• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terang, Kehidupan, dan Pengharapan Dunia

Pendahuluan

Yesus Kristus “adalah terang, kehidupan, dan pengharapan dunia” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3). Pelajaran ini akan membantu para siswa memahami bahwa sewaktu mereka

datang kepada Kristus, mereka akan menerima pengharapan yang lebih besar bagi kehidupan kekal dan mereka akan memiliki kebulatan tekad yang lebih besar untuk menanggung pencobaan-pencobaan hidup.

Bacaan Latar Belakang

• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 70, 75–77.

• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa Harapan yang Tak Terbatas,” Ensign atau Liahona, November 2008, 21–24.

Saran untuk Pengajaran

Yohanes 1:1–9; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13. Yesus Kristus adalah Terang Dunia

Bacalah dengan lantang pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama. Mintalah kelas untuk mendengarkan keadaan-keadaan yang mungkin menyebabkan seseorang merasa seolah-olah mereka dikelilingi oleh kegelapan.

“Saya memiliki lukisan yang disukai di kantor saya yang bertajuk Jalan Masuk

menuju Pencerahan. Itu dibuat oleh seorang teman saya, pelukis Denmark Johan

Benthin, yang adalah presiden pasak pertama di Kopenhagen, Denmark. “Lukisan tersebut memperlihatkan kamar yang gelap dengan pintu terbuka yang darinya terang bersinar. Adalah menarik bagi saya bahwa terang yang datang melalui pintu tidak menerangi seluruh kamar—hanya ruang yang tepat berada di depan pintu.

“Bagi saya, kegelapan dan terang dalam lukisan ini merupakan metafora bagi kehidupan. Adalah bagian dari keadaan kita sebagai makhluk fana untuk kadang-kadang merasa seolah kita dikelilingi oleh kegelapan. Kita mungkin kehilangan orang yang dikasihi; seorang anak mungkin telah tersesat; kita mungkin telah menerima diagnosa medis yang mengkhawatirkan; kita mungkin memiliki tantangan pekerjaan dan dibebani dengan keraguan atau rasa takut; atau kita mungkin merasa sendirian atau tidak dicintai.

“Tetapi meskipun kita mungkin merasa hilang di tengah keadaan terkini kita, Allah menjanjikan harapan akan terang-Nya—Dia berjanji untuk menerangi jalan di hadapan kita serta

memperlihatkan kepada kita jalan keluar dari kegelapan” (“Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 70).

• Apa beberapa keadaan yang dapat menyebabkan seseorang merasa dikelilingi oleh kegelapan?

• Apa yang Presiden Uchtdorf katakan Allah dapat lakukan ketika kita merasakan hal ini?

Setelah para siswa menanggapi, jelaskan bahwa pelajaran ini akan memfokuskan pada bagaimana kita dapat menerima terang dan pengharapan dari Allah, apa pun keadaan kita.

Mintalah seorang siswa untuk membaca Yohanes 1:1–5dengan lantang. Undanglah kelas untuk mengikuti, dengan mencari kata atau ungkapan yang Yohanes

gunakan untuk menggambarkan Juruselamat. Sewaktu para siswa melaporkan apa yang mereka temukan, tulislah ajaran berikut di papan tulis: Yesus Kristus adalah Terang Dunia.

Untuk membantu para siswa memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran ini, mintalah mereka untuk membaca Yohanes 1:6–9 dalam hati. Kemudian tanyakan:

• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan tentang peran Yesus Kristus sebagai Terang Dunia?

• Bagaimana catatan kaki untuk ayat 9 membantu Anda memahami bagaimana Yesus dapat menjadi Terang Dunia bagi semua individu?

Beri tahu para siswa bahwa dalam tulisan suci, terang “yang menerangi setiap orang” (Yohanes 1:9), atau Terang Kristus, “kadang-kadang disebut Roh Tuhan, Roh Allah, Roh Kristus atau Terang Kehidupan” (Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil [2004], 205). Terang Kristus diuraikan dalam Ajaran dan Perjanjian 88.

Tugaskan para siswa untuk bekerja berpasangan. Mintalah mereka menelaah Ajaran dan Perjanjian 88:6–13 dan mengidentifikasi bagaimana Yesus Kristus adalah sumber terang dan kehidupan. Setelah waktu yang cukup, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Bagaimana Terang Kristus memengaruhi semua ciptaan Bapa Surgawi? • Kebenaran-kebenaran yang tercatat dalam ayat-ayat ini menunjukkan Terang

Kristus memiliki kuasa untuk melakukan apa bagi seorang individu?

• Mengapa bermanfaat memahami bahwa terang yang mengatur alam semesta adalah “terang yang sama yang menghidupkan pengertianmu”? (A&P 88:11). Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:

“Terang Allah adalah nyata. Itu tersedia bagi semua! Itu memberi kehidupan pada segala sesuatu [lihat A&P 88:11–13]. Itu memiliki kuasa untuk melunakkan sengatan luka yang terdalam. Itu dapat menjadi balsam penyembuh bagi kesepian dan sakitnya jiwa kita. Dalam alur keputusasaan, itu dapat menanamkan benih harapan yang lebih cemerlang. Itu dapat mencerahkan lembah dukacita yang terdalam. Itu dapat menerangi jalan di hadapan kita dan menuntun kita melalui malam yang paling kelam menuju janji berupa fajar yang baru.

“Inilah ‘Roh Yesus Kristus,’ yang memberikan ‘terang kepada setiap orang yang datang ke dunia’ [A&P 84:45–46]” (“Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 75).

Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelas Anda:

• Menurut Presiden Uchtdorf, berkat-berkat apakh yang datang dari terang yang Bapa di Surga tawarkan kepada kita melalui Yesus Kristus?

