• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Pengenalan Unit Kepatuhan Internal DJBC

H. Hubungan Antara PUSKI dan UKI Vertikal

1.4 Tes Formatif

Untuk menguji hasil belajar pada KB 1 ini, coba Anda kerjakan tes formatif berikut ini, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar.

1. Kondisi yang menimbulkan potensi penyimpangan pegawai yang berupa penyerapan, penyuapan, pungutan liar, korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah:

a. Struktur ketergantungan pemilik barang terhadap pejabat Bea Cukai dalam rangka pemenuhan kewajiban di bidang kepabeanan dan cukai. b. Keengganan para wajib bea, wajib cukai, dan wajib pajak untuk

membayar pajak.

c. Jawaban a benar dan jawaban b salah. d. Jawaban a dan b benar.

2. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang merupakan perwujudan strategi pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran dan penyimpangan dalam pelaksanaan tugas ?

a. Pembentukan Unit Kepatuhan Internal sebagai upaya untuk penegakan kepatuhan internal pegawai serta pengguna jasa.

Modul Pengenalan Unit Kepatuhan Internal DJBC

DTSS Kepatuhan Internal – Pengenalan Unit Kepatuhan Internal 51

b. Pembentukan Unit Penyuluhan dan Layanan Informasi sebagai upaya untuk penegakan kepatuhan pengguna jasa.

c. Pembentuakan Unit Audit dalam rangka pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran di bidang kepabeanan dan cukai.

d. Pembentuakan Unit P2 dalam rangka koreksi terhadap ke bocoran penerimaan negara dlm pelayanan.

3. Beberapa hal berikut ini merupakan pertimbangan pentingnya pembentukan Unit Kepatuhan Internal bagi DJBC, kecuali:

a. Perbaikan citra aparatur negara yang bersih, berwibawa dan bebas dari KKN

b. Tuntutan kesetaraan kepatuhan dan akuntabilitas proses organisasi sebagai dampak perkembangan masyarakat madani (civil society).

c. Adanya rekomendasi Aparat Pengawas Fungsional terkait perbaikan kinerja pegawai.

d. Pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). 4. Di dalam teori organisasi, perubahan di dalam organisasi sektor publik

memerlukan pengawasan pada tataran manajemen puncak (strategic) termasuk terhadap partisipasi dan komitmen SDM organisasi. Beberapa hal berikut adalah faktor-faktor yang sangat menghambat percepatan perubahan organisasi, kecuali:

a. kendala eksternal

b. kurang tersedianya sumber daya yang cukup

c. lemahnya komunikasi, koordinasi dan komitmen diantara SDM organisasi d. belum berubahnya organisasi lain di sekitarnya

5. Penegakan Kepatuhan Internal adalah:

a. kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendorong, meningkatkan, memelihara, mempertahankan, atau menjaga kepatuhan internal.

b. kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjaga kesesuaian kegiatan unit kerja dalam rangka pelaksanaan tugasnya terhadap tujuan, sasaran, rencana, kebijakan, instruksi, dan/atau ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam organisasi.

52 DTSS Kepatuhan Internal – Pengenalan Unit Kepatuhan Internal

c. kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin ketaatan atau kesesuaian sikap, perilaku, dan perbuatan pegawai terhadap kode etik dan/atau peraturan disiplin pegawai negeri sipil di dalam maupun di luar kedinasan.

d. kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh UKI untuk mewujudkan kepatuhan internal bagi unit kerja dan pegawai di lingkungan DJBC. 6. Berikut ini adalah beberapa strategi penegakan kepatuhan internal di

lingkungan DJBC yang menjadi tugas UKI, kecuali:

a. UKI melakukan pembinaan personel terhadap pegawai di lingkungan DJBC

b. UKI melakukan pengawasan melekat kepada seluruh pegawai di lingkungan DJBC

c. UKI melakukan pengawasan kepatuhan pelaksanaan tugas terhadap tugas pelayanan, tugas pengawasan, dan tugas administrasi di lingkungan DJBC

d. UKI melakukan penanganan pengaduan masyarakat yang diterima terkait kinerja dan perilaku pegawai di lingkungan DJBC.

7. Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan kepatuhan pelaksanaan tugas, UKI melakukan beberapa tahapan kegiatan sebagaimana berikut ini, kecuali: a. melakukan pengawasan mendadak terhadap keberadaan pegawai di

tempat tugasnya masing-masing.

b. melakukan pengecekan terhadap dokumen pelayanan kepabeanan dan cukai yang sedang diproses maupun yang sudah selesai.

c. meminta data, informasi, dan bukti-bukti terkait dugaan pelanggaran pegawai

d. melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap pegawai dan menungkannya di Berita Acara Pemeriksaan.

8. Berikut adalah beberapa tahapan yang dilakukan UKI terkait kegiatan pemantauan pengendalian intern, kecuali:

a. melaksanakan pengujian atas dilaksanakannya Pengendalian Utama berdasarkan langkah-langkah yang tertuang dalam Tabel Pemantauan Pengendalian Utama dan Daftar Uji Pengendalian Utama.

Modul Pengenalan Unit Kepatuhan Internal DJBC

DTSS Kepatuhan Internal – Pengenalan Unit Kepatuhan Internal 53

b. memberikan rekomendasi atas temuan kepada pelaksana pengendalian. c. membuat dan membahas kompilasi temuan, rekomendasi, dan tindak

lanjut koreksi dengan pemilik pengendalian dan menyampaikan kompilasi kepada Pelaksana Pemantauan di atasnya.

d. menyampaikan laporan temuan signifikan kepada Inspektorat Jenderal 9. Beberapa uraian di bawah ini terdapat prinsip yang harus dijadikan pedoman

UKI dalam penanganan pengaduan masyarakat, yaitu:

a. Akuntabel, yaitu kegiatan penanganan pengaduan masyarakat harus berdasarkan fakta atau bukti yang dapat dinilai berdasarkan kriteria yang ditentukan, tidak memihak, dan melakukan uji silang guna mencari kebenaran.

b. Obyektif, yaitu proses kegiatan penanganan pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Rahasia, yaitu penanganan pengaduan masyarakat dilakukan secara hati-hati terutama menyangkut kerahasiaan identitas pengadu;

d. Transparan, yaitu siapapun pegawai di lingkungan DJBC dapat mengetahui penanganan pengaduan baik yang menyangkut identitas pengadu, identitas pegawai yang diadukan, maupun materi pengaduannya.

10. Rekomendasi UKI merupakan tahapan terakhir dari seluruh kegiatan dalam rangka penegakan kepatuhan internal. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk rekomendasi yang disampaikan UKI sebagai tindak lanjut pelaksanaan strategi penegakan kepatuhan internal, kecuali:

a. penjatuhan hukuman administratif dan hukuman pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

b. tuntutan perbendaharaan c. pemindahan/mutasi pegawai d. pemberian penghargaan

54 DTSS Kepatuhan Internal – Pengenalan Unit Kepatuhan Internal 1.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada KB ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci sebagaimana rumus dibap ah ini.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai: 91 % s.d 100 % : Sangat Baik 81 % s.d. 90,00 % : Baik 71 % s.d. 80,99 % : Cukup 61 % s.d. 70,99 % : Kurang 0 % s.d. 60 % : Sangat Kurang

Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah menguasai materi KB 1 ini dengan baik. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan KB berikutnya. Jika belum mencapai angka 81%, kami menyarankan agar anda mengulang kembali materi KB 1.

Dalam dokumen RUANG LINGKUP UNIT KEPATUHAN INTERNAL DJBC (Halaman 45-49)

Dokumen terkait