• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERUS BERUSAHA MENJADI WARGA USAHA YANG BAIK

‘Apa yang dapat menyelesaikan masalah dan meningkatkan hasil? Inovasi. Sylvana Angela Romein, Secretary

PPKSampoerna berdiri di atas tanah seluas 10 hektar di dekat pabrik Perseroan di Kabupaten Pasuruan.

Pusat pelatihan tersebut didirikan untuk membekali karyawan yang akan memasuki masa pensiun dan anggota masyarakat umum dengan berbagai macam keahlian yang bermanfaat bagi mereka dalam mendirikan usaha baru.

Dipadukan dengan Program Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, PPKSampoerna juga memberikan berbagai jenis bantuan usaha kecil, seperti dana pinjaman bergulir dan dukungan pemasaran produk usaha kecil. Selain itu, bertolak dari paradigma pemberdayaan mandiri yang berkelanjutan, Perseroan juga telah memperkenalkan model bantuan baru kepada warga di sekitar pabrik Perseroan di Sukorejo. Misalnya, Perseroan mengadakan sejumlah program pelatihan dari PPKSampoerna bagi Pondok Pesantren Darussalam yang dirancang untuk meningkatkan kemandirian pesantren tersebut.

Semangat untuk turut berkiprah membantu masyarakat juga ditunjukkan oleh para karyawan, misalnya dengan pembentukan dan peresmian Sampoerna Volunteers Club (SVC) bertepatan dengan perayaan ulang tahun Perseroan pada bulan Agustus 2007. SVC mengawali kegiatan kepedulian sosialnya dengan mendukung kegiatan “Untukmu Surabayaku” yang diadakan dalam memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, Perseroan mengadakan sejumlah kegiatan sosial yang meliputi pemeriksaan kesehatan gratis hingga pemberian makanan bergizi bagi masyarakat kota Surabaya.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat Perseroan juga meliputi bantuan dalam meningkatkan infrastruktur fisik warga. Misalnya pada bulan September, Perseroan mengadakan proyek pembangunan paving jalan bagi masyarakat di sekitar pabrik Perseroan di Rungkut, Surabaya. Kemudian pada bulan Desember, Perseroan mengadakan pelatihan bagi masyarakat Desa Ngadimulyo di dekat pabrik Perseroan di Sukorejo untuk mengoperasikan fasilitas air bersih yang dibangun pada tahun sebelumnya.

Bantuan bagi Lingkungan Hidup

Sebagai perusahaan industri manufaktur, Perseroan menyadari timbulnya dampak dari kegiatan usaha terhadap lingkungan hidup. Perseroan telah mewujudkan kesadaran tersebut menjadi berbagai prakarsa program yang bertujuan untuk membantu pelestarian dan perawatan lingkungan hidup bagi kita semua.

Tujuan ini melandasi usaha yang terus dijalankan Perseroan bersama para petani tembakau dan petani cengkeh di Indonesia dalam mengimplementasikan praktik pertanian yang baik (good agricultural practices, GAP) untuk meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus agar kondisi lingkungan tetap terjaga dan terpelihara kelangsungannya.

tata kelola perusahaan laporan tahunan 2007

47 tata kelola perusahaan laporan tahunan 2007

medis, hingga mengadakan kegiatan penyembuhan spiritual bersama SVC dan tim dari Universitas Airlangga hingga bulan November.

Bantuan Pendidikan

Pendidikan memainkan peran yang penting dalam masyarakat, sehingga melakukan investasi dalam pendidikan merupakan suatu keharusan, tidak hanya bagi masyarakat

Indonesia, namun juga merupakan strategi penting untuk memastikan tersedianya sumber daya manusia berkualitas dan berbakat bagi kelangsungan bisnis Perseroan.

Pada bulan Mei Perseroan melaksanakan Indonesia Sampoerna Best Students 2007. Pada kegiatan tersebut, 92 siswa terbaik dari 18 universitas di Indonesia selama lima hari melakukan berbagai kegiatan seperti mengunjungi kantor dan fasilitas produksi, berdiskusi dengan anggota manajemen dan staf Perseroan, serta mengikuti berbagai pelatihan kepemimpinan.

