• Tidak ada hasil yang ditemukan

THYPUS ABDOMINALIS Definisi

Dalam dokumen KUMPULAN RESEP (Halaman 42-46)

Penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi Manifestasi Klinis

Minggu pertama: demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi/ diare, perasaan tidak enak di perut, batuk, dan epistaksis

Minggu kedua: demam, bradikardi relative, lidah tifoid, hepatomegali, splenomegali, meteorismus, gangguan kesadaran.

Contoh resep:

R/ Ringer lactat Inf flab No.II Cum Infus set No.II

Iv Catheter no.22 No.I ∫ imm R/ Chloramphenicol Tab mg 500 N0. XX ∫ 4 dd tab I R/ Paracetamol Tab mg 500 N0. XV ∫ prn (3-4) dd tab I Pro: Nn. M ( 21th) Jenis obat:

1. Chlorampenicol : sebagai anti mikroba

• Sediaan : 125 mg/5ml syrp → chemotrex 500mg, 250 mg/ kapsul

1000mg injeksi

• Dosis : 3-4X sehari ( 50mg/kgBB/ hari)

• Mekanisme : menghambat sintesis protein human. Kloramfenikol terikat pada ribosom subunit 5os dan menghambat enzim peptidil transferase shg ikatan peptida tdk dpt terbentuk pd sintesis protein kuman.

• Efek samping : reaksi hematologik → depresi sumsum tulang, anemia aplastik Reaksi sal. Cerna→ mual,muntah, glositis. Diare

Syndrom gray→ dosis tinggi pada neonatos Neuropati optik dan perifer

• Interaksi obat : memperpanjang masa paruh eliminasi fenitoin, tolbutamid, klorpopamid, warfarin.

• Kontra indikasi : hamil, laktasi, trisemester ahkir, hipoksia • Kloramfenikol mampu menurunkan panas lebih cepat 3-5 hari 2. Ringer lactat

• Mencegah dehidrasi, mencegah asidosis

• Tambahan, ampisilin mampu membunuh carier s.thypii karena kloramphenikol inaktif pada empedu maka kuman dalam empedu masih hidup sebagai carier.

3. Paracetamol

• Menurunkan demam • Mengurangi nyeri Mekanisme :

Mekanisme aksi utama dari parasetamol adalah hambatan terhadap enzim siklooksigenase (COX: cyclooxigenase), dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat ini lebih selektif menghambat COX-2. Meskipun mempunyai aktifitas antipiretik dan analgesik, tetapi aktifitas anti-inflamasinya sangat lemah karena dibatasi beberapa

faktor, salah satunya adalah tingginya kadar peroksida dapa lokasi inflamasi. Hal lain, karena selektifitas hambatannya pada COX-2, sehingga obat ini tidak menghambat aktifitas tromboksan yang merupakan zat pembekuan darah.

TUBERCULOSIS

Definisi : Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (TB). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks Mycobacterium Tuberkulosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus.

Gejala utama tuberkulosis ialah batuk selama 3 minggu atau lebih, berdahak, dan biasanya bercampur darah. Gejala respiratorik lainnya adalah nyeri dada dan sesak nafas. Selain itu juga terdapat gejala sistemik seperti demam yang biasanya dijumpai pada sore dan malam hari, keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise.

Klasifikasi : dan histologis

 Tuberkulosis paru tidak terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis

 Tuberkulosis pada sistem saraf

 Tuberkulosis pada organ-organ lainnya

 Tuberkulosis millier Contoh resep :

R/ Isoniazid tab mg 300 No. VII S 1 dd tab I

R/ Rifampisin tab mg 450 No. VII S 1 dd tab I

R/ Pirazinamid tab mg 250 No. XIV S 1 dd tab II

R/ Etambutol tab mg 250 No. XIV S 1 dd tab II

Pro : Tn. L (39 th) Jenis obat:

1. Isoniazid (INH)

• Bakterisid pada kuman dalam keadaan aktif, bakteriostasik terhadap kuman yang diam.

• Mekanisme : menghambat enzim esensial untuk sintesis asam mikolat dan dinding sel mikobakterium.

• ESO : neuritis perifer  dicegah dengan pemberian piridoksin, hepatitis (radang hati), alergi, demam, dan ruam kulit. • Dapat menembus plasenta tapi tidak

teratogenik.

