• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terwujudnya layanan, pendidikan & penelitian yang

penelitian yang ekselen dalam AHS

KPI Indikator Kinerja /

Keberhasilan Satuan

Target 2015

Realisasi

2015 Capaian

9 Jumlah riset translasional yang

diaplikasikan 1 1

10 % PPDS kardiologi yang lulus

tepat waktu (≤ 9 semester) 65 % 62,5 X

11 % capaian indikator medik

kardiovaskular 80 % 91,28

12 % komplen yang ditangani

dengan baik 85 % 94,92

13 Jumlah peserta fellowship dari

LN 1 1

a. KPI 9. Jumlah riset translasional yang diaplikasikan

Riset translational adalah riset klinis (di laboratorium atau lapangan) yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pelayanan. Teraplikasikannya diukur dari direkomendasikan-nya suatu tatalaksana atau pemeriksaan baru oleh Komite Medik

Indikator dipilih untuk menunjukan manfaat penelitian bagi pengembangan pelayanan kardiovaskular.

Capaian :

- Target tercapai namun belum sempurna / berjalan sebagian

- Tahun 2015 hasil penelitian ESMR dipublikasi internasional. Sudah pernah diajukan dan telah mendapat rekomendasi HTA, tetapi belum berjalan operasionalisasinya.

Usulan : aplikasi ESMR pada pasien no options Kendala :

- Tindak lanjut usulan tidak ada /belum ada keputusan.

- Belum ada SOP baku bagaimana hasil penelitian di RSJPD Harapan Kita bila akan diaplikasikan.

Upaya Tindak Lanjut :

Dibuat SOP pengembangan pelayanan dari hasil penelitian orisinal di RSJPD Harapan Kita.

LAKIP RSJPDHK TAHUN 2015

BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 28

b. KPI 10. Prosentase (%) PPDS kardiologi yang lulus tepat waktu (≤ 9 semester)

Indikator dipilih untuk menggambarkan mutu sistem pendidikan dan hasil pendidikan, melalui formula : persentase PPDS yang lulus dalam waktu 9 semester dibandingkan angkatannya.

Capaian / Kondisi yang dicapai saat ini :

Tahun 2015 tercapai angka Prosentase PPDS yang lulus dalam waktu 9 semester sebesar 62,5 %, angka tersebut belum memenuhi dari target yang ditetapkan pada tahun 2015.

penghitungan tahunan merupakan rata-rata capaian dari semester I dan semester II melalui formula :

(Ʃ lulusan / Ʃ PPDS Pada Angkatannya) X 100% Secara rinci dapat dilihat pada table dibawah :

Tabel 3.9. Penghitungan Angka Kelulusan PPDS

Semester I

= € peserta lulus / PPDS pada angkatannya x 100% = 4 / 8 x 100%

= 50% Semester II

= € peserta lulus / PPDS pada angkatannya x 100% = 6 / 8 x 100%

= 75% Total 2015

= (50% + 75%) / 2 = 62,5%

LAKIP RSJPDHK TAHUN 2015

BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 29

Kendala :

Beberapa hal yang menjadi kendala tidak tercapainya target pada tahun 2015 :

1. Umumnya terlambat lulus krn terlambat dalam menyelesaikan penelitian

2. Belum ada data PPDS BTKV (Bedah Thoraks Kardiovaskular) FKUI.

Upaya Tindak Lanjut :

1. Membuat pohon penelitian dari tiap-tiap divisi agar dapat dimanfaatkan utk penelitian PPDS.

2. PPDS pada semester 6 sudah boleh menentukan / mengajukan topik penelitian.

3. Memperbaiki proses belajar mengajar. 4. Memasukkan data kelulusan PPDS BTKV.

c. KPI 11. Prosentase (%) capaian indikator medik kardiovaskular Pemilihan indikator bermaksud untuk mengukur kualitas pelayanan dan

patient safety di RSJPD Harapan Kita.

Indikator medik kardiovaskular terdiri dari 11 indikator, 5 indikator merupakan indikator klinis kardiovaskular (KV) dan 6 indikator merupakan indikator IPSG yang diambil dari standar JCI.

