• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.5.5 Teori Strategi Politik

Pengertian strategi berasal dari bidang militer. Pemikiran strategis senantiasa dibutuhkan apabila sekelompok besar orang yang perlu dipimpin dan oleh karena itu membutuhkan orientasi. Hingga awal industrialisasi pengertian strategi hampir hanya terbatas pada makna militer. Baru sesudah itu kepemimpinan atas sejumlah besar orang diperlukan juga di bidang ekonomi. Sejak itu pengertian strategi memperoleh perluasan makna. Setelah itu terciptalah strategi perluasan yang diperlukan ke dalam kepemimpinan terencana atas orang-orang dalam suatu perusahaan. Sedikit demi sedikit pengertian strategi makin diperluas ke berbagai aspek masyarakat. Tentu saja pengertian ini juga diperluas ke bidang politik, karena pergerakan massa dalam jumlah besar atau anggota partai politik dan organisasi untuk mencapai suatu tujuan juga berlaku dalam bidang ini.

Meskipun strategi bisnis merupakan ilmu yang relatif baru, banyak konsep dan teori dalam ilmu ini berasal dari strategi militer. Strategi militer ini ada yangberasal dari zaman Julius Caesar dan Alexander Agung, dan bahkan sampai

pada tulisan yang dibuat oleh Sun Tzu sekitar tahun 360 sebelum Masehi. Sementara, kata strategi berasal dari Yunani yaitu strategos, yang terbentuk dari kata statos yang berarti militer dan - ag yang berarti memimpin. Seiring berjalannya waktu, pengertian strategi makin diperhalus dan disesuaikan dengan kepentingan militer, tetapi kemudian juga disesuaikan dengan kepentingan bisnis dan politik.

Strategi menurut Arnold Steinberg adalah rencana untuk tindakan, penyusunan dan pelaksanaan strategi mempengaruhi sukses atau gagalnya strategi pada akhirnya. Menurut Carl Von Clausewitz perbedaan antara taktik dan strategi yaitu : taktik adalah seni menggunakan kekuatan senjata dalam pertempuran untuk memenangkan peperangan dan bertujuan mencapai perdamaian. Rencana jangka tersebut adalah strategi. Dalam strategi ini tujuan jangka pendek dicapai melalui taktik. Namun tanpa strategi, taktik tidak ada gunanya. Jadi strategi adalah rencana untuk tindakan. Sedangkan penyusunan dan pelaksanaan strategi mempengaruhi sukses atau gagalnya strategi pada akhirnya.22

Sementara pandangan strategi menurut Donald C. Hambrick dan James W. Fredrickson, strategi adalah pusat, integrasi konsep yang beorientasi secara eksternal bagaimana perusahaan mencapai tujuannya.23 Von Clausewitz menjelaskan bahwa tujuan strategi bukanlah merupakan kemenangan yang nampak di permukaan, melainkan kedamaian yang terletak di belakangnya. Perencanaan ini sangatlah penting bagi perencanaan strategi politik. Jadi yang terpenting di sini adalah mengenali yang tersembunyi dibalik tujuan akhir kemenangan pemilu, atau apa yang direncanakan dengan pemberlakuan peraturan baru. Strategi itu sendiri memiliki tujuan yaitu “kemenangan”. Kemenangan akan tetap menjadi fokus, baik tercermin

22 Andrianus Pito, Toni dkk, Mengenal Teori-Teori Politik, Bandung: Penerbit Nuansa, 2006, hal.

196–197

23 Carpenter, Mason A. dan Gerard Sanders, Strategic Manajeman, A Dinamic Perspective Concept

dalam mandatnya dalam perolehan tambahan suara. Dalam sebuah kemenangan pemilu bagi kandidatnya atau dalam mayoritas bagi suatu peraturan. Bagaimana kemenangan tersebut digunakan merupakan tujuan politik yang ada di balik kemenangan yang nampak.24

Menurut Carl Von Clausewitz, perbedaan antara taktik dan strategi adalah sebagai berikut : “Taktik adalah seni menggunakan kekuatan bersenjata dalam pertempuran untuk memenangkan pertempuran untuk memenangkan peperangan dan bertujuan mencapai perdamaian. Rencana jangka tersebut disebut dengan strategi. Dalam strategi ini tujuan-tujuan jangka pendek dicapai melalui taktik. Namun tanpa strategi, taktik ini tidak ada gunanya.25

