• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORITIS

2.5 Model Teoritis

Variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.6 Model Teoritis

Organisme

Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris

Fakultas Ilmu Budaya USU

 Perhatian

 Pengertian

Penerimaan

Respon Persepsi

berupa penilaian

terhadap efektifitas iklan

YouTube Grammarly Stimulus

Iklan YouTube Grammarly

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Jl. Universitas No. 19, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20155.

3.2 Metode Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan mencari jawabannya. Metodologi dengan kata lain adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisirkan (Kriyantono, 2006:55).

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode studi deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi, dan variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian tersebut (Bungin, 2001: 48).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya USU terhadap efektifitas iklan YouTube Grammarly sebagai strategi pemasaran.

Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui kuesioner yang akan disebarkan kepada responden.

3.3 Subjek Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995:141). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sastra

44 Universitas Sumatera Utara

Inggris Fakultas Ilmu Budaya USU, Program S-1 angkatan 2016 dan 2017.

Berikut daftar jumlah mahasiswa yang terhitung aktif.

Tabel 3.1

Jumlah Mahasiswa Aktif Berdasarkan Stambuk

(http://dirmahasiswa.us u.ac.id )

Dalam penelitian ini, besarnya sampel yang digunakan menggunakan rumus Slovin (1960) dengan presisi 90% atau sig. 0,1 dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10%, yaitu: mendapatkan jumlah sampel mahasiswa yang akan dijadikan sebagai responden adalah sebanyak 65 orang.

3.3.2 Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, di mana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampel dalam dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara Angkatan 2016 dan 2017 yang berstatus sebagai mahasiswa aktif dan sudah pernah menonton iklan di YouTube. Responden yang memenuhi kriteria purposive sampling akan dibagi sesuai dengan Proporsional Stratified Random Sampling. Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan kedalam kelompok atau kategori yang disebut strata. Strata ini bisa berupa usia, jenis kelamin, stambuk dan lain sebagainya. Sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok (strata) mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Dalam sampel strata proporsional dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar tiap strata proporsional sampling, memungkinkan untuk memberi peluang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel. Strata dalam penelitian ini dibagi dalam kategori angkatan 2016 dan 2017. Rumus pengambilan sampelnya adalah:

n1 =

N 1 x nN

Keterangan:

n1 : Jumlah Sampel di Tiap Strata n : Jumlah Sampel

N1 : Populasi di Tiap Strata N : Populasi

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung sampel yang nantinya akan dipilih dari setiap stambuk yaitu:

Adapun Snowball Sampling menurut Sugiyono (2014) merupakan Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

Peneliti memilih Snowball Sampling karena dalam penentuan sampel, peneliti pertama-tama hanya menentukan satu atau dua orang saja. Tetapi karena data yang didapat dirasa belum lengkap maka peneliti mencari orang untuk melengkap data tersebut. Untuk memudahkan penelitian ini dalam memperoleh sampel maka mahasiswa yang dipilih adalah mahasiswa yang bersedia mengisi lembar kuesioner dan yang mudah untuk dihubungi melalui WhatsApp yang sesuai dengan ktiteria responden yang telah ditentukan. Menghubungi responden dengan jalur WhatsApp dilakukan sehubungan dengan adanya Covid-19 yang mengharuskan para mahasiswa untuk melakukan pembelajaran di rumah.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data sehingga dapat menghasilkan data yang valid. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan sejumlah daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Kriyantono, 2010:167). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data sebagai berikut:

1. Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995: 266)

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan uraian hasil penelitian yang dilakukan peneliti untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara terhadap iklan YouTube Grammarly, serta keefektifan iklan YouTube Grammarly tersebut dalam memengaruhi mereka.

4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengumpulan data oleh peneliti dilakukan dalam beberapa tahapan. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan diantaranya adalah :

4.1.1 Tahap Persiapan

Pada tahap awal, peneliti mengidentifikasi terlebih dahulu masalah yang akan diteliti, dalam hal ini bagaimana sebuah iklan di YouTube dapat memengaruhi tindakan seseorang. Setelah itu peneliti melanjutkan prosedur penelitian dengan persetujuan judul yang terpilih yaitu Persepsi Mahasiswa Terhadap Efektifitas Iklan YouTube Grammarly. Setelah itu peneliti kemudian menyusun proposal penelitian dengan arahan dosen pembimbing dan melanjutkannya sampai kepada seminar hasil skripsi.

