commit to user
iSTRATEGI PEMASARAN EKSPOR
PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA
SUKOHARJO
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan
guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3
Manajemen Perdagangan Fakutas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh :
CHOLID ASARI
F3109018
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
iiABSTRAKSI
STRATEGI PEMASARAN EKSPOR
PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA DI SURAKARTA CHOLID ASARI
F3109018
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi pemasaran ekspor pada PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu dengan mendiskusikan sejumlah persoalan, serta merangkum informasi yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk yang diinginkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran ekspor yang diterapkan PT Nilas Wahana Antika melalui beberapa tahap. Tahap awal adalah proses analisis pasar target, dari analisis tersebut perusahaan mendapatkan data pasar, yaitu sifat pasar dan resiko pasar. Setelah semua data terkumpul kemudian perusahaan menggunakan data tersebut untuk pedoman dalam menerapkan strategi produk, strategi penetapan harga, strategi distribusi barang, dan strategi promosi. Tetapi dalam proses pendistribusian produknya perusahaan ini belum memiliki divisi ekspor yang dapat melakukan ekspor sendiri. Perusahaan ini masih menggunakan pihak ketiga (freight forwarder) dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini menunjukan kualitas SDM PT Nilas Wahana Antika masih kurang produktif. Lokasi pabrik dalam memproduksi barangnya terletak terlalu jauh dari perusahaan.
Saran yang bisa diberikan adalah sebaiknya PT Nilas Wahana Antika membangun divisi-divisi baru untuk memperkuat bagian promosi. Sebaiknya PT Nilas Wahana Antika meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Supaya perusahaan dapat menekan biaya distribusi. Selain itu untuk image perusahaan yang lebih baik sebaiknya PT Nilas Wahana Antika mulai memperhatikan penampilan pabrik mereka, baik penampilan luar ataupun. Perusahaan juga membuat tempat show room produk yang khusus dan mencari seorang guide yang
khusus menangani bagian show room ini. PT Nilas Wahana Antika
mengantisipasi terjadinya force majeure lebih dini dengan mengansuransikan perusahaannya.
commit to user
iiiHALAMAN PERSETUJUAN
Tugas akhir dengan judul:
STRATEGI PEMASARAN EKSPOR
PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO
Surakarta, 10 Juli 2012
Telah disetujui oleh Dosen pembimbing
commit to user
ivHALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul:
STRATEGI PEMASARAN EKSPOR
PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Diploma 3 Manajemen Perdagangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 04 Maret 2013 Penguji,
1. Ana Shohibul MA,SE (...)
NIP. 310700001 Penguji
2. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si (...)
commit to user
vMOTTO
“Setiap orang membutuhkan sesosok pahlawan guna mewujudkan suatu
impiannya, pahlawan yang paling istimewa bagi mereka ialah kesetiaan diri
commit to user
viPERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
1) Bapak dan Ibu tercinta
2) Kakak dan Adik tersayang
commit to user
viiKATA PENGANTAR
Ahamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah
SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir dengan judul “ STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA
PT. NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO ”.
Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
ini, untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr.Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Bapak Drs.Harimurti, M.Si, Selaku ketua program DIII Manajemen
Perdagangan Fakultas Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu Suci, Selaku Pembimbing ditempat magang,PT. Nilas Wahana Antika yang
telah memberi izin magang kerja dan melakukan penelitian untuk menyusun
Tugas Akhir.
4. Karyawan PT. Nilas Wahana Antika dan semua pihak yang banyak membantu
dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian Tugas Akhir.
5. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu
Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca hingga dapat dikembangkan lebih lanjut dimasa mendatang.
commit to user
viii DAFTAR ISIHalaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Metode Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 7
B. Perencanaan Pemasaran Global ... 7
C. Analisis Pasar Internasional ... 10
D. Marketing Mix ... 11
D.1. Produk ... 11
D.2. Harga ... 12
D.3. Distribusi ... 14
D.4. Promosi ... 15
E. Hambatan dalam Strategi Pemasaran Ekpor ... 18
F. Informasi Lingkungan Ekonomi ... 20
BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian ... 22
A.1. Sejarah berdirinya PT Nilas Wahana Antika ... 22
A.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 24
A.3. Realisasi Produk ... 30
A.3.a. Rencana Realisasi Produk ... 31
A.3.b. Proses-proses yang terkait dengan pelanggan 31
A.3.c. Desain dan Pengembangan ... 31
A.3.d. Pembelian... 32
A.3.e. Tanggung Jawab Manajemen ... 32
A.3.f. Sistem Manajemen Mutu ... 36
commit to user
ixB.1.a. Analisis Lingkungan Ekonomi ... 38
B.1.b. Strategi Produk Internasional... 40
B.1.c. Strategi Penerapan Harga Internasional ... 45
B.1.d. Strategi Distribusi Internasional ... 47
B.1.e. Strategi Promosi Internasional ... 49
B.2. Kendala-kendala yang dihadapi PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya ... 51
B.2.a. Kendala dalam Produksi ... 51
B.2.b. Kendala Periklanan ... 51
B.2.c. Kendala Proses Ekspor ... 53
B.2.d. Kendala Proses Pendistribusian ... 54
B.2.e. Kendala Keadaan Lingkungan ... 55
B.2.f. Kendala Force Majeure ... 56
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xDAFTAR TABEL
commit to user
xiDAFTAR GAMBAR
commit to user
xiiDAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan 2. Bill of Lading (B/L) 3. Packing list
4. Shipping Instruction
5. Commercial Invoice
commit to user
ABSTRAKSISTRATEGI PEMASARAN EKSPOR
PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA DI SURAKARTA CHOLID ASARI
F3109018
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi pemasaran ekspor pada PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu dengan mendiskusikan sejumlah persoalan, serta merangkum informasi yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk yang diinginkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran ekspor yang diterapkan PT Nilas Wahana Antika melalui beberapa tahap. Tahap awal adalah proses analisis pasar target, dari analisis tersebut perusahaan mendapatkan data pasar, yaitu sifat pasar dan resiko pasar. Setelah semua data terkumpul kemudian perusahaan menggunakan data tersebut untuk pedoman dalam menerapkan strategi produk, strategi penetapan harga, strategi distribusi barang, dan strategi promosi. Tetapi dalam proses pendistribusian produknya perusahaan ini belum memiliki divisi ekspor yang dapat melakukan ekspor sendiri. Perusahaan ini masih menggunakan pihak ketiga (freight forwarder) dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini menunjukan kualitas SDM PT Nilas Wahana Antika masih kurang produktif. Lokasi pabrik dalam memproduksi barangnya terletak terlalu jauh dari perusahaan.
Saran yang bisa diberikan adalah sebaiknya PT Nilas Wahana Antika membangun divisi-divisi baru untuk memperkuat bagian promosi. Sebaiknya PT Nilas Wahana Antika meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Supaya perusahaan dapat menekan biaya distribusi. Selain itu untuk image perusahaan yang lebih baik sebaiknya PT Nilas Wahana Antika mulai memperhatikan penampilan pabrik mereka, baik penampilan luar ataupun. Perusahaan juga membuat tempat show room produk yang khusus dan mencari seorang guide yang
khusus menangani bagian show room ini. PT Nilas Wahana Antika
mengantisipasi terjadinya force majeure lebih dini dengan mengansuransikan perusahaannya.
commit to user
1BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia kini telah memasuki tahap globalisasi. Banyak negara yang
melakukan reformasi ekonomi dengan ditunjang majunya ilmu dan teknologi
komunikasi. Globalisasi artinya persaingan dalam skala global. Globalisasi
telah membuat sekian banyak negara untuk melakukan kerjasama baik secara
multirateral, regional, maupun sub-regional.
