• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN YOUTUBE GRAMMARLY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP EFEKTIVITAS IKLAN YOUTUBE GRAMMARLY"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

ii

YOUTUBE GRAMMARLY

SKRIPSI

NURUL HASANAH

130904028

Advertising

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(2)

YOUTUBE GRAMMARLY

(Studi Deskriptifpada Mahasiswa Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Sumatera Utara)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

NURUL HASANAH 130904028 Advertising

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(3)
(4)
(5)

Skripsi ini adalah karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Nurul Hasanah

NIM : 130904028

Tanda Tangan :

Tanggal : 01 Februari 2021

(6)

Puji dan syukur kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aala saya ucapkan atas limpahan rahmat karunia dan kasih sayang-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Terhadap Efektivitas Iklan Youtube Grammarly (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Sumatera Utara) yang diajukan untuk memenuhi persyaratan gelar sarjana Strata 1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dapat terselesaikan dengan baik. Apa yang saya dapatkan hari ini tentu merupakan bentuk cinta dalam doa yang selalu dilantunkan oleh kedua orang tua saya semasa hidupnya. Ucapan terima kasih yang terdalam kepada Ibunda Aminah binti

‘Aliman dan Bapak Hasan Basri bin Paimin yang tidak henti-hentinya saya sampaikan melalui doa. Ampunan dari Allah Subhaanahu Wa Ta’aala serta dimasukkannya ke dalam surga menjadi hadiah terbaik yang selalu saya semogakan dalam doa untuk mereka.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung saya dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Rektor USU beserta seluruh staf dan jajarannya.

2. Bapak Husni Thamrin, S.Sos, M.SP selaku Wakil Dekan I Fisip USU 3. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D selaku Ketua Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Ibu Emilia Ramadhani, S.Sos, MA selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, juga selaku dosen pembimbing skripsi peneliti yang telah meluangkan waktu, memberikan banyak nasehat dan bimbingan selama pengerjaan skripsi.

5. Seluruh dosen dan staf pengajar Departemen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu, nasehat dan mendidik peneliti selama masa perkuliahan.

6. Bapak Drs. Syafruddin Pohan, M.Si, Ph.D selaku dosen pengajar yang berperan besar dalam mengubah kehidupan peneliti di akhir semester ini.

Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si yang telah bersedia meluangkan waktunya

(7)

untuk peneliti. Semoga Allah merahmati serta memberikan kesehatan dan kelimpahan rezeki untuk bapak dosen khususnya serta ibu dosen seluruhnya.

7. Seluruh staf program studi Ilmu Komunikasi, Kak Maya, Kak Yanti, Bapak Indra Efendi Rangkuti, Bang Suhendra, Kak Dewintha, Kak Sally, beserta staf yang bekerja di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik lainnya atas bantuan yang diberikan dalam mengurus administrasi perkuliahan dan sidang meja hijau.

8. Terima kasih banyak kepada seluruh mahasiswa Sastra Inggris stambuk 2016 dan 2017 yang bersedia direpotkan untuk membantu pengisian kuesioner penelitian secara online. Serta Bang Kibot selaku staf bagian administrasi Program Studi Sastra Inggris.

9. Terkhusus untuk keluargaku tercinta pengisi kehidupan, Mba Mardiana dan Abang Muhammad Zainal Arifin, serta abang ipar Bang Syamsul dan para keponakanku yang mengisi relung hati dengan canda tawanya Muhammad Shubhan Fajar, Ahmad Irham Rivaza, dan Ade Tri Noviza, semoga Allah memberikan kepada kalian kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.

10. Sanak saudara dan kerabat yang tak henti-hentinya memberikan bantuan dan dukungan, baik secara moral dan finansial, saudara dari bapak yakni pamanku tersayang Hasanul Arifin, Bulek Ka, Kak Lisa, Bang Abduh, Rasyid dan Bang Ihsan, Bang Ucok, Teteh, Kak Devi, Kak Tika, Kak Sondang, dan lainnya. Serta saudara dari ibu yakni Bu Ni, Bu Isah, Kak Ami, Bang Fikri, Faisal, Bang Ivan, Pak Uji dan Bu Mala, Irzan, Bu Limah, Bu Rina, Bu Nana, Bu Oci, Bu Lili, semoga Allah memberikan balasan terbaik untuk setiap harta yang kalian berikan.

11. Untuk para kerabat yang sudah seperti keluarga sendiri, yang juga selalu ingat untuk menyisihkan sebagian dari hartanya membantu saya memenuhi kebutuhan saya, yakni Keluarga Teuku Nyak Arief, Kak Budi, Bang Har, Kak Fatma, Bu Desi, Kak Neni, Kak Nani, Bang Ridho, Wak

(8)

berlipat ganda.

12. Untuk teman-temanku yang juga telah sangat banyak membantu baik berupa dukungan dan finansial, Serly Pratiwi, Iradatul Hasanah, Dek Sofi Arvita, Waginah, Rahmad Madiansyah, Hayatun Laila, Fera Ika Sebayang.

Kak Halimatussakdiah, Nurhalimah Munthe, semoga Allah memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap urusan kalian.

13. Saudari-saudariku tercinta yang selalu menjadi tempat terbaik serta yang selalu sabar dalam membimbing diri yang penuh alpa ini, Kak Dewi Wati, Kak Siti Mulianita, Dian Mahardika, Dek Rahimal Jannati Kombih, Dek Dwi Irdayati, Dek Sofia Alida, Dek Dini Rahmadani, dan yang lainnya.

14. Teman-teman mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2013 pejuang akhir yang memilih untuk tidak menyerah dan bertanggung jawab terhadap apa yang telah dimulai, Ulfa Rahmani, Ade Purna Puspita, Zikri Fadillah, Remon, Agum Risnandar, Faisal Karim, Mufachri Siregar, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Apabila terdapat kesalahan/kekhilafan dalam bentuk kata, bahasa penyampaian, dan teknik penulisan, dengan rendah hati peneliti berharap agar para pembaca memberi masukan berupa saran yang bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini.

Peneliti berharap, skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca serta menjadi tambahan pengetahuan.

