• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan terampil

Dalam dokumen orpa.papua.go.id (Halaman 81-87)

PROVINSI PAPUA TH 2010 SD

Sasaran 7 Terwujudnya masyarakat yang cerdas dan terampil

Tabel 3.12 Indikator Kinerja Sasaran 7

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA

1 2 3 4 5

1 Persentase angka melek

huruf % 76 84,84 111,63

2 Rata-rata lama sekolah % 6,90 5,76 83,48

3 APK PAUD/TK % 12,19 10,93 84,73

4 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SD/MI % 100 90,67 90,67

5 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs % 63 71,02 112,73 6 Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMU/SMK/MA % 42 61,53 146,50

7 Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI % 79 78,36 99,19

8 Angka Partisipasi Murni

(APM) SMP/MTs % 58 53,68 92,55

9 Angka Partisipasi Murni (APM) SMU/SMK/MA % 30 43,11 143,70

10 Angka putus sekolah SD/MI % 0,30 1,46 20,55

11 Angka putus sekolah

SMP/MTs % 0,15 1,68 8,93

12 Angka putus sekolah

SMU/SMK/MA % 0,32 1,58 17,98

13 Persentase guru yang telah

bersertifikasi % 60 60 100

14 Persentase angka kelulusan SD/MI % 100 99,92 99,92 15 Persentase angka kelulusan

SMP/MTs % 100 99,98 99,98

16 Persentase angka kelulusan

SMU/SMK/MA % 100 99,79 99,79

Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 88,27

Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah. Untuk melihat partisipasi sekolah dalam suatu wilayah biasa dikenal beberapa indikator untuk mengetahuinya, antara lain: Angka Partisipasi Sekolah (APS),

Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM), Angka putus sekolah, serta Persentase angka kelulusan sekolah.

Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang ditulisnya/dibacanya. AMH digunakan untuk mengetahui pencapaian indicator dasar yang telah dicapai oleh suatu daerah, karena membaca merupakan dasar utama dalam memperluas ilmu pengetahuan.

Angka melek huruf di Provinsi Papua saat ini adalah 84,84 dengan capaian kinerja indikator sebesar 111,63% dari target yang ditetapkan. Angka tersebut diperoleh dari jumlah penduduk yang melek huruf sebanyak 2.622.500 dari total penduduk Provinsi Papua sebanyak 3.091.047. Dibanding tahun 2014, angka melek huruf mengalami peningkatan sebesar 2,57. Peningkatan ini terjadi disebabkan adanya kebijakan Gubernur Papua untuk meningkatkan pendidikan diseluruh pelosok Papua guna meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Papua melalui kegiatan-kegiatan pusat kegiatan belajar masyarakat yang diaktifkan hingga ke kampung-kampung.

Angka rata-rata lama sekolah (RLS) adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 7 tahun ke atas (di Provinsi Papua) untuk menempuh semua jenjang pendidikan formal yang dijalani.

Rata-rata lama sekolah di Provinsi Papua adalah 5,76%. Angka ini diperoleh dari jumlah siswa SD, SMP, SMU dan Mahasiswa dibandingkan dengan jumlah penduduk di Papua usia 7 tahun ke atas yaitu 3.091.047. Angka ini mengalami peningkatan terus menerus mulai dari tahun 2012 seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.13

Wilayah Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Papua 5.59 5.60 5.70 5.74 5.76

Sumber data: Pusdalitbang Bappeda Provinsi Papua

Peningkatan angka rata-rata lama sekolah menunjukkan komitmen Kepala Daerah untuk menuntaskan program wajib belajar 12 tahun bagi anak- anak Papua, pemberian beasiswa bagi pelajar berprestasi dan kurang mampu, meningkatkan sarana prasarana sekolah, dan pembebasan uang sekolah bagi penduduk kurang mampu.

Angka Partisipasi Kasar menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai jenjang pendidikannya. Angka partisipasi kasar merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.

Angka Partisipasi Kasar PAUD/TK sebesar 10,93 persen diperoleh dari jumlah siswa PAUD/TK dibandingkan dengan jumlah penduduk/anak usia PAUD yaitu 4-6 tahun. Jumlah siswa PAUD adalah 37.000 sedangkan jumlah anak usia PAUD sebanyak 338.670.

Angka Partisipasi Kasar SD/MI 90,67 persen meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu 86,39 persen. Angka ini diperoleh dari jumlah siswa SD/MI sebanyak 294.150 dibanding jumlah penduduk usia sekolah SD/MI sebanyak 324.407.

Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs 71,02 persen diperoleh dari jumlah siswa SMP/MTs sebanyak 235.440 dari total jumlah penduduk usia sekolah SMP/MTs sebanyak 336.223. Angka ini mengalami fluktuasi dibanding tahun – tahun sebelumnya seperti dapat dilihat pada tabel di bawah.

Angka Partisipasi Kasar SMU/SMK/MA 61,53 persen diperoleh dari jumlah siswa SMU/SMK/MA sebanyak 198.050 dibanding total jumlah penduduk usia sekolah SMU/SMK/MA sebanyak 321.866. APK ini mengalami penurunan di tahun 2012 tetapi meningkat kembali di tahun-tahun berikutnya.

Peningkatan atau penurunan APK ini dapat terjadi karena meningkatnya atau menurunnya jumlah siswa dengan usia yang lebih tua atau lebih muda dari standar usia masuk sekolah pada jenjang tersebut.

