• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Dance

2.2.3 Teori Dance

Teori mengenai dance sangat dipengaruhi oleh psikoanalis. Kontribusi teori yang paling besar terhadap dance terapi ini berasal dari Jung . Dance/ movement sebagai teknik psikoterapi diprakarsai oleh C.G Jung pada tahun 1916 dengan konsepnya”active imagination” (imaginasi aktif). Imaginasi aktif adalah suatu sensasi dari dalam yang membiarkan impuls mengambil bentuk dalam tindakan fisik dengan mengikuti imaji. Imaginasi aktif menurut Jung, memiliki fungsi diagnostik dan terapi. Jung memahami adanya nilai terapi dalam pengalaman artistik dan hubungan antara emosi dan energi fisik (Chodorow, 1991).

Imaginasi aktif membuka kesadaran dan memberikan kebebasan untuk berfantasi, akan tetapi disaat yang bersamaan tetap berada dalam

keadaan sadar . Ada dua perspektif tema sebagai bentuk imaginasi aktif yaitu: (1). hubungan antara tubuh and jiwa , (2). perasaan /emosi. Kedua tema ini saling berhubungan satu sama lain, sebab perasaan berfungsi sebagai jembatan antara tubuh dan jiwa . Emosi dan dance adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Dance dimotivasi oleh dan dengan ekspresi emosi. Emosi adalah sumber saat dance dilakukan, yang memberikan energi pada individu, akan tetapi dance juga mempunyai efek pada emosi. Kadang-kadang dance mengakibatkan katarsis, dilain waktu dance mengembangkan, menyempurnakan dan mentransfromasi keadaan emosi individu. Menurut Jung ( dalam Chodorow, 1991), emosi adalah fondasi dari jiwa dan sumber dari energi fisik.

Teori dance berdasarkan asumsi bahwa tubuh dan pikiran adalah tidak terpisah satu sama lain:

a) Tubuh dan pikiran berinteraksi, karenanya apa yang dialami seseorang, akan juga dirasakan oleh tubuhnya.

Menurut Jung, tubuh dan jiwa adalah dua aspek yang berbeda dari suatu kesatuan . Keduanya menyatu melalui pendekatan timbal balik. Menurut Jung, perubahan fisik terjadi ketika dimensi psikologis tersentuh.

b) Gerakan merupakan refleksi kepribadian .

Gerakan adalah manifestasi fisik dari jiwa, dengan kata lain gerakan merupakan cerminan pikiran, perasaan (sadar dan tidak sadar), issue dan insecurity individu . Contohnya seseorang yang berjalan tetapi

tubuhnya cenderung condong ke belakang. Ia kemudian menyadari, meskipun ia melangkah ke depan, akan tetapi ia memiliki sikap menghindar dan menarik diri. Ia ingin menjaga jarak dengan orang lain. Sesungguhnya ada ketegangan dalam dirinya, akan tetapi selama bertahun-tahun ia melakukannnya tanpa sadar. Ketika ia menyadari kecenderungan tersebut, ia mengalami/ menyadari emosinya dan cara berjalannya berubah secara natural.

c) Gerakan merupakan bukti proses ketidaksadaran .

Individu digerakkan oleh impuls dan imaji ketidaksadaran , akan tetapi pada saat yang bersamaan individu berada dalam keadaan sadar. Dalam dance, ketidaksadaran bermanifestasi dalam dua cara yaitu dalam imaji dan sensasi tubuh.

d) Kreasi gerakan melalui improvisasi adalah bersifat teraputik.

Session dalam dance bervariasi satu sama lain, akan tetapi semua session menggunakan improvisasi sebagai pendekatan untuk menemukan ekspresi dalam gerakan. Improvisasi dalam dance bila dibandingkan dalam psikoanalisis adalah asosiasi bebas. Keduanya didesign untuk menyentuh aspek ketidaksadaran . Melalui eksperimen dengan gerakan baru, individu akan semakin menyadari dirinya sendiri secara fisik dan mental dan membangun hubungan

interpersonal. Mereka juga dapat “mendengarkan tubuhnya” dan

e) Melalui kesatuan tubuh, pikiran dan roh, dance mengakibatkan perasaan utuh pada individu .

Dalam dance individu menyatukan dirinya dengan energi, sehingga individu dan gerakan adalah satu, tidak terpecah-belah akan tetapi merupakan keutuhan . Ketika pertahanan diri lenyap, maka tubuh, pikiran dan roh terintegrasi. Ketika energi diekspresikan dan dilepaskan dalam dance maka level energi secara umum meningkat dan yang terpecah belah dalam diri menjadi berkurang.