4.1.2 Tahap Pengumpulan Data

1. Membuat surat izin penelitian dari FISIP USU untuk melakukan penelitian. Surat izin penelitian dilakukan secara pribadi melalui website yang disediakan khusus oleh pihak Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU yakni asa.usu.ac.id. Peneliti kemudian mencetak surat dari website ASA dan memberikannya kepada staf bagian pendidikan FIB USU untuk mengeluarkan surat izin persetujuan melakukan penelitian.

2. Dikarenakan adanya pandemi COVID-19 membuat kegiatan belajar mengajar ditiadakan, sehingga penyebaran kuesioner dilakukan secara online. Data mahasiswa stambuk 2016 dan 2017 kemudian diunduh secara pribadi melalui website https://dirmahasiswa.usu.ac.id.

Universitas Sumatera Utara

3. Pencarian data mahasiswa berlanjut melalui teman yang juga menempuh studi sastra Inggris. Ia kemudian mengirimkan satu kontak mahasiswa Sastra Inggris stambuk 2017 bernama Elsa. Melalui Elsa peneliti kemudian mendapatkan kontak mahasiswa sastra Inggris stambuk 2016 bernama Prita.

4. Menyebarkan kuesioner sebagai alat untuk membantu pelaksanaan penelitian yang telah disetujui oleh dosen pembimbing. Kuesioner dibuat dalam bentuk Google Form. Penyebaran kuesioner dilakukan melalui WhatsApp Group yang diwakilkan oleh Elsa (mahasiswa sastra Inggris stambuk 2017) dan Prita (mahasiswa sastra Inggris stambuk 2016) pada pertengahan November. Penyebaran kuesioner dilanjutkan dengan meminta kontak seluruh mahasiswa pada masing-masing stambuk yang berada di WhatsApp Group, kemudian peneliti menyebarkan kuesioner secara pribadi sesuai dengan jumlah responden yang dibutuhkan.

5. Data responden dipilih berdasarkan respon mereka terhadap peneliti dan memilah respon secara lengkap.

4.2 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan cara membagi variabel ke dalam kategori-kategori atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. Tabel 4.1 sampai tabel 4.23 menunjukkan data variabel penelitian dan menganalisisnya dalam bentuk analisis tabel tunggal yang berasal dari data temuan berdasarkan daftar pertanyaan kuesioner.

Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa responden perempuan mendapatkan porsi lebih banyak yaitu sebanyak 51 orang dengan persentase 78,5%. Sementara untuk responden laki-laki mendapat frekuensi sebanyak 14 orang dengan persentasi 21,5%. Berdasarkan data jumlah mahasiswa aktif yang diperoleh peneliti melalui website dirmahasiswa.usu.ac.id, populasi mahasiswa perempuan pada stambuk 2016 ada sebanyak 41 orang, dari 58 mahasiswa. Data mahasiswa aktif stambuk 2017 untuk populasi perempuan ada sebanyak 93 orang dari 128 mahasiswa. Hal ini menunjukkan rata-rata objek penelitian peneliti penelitian ini adalah kisaran usia 21 dan 22 tahun dengan persentase yakni 80%.

Hal ini dapat kita ketahui dari populasi penelitian yang didominasi oleh mahasiswa angkatan 2017. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa mahasiswa angkatan 2017 memiliki angka tahun kelahiran mulai dari 1998 atau 1999. Bila

Universitas Sumatera Utara

dihitung pada tahun dilaksanakannya penelitian ini yakni tahun 2020, maka usia yang diperoleh untuk mahasiswa program studi Sastra Inggris FIB Universitas Sumatera Utara angkatan 2017 adalah 21 atau 22 tahun.

Tabel 4.3 merupakan stambuk 2017 dengan persentase 69,2% atau sekitar 45 orang. Data yang sama juga ditunjukkan oleh peneliti saat mengambil sampel dari masing-masing stambuk. Sehingga diperoleh kecocokan data yakni mahasiswa angkatan 2016 sejumlah 20 responden, dan data terbanyak adalah mahasiswa angkatan 2017 sebanyak 45 responden.

