• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Thereupon Panembahan Surasohan, that is Maulana Hasanuddin,

set out for Bantam, accompanied by his wife, duennas and girl

attendants l'

Parallel account: Edel,p.48

M 6l dan sekalian bala-tente ranya tiadalah dikhabarhan di dalam-nya hingga sampai ke Banten. Lama dan Icelamaannya

ia Panembahan Suxasohan be rwalad nama Puteri Pembayun dan ■Panembahan Pakel,

Kepada orang kapir Palnian yaitu Pajajaran, diperanginya orang kajxir itu supaya Islam.

Setelahnya selesai,dari perang, maka Panembahan Surasohan pindahlah ke negeri Banten,

5 bekas tempat kediamannya Batara &uru Jampang . Setelah ada di negeri baharu, maka Panembahan

bervalad Pangeran dusup. Adapun ketiga kalinya ia berwa- lad Pangeran Arya. Lama-lama.

2

Sultan Demak mendengar dianya yang sudah b e r c u c u ”', maka dipintalah nama Pangeran Arya itu;

ditaruhnya kepada mak mudanya nama Batu <•> a p a r a ,

' - Syahdan .

10 Maka adalah Panembahan Surasohan pergi ke 'negeri Lampung Indrapuralah ia. Adapun

%

sempadan negeri indrapura itu hingga negeri Bangka Ulu.

mcngislamkan rakyat Raja Balo* Selalu pergi ia setelah-Adaixun ia keliendaknya

m c ng i s1amkan r akyat Ik

nya selesai daripada meng islam kan,

baliklah Panembahan itu pulang ke Banten serta diiring oleh orang scberang, dan dapat puteri^

dari Raja Indrapura. nama-lama berwalad ia dengan dia na-7

ma Pangeran Sabrang detail . Kemudian

15 berwalad Pangeran -Pajajaran dan Pangeran Pringgalaya dan Ratu liumudahayu dan

i 2 v -*?W Vsic;

„ j | f

^ ‘& t t=: border (K.1 i nke rt,5 9 k ; Wilk,11,427) cf p.W 3;± 4 J d L

5 vd'l',Lur 330Ua p. 3^ gives a different version: "Panembahan itupun ke Banten"; the present writer prefers the reading of the MS (above).

^ MS^ vdl’, 1 o c . c i t . , suggests: read ^ y C \P (puteri)

7 fy J? SGP note 7

» t

E 61 and all his soldiers. The journey to Bantam was uneventful. •4

After some time, two children were born to Panembahan Su— rasohan, named Puteri'*' Pembayun and Panembahan Pakel. He at­ tacked the infidels of Pakuan, that is Pajajaran,to make them accept Islam.

After the war Panembahan Surasohan moved to Bantam, the 2

ancient abode of Batara Guru Jampang.

After having settled in his new state, Panembahan [Surasohan] had a son Pangeran Jusup. A third son was named Pangeran Arya,

After some time the Sultan of Demak heard that he had grand­ children; he asked for Pangeran Arya, whom he consigned to the

.

4

care of the latter's aunt Ratu Japara . ■

Now we come to the account of Panembahan Surasohan going 5

to Lampung Indrapura. Indrapura extends as far as Bangka Ulu. His plan was to convert the people of RSja Balo^ to Islam.

When this Islamization was; accomplished, he returned to Bantam, accompanied by some people from across the strait.

He married a daughter of the ruler of Indrapura; in due course

/

ry j

they had a son named Pangeran Sabrang Wetan.

