• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI LAPORAN KINERJA 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI LAPORAN KINERJA 2020"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSMIGRASI

(2)

D A E R A H T E R T I N G G A L D A N T R A N S M I G R A S I

LAPORAN

KINERJA

(3)
(4)

K E M E N T E R I A N D E S A , P E M B A N G U N A N D A E R A H T E R T I N G G A L D A N T R A N S M I G R A S I Laporan Kinerja 2020

DAFTAR

ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS

KINERJA

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Gambar A. Umum

A. Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

A. Capaian Kinerja

B. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Tahun 2020

E. Capaian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Dalam Rangka Penanganan Covid-19

Ikhtisar Eksekutif

Surat Pernyataan Telah di Reviu Oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

B. Uraian Tugas Dan Fungsi

C. Analisis Capaian Kinerja

F. Capaian Kinerja Lainnya C. Struktur Organisasi

D. Faktor Penyebab Target Kinerja Tidak Tercapai

G. Capaian Kinerja Penganggaran D. Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 E. Sistematika Penulisan 5 6 7 8 13 21 29 9 14 22 11 8 15 30 26 48 33 49 16 46 49 18 26 18

(5)

Tabel 1.1

Tabel 3.13

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 3.17

Tabel 3.9

Tabel 3.23

Tabel 2.2

Tabel 3.15

Tabel 3.7

Tabel 3.21

Tabel 3.5

Tabel 3.19

Tabel 3.11

Tabel 3.25

Tabel 2.1

Tabel 3.14

Tabel 3.4

Tabel 3.18

Tabel 3.10

Tabel 3.24

Tabel 3.1

Tabel 3.16

Tabel 3.8

Tabel 3.22

Tabel 3.6

Tabel 3.20

Tabel 3.12

Tabel 3.26

Pegawai Negeri Sipil tahun 2020 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Capaian Kinerja Tahun 2020

Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Tahun 2020

Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Unit Usaha BUM Desa Yang Sudah Teregistrasi Tahun 2020

Pengunaan Dana Desa Masa Pandemi Tahun 2020 Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Kepala Keluarga Penerima BLT Dana Desa Tahun 2020

Rincian Penilaian Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Desa PDTT

Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Penilian SAKIP Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Kinerja Penganggaran Tahun Anggaran Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020-2024

Perhitungan Indeks Komposit 3 Kabupaten Daerah Tertinggal Potensi Entas

Perkembangan Status IDM Tahun 2020

Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Data Fasilitasi dan Piloting Intervensi Tahun 2020

Realisasi Anggaran Tahun 2020

Interpretasi Atas Pencapaian Sasaran Strategis Kegiatan pendukung Perkembangan 52 kawasan Transmigrasi

Jumlah Tenaga Pendamping Profesional Desa Tahun 2020

Faktor Penyebab Target Kinerja Tidak Tercapai Rata-Rata Nilai Indikator IDM Tahun 2020

Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Daftar 10 Kawasan Perdesaan Yang Naik Status dari Berkembang Menjadi Mandiri

Kinerja Penganggaran Per Program Tahun Anggaran 2020

18

39

31

32

42

36

48

26

41

36

45

34

43

38

50

24

39

33

43

37

49

30

41

36

46

34

44

38

51

(6)

Grafik 3.1

Grafik 3.2

Grafik 3.3

Kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Grafik Nilai Kinerja Penganggaran Tahun 2016-2020

Grafik Penyerapan Anggaran Tahun 2015 – 2020

35

50

52

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GRAFIK

Gambar 2.1

Gambar 1.1

Gambar 3.1

Gambar 1.2

Indikator SDGs

Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran Strategis Pembangunan Nasional

Delapan Area Perubahan Reformasi Birokrasi

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

23

15

44

16

(7)
(8)

K E M E N T E R I A N D E S A , P E M B A N G U N A N D A E R A H T E R T I N G G A L D A N T R A N S M I G R A S I

Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar

KATA

PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera untuk kita semua,

Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.

Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020 merupakan wujud akuntabilitas dan transparansi pengelolaan kinerja yang tertuang dalam perjanjian kinerja yang sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU). Pada tahun kelima periode RPJMN Tahun 2019-2024, berdasarkan hasil evaluasi kinerja, terdapat beberapa IKU yang pencapaiannya telah melampaui target yang telah ditetapkan, namun terdapat juga IKU yang masih memerlukan kerja keras seluruh jajaran kementerian.

Beberapa upaya perbaikan telah dilakukan dalam pencapaian target IKU diantaranya peningkatan kompetensi SDM, pengembangan teknologi informasi, reformasi birokrasi, regulasi, koordinasi dan percepatan implementasi rencana aksi serta pengelolaan anggaran yang berkualitas dan penanganan COVID-19. Laporan kinerja ini juga berperan sebagai alat kendali dan penilaian kualitas kinerja secara terukur serta alat untuk mendorong peningkatan kinerja.

Akhir kata, penghargaan yang tinggi disampaikan kepada seluruh stakeholder dan pegawai atas kerjasama dan dukungan yang telah diberikan dalam rangka peningkatan kinerja. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi perencanaan kinerja pembangunan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk tahun berikutnya.

(9)

Indonesia tidak akan

bercahaya karena obor

besar di Jakarta, Tapi

akan bercahaya karena

lilin-lilin di Desa

- Mohammad Hatta

(10)

IKHTISAR

EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020 berisi tentang pencapaian target dari indikator kinerja utama yang telah diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Perjanjian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berisi 4 (empat) Sasaran Strategis dengan 8 (Delapan) Indikator Kinerja Utama, yang disusun secara berjenjang dari indikator kinerja utama unit kerja dibawahnya dengan Nilai Capaian Kinerja sebesar 123,71%

Capaian kinerja atas Sasaran Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, pada tahun 2020 adalah:

1. Desa tertinggal yang berubah statusnya menjadi berkembang

sebanyak 6308 desa;

2. Desa berkembang yang berubah statusnya menjadi desa

mandiri sebanyak 939 desa;

3. 10 Kawasan Perdesaan meningkat status perkembangan

kawasannya dari Berkembang menjadi Mandiri; dan

4. Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan 52 Kawasan

Transmigrasi Yang Di Revitalisasi adalah 48,74.

Dalam rangka Efektivitas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, pada tahun 2020 adalah :

1. Penilaian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Laporan

Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan predikat “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP);

2. Perolehan Indeks Akuntabilitas Kinerja dari Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan Nilai 63,30 atau Predikat “BAIK”; dan

3. Perolehan Indeks Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan Nilai 63,30 atau Predikat “BAIK”.

Guna mendukung capaian kinerja tahun 2020, ditetapkan pagu anggaran yang berasal dari APBN sebesar Rp 2.564.613.995.000,- (Dua Triliun Lima Ratus Enam Puluh Empat Miliar Enam Ratus Tiga Belas Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 2.451.102.731.292,- (Dua Triliun Empat ratus Lima Puluh Satu Miliar Seratus Tiga Juta Tiga Puluh Satu Ribu Dua

(11)
(12)

K E M E N T E R I A N D E S A , P E M B A N G U N A N D A E R A H T E R T I N G G A L D A N T R A N S M I G R A S I Laporan Kinerja 2020

BAB I

PENDAHULUAN

Umum

Uraian Tugas Dan Fungsi

Struktur Organisasi

Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja

(13)

mandiri, maju, adil, dan makmur. Pembangunan

PENDAHULUAN

P

tidak hanya diartikan sebagai pembangunan fisik melainkan juga pembangunan sumber daya manusia guna menghadapi tantangan global yang semakin hari semakin meningkat. Selanjutnya Nawacita tersebut direfleksikan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024 (RPJMN).

Untuk percepatan pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi pemerintah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Dimana terdapat tiga fokus pembangunan yaitu pembangunan serta pemberdayaan masyarakat desa dan kawasan perdesaan, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan pembangunan ketransmigrasian. Dari ketiga urusan pembangunan tersebut, ruang lingkup kementerian yaitu sebanyak 74.961 desa, 187 lokasi prioritas, 619 Kawasan Transmigrasi, 41 kabupaten rawan bencana, 54 kabupaten rawan pangan, 122 daerah tertinggal, 90 kabupaten rawan bencana, 58 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan terluar dan 239 kawasan perdesaan (59 KPPN dan 183 Usulan Daerah).