Perusahaan yang melakukan pemasaran global akan menghadapi
lingkungan yang berbeda di setiap negara. Pesaing pasar global bisa menjadi
peluang sekaligus tantangan bagi para pemasaran global. Perubahan
lingkungan ekonomi menjadi informasi yang sangat penting bagi para
pemasar global.
Aspek politik juga menjadi peranan penting dalam bisnis global. Informasi
politik suatu negara yang up to date akan sangat membantu perusahaan dalam
memasarkan produknya. Jenis politik tersebut diantaranya politik domestik,
dan politik internasional.
Keanekaragaman hukum juga menjadi faktor yang perlu di perhatikan
dalam melakukan bisnis global. Hukum biasanya bersangkutan dengan
peraturan dan persyaratan yang bisa menghambat dalam menjalankan bisnis
global. Hukum-hukum tersebut biasanya menguraikan tentang masalah
commit to user
Dibeberapa negara masalah pengaruh budaya menjadi faktor yang sangat
menentukan dalam bisnis global. Lingkungan budaya memberikan informasi
tentang perilaku konsumen. Unsur-unsur yang terkandung di dalam
lingkungan kebudayaan bisa menjadi peluang sekaligus resiko dalam
menjalankan bisnis global.
Tabel 1.1
Perbandingan Realisasi Nilai Ekspor Kota Surakarta
Tahun 2011 dan 2012
NO KOMODITI NILAI FOB (US $)
2011 2012
1 Batik 5.919.213,74 4.935.268,37
2 Kantong plastik 1.477.285,58 1.440.946,15
3 Kartu ucapan 579.415,05 292.241,21
4 Karung plastik 556.449,17 187.208,07
5 Kayu olahan 36.497,50 139.270,54
6 Kerajinan kaca 178,50 720,00
7 Kerajinan kayu 380.520,92 61.908,34
8 Kerajinan rotan 7.430,75 40.584,81
9 Mebel 4.395.402,21 1.906.022,05
10 Tekstil dan produk tekstil 13.764.912,69 12.077.349,08
JUMLAH 27.368.621,02 21.462.854,80
Sumber: Disperindag Kota Surakarta, 2012.
Tabel di atas menunjukan bermacam-macam komoditi di Solo yang di
ekspor. Dari dari data pada tabel tersebut, volume penjualan ekspor kayu
masih cukup tinggi.
Dalam meningkatkan volume penjualan ekspor perusahaan perlu
menerapkan strategi-strategi khusus dalam pemasarannya, dengan cara
melakukan promosi produk. Promosi memegang peranan penting dalam
strategi pemasaran ekspor, karena promosi sangat penting untuk menarik
commit to user
3
tidak akan mengenal komoditas yang dihasilkan. Tanpa mengenal komoditas
calon pembeli tidak akan berminat untuk membeli komoditas. Tanpa pembeli
komoditas tidak akan laku di ekspor.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulisan laporan ini sebagai Tugas
Akhir yang digunakan untuk mengetahui dan mempelajari tentang strategi
pemasaran yang dilakukan oleh PT Nilas Wahana Antika, serta permasalahan
yang sering terjadi menyangkut strategi pemasaran. Sehingga penulisan
laporan ini berjudul STRATEGI PEMASARAN EKSPOR (Studi Kasus pada
PT NILAS WAHANA ANTIKA, Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka masalah yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Pemasaran Ekspor yang diterapkan oleh PT Nilas
Wahana Antika?
2. Apa saja kendala-kendala yang muncul ketika PT Nilas Wahana Antika
menerapkan Strategi Pemasaran Ekspor tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami Strategi Pemasaran yang diterapkan
commit to user
2. Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh PT Nilas Wahana
Antika ketika menerapkan Strategi Pemasaran Ekspor tersebut.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan:
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif atau kritik yang
berhubungan dengan kegiatan ekspor perusahaan.
2. Bagi Pembaca:
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bacaan dan informasi
yang berhubungan dengan Strategi Pemasaran Ekspor.
3. Bagi Penulis:
Penelitian ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar ahli madya
Bisnis Internasional.
E. Metode Penelitian
Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari dan mendapatkan
data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil
penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan dengan lancar serta hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode
penulisan ( Wahyu Agung dan Hari Murti; 2004).
Metode penulisan mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu
penelitian. Metode ini terdiri dari:
commit to user
5
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
studi kasus, karena mengambil satu objek tertentu untuk dianalisis secara
mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah mengenai bagaimana
menentukan Strategi Pemasaran Ekpor di PT Nilas Wahana Antika.
2. Sumber Data
a. Jenis data
1) Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumbernya.
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara langsung
pada divisi ekspor pada PT. Nilas Wahana Antika di Sukoharjo.
2) Data Sekunder
Merupakan data pendukung yang di peroleh dengan membaca
buku-buku sumber referensi yang berhubungan dengan penulisan
Tugas Akhir ini.
b. Alat Pengumpul Data
1) Observasi
Dalam penelitian ini, penulis ikut menangani langsung dalam
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Yaitu dalam menangani
kegiatan yang berhubungan dengan Strategi Pemasaran Ekspor
oleh divisi bagian ekspor di PT. Nilas Wahana Antika.
2) Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
commit to user
baik secara langsung maupun tidak langsung yang ada kaitannya
dengan Strategi Pemasaran Ekpor di PT. Nilas Wahana Antika.
3) Studi Pustaka
Merupakan tehnik pengumpulan data, yaitu dengan cara
mempelajari buku, catatan, arsip maupun dokumen-dokumen yang
ada kaitanya dengan masalah Strategi Pemasaran Ekspor. Misalnya
dengan mecari referensi dari perpustakaan serta melalui media
commit to user
7BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses yang bertujuan untuk memuaskan
konsumen (Amir M.S; 2000). Perusahaan melakukan pemasaran agar
pelanggan dari produknya bertambah dan laba perusahaan tersebut meningkat.
Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting baik dalam bisnis lokal,
nasional, ataupun internasional. Oleh karena itu pemasaran harus menjadi
perhatian yang utama dalam kegiatan bisnis.
Pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai proses kegiatan yang dilakukan
oleh suatu individu ataupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan mereka
dengan cara menawarkan produk yang mereka miliki untuk dipertukarkan
dengan sesuatu yang bernilai. Sedangkan pemasaran global artinya proses
pemusatan tujuan perusahaan dalam skala pasar global (Teguh Budiarto dan
Fandi Ciptono; 1997).
B. Perencanaan Pemasaran Global
Riset pemasaran merupakan alat yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan terbaik dalam merencanakan pemasaran. Tujuan dari diadakan riset
pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang mendukung identifikasi
commit to user
Gambar 2.1Jenis Riset Pemasaran yang Dibutuhkan dalam Pemasaran Global
Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997.
Gambar di atas menjelaskan jenis-jenis riset pemasaran yang dibutuhkan
dalam pemasaran global. Riset pemasaran ada lima, yaitu:
Pasar
· Uji pasar · Masuk pasar · Keluar pasar
Produk
· Menambah produk · Menghapus produk · Mengubah produk
RISET
PEMASARAN
Promosi
· Desain copy · Seleksi media
· Kempensasi penjualan · Pengendalian promosi
Harga
· Hubungan antara harga dan permintaan · Analisis · provitabilitas
Distribusi
· Lokasi
commit to user
9
1. Pasar
Riset yang dapat dimulai dengan langkah uji pasar baru, jika pasar yang di
uji merupakan pasar yang tepat untuk perusahaan, maka perusahaan dapat
memasuki pasar tersebut, namun jika pasar tersebut kurang memberikan
bonafit maka perusahaan dapat keluar dari pasar tersebut.