Selain dukungan Perseroan terhadap Sampoerna Foundation dan kegiatannya pada sektor pendidikan, kegiatan kemasyarakatan Perseroan juga meliputi berbagai bentuk bantuan pendidikan. Pada bulan Juni, Perseroan meluncurkan model baru program “Pustaka Sampoerna”. Dengan wilayah layanan yang lebih luas, perpustakaan keliling Pustaka Sampoerna kini dapat menyediakan buku-buku bacaan bagi masyarakat di sekitar Surabaya dan Pandaan. Selain itu, Perseroan juga melaksanakan lomba menulis untuk mengumpulkan cerita-cerita rakyat dari Kabupaten Pasuruan. Kemudian cerita-cerita terpilih dari lomba tersebut dikumpulkan dan diluncurkan dalam sebuah buku pada bulan Desember.

Pada tahun 2007, Perseroan meneruskan dukungan terhadap komunitas kampus di nusantara melalui Program Kampus Sampoerna. Perseroan memberikan dukungan kepada Twilite Orchestra dalam menyelenggarakan konser simfonik Musicademia di 3 universitas di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Akhirnya pada bulan Desember, Perseroan kembali menunjukkan komitmen dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan program bea siswa di Kabupaten Pasuruan untuk menjawab kebutuhan bagi dukungan pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat di sekitar lokasi Perseroan.

Sejalan dengan hal ini, Perseroan menangkap adanya kebutuhan untuk melakukan peremajaan pohon cengkeh di beberapa daerah penghasil cengkeh di Indonesia. Maka selain program GAP, Perseroan juga bekerja sama dengan para petani dan pemerintah setempat di berbagai daerah seperti Gorontalo, Minahasa dan Pacitan, untuk melanjutkan dan mengembangkan program sumbangan bibit cengkeh yang dimulai di tahun 2006.

Tim Sampoerna Rescue

Tim SAR yang dibentuk pada tahun 2002 dengan dibekali peralatan lengkap terus menunjukkan kesiapan dan kesigapannya dalam melakukan berbagai usaha penyelamatan dari tindakan darurat cepat hingga rekonstruksi jangka-panjang pascabencana.

Pada bulan Februari 2007, hujan deras yang terus-menerus melanda Jakarta dan daerah sekitarnya menimbulkan salah satu bencana banjir terburuk yang pernah melanda kota. Ratusan ribu warga kehilangan tempat tinggal, baik sementara maupun permanen, dan tim SAR, melalui kerja sama dengan tim penanggulangan krisis pemerintah setempat, segera bertindak untuk membantu melakukan evakuasi korban serta memberikan dukungan logistik dan medis dari posko bantuan bencana yang dibentuk di daerah Kalimalang, Jakarta Timur.

Kemudian tim SAR juga beraksi membantu penanggulangan dampak dari gempa bumi yang tercatat sebesar 7.9 skala Richter, yang mengguncang pesisir barat Sumatera di bulan September. Tim SAR mampu meringankan penderitaan korban bencana di Provinsi Bengkulu melalui bantuan medis dan logisitik, menyediakan makanan dan tempat pengungsian di daerah yang terkena dampak terparah dari tanggal 13 hingga 26 September 2007.

Tak lama setelah tim SAR menyelesaikan misinya di Bengkulu, ancaman letusan gunung berapi timbul di Gunung Kelud, Jawa Timur pada bulan Oktober. Tim SAR bergegas ke Kediri, dan membuat posko bantuan guna mengkoordinasikan berbagai aktivitas penanganan bencana, mulai dari evakuasi warga setempat, membangun tempat pengungsian, memberikan bantuan makanan dan dukungan

‘Apapun definisi inovasi yang ada, kami memilikinya. Bahkan mungkin kami yang memulainya’ Yohan Siswanto, Associate IS Technical Analyst

49 diskusi dan analisis manajemen laporan tahunan 2007

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai berbagai tren, peristiwa dan faktor utama yang paling relevan terhadap kinerja dan laporan keuangan PT HM Sampoerna Tbk. di tahun 2007. Analisis ini harus dibaca dengan mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasi beserta Catatannya.

Kinerja Operasional Penjualan Bersih

Penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp29,8 triliun untuk tahun 2007 merupakan peningkatan sebe-sar 0,8% dari Rp29,5 triliun di tahun 2006. Namun bila penjualan bersih dari SAT yang telah dijual pada tahun 2006 tidak dihitung, total penjualan bersih meningkat sebesar 11,6% pada tahun 2007.