Tabel 4.4

Pengetahuan tentang Aplikasi Situs Tata Bahasa Inggris Grammarly Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Pada Tabel 4.4 menunjukkan responden yang mengetahui tentang aplikasi situs tata bahasa Inggris Grammarly sebesar 45 orang dengan persentase 69,2%.

Pengetahuan akan situs tata bahasa Inggris Grammarly disini adalah kesadaran pertama responden terhadap aplikasi tersebut, dikarenakan banyaknya pihak yang menyarankan untuk menggunakan Grammarly sebagai alat bantu kegiatan belajar responden. Pihak yang dimakksud peneliti disini adalah dosen program studi.

Universitas Sumatera Utara

Terlepas dari apakah responden sering menggunakan atau jarang menggunakan Grammarly, mahir atau tidaknya dalam menggunakan Grammarly, hasil Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah tidak asing dengan situs tata bahasa Inggris Grammarly.

Tabel 4.5 menginformasikan kepada kita bahwa responden mengetahui adanya situs tata bahasa inggris yang dapat membantu pembelajaran mereka dari YouTube sebanyak 29 orang, dengan persentase 44,6%. Ini menandakan bahwa YouTube juga berperan lebih besar dalam mengenalkan Grammarly kepada responden. Hal ini dapat peneliti simpulkan bahwa responden yang menggunakan waktunya untuk mengakses YouTube cukup banyak. Banyaknya akses YouTube yang dilakukan mahasiswa bisa dalam kaitan apa saja. Apakah untuk sekedar mencari hiburan, melihat konten langganan, atau yang berkaitan dengan tugas studi mereka. Adapun YouTube yang menjadi sumber informasi pengetahuan mereka tentang Grammarly merupakan ‘akibat’ dari perbuatan algoritma YouTube yang menampilkan Grammarly sebagai iklan di sela-sela tontonan mereka.

Tabel 4.6

Jarang 7 10.8

Tidak Pernah 2 3.1

Total 65 100

Pada Tabel 4.6 juga menunjukkan kepada kita bagaimana interaksi responden terhadap YouTube. Sebanyak 33 responden menjawab sangat sering mengakses aplikasi YouTube dengan persentas 50,8%. Dan 23 responden sering mengakses YouTube dengan persentase 35,4%. Hal ini sejalan dengan data penelitian pada tabel sebelumnya dimana responden lebih banyak mengetahui Grammarly dari YouTube, didukung dengan interaksi mereka terhadap aplikasi YouTube dengan total persentase 86,2%.

Tabel 4.7 menunjukkan sebanyak 27 responden dengan persentase 41,5%

mengetahui adanya iklan Grammarly di YouTube. Pengetahuan yang dimaksud disini adalah adanya responden yang pernah melihat iklan YouTube Grammarly, terlepas dari waktu kapan mereka melihatnya dan berapa lama durasi yang mereka ambil untuk menyaksikan iklan tersebut. Berdasarkan tanggapan kuesioner penelitian responden menyatakan bahwa mereka tidak cukup tertarik untuk menyaksikan iklan dalam durasi yang lama. Sehingga pada tabel ini sangat mungkin sekali bahwa 27 responden yang mengetahui adanya iklan YouTube Grammarly tersebut pernah melihat iklan Grammarly, namun memilih untuk tidak belama-lama menyaksikannya, atau bahkan melewatkannya. Sementara 17 responden lainnya sangat mengetahui adanya iklan YouTube Grammarly. Hal ini

Universitas Sumatera Utara

menunjukkan hanya sebagian kecil responden yang kemudian mengingat bahwa mereka benar-benar menyaksikan iklan YouTube Grammarly.