2. Produk
Perusahaan dapat menambah kuota produksinya jika produk tersebut laris
di pasar, namun jika produk perusahaan kurang diminati di pasar,
perusahaan dapat menghapus produk tersebut, perusahaan dapat membuat
alternatif dengan mengubah produk yang akan dihapus tersebut menjadi
bentuk yang lain.
3. Promosi
Perusahaan bisa meniru desain ide promosi dari perusahaan lain,
perusahaan harus memilih media yang tepat untuk memasarkan produknya
agar bisa sampai kepada costumer, perusahaan harus menyampaikan
kompensasi berapa lama produk tersebut akan di pasarkan, serta
perusahaan harus mengendalikan promosi yang dilakukan perusahaan.
4. Harga
Perusahaan perlu menyesuaikan harga produknya dengan permintaan
pasar. Riset yang dapat dilakukan perusahaan dapat melalui anasis
commit to user
5. DistribusiRiset yang dapat dilakukan perusahaan melalui analisis lokasi, seleksi
saluran distribusi yang tepat, dan analisis kebijakan distribusi pasar
setempat.
C. Analisis Pasar Internasional
Analisis Pasar penyelenggaraan kegiatan untuk mempelajari kondisi pasar
yang berguna untuk mempertimbangkan sebelum melakukan pemilihan pasar
yang tepat. Pemilihan ini bukan harus berdasarkan pada kriteria tertentu.
Karena bisnis di dunia ini ada bermacam-macam keanekaragaman.
Diantaranya adalah keanekaragaman lingkungan politik, hukum, ekonomi, dan
kebudayaan antara setiap negara. Pasar yang dipilih harus sesuai dengan
produk yang akan dipasarkan dansesuai dengan kemampuan perusahaan.
Sebelum memilih pasar sasaran perusahaan sebaiknya melakukan
segmentasi pasar, yaitu mengelompokkan pasar berdasarkan klasifikasinya
kemudian memilih pasar yang sesuai serta paling efisien untuk dilayani dan
menganalisis kemungkinan hambatan-hambatan yang akan dijumpai.
Setelah perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian perusahaan
dapat memilih pasar yang sesuai. Pemilihan pasar perlu memenuhi kriteria
seperti berikut:
1. Dapat dijangkau (accessable)
2. Dapat diukur (measurable)
commit to user
11
4. Dapat memberikan perbedaan maksimum dalam strategi bersaing
D. Marketing Mix
Marketing Mix merupakan unsur-unsur pokok dalam proses pemasaran
yang digunakan perusahaan guna mencapai tujuannya. Marketing Mix biasa
disebut sebagai 4P, yang terdiri product (produk), price (harga), place (distribusi),
promotion (promosi):
1. Produk
Produk merupakan suatu sifat yang kompleks baik yang dapat diraba
maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestice,
perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhanya. (Swastha dan Irawan; 2001)
Ada beberapa cara untuk memasuki pasar asing. Ada pula beberapa
kriteria produk yang bisa gunakan perusahaan untuk dipasarkan di pasar
asing. Parameter memasuki pasar asing tersebut antara lain sebagai
berikut:
a. Menjual produk yang sama seperti yang dijual di dalam negeri sendiri.
b. Menjual produk yang ada dengan selera dan kebutuhan tertentu di
pasar baru itu.
c. Menciptakan produk yang benar-benar baru.
Dalam pemasaran internasional adap suatu siklus yang dinamakan
commit to user
inovasi antarbatas negara. Inovasi yang dimaksud ialah trobosan produk
baru.
Kurva IPLC
Gambar 2.2
Ekspor
Negara maju lainnya
Negara berkembang
0 1 2 3 4 5 6 Waktu
Negara maju
Impor
Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997.
Gambar IPLC di atas menunjukan negara maju biasanya mulai
mengawali trobosan produk di pasar, kemudian di ikuti oleh negara maju
lainya, seiring dengan berjalannya waktu, pasar akan mulai bosan dengan
produk dari negara maju, sehingga produk dari negara berkembang mulai
mengambil pasar dengan trobosan produknya.
2. Harga
Harga adalah nilai dari pertukaran suatu manfaat. Harga terbentuk
commit to user
13
a. Manfaat Harga:
1) Bagi produsen: memperoleh laba, mengatasi persaingan, dan
mendongkrak penjualan.
2) Bagi konsumen: hemat, prestis, dan syarat pembayaran yang lunak.
b. Penetapan Harga
Dalam perusahaan multinasional ada beberapa kebijakan
menetapkan harga yang dilakukan oleh perusahaan induk. Penetapan
harga tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1) Ethosentic
Kebijakan perusahaan induk menetapkan harga yang sama bagi
suatu produk di seluruh dunia.
2) Polycentric
Kebijakan perusahaan induk memberikan wewenang kepada anak
perusahaan di luar negeri untuk menetapkan harga yang tepat
untuk pasar yang dilayaninya.
3) Geocentric
Kebijakan mengambil posisi tengah karena faktor pasar lokal yang
dianggap unik.
c. Faktor Penetapan Harga
1) Biaya produksi yang digunakan.
2) Sifat pesaingan.
3) Sifat pelanggan.
commit to user
5) Nilai Kurs.3. Distribusi
a. Pengertian Distribusi
Distribusi ialah kegiatan pemasaran berupa proses penyampaian
produk dari pihak produsen kepada konsumen. Distribusi dapat
dibedakan menjadi dua sistem, yaitu distribusi langsung atau distribusi
yang tidak menggunakan perantara dan distribusi tak langsung atau
distribusi yang menggunakan perantara.
Penentuan sistem distribusi internasional dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1) Peraturan hukum yang berlaku.
2) Karakteristik produk.
3) Kemungkinan konflik antara perantara.
4) Adat istiadat lokal.
b. Kebijakan Distribusi Internasional
Kebijakan dalam pemasaran internasional ini erat kaitanya dengan
metode perusahaan dalam memasukan produknya ke luar negeri.
Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain melalui cara sebagai berikut:
1) Pemasaran melalui distribusi di pasar luar negeri.
2) Pemasaran dengan menggunakan cabang perusahaan di luar
negeri.
commit to user
15
c. Jenis-jenis Perantara dalam Pemasaran Internasional
1) Perantara yang tidak bertanggung jawab atas penyerahan produk
kliennya:
a) Purchasing Agent (Export Commision House, Export
Confirming House)
b) Export Broker
c) Export Merchant (Jobber)
d) Norazy Agent
2) Perantara yang bertanggung jawab atas penyerahan barang
kliennya:
a) Export Management Companies (EMC)
b) Manufacture’s Representative
c) Export Distributor
d) Export Commission Representative
e) Cooperative Exporter (Mother hen, Piggy back exporter,
Export vendor, Complementary marketer)
f) Webb-Pomerene Association
g) Managing Agent (Comprador)
h) Foreign Freight Forwarder
i) Trading Company (Sogoshosha)
4. Promosi
Aktifitas promosi internasional dilakukan melalui proses
commit to user
berupa gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada pihak
penerima agar mampu memahami maksud pengirim.
Tujuan dari aktifitas komunikasi pemasaran adalah:
a. Menyebarluaskan informasi (komunikasi informatif). Misalnya
informasi mengenai produk, harga, distribusi dan sebagainya.
b. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau mengajak konsumen
lain untuk beralih merek (komunikasi persuasif)
c. Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi
mengingatkan kembali).
Respon penerima komunikasi meliputi tiga aspek, yaitu:
a. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu.
b. Efek afeksi, yaitu memberi pengaruh untuk melakukan sesuatu.
c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola audien menjadi
perilaku selanjutnya.
