BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hal-Hal Teoritik
Menurut Hamalik Oemar (2001:27) belajar merupakan suatu proses dan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan bukan merupakan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya merupakan suatu kegiatan untuk mengingat, melainkan belajar merupakan suatu proses untuk mengalami. Hasil belajar dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku yang ditunjukkan oleh seseorang.
Arsyad Azhar (2011:1) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri seseorang dalam hidupnya. Proses belajar tersebut terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Pertanda bahwa seseorang tersebut telah belajar dapat dilihat dari adanya perubahan tingkah laku dalam diri seseorang tersebut.
Adapun menurut Anthony Robbins (dalam Trianto 2010:15) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses dalam menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang telah dipahami dan memuat beberapa unsur, yaitu: (1) penciptaan hubungan, (2) sesuatu hal (pengetahuan) yang telah dipahami, (3) sesuatu (pengetahuan) yang baru. Jadi dalam hal ini belajar bukan berangkat dari sesuatu yang
benar-benar belum diketahui melainkan berangkat dari keterkaitan antara dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang baru.
Berdasarkan pernyataan beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sehingga hasil dari proses belajar tersebut mampu menghasilkan perubahan dalam hal perilaku maupun kebiasaan seseorang.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan belajar. Menurut Surya Mohamad (2004:7) pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara menyeluruh, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi yang telah dilakukan dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan menurut Trianto (2010:17) pembelajaran adalah aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk dari adanya interaksi yang berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Adapula pendapat menurut Wina Sanjaya (2010:26) yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses kerja sama antara guru dengan siswa dalam memanfaatkan potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi
yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar. Sebagai suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru dan kegiatan siswa, tetapi guru dan siswa saling membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, kesadaran dan pemahaman guru dan siswa mengenai tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa mengarah pada tujuan pembelajaran yang sama.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan oleh guru dengan siswa untuk memperoleh suatu perubahan perilaku sehingga mampu mencapai tujuan belajar tertentu.
4. Sumber Belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar. Di dalamnya meliputi lingkungan fisik, bahan, dan alat yang digunakan, personal seorang guru, petugas perpustakaan dan ahli media, dan siapa saja yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung untuk keberhasilan pengalaman belajar. Menurut Sanjaya Wina (2010:228) sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan dilakukannya kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi belajar. Optimalisasi belajar dapat dilihat dari hasil belajar
siswa namun juga dapat dilihat dari proses yang berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar yang mampu merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya. Sedangkan Percival & Ellington (dalam Siregar Evelin, & Hartini Nara 2011:127) menyatakan bahwa sumber belajar adalah sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan secara sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar sendiri secara individual. Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan dilakukannya kegiatan belajar untuk membantu siswa agar dapat belajar secara mandiri.
AECT (Association for Educational Communication and Technology) dalam Sanjaya Wina (2010:228-230) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:
a. Pesan (Message)
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi pesan formal, yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan oleh guru dalam situasi proses pembelajaran.
b. Orang (People)
Semua orang dapat berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok yang telah didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara profesional untuk
mengajar, seperti guru. Kelompok yang kedua adalah orang-orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas seperti psikolog, lawyer, pertanian, dan lain-lain.
c. Bahan (Materials)
Bahan merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, alat peraga, dan sebagainya.
d. Alat (Device)
Alat yang dimaksud adalah benda-benda yang berbentuk fisik atau sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware). Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan seperti pada butir c di atas. Di dalamnya mencakup multimedia projector, slide projector, OHP, dan sebagainya.
e. Teknik (Technique)
Teknik yang dimaksud merupakan cara (prosedur) yang digunakan seseorang dalam memberikan pembelajaran guna mencapai suatu tujuan pembelajaran tertentu. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan/simulasi, tanya jawab, dan sebagainya.
f. Latar (Setting)
Latar atau lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan yang berada di dalam maupun di luar sekolah, baik yang
sengaja dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan, dan sebagainya.
5. Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)
Pembelajaran berbasis web merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang dapat diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis web yang dikenal dengan sebutan Web-Based Education (WBE) merupakan salah satu penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning). Pada e-learning daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung guru, karena siswa mengkonstruksi sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan ajar yang disampaikan melalui interface situs web. Salah satu bentuk dari e-learning adalah pembelajaran berbasis web (web-based learning) dimana materi (content) maupun cara penyampaiannya melalui internet (web).
Menurut Jaya Kumar C. Koran (dalam Rusman 2013:346) menyatakan bahwa e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Adapula menurut Himpunan Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American Society for Training and Development/ASTD) dalam Rusman, dkk (2015:263), mengemukakan definisi e-learning sebagai berikut.
“E-learning is a broad set of applications and prosses which include web-based learning, computer-based learning, virtual and digital classrooms. Much of this delivered via the internet, intranets, audio and videotape, satellite broadcast, interactive TV, and CD-ROM.
The definition of e-learning varies depending on the organization and how it is used but basically it is involves electronic means communication, education, and training.”
Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning), pembelajaran berbasis komputer (computer-based learning), kelas virtual (virtual classrooms) dan kelas digital (digital classroom). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan disampaikan melalui media internet, intranet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif, dan CD-ROM. Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-learning mempunyai berbagai variasi tergantung dari penyelenggaraan kegiatan e-learning tersebut serta bagaimana penggunaannya, termasuk tujuan dari penggunaannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis web (e-learning) adalah kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi internet sebagai media untuk menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
E-learning mempunyai karakteristik-karakteristik yang membedakan dengan pembelajaran konvensional. Karakteristik-karakteristik e-learning adalah sebagai berikut.
1. Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung (synchrounus), seperti chatting atau messenger atau tidak langsung (asynchrounus), seperti forum, mailing list atau buku tamu.
2. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar, dan bahan ajar. Hal ini mampu membuat
pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).
3. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.
4. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi, dan animasi.
6. GeoGebra
GeoGebra merupakan salah satu program komputer yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran sehingga dengan bantuan program GeoGebra dapat membantu siswa dalam memahami materi terutama materi Geometri. Pembelajaran dengan menggunakan program GeoGebra dapat digunakan oleh semua jenjang pendidikan mulai dari SMP hingga perguruan tinggi. Menurut Howenwarter (2008:6) GeoGebra merupakan program komputer interaktif matematika yang dapat menggabungkan beberapa materi dalam matematika, seperti materi geometri dan aljabar. Selain itu, program GeoGebra memiliki beberapa manfaat dalam proses pembelajaran.
Dalam makalah Mahmudi Ali (2011:3) disajikan beberapa pemanfaatan GeoGebra sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti. b. Terdapat fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging)
pada program GeoGebra dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada siswa untuk memahami konsep geometri.
c. Dapat dimanfaatkan untuk evaluasi dalam memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.
d. Mempermudah guru/siswa dalam menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada objek geometri.
Adapula menurut Hohenwarter & Fuchs (dalam Mahmudi Ali, 2011:4), manfaat GeoGebra sebagai media pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas sebagai berikut.
a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi
Dalam hal ini guru menggunakan GeoGebra sebagai media untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika.
b. Sebagai alat bantu konstruksi
Dalam hal ini penggunaan program GeoGebra untuk menvisualisasikan konstruksi dari konsep matematika, misalnya mengkonstruksi lingkaran dalam atau garis singgung lingkaran.
c. Sebagai alat bantu proses penemuan
Dalam hal ini GeoGebra dapat membantu untuk menemukan konsep matematis, misalnya tempat kedudukan titik.
Berdasarkan penyataan di atas dapat disimpulkan bahwa GeoGebra dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah guru/siswa dalam proses pembelajaran maupun dalam memahami konsep matematika.