Tabel 4.8

Media yang Digunakan Ketika Mengakses YouTube dan Mendapati Tayangan Iklan Grammarly

Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Smartphone 36 55.4

Gadget 9 13.8

Laptop 20 30.8

Personal Computer -

-Total 65 100

Pada Tabel 4.8 menunjukkan smartphone merupakan media yang paling banyak digunakan oleh responden dengaan frekuensi sebanyak 36 responden dan persentase nilai yakni 55,4%. Sebagai media yang kompatibel dan mudah dibawa kemana-mana, smartphone menjadi pilihan banyak orang untuk berkomunikasi secara luas, mudah dan global. Termasuk mengakses aplikasi YouTube dan mendapati iklan YouTube Grammarly, terlepas dari waktu mereka mendapati tayangan iklan tersebut.

Tabel 4.9

Frekuensi Mendapatkan Tayangan Iklan YouTube Grammarly Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Sangat Sering 7 10.8

Sering 27 41.5

Jarang 26 40

Universitas Sumatera Utara

Tidak Pernah 5 7,7

Total 65 100

Tabel 4.9 menunjukkan responden yang sering mendapatkan tayangan iklan YouTube Grammarly yakni 27 responden dengan persentase 41,5%.

Algoritme YouTube memungkinkan sekali untuk menyajikan konten-konten yang serupa yang pernah dicari oleh responden melalui kolom search.

Sebagai creator, Grammarly juga diberikan hak oleh YouTube untuk mengatur bagaimana agar video mereka mendapatkan jangkauan yang lebih luas dan tayangan yang lebih banyak. Maka dari sini dapat kita simpulkan bahwa interaksi responden yang dilakukan di YouTube mengarahkan algoritma YouTube masing—

masing responden kepada iklan YouTube Grammarly. Ada kesamaan kata kunci yang diberikan responden hinggaa akhirnya sebanyak 27 responden sering tayangan iklan YouTube Grammarly. Sebanyak 45 responden menyatakan iklan YouTube Grammarly menarik dengan persentase 69,2%. Peneliti melihat bahwa iklan YouTube Grammarly dikemas dengan cerita yang menarik. Menceritakan permasalahan yang dialami oleh English native speaker itu sendiri yang ternyata masih banyak melakukan kesalahan dalam tata bahasa Inggris. Ide cerita yang bagus untuk menarik perhatian orang dari seluruh dunia untuk akhirnya

Universitas Sumatera Utara

menyaksikan iklan Grammarly di YouTube tersebut dan mengakses situs tata bahasa Inggris Grammarly. Dan dari tabel di atas menunjukkan bahwa 76% dari total responden menyatakan secara keseluruhan iklan YouTube Grammarly adalah iklan yang menarik.

Tabel 4.11

Durasi Iklan YouTube Grammarly

Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Sangat Memadai 7 10.8

Memadai 50 76.9

Kurang Memadai 4 6.2

Tidak Memadai 4 6.2

Total 65 100

Tabel 4.11 menjelaskan bagaimana responden menanggapi tentang durasi iklan YouTube Grammarly. Sebanyak 50 responden menyatakan bahwa iklan YouTube Grammarly memadai dengan persentase 76,9%. Video Grammarly yang mendapatkan tayangan hingga ratusan juta viewers memiliki rata-rata durasi 1 menit. Durasi tersebut cukup untuk menyajikan tayangan iklan dengan permasalahan yang kompleks, dan dikemas dengan alur cerita yang menarik.

Tabel 4.12

Persepsi Responden Mengenai Iklan YouTube Grammarly Secara Keseluruhan

Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Sangat Menarik 10 15.4

Menarik 48 73,8

Kurang Menarik 5 7,7

Universitas Sumatera Utara

Tidak Menarik 2 3.1

Total 65 100

Tabel 4.12 menunjukkan tanggapan responden mengenai tampilan iklan di YouTube. Ada banyak tampilan iklan Grammarly di YouTube yang dikemas dengan alur cerita permasalahan banyak orang dengan bahasa Inggris. Sebanyak 48 responden menyatakan tampilan iklan YouTube Grammarly menarik dengan persentase 73,8%. Alur cerita, warna video, lokasi, profesi dari setiap pemeran, ekspresi yang ditampilkan, dikemas dalam unggahan video yang tidak berlebihan, namun sesuai untuk target pasar Grammarly.

