• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tersedianya varietas unggul tanaman perkebunan yang berdaya saing

Pada TA 2016, Puslitbang Perkebunan mentargetkan dapat melepaskan 7 varietas unggul baru tanaman perkebunan. Sampai dengan akhir TA 2016 telah

Laporan Kinerja Puslitbang Perkebunan 2016

terealisasi pelepasan 13 varietas tanaman perkebunan (tingkat capaian 185,71 %). Varietas unggul yang telah dilepas pada TA 2016 beserta keunggulannya adalah sebagai berikut:

TEBU

1. POJ Agribun Kerinci

Varietas POJ Agribun Kerinci merupakan hasil seleksi dan evaluasi tebu lokal Kerinci berdasarkan penilaian daya kepras (jumlah anakan), produksi, rendemen, sifat lepas pada pelepah daun (klenthek), preferensi petani dan luasan areal penanaman. Tidak seperti di daerah lain, tebu di kabupaten Kerinci mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat lokal kabupaten Kerinci untuk menghasilkan gula merah. Potensi produksi mencapai 109 ton/ha/tahun, potensi hasil gula merah rata-rata 12,03 ton gula merah/ha/tahun, dan rendemen 11-12%. Berbeda dengan di Jawa, tebu dataran tinggi di Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi dipanen secara selektif.Dengan sistim panen tebang pilih petani tidak perlu melakukan bongkar ratun.Varietas ini toleran terhadap penyakit mosaik dan cocok untuk dataran tinggi di Propinsi Jambi, Sumatera dan Aceh.

Laporan Kinerja Puslitbang Perkebunan 2016

KENAF

2. Kenafindo 1 Agribun

Kenafindo 1 Agribun mempunyai potensi produksi serat 3,727 ton per ha, 18,2 % lebih tinggi dibandingkan KR15; beradaptasi luas, duri pada batang relatif sangat sedikit, moderat tahan terhadap kekeringan, moderat tahan terhadap keracunan Aluminium, rentan terhadap hama Amrasca biguttula

Ishida, dan rentan terhadap serangan nematoda puru akar.

Gambar 2.Varietas Kenafindo 1 Agribun 3. Kenafindo 2 Agribun

Kenafindo 2 Agribun mempunyai potensi produksi serat 3,521 ton per hektar, 11,7 % lebih tinggi dibanding KR 15; beradaptasi luas, moderat tahan terhadap kekeringan, tahan terhadap keracunan Aluminium, rentan terhadap hama Amrasca biguttula Ishida, dan rentan terhadap serangan nematoda puru akar.

Laporan Kinerja Puslitbang Perkebunan 2016

Gambar 3.Varietas Kenafindo 2 Agribun JARAK PAGAR

4. Jet 1 AGribun

Jet 1 Agribun mempunyai potensi produksi biji kering 2.331,35 kgdengan rata-rata 1.085,87 kg/ha/th (37,91% lebih tinggi dibandingkan IP-3A), kadar minyakbiji 37,44%, sesuai dikembangkan di wilayah beriklim kering.

5. Jet 2 Agribun

Jet 2 Agribun mempunyai mempunyai potensi produksi biji kering2.636,30 kgdengan rata-rata 1.078,70 kg/ha/th (37,00 persen lebih tinggi dibandingkan IP-3A) berkadar minyak 35,80%, sesuai dikembangkan di wilayah beriklim kering.

Dengan keunggulan minyak bijinya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku Biofuel dan kemampuannya untuk dikembangkan di wilayah beriklim kering, maka kedua varietas unggul jarak pagar ini berpotensi untuk dikembangkan di wilayah Indonesia Timur yang beriklim kering, khususnya

Laporan Kinerja Puslitbang Perkebunan 2016

daerah-daerah yang masih kekurangan pasokan listrik, karena biofuelnya dapat dimanfaatkan untuk mesin pembangkit listrik.

Gambar 4. Jet 1 Agribun (kiri) dan Jet 2 Agribun(kanan) SISAL

6. H 11648

Varietas ini mempunyai potensi produksi serat kering per ha per tahun4.728 – 5.964,763 kg, peka terhadap penyakit Fusarium sp. Varietas ini dapat dikembangkan pada berbagai jenis lahan.