Arah pembangunan desa, kawasan perdesaan, Kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kerangka komitmen dan pengarusutamaan untuk pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Secara khusus agenda agenda pembangunan nasional mengembangkan wilayah dalam mengurangi kesenjangan termasuk dalam tujunan SDGs ke-10 yaitu berkurangnya kesenjangan. Dalam rangka mengarusutamakan SDGs dalam pembangunan desa, Kawasan perdesaan, Kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi pada tahun 2020-2024 telah merumuskan SDGs Desa sebagai arah kebijakan prioritas pembangunan desa, yaitu ditetapkannya 18 tujuan pembangunan Desa. Hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah yang menyajikan visi, misi tujuan dan sasaran strategis pembangunan nasional yang mana Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar meresmikan Agrowisata Belimbing yang dilengkapi Waterpark Mini di Desa Watesari, Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur. Abdul Halim juga memberikan bantuan dana untuk agrowisata ini sebagai program pilot inkubasi inovasi desa pengembangan ekonomi lokal

(14)

Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran Strategis Pembangunan Nasional

Gambar 1.1

Dari Agenda Strategis Pembangunan Nasional, kemudian diturunkan menjadi tujuan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, yaitu:

1. Mendorong terwujudnya Desa

Berkembang dan Mandiri, serta kolaborasi perdesaan dengan perkotaan melalui pengembangan Kawasan Perdesaan secara berkelanjutan,

2. Mendorong tumbuh dan

berkembangnya investasi di desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan Kawasan transmigrasi,

3. Berkurangnya jumlah daerah

tertinggal,

4. Terwujudnya kawasan transmigrasi

sebagai satu kesatuan sistem pengembangan dalam mendukung pertumbuhan wilayah;

5. Meningkatnya kualitas implementasi

kebijakan dalam pengembangan daya saing melalui kreativitas dan teknologi berbasis ilmu pengetahuan, data dan informasi dalam pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

6. Terwujudnya sumber daya manusia

yang unggul dalam melakukan

Setelah berakhirnya tahun anggaran disusun laporan kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan keuangan negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Dalam laporan kinerja ini memuat informasi mengenai ketercapaian target kinerja yang tercantum dalam perjanjian kinerja tahun 2020 beserta analisis keberhasilan maupun kegagalannya. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan atau penyusunan kegiatan di tahun anggaran selanjutnya.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:

B. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI

dan transmigrasi, pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi, serta penyerasian percepatan pembangunan daerah tertinggal;

b. Koordinasi pelaksanaan tugas,

pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

c. Pengelolaan barang milik/kekayaan

negara yang menjadi tanggung jawabnya;

d. pengawasan atas pelaksanaan tugas

di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

e. pelaksanaan bimbingan teknis dan

supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di daerah;

f. pelaksanaan pengembangan kebijakan

dan daya saing, pen1rusunan keterpaduan rencana pembangunan, dan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi;

g. pelaksanaan pengembangan sumber

daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi; dan pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

(15)

MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL DITJEN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DITJEN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DITJEN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU DITJEN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI DITJEN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI BADAN LITBANG DIKLAT DAN INFORMASI 1. Pembangunan dan Kemasyarakatan

2. Pengembangan Ekonomi Lokal 3. Pengembangan Wilayah 4. Hubungan Antar Lembaga 5. Hukum

STAF AHLI MENTERI BIDANG:

STRUKTUR

ORGANISASI

C.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Gambar 1.2

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN

NOMOR 12 TAHUN 2015

(16)

INSPEKTORAT JENDERAL

SEKRETARIAT JENDERAL

DITJEN PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN

DITJEN PENGEMBANGAN EKONOMI DAN INVESTASI DESA,

DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

DITJEN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH

TERTINGGAL

DITJEN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN

TRANSMIGRASI

BADAN PENGEMBANGAN DAN INFORMASI DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN

TRANSMIGRASI

BADAN PENGEMBANGAN SDM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA,

DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI

WAKIL MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI

1. Pembangunan dan Kemasyarakatan 2. Pengembangan Ekonomi Lokal 3. Pengembangan Wilayah 4. Hubungan Antar Lembaga 5. Hukum dan Reformasi Birokrasi

5 STAF AHLI

Sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 Indonesia, yang berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Peraturan Menteri Desa Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

tugas dan fungsinya. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi didukung oleh 9 (sembilan) Unit Kerja Eselon (UKE)-I serta 5 (lima) Staf Ahli.

Pada tahun 2020 menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang Kementerian Desa, Pembangunan

pengurangan jumlah Unit Kerja Eselon I, yang semula 9 Unit Kerja Eselon I menjadi 8 Unit Kerja Eselon I sesuai dengan Peraturan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN

NOMOR 85 TAHUN 2020

(17)

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi menurut golongan ruang pada tahun 2019 adalah sebanyak 2.154 orang dengan

rincian sebagai berikut:

Laporan kinerja ini terdiri dari: • IKHTISAR EKSEKUTIFBAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum atau profil singkat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan kinerja dengan mengacu pada dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini diuraikan capaian kinerja organisasi dan kinerja anggaran tahun 2020.

BAB IV PENUTUP

Berisi kesimpulan menyeluruh dan rekomendasi yang diperlukan sebagai bahan masukan untuk perencanaan dan perbaikan kinerja di masa mendatang.

LAMPIRAN

D. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2020 ini mencakup aspek- aspek sebagai berikut:

1. Aspek Akuntabilitas Kinerja, bagi kebutuhan eksternal

organisasi, di mana laporan kinerja sebagai sarana pertanggungjawaban Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atas capaian kinerjanya selama tahun 2020; dan

2. Aspek Manajemen Kinerja, bagi kebutuhan internal organisasi, di mana Laporan Kinerja Tahun 2020 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam upaya perbaikan kinerjanya di masa mendatang.

No Unit Kerja Jumlah Pejabat Fungsional /Pelaksana Total JPT Madya JPT

Pratama Administrator Pengawas

1. Sekretariat Jenderal 5 4 20 62 230 321

2. Direktorat Jenderal Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa

1 6 28 64 99 198

3. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan

1 4 26 63 81 175

4. Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah

Tertentu

1 4 28 67 57 157

5. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah

Tertinggal

1 5 27 65 66 164

6. Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan

Pembangunan Permukiman Transmigrasi

1 5 24 59 175 264

7. Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan

Transmigrasi

1 5 24 58 155 243

8. Inspektorat Jenderal 0 5 4 13 121 143

9. Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan

dan Pelatihan, dan Informasi (Pusat + Balai)

1 5 27 66 390 489

Jumlah Rekapitulasi Pejabat 12 43 208 483 1.374 2.154

Data Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Desa Tahun 2020 Tabel 1.1

(18)
(19)
(20)

K E M E N T E R I A N D E S A , P E M B A N G U N A N D A E R A H T E R T I N G G A L D A N T R A N S M I G R A S I Laporan Kinerja 2020

BAB II

PERENCANAAN

KINERJA

Rencana Strategis Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

(21)

1. Desa tanpa kemiskinan;

2. Desa tanpa kelaparan;

3. Desa sehat dan sejahtera; 4. Pendidikan Desa berkualitas;

5. Keterlibatan perempuan desa;

6. Desa layak air bersih dan sanitasi; 7. Desa berenergi bersih dan

terbarukan;

8. Pertumbuhan ekonomi desa

merata;

9. Infrastruktur dan inovasi desa sesuai kebutuhan;

10. Desa tanpa kesenjangan; 11. Kawasan pemukiman desa

aman dan nyaman;

12. Konsumsi dan produksi desa sadar lingkungan;

13. Desa tanggap perubahan iklim; 14. Desa peduli lingkungan laut; 15. Desa peduli lingkungan darat; 16. Desa damai berkeadilan; 17. Kemitraan untuk pembangunan

desa;

18. Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaftif.

Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar meninjau Lapangan Bukit Barisan di Desa Tengin Baru, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (19/12/2019). Lapangan ini dibangun memanfaatkan dana desa sebesar Rp 1,1 miliar

Photo by wahyu wening

Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 17 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2020-2021, Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2020-2024. Berikut di bawah ini adalah Sasaran Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang tertuang di dalam Renstra dan merupakan penjabaran dari Agenda Strategis Prioritas Nasional (NAWACITA).

Arah pembangunan desa, kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu kerangka komitmen dan pengarusutamaan untuk pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara

berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Secara khusus agenda agenda pembangunan nasional mengembangkan wilayah dalam mengurangi kesenjangan termasuk dalam tujuan SDGs ke-10 yaitu berkurangnya kesenjangan. Dalam rangka mengarusutamakan SDGs dalam pembangunan desa, kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi pada tahun 2020-2024 telah merumuskan SDGs Desa sebagai arah kebijakan prioritas pembangunan desa, yaitu ditetapkannya 18 tujuan pembangunan Desa, meliputi:

PERENCANAAN

KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN

DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

(22)

Tujuan SDGs Desa merupakan tanggung jawab bersama

lintas Kementerian/Lembaga, pemerintahan provinsi,

pemerintahan kabupaten, pemerintahan desa, dunia

usaha, perguruan tinggi dan masyarakat umum lainnya.

Oleh karena itu diperlukan instrument regulasi yang

bisa melandasi dan mensinergikan peran dari

masing-masing pihak dalam pembangunan desa.

Dalam rangka memudahkan pengukuran ketercapaian

SDGs Desa akan dietapkan indikikator-indikator

dan peta strategis sehinga inline dengan tujuan

pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 dan Renstra

2020-2024.

SDGs Desa menghasilkan tipe-tipe Desa Tanpa Kemiskinan dan Kelaparan

Indikator SDGs Gambar 2.1

(23)

Mengarusutamakan pembangunan Desa Berkelanjutan (SDGs Desa)

Menyusun kebijakan sebagai instrument koordinasi lintas pemangku kepentingan dalam pembangunan desa,

Menyiapkan data yang tepat, akurat dan real time berbasis warga dan desa,

Mengintegrasikan semua program dan kegiatan di internal Kementerian Desa, PDT dan transmigrasi dalam mendukung pencapaian SDGs Desa

Mengintegrasikan semua program dan kegiatan di internal Kementerian Desa, PDT dan transmigrasi dalam mendukung pencapaian SDGs Desa

Peningkatan konektivitas intra dan antar perdesaan

Mengembangkan aksesibilitas dan infrastruktur berbasis komoditas unggulan Meningkatkan akses transportasi perdesaan dengan pusat- pusat kegiatan dan pusat

pertumbuhan ekonomi lokal/wilayah, dan akses masyarakat terhadap fasilitas pelayanan dasar Keterpaduan rantai pasok dan rantai nilai berbasis komoditas unggulan

Peningkatan kapasitas sistem, kelembagaan, dan sumberdaya manusia perdesaan (Desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi) yang unggul

Peningkatan kapasitas sistem untuk mempercepat pembangunan perdesaan yang efektif dan efisien

Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia, yaitu kompetensi teknis, metodologis, sosial, dan personal dalam rangka menyongsong revolusi industri 4.0

Peningkatan kapasitas kelembagaan dari mulai desa sampai pusat

Peningkatan kapasitas masyarakat perdesaan dalam pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Mengembangkan pendidikan berbasis keterampilan dan kewirausahaan

Mengembangkan system pembelajaran berbasis online melalui model Akademi Desa 4.0 Peningkatan peran gender dalam pembangunan perdesaan

Peningkatan investasi produk unggulan perdesaan (Desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi)

Peningkatan iklim investasi yang kondusif di perdesaan

Mempermudah administrasi perizinan usaha, penyediaan informasi untuk lahan dan modal, juga pemasaran dan ekspor

Fasilitasi dalam pengembangan Bumdesa dan Bumdesa Bersama sebagai kelembagaan ekonomi di perdesaan

Pengembangan produk unggulan Kawasan perdesaan berbasis pertanian, perkebunan,

kehutanan, perikanan dan kelautan, industri pertanian berbasis pertanian (agro-based industry), kepariwisataan serta ekonomi kreatif

Pengembangan kerjasama dan kemitraan usaha

Peningkatan start-up business perdesaan khususnya untuk kaum muda dan milenial Fasilitasi, pembinaan, maupun pendampingan dalam pengembangan usaha, bantuan permodalan/kredit, kesempatan berusaha, pemasaran dan kewirausahaan

Pengembangan teknologi tepat guna, teknologi tinggi dan teknologi digital

Pengembangan teknologi untuk kegiatan produksi, pengolahan, pemasaran, distribusi, dan pembiayaan

Integrasi data dan informasi perdesaan baik numeric maupun spasial

Meningkatkan ketersediaan prasarana teknologi telekomunikasi Pengembangan e-commerce, e-logistic dan fintech di perdesaan melalui Desa Digital

(24)

Arah Kebijakan Strategi

Peningkatan keberlanjutan pembangunan perdesaan berwawasan lingkungan

Menata ruang perdesaan untuk melindungi lahan pertanian dan menekan alih fungsi lahan produktif dan lahan konservasi

Pembangunan perdesaan yang ramah lingkungan, selaras dengan alam, dan pemanfaatan pengolahan limbah melalaui prinsip 3R (reuse, reduce, recycle)

Menjamin pelaksanaan distribusi lahan dan hak atas tanah bagi petani, buruh lahan, dan nelayan

Menyiapkan kebijakan tentang akses dan hak desa untuk mengelola sumber daya alam berskala lokal termasuk pengelolaan hutan negara oleh desa berorientasi pada keseimbangan lingkungan hidup dan berwawasan mitigasi bencana untuk meningkatkan produksi pangan dan mewujudkan ketahanan pangan

Penguatan pembangunan desa, perdesaan dan transmigrasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional khususnya program food estate.

Menguatkan kapasitas masyarakat desa dan masyarakat adat dalam mengelola dan

memanfaatkan sumber daya alam lahan dan perairan, serta lingkungan hidup desa termasuk desa pesisir secara berkelanjutan

Peningkatan dan pemanfaatan modal sosial budaya untuk pembangunan perdesaan. (Desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi)

Memanfaatkan modal sosial budaya untuk meningkatkan kreativitas untuk pengembangan produk unggulan perdesaan

Peningkatan pemanfaatan modal sosial budaya dalam rangka meningkatkan kerekatan masyarakat

Perlibatan pelaku seni dan budaya untuk mendukung pengembangan produk unggulan perdesaan (Desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi)

Memberi pengakuan, penghormatan, perlindungan, dan pemajuan hak-hak masyarakat adat

Meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat termasuk perempuan, anak, pemudadanpenyandangdisabilitasmelalui fasilitasi, pelatihan, dan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring pembangunan desa

Peningkatan sinergitas dan kolaborasi pembangunan perdesaan (Desa, daerah

tertinggal, dan transmigrasi) antar K/L/D/M.