• Kapan Anda pernah mengalami berkat-berkat yang dibicarakan oleh Presiden Uchtdorf?

Tuliskan pernyataan tidak lengkap berikut di papan tulis: Terang Dunia memberikan …

Undanglah para siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 88:13 sekali lagi, dengan mencari sebuah ungkapan yang melengkapi pernyataan di papan tulis. Tanyakan:

• Bagaimana peran Juruselamat sebagai Terang Dunia berkaitan dengan peran-Nya sebagai Kehidupan Dunia?

• Dalam cara apakah terang dihubungkan dengan kehidupan? (Anda bisa menjelaskan bahwa Yesus adalah “kehidupan dunia karena kebangkitan-Nya dan pendamaian-Nya menyelamatkan kita baik dari kematian jasmani maupun rohani” [Dallin H. Oaks, “The Light and Life of the World,” Ensign, November 1987, 65]).

• Apa akibatnya jika terang dan kuasa Juruselamat berhenti untuk mendukung segala hal? (Tidak akan ada lagi kehidupan).

Jelaskan bahwa tulisan suci memberikan contoh-contoh tentang bagaimana Yesus secara harfiah adalah Terang Dunia. Pada waktu kematian Juruselamat, ada kegelapan selama tiga hari, yang menyimbolkan bahwa Terang Dunia telah meninggalkan dunia (lihat 3 Nefi 8:20–23). Sebaliknya, kelahiran Juruselamat disertai dengan sebuah bintang dan terang yang cemerlang di langit dan juga terang selama tiga hari (lihat Helaman 14:3–5; 3 Nefi 1:15, 21).

Mazmur 146:5; Roma 5:3–5; 15:13; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41 Yesus Kristus adalah pengharapan dunia

Jelaskan kepada para siswa bahwa istilah pengharapan dapat memiliki banyak arti. Dalam konteks Injil Yesus Kristus, harapan adalah “pengharapan yang yakin akan PELAJARAN 27

dan kerinduan untuk berkat-berkat kesalehan yang dijanjikan” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Harapan”; scriptures.lds.org). Juruselamat kadang-kadang disebut “pengharapan dunia” karena berkat-berkat kesalehan yang dijanjikan kepada kita melalui Dia (“The Living Christ: The Testimony of the Apostles,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3).

Perlihatkan pertanyaan dan rujukan tulisan suci berikut, atau tulislah di papan tulis: Terpusat pada apakah harapan yang sejati itu? (Eter 12:4, 32; Moroni 7:3,

40–41)

Apa yang akan dilakukan pengharapan dalam kehidupan kita? (Mazmur 146:5; Roma 5:3–5; 15:13)

Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil. Undanglah

kelompok-kelompok untuk menelaah setiap petikan tulisan suci, mencari kata dan ungkapan penting tentang pengharapan, dan membahas jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan itu. Setelah waktu yang cukup, mintalah

kelompok-kelompok untuk menyusun satu atau dua pernyataan tentang ajaran atau asas yang merangkum apa yang telah mereka pelajari tentang ajaran mengenai pengharapan. Undanglah kelompok-kelompok untuk membagikan pernyataan mereka dengan kelas. Pastikan para siswa memahami bahwa

pengharapan adalah memiliki keyakinan bahwa, melalui Pendamaian Yesus Kristus dan kepatuhan terhadap perintah-perintah, kita akan menerima berkat-berkat yang dijanjikan Allah, termasuk kehidupan kekal. Jika waktu mengizinkan, Anda mungkin ingin membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Menunjukkan apakah kepada Anda kata kepastian dalam ungkapan “boleh dengan kepastian berharap untuk dunia yang lebih baik”? (Eter 12:4)

(Keyakinan, kepercayaan, atau kepastian. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menuliskan definisi ini di sisi tulisan suci mereka di sebelah Eter 12:4).

• Bagaimana pengharapan, sebagaimana diuraikan dalam ayat-ayat ini, dapat menjadi “sauh bagi jiwa manusia” dan dan membantu kita menjadi “yakin dan tabah, selalu berlimpah ruah dalam pekerjaan baik”? (Eter 12:4).

Perlihatkan pernyataan berikut, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:

“Jika kita memiliki harapan, kita memercayai janji-janji Allah. Kita memiliki keyakinan yang lembut bahwa jika kita melakukan ‘pekerjaan kesalehan,’ kita ‘akan menerima pahala [kita], bahkan kedamaian di dunia ini dan kehidupan kekal di dunia yang akan datang’ (A&P 59:23). Mormon mengajarkan bahwa harapan seperti itu datang hanya melalui Pendamaian Yesus Kristus [lihat Moroni 7:41]” (Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil [2004], 153). • Bagaimana iman kita kepada Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya penting

Anda memahami mengapa Yesus Kristus adalah pengharapan dunia? (Ketika kita berharap kepada Yesus Kristus, kita dapat melihat melampaui kesulitan dan dukacita fana dan berfokus pada berkat-berkat yang tersedia melalui

Pendamaian-Nya, seperti kebangkitan dan kehidupan kekal).

• Apa yang dapat Anda lakukan untuk memiliki pengharapan yang lebih besar dalam kehidupan ini?

Sebagaimana digerakkan oleh Roh Kudus, Anda bisa meminta para siswa untuk membagikan tentang suatu waktu ketika pengharapan mereka terhadap kebangkitan dan kehidupan kekal melalui Yesus Kristus adalah berkat bagi diri mereka sendiri atau orang lain.

Bacaan Siswa

• Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus 1:3; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13; 138:14.

• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 70, 75–77.

Kesaksian Pribadi tentang