Medan, Februari 2021 Penulis

Nurul Hasanah

(9)

Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul Hasanah NIM : 130904028 Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Universitas Sumatera Utara Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non eksklusive Royalty-Free Rights) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Persepsi Mahasiswa Terhadap Efektifitas Iklan YouTube Grammarly (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Prodi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya di

Universitas Sumatera Utara)

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa menerima izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : 01 Februari 2021 Yang menyatakan

(Nurul Hasanah)

(10)

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Komunikasi ... 8

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi ... 8

2.1.1.2 Konseptualisasi Komunikasi ... 9

2.1.1.3 Ciri-Ciri Komunikasi ... 13

2.1.1.4 Fungsi Komunikasi ... 17

2.1.1.5 Tujuan Komunikasi ... 18

2.1.2 Media Baru (Internet) ... 19

2.1.2.1 Internet sebagai Media Baru ... 19

2.1.2.2 Pengertian Internet ... 20

2.1.2.3 Manfaat Internet ... 21

2.1.3 YouTube ... 22

2.1.3.1 Algoritma YouTube ... 24

2.1.3.2 Penentuan Algoritma YouTube ... 24

2.1.4 Iklan ... 26

2.1.4.1 Pengertian Iklan ... 26

2.1.4.2 Jenis Iklan ... 27

2.1.4.3 Fungsi Periklanan ... 29

2.1.5 Teori S.O.R (Stimulus, Organism, Response) ... 30

2.1.6 Persepsi ... 33

(11)

2.1.7 Grammarly ... 35

2.1.7.1 Grammarly YouTube Channel ... 36

2.2 Kerangka Konsep ... 40

2.3 Variabel Operasional ... 41

2.4 Defenisi Operasional ... 41

2.5 Model Teoritis ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 44

3.2 Metode Penelitian ... 44

3.3 Subjek Penelitian ... 44

3.3.1 Populasi ... 44

3.3.2 Sampel ... 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.5 Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 48

4.1.1 Tahap Persiapan ... 48

4.1.2 Tahap Pengumpulan Data ... 48

4.2 Analisis Tabel Tunggal ... 49

4.2.1 Karakteristik Responden ... 50

4.2.2 Persepsi pada Iklan YouTube Grammarly ... 55

4.3 Hasil dan Pembahasan ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 68

5.2 Saran Responden Penelitian ... 69

5.3 Saran Dalam Kaitan Akademis ... 69

5.4 Saran Dalam Kaitan Praktis ... 69

DAFTAR REFERENSI ... 71 LAMPIRAN

(12)

Nomor Judul Halaman

2.1 Variabel Operasional 41

3.1 Jumlah Mahasiswa Aktif Berdasarkan Stambuk 45 3.2 Jumlah Sampel Terpilih Berdasarkan Stambuk 46

4.1 Jenis Kelamin Responden 50

4.2 Usia Responden 50

4.3 Stambuk Responden 51

4.4 Pengetahuan tentang Aplikasi Situs Tata Bahasa

Inggris Grammarly 51

4.5 Sumber Informasi Mengenai Grammarly 52

4.6 Frekuensi Mengakses Aplikasi YouTube 53

4.7 Pengetahuan Adanya Iklan YouTube Grammarly 53 4.8 Media yang Digunakan Ketika Mengakses YouTube dan

Mendapati Tayangan Iklan Grammarly 54

4.9 Frekuensi Mendapatkan Tayangan Iklan YouTube Grammarly 55 4.10 Respon Ketertarikan Terhadap Iklan YouTube Grammarly 55

4.11 Durasi Iklan YouTube Grammarly 56

4.12 Persepsi Responden Mengenai Tampilan Iklan YouTube

Grammarly 57

4.13 Respon dari Isi Pesan Iklan YouTube Grammarly 57 4.14 Kemudahan dalam Memahami Isi Pesan Iklan YouTube

Grammarly 58

4.15 Kesesuaian Isi Pesan Iklan YouTube Grammarly dengan

Kebutuhan Responden 59

4.16 Penyampaian Isi pesan dari Iklan YouTube Grammarly 59 4.17 Antusias Responden Saat Mendapat Tayangan Iklan YouTube

Grammarly 60

4.18 Pengemasan Jalan Cerita Iklan YouTube Grammarly 61 4.19 Kebutuhan Responden yang Terwakikan Melalui Cerita yang

Disajikan Iklan YouTube Grammarly 61

4.20 Iklan YouTube Grammarly Mampu Memengaruhi

Responden Untuk Mengakses Situs Grammarly 62

4.21 Manfaat Iklan YouTube Grammarly 63

4.22 Pengaruh Iklan YouTube Grammarly Terhadap

Ketertarikan Mempelajari Bahasa Inggris 63 4.23 Ketertarikan Untuk Menonton Iklan Grammarly Berikutnya 64

(13)

Nomor Judul Halaman

2.1 Teori S.O.R 31

2.2 Enhance Your Writing 37

2.3 How Compelling is Your Writing? 38

2.4 Better Communication, Better Connection | Grammarly 39

2.5 Closing the Distance | Grammarly 40

2.6 Model Teoritis 43

(14)

Kuesioner Penelitian Tanggapan Kuesioner

Surat Balasan Izin Penelitian Departemen Sastra Inggris FIB USU Biodata Penulis

(15)

Penelitian ini berjudul “Persepsi Mahasiswa Terhadap Efektivitas Iklan YouTube Grammarly (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Prodi Sastra Inggris Fakulltas Ilmu Budaya di Unversitas Sumatera Utara). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa program studi Sastra Inggris FIB Universitas Sumatera Utara terhadap efektivitas iklan YouTube Grammarly.

Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu mahasiswa program studi Sastra Inggris FIB Universtitas Sumatera Utara stambuk 2016 dan 2017. Teori yang digunakan pada penelitian ini antara lain, komunikasi, media baru (internet), YouTube, iklan, teori S-O-R, persepsi, dan Grammarly. Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 186 orang. Penarikan sampel menggunakan Rumus Slovin dengan presisi 90% atau sig 0,1 dan tingkat kesalahan yang dikehendaki 10%, sehingga diperoleh total sampel sebanyak 65 responden, dimana responden dari stambuk 2016 sebanyak 20 orang dan responden dari stambuk 2017 sebanyak 45 orang.

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa responden menilai iklan Grammarly yang ditayangkan di YouTube menjadi salah satu cara efektif untuk strategi pemasaran. Efektivitas iklan YouTube Grammarly juga dibuktikan dengan penilaian positif dari responden serta persepsi yang positif terhadap iklan YouTube Grammarly. Penilaian positif terhadap tampilan iklan YouTube Grammarly yang menarik, alur cerita iklan yang menarik, pesan iklan yang mudah dimengerti, durasi iklan yang memadai, mampu membuat responden mengakses situs Grammarly sebagai alat yang dapat memudahkan kegiatan belajar mereka.