Penjualan bersih dari bisnis rokok domestik meningkat menjadi Rp29,2 triliun, atau 11,2% lebih tinggi dari Rp26,2 triliun di tahun 2006. Penjualan dari bisnis rokok domestik menyumbangkan 97,9% terhadap penjualan bersih konsolidasi Perseroan. Kinerja yang baik pada bisnis rokok do-mestik pada tahun 2007 ini didorong oleh peningkatan sebesar 3,3% dalam volume penjualan men-jadi 66,8 miliar batang pada tahun 2007 dari 64,7 miliar batang di tahun 2006 dan kenaikan harga yang diberlakukan selama tahun 2007. Perseroan kembali memimpin pangsa pasar industri rokok pada tahun 2007 dengan pangsa pasar sebesar 28,0%. Namun pangsa pasar ini sedikit turun dari tahun 2006 sebesar 0,3%.

Merek rokok putih Marlboro yang dipasarkan oleh PT Panamas (anak perusahaan penuh Perseroan) di bawah Perjanjian Distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia yang ditandatangani pada tahun 2005 menyumbangkan 13,7% dan 10,8% masing-masing terhadap total volume dan nilai penjualan rokok domestik pada tahun 2007 dari 12,7% dan 10,0% pada tahun 2006, serta memiliki pangsa pasar sebesar 4,1% pada tahun 2007 dari 3,9% pada tahun 2006. Selain itu, Perseroan pada bulan Juli 2007 meluncurkan varian baru dari merek Marlboro, yaitu Marlboro Mix 9, yang selama tahun 2007 mencatat total volume penjualan sebesar 0,3 miliar batang dan menyumbangkan 0,5% ter-hadap total volume dan nilai penjualan rokok domestik.

D i s k u s i D a n a n a L i s i s m a n a j e m e n

‘Satu-satunya yang tidak kita pertanyakan adalah inovasi. Yang lain- nya dapat selalu berubah. Maria Onggowati, Accountant

51

Kelompok A Mild masih menjadi penyumbang terbesar terhadap portofolio SKM Perseroan de-ngan mencatat total volume penjualan sebesar 22,7 miliar batang pada tahun 2007, atau 2,5% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,6%, kelompok A Mild menyumbangkan masing-masing 34,0% dan 32,9% dari total volume dan nilai penjualan domestik pada tahun 2007 dari 36,0% dan 34,9% pada tahun 2006. Secara keseluruhan, nilai penjualan yang disumbangkan produk SKM Perseroan meningkat sebesar 7,9% pada tahun 2007, menyum-bangkan 35,7% dari total nilai penjualan rokok domestik, sementara volume penjualan pada seg-men ini seg-meningkat sebesar 0,9% seg-mencapai hampir 25,0 miliar batang.

Pertumbuhan pendapatan agregat sebesar 11,8% dari SKT terutama disebabkan oleh peningkatan sebesar 3,2% pada volume penjualan SKT dari 31,8 miliar pada tahun 2006 menjadi 32,8 miliar batang pada tahun 2007. Volume penjualan kelompok Dji Sam Soe tumbuh 1,6% dan menyumbang-kan masing-masing 27,6% dan 34,7% dari volume dan nilai penjualan domestik pada tahun 2007 dari 28,1% dan 34,9% pada tahun 2006. Volume penjualan Sampoerna A Hijau meningkat 5,9%

dari 12,5 miliar batang pada tahun 2006 menjadi 13,3 miliar batang pada tahun 2007. Kelompok Sampoerna A Hijau menyumbangkan masing-masing 19,8% dan 17,5% dari volume dan nilai pen-jualan rokok domestik pada tahun 2007 dari 19,3% dan 17,0% pada tahun 2006.

Beban Pokok Penjualan

Beban pokok penjualan sebesar Rp21,0 triliun di tahun 2007 hampir tidak berubah dari Rp21,1 triliun pada tahun 2006. Marjin laba kotor konsolidasi meningkat 3,9% menjadi Rp8,8 triliun di tahun 2007 dari Rp8,5 triliun di tahun 2006.

Beban pokok penjualan bisnis rokok domestik meningkat 12,2% menjadi Rp20,8 triliun dari Rp18,5 triliun pada tahun 2006, diakibatkan terutama oleh peningkatan volume, inflasi, dan kenaikan harga cukai. Laba kotor sedikit turun dari 29,3% pada tahun 2006 menjadi 28,7% pada tahun 2007, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan merek rokok dengan marjin yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Beban Usaha

Beban usaha konsolidasi turun 2,2% di tahun 2007 menjadi Rp3,2 triliun. Rasio beban usaha ter-hadap penjualan bersih turun dari 11,1% di tahun 2006 menjadi 10,8% di tahun 2007.

