• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kotak Kayu Tua Yang Besar Dan Buruk Rupa Pengarang dan Penerjemah : Arleen Amidjaja

Ilustrator : Sherly G

Data Bahasa Sumber Bahasa sasaran Teknik

Penerjemahan

Hal 100. The Big, old and ungly

Wooden Box.

Kotak Kayu Tua yang besar dan buruk rupa.

Penambahan 45 101. My mother liked to go to

flea market !

Ibuku suka sekali pergi ke pasar loak !

Transposisi 46 102. She never bought

anything

Dia tidak pernah membeli apapun.

103. but never whereever there was a flea market,she always went there.

Tapi setiap kali ada pasar loak,dia pasti pergi ke sana.

Literal 46

104. But one day,she went to a flea market and bought something!

Tetapi suatu hari, dia pergi ke sebuah pasar loak dan membeli sesuatu!

Literal

105. She bought a big, old and ugly wooden box.

Dia membeli sebuah kotak kayu tua yang besar dan buruk rupa.

Literal

106. “Why did you buy this, Mom ?”...

“Mengapa ibu membeli ini?” tanyaku.

Penambahan 47 107. My mother smiled and

said, “ Let me tell you a story”

“ Ibu tersenyum dan berkata, “Ibu akan bercerita

padamu”.

Kompensasi 47

108. Once upon a time, there was a women who had a big, old and ugly wooden box.

...Ada seorang wanita yang mempunyai kotak kayu tua besar dan buruk rupa.

Penghilangan 48

109. The box mean a lot to her because she had owned it since she was a child.

Kotak itu amat berarti baginya karena dia sudah memiliki kotak itu sejak kecil.

Kompensasi 49

110. The box belonged to her mother and was used as a baby crib when she was a baby.

Kotak itu milik ibunya dan digunakan sebagai tempat tidur bayi sewaktu dia masih bayi

Transposisi 50

111. Then it was used as a dining table.

Lalu kotak itu digunakan sebagai meja makan.

Transposisi 51 112. It was also used to keep

their belongings.

Kotak itu juga digunakan untuk menyimpan barang – barang mereka

Modulasi 52

113. And when the women got married, her mother gave her box.

Dan ketika wanita itu menikah, ibunya memberikan kotak itu padanya.

Kompensasi 53

114. And she also used it as a crib for her baby girl.

Dan dia juga menggunakan kotak itu sebagai tempat tidur untuk bayi perempuannya.

115. It was also used as a dining table, strorage, seat, and, many others.

Kotak itu juga digunakan sebagai meja…., tempat penyimpanan, tempat duduk dan banyak lagi.

Penghilangan 55

116. But one day, the harvest didn’t turn out well. So she had to sell everything she had to feed her daughter.

Tapi suatu ketika, panen gagal sehingga dia harus menjual semua miliknya untuk memberi makan anaknya.

Modulasi 56

117. At last, she had to sell the box, too.

Akhirnya dia pun menjual kotak itu…..

Penghilangan 56 118. Her daughter was about

your age at that time.

Anaknya waktu itu kira – kira seumur mu.

Modulasi 57 119. She remembered she

testure and the smell of the box.

Dia ingat tekstur dan bau kotak itu. Naturalized Borrowing / Peminjaman Alamiah 57

120. Most of all, she

remembered how sad her mother was when she sold the box.

Dan yang terpenting, Dia ingat betapa sedih ibunya saat harus menjual kotak itu.

Modulasi 57

121. So she promised that one day, she would get the box back!

Maka dia berjanji suatu hari kelak, dia akan berusaha mendapatkan kotak itu kembali.

Modulasi 58

122. “Are you the daughter?” “ Ibukah anak perempuan itu? Kompensasi 59 123. Is that why you always go

to market?” I Asked. My mother nodded.

Karena itukah ibu selalu pergi ke pasar?”tanyaku. Ibu

Menggangguk.

Kompensasi 59

124. “ Next week is grandma’s birthday!

Minggu depan nenek ulang tahun !

Literal 59 125. We are going to give the

box to her!” She said.

Kita akan memberikan kotak ini padanya ! “ kata ibu

Modulasi 59 126. I thought my grandma

would be surprised and delighted when she saw the box.

………. nenek pasti terkejut dan senang melihat kotak ini.

Penghilangan 60

127. Well, she was. But she didn’t want to keep the box.

Ya, itulah yang terjadi. Dia tidak…. menginginkan kotak itu.