Peningkatan sinergitas dan sinkronisasi program/kegiatan antar Kementerian Lembaga dan Daerah (Provinsi, Kabupaten/ Kota, dan Desa), melalui penyusunan Grand Design Kawasan Perdesaan untuk pedoman bagi seluruh stakeholders

Penguatan mekanisme koordinasi Pusat dan Daerah

Meningkatkan keterpaduan perencanaan, pemrograman dan penganggaran, monitoring dan evaluasi

Mengembangkan kolaborasi antar desa, antar daerah, dan antar pemerintah-perguruan tinggi/ lembaga penelitian- masyarakat dunia usaha

Melanjutkan pembangunan Kawasan Perdesaan dan KawasanPerdesaanPrioritas Nasional (KPPN)

Peningkatan kualitas Reformasi Birokrasi

Meningkatan pengawasandanakuntabilitas aparatur Meningkatkan dukungan manajemen

Meningkatkan pengembangan SDM aparatur

(25)

Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Silaturahmi Menteri dan Wakil Menteri dengan seluruh karyawan Kementerian Desa, PDTT. " Penguatan Reformasi Birokrasi dan Deklarasi Kalibata 2020, Jakarta, 13 Januari 2020 Foto : Mugi Kemendes PDTT

Tabel 2.2 Photo by Satrio Mugi

Menurut Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2017 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Perjanjian Kinerja adalah perwujudan nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai dasar dalam penetapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) serta sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan kinerja penerima amanah. Untuk itu, perjanjian kinerja disusun dan diperjanjikan oleh seluruh entitas akuntabilitas setiap tahunnya.

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

1 Berkurangnya jumlah

desa tertinggal dan meningkatnya jumlah desa mandiri di pinggiran Indonesia (Termasuk pada wilayah 3 T: Tertinggal, Terdepan/Terluar dan Wilayah Timur)

1 Jumlah desa tertinggal menjadi desa

berkembang

2.000 (Desa)

2 Jumlah desa berkembang menjadi desa

mandiri

1.000 (Desa) 3

Persentase Kawasan Perdesaan yang meningkat status perkembangan kawasannya

16%

2 Terentaskannya daerah

tertinggal Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan

3 (Kabupaten)

3 Meningkatnya Status

perkembangan Kawasan Transmigrasi

Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan 52

Kawasan Transmigrasi Yang Di Revitalisasi 50.5

4 Meningkatnya Efektivitas

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian

1. Opini BPK Atas Laporan Keuangan WTP

2. Nilai SAKIP 71

(26)
(27)
(28)

K E M E N T E R I A N D E S A , P E M B A N G U N A N D A E R A H T E R T I N G G A L D A N T R A N S M I G R A S I Laporan Kinerja 2020

BAB III

AKUNTABILITAS

KINERJA

Capaian Kinerja

Analisis Capaian Kinerja

Faktor Penyebab Target Kinerja Tidak Tercapai

Capaian Kinerja Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Dalam Rangka

Penanganan Covid-19

Capaian Kinerja Lainnya

Capaian Kinerja Penganggaran

(29)

AKUNTABILITAS

KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah

bentuk pertanggungjawaban

atas capaian pelaksanaan

program dan kegiatan yang telah

diamanatkan para pemangku

kepentingan dalam rangka

mencapai misi organisasi.

Pertanggungjawaban tersebut

harus terukur dengan sasaran

dan/atau target kinerja yang

telah ditetapkan melalui laporan

kinerja instansi pemerintah yang

Dalam Laporan Kinerja

dipaparkan secara ringkas dan

lengkap tentang informasi

capaian kinerja yang disusun

berdasarkan rencana kinerja

yang ditetapkan dalam rangka

pelaksanaan anggaran.

Berdasarkan metode penilaian

di atas, capaian kinerja tahun

2019 bisa dikatakan sangat

baik karena nilainya mencapai

96,78%. Selengkapnya dapat

No Kategori Kriteria Warna

1. 90-100% Sangat baik

2. 75-89% Baik

3. 60 - 74% Cukup

4. <60% Kurang Baik

Interpretasi Atas Pencapaian Sasaran Strategis Tabel 3.1

A. CAPAIAN KINERJA

Peluncuran Desa Inovasi Teknologi di Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara, Tolangohula, Gorontalo, Senin (10/8/2020). Di Dusun Tumba telah dibangun pembangkit listrik pycohydro dan jaringan internet untuk masyarakat, merupakan program kerja sama dengan Kemenristek/BRIN, Kemenkominfo dan Universitas Negeri Gorontalo

(30)

Photo by Satrio Mugi

Capaian Kinerja Tahun 2020 Tabel 3.2

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

(%) Kategori

1 Berkurangnya jumlah

desa tertinggal dan meningkatnya jumlah desa mandiri di pinggiran Indonesia (Termasuk pada wilayah 3 T: Tertinggal, Terdepan/Terluar dan Wilayah Timur)

1 Jumlah desa tertinggal menjadi desa berkembang

2.000 (Desa) 6308

(Desa)*

315,40% Sangat

Baik

2 Jumlah desa berkembang

menjadi desa mandiri

1.000 (Desa) 939 (Desa)* 93,90% Sangat

Baik

3 Persentase Kawasan

Perdesaan yang meningkat status perkembangan kawasannya 16% 16%*** 100% Sangat Baik 2 Terentaskannya daerah tertinggal

Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan 3 (Kabupaten) 3 (Kabupaten) 100% Sangat Baik 3 Meningkatnya Status perkembangan Kawasan Transmigrasi

Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan 52 Kawasan Transmigrasi Yang Di Revitalisasi

50.5 48.74 96.52 Sangat

Baik 4 Meningkatnya Efektivitas

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian

1. Opini BPK Atas Laporan Keuangan

WTP WTP 100 Sangat

Baik

2. Nilai SAKIP 71 63,30 89,15 Baik

3. Nilai Indeks Reformasi Birokrasi (RB)

75 71.04 94.72 Sangat

Baik

Keterangan:

*) Sumber Data: Indeks Desa Membangun (IDM) 2020

**) Pengukuran capaian sampai dengan tahun 2019 dengan menggunakan data olahan hasil survei Podes BPS 2018

***) Pengukuran capaian sampai dengan tahun 2020 dengan menggunakan data olahan hasil evaluasi internal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2018

123,71

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi Abdul Halim Iskandar didampingi Istri Umi Lilik Nasriyah, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar mengunjungi Warkop Kopi Kurrak yang dikelola Bumdes diPolewali Mandar, Sulawesi Barat. Gus Menteri mengatakan adanya Kerjasama

(31)

Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2019 dengan Capaian Tahun 2020 Tabel 3.3

Tahun Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (%) Nilai

Tahun 2019

1 Jumlah desa tertinggal menjadi

desa berkembang

500 (Desa) 6.518* desa 100

96,78

2 Jumlah desa berkembang menjadi

desa mandiri

200 (Desa) 2.665*desa 100

3 Jumlah pusat pertumbuhan

kawasan perdesaan yang dibangun/dikembangkan yang memiliki keterkaitan desa-kota

39 (Kawasan) 39**

(Kawasan)

100

1. Jumlah daerah tertinggal yang

terentaskan 80 (Kabupaten) 62** (Kabupaten) 77.5

2. Jumlah daerah tertinggal yang

terentaskan yang memiliki karakteristik kewilayahan dan kondisi situasional tertentu

15 (Kabupaten)

15 (Kabupaten)

100

Jumlah kawasan transmigrasi yang ditetapkan, dibangun, dan dikembangkan

14 (Kawasan) 22

(Kawasan)

100

Jumlah KPB yang menjadi kota kecil/ kota kecamatan dengan berkembangnya industri pengolahan sekunder dan perdagangan

2 (KPB) 4 KPB 100

Keterangan:

*) Pengukuran capaian sampai dengan tahun 2019 dengan menggunakan data olahan hasil survei Podes BPS 2018 **) Merupakan data realisasi kinerja selama 5 tahun (2015-2019) karena tidak realisasi per tahun data UKE I

Tahun 2020

1 Jumlah desa tertinggal menjadi desa berkembang

2.000 (Desa) 6308

(Desa)*

315,40%

123,71

2 Jumlah desa berkembang menjadi

desa mandiri

1.000 (Desa) 939 (Desa)* 93,90%

3 Persentase Kawasan Perdesaan

yang meningkat status perkembangan kawasannya

16% 16%*** 100%

Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan 3 (Kabupaten) 3 (Kabupaten) 100% Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan

52 Kawasan Transmigrasi Yang Di Revitalisasi

50.5 48.74 96.52

1. Opini BPK Atas Laporan Keuangan WTP WTP 100

2. Nilai SAKIP 71 63,30 89,15

3. Nilai Indeks Reformasi Birokrasi (RB)

75 71.04 94.72

Keterangan:

*) Sumber Data: Indeks Desa Membangun (IDM) 2020

**) Pengukuran capaian sampai dengan tahun 2019 dengan menggunakan data olahan hasil survei Podes BPS 2018 ***) Pengukuran capaian sampai dengan tahun 2020 dengan menggunakan data olahan hasil evaluasi internal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tahun 2018

(32)

Pada Tahun 2020, Target atas indikator “Jumlah Desa Tertinggal Menjadi Desa Berkembang” adalah 2000 Desa dengan Capaian 6308 Desa atau 315,40% dengan Predikat “SANGAT BAIK” dan Target atas indikator “Jumlah Desa Berkembang Menjadi Desa Mandiri” adalah 1000 Desa dengan Capaian 939 Desa atau 93,90%. Dengan perhitungan sebagai berikut :

Perkembangan Status IDM Tahun 2020 Tabel 3.4

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

1. Sasaran Strategis Berkurangnya Jumlah Desa Tertinggal Dan Meningkatnya Jumlah Desa

Mandiri Di Pinggiran Indonesia

a. Indikator Kinerja 1: Jumlah desa tertinggal menjadi desa berkembang b. Indikator Kinerja 2 : Jumlah desa berkembang menjadi desa mandiri

IDM 2019

IDM 2020

TOTAL IDM 2019

MANDIRI MAJU BERKEMBANG TERTINGGAL SANGAT

TERTINGGAL MANDIRI 794 36 1 831 MAJU 756 7.349 518 11 8.634 BERKEMBANG 183 4.325 33.203 736 16 38.463 TERTINGGAL 7 195 6.083 13.591 492 20.368 SANGAT TERTINGGAL 1 7 225 1.595 4.824 6.652 TOTAL IDM 2020 1.741 11.912 40.029 15.934 5.332 74.948

: Jumlah Desa Tertinggal menjadi Desa Berkembang Tahun 2020 : Jumlah Desa Berkembang menjadi Desa Mandiri Tahun 2020

Berdasarkan Tabel 3.3 dapat disimpulkan bahwa, terdapat kenaikan nilai capaian kinerja pada tahun 2020 dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun sebesar 26,93. Hal ini dapat tercapai, karena adanya komitmen dari Pimpinan dan aparatur Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi serta koordinasi secara intensif dengan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya dalam mencapai target indikator kinerja utama tersebut.

(33)

Indikator

Kinerja Target Realisasi Perhitungan Capaian (%)

Jumlah Desa Tertinggal Menjadi Desa Berkembang

2.000 Desa 6.308 Desa Realisasi x 100% Target 315,40 %

Jumlah Desa Berkembang Menjadi Desa Mandiri

1000 Desa 939 Desa Realisasi x 100% Target 93,90 % Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Rata-Rata Nilai Indikator IDM Tahun 2020 Tabel 3.6

NO INDIKATOR IDM NILAI TAHUN 2019

NILAI

TAHUN 2020 SELISIH

1 Jarak ke sarana kesehatan terdekat 0.9847 0.9899 0.0051

2 Ketersediaan Tenaga Kesehatan (bidan, Dokter dan Nakes Lain)

0.1376 0.1692 0.0316

3 Askes ke poskesdes, polindes atau Posyandu 0.7693 0.7807 0.0114

4 Tingkat Aktivitas Posyandu 0.9414 0.9676 0.0262

5 Tingkat Kepesertaan BPJS 0.5425 0.5897 0.0472

6 Akses Pendidikan Dasar SD/MI < 3 KM 0.9818 0.9868 0.0050

7 Akses Pendidikan SMP/MTs < 6 KM 0.8601 0.8916 0.0314

8 Akses Pendidikan SMA/SMK/MA < 6 KM 0.7472 0.7829 0.0357

9 Kegiatan PAUD 0.8734 0.7535 -0.1198

10 Kegiatan PKBM/Paket A-B-C 0.2962 0.3077 0.0115

11 Kegiatan Kursus 0.2935 0.3055 0.0120

12 Taman Bacaan Masyarakat atau Perpusatkaan Desa 0.4777 0.5196 0.0419

13 Kebiasaan Gotong Royong 0.9593 0.9674 0.0081

14 Keterbukaan Ruang Publik 0.5798 0.6154 0.0357

15 Terdapat Kelompok Olahraga 0.3344 0.3330 -0.0014

16 Terdapat Kegiatan Olahraga 0.3820 0.4030 0.0210

17 Keragaman Suku/Etnis di Desa 0.5466 0.6160 0.0695

18 Bahasa Sehari-hari Warga Desa 0.7506 0.7546 0.0040

19 Agama Mayoritas Warga Desa 0.5948 0.6010 0.0062

20 Tersedianya Sarana Pos Kamling di Desa 0.8051 0.8416 0.0365

21 Partisipasi Warga Siskamling 0.8214 0.8383 0.0169

22 Kejadian Perkelahian Massal di desa 0.9037 0.9034 -0.0003

23 Terdapat Akses ke Sekolah Luar Biasa 0.9911 0.9931 0.0020

24 Terdapat Penyandang Kesejahteraan Sosial ( Anjal dan Pengemis)

0.9531 0.9620 0.0089

25 Mayoritas Warga MemilikI Sumber Air layak Minum 0.8943 0.9021 0.0079

26 Akses Warga Memiliki Air Mandi dan Mencuci 0.8892 0.8973 0.0081

27 Mayoritas Warga Memiliki Jamban 0.9171 0.9401 0.0231

28 Terdapat Tempat Pembuangan Sampah 0.7217 0.7346 0.0129

29 Jumlah Keluarga yang telah memiliki aliran listrik 0.9035 0.9280 0.0246

(34)

Kenaikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Grafik 3.1

NO INDIKATOR IDM NILAI TAHUN 2019

NILAI

TAHUN 2020 SELISIH

31 Akses Internet di Kantor Desa 0.6216 0.6695 0.0480

32 Terdapat Akses Internet untuk warga 0.6885 0.6966 0.0080

33 Terdapat Lebih dari Satu Jenis Kegiatan Ekonomi Pen-duduk

0.6047 0.6674 0.0627

34 Akses Penduduk ke Pusat Perdagangan (Pertokoan, Pasar Permanen)

0.5562 0.5988 0.0426

35 Terdapat Pasar Desa 0.3736 0.3844 0.0108

36 Terdapat Sektor Perdagangan (warung minimarket) 0.8175 0.8532 0.0357

37 Terdapat Kantor Pos dan Jasa Logistik 0.1279 0.1449 0.0170

38 Tersedianya Lembaga Pebankan Umum dan BPR 0.1172 0.1222 0.0050

39 Akses Penduduk ke Kredit 0.3680 0.3778 0.0098

40 Tersedianya Lembaga Ekonomi Rakyat (Koperasi)/Bum-des

0.6340 0.6571 0.0231

41 Terdapat Usaha Kedai makanan, Restoran, Hotel dan Penginapan

0.4584 0.4795 0.0211

42 Terdapat Moda (Angkutan Umum, Trayek Reguler dan Jam Operasi)

0.5131 0.5204 0.0073

43 Jalan yang Dapat Dilalui oleh Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih

0.8731 0.8870 0.0139

44 Kualitas Jalan Desa 0.9025 0.9135 0.0111

45 Pencemaran Air, Tanah dan Udara 0.9113 0.9195 0.0081

46 Kejadian Bencana Alam (Banjir, Tanah Longsor, Keba-karan Hutan)

0.8862 0.8884 0.0021

47 Upaya/Tindakan terhadap Potensi Bencana Alam 0.1425 0.1802 0.0376

IKS 0.7166 0.7346 0.0180

IKE 0.5270 0.5505 0.0235

IKL 0.6453 0.6627 0.0173

NILAI IDM 0.6296 0.6493 0.0196

Sumber data : Kementerian Desa, PDT Dan Transmigrasi 2020

Secara total nasional nilai IDM mengalami peningkatan, baik dari nilai indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahanan lingkungan. Beberapa faktor yang mempengaruhi percepatan pembangunan desa, diantaranya:

1. Kebijakan afirmatif dan perubahan mindset dalam pendekatan

pembangunan desa. Pertama, pemberian kewenangan desa berdasarkan azas rekognisi dan subdiaritas, artinya desa diberikan pengakuan dan penghormatan terhadap keberadaanya serta diberikan penggunaan kewenangan skala lokal. Kedua, kedudukan desa sebagai pemerintahan berbasis masyarakat, artinya desa dan masyarakat diberikan kewenangan untuk mengatur dirinya sendiri dan

pemerintahan lokal. Perubahan paradigma tersebut, dapat dilihat dari kebijakan pemerintah dalam pengalokasian dana desa yang terus meningkat setiap tahunnya (dana desa tahun 2020 sebesar 71,1 triliun untuk 74.943 desa) dan serta regulasi yang mendorong desa untuk mandiri, baik secara ekonomi ataupun tata kelola pemerintahannya.