Kata kunci : komunikasi pemasaran, periklanan, iklan youtube grammarly, persepsi

(16)

Grammarly Ads (Descriptive study of English literature department, Faculty of Cultural Sciences at the University of North Sumatera). This study aims to determine the perceptions of students of the English Literature department, USU, on the effectiveness of YouTube Grammarly ads. This study took the research object, namely students of the English literature department, Faculty of Cultural Sciences, University /of North Sumatera year 2016 and 2017. The theories used in this research are include communication, new media (internet), YouTube, advertising, S-O-R theory, perception, and Grammarly. The method used in this research is qua9999ntitive descriptive. The population in this research was 186 people. Withdrawal of samples using the Slovin Formula with a precision of 90%

or 0,1 sig., and the desired error rate of 10%, so that the total sample of 65 respondents was obtained, of which 20 respondents from 2016 and 45 respondents from 2017. From this research, it was obtained the results of respondents assessing that Grammarly advertisements displayed on YouTube are an effective way of marketing strategy. The effectiveness of YouTube Grammarly ads is also proven by positive ratings from respondents and positive perceptions of YouTube Grammarly ads. Positive assessment of the attractive Grammarly appearance of YouTube ads, attractive ad storyline, easy to understand advertising messages, adequate ad duration, able to make the respondents access the Grammarly site as a tool that can facilitate their learning activities.

Keyword : Marketing communication, advertising, Grammarly youtube ads, perception.

(17)

1 Universitas Sumatera Utara 1.1 Latar Belakang Masalah

Fitrah manusia yang lemah, memiliki keterbatasan dan serba kurang menunjukkan bahwa sehebat apapun kejeniusan yang ada pada manusia, tetaplah ia merupakan makhluk sosial yang memilliki ketergantungan dan membutuhkan manusia lain.

Interaksi yang dilakukan manusia dengan orang lain merupakan ciri khas sebagai makhluk sosial yang ditandai dengan komunikasi sebagai alat interpretasi diri. Komunikasi dalam pengertian secara umum adalah proses penyampaian informasi, pesan, gagasan, atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun nonverbal dari seseorang kepada orang lain. Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk memengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku sesuai yang kita inginkan.

Sementara menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi.

Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat (Mulyana, 2010:4).

Berdasarkan paradigma Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2006: 10). Dan salah satu media informasi dan komunikasi yang mengalami peningkatan pesat saat ini adalah internet. Internet memberikan pengaruh signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Internet dewasa ini menjadi suatu kebutuhan yang penting. Hal ini disebabkan internet yang mampu melintasi jarak yang cukup jauh dan dapat diakses kapan saja. Kelebihan dari internet ini menjadi suatu kemudahan bagi manusia untuk dapat

(18)

Universitas Sumatera Utara

berkomunikasi dengan teman maupun keluarga yang berada dalam jarak yang jauh. Ditambah dengan munculnya beragam jejaring sosial dan apikasi sosial di internet, membuat manusia banyak menghabiskan waktunya dengan menggunakan internet setiap hari.

Mengutip data dari CNN Indonesia yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) pada 10 Desember 2018 menyatakan bahwa ada sekitar 3,9 miliar orang atau lebih dari setengah populasi dunia yang telah menggunakan internet.

Komisi Telekomunikasi International (International Telecommunication Union/

ITU) memprediksi hingga akhir 2018 pengguna internet mencapai 51,2 persen di seluruh dunia. (https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20181210094556-192- 352374/39-miliar-orang-di-dunia-telah-terhubung-internet)

Sementara menurut riset platform manajemen media sosial Hootsuite dan agensi marketing sosial We Are Social bertajuk “Global Digital Reports 2020”

menyatakan bahwa hampir 64 persen penduduk Indonesia sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Riset yang dirilis pada akhir Januari 2020 menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 175,4 juta orang, sementara total jumlah penduduk Indonesia sekitar 272,1 juta orang. Dibanding tahun 2019 lalu, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat sekitar 17 persen atau 25 juta pengguna. Selama 2019, pengguna internet di Indonesia yang berusia 16 hingga 64 tahun memiliki waktu rata-rata selama 7 jam 59 menit per hari untuk berselancar di dunia maya. Angka tersebut melampaui rata-rata global yang hanya menghabiskan waktu 6 jam 43 menit di internet per harinya. Waktu bercengkrama penduduk Indonesia dengan internet tersebut membawa Indonesia ke dalam daftar 10 besar negara yang kecanduan internet. Indonesia menduduki posisi delapan dalam daftar negara paling lama menghabiskan waktunya berselancar di internet. (https://kumparan.com/kumparantech/riset-64-penduduk- indonesia-sudah-pakai-internet-1ssUCDbKILp)

Media sosial juga menjadi platform yang banyak digandrungi kaum milenial Indonesia. Masih dari riset yang sama tercatat jumlah pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 160 juta jiwa dengan rata-rata penggunaan mencapai 3 jam 26 menit per hari. Adapun media sosial yang paling banyak 'ditongkrongi' oleh pengguna internet Indonesia dari paling teratas adalah

(19)

Universitas Sumatera Utara

YouTube, WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, Line, FB Messenger, LinkedIn, Pinterest, We Chat, Snapchat, Skype, Tik Tok, Tumblr, Reddit, Sina Weibo. Dengan kemudahan berinteraksi menggunakan internet ini, pihak penyedia media sosial memanfaatkan platform mereka salah satunya sebagai wadah bisnis dan sebagai sarana iklan, seperti yang dilakukan oleh YouTube.

YouTube merupakan sebuah situs web yang dirancang untuk berbagi video. Jutaan pengguna dari seluruh dunia telah membuat akun YouTube sehingga mereka bisa mulai upload video agar dapat ditonton pengguna di seluruh dunia.

Bahkan data bulan Mei 2019 setiap menitnya jumlah durasi video yang diupload di situs tersebut sekitar 500 jam.

YouTube dibuat pada tahun 2005, oleh Steve Chen, Chad Hurley dan Jawed Karim. Awalnya mereka adalah karyawan di perusahaan PayPal. YouTube dibuat dengan tujuan agar orang bisa berbagi video mereka. Namun seiring berjalannya waktu YouTube juga menjadi situs untuk mempublish lagu, video lucu-lucuan, serta untuk mempromosikan sebuah produk maupun perusahaan.