Tabel 4.13

Respon dari Isi Pesan Iklan YouTube Grammarly

Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Alur cerita yang dikemas secara unik tentu menarik perhatian sebagian orang untuk lebih memperhatikan tata bahasa Inggris mereka. Pada Tabel 4.13, peneliti ingin mengetahui sejauh mana responden yang menyukai isi pesan dari iklan YouTube Grammarly. Hasil yang tertera pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa sebanyak 50 responden menyatakan suka dengan isi pesan dari iklan YouTube Grammarly, dengan persentase 76,9%. Hal ini dikarenakan cerita yang disajikan dalam tayangan iklan YouTube Grammarly menarik. Beragam profesi, status, cerita, menjadi cerita yang menghias setiap detik iklan YouTube Grammarly. Hal tersebut dimaksudkan bahwa Grammarly merupakan situs tata bahasa Inggris yang bisa diakses kapan saja, dimana saja, dan lebih mudah karena ada versi gratis.

Tabel 4.14

Universitas Sumatera Utara

Kemudahan dalam Memahami Isi Pesan Iklan YouTube Grammarly

Melihat tayangan iklan YouTube Grammarly yang disajikan menggunakan bahasa Inggris membuat peneliti bertanya sejauh mana responden mudah memahami isi pesan yang ingin disampaikan melalui iklan YouTube Grammarly.

Tabel 4.14 memperlihatkan hasil mengenai seberapa jauh responden mudah dalam memahami isi pesan iklan YouTube Grammarly. Responden yang memilih bahwa iklan YouTube Grammarly mudah dipahami ada 45 orang dengan persentase 69,2%. Kemudahan dalam memahami pesan iklan tidak selalu didapatkan dari kalimat verbal naskah iklan tersebut. Akan tetapi dalam hal ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana responden memahami tayangan iklan berbahasa asing. Sebagai mahasiswa program studi bahasa Inggris responden membuktikan bahwa mereka memahami pesan yang disampaikan dalam iklan YouTube Grammarly.

Tabel 4.15

Kesesuaian Isi Pesan Iklan YouTube Grammarly dengan Kebutuhan Responden

Total 65 100

Tabel 4.15 berisikan keterangan tentang sejauh mana isi pesan dari iklan YouTube Grammarly sesuai dengan kebutuhan responden sebagai mahasiswa sastra Inggris. Sebanyak 47 responden menyatakan bahwa isi pesan dari iklan YouTube Grammarly sesuai dengan kebutuhannya, dengan perolehan persentase 72,3%. Ini menunjukkan bahwa aplikasi situs tata bahasa Inggris Grammarly menjadi alat yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa program studi bahasa Inggris FIB Universitas Sumatera Utara. Kebutuhan untuk menyelesaikan tugas akan sangat terbantu dengan menggunakan Grammarly.

Tabel 4.16

Penyampaian Isi pesan dari Iklan YouTube Grammarly Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Tabel 4.16 menjelaskan tentang bagaimana tanggapan responden terhadap penyampaian isi pesan iklan YouTube Grammarly. Sebanyak 43 responden menyatakan bahwa isi pesan dari iklan YouTube Grammarly disampaikan dengan jelas, dengan persentase sebesar 66,2%. Iklan yang menarik adalah saat seseorang melihat iklan tersebut ia mampu memahami inti pesan yang disampaikan apakah jelas atau tidak. Grammarly sendiri berusaha menayangkan video dengan alur cerita yang jelas, pas, dan sesuaai dengan target pasar mereka. Visual yang ditunjukkan juga sangat mudah dimengerti, yakni dengan diberikan tayangan beserta contoh penggunaan Grammarly. Namun sebagai tayangan iklan yang berbahasa asing, juga dibuttuhkan pemahaman bahasa Inggris agar dapat memahami iklan Grammarly secara utuh. Dari hasil di atas total 57 responden menyatakan bahwa iklan YouTube Grammarly jelas dalam menyampaikan isi pesannya.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.17

