• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Penyebab Target Kinerja Tidak Tercapai Tabel 3.22

No. Indikator Kinerja Penyebab Upaya Perbaikan

1. Jumlah desa berkembang menjadi desa mandiri

1. Rendahnya akses ke pelayanan dasar, rendahnya kapasitas sumber daya manusia, terbatasnya akses ke lembaga keuangan, pasar, dan aktivitas ekonomi, rendahnya aksesibilitas dan konektivitas wilayah ke pusat-pusat pertumbuhan, kurangnya pemahaman tentang menejemen aset dan sumber daya alam secara berkelanjutan, serta kurangnya perhatian pada karakteristik sosial dan budaya lokal.

2. Sinkronisasi kesepahaman pengukuran status desa oleh stakeholder dengan menggunakan alat ukur yang masih berbeda, sehingga terdapat penafsiran yang berbeda dalam mengukur peningkatan status desa (IDM dan IPD).

3. Masih kurangnya pemahaman para pemangku kepentingan dan koordinasi terkait indikator pengungkit dalam mewujudkan Desa Mandiri, menyebabkan pelaksanaan program di desa belum fokus dalam peningkatan status desa. 4. Pandemi COVID-19 berdampak pada

penurunan produktivitas yang mengakibatkan kelangkaan barang dan jasa, juga menurunkan tingkat pendapatan riil.

1. Perlu optimalisasi pelaksanaan program/ kegiatan dan anggaran serta koordinasi K/L/D/M dalam rangka meningkatkan pelayanan sosial dasar, meningkatkan kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku Lembaga Ekonomi. 2. Perlu optimalisasi pelaksanaan

program/ kegiatan dan anggaran serta koordinasi K/L/D/M dalam rangka meningkatkan konektivitas wilayah ke pusat-pusat pertumbuhan.

3. Sedang dalam proses finalisasi Indeks Desa sebagai intsrumen pengukuran tingkat perkembangan desa.

4. Pendampingan dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi kepada desa terkait dengan formulasi perhitungan Indikator pengungkit dalam mewujudkan Desa Mandiri. 5. Berkenaan dengan masa

Pandemi telah dikeluarkan Surat Edaran Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2020 yang berisi tentang Refocusing anggaran dan aturan penggunaan dana desa untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa serta Padat Karya Tunai di Desa

2. Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan 52 Kawasan Transmigrasi Yang Di Revitalisasi

1. Pemotongan Anggaran akibat Pandemi COVID-19 yang menyebabkan kendala dalam pelaksanaan program, banyak pekerjaan yang batal dilakukan dan pengalihan program. Sebagai dampaknya maka pada tahun 2021 mendatang terdapat beberapa program carry over dan KDP (Kontruksi Dalam Pengerjaan) yang harus dianggarkan dan menjadi perhatian.

2. Pada tahun 2020 batal diadakan penempatan transmigran baru, sehingga pada tahun 2020 tidak ada realisasi pelaksanaan program di lokasi T+1 seperti seperti: ukur bagi lahan, Sarana Produksi Pertanian A, Jatah Hidup T+1. 3. Waktu pelaksanaan revisi DIPA dilakukan

menjelang akhir tahun anggaran sehingga beberapa kegiatan pembangunan permukiman transmigrasi terhambat dan tidak berjalan; 4. Terdapat Satker Daerah (pelaksana) yang tidak

sanggup melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan.

Kolaborasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pihak Swasta/ Pihak lainnya dalam membangun kawasan transmigrasi. Dengan

penekanan pada kemitraan pihak swasta sehingga keterbatasan pemerintah (APBN dan APBD) dapat diatasi dengan kolaborasi tersebut dan berdampak baik bagi kesejahteraan transmigran

No. Indikator Kinerja Penyebab Upaya Perbaikan

4. Nilai SAKIP 1. Rekomendasi hasil evaluasi SAKIP belum

sepenuhnya ditindaklanjuti dan dijadikan sebagai bahan untuk perbaikan kinerja. 2. Pengelolaan data kinerja belum dilakukan

secara maksimal oleh Unit Kerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

1. Telah Menyusun Rencana Aksi

dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaran SAKIP di Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang telah ditetapkan di dalam Keputusan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 28.1 Tahun 2020.

2. Berkenaan dengan mekanisme

Pengelolaan Data Kinerja sudah diatur di dalam Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan SAKIP di

lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.

3. Akan dilakukan pengembangan

Sistem E-SAKIP guna meningkatkan pemantauan dan evaluasi

capaian atas Indikator Kinerja yang telah ditetapkan secara detil sampai dengan aktifitas kegiatan pendukung.

5. Nilai Indeks Reformasi

Birokrasi (RB)

1. Dalam pelaksanaan reformasi birokrasi, koordinasi internal beberapa Unit Kerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi belum maksimal.

2. Agen Perubahan yang merupakan unsur

Aparatur di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi belum dapat memberikan dampak yang signifikan dalam tugasnya seperti:

- Melaksanakan program kerja yang

telah ditetapkan di dalam agenda Agen Perubahan.