YouTube mendapatkan pendanaan awal dari 2 investor yaitu perusahaan bernama Sequoia Capital sebesar $11,5 juta Pada November 2005 dan perusahaan artis Capital Management sebesar $8 juta pada April 2006. Pada November 2006 Google membeli YouTube dengan harga $1,6 miliar. Sehingga saat ini YouTube

merupakan anak perusahaan milik Google.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_YouTube)

Salah satu contoh kebijakan YouTube terbaru adalah dengan menerapkan sistem 1000 subscribers dan 4000 jam tayang untuk pengguna baru yang ingin mendapatkan penghasilan dari YouTube. Setelah mencapai syarat monetisasi tersebut channel pengguna akan ditinjau oleh pihak YouTube. Jika konten yang diupload original dan bukan reupload, maka besar kemungkinan YouTube akan menerima channel mereka untuk berpartisipasi dalam program YouTube adsense.

Namun apabila channel mereka dianggap kurang layak, maka YouTube akan memberikan waktu 1 bulan lagi untuk mereka bisa memperbaiki konten video dan melakukan pengajuan ulang.

Salah satu perusahaan yang memanfaatkan program YouTube adsense ini adalah Grammarly. Grammarly adalah sebuah perangkat lunak yang digawangi

(20)

Universitas Sumatera Utara

oleh perusahaan Grammarly, Inc. Perangkat lunak dengan tagline khas “Helping You Connect” ini adalah perusahaan teknologi multinasional Amerika yang mengembangkan alat tulis digital menggunakan kecerdasan buatan dan pemrosesan bahasa alami. Melalui pembelajaran mesin dan algoritma pembelajaran yang mendalam, produk Grammarly menawarkan pemeriksaan tata bahasa, pemeriksaan ejaan, dan layanan deteksi plagiarisme bersama dengan saran tentang penulisan kejelasan, resolusi, kosa kata, gaya pengiriman, dan nada.

Perangkat lunak ini pertama kali dirilis pada Juli 2009 di Kyiv, Ukraina.

Saat ini Grammarly bermarkas di San Francisco, dan memiliki 500 kantor perusahaan di Kyiv, New York City, dan Vancouver. Grammarly secara otomatis mendeteksi kemungkinan tata bahasa, ejaan, tanda baca, pilihan kata, dan kesalahan gaya dalam tulisan, mengikuti resep linguistik standar dalam bahasa Inggris. Algoritma menandai masalah potensial dalam teks dan menyarankan koreksi konteks khusus untuk tata bahasa, ejaan, terlalu banyak penggunaan kata, gaya, tanda baca, dan plagiarisme, meskipun beberapa dari tawaran tersebut hanya untuk pengguna premium. Fitur tersebut tersedia sebagai editor web atau desktop, sebagai ekstensi browser untuk Chrome, Safari, Firefox, dan Edge, dan sebagai aplikasi untuk iOS dan Android. Layanan premium tersedia untuk pembayaran bulanan atau tahunan. Perusahaan juga menawarkan alat perusahaan yang disebut Grammarly Business.

Pendiri Grammarly Alex Shevchenko dan Max Lytvyn membangun produk yang luas selama sembilan tahun terakhir ini dan mencapai adopsi besar- besaran. Hingga saat ini, ekstensi Chrome gratis Grammarly telah diunduh 10 juta kali, dan perusahaan memiliki 6,9 juta pengguna aktif harian. Tahun demi tahun, Grammarly menggandakan metrik kunci seperti pengguna dan pendapatan mereka. Investasi $110 juta yang dipimpin oleh General Catalyst. Grammarly telah mencapai semua ini dengan berfokus tanpa henti pada nilai inti tunggal, yaitu membantu orang berkomunikasi lebih baik (dalam menggunakan bahasa Inggris) di mana pun mereka menulis online setiap hari.

Penggunaan new media seperti YouTube sangat membantu untuk menunjang kesadaran masyarakat dunia akan keberadaan Grammarly yang kini telah mendapat lisensi oleh lebih dari 600 universitas terkemuka dunia. Bergabung

(21)

Universitas Sumatera Utara

pada 24 Januari 2012, hingga kini akun YouTube Grammarly telah mencapai 137K subscribers dan mendapat 2.109.345.580 kali penonton. Total video yang diunggah sebanyak 66 video. Video pertama dengan durasi 42 detik diunggah pada tahun 2017 dengan judul “Sara Hetyonk Discusses Grammarly” telah ditonton sebanyak 534 ribu kali. Terdapat 3 video dengan views terbanyak yang mana video tersebut menjadi iklan sehingga mampu menjangkau banyak kalangan. Alur cerita dalam video pun sangat beragam. Seperti adanya mahasiswa dengan kebutuhan tugasnya, pegawai kantoran yang bingung bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan atasannya, pencari kerja yang ingin membuat e-mail yang baik kepada perusahaan yang dituju, seorang teman yang sedang bingung menyusun pidato untuk acara pernikahan temannya, dan masih banyak lagi lainnya. Sama seperti perusahaan lainnya, iklan YouTube Grammarly kini telah menjangkau banyak orang, termasuk Indonesia. Sebagai bahasa internasional dan menjadi salah satu bahan ajar utama di sekolah hingga universitas yang ada di Indonesia, apakah iklan YouTube Grammarly mampu menarik perhatian khususnya para mahasiswa yang mengambil studi bahasa Inggris. Apakah iklan YouTube Grammarly efektif menarik minat mahasiswa yang mengambil studi bahasa Inggris atau justru melewatkannya? Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana persepsi mahasiswa terhadap efektifitas iklan YouTube Grammarly.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti lebih lanjut yaitu : “Bagaimana Persepsi Mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara terhadap Efektivitas Iklan YouTube Grammarly?”

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti merasa perlu untuk membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah adalah sebagai berikut :

(22)

Universitas Sumatera Utara

a. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu untuk memaparkan atau menguraikan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, maupun sumber- sumber referensi.

b. Penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap iklan di YouTube secara keseluruhan dan iklan YouTube Grammarly.

c. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektivitas iklan YouTube Grammarly di kalangan mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

d. Objek penelitian ini adalah mahasiswa prodi Sastra Inggris Fakultas Imu Budaya Universitas Sumatera Utara Program S-1 Stambuk 2016 dan 2017.

e. Jangka waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober 2020 hingga Desember 2020

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa program studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara terhadap iklan yang ditayangkan di YouTube.

b. Untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa program studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya USU terhadap iklan YouTube Grammarly.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang kelak diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan bagi mahasiswa Universitas Sumatera Utara khususnya Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan referensi bagi penelitian serupa di masa yang akan datang.

b. Secara Teoritis, penelitian diharapkan dapat member kontribusi pengetahuan di bidang Ilmu Komunikasi yang berkaitan dengan new media

(23)

Universitas Sumatera Utara

c. Secara Praktis, penelitian ini untuk menerapkan ilmu yang diterima peneliti selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi sekaligus memberikan masukan kepada siapa saja yang ingin meneliti tentang new media.

