Daya Saing Produk

Ciri-ciri dari produk PT Nilas Wahana Antika adalah memiliki

nilai seni tinggi, desain artistik, unik, serta lain dari yang lain.

Tujuan perusahaan melakukan strategi seperti itu adalah untuk

mendapatkan strategi produk yang differentiation. Tujuan

perusahaan melakukan strategi ini adalah agar produk dari

perusahaan dapat menyedot perhatian dari konsumen internasional.

Sehingga konsumen akan merasa tertarik dan membeli produk

tersebut.

Selain memasarkan produk yang differentiation, PT Nilas

Wahana Antika juga menyediakan layanan konsultasi desain

produk. Proses untuk mendapatkan referensi desain menggunakan

media gambar CAD (Computer Aided Desain) untuk mendapatkan

spesifikasi teknis. Dari spesifikasi teknis tersebut kemudian

(58)

commit to user

Dari proses yang seperti ini maka perusahaan dapat memberikan

produk yang berdesain, berkualitas, serta berharga yang sesuai

seperti yang konsumen inginkan.

5) Packing dan Labeling

Packing merupakan proses berkaitan dengan perancangan dan

pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk. Produk PT

Nilas Wahana Antika adalah produk mebel kayu dan aksesoris

kayu. Karna itu perusahaan membuat packing yang dapat

melindungi produk, memudahkan penggunaan, dan memudahkan

pendistribusian. Kemasan produk PT Nilas Wahana Antika dibuat

bervariasi antara setiap negara. Hal itu dipengaruhi oleh

faktor-faktor seperti, iklim dan cuaca, jenis transportasi yang tersedia,

cara penanganan produk, lama pendistribusian produk, dan fasilitas

pergudangan yang terjedia.

Labeling merupakan proses yang berkaitan dengan

penyampaian informasi mengenai produk dan penjual. PT Nilas

Wahana Antika membuat labeling disesuaikan dengan standarisasi

negara tujuan. Tujuan perusahaan melakukan itu adalah agar

perusahaan dapat beradaptasi dengan pasar setempat. Jadi labeling

produk perusahaan dibuat beranekaragam di setiap tempat. Tetapi

dalam labeling perusahaan tetap mencantumkan country of origin

(59)

commit to user

45

6) Jaminan Produk dan Pelayanan Purna Jual

Jaminan adalah janji penjual bahwa produk yang dihasilkannya

dapat berfungsi sebagaimana mestinya. PT Nilas Wahana Antika

juga melakukan jaminan seperti ini. Tujuan perusahaan

mengadakan jaminan produk ini adalah untuk memproteksi produk

dan untuk promosi produk. Fungsinya adalah untuk melindungi

perusahaan dari tuntutan-tuntutan yang tidak beralasan, dengan

jalan membatasi tanggung jawab perusahaan. Jaminan ini juga

dapat menjadi daya tarik produk, yaitu dengan cara memberikan

jaminan produk yang lebih menarik dari pada yang dilakukan oleh

pesaing.

Pelayanan purna jual sangat dibutuhkan terutama dalam

kaitanya dengan upaya menciptakan pendekatan erat dengan

konsumen. PT Nilas Wahana Antika menyediakan konsultasi

desain produk. Jadi perusahaan juga menyediakan pelayanan purna

jual dengan tujuan agar konsumen mendapatkan kepuasan dan

melakukan pembelian ulang.

c. Strategi Penetapan Harga Internasional

Untuk menetapkan nilai harga dari suatu produk PT Nilas Wahana

Antika sebelumnya melakukan beberapa analisis perhitungan.

Perhitungan-perhitungan oleh perusahaan tersebut antara lain adalah

sebagai berikut:

(60)

commit to user

2) Harga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas produk.

Proporsi biaya fariabel produk PT Nilas Wahana Antika lebih

besar dari pada biaya tetapnya. Jadi peningkatan volume penjualan

produk di perusahaan ini tidak berpengaruh besar terhadap pendapatan

bersih perusahaan ini. Maka dari itu PT Nilas Wahana Antika tidak

hanya melayani pembeli yang memesan produk perusahaan yang

jumlahnya besar. Namun jika pembeli menginginkan pemesanan dalam

jumlah kecil bahkan satu barang pun akan perusahaan layani. Karena

perusahaan ini lebih sensitif terhadap penentuan nilai harga jual

produknya. Penetapan harga produk yang menutup modal produksi dan

memberikan keuntungan bagi perusahaan serta masih cukup wajar

untuk ditawarkan kepada pembeli. Penetapan harga produk perusahaan

ini juga memperhitungkan faktor-faktor seperti: situasi inflasi,

dumping, nilai kurs, dan faktor-faktor lainnya.

PT Nilas Wahana Antika memilih cara pembayaran menggunakan

sistem telegrapic transfer. Biasanya PT Nilas Wahana Antika

melayani pembayaran langsung dan pembayaran pakai uang muka.

Untuk pesanan partai pembeli diperbolehkan membayar dengan uang

muka terlebih dahulu. Sedangkan untuk pembelian dengan kuantitas

yang sedikit pembeli diwajibkan untuk membayar lunas langsung di

muka. Perusahaan menganggap cara pembayaran yang ini lebih simpel

dan efisien. Dengan sistem pembayaran seperti ini akan meminimalkan

(61)

commit to user

47

d. Strategi Distribusi Internasional

1) Penetapan Distribusi

Strategi Distribusi di PT Nilas Wahana Antika ditetapkan

setelah terjadi kesepakatan pemesanan produk ataupun sampel dari

konsumen. Sebelum PT Nilas Wahana Antika menetapkan sistem

distribusi yang digunakan, perusahaan biasanya menganalisa

kesenjangan-kesenjangan yang akan muncul saat proses

pendistribusian barang tersebut.