Tahap-tahap proses pembelian meliputi:
a. Menyadari (awareness) akan keberadaan dan manfaat produk yang
ditawarkan.
b. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut.
c. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya.
d. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli.
e. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau beralih merek.
Komposisi bauran promosi (promotion mix):
commit to user
17
b. Penjualan Personal (Personal Selling)
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
d. Public Relations
[image:31.595.157.500.181.491.2]e. Identitas Produk (Product Identity)
Gambar 2.3
Hubungan antara Tujuan Komunikasi, Respon Audien, dan Proses
Pembelian.
Tujuan Komunikasi Respon Audien Proses Pembelian
Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997.
Gambar di atas menjelaskan hubungan dari komunikasi.
Komunikasi bertujuan untuk penyampaian informasi, mempengaruhi
audien, dan mengingatkan audien. Penyampaian informasi kepada audien
memberikan efek kognatif sehingga diharapkan audien akan menyadari
akan manfaat informasi tersebut. Mempengaruhi audien memberikan
efektif sehingga diharapkan audien akan menyukai, mencoba, dan
melakukan pembelian. Mengingatkan kepada audien memberikan efek
konafit sehingga diharapkan audien dapat melakukan pembelian ulang.
Kendala Periklanan Internasional:
a. Perbedaan bahasa
b. Peranan periklanan dalam masyarakat
Menginformasikan
Mempengaruhi
Mengingatkan
Menyadari Efek kognatif
Efek afektif
Efek konatif
Menyukai
Mencoba
Tindakan
commit to user
c. Ketersediaan mediad. Kendali pemerintah
e. Persaingan
f. Ketersediaan agen
Keputusan Periklanan Internasional:
a. Pemilihan agen periklanan
b. Penentuan pesan iklan
c. Pemilihan media periklanan
d. Penentuan anggaran periklanan
e. Evaluasi efektifitas periklanan
f. Pengorganisasian periklanan
g. Alternatif cooperative advertising
E. Hambatan dalam Strategi Pemasaran Ekspor
Hambatan yang lebih sering muncul adalah campur tangan dan eksistensi
dari pemerintah setempat dalam proses pedagangan global di negaranya.
Hambatan dalam strategi pemasaran ekspor ada dua kelompok yaitu:
1. Hambatan Tarif Ekspor
Hambatan tarif ekspor dapat dikelompokan atas beberapa kriteria,
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan arah perpindahan produk, yaitu tarif ekspor di dalam
commit to user
19
b. Berdasarkan tujuannya, yaitu protectif tariff dan revenue tariff di
negara importir.
c. Berdasarkan jangka waktunya, yaitu tariff surcharge dan
countervailing duty di negara importir.
d. Berdasarkan pembatasan impor di negara importir, yaitu special duties
dan variable duties.
e. Berdasarkan besarnya tarif yang dikenakan di negara importir, yaitu ad
valorem tariff, specific duties, dan compound tariff.
f. Berdasarkan pada point distribusinya, yaitu single-stage sales tax,
value-added tax, cascade taxes, dan excise tax.
2. Hambatan Nontarif
Hambatan nontarif adalah hambatan yang sulit untuk diketahui. Apa
lima jenis hambatan nontarif yang utama, yaitu:
a. Partisi pemerintah dalam perdagangan, seperti: bimbingan
administrasi, subsidi, dan state trading.
b. Cukai dan prosedur masuk, seperti: klasifikasi produk, penilaian
produk, dokumentasi, lisensi atau ijin, inspeksi, peraturan kesehatan
dan keamanan.
c. Persyaratan produk, seperti: standar produk, packaging, labeling,
marking, pengujian produk, dan spesifikasi produk.
commit to user
e. Pengendalian finansial, seperti: exchange control, multiple exchange
rate, prior import deposits, pembatasan kredit, dan pembatasan
pembayaran laba.
F. Informasi Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu: sudut
pandang makro dan mikro.
1. Lingkungan Ekonomi Makro
Informasi yang terkait adalah kebutuhan dan keinginan masyarakat dan
kebijakan ekonomi suatu negara membentuk cakupan pasar dan
pandangan ekonomi. Informasi lingkungan ekonomi makro tersebut
meliputi:
a. Karakteristik Pasar (Populasi dan Pendapatan)
b. Neraca Pembayaran
c. Pola Perdagangan
d. Struktur Konsumsi
e. Perkembangan Pasar
2. Lingkungan Ekonomi Mikro
Informasi yang terkait adalah pada kemampuan perusahaan dalam
bersaing di pasar. Lingkungan ekonomi mikro pada dasarnya mencakup
aspek persaingan. Persaingan tersebut adalah berusaha dapat memenuhi
commit to user
21
permintaan tersebut disebut sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan
commit to user
22 BAB IIIGAMBARAN OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelian
1. Sejarah berdirinya PT Nilas Wahana Antika
PT Nilas Wahana Antika merupakan suatu unit usaha yang
mempunyai kegiatan produksi dalam bidang industri mebel kayu atau
furniture, didirikan tahun 1990 oleh Efrin Tysgu dengan nama CV Nila’s
Wood Art. Perusahaan ini terbagi menjadi dua lokasi yang berbeda antara
pabrik (bagian produksi) dan kantor. Unit pabrik (bagian produksi)
berlokasikan di Jln Sidoluhur 78, Waringin Rejo Sukoharjo, sedangkan
unit kantor berlokasi di Jln Pinang 47, Cemani Sukoharjo. Luas bangunan
keseluruhan PT Nilas Wahana Antika kurang lebih 3.000 m2dengan luas
tanah kurang lebih 4.450 m2 dengan status hak milik.
Perusahaan dengan nama CV. Nila’s Wood Art ini berkembang
dengan sangat pesat, sehingga pada tanggal 1 Februari 2002 berubah
menjadi berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), sehingga resmi
menjadi PT Nilas Wahana Antika. Perubahan status dari perusahaan
perseorangan menjadi perseroan terbatas ini dimaksudkan untuk
meningkatkan perkembangan yang baik dari perusahaan dan peningkatan
citra di dunia internasional. Tujuan lain perubahan status perusahaan
adalah:
a. Meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan baik local
commit to user
23
b. Menjalankan perusahaan agar lebih professional karena perusahaan
harus dijalankan sesuai dengan sistem yang berlaku.
c. Menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efektif dan efisien
sehingga mampu bersaing dipasaran.
d. Tanggung jawab pemilik saham hanya terbatas pada jumlah saham
yang disetorkan saja, tidak sampai pada harta pribadi.
e. Secara operasional dan keuangan perubahan status perusahaan ini
lebih jelas.
Melihat kondisi pasar yang semakin kompetitif dan adanya
permintaan dari luar negeri yang menurun, perusahaan dituntut untuk lebih
efektif dan efisien dalam operasionalnya. Oleh sabab itu perlu
dipertimbangkan adanya pengaturan yang lebih professional dalam tubuh
perusahaan itu sendiri dengan jalan merubah status perusahaan dari
perusahaan peseoarangan menjadi sebuah badan hukum, yaitu perseroan
terbatas.
Pemasaran produk PT Nilas Wahana Antika 100% adalah untuk
ekspor dangan rata-rata per bulan mencapai US$ 35.000, telah meliputi
empat benua, yaitu Asia di Hongkong, Eropa di Perancis, Italia dan
Spanyol, Amerika Serikat dan Australia.
Sebagian besar produk yang dihasilkan diproduksi sendiri di dalam
pabrik PT Nilas Wahana Antika, yang mana bahan baku kayu mebel
meliputi kayu jati dan kayu mahoni. Kapasitas produksi rata-rata dalam
commit to user
tempat tidur dan furniture lain-lain mencapai 12.000 unit atau sebesar 80%
dari kapasitas total.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam setiap perusahaan diperlukan struktur organisasi dengan
tujuan untuk memberi penjelasan susunan dan hubungan yang terjadi
antara kelompok-kelompok aktivitas dalam menjalankan tugas dan fungsi
masing-masing bagian.