Other' children were also born to Panembahan Surasohan, namely *Pengeran Pajajaran" Pangeran Pringgalaya, Ratu KumudahayU and

a daughter named Ratu Pembayun (Edel,p.257 no.2) cf. ibid.p.48

US ketiga kalinya cf.ibid. p.252 no.10

cf. ibid. p.50 similar account.

cf. H.Dja.iadiningrat. o. c. (1915) .an.54:118-150 cf. Edel, p.258 no.7

ke Banten, kawannya

Ki Bede Bukuh yang aslinya dari Baghdad. Setelahnya sam­ pai ke Banten Baharu,

maka selalulah Suhunan dengan sekalian merelca itu mengeli- 1

lingi membuat akan

daerah negeri m e m m j u k k a n mana yang berpadan dibuat istana, dan alun-alun, dan

pekan, dan sekalian teluk-teluknya, dan barang berpadan barinya. Setelahnya selesailah

dari-« - 2

p a d a n y a , maka dibacanya doa; diistijab/at/kan Allah akan do a n y a , j ad i h i 1 ang 1 ah s aiua» s a m a n y a ,

%

sebagai ditebas. Ban adalah sebut batu yang sekarang m i digelar Ki Gilang

yaitu nenjadi pete'rananya yang menjadx raja. Maka sabda Suhunan "Batu ini

janganlah digerakkannya biar di sinilah selama-lamanya, Balu Suhunanpun

berseinayam di atas batu. Maka peterana itu sama-sama de­ ngan Ki Bede Bukuh.

Dan ada sebuah gunung liecik; sabda Suhunan "Buatlah oleh-5

mu disana riyadat ."

6 7

Setelah selesai daripada berpesan, maka /• baliklah pu- lang ia ke Cerbon,

Syahdan

Maka adal ah suatu b.ari Panembahan Surasohan raenghimpunkan segala b a l a « t e n t e r a , lalu ia

3

i C, S .St

1

tion,giving an answer ^Wilk. 1 ,k3l }

self-mortification,penance(Wilk. 1 ~

Ratu Kumuda Ragi. Concubines bore him Pangeran Lurah, 1 .

Ratu Keben, Ratu Biru.

We come to the account of Suhunan Gunung Jati setting out

2

for Bantam, accompanied by Ki Gede Dukuh , who originally came from Baghdad. Upon arrival at [the site of] New Ban­ tam, the Suhunan with all his followers without delay moved around looking for a site for the city, indicating suitable places for a peiLace, a square, a market, bays [on the ad- jacent coast] and other facilities.

When that was done, he uttered a prayer; Allah granted his prayer, so that the trees vanished completely, as if they had been hewn down. There was a stone,.now given the

4 5

title of Ki Gilang , which was made into a dais for the ruler. The Suhunan bommanded "Do not move this stone, let it remain here forever."^ So saying he sat down on the stone. He sat on the dais together with Ki Gede Dukuh.

.

,.JA

7

There was a certain Mount Kecik ? the Suhunan ordered "Perform penance there." Having given this instructions, he returned to Cheribon.

One day Panembahan Surasohan mobilised his troops, and

1 cf ibid., p.50; 257-258

2

= Abdulrahim, ibid, p. 255? see above p.E 46: brother of Pangayunan or Abdulrahman

3

or in the Kali Bantam?

^ cf. H.Djajadiningrat, o.c.(l915)|p. 33-34; the stone of Ba­ tara Guru Jampang (Edel p.193? above p.E 61)

5

Hasanuddin seemed to be making use of an old tradition (cf. Edel, p.193)

^ the stone is the symbol of the throne; its removal means the decline of power or ’.Usurpation by another (ibid., p.52) ^ s= Mt.Binang ? (lI.Djajadiningrat,o.c., l915fP*54)

M 63 b e r t i t a h "Oliai'^ segala /h/'ulubalang dan laksnmana, ber s i

-2

aplalx k a m u a lat senjata pelcakas

perang* A d a p u n k e h e n d a k k u m e n d a t a n g i n a m a P e r a b u Seda yang t elah t e r s e b u t n e g e r i n y a

cli Paja jara n,” Maka sekira-kira hari sudah jauh malara, di- serbunya^ dengan diamuk ; maka

negeri itti o r angnya banyaklali yang cera i - b e r a i be r l a r i ke h u t a n r imba s e i e n g a h n y a

6

Dokumen terkait