Menurut David Horowitz, Art Of Political War memiliki 6 (enam) prinsip, yaitu :

1. Politik adalah perang dengan peralatan lain 2. Politik adalah perang merebutkan posisi

3. Dalam politik yang menang biasanya adalah sang agresor 4. Posisi didefenisikan dengan kekuatan dan harapan

5. Senjata politik adalah simbol ketakutan dan harapan 6. Kemenangan selalu berada di pihak rakyat

Manajemen politik adalah sebuah seni dan keterampilan tentang perebutan kekuasaan dan alatnya bukanlah mainan anak-anak, dan instrumennya yang disebut dengan ketakutan dan harapan bisa berupa senjata tajam.26

Dalam merumuskan strategi, Sun Tzu menjelaskan bahwa dalam pemilihan strategi harus ada hal-hal tertentu yang diprioritaskan, selanjutnya ia berpendapat

24

Schroder, Peter, Strategi Politik, Jakarta: Friedrich-Noumann-Stiftung, 2004, hal. 4

25 Andrianus Pito, Op. Cit, hal. 621 26 Andrianus Pito, Op. Cit, hal. 622

bentuk yang lain dalam memimpin perang adalah menyerang strategi lawan, kemudian yang terbaik berikutnya adalah menghancurkan aliansi lawan, berikutnya adalah menyerang tentara lawan, sedangkan yang paling buruk adalah menduduki kota-kota yang dibentengi lawan. Untuk dapat menyerang lawan, maka strategi lawan tersebut harus dapat dikenali terlebih dahulu. Oleh karena itu pengenalan atas pihka lawan sangatlah penting. Jika tidak, kita tidak akan dapat mengenali lawan. Penyerangan strategi lawan berarti secara terus menerus mengganggu jalannya pelaksanaan strategi lawan, sehingga lawan tidak bisa merealisasikan strateginya. Dalam sepak bola hal ini dikenal dengan istilah gangguan dini yang menyebabkan pola permainan tidak dapat dibangun.27

Tabel 1.3 Strategi Politik Menurut Peter Schroder

Strategi Ofensif Strategi Defensif

Strategi Memperluas Pasar (Strategi Persaingan)

Strategi Mempertahankan Pasar (Strategi Pelanggan, Strategi

Multiplikator) Strategi Menembus Pasar

(Strategi Pelanggan)

Strategi Menutup/Menyerahkan Pasar (Strategi Lingkungan Sekitar) Sumber : Peter Schroder, Strategi Politik, 2003

Strategi ofensif selalu dibutuhkan, misalnya apabila partai ingin meningkatkan jumlah pemilihnya atau apabila pihak ekselutif ingin mengimplementasikan sebuah proyek. Dalam kedua kasus tersebut harus ada lebih banyak hak orang yang memiliki pandangan positif terhadap partai atau proyek tersebut, sehingga kampanye dapat berhasil. Yang termasuk strategi ofensif adalah strategi memperluas pasar dan strategi menembus pasar. Pada dasarnya, semua

strategi ofensif yang ditetapkan saat kampanye pemilu harus menampilkan perbedaan yang jelas dan menarik antara kita dan partai-partai pesaing yang ingin kita ambil alih pemilihnya. Didalam strategi ofensif yang digunakan untuk mengimplementasikan politik yang harus dijual atau ditampilkan adalah perbedaan terhadap keadaan yang berlaku saat itu serta keuntungan-keuntungan yang dapat diharapkan daripadanya.

Strategi defensif menurut Peter Schroder akan muncul ke permukaan, misalnya apabila partai pemerintah atau koalisi pemerintahan yang terdiri atas beberapa partai ingin mempertahankan mayoritasnya atau apabila pangsa pasar ingin dipertahankan. Selain itu strategi defensif juga dapat muncul pabila sebuah pasar tidak akan dipertahankan lebih lanjut atau ingin ditutup, dan penutupan pasar ini diharapkan membawa keuntungan sebanyak keuntungan.

Dokumen terkait