• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Exchange

Dalam dokumen TEORI SOSIOLOGI KLASIK dan modern (Halaman 117-123)

PARADIGMA SOSIOLOG

D. Paradigma Perilaku Sosial

2. Teori Exchange

Tokoh utama teori ini adalah George Homan, teori ini dibangun dengan maksud sebagai reaksi terhadap paradigma fakta sosial, yang menyerang ide Durkheim secara langsung dari tiga jurusan, yakni :

a) pandangan tentang emergence. Selama berlangsung interaksi timbul fenomena baru

yang tidak perlu proposisi baru pula untuk menerangkan sifat fenomena baru yang

timbul tersebut.

b) pandangan tentang psikologi. Sosiologi dewasa ini sudah berdiri sendiri lepas dari

pengaruh psikologi.

c. Metode penjelasan Durkheim. Fakta sosial tertentu selalu menjadi penyebab

fakta sosial yang lain yang perlu dijelaskan melalui pendekatan perilaku (behavioral), yang bersifat psikologi.

Keseluruhan materi Teori Exchange secara garis besarnya dapat dikembalikan pada 5 proposisi George Homan yaitu :

1. Jika tingkahlaku tingkahlaku atau kejadian yang sudah lewat dalam konteks stimulus

dan situasi tertentu memperoleh ganjaran, maka besar kemungkinan tingkahlaku atau

kejadian yang mempunyai hubungan dan stimulus dan situasi yang sama akan terjadi

atau dilakukan.

2. Menyangkut frekuensi ganjaran yang diterima. Makin sering dalam peristiwa tertentu

tingkahlaku seseorang memberikan ganjaran terhadap tingkahlaku orang lain, makin

sering pula orang lain itu mengulang tingkahlakunya itu.

3. Memberikan arti atau nilai pada tingkahlaku yang di arahkan oleh orang lain terhadap

aktor. Makin bernilai bagi seseorang sesuatu tingkahlaku orang lain yang ditujukan

kepadanya makin besar kemungkinan atau makin sering ia akan mengulangi

tingkahlakunya itu.

4. Makin sering orang menerima ganjaran atas tindakannya dari orang lain, makin

berkurang nilai dari setiap tindakan yang dilakukan berikutnya.

5. Makin dirugikan seseorang dalam dalam hubungannya dengan orang lain, makin

besar kemungkinan orang tersebut akan mengembangkan emosi.

Paradigma adalah pandangan fundamental tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter)disiplin tertentu. Paradigma adalah kesatuan konsensus yang terluas dalam satu disiplin yang membedakan antara komunitas ilmuwan (sub komunitas) yang satu dengan yang lain. Ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan paradigmatik dalam sosiologi ; 1) perbedaan pandangan pandangan filsafat yang mendasari pemikiran masing-masing sosiolog tentang pokok persoalan yang semestinya dipelajari sosilogi. 2) Akibat logis yang pertama, maka teori-teori yang dibangun dan dikembangkan masing-masing komunitas ilmuwan berbeda. 3) Metode yang dipakai untuk memahami dan menerangkan substansi disiplin inipun berbeda. Atas dasar perbedaan pandangan mengenai apa yang semestinya dipelajari dalam sosiologi itulah terdapat tiga paradigma sosiologi dewasa ini yaitu, paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial dan paradigma perilaku sosial.

Paradigma Fakta Sosial menempatkan fakta sosial menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi. Bahwa fakta sosial tidak dapat dipelajari dengan introspeksi melainkan harus diteliti secara empiris. Dalam penelitiannya penganut paradigma ini cenderung menggunakan metode interview dan kuesioner. Exemplar paradigma fakta social adalah karya Durkheim Suicide dan The Rule of Sociological Method.Dalam paradigma ini pokok persoalan yang menjadi pusat perhatian adalah fakta-fakta sosial yang pada garis besarnya terdiri atas dua tipe, masing-masing struktur sosial (social structure) dan pranata sosial (social institution). Teori yang tergabung dalam paradigma ini adalah teori fungsionalisme structural, teori konflik, teori system, dan sosiologi makro.

Paradigma Definisi Sosial menempatkan pokok persoalan sosiologi adalah proses pendefinisian sosial dan akibat-akibat dari suatu aksi serta interaksi sosial. Exemplar paradigma ini adalah karya Max Weber tentang tindakan sosial (social action) Paradigma Definisi Sosial secara pasti memandang manusia sebagai orang yang aktif menciptakan kehidupan sosialnya sendiri. Ada tiga teori yang termasuk dalam paradigma ini yaitu : teori aksi sosial, teori interaksionisme simbolik dan teori fenomenologi. Metode yang umum digunakan penganut paradigma definisi sosial ialah observasi.