- Belum melakukan internalisasi terkait

dengan membangun Budaya Kerja di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

1. Dalam rangka efektifitas koordinasi telah dibentuk tim Reformasi Birokrasi baik ditingkat Kementerian yang dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal maupun masing-masing Unit Kerja Eselon I di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi.

2. Pemantauan secara berkala

oleh Atasan langsung perihal program kerja yang telah dilakukan oleh Agen perubahan disertai dengan Ouput yang telah dihasilkan

3. Penajaman rencana aksi

Reformasi Birokrasi dan optimalisasi pengendalian atas rencana aksi tersebut oleh Tim Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi

Penggunaan Dana Desa Masa Pandemi Tahun 2020

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi istri Lilik Umi Nashriyah dan Kepala BBLM Yogyakarta Erlin Chaerlinatun melakukan sidak di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.

Tabel 3.23 Photo by wahyu wening

E. CAPAIAN KINERJA KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN

TRANSMIGRASI DALAM RANGKA PENANGANAN COVID-19

No. Penggunaan Nilai (Rp)

1. Dana Desa untuk BLT Dana Desa 24.290.537.068.000

2. Desa Tanggap Covid-19 3.170.295.090.907

3. Padat Karya Tunai Desa 16.571.972.066.830

Dengan adanya pandemi yang mulai terjadi pada awal tahun 2020, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi merespons dampak yang diakibatkan oleh pandemi itu dengan mengalokasikan Dana Desa untuk melakukan perlindungan sosial bagi warga desa yang terkena dampak. Oleh karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menetapkan tiga kebijakan program utama yang

Dari ketiga program yang telah diupayakan selama pandemi tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mencatat telah ada total 39.263.382 warga terdampak COVID-19 yang menerima BLT Dana Desa. Kemudian, program Desa Tanggap COVID-19 yang diupayakan untuk mencegah penularan wabah di desa-desa juga telah membantu sekitar 191.610 orang untuk mendapatkan ruang isolasi di desa guna melakukan isolasi diri agar potensi penularan virus dapat dicegah. Kebijakan Desa Tanggap COVID-19 pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Percepatan

difokuskan untuk melakukan pencegahan dan mengatasi dampak wabah itu, antara lain adalah Desa Tanggap COVID-19, Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Sehingga secara keseluruhan, warga desa yang telah menerima manfaat dari Dana Desa yang diupayakan untuk mencegah dan mengatasi dampak kesehatan dan ekonomi akibat COVID-19 adalah sebanyak 42.696. 722 jiwa.

Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.

2. Instruksi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Percepatan Penyaluran Tahap Kesatu Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Bagi Desa Yang Menyelenggarakan Musyawarah Desa Khusus.

3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar bersama istri Lilik Umi Nashriyah mengunjungi Kantor Desa Simbang Wetan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Kunjungan ini untuk memantau penyaluran BLT Dana Desa dan kesiapan aparat desa memasuki

Photo by wahyu wening

F. CAPAIAN KINERJA LAINNYA

G. CAPAIAN KINERJA PENGANGGARAN

1. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan

Transmigrasi telah melaksanakan fungsi koordinatif dengan K/L lain guna percepatan pembangunan daerah tertinggal dan percepatan pembangunan kawasan transmigrasi. Hal tersebut didukung dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 tentang Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2018 tentang Koordinasi dan Integrasi Penyelenggaraan Transmigrasi;

2. Juara Pertama Kategori Pengelola dengan Pendorong

Perubahan Terbaik dalam Kompetisi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N)-LAPOR! yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dan melibatkan 187 instansi pemerintah mulai dari kementerian; lembaga; Pemerintah Daerah; Badan Usaha Milik Negara (BUMN); dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan 165 Unit Pelaksana Pelayanan (UPP) publik di bawah instansi vertikal, kantor perwakilan, dan Perguruan Tinggi Negeri;

3. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi meraih penghargaan Anugerah Keterbukaan

Untuk melaksanakan program/ kegiatan pada tahun anggaran 2020 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memiliki pagu anggaran sebesar Rp 2.564.613.995.000,- (Dua Triliun Lima Ratus Enam Puluh Empat Miliar Enam ratus Tiga Belas Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh

Informasi Publik tahun 2020 kategori Kementerian Negara dengan nilai 93,83

4. Tahun 2020 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi mendapatkan Piagam Opini Laporan Keuangan BPK “Wajar Tanpa Pengecualian”

5. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi (Kemendes PDTT) kembali meraih penghargaan pengawasan kearsipan yang diselenggarakan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada 2019. Kemendes PDTT meraih kategori “AA” atau Sangat Memuaskan dengan nilai 90,38.

6. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi mendapatkan Peringkat 3 sebagai Instansi Terbaik dalam Pe¬nilaian Penerapan Keselamatan dan Keseha¬tan Kerja Perkantoran dan Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Lingkungan Kerja Kategori Lembaga, BUMN, dan Swasta dengan Perolehan Bobot Skor Akhir: 92%

7. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi meraih penghargaan Sistem Merit dari Komisi Aparatur Sipil Negara kategori “baik” dengan nilai 262,5.