Adapun manfaat adanya struktur organiasasi yaitu:
a. Karyawan dapat mengetahui kepada siapa harus bertanggung jawab
dan kepada siapa seorang atasan memberikan tugas pada bawahannya.
b. Adanya hubungan yang jelas dan terorganisasi antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain.
c. Adanya Job Description yang jelas, sehingga semua karyawan
mengetahui posisi dan kedudukanya, tugas, tanggung jawab dan
wewenanganya.
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam mengatur,
membagi dan mengkordinasikan tugas-tugas dan kegiatan kerja sejumlah
orang atau kelompok agar dapat diawasi dengan mudah dan baik guna
menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
PT Nilas Wahana Antika merupakan industri mebel kayu yang
memiliki struktur organisasi yang sederhana. Perusahaan ini dipimpin oleh
seorang direktur utama dan dibantu oleh dua orang direktur yaitu direktur
commit to user
25
operasionalnya, direktur-direktur tersebut diawasi oleh Dewan Komisaris.
Di bawah Direktur keuangan dan manajemen ada beberapa macam Staff
Accounting dan Human Resources, sedangkan dibawah direktur produksi
dan pemasaran. Marketing Eskport dan Quality Control yang dibantu oleh:
Bagian Komponen, Bagian Assembling, Bagian Sending, Bagian
Finishing, Bagian Packing.
Tugas dan Tanggung jawab setiap bagian :
a. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan dan
kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan
nasehat kepada Direksi.
b. Direktur utama
Direktur Utama bertugas untuk memimpin perusahaan dan
mengkoordinasikan setiap kegiatan yang dilakukan bawahan agar
mencapai sasaran yang diinginkan.
c. Direktur keuangan dan manejemen
Direktur Keuangan dan Manajemen bertanggung jawab atas semua
masalah keuangan perusahaan, baik pencatatan kas maupun kas keluar
dan membuat laporan keuangan tiap tutup buku
d. Accounting
Accounting bertugas untuk menebitkan laporan keuangan,
mengendalikan efektivitas dan efiensi perusahaan, serta menyediakan
commit to user
Gambar 3.1Struktur Organisasi PT Nilas Wahana Antika
Sumber : PT. Nilas Wahana Antika
e. Human Resources Development (HRD)
HRD bertugas pengadaan sumber daya daya tenaga untuk
meningkatkan kemampuan tenaga kerja, dan menjaga kesejahterahan
dan keamanan kerja serta menjaga image baik perusahaan terhadap
pihak luar.
Direktur Utama
Direktur keuangan dan manajemen
Direktur Produksi dan Pemasaran
Accounting HRD
Adm. kantor
Adm. Umum
Kasir
Personalia
Umum
Keamanan
Manajer Produksi
Adm. Produksi
Marketing Eksport
Quality control
commit to user
27
f. Bagian Administrasi kantor, Umum dan Kasir
Bagian Administrasi kantor, Umum dan Kasir bertanggung jawab
menyelenggarakan kas kecil dan menyiapkan daftar pembayara kas
besar, serta bertugas menyiapkan dokumen pembukuan,
mempersiapkan gaji mingguan karyawan, membuat pembukuan kas,
dan membuat surat-surat.
g. Bagian Personalia
Tanggung jawab :
1) Menyediakan tenaga kerja tepat waktu.
2) Mengevaluasi kesehjahterahan dan pengupahan.
h. Bagian Umum dan Keamanan
Bagian Umum dan Keamanan bertugas memeriksa kondisi
keamanan serta ketertiban lingkungan perusahaan, melakukan
pemeriksaan berkala kepada aktivitas karyawan.
i. Direktur Produksi dan Pemasaran atau PPIC (Product Planning
Inventory Control)
Tanggung Jawab :
1) Memenuhi Target Produksi
2) Memenuhi Standar Poduk yang telah ditetapkan
3) Berkoordinasi dengan bagian marketing untuk penetapan
pemenuhan.
j. Manajer Produksi
commit to user
1) Mengatur efisiensi dan efektivitas produksi dan persediaan
2) Memenuhi target
3) Memenuhi standar produk yang telah ditetepkan
Tugas :
1) Menentukan harga pokok
2) Membuat laporan realisasi produksi dan pengadaan barang
3) Mengawasi pencapaian target produksi
k. Bagian Administrasi Produksi
Tangung jawab :
Menjalankan administrasi produksi dengan pertimbangan efektivitas,
efisien dan kualitas.
Tugas :
Melaksanakan proses produksi dengan pertimbangan efektivits,
efisiensi dan kualitas, serta membuat laporan hasil produksi
l. Bagian Marketing
Tugas :
1) Menyusun target penjualan ekspor.
2) Mengevaluasi prestasi penjualan ekspor.
3) Mengorganisasi pengiriman penjualan ekspor
m. Bagian Quality Control
Tanggung jawab :
1) Memastikan jumlah kualitas barang mentah dari supplier sesuai
commit to user
29
2) Memastikan barang jadi sesuai dengan standar perusahan.
3) Menentukan jumlah dari kualitas barang siap dikirim sesuai dengan
standar perusahaan.
Tugas :
Memberikan masukan penataan dan penyimpnan barang ke bagin
gudang untuk menjaga kualitas barang jadi
n. Bagian Komponen
Tugas dan tanggung jawab bagian komponen meliputi
mendatangkan, memilih, mengoven dan memotong kayu sesuai
dengan ukuran yang ditentukan.
o. Bagian Assembeling (Perakitan)
Tanggung jawab :
1) Mencapai target perakitan sesuai dengn target yang telah
ditentukan.
2) Menjaga kualitas proses dan hasil produksi.
3) Menjaga disiplin kerja dan waktu.
Tugas :
1) Mengatur penempatan operator perakitan seefisien mungkin.
2) Mengatur proses perakitan sesuai dengan yang telah ditentukan.
3) Menjaga kualitas proses dan hasil perakitan
4) Membuat laporan hasil perakitan
commit to user
Tanggung jawab :1) Mencapai target yang telah ditentukan.
2) Menjaga kualitas proses.
3) Menjaga disiplin kerja dan waktu
Tugas :
1) Memeriksa hasil operator amplas.
2) Membuat laporan hasil pengamplasan.
q. Bagian Finishing (Proses Penawaran)
Tanggung jawab :
1) Mencapai target yang telah ditentukan
2) Menjaga kualitas proses dan produksi
3) Menjaga disiplin kerja dan waktu
Tugas :
1) Membuat dan mengatur formula pemakaian bahan untuk plitur
2) Memeriksa hasil plitur yang dilakukan operator
3) Membuat laporan hasil plitur
r. Bagian Packing
Tanggung jawab :
1) Mengefisiensikan dan mengefektivitas kerja.
2) Menentukan kualitas barang yang masuk container.
Tugas :
1) Mengawasi pekerjaan packing sesuai dengan standar yang telah
commit to user
31
2) Menjag kualitas proses dan produk
3) Mengawasi barang yang masuk container sesuai dengan
permintaan pembeli.
3. Realisasi Produksi
a. Rencana Realisasi Produk
Perusahaan telah merencanakan dan mengembangkan
proses-proses yang diperlukan untuk memproduksi furniture. Rencana realisasi
meliputi pembuatan jadwal produksi berdasarkan kapasitas
masing-masing lini produksi dan tersedianya bahan baku serta waktu
pengiriman.
b. Proses-proses yang terkait dengan pelanggan
Perusahaan telah menentukan dan akan meninjau persaratan yang
berhubungan dengan perjanjian atau kontrak pembelian bahan baku,
bahan penolong, dan bahan pendukung lainnya, agar :
1) Persyaratan terdefinisi dengan jelas.
2) Mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
3) Organisasi telah menatapkan dan menerapkan pengaturan efektif
untuk komunikasi dengan pelanggan yang diatur dalam interaksi
pelanggan.
c. Desain dan Pengembangan
Perusahan tidak menerapkan proses desain karena desain produk
commit to user
d. Pembelian1) Proses pembelian
Perusahaan menjamin barang yang dibeli memenuhi
pesyaratan. Pembelian dilakukan hanya kepada supplier yang
memenuhi persyaratan dan disetujui oleh berwenang. Perusahaan
melakukan evaluasi dan memilih supplier berdasarkan kemampuan
memenuhi persyaratan. Pembelian yang dilakukan perusahaan
meliputi : Pembelian bahan baku, Pembelian peralatan operasional,
dan pembelian alat pendukung lainnya.
2) Informasi Pembelian
Informasi harus menjelaskan produk yang dibeli, termasuk :
a) Spesifikasi bahan baku yang sesuai dengan persyaratan
produksi.
b) Persyaratan spesifikasi produk
c) Persyaratan sistem manajemen mutu
e. Tanggung Jawab Manajemen
1) Komitmen Manajemen
Manejemen Puncak telah menunjukan komitmennya
terhadap penerapan sistem manajemen mutu antara lain dengan :
a) Mengkomunikasikan pentingnya pemenuhan persyaratan
pelanggan dan peraturan-peraturan
b) Menetapkan Kebijakan Mutu
commit to user
33
d) Melaksanakan Tinjauan Manajemen
2) Fokus Pelanggan
Manajemen puncak telah memastikan bahwa persyaratan
pelanggan ditentukan dan dipenuhi dengan tujuan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan. Persyaratan pelanggan ini
diketahui berdasarkan komunikasi dengan pelanggan dalam bentuk
email, Fax, meeting, dan sebagainya.
3) Kebijakan Mutu
Manajemen puncak telah menetapkan kebijakan mutu
sebagai berikut :
“Kepuasan pelanggan dapat terpenuhi dengan cara melakukan
pengembangan yang berkesinambungan untuk menghasilkan
produk yang berkualitas sesuai persyaratan, tepat waktu dan jumlah
pengiriman, harga bersaing, serta ramah lingkungan.”
4) Perencanaan
a) Sasaran Mutu
Manajemen puncak telah menetapkan sasaran mutu yang
menjadi pedoman bagi semua pegawai untuk memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Sasaran mutu ini telah
ditetapkan berdasarkan target perusahaan untuk masing-masing
bagian. Sasaran mutu ini akan ditinjau secara periodik setiap
commit to user
organisasi untuk pemenuhan persyaratan pelanggan dan
meningkatkan kinerja organisasi.
b) Perencanaan sistem manajemen mutu
Perencanan mutu yang menggambarkan pemenuhan
persyaratan mutu dapat dilihat pada lampiran pedoman mutu ini.
5) Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
a) Tanggung jawab dan wewenang
PT. NILAS WAHANA ANTIKA telah menetapkan dan
merinci tanggung jawab dan wewenang setiap personil
berdasarkan jabatan dan pekerjaannya yang dituangkan dalam
bentuk struktur organisasi
b) Wakil manajemen
Manajemen puncak telah menunjukan seseorang anggota
manajemen sebagai wakil manajemen. Wakil manajemen
mempunyai tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut :
(1) Menjamin proses-proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu telah ditetapkan dan dipelihara.
(2) Melaporkan kinerja dan kebutuhan untuk mengembangkan
sistem manajemen mutu kepada manajemen.
(3) Menjamin promosi kepedulian terhadap kebutuhan
pelanggan kepada seluruh pegawai.
commit to user
35
Perusahaan telah menetapkan komunikasi internal yang
diperlukan untuk membahas keefektifan sistem manajemen
mutu. Komunikasi internal dilakukan dengan cara :
(1) Mengadakan rapat manajemen Level Direksi
(2) Mengadakan rapat Koordinasi Level Manajer
(3) Mengadakan rapat rutin/ harian Level Operasional
(4) Menggunakan papan pengumuman untuk menyebarkan
informasi dan kesadaran penerapan sistem mutu
(5) Menggunakan surat komunikasi untuk penyebaran informasi
dan kebutuhan kepada fungsi terkait.
6) Tinjauan Manejemen
Manajemen puncak akan meninjau system manajemen mutu
pada periode tertentu (minimal setiap enam bulan sekali) untuk
menjamin efektifitas. Tinjauan ini termasuk melihat kemungkinan
pengembangan dan perubahan sistem manajemen mutu serta
tinjauan terhadap kebijakan mutu dan sasaran mutu. Masukan yang
dapat digunakan sebagai bahan tinjauan manajemen adalah sebagai
berikut, tetapi tidak terbatas pada :
a) Hasil Audit
b) Umpan balik pelanggan
c) Kinerja proses dan ketidaksesuaian produk
d) Status tindakan koreksi dan pencegahan
commit to user
f) Perubahan yang berpengaruh terhadap sistem manajemen mutu
g) Rekomendasi untuk pengembangan.
f. Sistem Manajemen Mutu
1) Persyaratan Umum
Organisasi telah menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan, dan memelihara sistem manajemen mutu dan
berusaha meningkatkan secara terus-menerus keefektifan sesuai
dangan persyaratan ISO 9001:2008
2) Persyaratan dokumentasi
a) Umum
(1) Dokumentasi sistem manajemen mutu organisasi, terdiri
dari: Kebijakan mutu dan sasran mutu.
(2) Pedoman mutu
(3) Prosedur terdokumentasi
(4) Dokumen pendukung, yaitu terdiri dari instruksi kerja,
formulir, dan dokumen lainnya.
(5) Catatan mutu
b) Pedoman Mutu
Organisasi telah menetapkan dan memelihara pedoman
mutu yang memuat:
(1) Ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu, termasuk
commit to user
37
(2) Referensi silang dari prosedur terhadap persyaratan standar
siistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang
didokumentasikan untuk menerapkan sistem manajemen
mutu.
(3) Gambaran interaksi dari proses-proses yang terkait dalam
manajemen mutu, seperti tertuang pada rencana mutu.
c) Pengendalian Dokumen
Organisasi telah menunjuk pengendalian dokumen yaitu
Quality system pengendalian dokumen dilakukan antara lain:
(1) Pengesahaan dokumen sebelum diterbitkan
(2) Peninjauan dan perbaikan (jika diperlukan) serta
pengesahaan ulang
(3) Pengidentifikasian perubahan dan status revisi dokumen
(4) Pendistribusian perubahan dan status revisi dokumen
(5) Pendistribusian dokumen kepada pihak yang memerlukan.
(6) Pengidentifikasian dan pendistribusian dokumen eksternal.
(7) Penarikan dan penyimpanan dokumen kadaluarsa
(8) Pemusnahan dokumen kadaluarsa berdasarkan lama waktu
penyimpanan
d) Pengendalian Catatan Mutu
Catatan mutu dipelihara sebagai bukti penerapan system
manajemen mutu. Catatan mutu dapat berbentuk berbagai jenis
commit to user
tertentu. Masing-masing bidang menunjukan personil untuk
menyimpan catatan mutu agar mudah diambil dan terhindar dari
kerusakan atau kehilangan.