Beban penjualan konsolidasi meningkat 1,1% dari Rp2,41 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp2,44 triliun pada tahun 2007. Peningkatan ini disebabkan oleh biaya pemasaran langsung yang lebih tinggi (iklan dan promosi) dan ekspansi cakupan distribusi bisnis rokok domestik.

Beban umum dan administrasi konsolidasi turun 11,4% menjadi Rp765,9 miliar di tahun 2007 dari Rp864,6 miliar di tahun 2006.

Laba Usaha

Laba usaha konsolidasi meningkat 7,8% menjadi Rp5,6 triliun. Rasio laba usaha konsolidasi ter-hadap penjualan bersih meningkat dari 17,5% di tahun 2006 menjadi 18,7% di tahun 2007.

Beban Pembiayaan

Beban pembiayaan turun 20,9% menjadi Rp180,9 miliar dari Rp228,7 miliar pada tahun 2006, terutama disebabkan oleh pelunasan Surat Utang Efek pada bulan Juni 2006 dan suku bunga kese-luruhan yang lebih rendah bagi Perseroan dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba Bersih

Laba bersih tahun 2007 adalah Rp3,6 triliun, meningkat 2,6% dari Rp3,5 triliun pada 2006. Rasio laba bersih terhadap penjualan bersih meningkat dari 11,9% pada tahun 2006 menjadi 12,2% pada tahun 2007. Tanpa sumbangan dari PT Sumber Alfaria Trijaya dan PT Alfa Retailindo Tbk. pada tahun 2006, laba bersih meningkat 7,5% dibandingkan Rp3,4 triliun pada tahun 2006.

diskusi dan analisis manajemen laporan tahunan 2007

‘Jika kita percaya inovasi adalah hal yang baik, kita harus percaya perubahan adalah hal yang baik juga. Fenny Maulina, Procurement Officer

53

Likuiditas dan Sumber Daya Permodalan

Arus kas bersih yang dihasilkan oleh kegiatan usaha turun dari Rp3,5 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp1,8 triliun pada tahun 2007, terutama disebabkan oleh waktu pembayaran cukai pada tahun 2007.

Kas dan setara kas konsolidasi masing-masing sebesar Rp0,6 dan Rp1,0 triliun pada 31 Desember, 2007 dan 2006.

Aktiva lancar pada 31 Desember 2007 adalah Rp11,1 triliun, atau meningkat sebesar Rp1,6 triliun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ini terutama mencerminkan peningkatan persedi-aan bahan baku. Aktiva tidak lancar adalah sebesar Rp4,7 triliun dan Rp3,2 triliun masing-masing pada 31 Desember 2007 dan 2006. Jumlah aktiva keseluruhan meningkat dari Rp12,7 triliun pada 31 Desember 2006 menjadi Rp15,7 triliun pada 31 Desember 2007.

Kewajiban jangka pendek pada 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp6,2 triliun, atau meningkat Rp0,6 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ini terutama disebabkan oleh peningkatan pembiayaan jangka pendek. Kewajiban jangka panjang pada 31 Desember 2007 adalah sebesar Rp1,4 triliun, atau meningkat Rp0,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Keseluruhan jumlah kewajiban pada 31 Desember 2007 adalah Rp7,6 triliun, atau meningkat Rp0,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2006, yang terutama dipicu oleh peningkatan kewajiban jangka pendek.

‘Inovasi yang bermakna datang dari orang-orang seperti kita, bukan dari segelintir saja. Yohana hardjanti, Supervisor Internal Controls

Pengeluaran modal meningkat Rp0,6 triliun dari Rp0,7 triliun pada 31 Desember 2006 menjadi Rp1,3 triliun pada 31 Desember 2007, terutama didorong oleh investasi pada pabrik baru di Kara-wang, Jawa Barat.

Rasio lancar adalah sebesar 1,8:1,0 dan 1,7:1,0 masing-masing pada 31 Desember 2007 dan 2006.

Modal kerja bersih meningkat dari Rp3,8 triliun pada 31 Desember 2006 menjadi Rp4,8 triliun pada 31 Desember 2007.

Rasio hutang terhadap ekuitas konsolidasi pada 31 Desember 2007 adalah 0,3:1,0, tidak berbeda dengan 0,3:1,0 pada tahun sebelumnya. Total pembayaran dividen adalah Rp1,3 triliun (Rp295 per saham) pada 2007 dan Rp2,4 triliun (Rp550 per saham) pada 2006. Secara umum, Perseroan terus melakukan penilaian atas kinerja keuangan dan menawarkan jumlah potensial kepada para pemegang saham untuk dibagikan sebagai dividen tunai.