Lima Ribu Rupiah) sedangkan realisasinya adalah sebesar Rp 2.451.102.731.292,- (Dua Triliun Empat ratus Lima Puluh Satu Miliar Seratus Dua Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Rupiah) atau 95,57% dari total pagu anggaran.

No Program/ Kegiatan Anggaran

Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Peningkatan dan Pengawasan Akuntabilitas

Aparatur Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal dan Transmigrasi

28.364.144.000 28.084.867.912 99,02%

2 Pembangunan dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa

1.791.851.684.000 1.719.374.915.606 95,96%

3 Pembangunan Kawasan Perdesaan 46.868.603.000 46.648.742.969 99,53%

4 Pengembangan Daerah Tertentu 38.196.530.000 37.684.472.748 98,66%

5 Pembangunan Daerah Tertinggal 44.557.252.000 44.189.329.550 99,17%

6 Penyiapan Kawasan dan Pembangunan

Permukiman Transmigrasi

128.783.704.000 126.316.051.722 98,08%

7 Pengembangan Kawasan Transmigrasi 142.688.662.000 139.815.936.052 97,99%

8 Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan

dan Pelatihan, Serta Informasi

170.663.339.000 144.334.803.380 84,57%

9 Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis

Lainnya Kementerian Desa, Pembangunan

172.640.077.000 164.653.611.353 95,37%

Realisasi Anggaran Tahun 2020 Tabel 3.24

Atas penggunaan anggaran tersebut, dilakukan evaluasi kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan, untuk mengukur efektivitas dan efisiensi, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan kendala atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran guna menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan kinerja anggaran di masa mendatang.

Pengukuran kinerja anggaran ini didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga. Adapun sumber datanya diperoleh dari aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian Keuangan.

Pada tahun ini nilai Kinerja Anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi adalah 94,07%, yang mana menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga termasuk dalam kategori sangat baik. Kemudian jika dilihat progresnya dari tahun ke tahun, nilai Kinerja Anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi selalu mengalami peningkatan.

Nilai kinerja anggaran ini dihitung berdasarkan rata-rata dari nilai Kinerja Anggaran atas Aspek Manfaat Tingkat Kementerian (Capaian Sasaran Strategis) dan rata-rata nilai Kinerja Anggaran Tingkat Eselon I.

Capaian Sasaran Strategis Rata-rata Nilai Kinerja UKE-I Nilai Kinerja K/L Nilai 100,00 88,14 94,07

Kinerja Penganggaran Tahun Anggaran 2020

dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi, Sekjend Kemendes Taufik Madjid dan Eselon 1 Kemendes PDTT Rapat Kerja Evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2020 dan pembahasan program kerja Kemendes PDTT tahun 2021 dengan Komisi V DPR RI.

Grafik Nilai Kinerja Penganggaran Tahun 2016-2020

Tabel 3.25

Grafik 3.2

Sumber: Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian Keuangan Tahun 2020 Per 23 Februari 2021 pukul 09.43 WIB

No Program/ Kegiatan Pagu (Rp) Kinerja Penganggaran Nilai Kinerja Capaian Keluaran Program (%) Penyerapan Anggaran (%) Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan (%) Efisiensi (%) Capaian Sasaran Program (%) 1 Peningkatan dan Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Desa, Pembangunan Daerah, Tertinggal dan Transmigrasi 28.364.144.000 99,61 99,02 99,51 0,60 99,61 89,69 2 Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 1.791.851.684.000 100,00 95,96 93,06 4,04 96,90 80,94 3 Pembangunan Kawasan Perdesaan 46.868.603.000 100,00 99,53 91,47 0,47 100,00 90,02 4 Pengembangan Daerah Tertentu 38.196.530.000 100,00 98,66 98,44 1,34 100,00 90,54 5 Pembangunan Daerah Tertinggal 44.557.252.000 100,00 99,17 93,75 0,83 100,00 90,23 6 Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 128.783.704.000 97,70 98,08 88,89 -0,39 95,45 81,50 7 Pengembangan Kawasan Transmigrasi 142.688.662.000 100,00 97,99 94,91 2,01 100,00 88,76 8 Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Serta Informas 170.663.339.000 100,00 84,57 92,17 15,43 100,00 90,29 9 Dukungan Manajemen

dan Tugas Tekhnis Lainnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi

172.640.077.000 100,00 95,37 89,76 4,63 97,28 91,32

Rata-rata Nilai 99,70 96,48 93,55 3,22 98,80 88,14

Rata-rata nilai Kinerja Anggaran Unit Eselon I pada Tahun Anggaran 2020 mencapai 88,14%.

Nilai Kinerja Unit Eselon I dihitung berdasarkan rata-rata dari nilai Kinerja Anggaran atas

Aspek Manfaat Tingkat Eselon I (Capaian Sasaran program) dan Aspek Implementasi Tingkat

Eselon I.

Dokumen terkait