BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
B. Kajian Terdahulu
Ada beberapa kajian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Andini Arieska Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Alaudin Makassar Tahun 2016.
Dalam penelitiannya “berjudul Pengaruh Tayangan Kekerasan Dalam Serial Kartun Naruto Terhadap Pembentukan Karakter Anak
35 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), hal. 236-238
20
Usia 9-12 Tahun Di Kelurahan Rappang Kec.Panca Rijang Kab.Sidrap”. Penelitian ini dilatarbelakangi atas maraknya tayangan kekerasan dalam serial kartun yang sangat digemari oleh anak-anak salah satunya adalah serial kartun Naruto. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa pada umumnya anak-anak sering meniru tayangan yang pernah dilihat dan diamati di televisi dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh tayangan serial kartun Naruto terhadap pembentukan karakter anak berupa peniruan adegan-adegan dalam serial kartun Naruto.
Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Stasiun televisi harus mampu memilih dan menyeleksi tayangan-tayangan yang mempunyai kualitas baik dan membawa pengaruh positif bagi penonton atau pemirsanya, khususnya bagi anak-anak yang sangat mudah mempelajari atau meniru apa yang dilihatnya sehingga menimbulkan pengaruh buruk terhadap perkembangan dan pembentukan karakter. 2) Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam memilih dan menyeleksi tayangan apa saja yang pantas dan boleh ditonton oleh anak-anaknya agar tidak menjadi pribadi yang buruk atau jahat.
Selain itu Rehuel Willy Aditama, membahas tentang “Analisis Isi Kekerasan Dalam Film Animasi Serial The Simpsons”. Dalam penelitiannya untuk mengetahui tentang adegan kekerasan dalam film animasi serial The Simpsons season 28. Peneliti meneliti kekerasan karena adanya konten kekerasan yang terdapat dalam film animasi yang ditonton anak-anak, dan dapat mempengaruhi anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Isi. Dengan menggunakan unit analisis film animasi serial The Simpsons Season 28.
Peneliti menggunakan 11 indikator kekerasan, yaitu kekerasan kartun, kekerasan fantasi, kekerasan fisik, ilmu bela diri, menggunakan senjata, kekerasan objek, api, kekerasan tersirat, kematian, penggambaran secara detil, dan kekerasan verbal.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa jenis kekerasan yang paling banyak muncul adalah, kekerasan objek yang muncul dalam setiap episode
21
The Simpsons season 28. Sedangkan adegan kekerasan yang memiliki frekuensi tertinggi adalah penggunaan senjata, yang muncul sebanyak 58 kali selama penayangan satu season.
Tampilan Kekerasan Dalam Film (studi Analisis Isi Tentang Kekerasan Fisik dan Psikologis dalam Film “The Raid: Redemption”
Karya Gareth Evans), oleh Ezzy Augusta Mutiara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Intensitas kekerasan film The Raid:
Redemption menunjukkan jumlah yang cukup signifikan. Dari delapan sequence dalam film ini, kekerasan fisik mendominasi dengan sebesar 85,2%. Kekerasan fisik memukul merupakan adegan mayoritas dari keseluruhan kekerasan fisik. Adegan memukul terjadi sebanyak 413 kali atau 42,1 persen. Adegan memukul paling banyak terjadi pada sequence 8 (delapan) sebanyak 82 kali atau 19,85%. Ruang lingkup penelitian ini adalah analisis isi kuantitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya adalah objek dan fokus penelitian. Objek dalam penelitian ini fokus pada kekerasan fisik dan Psikologis yang ada dalam film The Raid:
Redemption sedangkan dalam penelitian saya adalah Film Animasi Rio 2 yang memilih fokus pada kekerasan.36
Analisis Isi Kekerasan Film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, oleh Lukas Hartono Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, kekerasa psikologis menjadi indikator kekerasan yang mendominasi dalam film ini sejumlah 49 pesan kekerasan dari seluruhan adegan dan 64% dari keseluruhan pesan kekerasan. Jenis kelamin pelaku serta korban kekerasan keduanya didominasi oleh pemeran berjenis kelamin laki-laki. Tindak kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki terjadi sebanyak 70 kali dan tindak kekerasan yang dialami korban kekerasan adalah sebanyak 66 kali dalam total keseluruhan adegan. Ruang lingkup penelitian ini sama-sama analisis isi kuantitatif. Dari 49 scene yang terdapat di film munafik 2
36 Jurnal, Tampilan Kekerasan Dalam Film (Studi Analisis Isi Tentang Kekerasan Fisik dan Psikologis Dalam Film“The Raid: Redemption” Karya Gareth Evans) dikutip oleh Ezzy Augusta Mutiara
22
hampir rata-rata di setiap scene terdapat kekerasan, baik itu kekerasan secara fisik, kekerasan non fisik (psikologis) dan kekerasan pada seksual.
