• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata “teori” berasal dari bahasa Yunani yang artinya “melihat” atau “memperhatikan”9

9

Mohtar Mas’oed.1990.Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi.Jakarta. LP3ES. Hal

. Dari pengertian ini bisa dikatakan secara mudah bahwa teori adalah suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi. Jadi teori adalah mendeskripsikan dan dan menjelaskan penyebab hal iu terjadi dan mungkin juga meramalkan kemungkinan berulangnya kejadian itu di masa depan.

Menurut Mccain dan Segal Teori adalah serangkaian statemen yang saling berkaitan ... (yang terdiri ) : 1. Kalimat-kalimat yang memperkenalkan istilah-istilah yang merujuk pada konsep-konsep dasar teori itu.; 2. Kalimat-kalimat yang menghubungkan konsep-konsep dasar teori itu; 3. Kalimat-kalimat yang menghubungkan beberapa statemen teoritis itu dengan sekumpulan kemungkinan objek pengamatan empiris (yaitu hipotesa)10

Analisis wacana kritis adalah sebuah upaya atau proses (penguraian) untuk memberi penjelasan dari sebuah teks (realitas sosial) yang mau atau sedang dikaji oleh seseorang atau kelompok dominan yang kecenderungannya mempunyai tujuan tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Artinya dalam sebuah konteks harus disadari akan adanya yang terbentuk nantinya disadari telah dipengaruhi oleh si penulis dari berbagai faktor. Selain itu harus disadari pula

Teori dan Konsep adalah dua hal yang saling berkaitan untuk membantu penulis dalam menganalisis penelitian ini. Wacana dan teks yang terdapat dalam film dapat dipahami sebagai suatu orientassi yang mendominasi lewat penyusunan data, fakta, dan wacana dalam film. Analisis wacana kritis untuk film The Interview adalah sebuah upaya atau proses untuk memberi penjelasan dari sebuah teks (realitas sosial)

Analisis Wacana Kritis

bahwa dibalik wacana itu terdapat makna dan citra yang diinginkan serta kepentingan yang sedang diperjuangkan.11

Analisis Wacana Kritis memusatkan perhatian pada struktur kebahasaan

dan bagaimana pengaruhnya dalam pemaknaan khayalak dan gagasan ini agak berbeda dengan Sarah Mills dengan model analisis wacana kritis lainnya. Sarah Mills lebih melihat kepada bagaimana posisi-posisi aktor ditampilkan dalam teks. Posisi-posisi dalam arti siapa yang menjadi subjek penceritaan dan siapa yang menjadi objek penceritaan akan menentukan bagaimana struktur teks dan bagaimana diperlakukan dalam teks secara keseluruhan. Selain itu, Sarah Mills juga memusatkan perhatian kepada bagaimana pembaca dan penulis ditampilkan dalam teks. Penempatan pembaca mengidentifikasi dan menempatkan dirinya dalam penceritaan teks.

Analisis wacana yang dimaksud disini adalah upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subjek (penulis) yang mengemukakan suatu pernyataan.

12

11

Darma Aliah Yoce.2009.Analisis wacana Kritis.Bandung. Yrama widya.hal.49 12

Eryanto.2008.Analisis wacana Pengantar Analisis Teks Media.Yogyakarta. PT. LkiS Pelangi Aksara Yogyakarta. Hal 200

Tingkat Yang Ingin Dilihat

Posisi Subjek-Objek Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa peristiwa itu dilihat. Siapa yang diposisikan sebagai pencerita (subjek) dan siapa yang menjadi objek yang diceritakan. Apakah masing-masing aktor dan kelompok sosial mempunyai kesempatan untuk menampilkan dirinya sendiri, gagasannya ataukah kehadirannya, gagasannya ditampilkan oleh kelompok/orang lain.

Posisi Penulis-Pembaca Bagaimana posisi pembaca ditampilkan dalam teks. Bagaimana pembaca memposisikan dirinya dalam teks yang ditampilkan. Kepada kelompok manakah pembaca mengidentifikasi dirinya.

Gambar 1.113

Berdasarkan analisis wacana kritis Sara Mills mempermudah penulis untuk masuk ke analisis selanjutnya yaitu propaganda. Berdasarkan judul penelitian yang penulis analisis propaganda adalah hal utama yang akan menjadi pembahasan penting dalam penelitian ini.

