• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II STUDI PUSTAKA

2.2. Teori yang Relevan dengan Obyek

2.2.2. Teori Edukasi

Teori edukasi pada perancangan pusat edukasi dan rekreasi lalu lintas itu sendiri adalah edukasi yang bersifat nonformal diselenggarakan untuk kepentingan warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan berfungsi sebagai penambah lembaga pendidiakan, atau menjadi pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan dan mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional (http://www.seputarilmu.com/, diakses tanggal 26 Maret 2017). Edukasi nonformal pada perancangan Pusat Rekreasi dan Edukasi Lalu Lintas berupa media pembelajaran yang menjadikan pendidikan menarik.

Pendidikan mengenai lalu lintas diperlukan oleh setiap manusia baik sejak kecil hingga dewasa sangat penting. Upaya pendidikan mengenai lalu lintas sebagai dasar seseorang menjadi pengguna dijalan. Lalu lintas sebagai penghubung aktivitas dan transportasi manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (Sugiyanto and Santi, 2016). Sebagai acuan dan pembelajaran memahami peraturan-peraturan, tata tertib dan disiplin dalam berlalu lintas baik darat, air dan udara. Bidang Pendidikan Masyarakat (BIDDIKMAS) Korp Polisi Lalulintas (Korlantas) merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolri dan bertugas untuk mensosalisasikan, menanamkan, mengajak, mendidik, membangun kesadaran, kepekaan, kepedulian akan tertib lalulintas yang diselenggarakan secara formal maupun non formal, yang seharusnya memberikan pendidikan dan pelatihan serta meluruskan paradigma yang salah yang sudah terlanjur berkembang ditengah-tengah masyarakat, melalui peran dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat (UU RI, 2009).

A. Media Pembelajaran Multimedia dan Teknologi

Mendefisinikan media sebagai sagala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasiAssociation for Education Connications and Technology (AECT) (Novitasari, 2011). Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh pengajar untuk membelanjakan seseorang dalam belajar, bagaimana memperoleh, memproses pengetahuan, keterampilan serta sikap (Novitasari, 2011).

Perancangan Pusat Rekreasi dan Edukasi Lalu Lintas Di Surabaya dengan Pendekatan Metafora Kombinasi| 15 Multimedia adalah Intergrasi antara teks,gambar grafik, suara,animasi dan video (Suyoto dan Sunardi, 2005). Multimedia adalah kombinasi dari computer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (Suyanto, 2003).Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan Animasi mewujudkan ilusi (illusion) bagi pergerakkan dengan memaparkan atau menampilkan satu urutan gambar yang berubah sedikit demi sedikit (gambar 2.13). (Novitasari, 2011)

Gambar 2.8. Aplikasi media teknologi belajar berlalu lintas, dan penerapan Sumber : https://play.google.com/store/apps/

Media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknikyang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar prosesinteraksi komunikasi edukatif dapat berlangsung secaraefektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.

B. Menggunakan Media Diorama dan Pameran

Media pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar,dan tinggi/tebal.Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.

Diorama merupakan gabungan antara model dengan gambar perspektif dalam suatu penampilan utuh yang menggambarkan suasana sebenarnya. Media diorama merupakan salah satu media tiga dimensi.

Perancangan Pusat Rekreasi dan Edukasi Lalu Lintas Di Surabaya dengan Pendekatan Metafora Kombinasi| 16

Gambar 2.9. Pameran Daihatsu diIndonesia dengan menggunakan diorama dan Taman miniatur lalu lintas kereta api di Bandung

Sumber : http://www.otomotifmagz.com/dan http://majalahasri.com/

Pembelajaran lalu lintas dengan metode diorama dapat berfungsi untuk memacu kreatifitas seseorang dan dapat merasakan langsung pada suasanya sebenarna dengan skala diperkecil. Komponen-komponen pada diorama yang diterapkan pada lalu lintas itu sendiri yaitu dengan adanya lalu lintas jalan, rumah dan sebagainya sehingga diorama tampak seperti sebenarnya.

Pada pameran berlalu lintas baik darat, air, dan udara dilakukan semenarik mungkin guna memberikan inovasi yang baru pada pengunjung dari pemaren-parmeran yang sebelumnya sudah ada (Gambar 2.9). Kegiatan pameran lalu lintas ini akan memberikan nilai-nilai ajaran terhadap masyarakat, dengan nilai keindahan, nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya.

Gambar 2.10.Pameran transportasi lalu lintas dan infrastuktur indonesia dan Pengetahuan soal lalu lintas, juga disajikan di wall stand Daihatsu

Sumber : http://www.bakrie.ac.id/id/prodi-tek-sipil/ dan MTVN.com/Budi Ernanto

C. Praktek Belajar Lalu Lintas Darat

Praktek langsung, atau hands–on learning, adalah istilah yang umum dalam pembelajaran. Praktek langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan seseorang secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman. Praktek langsung mengemukakan bahwa kegiatan praktik langsung adalah kegiatan menggunakan objek, berupa makhluk hidup maupun benda mati, yang tersedia secara langsung untuk penelitian. (Haury & Rillero, 1994).

Perancangan Pusat Rekreasi dan Edukasi Lalu Lintas Di Surabaya dengan Pendekatan Metafora Kombinasi| 17 Metode praktek merupakan metode mengajar dimana seseorang melaksanakan kegiatan latihan praktek agar memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Gambar 2.11.Praktek belajar berlalu lintas dengan mengendarai kendaraan Sumber : http://m.ayobandung.com/read/

Melalui kegiatan praktek langsung, diharapkan seseorang mendapatkan pengalaman melalui interaksi langsung dengan objek lalu lintas. Sehingga dapat membangun pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang telah dialami saat melalukan praktek berlalu lintas.

Berdasarkan teori edukasi yang bersifat nonformal berfungsi menjadikan pembelajaran yang menarik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.Dapat disimpulakan bahwa paada perancangan Pusat Rekreasi dan Edukasi Lalu Lintas, media pembelajaran dengan strategi yang menyenangkan diantaranya dengan media pembelajaran multimedia dan teknologi dengan aplikasi komputer, teknik pameran 2 dimensi maupun 3 dimensiseperti media diorama, dan praktek langsung belajar berlalu lintas darat. Dari beberapa teknik atau stategi dalam pembelajaran sebagai pembelajaran yang menarik dan kreatif baik anak-anak hingga dewasa sehingga ilmu dapat diperoleh dengan cepat.

Dokumen terkait