(24)

8 Universitas Sumatera Utara

BAB II

URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori

Dalam setiap penelitian diperlukan kejelasan titik tolak atau landasan dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 2001: 39)

Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya (Arikunto, 2002: 92). Jelas bahwa kedudukan kerangka teori ini menjadi hal yang penting dalam melaksanakan sebuah penelitian.

Emery dan Cooper mengatakan bahwa teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variabel yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena tertentu (Umar, 2002:55). Berdasarakan penjelasan tersebut, perlu disusun beberapa kajian yang bersifat teoritis atau kepustakaan yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut pandang apa masalah peneliti akan diteliti sekaligus sebagai landasan atau pondasi dari penelitian.

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama communis paling sering digunakan sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang hampir mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, makna atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2010: 46).

Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid (1981:8) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau

(25)

Universitas Sumatera Utara

melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.

2.1.1.2 Konseptualisasi Komunikasi

Menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K.

Sereno dan Edwad M. Bodaken sebagaimana dikutip oleh Mulyana (2010:67), setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.

1) Komunikasi sebagai Tindakan Satu-Arah

Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat, majalah, radio, atau televisi. Misalnya, seseorang mempunyai informasi mengenai suatu masalah, lalu ia menyampaikannya kepada orang lain, orang lain mendengarkan, dan mungkin berperilaku sebagai hasil mendengarkan pesan tersebut, lalu komunikasi dianggap telah terjadi. Jadi, komunikasi dianggap suatu proses linier yang dimulai dengan sumber atau pengirim dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya.

Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi tatap muka, namun mungkin tidak terlalu keliru bila diterapkannya pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab dan komunikasi massa (cetak dan elektronik).

Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh Michael Burgoon disebut “defenisi berorientasi sumber (source oriented definition). Defenisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap tindakan yang disengaja (intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu. Defenisi-defenisi komunikasi demikian mengabaikan komunikasi yang tidak disengaja, seperti pesan tidak direncanakan

(26)

Universitas Sumatera Utara

yang terkandung dalam nada suara atau ekspresi wajah, atau isyarat lain yang spontan. Defenisi-defenisi berorientasi sumber ini juga mengabaikan sifat prosesual interaksi –memberi dan menerima- yang menimbulkan pengaruh timbal balik antara pembicara dan pendengar. Pendek kata, konseptualisasi komunikasi sebagai tindakan satu-arah menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat instrumental dan persuasif.

Menurut Harold D. Laswell, sebagaimana dikutip oleh Mulyana (2010:69) cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Says What in Which Channel To Whom With What Effect? Atau Siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengen efek bagaimana?

Berdasarkan defenisi Laswell dalam Mulyana (2010:69) dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu:

a. Komunikator (communicator) atau sering disebut juga sebagai pengirim (sender), sumber (source), penyandi (encoder) adalah orang yang menyampaikan pesan atau informasi. Komunikator atau sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.

Komunikator boleh jadi seorang indivdu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara. Dalam komunikasi, peran komunikator bisa bersifat fleksibel dalam artian setiap partisipan dalam komunikasi bisa berperan sebagai komunikator secara bergantian.

b. Pesan (message) adalah pernyataan yang didukung oleh lambang, bahasa, gambar, dan sebagainya. Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau non vebal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen, yaitu makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa) yang dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, pamflet). Kata-kata memungkinkan kita berbagi

(27)

Universitas Sumatera Utara

pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melakukan tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala senyuman, tatapan mata, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung, tarian, dan sebagainya.

c. Media (channel, media) adalah alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau nonverbal. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan, yakni apakah langsung (tatap-muka) atau lewat media cetak atau media elektronik, internet, sound system, Overhead Projector (OHP), semua itu dapat dikategorikan sebagai bagian dari saluran komunikasi.

d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) adalah orang yang menerima pesan atau informasi yang disampaikan komunikator. Sama halnya dengan unsur komunikator dalam komunikasi, peran komunikan juga dipegang oleh setiap partisipan. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaannya, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut penyandian balik (decoding).

e. Efek (effect, impact, influence) adalah dampak sebagai pengaruh pesan tersebut. Efek ini merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh seorang komunikator lewat transmisi pesan yang dilakukan agar komunikan dapat memahami makna pesan yang terkandung. Efek ini juga diharapkan mampu mengubah perilaku atau menggerakkan komunikan agar memenuhi imperatif atau perintah yang disampaikan oleh komunikator.

Pemahaman komunikasi berorientasi-sumber di atas menekankan variabel-variabel tertentu seperti isi pesan, cara pesan disampaikan, dan daya bujuknya.

2) Komunikasi sebagai Interaksi

(28)

Universitas Sumatera Utara

Konseptualisasi kedua yang sering diterapkan pada komunikasi adalah interaksi. Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau menganggukkan kepala, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respons atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.

Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu-arah. Namun pandangan kedua ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber, meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian.

Jadi pada dasarnya interaksi yang berlangsung juga masih bersifat mekanis dan statis.

Salah satu unsur yang dapat ditambahkan dalam konseptualisasi kedua ini adalah umpan balik (feed back), yakni apa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai efektifitas pesan yang ia sampaikan sebelumnya: apakah dapat dimengerti, dapat diterima, menghadapi kendala dan sebagainya. Sehingga berdasarkan umpan balik itu, sumber dapat mengubah pesan selanjutnya agar sesuai dengan tujuannya.

Konsep umpan balik dari penerima (pertama) ini sebenarnya sekaligus merupakan pesan penerima (yang berganti peran menjadi pengirim kedua) yang disampaikan kepada pengirim pertama (yang saat itu berganti peran menjadi penerima kedua). Jawaban pengirim pertama (penerima kedua) ini pada gilirannya merupakan umpan balik bagi penerima pertama (pengirim kedua).

Begitu seterusnya.

3) Komunikasi sebagai Transaksi

Dalam komunikasi transaksional, pengamatan atas aspek tertentu saja, misalnya pesan verbal saja atau pesan nonverbal saja, tidak menunjukkan gambaran komunikasi yang utuh. Istilah transaksi mengisyaratkan bahwa pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam keadaan interdependensi atau timbal

(29)

Universitas Sumatera Utara

balik; eksistensi satu pihak ditentukan oleh eksistensi pihak lainnya. Pendekatan transaksional menyarankan bahwa semua unsur dalam proses komunikasi saling berhubungan. Persepsi seorang peserta komunikasi atas orang lain bergantung pada persepsi orang lain tersebut terhadapnya, dan bahkan bergantung pula persepsinya terhadap lingkungan di sekitarnya.