2.2.4 Langkah-langkah dalam dance

Berdasarkan American Dance Therapy Association (ADTA) , ada 4 langkah dalam pelaksanaan dance, yaitu :

a) Persiapan

Dalam tahap ini, yang diperlukan adalah mempersiapkan ruang yang aman dan nyaman tanpa adanya gangguan untuk melakukan dance. Setelah ruangan tersedia, informan diajak untuk melakukan pemanasan dengan merenggangkan otot-otot. Selain itu, informan juga dipersiapkan untuk melakukan dance dengan mata tertutup dan berfokus pada dirinya sendiri. Persiapan ini perlu dilakukan agar informan merasa bebas, rileks dan berkonsentrasi penuh saat melakukan dance.

b) Inkubasi

Pada tahap ini, instruktur mengajak informan untuk menarik nafas panjang dan terus menerus selama beberapa saat, sehingga ketegangan fisik akan terlepas dan akan sedikit membebaskan perasaan- perasaan yang terpendam, serta timbulnya perasaan unconscious dan memori. Lalu informan diajak untuk menyadari rasa dalam tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki (penyadaran tubuh). Setelah itu, fasilitator mengajak informan untuk menanti dalam keheningan selama beberapa saat , kemudian mengajak informan untuk masuk ke dalam pengalaman tertentu tanpa perlu merefleksikannya, lalu informan diajak untuk mendengarkan tubuhnya. Ketika informan masuk dalam pengalaman tanpa menghakimi atau menilainya dan mendengarkan tubuhnya, maka informan bertemu dengan perasaannya.

Perasaan menyatukan tubuh dan pikiran , selain itu perasaan juga berelasi dengan sensasi tubuh, karena tubuh dan pikiran berinteraksi sehingga apa yang dirasakan tubuh , akan dirasakan oleh pikiran . Ketika informan menaruh perhatian pada perasaannya, dengan cara menerima dan mengakuinya, maka perasaan tersebut bukan lagi sebagai beban, masalah atau sesuatu yang ingin informan hindari, akan tetapi perasaan itu merupakan suatu hal yang berharga dan bernilai, serta merupakan komponen penting dalam gerakan menuju insight.

Setelah itu, muncullah imaji atau sensasi tubuh . Informan lalu mengikuti gerak impuls, membiarkan tubuh mengekspresikan imaji ketidaksadaran atau sensasi tubuhnya dalam gerak sesuai dengan improvisasinya. Gerakan tersebut diulang beberapa saat. Bersamaan dengan ekspresi tubuh atau gerakan yang diulang itu, pengalaman informan menjadi sadar dan informan menyadari emosinya. Improvisasi dan pengulangan gerak itu bersifat teraputik karena menyebabkan aspek tidak sadar menjadi sadar . Dalam hal ini informan bergerak dan digerakkan , yaitu dengan sadar bergerak dan membiarkan diri digerakkan oleh impuls, imaji atau sensasi tubuh. Inilah yang disebut imaginasi aktif. Pada saat itu juga tubuh, pikiran dan roh terintegrasi, sehingga informan mengalami perasaan utuh . c) Iluminasi

Pada tahap ini informan melakukan sharing dengan fasilitator. Melalui refleksi, informan menyelami imajinya dan pengalaman gerak yang baru saja informan alami. Informan dapat memilih untuk bersharing aspek pengalaman gerak sesuai kehendak informan . Fasilitator dapat mengarahkan dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut: apa yang tubuh lakukan? Apa asosiasi imaji yang muncul? Emosi atau perasaan apa yang timbul?

d) Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan diskusi dari pengalaman dance yang informan alami, sehingga akan ditemukan insight dan relevansinya. Fasilitator dapat memberikan input verbal pada informan.

Keempat langkah dance tersebut dapat dilihat dalam tabel 1 .

TABEL 1.

Langkah-langkah dalam dance berdasarkan ADTA

Langkah- langkah

Kegiatan Tujuan Teori

a.Persiapan Mempersiapkan ruangan. Pemanasan Agar informan merasa aman, nyaman dan rilek

b.Inkubasi Menarik nafas panjang dan penyadaran tubuh. Masuk dalam pengalaman. Timbulnya perasaan. Timbulnya imaji Agar membebaskan perasaan- perasaan yang terpendam serta timbulnya perasaan unconscious dan memori Tubuh dan pikiran berinteraksi

Langkah- langkah

Kegiatan Tujuan Teori

Diekspresikan melalui dance/gerakan dan bersatunya tubuh,pikiran dan spirit Agar imaji menjadi nyata serta efektif dalam dance dan adanya integrasi antara tubuh,pikiran dan roh Gerakan merupakan refleksi kepribadian dan perasaan utuh Gerakan diulang- ulang(improvisasi)

Agar apa yang semula tidak disadari menjadi disadari Gerakan bersifat teraputik c.Iluminasi Refleksi Sharing Agar semakin memahami pengalamannya d.Evaluasi Diskusi Agar

ditemukan insight dan relevansinya

Dokumen terkait