• Sediaan : tab50,100,300,400 mg. syr 10 mg/ml

• Dosis : - single dose  biasanya sudah digabung dengan vit B6 10n mg/ml

- dewasa: 5–10mg/KgBB/hr,max: 300mg/hari

2. Rifampisin

• Bakteriosid pada intra dan ekstrasel, dapat masuk semua jaringan dan membunuh kuman semi dorman yang tidak dapat dibunuh INH.

dependent RNA polymerase dari mikrobakteria dan mikroorganisme lain dengan menekan mula terbentuknya rantai dalam sintesis RNA.

• ESO:

- Flu like syndrome - Gatal-gatal kemerahan

- Nyeri perut, mual, muntah, diare

- Warna urine, keringat, air mata, liur menjadi merah (sindrom Redman) • Sediaan : - 150 mg, 300 mg (kapsul) - 450 mg, 600 mg (tablet) - 100 mg/ 5 ml (suspense) • Dosis : <50 kg (dewasa) : 450 mg / hari ; > 50 kg : 60 mg / hari 3. Pirazinamid

• Diberikan saat intensif karena PZA bekerja dalam keadaan asam.

• ESO : gangguan fungsi hepar, gout arthritis, muntah, mual, dan diare.

• Sediaan : 250 mg, 500 ng (tablet)

• Dosis : 20–35 mg/KgBB/hari,max 3gram/ hari

4. Etambutol

• Dosis : 15 mg / Kg BB 1x1 tab

• Dapat memberi efek toksik pada mata  jarang diberikan pada anak

• Menekan kuman yang resisten terhadap INH dan streptomisin

• Mekanisme : hambat sintesis metabolit sel

• ESO: gangguan penglihatan  buta warna, penurunan penglihatan (neuritis retrobulbur)

• Mencegah resistensi kuman terhadap anti tuberculosis lain

• Sediaan : tablet 250 mg, 500 mg GONORRHEA

lendir atau nanah yang keluar dari penis dengan gejala sistemik seperti nyeri pada sendi atau gejala pada kulit. Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhea penghasil penisilinase atau bukan penghasil penisilinase .

Penghasil penisilinase : R/ Ceftriaxone inj mg 250 No I S imm

Pro Tn A (30 thn)

Ceftriaxone merupakan cefalosporin gen 3 yg sensitif terhadap bakteri penghasil penisilinase

Bukan penghasil penisilinase R/ ampicilin tab mg 500 No. XX S 4 dd tab I a.c

R/ probenesid tab mg 250 No.X S 2 dd tab I p.c

Pro Tn.A (30 thn) Ampicilin spektrum luas.

VERTIGO

- Def : perasaan rotasi (memutar), dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan yang berputar.

- Vertigo merupakan “gejala”, bukan “penyakit”.

- Terjadi karena gangguan koordinasi, labirinth, mata & sensibilitas. - Prinsip terapi :

1. Etiologi : tergantung penyebab (TIA, epilepsi, migren, infeksi) 2. Simptomatis :

- Sedativa : diazepam,dsb

- Antihistamin : diphenhidramin, dramamin,dsb - Vasodilator : flunarizine,dsb

- Contoh pemberian resep :

R/ Diazepam (Valisanbe)tab 5 mg ∫3 x 1

R/ Mertigo tab ∫ 2 x 1

R/ Unalium tab 5 mg

∫2 dd tab 1( pagi dan sore)

• Unalium (paten mengandung flunarizine)sediaan tablet ada yang 10mg dan 5 mg. Dosis rata-rata 10 mg sehari dosis tunggal pada malam hari. Pada orang tua 5 mg Maksimal pemberian 2 bulan, untuk terapi pemeliharaan diberikan 5 hari dalam seminggu. Indikasi: profilaksis migren, vertigo, ggn konsentrasi. ES: somnolen, lesu, gejala ekstrapiramidal, penurunan berat badan selama terapi.

• Mertigo (paten mengandung betahistine mesylate) sediaan tablet 6 mg.dosis 1-2 tablet 3 x sehari.ES: ggn GIT, ruam kulit. Indikasi: vertigo dan pusing pada penyakit meniere, sindroma meniere, vertigo perifer.

• Valisanbe (paten mengandung diazepam), Indikasi : neurotik, psikosomatik, rematik. Dosis dewasa: 2-5 mg, anak 6-14 th 2-4 mg, <6 th 1-2 mg, diberikan 3x sehari. Im/iv amp 5-10 mg untuk epileptikus, tetanus. Kontraindikasi: psikosis berat, glaukoma, serangan asma akut,hamil. ES: ggn mental, mengantuk, amnesia, ketergantungan, penglihatan kabur,retensi urin, depresi pernapasan, hipotensi

Dalam dokumen KUMPULAN RESEP (Halaman 42-46)

Dokumen terkait