Antusias Responden Saat Mendapat Tayangan Iklan YouTube Grammarly Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%) menerangkan sejauh mana kemungkinan responden akan melihat tayangan iklan YouTube Grammarly. Dari Tabel 4.17 diperoleh hasil yakni 30 orang dengan persentase 46,2% yang memilih kurang antusias saat mendapatkan tayangan iklan YouTube Grammarly. Hal ini dikarenakan banyaknya kalangan yang berpikir bahwa iklan adalah sesuatu yang mengganggu, dan ketertarikan untuk menyaksikan iklan sampai habis tidak ada, sehingga antusiasme untuk menyaksikan iklan yang sama juga akan berkurang. Hal ini juga didukung apabila responden telah menyaksikan iklan YouTube Grammarly sebelumnya. Sehingga responden merasa tidak ada keperluan untuk menyaksikan iklan yang sama

Tabel 4.18 menunjukkan seberapa besar responden menyukai alur cerita yang disajikan dalam iklan YouTube Grammarly. Diketahui bahwa iklan YouTube

Universitas Sumatera Utara

Grammarly menampilkan pemeran seperti pegawai kantoran, mahasiswa, bos, rekan kerja, dan sebagainya yang masih salah dalam penggunaan tata bahasa Inggris. Dari Tabel 4.18 di atas menunjukkan hasil bahwa sebanyak 43 responden menyatakan suka dengan alur cerita yang dikemas dalam iklan YouTube Grammarly, dengan perolehan persentase 66,2%. Iklan Grammarly berusaha menyajikan cerita dan audio visual yang menarik.

Tabel 4.19

Kebutuhan Responden yang Terwakikan Melalui Cerita yang Disajikan Iklan YouTube Grammarly

Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Ya 54 83.1

Tidak 11 16.9

Total 65 100

Tabel 4.19 menyajikan data dimana iklan YouTube Grammarly mengemas iklan dengan alur cerita yang berbeda dengan permasalahan yang berbeda demi menyusun tata bahasa Inggris yang baik dan benar dalam setiap kondisi. Peneliti ingin mengetahui seberapa terwakilkan permasalahan tersebut dengan masalah yang responden alami. Dari Tabel 4.19 diperoleh hasil bahwa sebanyak 54 responden memilih ya dan hal ini menunjukkan bahwa cerita dengan permasalahan yang disajikan iklan YouTube Grammarly mewakili kebutuhan mereka sebagai mahasiswa sastra Inggris. Pada bagian ini didukung dengan perolehan persentase sebanyak 83,1%.

Tabel 4.20

Iklan YouTube Grammarly Mampu Memengaruhi Responden Untuk Mengakses Situs Grammarly

Tidak Mampu 2 3.1

Total 65 100

Tabel 4.20 mencoba mencari tau seberapa besar pengaruh iklan YouTube Grammarly mampu membuat responden untuk mengakses situs tata bahasa Inggris Grammarly. Hasil pada tabel di atas menunjukkan ada 41 orang memilih mampu dengan persentase 63,1%. Hal ini menandakan bahwa iklan YouTube Grammarly mampu menggerakkan sebagian besar responden untuk mengakses situs Grammarly, terlepas apakah mereka mengakses sesaat setelah melihat tayangan iklan YouTube Grammarly, atau di waktu yang mereka butuhkan. Data ini juga didukung dengan tabel sebelumnya bahwa adanya Grammarly menjadi alat bantu yang dapat memenuhi kebutuhan responden dalam menyelesaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan studi responden.

Tabel 4.21

Manfaat Iklan YouTube Grammarly

Alternatif Jawaban Frekuensi (n) Persentase (%)

Ya 59 90.8

Tidak 6 9.2

Total 65 100

Melihat bahwa situs tata bahasa Inggris Grammarly menjadi alat yang melengkapi kebutuhan belajar mengajar responden di perkuliahan, maka pada Tabel 4.21 mencoba mencari tau berapa banyak responden yang merasa iklan YouTube Grammarly memberikan manfaat bagi mereka.

Universitas Sumatera Utara

Hasilnya menunjukkan bahwa 59 responden memilih ya, dengan persentase 90,8%; sementara hanya 6 responden yang memilih tidak dengan persentase 9,2%.

Dengan demikian iklan YouTube Grammarly mampu memberikan manfaat kepada responden. Dengan adanya iklan YouTube Grammarly responden menjadi

Dengan demikian iklan YouTube Grammarly mampu memberikan manfaat kepada responden. Dengan adanya iklan YouTube Grammarly responden menjadi

Dokumen terkait