128. She loved the box.but she loved her family more.

Dia mencintai kotak itu, tapi dia lebih mencintai

keluarganya.

Literal 61

129. That’s why she was willing to sell the box for her family.

Karena itulah dia rela mengorbankan kotak itu demi keluarganya.

Kompensasi 61

130. Do you know what grandma did with the box ? She gave it to me!

Tahukah kamu apa yang dilakukan nenek dengan kotak itu? Dia memberikannya padaku.

Literal 62

131. So now I’m the proud owner of a big, old and ugly wooden box.

Jadi sekarang aku menjadi pemilik yang bangga atas kotak tua yang besar dan buruk rupa ini.

Transposisi 63

132. Well,at least I’m going to be the owner until I have a daughter to give it too.

Yah, paling tidak aku akan jadi pemiliknya sampai aku memberikannya pada anak perempuanku kelak.

Kompensasi 64

JUDUL IV : The Flower Seller’s Daughter Anak penjual Bunga.

Pengarang dan Penerjemah : Arleen Amidjaja Ilustrator :Evelline

Data Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Teknik

Penerjemahan

Hal 133. The Flower Daughter Anak Penjual Bunga Transposisi 65 134. Once there was a lady

who earned her living by growing selling.

Dahulu kala ada seorang wanita yang mata pencariannya menanam dan menjual bunga.

Penambahan 66

135. She was known as the flower seller lady.

Dia dikenal sebagai wanita penjual bunga.

Transposisi 66 136. She had a daughter

whom she loved very much.

Dia punya seorang anak perempuan yang amat dia sayangi.

137. Her name was flo, Flo was an ordinary looking girls

Namanya Flo. - Wajah flo biasa – biasa saja.

Modulasi 67

138. She was neither ugly nor pretty

Dia tidak jelek, tapi juga juga tidak cantik

Literal 67 139. The flower seller was

not rich because she only had a small garden.

Si wanita penjual bunga tidaklah kayak karena dia hanya punya sepetak kebun kecil.

Transposisi 68

140. But she took good care of her flower, so that the small garden was always full of beautiful flower.

Tapi dia merawat bunganya dengan baik.sehingga kebun kecil itu selalu penuh dengan bunga – bunga cantik

Modulasi 68

141. The flowers were so beautiful that the queen often ordered flower from her.

Bunga – bunga itu amatlah cantik sehingga Ratu sering memesan bunga dari wanita itu

Kompensasi 69

142. The flower seller land and Flo often delivered flower to the palace.

Flo sering

mengantarkan pesanan bunga ke istana.

Penambahan 69

143. One day, when they were delivering some flowers to the palace.

Suatu hari, ketika mereka sedang

mengantar... bunga ke Istana.

Penghilangan 70

144. Flo told her mother that she wanted to be a princess.

Flo berkata pada ibunya bahwa ingin menjadi seorang ratu.

Literal 70

145. “ Is it possible Mom ?” she asked ‘ of course, Dear! Everything is possible!’said her mom.

“Mungkinkan

Bu?”tanyanya “ Tentu saja, Sayang! Segalanya mungkin !”kata ibunya.

Kompensasi 70

146. Flo told all her friends that she was be a princess when she grew up.

Flo memberitahu semua temannya bahwa dia akan menjadi putri ketika dewasa nanti.

Penambahan 71

147. “You are a flower seller’s daughter, not a queen’s daughter!

“Kamu hanyalah anak penjual bunga. “Kamu hanyalah anak penjual bunga , bukan seorang ratu.

148. A queen’s daughter ! It’s Impossible !” said her friends.

Anak seorang ratu ! Itu tidak mungkin kata temannya.

Transposisi 72

149. When Flo told her mother what her friends told her,

Ketika Flo

memberitahu ibunya apa yang dikatakan teman – temannya.

Literal

150. Her mother said, “ Believe in your self, Dear now, give me a hand !”

Ibunya berkata , percayalha pada dirimu sendiri,Sayang ,

Sekarang Ayo bantu Ibu !

Modulasi 72

151. Flo loved to help her mother in their flower garden .

Flo suka membantu ibunya di kebun bunga mereka.

Transposisi 73

152. She was so good with plantsthat all the flower grew very well.

Dia adalah perawat tumbuhan yang baik sehingga semua bunga pun tumbuh dengan baik

Kompensasi 73

153. Besides working in the garden, Flo’s mother also made her learn all the flowers’ names and where they came from.

Selain bekerja dikebu, ibu Flo juga mengajari Flo semua nama bunga dan negara asal bunga – bunga itu.