B. Pembahasan Masalah
1. Strategi Pemasaran Ekspor PT Nilas Wahana Antika
Strategi yang dilakukan PT Nilas Wahana Antika melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
a. Analisis Lingkungan Ekonomi
Analisis Lingkungan Ekonomi berguna bagi perusahaan untuk
mengetahui prosentase keberhasilan perusahaan dalam memasuki pasar
yang akan dituju. PT Nilas Wahana Antika melakukan analisis tersebut
terhadap pasar yang akan menjadi target untuk membuka pemasaran
yang baru untuk meningkatkan konsumen. Sedangkan untuk analisis
peluang pemasaran yang dilakukan PT Nilas Wahana Antika yaitu:
1) Pasar
PT Nilas Wahana Antika selalu berusaha memilih target
pasar yang tepat dalam memasarkan produknya. Yaitu target pasar
yang memang butuh dan tertarik dengan produk-produk
perusahaan tersebut, serta sanggup membayar pada tingkat harga
yang mendatangkan keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
Pasar yang sudah menjadi pelanggan tetap PT Nilas Wahana
commit to user
39
Selama lima tahun ini PT Nilas Wahana Antika mendapatkan
konsumen dari pasar-pasar tersebut.
2) Persaingan
Analisis ini meliputi tipe persaingan dan peraturan di negara
target pasar perusahaan tersebut. PT Nilas Wahana Antika
menganalisis persaingan yang terjadi di pasar asing agar
perusahaan mengenali hal-hal penting terkait dengan produk yang
akan dipasarkannya serta mengetahui peluang bagi pemasaran bagi
perusahaan itu.
3) Finansial
Analisis mengenai sumber daya yang dibutuhkan, biaya yang
dibutuhkan, dan besarnya hasil yang akan diharap / didapatkan.
Bagi PT Nilas Wahana Antika analisis ini merupakan rutinitas
yang akan dilakukan perusahaan dan merupakan bagian dari visi
dan misi perusahaan.
4) Resiko
Analisis ini menggambarkan suatu keadaan pasar yang akan
menjadi target pemasaran. Analisis ini meliputi keadaan sosial,
politik, dan ekonomi di pasar target pemasaran perusahaan
tersebut. PT Nilas Wahana Antika akan menghindari pasar-pasar
yang sosial, politik dan ekonominya sedang terguncang. Karena hal
itu bisa memberikan dampak resiko yang merugikan bagi
commit to user
b. Strategi Produk InternasionalSuatu produk yang laku di pasar internaional adalah produk yang
memiliki daya tarik universal. Suatu produk di modifikasi untuk di
sesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen pasar
negara-negara tertentu.
PT Nilas Wahana Antika adalah perusahaan yang menawarkan
barang yang berupa barang fisik. Produk yang di pasarkan seperti
mebel kayu dan aksesoris ruang di kamar tidur, ruang makan, kamar
mandi, dapur dan lain-lain.
1) Pengembangan Produk
Bagi PT Nilas Wahana Antika untuk memasarkan produk ke
pasar internasional tidak selalu menggunakan produk baru.
Perusahaan lebih memilih untuk fokus pada mebel dan aksesoris
dengan tren terbaru dan desain artistik. Bahan utama yang di
gunakan ialah kayu jati dan mahoni. PT Nilas Wahana Antika juga
menggunakan bahan-bahan alternatif seperti kayu mindi, surian,
nyatoh, dan lingua.
Dalam proses pengembangan produk, PT Nilas Wahana Antika
mendapatkan tugas untuk mengarahkan staff dan personil bagian
pemasaran untuk melakukan tahap-tahan pokok seperti berikuti:
a) Pengembangan ide
Staff dan personil bagian pemasaran melakukan tahap
commit to user
41
pasar-pasar target. Dari pengumpulan riset maka di temukanlah
ide produk yang yang mungkin akan laku di pasar tersebut.
b) Penyaringan ide
Setelah berhasil mengumpulkan ide, kemudian dilakukan
penyaringan untuk mendapatkan ide terbaik.
c) Pengembangan ide dan pengujian produk
Ide yang telah lolos dari penyaringan kemudian dilakukan
pengembangan atas ide tersebut. Setelah mendapatkan
pengembangan ide produk yang mantab kemudian dikakukan
pengujian dengan produk tersebut.
d) Analisis produk
Dari pengujian yang dilakukan maka mendapatkan informasi
tentang karakteris produk, biaya, permintaan, dan laba yang
dihasilkan.
e) Pengembangan produk
Dari produk yang telah sukses dipasarkan kemudian dilakukan
pengembangan produk tersebut dengan memodifikasi
produk-produk tersebut untuk mendapatkan bermacam-macam produk-produk
yang bakal memperbesar profit.
f) Uji ulang pasar
Setelah melakukan modifikasi dari produk yang sudah sukses
dipasarkan tadi, hasil dari produk-produk modifikasi tersebut
commit to user
g) KomersialisasiSetelah tahap-tahap di atas telah sukses dilakukan maka tahap
terakhir adalah melakan produksi dengan skala yang sesuai
dengan permintaan agregat pasar.
2) Adaptasi Produk
Pemikiran adaptasi produk dilandasi dari pemikiran “think
globally, act locally”. PT Nilas Wahana Antika adalah perusahaan
yang memproduksi produk mebel dan aksesoris kayu. Adaptasi
produk sangat diperlukan dalam memasarkan produk ini. Beberapa
alasan kenapa PT Nilas Wahana Antika melakukan adaptasi
produk adalah karena sebagai berikut:
a) Karena peryaratan standar teknis dari setiap negara tujuan yang
bervariasi.
b) Karena produk yang dipasarkan perusahaan adalah produk dari
konsumen negara tujuan.
c) Karena selera dan kebutuhan konsumen sangat beranekaragam.
d) Karena adanya variasi kondisi pemakaian, seperti iklim dan
kebiasaan masyarakat setempat.
e) Karena adanya perbedaan daya beli perkapita.
f) Karena adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan.
g) Karena adanya pengaruh dari pemerintah negara tujuan.
h) Karena strategi adaptasi telah terbukti sukses diterapkan oleh
commit to user
43
3) Country of Origin Effect
Indonesia sendiri sudah terkenal dengan negara yang memiliki
hutan yang luas serta memiliki perusahaan-perusahaan mebel yang
mampu memproduksi produk kayu yang berkualitas. PT Nilas
Wahana Antika di antaranya. Dengan kondisi citra negara yang
seperti ini maka dalam melakukan pemasaran ekspor PT Nilas
Wahana Antika mencantumkan dokumen Country of Origin untuk
mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya.
4) Daya Saing Produk
Ciri-ciri dari produk PT Nilas Wahana Antika adalah memiliki
nilai seni tinggi, desain artistik, unik, serta lain dari yang lain.
Tujuan perusahaan melakukan strategi seperti itu adalah untuk
mendapatkan strategi produk yang differentiation. Tujuan
perusahaan melakukan strategi ini adalah agar produk dari
perusahaan dapat menyedot perhatian dari konsumen internasional.
Sehingga konsumen akan merasa tertarik dan membeli produk
tersebut.
Selain memasarkan produk yang differentiation, PT Nilas
Wahana Antika juga menyediakan layanan konsultasi desain
produk. Proses untuk mendapatkan referensi desain menggunakan
media gambar CAD (Computer Aided Desain) untuk mendapatkan
spesifikasi teknis. Dari spesifikasi teknis tersebut kemudian
commit to user
Dari proses yang seperti ini maka perusahaan dapat memberikan
produk yang berdesain, berkualitas, serta berharga yang sesuai
seperti yang konsumen inginkan.
