• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Evolusi Adalah Mantra Terkuat di Dunia

Dalam dokumen Keikhlasan dalam Telaah Al-Qur`an (Halaman 72-75)

Perlu diperjelas bahwa setiap orang yang terbebas dari fitnah dan pengaruh ideologi tertentu yang memakai alasan-alasan logika, akan memahami dengan baik bahwa kepercayaan teori evolusi yang telah membawa pemikiran takhayul ke dalam masyarakat tanpa pengetahuan sains ataupun peradaban, sangatlah tidak mungkin terjadi.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, mereka yang percaya pada teori evolusi mengira bahwa beberapa atom dan molekul yang ditempatkan ke dalam sebuah tong raksasa akan dapat menghasilkan para profesor, mahasiswa, para ilmuwan seperti Einstein dan Galileo, para artis seperti Humphrey Bogart, Frank Sinatra, dan Pavarotti, seperti juga seekor antelope, pohon lemon, dan bunga anyelir. Terlebih lagi, para ilmuwan dan profesor yang percaya pada teori ini tidak mungkin orang-orang yang terpelajar. Itulah sebabnya, menjadi sangat dibenarkan untuk mengatakan bahwa teori evolusi adalah sebagai “mantra yang paling kuat dalam sejarah manusia”. Belum pernah ada kepercayaan atau ide lain yang begitu menghilangkan kekuatan berpikir orang, membuat mereka tidak dapat berpikir dengan cerdas dan tidak logis, serta menyembunyikan kebenaran seperti mereka telah terbutakan. Kenyataan ini bahkan lebih parah dan tidak terbayangkan bila dibandingkan dengan orang-orang Mesir yang menyembah Dewa Matahari, Ra, penyembahan tiang totem di sebagian wilayah Afrika, kaum Saba yang menyembah matahari, kaum Ibrahim a.s. yang menyembah anak sapi.

Kenyataannya, situasi ini tidak ada alasannya, sebagaimana ditunjukkan Allah dalam Al-Qur`an. Ia menunjukkan dalam banyak ayat bahwa pikiran beberapa orang akan ditutup dan mereka tidak dapat melihat kebenaran. Berikut ini beberapa ayat-ayat tersebut.

“Sesungguhnya, orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (al-Baqarah [2]: 6-7)

“... mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat 61 Richard Lewontin, “The Demon-Haunted World”, The New York Review of Books, 9 Januari 1997, hlm. 28.

Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (al-A’raaf [7]: 179)

“Dan seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata, ‘Sesungguhnya, pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang-orang yang kena sihir.” (al-Hijr [15]: 14-15)

Kata-kata tidak dapat menggambarkan betapa mengejutkannya hal ini. Mantra ini membawa banyak orang ke dalam biusan sihir, menjauhkan manusia dari kebenaran, dan teori ini tak tergoyahkan selama 150 tahun. Dapat dimengerti bahwa seseorang atau beberapa orang dapat memercayai skenario yang mustahil, bodoh, dan tidak masuk akal. Bagaimanapun juga, “sihir” adalah satu-satunya penjelasan yang memungkinkan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk memercayai bahwa atom-atom yang tidak hidup dan tidak memiliki kesadaran, memutuskan untuk bergabung dan membentuk sebuah alam semesta yang dilengkapi tata fungsi, pengaturan, dan kesadaran yang sempurna. Planet bumi dengan semua bentuknya yang sempurna bagi kehidupan, makhluk hidup yang penuh dengan sistem-sistem yang kompleks dan tak terhitung.

Kenyataannya, Allah menunjukkan di dalam Al-Qur`an akan sebuah kisah Nabi Musa a.s. dan Fir’aun bahwa sebagian orang yang mendukung filsafat ateis sebenarnya memengaruhi orang lain dengan sihir. Ketika Musa a.s. melakukannya, ia memerintahkan mereka untuk menunjukkan kemampuan mereka dulu. Ayat tersebut dilanjutkan,

“Musa menjawab, ‘Lemparkanlah (lebih dahulu)!’ Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangakan sihir yang besar (menakjubkan).” (al-A’raaf [7]: 116)

Sebagaimana telah kita lihat, tukang sihir Fir’aun dapat menipu setiap orang kecuali Musa a.s. dan mereka yang percaya kepadanya. Bagaimanapun juga, bukti-bukti yang diajukan oleh Musa a.s. mematahkan mantra atau menelan apa yang telah mereka palsukan, sebagaimana ayat,

“Dan Kami wahyukan kepada Musa, ‘Lemparkanlah tongkatmu!’ Maka sekonyong- konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu, nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina.” (al-A’raaf [7]: 117-119)

Sebagaimana kita lihat dalam ayat tersebut, ketika disadari bahwa apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang sebelumnya telah mempraktikkan mantra pada orang lain, hanyalah ilusi semata. Mereka kehilangan semua kepercayaan. Sekarang ini pun, mereka yang berada di bawah pengaruh mantra sihir yang sama percaya pada pernyataan yang menggelikan ini, di bawah kedok sains yang menjijikkan. Mereka mengorbankan hidup mereka untuk membela dan melayaninya. Mereka juga akan dipermalukan ketika kebenaran yang nyata terungkap dan mantra sihir tersebut terhapus. Kenyataannya, Malcolm Muggeridge, seorang filsuf ateis dan pendukung teori evolusi, mengakui bahwa ia mengkhawatirkan hal itu,

Saya sendiri yakin bahwa teori evolusi, khususnya dalam tingkatan aplikasi, akan menjadi salah satu lelucon terbesar dalam buku-buku sejarah masa yang akan datang. Keturunan kita akan heran betapa aneh dan meragukannya sebuah hipotesis dapat diterima dengan mudahnya.”62

Masa depan itu tidak jauh. Sebaliknya, orang-orang akan melihat dengan segera bahwa “ketidaksengajaan” bukanlah Tuhan, dan masa depan akan melihat teori evolusi sebagai tipuan terburuk dan mantra sihir yang paling mengerikan di dunia. Mantra tersebut telah mulai terangkat dengan cepat dari bahu orang-orang di seluruh dunia. Banyak orang yang melihat wajah teori evolusi yang sebenarnya akan tertegun takjub bagaimana mereka dapat tertipu olehnya.

Mereka berkata, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi

Mahabijaksana.” (al-Baqarah [2]: 32)

Dalam dokumen Keikhlasan dalam Telaah Al-Qur`an (Halaman 72-75)