Program GeoGebra dapat diunduh melalui
www.geogebra.org/download. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mengunduh program GeoGebra 5 secara online:
1. Buka internet browser
2. Pilih internet browser yang akan digunakan untuk mengunduh misalnya: mozile firefox, internet explore, dll.
3. Masuk ke alamat www.geogebra.org/download 4. Klik download.
5. Pilih Operating System yang Anda gunakan. Jika menggunakan Windows maka klik pada Windows.
6. Tunggu beberapa saat maka GeoGebra akan terunduh.
7. Setelah berhasil terunduh klik pada icon GeoGebra hasil unduhan. 8. Klik Next.
9. Klik pada I Agree. 10. Klik Install. 11. Klik Finish.
12. Program GeoGebra sudah siap untuk digunakan.
Berikut ini adalah tampilan-tampilan yang terdapat pada program GeoGebra:
Keterangan 1. Menu Bar
Pada bagian menu bar terdiri dari File (Berkas), Edit (Ubah), View (Tampilan), Options (Opsi), Tools (Peralatan), Window (Jendela), Help (Bantuan).
1.1Menu File (Berkas)
Di dalam menu file terdapat beberapa perintah seperti New Window, New, Open, Open from GeoGebraTube, Open Recent, Save, Save As, Share, Export, Print Preview, Close.
Gambar 2. 1 Jendela Utama GeoGebra 6 2 2 5 4 3 1
1.2Menu Edit (Ubah)
Di dalam menu edit terdapat beberapa perintah seperti Undo, Redo, Copy, Paste, Graphics view to Clipboard, Insert Image from, Object properties, select All.
1.3Menu View (Tampilan)
Di dalam menu view terdapat beberapa perintah seperti Algebra, Spreadsheet, CAS, Python. Graphics View 3D, Graphics, Graphics 2,
Gambar 2. 2 Tampilan Menu File
Contruction Protocol, Keyboard, Input Bar, Layout, Refresh View, Recompute All Objects.
1.4 Options (Opsi)
Di dalam menu options terdapat beberapa perintah seperti Algebra Descriptions, Point Capturing, Rounding, Labeling, Font Size, Language, Advanced, Save Settings, Restore Default Settings.
Gambar 2. 4 Tampilan Menu View
1.5Menu Tools (Peralatan)
Di dalam menu tools terdapat beberapa perintah seperti Cutomize Toolbar, Create New Tool, Manage Tools.
1.6Menu Window (Jendela)
Di dalam menu window terdapat satu perintah yaitu New Window.
1.7Menu Help (Bantuan)
Di dalam menu help terdapat beberapa perintah seperti Help, Turorials, GeoGebraTube, Report Bug, About/License.
Gambar 2. 6 Tampilan Menu Tools
2. Toolbar
Didalam toolbar terdiri dari beberapa icon atau simbol-simbol. Berikut ini adalah tampilan toolbar pada program GeoGebra:
3. Jendela Tampilan Grafik
Jendela tampilan grafik berfungsi untuk menampilkan grafik atau gambar yang akan dibuat. Berikut ini merupakan contoh tampilan pada jendela tampilan grafik.
Gambar 2. 8 Tampilan Menu Help
4. Jendela Tampilan Aljabar
Jendela tampilan aljabar berfungsi untuk menampilkan bentuk aljabar. Berikut ini merupakan contoh tampilan pada jendela tampilan aljabar.
5. Input (Masukan)
Input merupakan bagian yang digunakan untuk memasukkan fungsi. Input terletak di bagian paling bawah sebelah kiri bilah simbol. Berikut ini adalah tampilan input pada program GeoGebra:
Gambar 2. 10 Tampilan Jendela Grafik
Gambar 2. 11 Tampilan Jendela Aljabar
6. Bilah Simbol
Di dalam bilah simbol terdapat beberapa daftar simbol matematika. Bilah simbol terletak disebelah kanan input. Berikut ini merupakan tampilan simbol-simbol yang terdapat pada bilah simbol.