Adanya tamparan, memukul bahkan membunuh37
Analisis Muatan Kekerasan Pada Film Animasi “Oscar Oasis”
Berdasarkan Prinsip Exaggeration oleh Angga Wiratmaja, Berdasarkan hasil dan diimplementasikan, terdapat beberapa kesimpulan yaitu:
1. Dari ke 30 episode yang dianalisa durasi rata-rata setiap episodenya adalah 423 detik dengan rata-rata durasi Exaggeration setiap episodenya adalah 5.4 detik data yang diperoleh oleh penulis. Sedangkan dari durasi rata-rata dari 30 episode film animasi Oscar Oasis yaitu sebesar 423 detik terdapat 3.33 detik adegan yang mengandung efek Exaggeration setelah dilakukan pengujian. Maka dapat disimpulkan bahwa dari durasi rata-rata episode oscar oasis terdapat 4.365 detik adegan yang mengandung efek Exaggeration kekerasan baik itu berupa pemukulan, penganiayaan, pengeroyokkan, penamparan, pelemparan benda kasar / tajam, penendangan, dan perkelahian.
2. Rata-rata persentase efek Exaggeration serta yang mengandung adegan kekerasan adalah sebesar 1.03% atau sebesar 4.365 detik dari total rata rata 423 detik setiap episodenya. Maka dari itu labeling untuk film animasi oscar oasis dari episode 1 sampai 30 adalah G (General Audience) artinya film tersebut layak untuk di pertontonkan dari umur 5-10 tahun.
3. episode yang memiliki tingkat exageration paling tinggi adalah episode 28 dengan jumlah durasi adegan yang mengandung unsur Exaggeration kekerasan sebesar 4% atau selama 15 detik dari 423 detik dengan jenis kekerasannya penganiayaan.38
37 Jurnal, Analisis Isi Kekerasan Film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1, dikutip oleh Lukas Hartono
38 Angga Wiraatmaja, Analisis Muatan Kekerasan Pada Film Animasi “Oscar Oasis”
Berdasarkan Prinsip Exaggeration, Journal of Digital Education, Communication, and Arts, Vol.
1, No. 1, March 2018, 20-33, E-ISSN: 2614-6916
23
C. Kerangka Pikir
Untuk menentukan kerangka pikir peneliti menggunakan konsep operasional untuk mempermudah penelitian ini. Oleh karena itu konsep teori perlu dioperasionalkan agar menjadi tolak ukur acuan penelitian.
Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana kekerasan yang terdapat di dalam film animasi Rio 2 dengan menggunakan teori analisis isi.39
39 Jurnal, Tampilan Kekerasan Dalam Film (studi Analisis Isi Tentang Kekerasan Fisik dan Psikologis dalam Film “The Raid: Redemption” Karya Gareth Evans) dikutip oleh Ezzy Augusta Mutiara
Film Animasi Rio 2
Analisis Isi
Kekerasan dalam film animasi Rio 2
Kekerasan Fisik 1. Menampar 2. Memukul 3. Membunuh 4. Mencekik 5. Meludahi 6. Memaksa 7. Menganiaya 8. Menendang
Kekerasan Seksual 1. Menyentuh 2. Meraba 3. Mencium 4. Memaksa
hubungan seks Kekerasan Non Fisik
(Psikologis) 1. Berteriak-teriak 2. Menyumpah 3. Mengancam 4. Merendahkan 5. Mengatur 6. Melecehkan 7. Memata-matai 8. Menguntit 9. Memaki
Menentukan poin-poin kekerasan yang terdapat pada film animasi Rio 2
24
D. Kategorisasi Kekerasan
Kekerasan berarti penganiayaan, penyiksaan, atau perlakuan salah.40 Dilihat dari bentuknya, ada tiga jenis kekerasan yang sering terjadi yaitu: 1) kekerasan fisik, 2) kekerasan non fisik (psikologis), dan 3) kekerasan seksual.
1. Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik adalah bentuk atau prilaku kekerasan yang diberikan pada seseorang terhadap orang lain, yang pastinya akan menyakiti dan lebih bersifat pada kerusakan fisik seseorang. Dalam kekerasan fisik tubuh manusia disakiti secara jasmani berupa menampar, memukul, menginjak kaki, mencekik, meludahi, memaki, memaksa, melempar dengan barang, menganiaya, menendang, membunuh.
2. Kekerasan non fisik (Psikologis)
Kekerasan non fisik (Psikologis) adalah kekerasan yang cenderung tidak terlalu nyata atau jelas seperti kekerasan fisik. Kekerasan ini berbentuk tekanan yang dapat menurunkan kemampuan mental atau otak (rohani) karena perlakuan-perlakuan repsesif tertentu, dengan cara berteriak-teriak, menyumpah, mengancam, merendahkan, mengatur, melecehkan, menguntit dan memata-matai dan tindakan lain yang menimbulkan rasa takut.
3. Kekerasan Seksual
Kekerasan Seksual adalah tindakan yang mengarah ke desakan seksual seperti menyentuh, meraba, mencium dan tindakan lain yang tidak dikendaki korban. Ucapan-ucapan yang merendahkan dengan mengarah pada aspek kelamin, pemaksaan hubungan seks atau aktivitas seksual lain tanpa persetujuan korban.
40 Jurnal, Tampilan Kekerasan Dalam Film (studi Analisis Isi Tentang Kekerasan Fisik dan Psikologis dalam Film “The Raid: Redemption” Karya Gareth Evans) dikutip oleh Ezzy Augusta Mutiara