2. Ketahanan desa dalam menghadapi krisis dan dampak

dari pandemi covid- 19 semakin kuat, hal ini terlihat dari kenaikan tingkat pengangguran terbuka yang lebih rendah daripada di kota. TPT perkotaan naik 2,69 persen poin, sedangkan perdesaan naik sebesar 0,79 persen poin. Kesempatan kerja di desa lebih besar dengan adanya kegiatan

8.98

6.29

(35)

masyarakat perdesaan. Sampai dengan 15 Desember 2020, dana desa yang sudah digunakan untuk PKTD sebesar Rp 15.233.133.403.262 dan sudah menyerap hingga 3.068.660 pekerja.

3. Pemberian bantuan langsung tunai bagi masyarakat yang

bersumber dari Dana Desa (BLT-Dana Desa) terus dilakukan dalam upaya untuk mengurangi beban masyarakat miskin akibat dampak covid-19. Adapun nilai BLTDana Desa adalah Rp. 600.000 setiap bulan (diberikan selama 3 bulan) untuk setiap keluarga miskin yang memenuhi kriteria dan Rp. 300.000 setiap bulan untuk bulan berikutnya. Sampai dengan 9 Desember 2020 sudah disalurkan sebanyak 7 kali di 74.336 desa dengan jumlah KPM penerima sebanyak 8.024.032 KK dan anggaran sebanyak Rp. 20.020.410.300.000.

4. Pendampingan desa dan pengendalian dana desa terus

dilakukan guna: (1) Meningkatkan kapasitas, efektivitas dan akuntabilitas pemerintahan desa dan pembangunan desa. (2) Meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan desa yang partisipatif. (3) Meningkatkan sinergi program pembangunan desa antar sektor. (4) Mengoptimalkan aset lokal desa secara emansipatoris. Sampai dengan Desember 2020, sebanyak 35.143 orang pendamping desa terus aktif mendampingi desa

upaya penggerak ekonomi masyarakat, diantaranya dengan pembentukan dan penguatan kelembagaan, peningkatan

kapasitas, pengembangan kewirausahaan dan permodalan, serta fasilitasi akses modal, teknologi dan jaringan. Sampai dengan Desember 2020, jumlah BUM Desa yang sudah teregistrasi sebanyak 41.229 dengan 23.264 unit usaha yang telah diinput.

6. Fasilitasi dan piloting intervensi program pembangunan

dan pemberdayaan masyarakat desa terus dilakukan guna menstimulus desa dalam pengembangan potensi unggulan dan mempercepat pembangunan desa, diantaranya yaitu:

NO PEKERJAAN JUMLAH

1 Petani dan buruh tani 7.061.148

2 Nelayan dan buruh nelayan 323.703

3 Buruh pabrik 163.398

4 Guru 68.438

5 Pedagang dan UMKM 407.345

JUMLAH 8.024.032

NO UNIT USAHA JUMLAH

1 Keuangan dan simpan pinjam 8.947

2 Perkebunan, pertanian dan peternakan 2.031

3 Warung dan toko 1.141

4 Wisata 648

5 Jasa dan layanan 5.497

JUMLAH 23.264

NO POSISI JUMLAH LEVEL

1 TPP Pusat 79 Pusat 2 TPP Provinsi 317 Provinsi 3 TA Kabupaten 2.369 Kabupaten 4 PD 14.084 Kecamatan 5 PLD 18.294 Desa JUMLAH 35.143

Kepala Keluarga Penerima BLT Dana Desa Tahun 2020

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar meresmikan wahana Edu Wisata Lontar Sewu di desa Hendrosari, Kab. Gresik, Jawa Timur pada Minggu (9/02/2020). Tempat wisata ramah lingkungan yang di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lontar Sewu ini menawarkan kepada pengunjung menikmati wisata air, arena bermian anak, taman rumah unik, spot selfie lontar, panen air legen, jajanan kuliner, dan fasilitas area santai keluarga

Kepala Keluarga Penerima BLT Dana Desa Tahun 2020 Jumlah Tenaga Pendamping Profesional Desa Tahun 2020

Tabel 3.7

Photo by matin halim

Tabel 3.9 Tabel 3.8

Sumber: Internal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Desember 2020

Sumber: Internal Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Desember 2020

(36)

NO. KEGIATAN TARGET REALISASI KETERANGAN

1. Pendampingan Desa 36.240 Orang 35.143 Orang Kegiatan yang dilakukan dalam pendampingan desa

diantaranya pengawalan pelaksanaan penggunaan dana desa, PKTD dan BLT dana desa, serta fasilitasi perencanaan desa tahun 2021

2. Peningkatan kapasitas dan tata kelola pendampingan desa

33 provinsi 33 provinsi - Pelaksanaan kegiatan terkendala waktu dan

pembatasan pertemuan tatap muka dampak covid-19. - Kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu TOT pelatihan

peningkatan kapasitas Tenaga Pendamping Profesional (dilaksanakan 3 tahap) dengan peserta sebanyak 264 orang dari unsur-unsur: TA Pusat, TA Provinsi, TA Kab/ Kota, PSM (Balai-Balai), Pegiat Desa dan ASN Ditjen PPMD

- Untuk kegiatan pelatihan PLD karena waktu tidak memungkinkan, sehingga kegiatan dilaksanakan tahun 2021.

3. Hibah Langsung Unicef 1 Laporan 1 Laporan - Sosialisasi dan Pelatihan Pembangunan Desa Ramah

Anak untuk Remaja di Kab. Lombok Utara. - Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan

Berbasis Masyarakat (SIPBM) dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Desa

- Sosialisasi dan peningkatan kapasitas pemanfaatan SIPBM dalam rangka monitoring dan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Beresiko Putus Sekolah (APBS)

4. Fasilitasi pengembangan BUMDesa

98 BUMDesa 98 BUMDesa Pemberian bantuan stimulan permodalan 50 juta pada 98

BUM Desa 5. Fasilitasi pengembangan

BUMDesa

147 BUMDesma

147 BUMDesma - Pemberian bantuan stimulan

- sarana pengembangan usaha

6. Desa Bersama dan

Lembaga Keuangan Desa

- (diantaranya kendaraan roda 2, computer, printer dll) pada 147

- BUM Desma/lembaga keuangan Desa

7. Pengembangan Sumber

Daya Air Minum Berkelanjutan berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

33 Provinsi 8 Provinsi - Pelaksanaan kegiatan terkendala waktu dan

pembatasan pertemuan tatap muka dampak covid-19 - Kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan model

kolaborasi pengembangan layanan air minum dan sanitasi berkelanjutan (Bengkulu, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa TImur)

8. Transformasi Ekonomi

Kampung Terpadu (TEKAD)

