• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya

1. Tes Hasil Belajar

Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, pada awal pembelajaran dilakukan pretes kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik yang terkait dengan bahan ajar. Materi yang dipakai dalam tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif berdasar kepada KTSP untuk kelas V pada semester I yaitu luas bangun datar dan volume bangun ruang.

Pada akhir pembelajaran dilakukan postes, dengan soal yang diujikan setara (memiliki kisi-kisi, jumlah soal, nomor soal, dan tingkat kesukaran yang sama) dengan soal pretes. Dalam hal ini, jika soalnya sama antara pretes dan postes dikhawatirkan peserta didik menjawab soal dengan benar disebabkan soalnya sudah hapal.

a. Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Tes kemampuan berpikir kritis disajikan dalam bentuk tes uraian dengan maksud untuk mengukur kemampuan menganalisis argumen serta kemampuan melakukan dan mempertimbangkan induksi. Soal tes ini diberikan secara tertulis dalam bentuk uraian karena berkaitan juga dengan hasil belajar kategori tingkat tinggi yaitu kemampun berpikir kritis dan berpikir kreatif dalam matematika (Ibrahim:2007).

Tes kemampuan berpikir kritis ini disusun oleh penulis dengan langkah-langkah pengembangan sebagai berikut: Menyusun kisi-kisi yang sesuai dengan bahan ajar kemampuan berpikir kritis, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, nomor soal. Langkah kedua menyusun soal tes berdasarkan kisi-kisi serta membuat alternatif kunci jawabannya. Langkah ketiga yaitu menilai validitas isi soal, validitas konstruk, dan kebenaran kunci jawaban. Langkah keempat mempertimbangkan keterbacaan soal, apakah soal-soal tersebut dapat dipahami atau tidak. Dan langkah terakhir mengujicobakan soal tes yang dilanjutkan dengan menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

Untuk memperoleh data yang autentik, maka diperlukan sistem penskoran yang proporsional untuk tiap item soal dari kedua tes. Soal yang diberikan berbentuk soal pemecahan masalah dan skor jawaban peserta didik disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.1 yang merupakan pengembangan dari Enis (1981) hasil modifikasi dari Mathematics General Rubric (Hudiono, 2007:38). Penjabaran kemampuan berpikir kritis didasarkan pada empat indikator yaitu: 1) Mengidentifikasi dan menjastifikasi konsep, 2) Menggeneralisasi 3) Menganalisis algoritma, 4) Memecahkan masalah,

Tabel 3.1

Rubrik Peskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Kemampuan Kritis yang

Dinilai Reaksi terhadap soal/masalah Skor

Mengidentifikasi dan

menjastifikasi konsep

Tidak memberikan konsep yang

diharapkan untuk memecahkan masalah

1

Memberi konsep yang tidak

relevan dengan pemecahan

masalah

Memberi konsep tetapi

penyelesaian salah

Memberi konsep dan penyelesaian

benar

2

3

4

Menggeneralisasi Tidak memberi jawaban

Memberi jawaban yang tidak rinci

dan salah

Memberi jawaban yang tidak rinci

tetapi hasil benar

Memberi jawaban yang rinci tetapi

hasil salah

Memberi jawaban yang rinci dan

hasil benar 0 1 2 3 4

Menganalisis Algoritma Tidak ada penyelesaian

Ada penyelesaian tetapi prosedur

tidak jelas

Menggunakan satu prosedur dan

mengarah pada jawaban benar

Menggunakan satu prosedur yang

benar tetapi salah menghitung

Menggunakan satu prosedur dan

jawaban benar 0 1 2 3 4

Memecahkan Masalah Tidak memahami masalah/tidak

ada jawab

Tidak memperhatikan

syarat-syarat soal/interpretasi soal kurang tepat

Merencanakan penyelesaian tetapi

konsep tidak tepat

Memberi konsep tetapi

0

1

2

penyelesaian salah

Merumuskan masalah/menyususn

model matematika dengan baik

3

4

b. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Tes kemampuan berpikir kreatif berupa tes uraian yang dikembangkan berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif: kelancaran (fluency); elaborasi (elaboration); keaslian (originality); dan keluwesan (flexibility).

Banyaknya soal untuk tes kemampuan berpikir kreatif ini tujuh item soal yang terdiri dari dua soal untuk mengukur kemampuan berpikir keaslian, dua item soal untuk mengukur berpikir kelancaran, dua item untuk mengukur kemampuan berpikir kelenturan, dan satu soal untuk mengkur kemampuan berpikir keterperincian. Tes kemampuan berpikir kreatif ini penulis susun dengan langkah-langkah pengembangannya sama seperti yang dilakukan pada penyusunan tes kemampuan berpikir kritis.

Soal untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif disusun dalam bentuk tes uraian. Soal yang diberikan berbentuk soal pemecahan masalah dan skor jawaban peserta didik disusun berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.2 yang merupakan pengembangan dari Enis (1981) hasil modifikasi dari Mathematics General Rubric (Hudiono, 2007:38). Penjabaran kemampuan berpikir kreatif didasarkan pada empat indikator yaitu : 1)

Originality (keaslian), 2) Fluency (kelancaran), 3) Flexibility (kelenturan). 4) Keterperincian.

Tabel 3.2

Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Kemampuan

Kreatif yang Dinilai Reaksi terhadap soal/masalah Skor

Originality (Keaslian) Tidak menjawab

Tidak menggambarkan gagasan/ide dalam

memberikan jawaban dan mengarah pada jawaban salah

Tidak menggambarkan gagasan/ide dalam

memberikan jawaban tetapi mengarah pada jawaban benar

Menggambarkan gagasan/ide dalam

memberikan jawaban tetapi mengarah pada jawaban salah

Menggambarkan gagasan/ide dalam

memberikan jawaban dan jawaban benar

0 1 2 3 4

Fluency (Kelancaran) Tidak memberikan ide yang diharapkan

untuk memecahkan masalah

Memberi ide yang tidak relevan dengan

pemecahan masalah

Memberi ide tetapi penyelesaian salah

Memberi ide dan penyelesaian benar

1

2

3 4

Flexibility (Kelenturan) Tidak menjawab

Memberi jawaban yang tidak beragam

dan salah

Memberi jawaban yang tidak beragam

tetapi benar

Memberi jawaban yang beragam tetapi

salah

Memberi jawaban yang beragam dan

benar 0 1 2 3 4

Keterperincian Tidak memberi jawaban

Memberi jawaban yang tidak rinci dan

0 1

salah

Memberi jawaban yang tidak rinci tetapi

hasil benar

Memberi jawaban yang rinci tetapi hasil

salah

Memberi jawaban yang rinci dan hasil

benar

2

3

4

c. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen tes yang disusun untuk tes kemampuan berpikir kritis dan tes kemampuan berpikir kreatif masing-masing terdiri dari dua set soal, satu set untuk pretes dan satu set untuk postes. Setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing kemudian diujicobakan kepada peserta didik kelas VI di Sekolah Dasar Laboratorium-Percontohan UPI Bandung. Selanjutnya penulis menganalisis hasil uji coba tersebut untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal tersebut.

Dokumen terkait