Biasanya PT Nilas Wahana Antika lebih mengutamakan

menggunakan sistem distribusi yang pendek. Karena produk dari

PT Nilas Wahana Antika tergolong produk yang memiliki nilai

(value) yang cukup tinggi. Namun karena faktor-faktor

pertimbangan tertentu terkadang perusahaan juga menggunakan

sistem pendistribusian yang panjang. Faktor-faktor itu seperti

peraturan hukum yang berlaku dan untuk menghindari konflik.

Distribusi panjang yang dipilih adalah melalui distributor di pasar

luar negeri. Tetapi di jarang sekali menggunakan distribusi yang

panjang ini. Cara ini hanya digunakan hanya sebagai jaga-jaga jika

perusahaan suatu saat mengalami hambatan-hambatan yang tidak

terduga yang tiba-tiba muncul.

PT. Nilas Wahana Antika memiliki pengalaman selama lebih

dari 15 tahun sebagai pengekspor produk furnitur ke pasar besar di

(62)

commit to user

sebanyak 20 x 20 (kaki) kontainer per bulan. Hasil produksi

tersebut didistribusikan ke negara-negara berikut antara lain:

Perancis, Italia, Siprus dan Spanyol di Eropa, Amerika Serikat,

Hongkong di Asia dan Australia.

2) Manajemen Logistik Internasional

Manajemen Logistik ialah upaya untuk mengkoordinasi

proses-proses pelayanan terhadap pesanan pelanggan agar lebih

efisien. Upaya tersebut meliputi proses pengadaan produk pesanan,

pemilihan bahan produksi, dan transportasi pengiriman. Keputusan

logistik produk PT Nilas Wahana Antika akan menyangkut:

a) Jumlah dan lokasi fasilitas pengadaan produksi dan

penyimpanan.

b) Skedul produksi barang.

c) Manajemen persediaan bahan.

d) Tingkat komitmen perusahaan dalam pasar asing.

Tujuan dari manajemen logistik PT Nilas Wahana Antika

adalah agar dapat menekan biaya opeasional, biaya distribusi, dan

meningkatkan layanan pelanggan melalui perencanaan,

pelaksanaan, dan pengendalian yang terpadu.

Dalam manajemen logistik di PT Nilas Wahana Antika terdapat

beberapa fasilitas pokok yang perlu dimanfaatkan perusahaan guna

pemperlancar pendistribusian internasional produk perusahaan

(63)

commit to user

49

a) Organisasi jasa, seperti perusahaan transportasi dan freight

forwarder.

b) Institusi, seperti zona perdagangan bebas dan public

warehouse.

c) Perangkat keras modern, seperti komputer, teleks, dan

containerization.

e. Strategi Promosi Internasional

Tujuan dari manajemen strategi promosi yang dilakukan oleh PT

Nilas Wahana Antika juga sama dengan tujuan-tujuan promosi

pemasaran pada umumnya, yaitu menyampaikan informasi produk,

mempengaruhi audien untuk melakukan pembelian, dan mengingatkan

audien untuk melakukan pembelian ulang. Langkah-langkah yang

ditempuh PT Nilas Wahana Antika dalam melakukan periklanan

internasional adalah sebagai berikut:

1) Penentuan Pesan Iklan.

Pada strategi penentuan iklan ini dikelola oleh divisi ekpor

bagian pemasaran. Mereka melakukan analisis pasar target

pemasaran kemudian menentukan jenis pesan iklan yang tepat

untuk setiap pasar terget tersebut.

2) Penentuan Anggaran Periklanan.

PT Nilas Wahana Antika perlu memanajemen anggaran

(64)

Gambar

Tabel 1.1 Perbandingan Realisasi Nilai Ekspor Kota Surakarta ....................
Gambar 2.1 Jenis Riset Pemasaran .............................................................
Tabel 1.1 Perbandingan Realisasi Nilai Ekspor Kota Surakarta
Gambar 2.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

pokok, dia juga rujukan dari kitab-kitab fiqh yang ada, dia adalah asal kitab Syeikhani (dua orang Syeikh) Ima m Nawawi dan Imam Rafi’i dan yang paling istimewa adalah Ihya

LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-48/BC/2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN IMPOR BARANG DARI NORTHERN TERRITORY AUSTRALIA KE DAERAH PABEAN

Graf disini digunakan bukan untuk mencari alur tercepat dalam penyusunan dan eksekusi materi dan metode dalam kaderisasi, tetapi digunakan agar hasil akhir yang diharapkan

produk emas batangan terlihat kualitas dan daya tahan produk yang mempengaruhi persepsi anda untuk brinvestasi pada emas 64 Tabel 4.18 Tanggapan Responden atas pernyataaan:

Hasil perhitungan didapatkan dari total waktu masing-masing action yang diperlukan untuk melakukan proses pembelian yang dimulai dari awal membuka website hingga

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan tarif layanan berdasarkan kelas dan Tarif Layanan tidak berdasarkan kelas sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Demikian juga dalam kamus Cambridge online, revolusi memiliki ragam definisi sesuai dengan konteksnya, namun bagaimanapun dalam konteks ini, revolusi dapat dipahami

Ada beberapa tahapan proses AHP yang dituangkan dalam Yang and Shi (2002), yaitu : menetapkan tujuan, mengidentifikasi semua kriteria yang relevan, membangun