Propaganda

Propaganda seringkali dihubungkan dengan suatu kegiatan yang mengabaikan nilai-nilai objektivitas, sehingga propaganda dianggap sebagai suatu kegiatan yang tidak berlandaskan kepada kebenaran (truth). Anggapan semacam ini sebagai anggapan yang ekstrem, karena memperhatikan propaganda hanya dari sudut pandang yang negatif saja. Nilai objektivitas yang absolut atau mutlak, sesungguhya tidak mungkin ada dalam kegiatan yang bersifat psikologis. Objektivitas hanyalah akan dapat diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang bersifat eksakta. Masalah objektivitas dan subjektivitas sesungguhnya masalah penilaian yang bersifat relatif.sesuatu hal kita anggap objektif sepanjang hal tersebut menguntungkan bagi kita. Akan tetapi, jika hal tersebut merugikan kepentingan, maka akan dianggap sebagai sesuatu yang tidak benar atau subjektif.

Pengertian Propaganda Menurut Qualter

“Propaganda is the deliberate attempt by some individual or group to form, control or alter the attitudes of other groups by use of the instruments of communication intention that any given situation reaction of thus so influent will be that desired by the propagandiest”.

Artinya Propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja oleh beberapa individu atau kelompok untuk membentuk

mengawasi atau mengubah sikap dari kelompok kelompok lain dengan menggunakan media komunikasi dengan tujuan bahwa pada setiap situasi yang tersedia, reaksi dari mereka yang dipengaruhi akan seperti yang diinginkan oleh si Propagandis14

Artinya propaganda adalah suatu usaha yang bersifat konsisten dan terus menerus untuk menciptakan atau membentuk peristiwa-peristiwa guna mempengaruhi hubungan publik terhadap suatu usaha atau kelompok

Menurut Barnay’s “Modren Propaganda is a consistent enduring effort to create or shape events to influence the relation of the public to enterprise idea or group”.

15

Menurut Couloumbis dan Wolfe, propaganda adalah usaha sistematis yang bertujuan untuk membentuk atau mengubah sikap, pendapat dan tindakan suatu kelompok yang menjadi sasarannya melalui simbol-simbol verbal, tulisan dan perilaku dengan menggunakan media seperti nuku-buku, pamflet, ceramah, radio, televisi dan lain-lainnya.16

14

Santoso Sastropoetro.1991.Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa.Bandung.Penerbit Alumni. Hal.31

15Ibid hal.30 16

Propaganda merupakan kegiatan persuasif untuk mempengaruhi seseorang atau orang banyak dalam bentuk kelompok atau badan, dalam kehidupan masyarakat atau negara dengan dasar-dasar psikologis agar menerima sesuatu hal, ide, gagasan, ideologi, hasil penemuan baru, konsep-konsep politik atau sesuatu hal yang belum diterima dan belum dianggap bermanfaat untuk kemudian bertingkah laku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh yang melakukan kegiatan propaganda.17

Dengan demikian kegiatan propaganda menjauhi sifat-sifat kekerasan, penyuapan, boikot dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat paksaan. Propaganda hanya mendasarkan pada kegiatan yang bersifat persuasif atas dasar faktor psikologis.

Dalam propaganda kita harus mendapatkan sasaran yang dituju. Lalu, untuk mendapatkan perhatian sebagaimana dikehendaki, yang melakukan propaganda harus dapat meletakkan dasar hubungan antara dirinya dengan sasarannya menurut kepentingan, pandangan hidupnya atau dalam cakupan yang lebih besar lagi dapat kita lihat berdasarkan ideologi yang dianut. Dalam sebuah rancangan pembuatan propaganda adanya perbedaan antara si pembuat dan objek propaganda. Hal ini sama halnya dengan film The Interview yang akan peneliti teliti, dimana peneliti melihat adanya propaganda yang tersirat dalam film ini. Mengingat perbedaan kedua ideologi negara Korea Utara dan Amerika serikat sebagai penghasil film. Kita patut curiga atas hal ini.