Modulasi 74

154 “Every singel flower is special, just like every single person!.

“Setiap bunga istimewa, seperti halnya setiap!!

Penghilangan 75

155. You have to appreciate and respect each of them,”said her mother.

Kamu harus menghargai dan menghormati masing – masing dari mereka, “ kata ibunya.

Literal 75.

156. As flo grew up, she started to doubt her belief.

Saat Flo dewasa, dia mulai ragu……

157. She realized that the only way to be a

princess was to marry a prince.

Dia sadar satu – satunya jalan untuk menjadi seorang putri adalah menikah dengan pangeran..

Modulasi 76

158. But would a prince marry an ordinary girl like her?

Tapi mana mungkin seorang pangeran mau menikahi gadis biasa sepertinya?.

Transposisi 76

159. When Flo shared her doubt with her mother.

Ketika flo menceritakan keraguannya pada ibunya.

Literal 77

160. Her mother said, “ if you want to become a

princess,you have to think and act like a princess!’

Ibunya berkata, jika kau ingin menjadi seorang putri, kau harus berpikir dan bertindak seperti seorang putri!”.

Literal

77

161. Flo didn’t exactly know how princess ought to think and act.

Flo tidak benar- benar tahu bagaimana seorang putri berpikir dan bertindak.

Modulasi 78

162. But she imagined that a princess had to be kind.

Tapi dia yakin bahwa semua putri pasti baik hati.

Modulasi 78

163. So she tried to be extra kind to everybody

Jadi dia mencoba untuk untuk berbuat baik pada semua orang

Literal 78

164. Including an old stinky beggar who came to ask for food.

termasuk pada

pengamis tua dan bau yang datang meminta makan.

Transposisi 79

165. Flo gave the old lady her lunch and a basket of flowers to make her happy.

Flo memberikan makan siangnya pada wanita tua itu dan juga sekeranjang bunga untuk membuatnya senang.

166. Flo also imagined that a princess had to be smart

Flo pikir seorang putri juga pasti pandai.

Modulasi 80

167 So she gathered all children of the palace workers and became their teacher.

Maka dia

mengumpulkan anak- anak dari para pekerja istana dan menjadi guru mereka.

Transposisi 80

168. She taught them all about flowers

Dia mengajari mereka semua hal tentang bunga.

Literal 80

169. One day, Flo got a surprise.

Suatu hari, Flo mendapat kejutan.

Modulasi 81

170. She got an invitation to the Palace Ball.

Dia diundang ke pesta dansa di Istana.

Transposisi 81

171. She knew it was a good chance for her!

Dia tidak mengapa dia diundang , tapi dia tahu itu adalah kesempatan baik baginya!

Transposisi 81

172. “Oh Mom, I’m so happy!”

“Oh, ibu, aku sangat bahagia!”

Modulasi 82

173. “We have to get

ready!”said her mother.

“ Kita harus bersiap – siap!” kata ibu.

Kompensasi 82

174. “ It’s only a couple of weeks away. What should I wear?” asked Flo

Hanya tinggal

beberapa minggu lagi, Apa yang harus ku kenakan?” Tanya Flo

Kompensasi 82

175. You’ll see! “ Said her mother.

“Liat saja nanti!” kata ibunya.

Kompensasi 82

176. She planted the most beautiful flowers : roses, carnations,liliess, daisies, and many others.

Dia menanam bunga yang terindah : mawar, anyelir, lili daisy, dan lainnya.

Transposisi 83

177. Two days before the party, all the flowers were blooming.

Dua hari sebelum pesta, semua bunga

bermekaran.

178. The flower seller lady sewed petals after of flowers….

Si wanita penjual bunga menjahit kelopak demi kelopak bunga……

Modulasi 84

179. ….. Into themost beautiful gown flo had ever seen!

…. Menjadi gaun terindah yang pernah Flo lihat.

Transposisi 85

180. When the day came, the palace was full of the most beautiful girls.

Pada hari pesta dansa, istana penuh dengan gadis - gadis cantik.

Modulasi 86

181. When Flo arrived, he asked her to dance.

Ketika Flo tiba, dia mengajaknya berdansa.

Modulasi 87

182. And they danced all night long

Dan mereka berdansa sepanjang malam

Modulasi 87

183. Right at that moment, the flower seller lady knew that her daughter had become a princess.

Saat itu juga, wanita penjual bunga tahu bahwa anaknya telah menjadi seorang putri.

JUDUL V : What My Mother Gave Me

Dokumen terkait