Paradigma Perilaku Sosial menempatkan pokok persoalan sosiologi ialah perilaku dan perulangannya. Bagi paradigma ini perilaku sosial individu kurang sekali memiliki kebebasan. Ada dua toeri yang termasuk dalam paradigma ini yaitu teori sosiologi behavioral dan teori pertukaran (exchange theory). Paradigma Perilaku Sosial lebih banyak menggunakan metode eksprimen dalam penelitiannya.

LATIHAN

1. Jelaskan model perkembangan ilmu pengetahuan menurut Thomas Kuhn! 2. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan paradigmatik dalam

sosiologi!

3. Jelaskan Paradigma Fakta Sosial melalui eksemplar, teori-teori serta metode yang

dipergunakan.

4. Jelaskan perbedaan proposisi yang dikemukakan penganut teori struktural fungsional

dengan proposisi yang dikemukakan oleh penganut teori konflik sehingga menimbulkan pertentangan!

5. Sebutkan dan jelaskan 4 tipe tindakan sosial menurut Weber!

6. Tokoh pendekatan behaviorisme B.F. Skinner mengkritik obyek studi paradigma

fakta sosial dan definisi sosial bersifat mistis tidak konkrit relistis, Jelaskan maksudnya!

TUGAS

Buatlah makalah individu yang isinya mengkaji sebuah fenomena social yang adaa dalam masyarakat dengan menggunakan pisau analisa teori sosiologi yang kamu pahami!

DAFTAR PUSTAKA

Johnson, D.P., 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern I. Gramedia. Jakarta.

Laeyendecker, 1994. Tata Perubahan dan Ketimpangan. Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi. Gramedia. Jakarta.

M. Siahaan, Hotman. 1986. Pengantar Ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Erlangga. Jakarta.

Ritzer, George. 1991. Sosiologi Ilmu Paradigma Ganda, Rajawali. Jakarta.

Soekanto, Soerjono, 1985. Emile Durkheim. Aturan-Aturan Metode Sosiologis. Seri Pengenalan Sosiologi 2. Rajawali. Jakarta.

---, 1985. Max Weber. Konsep-Konsep Dasar Dalam Sosiologi. Seri Pengenalan Sosiologi I. Rajawali. Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik dan A.C. Van Der Leeden (Penyunting). 1986. Durkheim dan Pengantar Sosiologi Moralitas. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Bouman, P.J., 1956. Ilmu Masyarakat Umum. Terjemahan Sujono. Cetakan ke delapan. Yayasan Pembangunan. Jakarta.

De Haan, J. Bierens, 1953. Sosiologi Perkembangan dan Metode. Terjemahan Adnan Syamni. Yayasan Pembangunan. Jakarta.

Giddens, Anthony, 1986. Kapitalisme dan Teori Sosial Modern. Suatu Analisis Karya Tulis Marx, Durkheim dan Max Weber. UI Press. Jakarta.

Kinloch, Graham. 2005. Perkembangan Dan Paradigma Utama Teori Sosiologi. Pustaka Setia. Bandung

Laeyendecker, 1994. Tata Perubahan dan Ketimpangan. Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi. Gramedia. Jakarta.

Lavine, T.Z., 2002.Dari Socrates Ke Sartre: Petualangan Filsafat, Jendela. Yogyakarta

M. Siahaan, Hotman. 1986. Pengantar Ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Erlangga. Jakarta.

P. Johnson, Doyle, 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Dindonesiakan : Robert M.Z. Lawang. Gramedia. Jakarta

Ramli, Andi Muawiyah. 2000. Peta Pemikiran Karl Marx. LKLS. Yogyakarta.

Ritzer, George. 1991. Sosiologi Ilmu Paradigma Ganda, Rajawali. Jakarta.

Soekanto,Soerjono, 2002. Sosiologi Suatu Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekanto, Soerjono, 1985. Emile Durkheim. Aturan-Aturan Metode Sosiologis. Seri Pengenalan Sosiologi 2. Rajawali. Jakarta.

.---, 1985. Pengantar Konsep dan Teori Sosiologis. Unila Press. Lampung

---, 1985. Max Weber. Konsep-Konsep Dasar Dalam Sosiologi. Seri Pengenalan Sosiologi I. Rajawali. Jakarta.

Dalam dokumen TEORI SOSIOLOGI KLASIK dan modern (Halaman 117-123)

Dokumen terkait