• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: KEDUDUKAN WALI AMANAT DALAM PENERBITAN

A. Terminologi dan Pengaturan tentang Wali Amanat

Penggunaan kata-kata “Wali Amanat” dalam Undang-undang Pasar Modal merupakan penggantian dari rumusan “Trustee”, yang sebelumnya digunakan dalam Pasal 1 butir c Keputusan menteri Keuangan No. 696/KMK.011/1985 tentang Lembaga Penunjang Pasar Modal. Penggunaan istilah “Trustee” ini selanjutnya diubah dengan nama “Trustee Agent” dalam Pasal 1 butir 73 Keputusan menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990. Dalam konteks tersebut, pemilik dari Efek bersifat utang tersebut adalah investor pasar modal, sedangkan wali amanat berdasarkan definisi yang diberikan adalah pihak yang mewakili investor pemegang Efek bersifat utang ini. Dengan demikian Wali amanat, meskipun bukan kreditor pemilik Efek bersifat utang, adalah “satu-satunya” pihak yang berwenang untuk bertindak sehubungan dengan efek bersifat utang tersebut. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Trust dalam tradisi hokum Common

Law adalah46”legal relationship created under the laws of equity whereby

property (the corpus) is held by one party (the trustee) for the benefit of other (cestui que trust or beneficiaries)” Rumusan tersebut memperlihatkan bahwa Trust pada Negara-negara dengan tradisi hukum common law adalah produk dari equity, yang berada di luar court of common law. Common law sendiri tidaklah mengakui satu kepemilikan, yaitu dominium plenum atau pemilikan sejati.

Twenty-pihak yang terkait hubungan hukum dalam suatu trusts tidak dapat menyelesaikan permasalahan hukum yang ada melalui common law court, mereka ini hanya dapat menyelesaikannya melalui court of equity.

Seiring dengan pertumbuhan equity yang berbeda-beda dari “sumber asalnya”, perkembangan trusts di Amerika Serikatpun mengalami perbedaan dengan ynag etrjadi di Inggris Raya. Trusts di Amerika Serikat bukan lagi suatu pranata yang kahir dari equity, yang semata-mata ada dan tercipta untuk memberikan perlindungan bagi hak-hak yang tidak dapat diperoleh atau dipertahankan dalam common law.

Trusts adalah “a right of property, real or personal, held by one party, the person appointed or required by law to administer a trust, for the benefit of another”,dan Trus Instrument adalah “the document which sets out in writing the authority, duties and rights of the parties involved. The instrument maybe known as an “Agreement”, “Indenture”, “Declaration”, or “Deed”. In the case of a testamentary trusts, the trust instrument is the decedent’s will”.47

Dari definisi yang diberikan di atas dapat diketahui bahwa trusts dapat dibentuk berdasarkan perjanjian. Di luar pembentukan trusts karena kehendak settler, di Amerika Serikat trusts dapat dibentuk berdasarkan pada perjanjian yang tunduk pada ketentuan common law. Selanjutnya, guna melindungi kepentingan pihak-pihak tertentu yang dalam pandangan hokum (common law) berada pada posisi yang relative lebih lemah, maka dibuatlah undang-undang ynag emngatur mengenai berbagai prinsip-prinsip equity, termasuk pengaturan mengenai

bentuk-47 Gunawan Widjaja, Penerbitan Obligasi dan Peran Serta Tanggung Jawab Wali

Amanat dalam Pasar Modal, (Jakarta: Kencana), 2006, hlm.68., dikutip dari Anonym 2, Questions and Answer about Personal Trusts, tidak untuk diplubikasikan, hlm. 1.

bentuk constructive trusts. Bentuk-bentuk constructive trusts dalam bentuk undang-undang tersebut dapat ditemukan, misalnya dalam ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai perlindungan bagi pemilik proyek kontruksi, general contractors, subcontractors dan pemasok dalam industri kontruksi yang dapat ditemukan di Maryland, New York, New Jersey, Illnois, Minnessota, Wisconsin, dan Michigan. Pengaturan constructive trusts yang demikian juga dapat ditemukan dalam ketentuan yang ada di Kanada.