7. Buku Ajar
a. Pengertian Buku Ajar
Salah satu sumber belajar dapat berupa buku ajar. Buku ajar berfungsi untuk mempermudah tugas guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Selain itu, melalui buku ajar siswa dapat belajar secara mandiri di rumah sebelum pelaksanaan pembelajaran.
Menurut Widodo & Jasmani (dalam Lestari Ika, 2013:1) Buku ajar merupakan seperangkat sarana maupun alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai
Gambar 2. 13 Tampilan Bilah Simbol Gambar 2. 12 Tampilan Menu Input (Masukan)
kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya. Pengertian ini menggambarkan bahwa suatu bahan ajar seharusnya dirancang dan ditulis dengan kaidah instruksional karena akan digunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang dalam proses pembelajaran.
Abdul (2009) menyatakan bahwa buku ajar merupakan salah satu jenis bahan ajar tertulis yang mempunyai peran penting dalam kegiatan proses pembelajaran. Sedangkan menurut Tarigan (1986:13) buku teks merupakan salah satu jenis dari buku pelajaran yaitu buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang dibuat oleh ahli dalam bidang tersebut dan mempunyai tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan mudah dipahami oleh pengguna di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi sehingga mampu menunjang proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa buku ajar adalah salah satu sumber belajar yang berisikan tentang materi pembelajaran untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran agar mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Karakteristik Buku Ajar
Menurut Widodo & Jasmadi (dalam Lestari Ika, 2013:2-3) buku ajar memiliki lima karakteristik, yaitu self instructional, self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly.
Pertama, self instructional yaitu bahan ajar yang mampu membuat siswa membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan. Untuk memenuhi karakter pada self instructional, maka di dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang sudah dirumuskan dengan jelas dan baik.
Kedua, self contained yaitu semua materi yang berasal dari satu kompetensi atau subkompetensi yang akan dipelajari terdapat pada satu bahan ajar yang utuh.
Ketiga, stand alone yaitu bahan ajar yang tidak tergantung dengan bahan ajar yang lain dengan kata lain tidak harus digunakan secara bersama-sama dengan bahan ajar lain.
Keempat, adaptive yaitu bahan ajar hendaknya mempunyai daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
Kelima, user friendly yaitu setiap perintah dan paparan informasi yang ada pada bahan ajar harus bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan dalam pemakaian, merespon, dan mengakses seusai dengan keinginan pemakainya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat buku ajar adalah sebagai berikut:
1) Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik sehingga mampu mendukung dalam pemaparan materi pembelajaran. 2) Mampu mendorong siswa untuk memberikan umpan balik atau
dengan cara memberikan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa , tugas-tugas, soal evaluasi, dan sejenisnya.
3) Kontekstual, yaitu materi yang disampaikan harus disesuaikan dengan konteks dan lingkungan siswa.
4) Bahasa yang digunakan sederhana sehingga mudah untuk dipahami oleh siswa.
Buku ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi tertentu dengan runtut dan sistematis. Sebuah buku ajar atau yang baik harus mencakup: (1) petunjuk belajar (petunjuk guru dan siswa); (2) kompetensi yang akan dicapai; (3) informasi pendukung; (4) latihan-latihan; (5) petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja; (6) dan soal evaluasi.
c. Fungsi Buku Ajar
Menurut Lestari Ika (2013:7) fungsi buku ajar bagi guru adalah untuk membantu mengarahkan semua aktivitas dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. Sedangkan fungsi bahan ajar bagi siswa adalah untuk menjadi pedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari oleh siswa. Buku ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaian hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Bahan ajar yang baik harus mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi
pelajaran, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, evaluasi, dan respon terhadap hasil evaluasi.