Laporan Kinerja Puslitbang Perkebunan 2016

Gambar 5. Tanaman sisal (atas), ujung daun(kiri bawah), helaian daun (tengah bawah), irisan melintang daun (kanan bawah)

KELAPA

7. Kelapa Dalam Sri Gemilang

Kelapa Dalam Sri Gemilang berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir, adaptif pada lahan pasang surut. Potensi produksi kopra > 3 ton/hektar/tahun, kadar minyak 65,19%, protein 8,96%, galaktomanan 1,7%, fosfolipid 0.04%. Kadar minyak, protein dan galaktoman relatif lebih tinggi dari varietas yang telah dilepas sedangkan kadar fosfolipid lebih rendah atau sama dengan varietas unggul lainnya. Hasil observasi menunjukkan tidak ditemukan serangan hamaSexava sp dan Brontispa sp, terdapat serangan hama Oryctes sp dan

Acerya sp dengan tingkat serangan rendah/ringan. Tidak ditemukan gejala serangan penyakit utama gugur buah dan busuk pucuk serta Steem Bleeding.Potensi benih untuk pengembangan atau peremajaan + 39.200 butir per tahun. Varietas ini telah menyebar di daerah Parit Sialang Krubuk, Desa Hidayah, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Laporan Kinerja Puslitbang Perkebunan 2016

Gambar 6. Kelapa dalam Sri Gemilang

8. Kelapa Puan Kalianda

Kelapa Puan Kalianda termasuk tipe kelapa Dalam dengan karakteristik morfologi yang lebih besar dibandingkan kelapa kopyor tipe Genjah asal Pati, Jawa Tengah.Ukuran buah relatif besar dan kuantitas endosperm lebih banyak dibanding buah kelapa Genjah kopyor Pati.Kandungan lemak tak jenuh dan asam laurat daging buahnya lebih tinggi dibanding kelapa Genjah kopyor Pati.Kuantitas daging buah kelapa kopyor Kalianda bervariasi antara skor 1-9, lebih tinggi dibanding kelapa Genjah Kopyor Pati yang hanya memiliki skor 1-6. Kadar gula total berkisar dari 1.6-2.4 %, protein 0.24-2.55 % dan lemak total 12,12-16.46 %. Jumlah Pohon Induk Terpilih (PIT) sebanyak 123 pohon, memiliki potensi benih sebanyak 6.657 butir. Jumlah total benih kopyor alami (heterozigot) pertahun sebanyak 10.731 butir dapat digunakan untuk pengembangan pada lahan seluas 53 ha. Varietas Kelapa Puan Kalianda sudah menyebar di wilayah

Laporan Kinerja Puslitbang Perkebunan 2016

Provinsi Lampung dan sekitarnya. Potensi penyebaran pada sentra produksi kelapa di wilayah Sumatera.

Gambar 7. (A) Populasi Kelapa Puan Kalianda, (B) Tanaman Kelapa Puan Kalianda, (C) Keragaman warna buah KelapaPuan Kalianda dan (D). Endosperm Kelapa Puan Kalianda

PALA

9. Pala Fak Fak

Pala Fak-fak memiliki habitus tanaman relatif lebih tinggi dan besar, daun lebih panjang dan lebih lebar dibanding pala lainnya. Tinggi tanaman berkisar 15 - 23 meter, lingkar batang 90 - 150 cm., lebar kanopi 2.5m - 3.9m jumlah lingkaran percabangan dalam batang tanaman 11 - 27 dan jumlah cabang dalam satu lokus adalah 3 - 6 buah. Bentuk daun lonjong langsing sampai lonjong agak lebar.

A

D

C

Laporan Kinerja Puslitbang Perkebunan 2016

Gambar 8. Daun, buah, biji dan fuli pala Fak-fak (atas), daun, buah dan biji pala banda (bawah).

Biji pala Fakfak berbentuk lonjong panjang dengan variasi lonjong agak langsing atau agak gemuk. Bagian pangkal biji lebih lebar dari bagian ujung biji, bobot biji basah per butir > 10 gram, jumlah biji basah per kg basah dari berbagai PIT adalah 60 - 76 butir. Bunga (fuli) lebih tebal yang merupakan ciri khas pala fakfak.Kandungan minyak atsiri biji pala tua 2,71 - 5,37%. Kadar oleoresin biji 14 %, dan oleoresinfuli 13,0 - 15,2 %.