Pinjaman konsolidasi meningkat sebesar Rp0,7 triliun menjadi Rp2,3 triliun pada 31 Desember 2007. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pembiayaan jangka pendek yang berasal dari Philip Morris Finance SA serta pelunasan pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp1,1 triliun.

Pada November 2007, lembaga pemeringkat efek PT Pefindo menaikkan peringkat kredit Perseroan dari idAA+ menjadi idAAA dengan outlook stabil.

diskusi dan analisis manajemen laporan tahunan 2007

55 laporan komite audit laporan tahunan 2007

Sebagaimana dinyatakan dalam Piagam Komite Audit, Komite Audit (“Komite”) bertugas untuk membantu Dewan Komisaris (“Komisaris”) dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya. Tanggung jawab Komite meliputi review atas laporan keuangan perusahaan, pekerjaan auditor internal, implementasi manajemen risiko dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lain yang berhubungan dengan operasi perusahaan.

Aktivitas Komite Audit

Komite melakukan aktivitasnya berdasarkan rencana kerja tahunan yang disepakati.

Dalam rangka pemenuhan peranan dan tanggung jawabnya, sejumlah laporan dan dokumen telah ditelaah, dan rapat-rapat dan diskusi-diskusi telah dilakukan secara reguler. Laporan-laporan yang telah ditelaah termasuk laporan pengendalian internal dan audit eksternal.

Komite telah delapan kali bertemu selama periode antara 1 April 2007 sampai 31 Maret 2008. Sebagian besar pertemuan dihadiri oleh Presiden Direktur, Direktur Keuangan dan Layanan Informasi (CFO), Direktur Audit dan Internal Control, Sekretaris Perseroan dan para pejabat bagian legal dan pajak, yang hadir sebagai undangan. Rapat dengan Direktur Internal Control dilakukan untuk mendiskusikan laporan-laporan dan temuan pengendalian internal dan untuk menilai efektivitas fungsi pengendalian internal. Rapat-rapat dengan Direktur Keuangan dan pejabat legal dilakukan untuk meyakini keandalan informasi keuangan dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Komite telah melakukan tiga kali pertemuan dengan auditor eksternal. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut Komite telah mereview pekerjaan dan independensi auditor eksternal.

Selama tahun berjalan, Komite telah mengunjungi Greenfield Project di Karawang, Jawa Barat, dan sebuah Mitra Produksi Sigaret di Sukorejo, Pandaan, Jawa Timur.

L a p O r a n k O m i t e a u D i t

‘Inovasi adalah tugas semua orang; dari satpam hingga Presiden Direktur. Tak ada kecualinya. Maruf Fauzi, Media Relations Executive

57

Lain-lain

Komite telah membahas dengan pejabat bagian legal dan pajak, transaksi-transaksi benturan kepentingan yang diusulkan dan/atau diimplementasikan dalam tahun 2007. Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman dari Philip Morris Finance SA hingga setara EUR75,0 juta dan akan jatuh tempo pada bulan Desember 2008. Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah saldo pinjaman antar perusahaan adalah sebesar US$92,0 juta (setara dengan Rp866,5 miliar) yang jatuh tempo dan telah dibayar pada bulan Januari 2008 dan memiliki tingkat suku bunga tahunan 5,2% dan 5,5%.

Komite Audit

Phang Cheow Hock Amir Abadi Jusuf Timotius

Ketua Anggota Anggota

Komposisi Komite Audit

Phang Cheow Hock - Ketua

Phang Cheow Hock telah bergabung dengan Perusahaan selama 30 tahun. Keterlibatannya dimulai sebagai Shareholders’ Representative, Assistant to CEO, dan Chief Operating Officer, sebelum diangkat sebagai Komisaris pada tahun 2000. Saat ini beliau menduduki posisi sebagai Komisaris Independen.

Amir Abadi Jusuf - Anggota

Amir Abadi Jusuf adalah Chief Executive Partner pada RSM AAJ Associates, sebuah kantor akuntan publik dan konsultan. Dia juga adalah dosen senior pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan pernah menduduki posisi sebagai Ketua Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik. Amir diangkat sebagai Anggota Komite Audit sejak Desember 2001.

Timotius - Anggota

Timotius adalah dosen senior pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dia memperoleh gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Timotius menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak Desember 2001.