5) Packing dan Labeling
Packing merupakan proses berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk. Produk PT
Nilas Wahana Antika adalah produk mebel kayu dan aksesoris
kayu. Karna itu perusahaan membuat packing yang dapat
melindungi produk, memudahkan penggunaan, dan memudahkan
pendistribusian. Kemasan produk PT Nilas Wahana Antika dibuat
bervariasi antara setiap negara. Hal itu dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti, iklim dan cuaca, jenis transportasi yang tersedia,
cara penanganan produk, lama pendistribusian produk, dan fasilitas
pergudangan yang terjedia.
Labeling merupakan proses yang berkaitan dengan
penyampaian informasi mengenai produk dan penjual. PT Nilas
Wahana Antika membuat labeling disesuaikan dengan standarisasi
negara tujuan. Tujuan perusahaan melakukan itu adalah agar
perusahaan dapat beradaptasi dengan pasar setempat. Jadi labeling
produk perusahaan dibuat beranekaragam di setiap tempat. Tetapi
dalam labeling perusahaan tetap mencantumkan country of origin
commit to user
45
6) Jaminan Produk dan Pelayanan Purna Jual
Jaminan adalah janji penjual bahwa produk yang dihasilkannya
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. PT Nilas Wahana Antika
juga melakukan jaminan seperti ini. Tujuan perusahaan
mengadakan jaminan produk ini adalah untuk memproteksi produk
dan untuk promosi produk. Fungsinya adalah untuk melindungi
perusahaan dari tuntutan-tuntutan yang tidak beralasan, dengan
jalan membatasi tanggung jawab perusahaan. Jaminan ini juga
dapat menjadi daya tarik produk, yaitu dengan cara memberikan
jaminan produk yang lebih menarik dari pada yang dilakukan oleh
pesaing.
Pelayanan purna jual sangat dibutuhkan terutama dalam
kaitanya dengan upaya menciptakan pendekatan erat dengan
konsumen. PT Nilas Wahana Antika menyediakan konsultasi
desain produk. Jadi perusahaan juga menyediakan pelayanan purna
jual dengan tujuan agar konsumen mendapatkan kepuasan dan
melakukan pembelian ulang.
c. Strategi Penetapan Harga Internasional
Untuk menetapkan nilai harga dari suatu produk PT Nilas Wahana
Antika sebelumnya melakukan beberapa analisis perhitungan.
Perhitungan-perhitungan oleh perusahaan tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
commit to user
2) Harga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas produk.
Proporsi biaya fariabel produk PT Nilas Wahana Antika lebih
besar dari pada biaya tetapnya. Jadi peningkatan volume penjualan
produk di perusahaan ini tidak berpengaruh besar terhadap pendapatan
bersih perusahaan ini. Maka dari itu PT Nilas Wahana Antika tidak
hanya melayani pembeli yang memesan produk perusahaan yang
jumlahnya besar. Namun jika pembeli menginginkan pemesanan dalam
jumlah kecil bahkan satu barang pun akan perusahaan layani. Karena
perusahaan ini lebih sensitif terhadap penentuan nilai harga jual
produknya. Penetapan harga produk yang menutup modal produksi dan
memberikan keuntungan bagi perusahaan serta masih cukup wajar
untuk ditawarkan kepada pembeli. Penetapan harga produk perusahaan
ini juga memperhitungkan faktor-faktor seperti: situasi inflasi,
dumping, nilai kurs, dan faktor-faktor lainnya.
PT Nilas Wahana Antika memilih cara pembayaran menggunakan
sistem telegrapic transfer. Biasanya PT Nilas Wahana Antika
melayani pembayaran langsung dan pembayaran pakai uang muka.
Untuk pesanan partai pembeli diperbolehkan membayar dengan uang
muka terlebih dahulu. Sedangkan untuk pembelian dengan kuantitas
yang sedikit pembeli diwajibkan untuk membayar lunas langsung di
muka. Perusahaan menganggap cara pembayaran yang ini lebih simpel
dan efisien. Dengan sistem pembayaran seperti ini akan meminimalkan
commit to user
47
d. Strategi Distribusi Internasional
1) Penetapan Distribusi
Strategi Distribusi di PT Nilas Wahana Antika ditetapkan
setelah terjadi kesepakatan pemesanan produk ataupun sampel dari
konsumen. Sebelum PT Nilas Wahana Antika menetapkan sistem
distribusi yang digunakan, perusahaan biasanya menganalisa
kesenjangan-kesenjangan yang akan muncul saat proses
pendistribusian barang tersebut.
Biasanya PT Nilas Wahana Antika lebih mengutamakan
menggunakan sistem distribusi yang pendek. Karena produk dari
PT Nilas Wahana Antika tergolong produk yang memiliki nilai
(value) yang cukup tinggi. Namun karena faktor-faktor
pertimbangan tertentu terkadang perusahaan juga menggunakan
sistem pendistribusian yang panjang. Faktor-faktor itu seperti
peraturan hukum yang berlaku dan untuk menghindari konflik.
Distribusi panjang yang dipilih adalah melalui distributor di pasar
luar negeri. Tetapi di jarang sekali menggunakan distribusi yang
panjang ini. Cara ini hanya digunakan hanya sebagai jaga-jaga jika
perusahaan suatu saat mengalami hambatan-hambatan yang tidak
terduga yang tiba-tiba muncul.
PT. Nilas Wahana Antika memiliki pengalaman selama lebih
dari 15 tahun sebagai pengekspor produk furnitur ke pasar besar di
commit to user
sebanyak 20 x 20 (kaki) kontainer per bulan. Hasil produksi
tersebut didistribusikan ke negara-negara berikut antara lain:
Perancis, Italia, Siprus dan Spanyol di Eropa, Amerika Serikat,
Hongkong di Asia dan Australia.
2) Manajemen Logistik Internasional
Manajemen Logistik ialah upaya untuk mengkoordinasi
proses-proses pelayanan terhadap pesanan pelanggan agar lebih
efisien. Upaya tersebut meliputi proses pengadaan produk pesanan,
pemilihan bahan produksi, dan transportasi pengiriman. Keputusan
logistik produk PT Nilas Wahana Antika akan menyangkut:
a) Jumlah dan lokasi fasilitas pengadaan produksi dan
penyimpanan.
b) Skedul produksi barang.
c) Manajemen persediaan bahan.
d) Tingkat komitmen perusahaan dalam pasar asing.
Tujuan dari manajemen logistik PT Nilas Wahana Antika
adalah agar dapat menekan biaya opeasional, biaya distribusi, dan
meningkatkan layanan pelanggan melalui perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian yang terpadu.
Dalam manajemen logistik di PT Nilas Wahana Antika terdapat
beberapa fasilitas pokok yang perlu dimanfaatkan perusahaan guna
pemperlancar pendistribusian internasional produk perusahaan
commit to user
49
a) Organisasi jasa, seperti perusahaan transportasi dan freight
forwarder.
b) Institusi, seperti zona perdagangan bebas dan public
warehouse.
c) Perangkat keras modern, seperti komputer, teleks, dan
containerization.
e. Strategi Promosi Internasional
Tujuan dari manajemen strategi promosi yang dilakukan oleh PT
Nilas Wahana Antika juga sama dengan tujuan-tujuan promosi
pemasaran pada umumnya, yaitu menyampaikan informasi produk,
mempengaruhi audien untuk melakukan pembelian, dan mengingatkan
audien untuk melakukan pembelian ulang. Langkah-langkah yang
ditempuh PT Nilas Wahana Antika dalam melakukan periklanan
internasional adalah sebagai berikut:
1) Penentuan Pesan Iklan.
Pada strategi penentuan iklan ini dikelola oleh divisi ekpor
bagian pemasaran. Mereka melakukan analisis pasar target
pemasaran kemudian menentukan jenis pesan iklan yang tepat
untuk setiap pasar terget tersebut.
2) Penentuan Anggaran Periklanan.
PT Nilas Wahana Antika perlu memanajemen anggaran