Di bawah ini disajikan APK SD s/d SMU di Provinsi Papua beberapa tahun terakhir :

Tabel 3.14 Jenjang Sekolah Tahun 2011 2012 2013 2014 APK SD 84,59 84,16 86,39 90,67 APK SMP 68,69 70,99 64,95 71,02 APK SMU 47,69 44,48 53,47 61,53

Sumber data: Pusdalitbang Bappeda Provinsi Papua

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan. APM digunakan untuk mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu.

Angka Partisipasi Murni SD/MI 78,36 persen diperoleh dari jumlah siswa usia 7–12 tahun di tingkat SD/MI sebanyak 254.200 dibanding jumlah penduduk usia sekolah SD/MI sebanyak 324.407. Angka ini meningkat secara signifikan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 72,90 persen.

Angka Partisipasi Murni SMP/MTs 53,68 persen diperoleh dari jumlah siswa usia 13-15 tahun di tingkat SMP/MTs sebanyak 180.500 dibanding total jumlah penduduk usia sekolah SMP/MTs sebanyak 336.223. Seperti halnya APM SD, APM SMP juga mengalami peningkatan secara signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 45,88 persen.

Angka Partisipasi Murni SMU/SMK/MI 43,11 persen diperoleh dari jumlah siswa usia 16-18 tahun di tingkat SMU/SMK/MA sebanyak 138.760 dibanding total jumlah penduduk usia sekolah SMU/SMK/MA sebanyak 321.866. APM SMU juga mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun sebelumnya yaitu 36,53 persen.

Peningkatan Angka Partisipasi Murni di Provinsi Papua dari tahun ke tahun disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.15 Jenjang Sekolah Tahun 2011 2012 2013 2014 APM SD 70,13 70,79 72,90 78,36 APM SMP 46,03 43,38 45,88 53,68 APM SMU 32,45 30,05 36,53 43,11

Peningkatan persentase Angka Partisipasi Murni (APM) Provinsi Papua terjadi karena semakin ketatnya persyaratan masuk sekolah sesuai usia pada jenjang sekolah yang bersangkutan.

Jumlah sekolah di Provinsi Papua tahun 2012 - 2015 menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.16 Jenjang Sekolah Tahun 2012 2013 2014 2015 SD/MI 13.224 13.520 23.943 8.138 SMP/MTS 3.257 2.585 3.583 2.324 SMA/SMK/M A 1.482 1.655 1.686 1.448

Sumber Data : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua

Dengan data 16 (enam belas) Indikator sasaran pada indikator kinerja utama (IKU) Provinsi Papua rata-rata capaian kinerjanya termasuk dalam kategori “berhasil” tetapi angka putus sekolah di Provinsi Papua sangat tinggi. Hal ini disebabkan guru-guru di sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas masih sangat sedikit dibandingkan luas wilayah di Provinsi Papua dan bila siswa atau siswi akan melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi dari SD ke SMP maupun dari SMP ke SMA harus sekolah di kecamatan bahkan harus ke kota kabupaten yang sangat jauh jaraknya dari kampung halamannya. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah Provinsi Papua agar terutama meningkatkan pemerataan penyebaran jumlah guru dan bangunan sekolah serta meningkatkan sarana prasarana penunjang lainnya seperti moda transportasi dan akses jalan.

Alokasi anggaran yang digunakan untuk mencapai kinerja sasaran 14 adalah Rp76.947.397.000,00 dan terealisasi sebesar Rp74.472.539.437,00 atau 96,78%. Efisiensi kinerja pada sasaran ini adalah 87,27% dibanding 96,78% yaitu 0,90%.

Peran olahraga penting dan strategis dalam kehidupan era global yang penuh perubahan, persaingan dan kompleksitas, olahraga dianggap vital terutama menyangkut pembentukan watak dan kepribadian hingga karakter anak bangsa, sebab olahraga merupakan sarana yang efektif dan efisien dalam meningkatkan disiplin, sikap sportif, jujur, tanggung jawab, kreativitas, kerja sama dan daya inovasi, serta dapat mengembangkan kecerdasan. Olahraga dapat dilakukan sebagai latihan, pendidikan, hiburan, rekreasi, prestasi profesi, politik, bisnis, industri dan berbagai aspek lain dalam kebudayaan manusia. Karena itu, olahraga sangat penting dilaksanakan dan diselenggarakan dengan baik sehingga dapat memberikan pengaruh yang besar untuk meningkatkan

harkat dan martabat masyarakat Papua di mata dunia.

Olahraga mengandung potensi positif guna membina satu individu sebagai sumber daya manusia pendukung pembangunan bangsa, sehingga pada tahun 1981 Indonesia telah mencanangkan gerakan "memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat" yang dikenal dengan nama panji olahraga.

Sasaran Meningkatnya Prestasi Olahraga merupakan sasaran untuk mencapai tujuan misi 3 yaitu Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat, Berprestasi dan Berakhlak Mulia. Dalam sasaran ini diukur dengan pencapaian 1 (satu) indikator sasaran yaitu Persentase atlet/klub olah raga yang menerima penghargaan tingkat nasional, secara keseluruhan rata- rata capaian kinerja sasaran “Meningkatnya Prestasi Olahraga” adalah 146,29 persen atau dalam skala ordinal adalah ”Sangat Berhasil” dengan target indikator sebesar 17 persen dan realisasi sebesar 24,87 persen,

Dalam dokumen orpa.papua.go.id (Halaman 81-87)