Pada Negara-negara bagian di Amerika Serikat yang tidak mempunyai hokum “tertulis” yang mengatur mengenai trusts, trusts dimungkinkan untuk dibentuk atau dibuat melalui perjanjian. Dalam konteks yang demikian trusts sering kali disebutkan sebagai “a three party contract, a private legal agreement”. Perjanjian yang mengatur mengenai trusts tersebut disebut dengan nama Indenture trusts yang demikian disebut dengan nama Pure Trusts, yang dibedakan dari living Trusts yang berkembang di Amerika Serikat. Sebagai suatu perjanjian, Pure Trusts tunduk pada ketentuan yang diatur dalam common law dan karenanya masuk dalam yurisdiksi court of common law. Pure Trusts tidak berada dalam wilayah equity, oleh karena Pure Trusts tunduk sepenuhnya kepada aturan-aturan hokum perjanjian, terutama asas kebebasan berkontrak, yang diberikan oleh Konstitusi (Amerika Serikat). Selanjutnya, oleh karena Pure Trusts ini tunduk sepenuhnya pada ketentuan hokum perjanjian dalam common law, maka seperti halnya common law yang tidak mengakui pemisahan kepemilikan ke dalam pemilikan hokum (legal ownership) dan pemilikan manfaat (beneficial

ownership). Pure Trusts juga tidak mengakui pemisahan pemilikan hokum (legal owner) dan pemilikan manfaat (beneficial owner).

Peran Trusts dalam kegiatan ekonomi di Amerika Serikat telah berkembang sedemikian rupa sehingga Trusts sudah berperan sebagai:

a. kegiatan operasional dari suatu bisnis keluarga;

b. kegiatan operasional dari skema investasi kolektif (Investment Collective Scheme);

c. “pemilikan”/penguasaan harta kekayaan (asset holding) dari sekelompok individu tertentu, keluarga, maupun kelompok-kelompok lainnya.

Secara praktis, Trusts, khususnya Pure Trusts, dalam berbagai kegiatan ekonomi tersebut di atas mengambil bentuk yang serupa dengan suatu perusahaan, hanya saja bentuk perusahaan yang demikian tidaklah tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, misalnya suatu perseroan terbatas atau persekutuan perdata, melainkan tunduk pada aturan kebebasan berkontrak dalam hukum perjanjian. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pure Trusts sering kali disebut juga dengan nama Unincorporated Business Trusts Organization (UBTO).

Dengan demikian, jelaslah bahwa dalam konsepsi common law yang berlaku di Amerika Serikat, suatu Pure Trusts adalah Trusts yang lahir semata-mata dari perjanjian, yang seluruh hak dan kewajibannya diatur dalam perjanjian tersebut. Pure Trusts memiliki bentuk yang serupa dengan organisasi perusahaan,namun demikian oleh karena trusts,secara alamiah bukanlah suatu badan hokum,maka organisasi perusahaan yang dibentuk oleh Pure Trusts adalah juga organisasi

perusahaan yang tidak berbadan hukum, sebagaimana halnya suatu persekutuan perdata. Namun demikian, berbeda dari persekutuan perdata yang pendiriannya diatur dalam peraturan perundang-undangan dengan hak dan kewajiban yang jelas diantara para pihak,UBTO tidaklah tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,kecuali dalam hal terdapat ketentuan memaksa yang mengakibatkan satu atau lebih ketentuan dalam perjanjian pembentukan UBTO tersebut menjadi tidak dapat dilaksanakan.Perjanjian yang melahirkan Pure Trusts disebut dengan nama Indenture Deed atau Indenture Agreement.

Penjelasan diatas menunjukan dengan jelas bahwa yang dinamakan dengan Wali Amanat (Indenture trustee) merupakan bentuk perkembangan trusts yang terjadi di Amerika Serikat. Sebagai suatu bentuk trusts, indenture trustee tidak dilahirkan dari suatu Declaration of Trusts, melainkan lahir dari perjanjian yang disebut dengan nama Indenture Deed atau Indenture Agreement. Pengertian Indenture menurut Law Dictionary Adalah:

In a business context,an Indenture is a lengthy written Agreement which sets forth the terms under which bonds or debentures maybe issued.Terms include the amount of the issue,the interest rate,the maturity,the property pledged as collateral (if any),and the so-called “protective covenants”.An independent Trustee,usually a bank or Trusts company,is named to oversee the issuance of the bonds,to collect and pay interest nad principal,and to protect he bondholder’s rights as specified in he Indenture.

Hal senada dapat ditemukan dalam Baron’s Dictionary of Legal Terms, Indenture. Sedangkan dalam Legal Dictionary, Indenture adalah ”A written Agreement between two persons on paper or parchment. It is made in duplicate and each party retains a duplicate or counterpart”.

Merriam-Webster’s Dictionary of Law memberikan pengertian Indenture secara lengkap sebagai berikut:

Old French endenture an indented document, from endenture to indent device a document into sections with irregular edges that can be matched for authentification.

A document stating the terms under which a security (as a debenture or other bond) is issued; specif, in bank-ruptcy law: a document (as a mortgage or Deed of Trusts) under which there is outstanding security constituting a calim against a debtor, a claim secured by a lien, on any of the debtor’s property, or an Equity security of the debtor.

A Deed or other document to which two or more parties (as both Grantor and grantee) are bound.

Dari seluruh pengertian yang diberikan dapat diketahui bahwa pada dasarnya Indenture bukanlah suatu pernyataan sepihak, yang melahirkan hanya kewajiban pada satu sisi. Indenture melibatkan dua atau lebih pihak yang memiliki kepentingan ynag berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sejarah memperlihatkan bahwa sifat pembuatan dokumen Indenture itu sendiri yang menunjukkan bahwa Indenture miliki makna yang penting bagi para pihak yang membuatnya. Perkembangan dunia menunjukkan bahwa dewasa ini, Indenture dalam bisnis digunakan sebagai dokumen atau perjanjian yang bertujuan untuk menerbitkan kewajiban pembayaran sejumlah uang tertentu yang ditawarkan kepada banyak orang Indenture Trustee adalah pihak yang mewakili kepentingan-kepentingan para investor pemegang bagian pecahan dari surat utang global, termasuk untuk melakukan eksekusi jaminan-jaminan kebendaaan yang ada, yang diserahkan un tuk kepentingan para investor yang terkait dengan penerbitan surat utang global ynag dipecah-pecah ke dalam bagian surat-surat utang ynag dimiliki oleh investor.

Peraturan yang Mengatur tentang Wali Amanat

Wali Amanat merupakan salah satu lembaga penunjang pasar modal yang diperlukan pada saat Emitmen melakukan penawaran obligasi di pasar modal. Peraturan yang mengatur mengenai Wali Amanat ini dapat ditemukan dalam berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

a. Undang-Undang 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) mulai Pasal 50 sampai dengan Pasal 54

b. Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan dalam Pasal 1 Angka 14 tentang Definisi Wali Amanat dan Pasal 6 huruf I tentang Wali Amanat sebagai salah satu usaha Bank umum.UU ini diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perubahan Atas Undang-Undang-Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan (UU Perbankan);

c. Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal ,khususnya yang diatur dalam pasal 53 sampai Pasal 55;

d. Peraturan BAPEPAM No. VI.C.2 tentang Pendaftaran Bank Umum sebagai Wali Amanat ;

e. Peraturan BAPEPAM No. X.I.I tentang laporan Wali Amanat; dan

f. Peraturran BAPEPAM No. X.I.2 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Wali Amanat.

B. Kedudukan Wali Amanat Dalam Penerbitan Obligasi Di Pasar Modal

Dokumen terkait