Di bawah ini disajikan hal-hal yang telah dibahas dalam review, pertemuan dan diskusi yang dilakukan:

Laporan Keuangan

Komite telah menelaah dan mendiskusikan dengan manajemen dan auditor eksternal, kebijakan dan prosedur akuntansi Perusahaan, laporan keuangan interim dan laporan keuangan tahunan auditan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, yang disampaikan kepada otoritas pasar modal dan/atau diterbitkan dalam surat kabar dan dalam laporan tahunan 2007.

Penelaahan ditekankan terutama pada penyajian wajar dan kepatutan fakor pertimbangan, dan ketepatan kebijakan pokok akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.

Komite merasa puas dengan keyakinan yang diberikan oleh auditor eksternal bahwa laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Internal Control

Komite telah mereview program dan rencana kerja Departemen Internal Control untuk tahun 2007 dan melakukan penelaahan atas kemajuan pelaksanaannya secara reguler. Komite merasa puas dengan kemajuan luar biasa yang dicapai dalam implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan pengendalian internal Perseroan, termasuk implementasi Sarbanes-Oxley Act. Dari waktu ke waktu Komite menerima laporan mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Departemen Internal Control.

Auditor Eksternal and Auditor Internal

Haryanto Sahari & Rekan, anggota firma dari PricewaterhouseCoopers (PwC) telah ditunjuk kembali sebagai auditor eksternal untuk mengaudit laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007. Komite telah melakukan review dan merasa puas dengan efisiensi dan efektivitas pekerjaan yang dilakukan auditor eksternal tersebut. Komite telah memperoleh keyakinan dari auditor eksternal bahwa tidak ada pembatasan lingkup audit dan bahwa semua risiko penting telah dipertimbangkan dalam audit yang dilakukan.

Kegiatan audit internal Perusahan dilakukan oleh Altria Corporate Audit Department. Audit yang dilakukan difokuskan pada pendapatan penjualan, pengeluaran dan implementasi sistem.

Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan Perundangan

Komite telah bertemu dengan pejabat legal untuk membicarakan perkembangan dan perubahan dalam, dan kepatuhan Perusahaaan terhadap, berbagai peraturan hukum dan perundangan yang berkaitan dengan operasi bisnis Perusahaan. Tidak ada perkara/tuntutan hukum penting terhadap Perusahaan baik dari pihak di dalam maupun di luar Perusahaan.

laporan komite audit laporan tahunan 2007

‘Kunci untuk mendorong inovasi: sering bertanya. Riza N. A. Ibrahim, Treasurer

59

Laporan Tahunan 2007

L a p O r a n k e u a n g a n 2 0 0 7

Saham biasa atas nama PT HM Sampoerna Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Para pemegang saham dapat melihat harga hari sebelumnya di berbagai surat kabar di Indonesia di bawah nama PT HM Sampoerna Tbk. dan dari perusahaan-perusahaan pialang di seluruh dunia. Kode perdagangan sahamnya adalah HMSP.

PT HM Sampoerna Tbk.

Kantor Pusat

Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya 60293 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 54-55, Jakarta 12190

Sejak 17 Maret 2008, pindah ke alamat baru:

PT HM Sampoerna Tbk.

One Pacific Place Building

Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Lot 3 & 5 Jakarta 12190 – Indonesia

Tel. +62 21 5151 234 Fax. +62 21 5152 234

Sekretaris Perseroan & Hubungan Investor Plaza BAPINDO

Mandiri Tower, 18th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190

Sejak 17 Maret 2008, pindah ke alamat baru:

PT HM Sampoerna Tbk.

One Pacific Place Building

Sudirman Central Business District (SCBD) Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Lot 3 & 5 Jakarta 12190

Tel. +62 21 5151 234 Fax. +62 21 5152 234

Bursa Efek Indonesia

The Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, lantai 4

Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta 12190

Biro Administrasi Efek PT Sirca Datapro Perdana Jl. Johar No. 18, Menteng, Jakarta

Akuntan Publik Terdaftar KAP Haryanto Sahari & Rekan PricewaterhouseCoopers

Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940

Penasehat Hukum Mochtar Karuwin Komar

Wisma Metropolitan II, 14th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 31, Jakarta 12820

Lembaga Pemeringkat Efek

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Setiabudi Atrium, 8th Floor, Suite 809-810 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62

Jakarta 12920 – Indonesia

65

a creative work of Jerry Aurum Design Company

Dokumen terkait