Pada penelitian ini, peneliti akan merancang dan membuat buku ajar interaktif. Buku ajar interaktif yang dibuat nantinya dibuat dalam bentuk web sehingga dapat diakses secara online oleh guru maupun siswa. Pada buku ajar interaktif tersebut berisi mengenai materi pembelajaran, kegiatan siswa, tugas-tugas, soal evaluasi, dan kunci jawaban. Pembuatan buku ajar interaktif bertujuan agar siswa dapat belajar mandiri dan mempunyai referensi lain dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Buku ajar interaktif menurut Malalina & Nila Kusumawati 2013, multimedia interaktif merupakan suatu gabungan dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dari suatu presentasi.
8. Materi Pembelajaran a. Pengertian Lingkaran
Coba perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar 2.14 Bentuk lingkaran
Gambar 2.14 merupakan contoh benda-benda yang memiliki bentuk dasar lingkaran. Secara geometri, gambar tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 2.15
Perhatikan gambar di atas dengan seksama. Misalkan A,B,dan C merupakan tiga titik sebarang pada lingkaran yang berpusat terhadap titik
O. Dengan demikian, lingkaran adalah himpunan semua titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu yang sebidang. Titik tertentu itu disebut sebagai titik pusat lingkaran.
b. Unsur-Unsur Lingkaran
Bagian-bagian lingkaran yang merupakan unsur-unsur lingkaran diantaranya jari-jari, busur, tali busur, apotema, diameter, tembereng, dan juring. Berikut ini merupakan pembahasan dari masing-masing unsur-unsur tersebut.
1) Jari-Jari Lingkaran
rJari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran dengan sembarang titik pada lingkaran. Pada gambar 2.16 yang merupakan jari-jari lingkaran adalah OAdan OB.
2) Busur Lingkaran
Busur lingkaran adalah himpunan titik-titik pada lingkaran yang dibatasi oleh titik tertentu pada lingkaran, termasuk kedua titik tersebut.
Pada gambar 2.17 garis lengkung yang melalui titik-titik A,B,Citulah yang disebut busur yang dinotasikan dengan
̂.
3) Tali Busur Lingkaran
Tali busur lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan dua buah titik pada lingkaran. Pada gambar 2.18 yang merupakan tali busur lingkaran adalah DE,FG, dan
HI.
Gambar 2.16 Jari-Jari lingkaran
4) Diameter
dDiameter atau garis tengah lingkaran adalah tali busur yang melalui pusat lingkaran. Garis ABpada lingkaran O merupakan diameter lingkaran tersebut. Perhatikan bahwa
OB AO
AB . Dengan kata lain, nilai diameter merupakan dua kali nilai jari-jarinya, dapat ditulis bahwa d 2r.
5) Apotema
Apotema adalah garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan tali busur dan tegak lurus dengan tali busur. Sifat-sifat apotema, yaitu tegak lurus tali busur dan
Gambar 2.18 Tali Busur lingkaran
apotema membagi dua sama panjang tali busur. Perhatikan gambar 2.20 dengan seksama.
Pada gambar 2.20 garis AD merupakan garis apotema pada lingkaran A.
6) Tembereng
Tembereng suatu lingkaran adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busurnya. Pada gambar 2.21 tembereng ditunjukkan oleh daerah yang diarsir dan dibatasi oleh busur ABdan tali busur AB.
7) Juring
Juring (sektor) suatu lingkaran adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari dan sebuah busur yang
Gambar 2.20 Apotema
menghubungkan ujung-ujung kedua jari-jari. Pada gambar 2.22 juring lingakaran ditunjukkan oleh daerah yang diarsis yang dibatasi oleh jari-jari AC danABserta busur BCdinamakan juringBAC.
Agar Anda lebih memahami materi tentang pengertian dan unsur-unsur lingkaran, coba pelajari contoh berikut ini.
Contoh 1. Perhatikan gambar lingkaran di bawah ini!
Dari gambar tersebut, tentukan: a. titik pusat, e. tali busur, b. jari-jari, f. tembereng, c. diameter, g. juring, d. busur, h. apotema. Penyelesaian: