• Tidak ada hasil yang ditemukan

F. Metode Penelitian

2.2 Teori Graf

A. Pengertian Graf

Berikut ini akan diberikan definisi dari graf.

Definisi 2.12 (Rosen, 2018)

Suatu graf 𝐺 terdiri dari 𝑉 dan 𝐸 (dinotasikan dengan 𝐺 = (𝑉, 𝐸) ) dimana V merupakan himpunan tak kosong titik V = {v1, v2, v3, … } dan E merupakan himpunan sisi E = {e1, e2, e3, … } dengan ei = (vjvk), dengan vj, vk∈ V. Selanjutnya anggota V disebut titik dan anggota E disebut sisi.

Banyaknya titik dari graf 𝐺 disebut order graf 𝐺 dan dinotasikan dengan |𝑉| = 𝑝 , sedangkan banyaknya sisi disebut ukuran graf 𝐺 dan dinotasikan dengan |𝐸| = π‘ž. Secara geometri, suatu titik dapat dinyatakan sebagai sebuah titik dan sisi dapat dinyatakan sebagai sebuah garis yang menghubungkan dua titik. Pada penelitian ini, graf yang digunakan adalah graf sederhana dan tak berarah yang selanjutnya disebut graf saja, sehingga sisi (vjvk) = (vkvj) dengan vj, vk∈ V.

Berikut ini akan diberikan contoh tentang suatu graf.

Contoh 2.11

Diberikan 𝑉 = {𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4} dan 𝐸 = {(𝑣1𝑣2), (𝑣2𝑣3), (𝑣3𝑣4), (𝑣1𝑣4), (𝑣1𝑣4)}, dari himpunan 𝑉 dan 𝐸 dapat digambar menjadi diagram sebagai berikut :

(a) Graf (Graf 𝐺 = (𝑉, 𝐸)) (b) Bukan Graf

𝑒3

𝑒2 𝑒1

𝑒4

𝑣1 𝑣2

𝑣3 𝑣4

𝑒5

πΊπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ 2.1 πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“ π‘‘π‘Žπ‘› π΅π‘’π‘˜π‘Žπ‘› πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“

Pada Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa gambar tersebut memiliki empat titik yang berarti memiliki himpunan tak kosong titik. Gambar tersebut juga memiliki lima sisi yang berarti memiliki himpunan sisi. Selain itu, setiap sisi memiliki ujung yaitu titik yang terkait dengannya. Oleh karena itu gambar tersebut memenuhi definisi 2.12, sehingga gambar tersebut dapat dikatakan sebagai graf. Sedangkan gambar 2.1 bukan merupakan graf karena |𝑉| = 0 dan

|𝐸| = 0 sehingga tidak memenuhi definisi 2.12.

B. Beberapa Istilah dalam Graf

Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan graf sehingga dalam bagian ini akan dijelaskan beberapa istilah yang terkait dengan graf. Berikut ini diberikan definisi tentang adjacent, incident, derajat sebuah titik, loop, sisi ganda, walk, trial, path.

Berikut ini akan diberikan definisi mengenai titik yang bertetangga atau berdampingan (adjacent).

Definisi 2.13 (Wilson, 2010)

Dua buah titik 𝑣1 dan 𝑣2 pada sebuah graf dikatakan bertetangga atau berdampingan (adjacent) jika terdapat sebuah sisi 𝑒1 yang menghubungkan keduanya (𝑒1 = (𝑣1𝑣2)).

Berikut akan diberikan contoh mengenai titik yang bertetangga atau berdampingan (adjacent).

Contoh 2.12

Diberikan graf seperti gambar dibawah ini.

Pada gambar 2.2, titik 𝑣1 dan 𝑣2 dapat dikatakan bertetangga karena memenuhi definisi 2.13 dimana terdapat sisi yang menghubungkan kedua

𝑣1

𝑣4 𝑣2

𝑣3 𝑒2 𝑒1

𝑒3 𝑒4

Gambar 2.2 Graf 𝐺1(𝑉, 𝐸)

titik tersebut. Selain itu terdapat titik 𝑣2 dan 𝑣3 yang memenuhi definisi 2.13 juga. Sedangkan titik 𝑣3 dan 𝑣4 bukan merupakan titik yang bertetangga karena tidak ada sisi yang menghubungkan keduanya.

Berikut ini akan diberikan definisi mengenai sisi yang bersinggungan (incident).

Definisi 2.14 (Wilson, 2010)

Sisi 𝑒1 dikatakan bersinggungan (incident) dengan titik 𝑣1 dan 𝑣2 jika 𝑒1 = (𝑣1𝑣2).

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai sisi yang bersinggungan (incident).

Contoh 2.13

Pada gambar 2.2, sisi 𝑒1 dan 𝑒2 bersinggungan (incident) dengan titik 𝑣1 dan 𝑣2. Sedangkan 𝑒3 tidak bersinggungan dengan 𝑣1.

Berikut ini akan diberikan definisi mengenai loop.

Definisi 2.15 (Wilson, 2010)

Loop adalah sisi yang menghubungkan sebuah titik 𝑣1 dengan dirinya sendiri yakni 𝑣1.

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai loop.

Contoh 2.14

Pada gambar 2.2, sisi 𝑒4 merupakan loop karena memenuhi definisi 2.15 dimana titik-titik ujung dari sisi 𝑒4 merupakan titik yang sama, yakni 𝑣3.

Selanjutnya akan diberikan definisi mengenai derajat sebuah titik (degree).

Definisi 2.16 (Wilson, 2010)

Derajat (deg(𝑣)) sebuah titik v adalah bilangan yang menyatakan jumlah sisi yang bersinggungan dengan v dan sisi suatu loop dihitung dua kali.

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai derajat sebuah titik (degree).

Contoh 2.15 sehingga titik 𝑣4 disebut titik terisolasi (isolated vertex).

Selanjutnya akan diberikan definisi dari sisi ganda.

Definisi 2.17 (Siang, 2011)

Sebarang dua sisi berbeda yakni 𝑒𝑖 dan 𝑒𝑗 dengan 𝑖 β‰  𝑗 yang dihubungkan dengan titik ujung yang sama disebut sisi ganda.

Berikut ini akan diberikan contoh menegenai sisi ganda.

Contoh 2.16

Pada gambar 2.3, sisi 𝑒5 dan 𝑒6 merupakan sisi ganda karena memiliki titik ujung yang sama yakni titik 𝑣1 dan 𝑣4 sehingga memenuhi definisi 2.17

Selanjutnya akan diberikan definisi mengenai perjalanan (walk) dalam graf.

Definisi 2.18 (Wallis, 2001)

Perjalanan (walk) dalam graf G adalah barisan berhingga yang terdiri atas titik-titik dan sisi-sisi yang bergantian, dimana setiap sisi bersinggungan dengan titik terdekat, dengan diawali dan diakhiri pada suatu titik.

Walk disebut perjalanan tertutup jika titik awal sama dengan titik akhir.

Dalam hal lain disebut perjalanan terbuka.

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai perjalanan (walk) dalam suatu graf mencakup perjalanan terbuka dan tertutup.

Contoh 2.17

πΊπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ 2.4 πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“ 𝐺3

Pada Graf 𝐺3 terdapat walk yaitu 𝑣1, 𝑒1, 𝑣2, 𝑒2, 𝑣3, 𝑒3, 𝑣4, 𝑒4, 𝑣4 yang dapat disebut juga perjalanan terbuka. Sedangkan perjalanan tertutup adalah 𝑣1, 𝑒7, 𝑣5, 𝑒6, 𝑣6, 𝑒8, 𝑣1.

Berikut ini akan diberikan definisi mengenai trail, path dan panjang lintasan.

Definisi 2.19 (Wallis, 2001)

Suatu walk yang tiap sisinya berbeda disebut trail. Dan suatu trail yang tiap titiknya berbeda disebut lintasan (path). Panjang lintasan adalah banyak sisi dalam lintasan tersebut.

Berikut ini akan diberikan definisi mengenai graf terhubung (connected graph).

Definisi 2.20 (Wilson, 2010)

Misalkan 𝐺 adalah suatu graf. Graf 𝐺 dikatakan terhubung (connected) jika untuk setiap dua titik 𝑣𝑖 dan 𝑣𝑗 dimana 𝑣𝑖 β‰  𝑣𝑗 pada 𝐺 memiliki path yang menghubungkan kedua titik tersebut. Graf 𝐺 disebut graf tak terhubung (disconnected) jika ada pasangan titik di 𝐺 yang tidak

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai graf terhubung (connected graph).

Contoh 2.19

Graf 𝐺4 Graf 𝐺5

πΊπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ 2.5 πΊπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“ 𝐺4 π‘‘π‘Žπ‘› πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“ 𝐺5

Graf 𝐺4 pada Gambar 2.5 merupakan graf tak terhubung karena tidak memenuhi definisi 2.20 dimana terdapat titik 𝑣5 yang tidak memiliki sisi yang menghubungkannya dengan titik yang lainnya yaitu 𝑣1, 𝑣2, 𝑣3, 𝑣4. Sedangkan pada graf 𝐺5 setiap pasangan titik memiliki path yang menghubungkan kedua sisi tersebut.

Berikut ini akan dijelaskan definisi mengenai sirkuit atau cycle.

Definisi 2.21 (Wilson, 2010)

Sirkuit atau cycle adalah suatu lintasan tertutup. Sirkuit dengan panjang k disebut Sirkuit-k atau k-Cycle.

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai sirkuit atau cycle.

Contoh 2.20

Pada Gambar 2.5, Graf 𝐺4 memiliki cycle yaitu 𝑣1, 𝑒1, 𝑣2, 𝑒2, 𝑣3, 𝑒3, 𝑣4, 𝑒4, 𝑣1.

C. Jenis-Jenis Graf

Pada dasarnya graf dibedakan menjadi beberapa macam menurut sifat-sifatnya. Pengelompokkan graf dapat dipandang berdasarkan jenis sisinya, ada tidaknya loop atau sisi ganda dan berdasarkan banyaknya titik.

Berikut ini diberikan definisi dan contoh dari jenis-jenis graf berdasarkan sifatnya masing-masing.

Graf dibedakan menjadi dua berdasarkan jenis sisinya, yaitu : 1. Graf berarah (directed graph)

Rosen (2018) menjelaskan bahwa graf berarah atau biasa disebut digraf terdiri dari himpunan titik 𝑉 dan himpunan sisi 𝐸 yang terdiri dari pasangan terurut elemen 𝑉. Pada graf berarah, sisi dilambangkan dengan 𝑒𝑖 = (π‘£π‘—π‘£π‘˜) dimana 𝑒𝑖 ∈ 𝐸 dan 𝑣𝑗, π‘£π‘˜ ∈ 𝑉 . Sisi (π‘£π‘—π‘£π‘˜) dan (π‘£π‘˜π‘£π‘—) menyatakan dua sisi yang berbeda.

2. Graf tak berarah (undirected graph)

Graf tak berarah atau biasa disebut graf saja merupakan graf yang sisinya tidak memiliki orientasi arah. Pada graf tak berarah, sisinya dilambangkan dengan 𝑒𝑖 = (π‘£π‘—π‘£π‘˜) dimana 𝑒𝑖 ∈ 𝐸 dan 𝑣𝑗, π‘£π‘˜ ∈ 𝑉 dengan sisi (π‘£π‘—π‘£π‘˜) dan (π‘£π‘˜π‘£π‘—) menyatakan dua sisi yang sama. (Siang, 2011)

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai graf berarah dan graf tidak berarah

Contoh 2.21

Graf 𝐺6 Graf 𝐺7

πΊπ‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘Ÿ 2.6 πΊπ‘Ÿπ‘Žπ‘“ 𝐺6 π‘‘π‘Žπ‘› 𝐺7

Pada gambar 2.6, Graf 𝐺6 merupakan graf tak berarah dan graf 𝐺7 adalah graf berarah.

Selanjutnya graf dapat juga dibedakan berdasarkan ada tidaknya loop atau sisi ganda menjadi dua jenis, yaitu :

1. Graf sederhana (simple graph)

Suatu graf yang tidak memiliki loop maupun sisi ganda merupakan graf sederhana (Rosen, 2018).

2. Graf tak sederhana (unsimple graph)

Suatu graf yang memiliki loop atau sisi ganda merupakan graf tak sederhana. Terdapat dua macam graf tak sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan graf semu (pseudograph). Graf ganda merupakan graf yang memiliki sisi ganda sedangkan graf semu adalah graf yang memiliki sisi ganda dan loop (Rosen, 2018).

Berikut ini akan disajikan contoh graf sederhana dan graf tak sederhana termasuk graf ganda dan graf semu.

Contoh 2.22

Graf 𝐺8 Graf 𝐺9 Graf 𝐺10

Gambar 2.7 Graf 𝐺8, Graf 𝐺9, Graf 𝐺10

Pada Gambar 2.7 di atas Graf 𝐺8 merupakan graf sederhana, Graf 𝐺9 merupakan graf ganda, dan Graf 𝐺10 merupakan graf semu.

Graf juga dapat dikelompokkan menjadi dua jenis berdasarkan banyak titik pada graf tersebut, yaitu :

1. Graf berhingga (finite graph)

Graf berhingga merupakan suatu graf yang memiliki jumlah titik dan sisi yang berhingga. Graf berhingga yang memiliki satu titik tanpa sisi (titik tunggal) disebut sebagai graf trivial.

2. Graf tak berhingga (infinite graph)

Graf tak berhingga merupakan graf yang banyak titiknya tidak berhingga.

Berikut ini akan diberikan contoh graf berhingga dan graf tak berhingga.

𝑣1 𝑣2

𝑣3

𝑣4

𝑣1 𝑣2

𝑣3

𝑣4

𝑣1 𝑣2

𝑣3 𝑣4

Contoh 2.23

Gambar 2.8 Graf 𝐺11

Pada Gambar 2.7 Graf 𝐺8, 𝐺9 dan 𝐺10 merupakan contoh dari graf berhingga, sedangkan graf 𝐺11 pada Gambar 2.8 merupakan graf tak berhingga.

Selanjutnya akan dipaparkan beberapa jenis graf khusus beserta contoh dari masing-masing jenis.

1. Graf lengkap (complete graph)

Graf lengkap adalah graf sederhana yang tiap pasangan titik yang berbeda saling bertetangga. Graf lengkap disimbolkan dengan 𝐾𝑛 dimana n adalah banyak titik yang dimilikki graf tersebut. Graf 𝐾𝑛 memiliki sebanyak 1

2𝑛(𝑛 βˆ’ 1) sisi. Berikut ini akan diberikan contoh graf lengkap (Wilson, 2010).

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai graf lengkap.

Contoh 2.24

Gambar 2.9 Graf 𝐾4 dan 𝐾5

Pada Gambar 2.9 Graf 𝐾4 dan 𝐾5 adalah graf lengkap karena setiap pasang titiknya yang berbeda saling bertetangga.

2. Graf sikel (cycle graph)

Graf sikel adalah graf terhubung yang setiap titiknya berderajat dua.

Simbol dari graf sikel dengan n titik adalah 𝐢𝑛(Wilson, 2010).

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai graf sikel.

…

…

…

…

…

…

… … …

… … …

Contoh 2.25

Gambar 2.10 Graf 𝐺12

Pada Gambar 2.10 Graf 𝐺12 merupakan contoh dari graf cycle.

3. Graf Corona

Diberikan dua graf 𝐺 dengan order 𝑝 dan 𝐻 , operasi sederhana antara 𝐺 dengan 𝐻 disebut corona dan dinotasikan dengan 𝐺 βŠ™ 𝐻 . Corona 𝐺 dengan 𝐻 diperoleh dengan mengambil satu graf 𝐺 dan 𝑝 graf 𝐻 yang kemudian setiap titik salinan 𝐻 adjacent satu persatu ke titik salinan 𝐺 (Frucht dan Harary, 1970).

Salah satu contoh dari corona adalah graf mahkota yang mengoperasikan graf sikel dengan graf 𝐾1 (𝐢𝑛 βŠ™ π‘šπΎ1). Berikut ini akan diberikan contoh mengenai graf mahkota.

Contoh 2.26

Gambar 2.11 Graf 𝐢4βŠ™ 4𝐾1

Graf mahkota sering di sebut dalam penelitian lain sebagai graf sikel dengan tambahan 𝑛 anting atau graf sun. Dalam penelitian ini, akan digunakan istilah graf sun.

4. Graf Birpartit (bipartite graph)

Graf sederhana 𝐺 disebut graf bipartit jika himpunan 𝑉 dapat dipartisi menjadi dua himpunan terpisah 𝑉1 dan 𝑉2 sedemikian hingga setiap sisi dalam graf menghubungkan titik di 𝑉1 dan 𝑉2. (Rosen, 2018)

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai graf bipartit.

Contoh 2.27

Gambar 2.12 Graf bipartit

5. Graf Bipartit Lengkap (complete bipartit graph)

Graf bipartit lengkap adalah graf bipartit dengan setiap titik di 𝑉1 bertetangga dengan setiap titik di 𝑉2. Graf bipartit lengkap atau πΎπ‘Ÿ,𝑠 memiliki π‘Ÿ + 𝑠 titik dan π‘Ÿπ‘  sisi (Wilson, 2010).

Berikut ini akan diberikan contoh mengenai graf bipartit lengkap.

Contoh 2.28

Gambar 2.13 Graf bipartit lengkap (𝐾2,3)

Dokumen terkait