Diana K. Ivy dan Phil Backlund mendefenisikan bahwa komunikasi adalah proses yang terus berlangsung dan dinamis menerima dan mengirim pesan dengan tujuan berbagi makna. (Mulyana, 2010:76)

Para pakar tersebut mendefinisikan komunikasi sebagai proses karena komunikasi merupakan kegiatan yang ditandai dengan tindakan, perubahan, pertukaran, dan perpindahan, dan terdapat kontinuitas dari setiap unsurnya.

2.1.1.3 Ciri-Ciri Komunikasi

Komunikasi memiliki sifat atau ciri. Adapun sifat atau ciri dari komunikasi, antara lain:

1) Komunikasi Verbal (Verbal Communication) a. Komunikasi Lisan (Oral Communication)

b. Komunikasi Tulisan (Written/Printed Communication)

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal menggunakan sistem lambang verbal yang disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol-simbol tersebut yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud seseorang. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual seseorang (Mulyana, 2010:261).

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara verbal.

Komunikasi verbal ditandai dengan disampaikan secara lisan bicara atau tulisan, proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah, serta kualitas proses komunikasi sering kali ditentukan oleh komunikasi non verbal.

(30)

Universitas Sumatera Utara

Fungsi Bahasa sebagai Bentuk Komunikasi Verbal

Kita sering tidak menyadari pentingnya bahasa, karena sepanjang hidup kita menggunakannya. Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek, dan peristiwa. Setiap orang mempunyai nama untuk identifikasi sosial. Orang juga dapat menamai apa saja objek-objek yang berlainan, termasuk perasaan tertentu yang mereka alami. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu dilakukan manusia sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi.

Menurut Larry L. Barker (Mulyana, 2010:266), bahasa memiliki tiga fungsi:

1. Penamaan (Naming/Labeling)

Penamaan merupakan fungsi bahasa yang mendasar. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.

2. Interaksi

Fungsi interaksi merujuk pada berbagai gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian ataupun kemarahan dan kebingungan.

3. Transmisi informasi

Yang dimaksud dengan fungsi transmisi informasi adalah bahwa bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.

Bahasa merupakan media transmisi informasi yang bersifat lintas waktu, artinya melalui bahasa dapat disampaikan informasi yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, sehingga memungkinkan adanya kesinambungan budaya tradisi.

Dari keseluruhan komunikasi yang kita lakukan, ternyata nkomunikasiverbal hanya memiliki porsi 35%, sisanya adalah komunikasi non verbal. Dengan porsi demikian menunjukkan bahwa bahasa memiliki keterbatasan, yaitu keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek, kata-kata yang bersifat ambigu dan kontekstual, serta adanya pencampuradukan fakta dan penafsiran.

(31)

Universitas Sumatera Utara

2) Komunikasi Niverbal (Nonverbal Communication)

a. Komunikasi Kial/Isyarat Badaniah (Gestured Communication) b. Komunikasi Gambar (Pictorial Communication)

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Reichard E. Porter (Mulyana, 2010:343), komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim dan penerima.

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata. Dalam kehidupan nyata, komunikasi non verbal jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non verbal ikut terpakai.

Karena itu, komunikasi non verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan (Hardjana, 2003:26).

Dalam berkomunikasi, Mark Knapp (1978) menyebutkan komunikasi non verbal memiliki fungsi yaitu (Cangara, 2006:100):

1. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)

2. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)

3. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity) 4. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum

sempurna

Sementara itu Jalaludin Rakhmat (1994) dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan ada beberapa jenis pesan non verbal, yaitu:

a. Pesan Kinesik

Pesan kinesik merupakan pesan yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti.

b. Pesan Fasial

Pesan ini menggunakan raut muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna: kebahagiaan,

(32)

Universitas Sumatera Utara

rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad.

Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal Communication Systems, menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a.

wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan tak senang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang objek penelitiannya baik atau buruk; b. wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan; c. wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi; d. wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurangnya perhatian.

c. Pesan Gestural

Menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengomunikasikan berbagai makna. Pesan ini berfungsi untuk mengungkapkan:

1) Mendorong atau membatasi

2) Menyesuaikan atau mempertentangkan 3) Responsif dan tak responsif

4) Perasaan positif atau negatif

5) Memperhatikan atau tidak memperhatikan 6) Melancarkan atau tidak reseptif

7) Menyetujui atau menolak d. Pesan Postural

Berkaitan dengan keseluruhan anggota badan. Tiga makna yang dapat disampaikan postur adalah sebagai berikut:

1) Immediacy

Merupakan ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah lawan bicara menunjukkan kesukaan atau penilaian positif.

2) Power

Menungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator

(33)

Universitas Sumatera Utara

3) Responsiveness

Individu mengomunikasikannya bila ia bereaksi secara emosional pada lingkungan, baik positif maupun negatif.

e. Pesan Artifaktual

Pesan ini diungkapkan melalui penampilan seperti pakaian, kosmetik dan lain-lain. Umumnya pakaian yang digunakan untuk menyampaikan identitas menunjukkan kepada orang lain bagaimanakita dan bagaiamana memperlakukan kita. Selain itu, pakaian berguna untuk mengungkapkan perasaan. Misalnya, berwarna hitam yang berarti duka cita atau formalitas, sandal untuk sesuatu yang informal, dan batik untuk sesuatu yang formal.

f. Pesan Sentuhan dan Bau-Bauan

Berbagai pesan dan perasaan dapat disampaikan melalui sentuhan, tetapi paling sering ditunjukkan untuk mengomunikasi perhatian, kasih sayang, takut, marah, dan bercanda. Bau-bauan telah digunakan manusia untuk berkomunikasi baik secara sadar atau tidak.

3) Komunikasi Tatap Muka (Face to Face Communication)

4) Komunikasi Bermedia (Mediated Communication) (Effendy, 1993:33) 2.1.1.4 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi dipandang dari arti luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan akan tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta dan ide. Adapun fungsi dari kegiatan komunikasi, dibagi atas empat fungsi utama (Effendy,1999) yaitu:

a. Menyampaikan informasi (to inform)

Disini komunikasi berfungsi dalam menyampaikan informasi, tidak hanya informasi tetapi juga pesan, ide, gagasan, opini maupun komentar.