Menurut Hitler dalam bukunya “Mein Kamp”, mengatakan bahwa suatu kebohongan yang cukup besar dan sering diulang-ulang, kebohongan tersebut akan dipercayai oleh orang banyak setidak-tidaknya untuk sebagian. Hitler percaya bahwa kebanyakan orang tidak memiliki daya imajinasi buat memahami bahwa pernyataan-pernyataan yang diulang-ulang tidak sepenuhnya benar.18

4. Unsur-unsur pengaruh perang dunia kedua masih mempengaruhi kita dimana dalam masa itu propaganda digunakan semata-mata untuk mencapai tujuan

Lalu berdasarkan pengertian dari para ahli mengenai propaganda penulis akhirnya menarik kesimpulan bahwa propaganda adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau suatu kelompok untuk membentuk opini publik yang dilakukan baik melalui media massa, media elektronik dll. Hal ini diperlukan untuk membentuk pemikiran baru yang ada dalam masyarakat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Faktor-Faktor yang Memburukkan Propaganda

Pandangan yang kurang menyenangkan terhadap propaganda ini disebabkan antara lain:

5. berakhirnya perang dunia kedua propaganda tetap digunakan oleh negara- negara yang melakukan perang dingin sedangkan cara-cara yang digunakan tidak jauh berbeda dengan cara waktu perang dunia kedua

6. Propaganda sering dihubungkan dengan kegiatan yang meninggalkan obyektifitas. Pada dasarnya objektifitas yang mutlak itu tidak ada. Jangan hendaknya subjektifitas didentikkan dengan ketidakjujuran sebab subjektivitas disini berarti memihak kepada kepentingan.19

Ciri Karateristik Propaganda di negara Komunis dan Liberal

Propaganda Komunis

Ajaran Komunis mempunyai ciri-ciri yang hampir mirip diengan ajaran Fasis, hanya ada beberapa ciri yang tidak terdapat dalam ideologi Fasis. Ciri-ciri ajaran Komunis, sebagai berikut :

a. Distrust of God (tidak mempercayai Tuhan)

b. Distrust of other reason (tidak mempercayai pikiran orang

lain)

c. Denial of human equality (penyangkalan terhadap

persamaan manusia)

d. Code of Behaviour on Violance (etika tingkah laku

didasarkan atas kekerasan) e. Imperialisme bentuk baru

f. Economy Interpretation of History (interpretasi ekonomi

terhadap sejarah)

g. Central Economic System (sistem ekonomi yang

disentralisasi)

h. Dictatorial Management (diktatoris manajemen)

i. Goverment by the few (pemerintahan yang oleh sedikit)

j. Denial of Declaration of Human Right (tidak mengakui

pernyataan adanya hak-hak manusia)

k. Opotition to International Law and Order (penentangan

terhadap hukum dan ketertiban internasional20

Ciri-ciri tersebut memiliki dampak yang efektif terhadap sistem politik dan sistem komunikasi yang berlangsung di negara-negara yang menganut ajaran komunis. Demikian pula dalam kegiatan propaganda lebih besar dilaksanakan dan dikuasai partai politik, karena partai politik mempunyai kedudukan yang monopolistik dalam segala bidang kehidupan negara. Propaganda Komunis ditujukan pada perubahan masyarakat yang terbelakang (backward) menjadi masyarakat berdasarkan ideologi dan konsep komunis. Perombakan masyarakat secara radikal diarahkan dan dibimbing secara ketat.

Dalam hal ini, partai merupakan sarana yang bertindak sebagai sarana penggerak utama (Premovers) masyarakat ke arah tercapai dan terbentuknya masyarakat komunis.

• Propaganda di Negara Liberal

Negara Liberal seperti Amerika Serikat selalu menghargai terhadap hakikat individu dan hak asasi manusia. Hal ini bersumber “Declaration of

Independency” dan “Konstitusi Amerika Serikat”. Ajaran liberal melihat masyarakat lebih daripada negara, karena negara hanyalah sebagai “suplementer” saja dan masyarakat mempunyai kebebasan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Ciri-ciri ajaran liberal adalah sebagai berikut:

a. Trust in God As The Creator, yaitu percaya kepada Tuhan sebagai

pencipta alam semesta

b. Mengakui terhadap persamaan dasar semua manusia (basic human equality). Hal ini sebagai refleksi dari pengakuan terhadap Tuhan dimana manusia dilahirkan mempunyai kesempatan yang sama sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing masing individu (equality of Oppurtunity).