5 Provinsi 5 Provinsi - Pelaksanaan kegiatan terkendala waktu dan

pembatasan pertemuan tatap muka dampak covid-19 - Kegiatan yang dilaksanakan yaitu penyusunan baseline

dan penyusunan modul pelatihan fasilitator serta monev (Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku, Utara, NTT)

9. Pengembangan desa

wisata

1 desa 1 desa - Bantuan pemerintah pembangunan sarpras desa wisata

mengalami pemotongan dampak covid-19 - Kegiatan yang dilakukan yaitu

- Sosialisasi dan sinkronisasi pengembangan desa wisata 10. Pelaksanaan konvergensi

stunting di desa

1 desa 1 desa Pelaksanaan sosialisasi mekanisme dukungan update

surveilans gizi di desa 11. Penguatan Pemerintahan

dan Pembangunan Desa (P3PD)

80 desa 80 desa - Pelaksanaan kegiatan terkendala waktu dan

pembatasan pertemuan tatap muka dampak covid-19 - Kegiatan yang dilaksanakan yaitu sosialisasi media

media online dan penyusunan dokumen kebijakan dan bahan sosialisasi (Modul pembelajaran kepemimpinan inklusif, Panduan kepemimpinan inklusif, Panduan fasilitasi akuntabilitas sosial dalam pembangunan di desa)

Data Fasilitasi dan Piloting Intervensi Tahun 2020 Tabel 3.10

(37)

Perkembangan Status IDM Tahun 2020

Daftar 10 Kawasan Perdesaan Yang Naik Status dari Berkembang Menjadi Mandiri Tabel 3.11

Tabel 3.12

Indikator

Kinerja Target Realisasi Perhitungan

Capaian (%) Persentase Kawasan Perdesaan Yang Meningkat Status Perkembangan Kawasannya 16% 16% Realisasi x 100% Target 100 % 10 KP 10 KP 10 Kawasan Perdesaan merupakan 16% dari 62 Kawasan Perdesaan yang pada tahun 2020 ditargetkan meningkat Status Perkembangan Kawasannya Pada Tahun 2020, Target atas indikator “Persentase Kawasan Perdesaan Yang Meningkat Status Perkembangan Kawasannya” adalah 16% dengan Capaian 16% atau 100% dengan Predikat “SANGAT BAIK”. Dengan perhitungan sebagai berikut:

Indeks Perkembangan Kawasan Perdesaan (I-PKP) terbagi dalam 5 dimensi yang dapat mewakili karakteristik wilayah, yaitu Dimensi Ekonomi, Sosial Budaya, Lingkungan, Jaringan Prasarana dan Sarana, serta Kelembagaan. Hasil perhitungan I-PKP 10 kawasan diantaranya naik status dari Berkembang (dibawah nilai 50) menjadi Mandiri (Nilai antara ≤ 50 s.d ≤ 75).

Dengan demikian target 10 Kawasan Perdesaan

yang meningkat Indeks Perkembangan Kawasan

Perdesaan telah tercapai.

Wilayah No Kabupaten Baseline

2019 Target 2020 Realisasi 2020

Jawa Bali 1 Bulungan 45,60 46,66 50,28

Kalimantan 2 Mempawah 36,04 36,91 52,03

Jawa Bali 3 Sukabumi 45,22 46,20 52,97

Sulawesi 4 Barru 46,14 46,74 54,71

Kalimantan 5 Berau 47,08 47,44 55,95

Kalimantan 6 Sambas 33,98 34,89 56,15

Sumatera 7 Tulang Bawang 48,81 49,77 57,66

Sumatera 8 Mesuji 48,48 49,16 58,61

Sumatera 9 Toba Samosir 44,99 45,98 62,49

Nustra Maluku Papua 10 Sumbawa 48,14 48,78 72,58

(38)

Indikator

Kinerja Target Realisasi Perhitungan

Capaian (%)

Jumlah Daerah Tertinggal Yang Terentaskan

3 Kab 3 Kab Realisasi x 100%

Target

100 % Pada Tahun 2020, Target atas indikator “Jumlah Daerah Tertinggal Yang Terentaskan” adalah 3 Kabupaten dengan capaian sesuai dengan target yakni 100% “SANGAT BAIK”. Dengan perhitungan sebagai berikut:

Pada tahun 2020 target kinerja untuk pengentasan daerah tertinggal adalah sebanyak 3 Kabupaten. Merujuk pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2020 tentang Indikator Penetapan Daerah Tertinggal, dapat disampaikan bahwa hasil evaluasi perkembangan status daerah tertinggal ada 3 kabupaten yang diproyeksikan sudah masuk dalam kategori entas (sudah di atas nilai indeks kabupaten tidak tertinggal >60).

Berikut ini adalah 3 kabupaten yang masuk ke dalam kategori potensi Entas :

Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Perhitungan Indeks Komposit 3 Kabupaten Daerah Tertinggal Potensi Entas Tabel 3.13

Tabel 3.14

2. Sasaran Strategis Terentaskannya Daerah Tertinggal

Indikator Kinerja: Jumlah daerah tertinggal yang terentaskan

No. Kabupaten

Perhitungan Indeks Komposit

Kriteria

1. Kupang 64,37 a. Sarana dan Prasarana, Terdapat nilai indikator yang capaiannya

cukup tinggi yakni

- Persentase desa yang memiliki fasilitas kesehatan (98,31).

- Persentase desa yang memiliki SD (100).

- Persentase rumah tangga pengguna telepon (86,84), persentase

rumah tangga pengguna listrik (86,51).

b. Aksesibilitas

- Persentase desa yang mudah mencapai fasilitas kesehatan

(100).

- Persentase desa yang mudah mencapai SMP (95,48).

- Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas

aspal sebesar 53,67

c. Sumber Daya Manusia, Angka Partisipasi Sekolah SMP dan SMA

nilainya cukup tinggi, berturut-turut sebesar 95,57 dan 80,17.

d. Ekonomi, dengan nilai PDRB per kapita Kab Kupang sebesar

(39)

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2014 dinyatakan bahwa penetapan daerah tertinggal serta daerah tertinggal yang terentaskan ditetapkan setiap lima tahun sekali nasional berdasarkan kriteria, indikator dan sub indikator ketertinggalan daerah. Sehingga tidak ada target tahunan dan capaian setiap tahunnya adalah bersifat proyeksi. Adapun kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka mendukung pengentasan daerah tertinggal adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan Perekonomian Daerah

Tertinggal, melalui :

• Pemasaran produk unggulan

Daerah tertinggal secara digital telah terjalin Kerjasama Pelaku UMKM dan Pengelola BUMDES di 119 Kabupaten dengan 4 (Empat) Markerplace yakni Shopee, Tokopedia, idEa, dan Bukalapak.

• Ekspor produk daerah tertinggal

di Kabupaten Indragirihilir sebanyak 390 Ton Kopra ke India,

11 Ton Kopra ke Tiongkok dan Kabupaten Alor sebanyak 1,7 Ton Kopra ke Jerman dan Amerika Serikat Kerjasama dengan Inacom.Id, PT. MIO, Kendal Agro Atsiri dan Timurasa serta Aruna.

• Telah terbentuk 2 (Dua) toko

Online diantaranya Dapur Kita dari Kabupaten Ende dan GS Organik dari Kupang yang menjual produk lokal desa di Daerah Tertinggal secara Online.

• Optimalisasi Tol Laut dan

Jembatan Udara untuk Distribusi dan Pemasaran Produk Unggulan Daerah Tertinggal

b. Peningkatan Sumber Daya Manusia di

Daerah Tertinggal, melalui :

• Pelatihan dan Sosialisasi inovasi

dan pembiayaan melalui Crowfunding dan peer to peer lending. Telah diikuti sebanyak 600 peserta dari 62 yang terdiri dari pelaku usaha di bidang

akan dikembangkan 100 Toko Online BUM Desa yang didukung oleh Bakti-Kominfo.

• Pelatihan agrikursus daring

audiovisual telah diikuti sebanyak 100 orang dari 30 Kabupaten/ Kota, terdiri dari konten kreator lokal, mahasiswa, akademisi, pendamping desa, penyuluh pertanian dan Kesehatan.