Sehingga masyarakat bisa mengetahui keadaan yang terjadi dimanapun.

b. Mendidik (to educute)

Komunikasi sebagai sarana informasi mendidik, menyebarluaskan kreatifitas, tidak hanya sekedar memberi hiburan, tetapi juga memberi pendidikan untuk membuka wawasan dan kesempatan untuk memperoleh

(34)

Universitas Sumatera Utara

pendidikan secara luas, serta memberikan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih berkembang.

c. Menghibur (to intertain)

Komunikasi juga memberikan warna dalam kehidupan kita, tidak hanya menjadi sumber informasi tetapi komunikasi juga dapat sebagai sumber hiburan. Semua golongan menikmatinya sebagai alat hiburan dalam bersosialisasi. Menyampaikan informasi dapat berupa dalam gambar, bahasa, bunyi, tulisan, dan lagu.

d. Mempengaruhi (to influence)

Komunikasi sebagai sarana untuk mempengaruhi khalayak, untuk memberi motivasi, mendorong untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang dilihat, dibaca dan didengar. Serta memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku ke arah yang baik dan modernisasi.

2.1.1.5 Tujuan Komunikasi

Suatu pesan disampaikan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar pesan tersebut dapat dimengerti, memperkuat dan bahkan mampu mengubah orang lain. Dengan kata lain, kegiatan atau proses komunikasi tidak begitu saja diterima oleh komunikan, tetapi akan mengalami proses pengolahan terlebih dahulu sebelum akhirnya diterima dan menghasilkan efek sesuai dengan keinginan komunikator. Adapun tujuan komunikasi menurut Onong U. Effendy (1993:55) adalah:

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat akan berubah sikapnya.

b. Mengubah pendapat atau opini (to change the opinion)

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi yang disampaikan.

c. Mengubah perilaku (to change the behaviour)

(35)

Universitas Sumatera Utara

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat tersebut.

d. Mengubah masyarakat (to change the society)

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan akhir agar masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap informasi yang disampaikan.

2.1.2 Media Baru (Internet)

2.1.2.1 Internet sebagai Media Baru

Abad ke-20 digambarkan sebagai tanda berubahnya ketakjuban maupun ketakutan atas pengaruh media massa. Menurut Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2003:17-18) merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif. Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer di dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook) yang memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan. Sementara menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelit meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, serta keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.

Media baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak, memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek budaya, mengganggu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan kewilayahan dan modernitas, menyediakan kontak global secara instan dan memasukkan subjek modern/akhir modern ke dalam media aparat yang berjaringan (McQuail, 2011:151).

Media baru tersebut adalah internet. Pada awalnya, internet dimulai sebagai alat komunikasi nonkomersial dan pertukaran data antara profesional, tetapi perkembangan selanjutnya adalah internet sebagai alat komunikasi pribadi,

(36)

Universitas Sumatera Utara

antar pribadi dan juga alat promosi bisnis perusahaan. Kemunculan media baru turut memberikan andil akan perubahan pola komunikasi masyarakat. Selain itu juga memberikan celah baru untuk industri iklan. Internet di kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan laptop dan komputer saja, tetapi kini dapat mengakses melalui smartphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telepon seluler.

2.1.2.2 Pengertian Internet

Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443). Secara harfiah, internet kependekan daripada perkataan (‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet).

Istilah internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet. Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa Inggris, karena dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas. Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif (Ardianto, 2004:141).

Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada saat itu ARPA (Advanced Research Project Agency) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat membangun sistem jaringan komputer yang disebut Arpanet.

Jaringan ini menghubungkan antar komputer di daerah-daerah vital dalam rangka mengatasi masalah jika terjadi serangan nuklir. Arpanet berkembang sangat pesat dan dipecah menjadi dua bagian Milnet dan Arpanet. Milnet digunakan khusus untuk keperluan militer, sedangkan Arpanet digunakan untuk keperluan non-

(37)

Universitas Sumatera Utara

militer terutama perguruan tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada akhirnya dikenal dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Karena di dalam internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi mudah.

2.1.2.3 Manfaat Internet

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet yaitu sebagai berikut (http://incuvl.petra.ac.id/learn/learn- 1.html):

1. Komunikasi

Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan internet yang telah mengglobal. Dengan kita mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga di internet, maka kita dapat mengirim informasi kapan saja dan kemana saja diseluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara yang sangat mudah.

2. Informasi

Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, dimana masing- masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya internet itu sendiri.

3. Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama (teamwork). Anggota tim bisa terdiri dari

(38)

Universitas Sumatera Utara

berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Melalui internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak dimanapun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui internet.

2.1.3 YouTube

YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng–upload) video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009:58).

YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain

‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada bulan-bulan berikutnya YouTube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari website tersebut pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara resmi (http://www.youtube.com/t/about).

Setelah didirikan, YouTube mendapat suntikan modal pertamanya dari investor yaitu Sequoia Capital sebesar $11,5 juta di bulan November 2005 - April 2006. Dengan tambahan modal yang besar, YouTube berkembang dengan cepat.

Juli 2006, ada lebih dari 65.000 video baru yang di – upload setiap hari di YouTube, dan ada 100 juta video yang dilihat per harinya.

(http://www.usatoday.com/tech/news/2006-07-16-youtube-views_.htm)

Dengan format berkas (file) FLV (Flash Video) yang efisien dan ada di mana-mana sebagai standar pengodean film yang di – upload oleh para user, membuat YouTube mudah diakses oleh masyarakat secara instan di internet.

Sebagai tambahan, dengan teknologi yang memungkinkan, YouTube menginspirasi masyarakat untuk menonton video melalui web dengan fitur jaringan sosial Web-2,0; seperti komentar, grup, halaman beranda untuk anggota,

(39)

Universitas Sumatera Utara

langganan, dan ide lainnya yang berbasis komunitas yang dipopulerkan melalui website seperti MySpace, Facebook, dan lain-lain (Yogapratama, 2009:1-2).

Dengan perkembangan yang sangat pesat, YouTube sukses menarik minat Google.inc. Oktober 2006 Google.inc sukses mengakuisisi YouTube dengan nilai transaksi $1,65 miliar. Saat ini, menurut penyedia data market internet

‘ComScore’, YouTube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan market share 43% dan lebih dari 6 milliar video dilihat di bulan Januari 2009 (http://www.comscore.com).

Tingginya jumlah penonton dan video di YouTube, wajar jika YouTube menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan berita dari sudut pandang yang lebih variatif. Dengan adanya situs YouTube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan dalam komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam surat kabar, radio, ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang dapat menyiarkan kabar di YouTube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya disiarkan lewat YouTube dikarenakan bebasnya orang untuk meng – upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama YouTube adalah sebagai tempat bagi setiap orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng–upload dan membagikan pengalaman perekaman mereka kepada orang lain (Yogapratama, 2009:3).