c. Mengakui dan menghargai pemikiran orang lain (Trust of Other reason). Dalam hal ini setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, baik bidang politik, ekonomi, dan bidang sosial maupun bidang kehidupan lainnya.

d. Pemerintahan berdasarkan hukum (Rule Of Law). Penyelenggara pemerintahan harus dapat melindungi hak-hak warga negara sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang dikeluarkan untuk itu..

e. Memperhatikan kepentingan individu dimana hak-hak perorangan menempati tempat utama, individu individu diberikan kebebasan

untuk mengejar kebahagiaan dan mengejar status sosial atau prestasi atau kemampuannya.21

Ciri-ciri ini sebagai kebalikan dari ajaran Komunis, yang membatasi seluruh hak-hak individu dan menunjukkan dominasi partai di atas segala- galanya. Dengan demikian, propaganda perang tidak memperdulikan nilai humaniora dan norma-norma yang berlaku, karena setiap upaya yang dilakukan hanyalah bertujuan menghancurkan mental musuh dan mempengaruhi opini masyarakat negara lawan.

Upaya yang dilakukan Amerika Serikat dalam memperkuat propagandanya tidak hanya dengan kata-kata saja tapi dilakukan dalam bentuk bantuan-bantuan terhadap negara yang sedang berkembang. Demikian propaganda Amerika Serikat selalu ditujukan dalam upaya menghalangi tersebarnya ideologi komunis.

Ciri-Ciri dan Teknik Propaganda

Para ilmuwan memberikan ciri-ciri dan teknik propaganda dari mulai yang sederhana sampai kepada yang bersifat kompleks dan rumit yang dapat kita jumpai dalam berbagai bentuk kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari segi bentuknya, maka propaganda dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk yaitu :

a. Revealed Propaganda, yaitu kegiatan propaganda yang sifatnya terbuka yang berarti sumber dan tujuan dari propaganda tersebut dapat diketahui secara jelas:

b. Concealed Propaganda, yaitu kegiatan propaganda yang tidak

menyatakan sumbernya secara terang-terangan biasanya hanya terdapat dalam bentuk desas-desus baik itu humor ataupun gosip.

c. Delayed-Revealed Propaganda, yaitu suatu kegiatan propaganda

yang pada mulanya menyembunyikan sumber dan tujuannya, akan tetapi kemudian dilancarkan secara terang-terangan, terutama apabila kondisi telah menguntungkan atau cukup matang untuk diadakan propaganda secara terang-terangan. 22 Peninjauan propaganda dari segi misi dan operasionalnya, maka propaganda dapat digolongkan dalam jenis-jenis:

a. Defensive Propaganda yaitu propaganda yang diusahakan

untuk menciptakan iklim yang Favourable dan Acceptable dalam rangka mempertahankan suatu kepentingan.

b. Offensive Propaganda, yaitu propaganda yang dilancarkan

untuk menyerang kepentingan pihak-pihak lain sehingga dapat mengacaukan posisi untuk kemudian memaksakan kondisi yang diinginkan.

c. Counter Propaganda, yaitu propaganda yang dijalankan untuk menentang, menolak, atau meniadakan pengaruh dan akses-akses yang diakibatkan oleh propaganda lawan. 23 Tinjauan tersebut secara terperinci dikemukakan oleh Drs. Roekomy Garniwa24

Teknik Propaganda menurut Emory S. Bogardus,. Emory S. Bogardus adalah seorang Sosiolog terkenal mencatat tidak kurang dari 14 buah teknik Propaganda, dan untuk melengkapi bahan perbandingan, kiranya ada baiknya jika di bawah ini dikemukakan pula hasil pengamatannya dengan singkat

Teknik Propaganda

25

a. Unguarded Anthuasiasm

.

Antusiasme yang berlebih-lebihan biasanya secara tidak sengaja menimbulkan kegiatan-kegiatan Propaganda. Seseorang yang antusias mempunyai sesuatu ide atau sesuatu proyek pada umumnya suka buta terhadap kelemahan ide atau proyek tersebut, dan karena besarnya keinginan.