11 Indikator tersebut adalah :

1. Angka Door to balloon time kurang dari 90 menit 2. Angka mortalitas Acute Myocardial Infarction (AMI) 3. Angka rehospitalisasi pasien gagal jantung

4. Angka mortalitas bedah pintas koroner elektif tanpa penyulit 5. Waktu utilisasi laboratorium kateterisasi

6. Kepatuhan identifikasi pasien rawat inap 7. Implementasi prosedur TbaK di rawat inap

8. Kepatuhan penyimpanan obat high alert, elektrolit pekat, dan Looks Alike Sounds Alike diruang intensif, intermediate, kamar operasi dan IGD

9. Penerapan surgical safety 10. Kepatuhan cuci tangan 11. Identifikasi risiko jatuh

LAKIP RSJPDHK TAHUN 2015

BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 30

Capaian / Kondisi saat ini

Tahun 2015 didapat capaian realisasi sebesar 91,28%, Capaian telah memenuhi target yang ditetapkan sebesar 80%.. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah :

Tabel. 3.10. Capaian Indikator Medik

INDIKATOR Target 2015 Rata-rata Real 2015 Pencapaian target

1 Door to balloon time kurang dari 90

menit < 90 menit 70 menit 100 %

2 Angka mortalitas Acute Myocardial Infarction (AMI) < 8 % 6,02 % 100 % 3 Angka rehospitalisasi pasien gagal jantung <15 % 0,67 % 100 % 4 Angka mortalitas bedah pintas koroner

elektif tanpa penyulit < 3 % 1,86 % 100 %

5 Waktu utilisasi laboratorium

kateterisasi 75% - 85 % 75 % 100 %

6 Kepatuhan identifikasi pasien rawat inap 100 % 98,91 % 98,91 % 7 Implementasi prosedur TbaK di rawat

inap 100 % 52,09 % 52,09 %

8

Kepatuhan penyimpanan obat high alert, elektrolit pekat, dan Looks Alike Sounds Alike diruang intensif, intermediate, kamar operasi dan IGD

100 % 87,25 % 87,25 %

9 Penerapan surgical safety 100 % 94,38 % 94,38 %

10 Kepatuhan cuci tangan 85 % 80,86 % 80,86 %

11 Identifikasi risiko jatuh 100 % 90,64 % 90,64 %

Rata-rata pencapaian target keseluruhan : 92,28 %

Formula perhitungan :

Penghitungan capaian merupakan kumulatif dari semua indikator, dengan menjumlahkan seluruh capaian dari indikator yang ditetapkan dibagi jumlah indikator..

= Jumlah prosentase capaian semua indikator dibagi total jumlah indikator.

=

Catatan : Untuk Indikator 1 – 5, karena targetnya terpenuhi maka capaian targetnya ditulis 100%.

Kendala :

1. Kepatuhan identifikasi pasien rawat inap:

Baru dilaksanakan pada awal tahun 2015, sehingga membutuhkan waktu untuk mencapai kepatuhan 100%

∑ (capaian target seluruh indikator) Jumlah indikator

LAKIP RSJPDHK TAHUN 2015

BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 31

2. Implementasi prosedur TbaK di rawat inap:

- Baru dilaksanakan pada awal tahun 2015, sehingga membutuhkan waktu untuk mencapai kepatuhan 100%

- PPDS belum sepenuhnya patuh menggunakan cap TbaK,

- Perawat tidak selalu mengingatkan dokter untuk melakukan verifikasi

- SMF tidak selalu patuh untuk melakukan verifikasi.

3. Kepatuhan penyimpanan obat high alert, elektrolit pekat, dan Looks Alike Sounds Alike diruang intensif, intermediate, kamar operasi dan IGD:

- Pada bulan September dan Oktober 2015, masih ditemukan penyimpanan obat yang tidak tepat diruang perawatan, tetapi sudah ditindak lanjuti dan sudah ada perbaikan dibulan November dan Desember.

4. Penerapan surgical safety procedure:

- Baru dilaksanakan pada awal tahun 2015, sehingga membutuhkan waktu untuk mencapai kepatuhan 100% secara stabil.

- Pada pelaksanaannya masih ditemukan dokumentasi Surgical Safety yang tidak lengkap, khususnya dibagian tanda tangan. 5. Kepatuhan cuci tangan:

Perilaku staf, ada yang mengatakan alergi, handrub perih ditangan saat dipakai

6. Identifikasi risiko jatuh:

Baru dilaksanakan pada awal tahun 2015, sehingga membutuhkan waktu untuk mencapai kepatuhan 100%

Upaya Tindak Lanjut

1. Kepatuhan identifikasi pasien rawat inap:

Sudah tercapai 100% selama 3 bulan terakhir. Maka indikator ini akan diganti pengukurannya dengan indikator 0063 yang lebih spesifik untuk identifikasi pasien berdasarkan momen (misalnya sebelum pemberian obat, sebelum tindakan, sebelum transfusi dan lainnya)

2. Implementasi prosedur TbaK di rawat inap:

- Akan dilakukan edukasi dan sosialisasi kembali untuk PPDS, perawat dan SMF

LAKIP RSJPDHK TAHUN 2015

BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 32

- Dilakukannya ronde keselamatan pasien secara rutin dengan salah satu fokusnya adalah verifikasi TbaK saat open medical record

review.