• Pelatihan pembuatan APD sesuai

dengan standar WHO, diikuti oleh 400 Penjahit dengan melibatkan Mitra : Jahitin.com dan Tim QC (Tim Dokter dan Tim Uji Standar Produk WHO).

• Peningkatan kapasitas

masyarakat terdampak bencana dalam peningkatan ekonomi melalui program Livelihood yanga mana 80 orang di Kabupaten Sigi dan 25 orang di Kabupaten Lebak

2. Nabire 64,75 a. Sumber daya manusia, yaitu Angka Partisipasi Sekolah SMP sebesar

94,41. Indikator lain pada kriteria yang sama juga tergolong tinggi, antara lain persentase wanita usia 15-49 tahun yang melahirkan dalam dua tahun terakhir dengan penolong persalinan tenaga medis (89,25) dan Angka Partisipasi Sekolah SMA (80,04).

b. Sarana dan Prasarana

- Indikator persentase rumah tangga pengguna listrik (89,78).

- Persentase rumah tangga pengguna telepon (88,11), dan

persentase desa yang memiliki SD (82,02).

c. Aksestabilitas

- Indikator persentase desa yang mudah mencapai fasilitas

kesehatan (78,65).

- Indikator persentase desa yang mudah mencapai fasilitas SMP

(64,04).

d. Karakteristik Daerah, indikator persentase desa yang tidak mengalami konflik sosial memiliki nilai indeks (87,64).

e. Perekonomian Masyarakat, indikator persentase penduduk yang

bekerja di sektor non pertanian memiliki nilai indeks (81,48)

3. Supriori 62,55 a. Sarana dan prasarana

- Indikator persentase desa yang memiliki SD (97,37).

- Persentase rumah tangga pengguna listrik (96,58).

- Persentase desa yang memiliki sarana kesehatan (84,21).

b. Sumber Daya Manusia

- Angka Partisipasi Sekolah SMP memiliki nilai 91,93. - Angka Partisipasi Sekolah SMA memiliki nilai 77,03

c. Karakteristik Daerah, tidak mengalami bencana yang berarti sehingga indikator persentase desa yang tidak mengalami bencana mencapai nilai (97,37).

d. Kemampuan Keuangan Daerah, dengan indeks indikator PAD per

kapita yaitu sebesar 69,70.

(40)

Indikator

Kinerja Target Realisasi Perhitungan

Capaian (%)

Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan 52 Kawasan Transmigrasi Yang Di Revitalisasi 50,5% 48,74% Realisasi x 100% Target 96,52 % Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Kegiatan Pendukung Perkembangan 52 Kawasan Transmigrasi Tabel 3.15

Tabel 3.16

3. Sasaran Strategis Meningkatnya Status perkembangan Kawasan Transmigrasi.

Indikator Kinerja: Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan 52 Kawasan Transmigrasi Yang Di Revitalisasi

No Keterangan

1 Satuan Permukiman yang Dibangun dan Fungsional di Kawasan Transmigrasi Prioritas

sebanyak 20 SP

2 Luasan Tanah Satuan Permukiman Transmigrasi yang difasilitasi Sampai Terbitnya SK HPL

sebanyak 6.724,69 Ha

3 Luasan Tanah yang Difasilitasi untuk Pencadangan Transmigrasi 5.530,56 Ha

4 Permukiman Transmigrasi yang Tanahnya Didokumentasikan sebanyak 5 SP

5 Pengadaan Bantuan Obat Dan Perlengkapan Kesehatan Multivitamin Dalam Rangka

Penanganan Covid 19 sebanyak 122 Paket

6 Pengadaan Sarana Produksi Pertanian untuk 1.151 KK

7 Intensifikasi Lahan Usaha untuk 191 KK

8 Sarana Produksi mendukung Ketahanan Pangan 343 KK

9 Pengembangan lahan Usaha untuk 285 KK

Pembangunan kawasan transmigrasi menekankan pada penumbuhan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta perluasan konektivitas dengan daerah yang sudah maju dan berkembang termasuk dengan negara tetangga. Selain itu juga Pembangunan kawasan transmigrasi berbasis wilayah yang ditujukan untuk: (1) peningkatan kesejahteraan masyarakat; (2) pengurangan kesenjangan antar wilayah; (3) pengurangan risiko bencana; dan (4) peningkatan keserasian pemanfaatan ruang dan pertanahan.

Pada Tahun 2020, Target atas indikator “Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan 52 Kawasan Transmigrasi Yang Di Revitalisasi” adalah 50,5% dengan Capaian 48,74% atau 96,52% dengan Predikat “SANGAT BAIK”. Dengan perhitungan sebagai berikut:

Adapun kegiatan yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal selama tahun 2020 baik kegiatan fisik maupun non fisik diantaranya:

(41)

Indikator

Kinerja Target Realisasi Perhitungan

Capaian (%)

Opini BPK Atas Laporan Keuangan

WTP WTP Realisasi x 100%

Target

100 % Tabel Perhitungan Capaian Kinerja

Tabel 3.17 Indikator Kinerja: Opini BPK Atas Laporan Keuangan

Pada Tahun 2020, Target atas indikator “Opini BPK Atas Laporan Keuangan” adalah Wajar Tanpa Pengecualian dengan Capaian 100% dengan Predikat “SANGAT BAIK”. Dengan perhitungan sebagai berikut:

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2019 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, dan UU Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019. Tujuan pemeriksaan BPK adalah memberikan opini atas kewajaran penyajian LKPP.

Opini diberikan dengan mempertimbangkan aspek kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan pengungkapan sesuai dengan pengungkapan yang diatur oleh SAP, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.

Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2019 oleh BPK RI Nomor : 19/LHP/ XV/06/2020 tanggal 15 Juni 2020, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memperoleh predikat “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”. Indikator Kinerja Utama ini digunakan untuk menilai akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Opini yang dikeluarkan oleh BPK RI terhadap Laporan Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2019 yaitu Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP). Dengan pencapaian ini, Kementerian Desa PDTT berhasil mempertahankan predikat Opini WTP dari BPK RI selama 4 (empat) tahun berturut-turut.

Pada Tahun 2020, Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmsigrasi Tahun 2019 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI diperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP Tahun 2019 merupakan opini yang telah diperoleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ke - 4 kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2016.

Pencapaian opini tersebut menunjukkan peningkatan kualitas kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam pengelolaan anggaran dan penyusunan Laporan Keuangan, yang mencakup Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Adapun peningkatan kualitas Laporan Keuangan ini tidak terlepas dari sistem pengendalian internal Kementerian dan peranan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Laporan Keuangan, dari peran unit kerja sebagai penyelenggara manajemen organisasi hingga auditor internal yang melaksanakan tugas Pengawasan Intern yakni seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain.

Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Achsanul Qosasi menyerahkan langsung Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Tahun 2019 kepada Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di Gedung Kementerian Desa,

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan

Tabel 4.2 dapat diketahui karakteristik berdasarkan usia menikah, pendidikan terakhir, usia orang tua saat menikah dan pendidikan terakhir orang tua remaja

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2019 tentang priorotas penggunaan dana desa pada tahun

Ketiga-tiga kesan pengalaman pembelajaran informal dalam kalangan sukarelawan bersesuaian dengan tiga konsep dalam teori humanistik yang tergolong dalam teori pembelajaran oleh

Tata cara Pembangunan Rumah dengan Struktur Tahan Gempa (RTG) ini disusun dengan memperhatikan kaidah teknis dan aturan yang berlaku untuk menjadi acuan perencanaan pembangunan

Dalam penggunaan lignin sebagai bahan baku perekat, terutama bila ditinjau dalam hal mudahnya pembentukan gel, lignin dengan kadar metoksil rendah lebih menguntungkan daripada

Menurut Oxorn (2010), partus prematurus atau persalinan prematur dapat diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur yang disertai pendataran dan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: (1) Kinerja mengajar guru Penjas