23

James E. Combes dan Nimmo.Propaganda Baru Kediktatoran Perundingan Dalam Politik Masa Kini.Bandung.PT Remaja Rosdakarya.1983 Hal 152

b. Sentiment

Merupakan emosi dari propagandis di dalam melancarkan kegiatan propagandanya. Tentang emosi seorang propagandis bisa dilihat dari materi yang dilancarkan, baik melalui media massa maupun yang disampaikan secara lisan, sentimen merupakan salah satu aspek dari kehidupan manusia yang mudah sekali digunakan dalam propaganda. Sentimen dan emosi merupakan dua perkataan yang sulit untuk dibedakan karena keduanya sangat erat hubungannya satu dengan yang lain.

c. An Intolerant air or Tone

Merupakan kegiatan propaganda yang disampaikan oleh sesorang (biasanya propagandis yang kontra propaganda) yang mengemukakan propagandanya secara terang-terangan dan dilancarkan dengan membabi buta.

d. The Use of Generalities Applied to Particulars

Adalah kebiasaan dari kebiasaan dari sebagian penduduk yang dikemukakan seakan-akan sebagai kebiasaan dari penduduk keseluruhan.

e. Wholesale Condemnation

Adalah kutukan yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu atau hal-hal yang menunjukkan bahwa seseorang melihat sesuatu hanya dari sudutnya sendiri. Di dalam klasifikasi ini ialah apa yang diteliti oleh IOPA, yaitu name calling.

f. The Use of Pressure

Berarti tekanan dengan berbagai cara yang digunakan dengan pressure group terhadap para pembuat undang-undang untuk menyaingi dan melindungi kepentingannya. Tindakan pressure group dinyatakan dengan intimidasi untuk memperkuat posisi di dalam masyarakat dan gerakan- gerakan di bawah tanah, ini digunakan sebagai landasan dalam kegiatan propaganda

g. Reputable Mounthpiece

Yaitu mengemukakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, kita sering melihat dan mendengar sanjungan terhadap seorang pemimpin akan tetapi secara tulus.

h. Insinuation

Adalah cara berpropaganda dengan membesar-besarkan desas-desus terutama sekali yang menyangkut kehormatan seorang pemimpin.

i. Concealment of Sources

Adalah cara seseorang propagandis menyatakan segala tindakannya atas nama rakyat/pembela rakyat. Tetapi tindakannya ini tidak didasarkan pada sumber yang jelas.

Adalah memilih pandangan-pandangan dari pihak lawan, tetapi yang diambil hanya bagian yang lemah saja untuk selanjutnya dikupas dengan dasar argumen yang telah disediakan oleh pihak lawan.

k. Artistic Inconsistency

Banyak digunakan dalam kegiatan advertensi, disini digunakan gambar wanita cantik kemudian dengan latar belakang pemandangan/barang-barang yang diiklankan.

l. The Non-Sequitur Argument

Adalah puji-pujian yang dilancarkan oleh propagandis untuk menentang suatu kebijaksanaan di dalam kegiatan diplomasi tidak jarang diplomat-diplomat melakukan pujian suatu rencana/kebijaksanaan suatu pemerintahan, akan tetapi kemudian sesudah dia mengadakan diskusi dengan kelompoknya yang menentang rencana yang dikemukakan.

m. The Doctoring of Facts

Yaitu dengan mengubah fakta yang terdapat di dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga tidak diketahui rupanya. Bisa digunakan dalam kegiatan iklan.

n. The Opposition is Led to Asume

Adalah kegiatan yang digunakan pada waktu kampanye seorang calon yang tangguh dipancing-pancing untuk berbuat sesuatu perbuatan yang tercela, bila hal ini dilakukan kemudian didesas-desuskan sambil dibumbui. Di dalam suatu peperangan para penguasa bisa menumbuhkan kekacauan-kekacauan atau kesulitan-kesulitan di bidang ekonomi kemudian kesalahan tersebut dilemparkan kepada pihak-pihak tertentu.

Analisis wacana kritis dan propaganda disini dikontekskan sebagai teori dan konsep yang akan dipergunakan menganalisis propaganda Amerika Serikat terhadap Korea Utara.Analisis wacana kritis yang berkaitan dengan ideologi, kekuasaan, dan praktis sosial dalam film dan akan membantu penulis dalam menganalisis wacana dan teks yang terdapat dalam film, sehingga pada analisis propaganda penulis mendapatkan gambaran jelas maksud dari film ini.

Dokumen terkait