- Akan diberlakukannya penetapan case manager di RSJPDHK yang mulai aktif pada bulan Januari tahun 2016

3. Kepatuhan penyimpanan obat high alert, elektrolit pekat, dan Looks Alike Sounds Alike diruang intensif, intermediate, kamar operasi dan IGD:

- Indikator ini akan diganti pengukurannya dengan indikator yang lebih spesifik untuk verifikasi pemberian obat high alert pada pasien rawat inap.

4. Penerapan surgical safety procedure:

- Akan dilakukan edukasi dan sosialisasi kembali

- Dilakukannya ronde keselamatan pasien secara rutin dengan salah satu fokusnya adalah audit formulir surgical safety Checklist.

5. Kepatuhan cuci tangan:

- Edukasi, evaluasi handrub dan audit dilanjutkan. 6. Identifikasi risiko jatuh:

- Baru dilaksanakan pada awal tahun 2015, sehingga membutuhkan waktu untuk mencapai kepatuhan 100%

d. KPI 12. Prosentase (%) komplain yang ditangani dengan baik

Komplain adalah keluhan yang disampaikan oleh stakeholder (dalam hal ini adalah pasien) secara tertulis dan disampaikan kepada RS. Penanganan komplain dilakukan oleh Instalasi Pelayanan Pelanggan, dengan mengelompokkan komplain berdasarkan tingkat masalahnya (merah-kuning-hijau). Komplain yang diitangani dengan baik adalah komplain yang dapat ditindaklanjuti dalam batas waktu sesuai dengan tingkat masalahnya.

Capaian

Pada tahun 2015 tercapai prosentase komplain yang ditangani dengan baik sebesar 94,92%, angka mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar 85%

LAKIP RSJPDHK TAHUN 2015

BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 33

Pengukuran dilaksanakan setiap bulan dengan formula : Jumlah komplain pasien yang ditangani dengan baik dibagi jumlah keseluruhan komplain pasien dikali 100%. Data tahunan merupakan angka rata-rata dari hasil pengukuran setiap bulan, secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah :

Tabel. 3.11. Data penanganan komplain tahun 2015

INDIKATOR SATUAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES TAHUN 2015

Prosentase (%) komplen

yang ditangani dengan baik. % 85 92 91 100 90 81 100 100 100 100 100 100 94,92

Analisa/Kajian Kendala :

Untuk pelaksanaan kecepatan respon komplain saat ini belum mengalami kendala, namun tetap dilakukan berbagai pengembangan dan perbaikan dalam metoda/pendekatan.

Upaya tindak lanjut :

 Mempertahankan kualitas respon yang ditangani dengan standar mutu yang ditetapkan unit.

 Meningkatkan koordinasi dan informasi ke unit dalam penyelesaian / respon komplain.

e. KPI 13. Jumlah peserta fellowship dari LN

Sasaran yang ingin dicapai pada indikator ini adalah terwujudnya layanan, pendidikan, dan penelitian yang ekselen dalam AHS.

Fellowship adalah staf medis mitra yang dikirim oleh mitra kerjasama (mis. sister hospital) untuk membantu meningkatkan kompetensi staf medis

RSJPD Harapan Kita dalam pelayanan dan riset.

Capaian :

Tahun 2015 terdapat peserta fellowship dari luar negeri sebanyak 1 orang, sesuai dengan target yang ditetapkan.

Peserta fellow atas nama Naohiro Shimada, MD sebagai dokter bedah yang berasal dari Shonam Takamura General Hospital, Sapporo, Jepang. Penempatan dilaksanakan di Instalasi Bedah Dewasa.

LAKIP RSJPDHK TAHUN 2015

BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA 34

Analisa/Kajian :

Kebijakan dan kejelasan yang mengatur proses penerimaan peserta fellowship dari negara lain perlu ditingkatkan.

Usulan perbaikan :

Segera diterbitkan aturan atau kebijakan yang mengatur proses penerimaan peserta fellowship dari LN (luar negeri).

5. Terwujudnya kerjasama nasional dan internasional pelayanan, pendidikan

Dokumen terkait