Penggunaan situs YouTube terbilang cukup mudah, bahkan bagi pengguna yang bukan anggota. Ketika sampai di situs YouTube, Anda akan disambut oleh halaman beranda YouTube. Halaman beranda adalah gerbang utama ke dalam dunia YouTube, dan halaman ini berisikan video-video yang sedang dilihat saat ini, video-video yang dipromosikan, dan video berfitur, bersamaan dengan sebuah seleksi link-link tambahan, elemen-elemen navigasi, dan iklan-iklan bagus yang jumlahnya relatif sedikit. Daftar video yang sedang ditonton saat ini adalah seleksi video yang diputar yang (seperti judulnya) sedang dilihat oleh para pengguna YouTube yang lain. Fitur ini dapat diaplikasikan pada pengguna yang telah memiliki sebuah fitur Active Sharing yang merupakan fasilitas dalam keanggotaan mereka. Daftar video yang sedang dipromosikan berisi video-video yang (sepertinya) telah dipilih berdasarkan kerjasama (partnership) dengan

(40)

Universitas Sumatera Utara

YouTube. Daftar video berfitur berisikan video-video yang diseleksi oleh pekerja YouTube atau oleh penyunting tamu.

Jika Anda menurunkan skrol halaman, Anda mungkin memerhatikan kategori-kategori klip dan link lain yang didaftar di kolom kanan, seperti What’s New, Popular Videos For Mobile Devices, dan sebagainya. Ini, tentu saja, mewakili literasi situs YouTube saat ini, yang akan berubah-ubah sepanjang waktu. Bagaimanapun ide dasarnya tetap utuh menyediakan link-link cepat dalam halaman beranda sampai isian berfitur dan item-item lainnya yang ingin dipromosikan oleh YouTube dan induk perusahaannya Google (termasuk periklanan dan fitur-fitur baru situs).

2.1.3.1 Algoritma YouTube

YouTube menyebut sistem algoritma mereka sebagai “search and discovery system”. Algoritma YouTube tak hanya menentukan video-video yang ditampilkan ketika Anda mengetikkan keywords pada kolom search, tetapi juga menentukan video-video yang akan muncul di bagian lainnya. Setidaknya ada enam bagian di YouTube yang menjadi objek algoritma dalam menempatkan video, yakni di hasil pencarian, home page, trending stream, di bawah daftar deskripsi, suggested video stream, dan notifikasi.

Dilansir dari situs resmi YouTube, setidaknya mereka memiliki dua tujuan utama dalam penerapan “search and discovery system” ini, yaitu untuk membantu viewers menemukan video yang ingin mereka tonton dan mengoptimalkan kepuasan serta engagement para penonton.

2.1.3.2 Penentuan Algoritma YouTube

Pada tahun 2016, YouTube merilis ulasan resmi tentang sistem algoritma mereka. Algoritma YouTube berfokus pada bagaimana audiens berinteraksi dengan video. Mereka menggunakan Artificial Intelligence (AI) yang diklaim mampu mempelajari lebih dari 80 miliar feedback dari audiens untuk menyediakan video yang tepat untuk penonton yang tepat pada waktu yang tepat.

Setidaknya ada empat jenis feedback audiens yang menjadi pertimbangan YouTube, yaitu:

(41)

Universitas Sumatera Utara

 Video yang audiens tonton dan tidak

Berapa lama audiens menonton sebuah video (watch time)

 Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton video dalam satu kali kunjungan (session time)

Likes, dislikes, dan “not interested” feedback

Ada beberapa cara mengoptimalkan channel YouTube dengan algoritma ini.

Cara ini bisa dilakukan oleh YouTubers atau perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan YouTube untuk brand mereka, dan mendapatkan banyak viewers dan subscribers. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

a) “Bermain” dengan SEO Youtube

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menjaring banyak viewers adalah membuat audiens menemukan video Anda terlebih dulu. YouTube memberikan kontrol kepada para creator untuk mengisi metadata, yang isinya mencakup judul, deskripsi, tags, thumbnail, hingga playlist. Jangan asal membuat judul click-bait yang bisa membuat audiens merasa kesal, tapi buatlah judul yang memang sesuai dengan konten video yang disajikan.

b) Optimalkan watch time pada video

Jika Anda tidak memiliki watch time yang baik, video-video Anda akan muncul pada peringkat bawah pada hasil pencarian. Namun, harus diingat bahwa watch time mengacu pada persentase isi video yang ditonton, bukan hanya total jumlah menitnya. Video berdurasi 30 detik yang ditonton sejak awal hingga akhir akan mendapatkan peringkat yang lebih bagus dari video berdurasi 10 menit tetapi hanya ditonton beberapa menit saja. Cobalah untuk tidak menggunakan intro dan outro yang terlalu panjang pada video agar watch time video Anda bisa meningkat.

c) Tambahkan closed-caption pada video

Dengan adanya closed-caption, script Anda dapat dibaca oleh YouTube dan Google. Jika memungkinkan dan Anda memiliki resource yang tepat,

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan: Pemeriksaan yang penunjang dilakukan untuk menegakkan diagnosa rhinitis alergika adalah pemeriksaan in vivo dan in vitro. Pada pemeriksaan in vivo dapat dilakukan

Harga emas beranjak naik pada hari Kamis, seiring data manufaktur Cina yang disambut baik oleh pasar dan harapan akan adanya kesepakatan bailout untuk Yunani mendorong bursa

Cara pandang seperti ini nampaknya telah disepakati bersama; bahwa Syaikhona Kholil Bangkalan adalah tokoh yang memiliki kelebihan dibandingkan kebanyakan

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta‟ala atas rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul

1. Bagaimana Proses seleksi yang diterapkan dalam Bank Syariah Mandiri ? proses seleksi yang ada dalam Bank Syariah Mandiri pada dasarnya sama dengan bank-bank lain. Akan tetapi

 Monitoring dan evaluasi kebun sumber benih Batang Bawah Karet di wilayah kerja BBPPTP Medan dilaksanakan pada Bulan Februari s/d Juli 2018 dan sumber benih yang dimonitoring

Penelitian yang dilakukan oleh Edy (2009) menganalisis pengaruh pendidikan sumber daya manusia terhadap pengangguran di provinsi Jawa Tengah menyatakan bahwa tingkat

Untuk penelitian selanjutnya, dapat difokuskan pada evaluasi protokol DYMO dengan melibatkan beberapa node sensor statis yang berkomunikasi dengan beberapa node