• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

2.5 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi

2.5.2 Pengembangan Sistem dengan RAD

2.5.2.2 Tiga Fase Dalam RAD …

Tiga fase dalam RAD yaitu: (Kendall dan Kendall, 2003) 1. Requirement Planning

Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktifitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut.

2. Workshop Design

Tahap ini mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.

Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi.

3. Implementation

Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem diimplementasi (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah software Web server, bahasa pemrograman dan tools perangkat lunak untuk database. Selain itu juga membutuhkan Software untuk desain interface dan software-software untuk editor, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.

Requirement Planning Design Workshop Implementation

Gambar 2.5. Fase di dalam RAD 2.5.2.3.Keuntungan Menggunakan RAD

Menurut (McLeod, R. & Schell, G. 2007) ada beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut:

a. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.

Identified

b. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti sistem yang dikembangkan.

c. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan.

d. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan.

e. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.

f. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software-software pendukung.

2.6. Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML) 2.6.1. Definisi UML

Menurut Whitten (2004), UML adalah suatu konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah system piranti lunak yang terkait dengan objek. UML juga merupakan sebuah pendekatan model untuk (1) mempelajari objek-objek yang ada untuk melihat apakah objek tersebut dapat digunakan kembali atau dimodifikasi yang akan digabungkan dengan objek yang ada untuk membuat aplikasi bisnis.

2.6.2. Diagram UML

UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Diagram UML menyajikan perspektif

yang berbeda mengenai sistem informasi. Bagian berikut menjelaskan berbagai diagram UML beserta pengertiannya (Whitten, 2004).

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten, 2004)

System

Use Case 1

Use Case 2

Use Case 3 Actor 1

Actor 3

Actor 2

Gambar 2.6. Diagram Model Use Case Sebuah use case diagram melukiskan :

1. Actor

Actor merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengguna aplikasi atau apapun yang berinteraksi dengan sistem untuk mengolah informasi. Actor bisa berupa orang, hardware atau sistem informasi lain yang berinteraksi dengan use case.

2. Use Case

Use case menggambarkan fungsi sistem dari perspektif user eksternal dengan cara yang mereka pahami. Use case dibuat berdasarkan proses-proses yang

dilakukan untuk kepentingan actor untuk menggambarkan apa yang dikerjakan oleh aplikasi, bukan bagaimana aplikasi mengerjakannya (logical).

3. Relationship

Relationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua simbol pada use case diagram. Makna dari relationship berbeda, tergantung pada bagaimana garis lurus digambarkan dan apa jenis simbol yang dihubungkan. Berikut ini adalah perbedaan relationship pada use case diagram :

a) Association

Association merupakan relationship antara actor dengan use case, digambarkan sebagai sebuah garis lurus tanpa putus antara actor dan use case.

b) Extends

Extends digunakan untuk menggambarkan hubungan antara use case yang menunjukkan bahwa satu use case merupakan fungsionalitas dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu terpenuhi.

c) Uses (Includes)

Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use case seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use case lainnya

d) Depends On

Hubungan depends on sangat membantu untuk mengetahui use case mana yang memiliki ketergantungan pada use case lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan use case.

e) Inheritance

Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor menggunakan use case yang sama. Setiap use case pada use case diagram dijelaskan secara detail pada documenting abstract and extension use case narrative. (Whitten, 2004) b. Use Case Narrative

Deskripsi tekstual kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem dalam menyelesaikan suatu tugas. Berbeda degnan use case diagram, use case desain sistem menggunakan sebuah narasi dari pandangan pengguna sistem, use case desain sistem lebih bersifat percakapan (dialog)

c. Activity Diagram

Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi di eksekusi dan memodelkan hasil dari action tersebut.

d. Class Diagram

Diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan interaksi diantara mereka.

e. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek.

f. Statechart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus yang dinamis.

Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek, berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state lain.

2.6.3. Sistem Manajemen Basis Data

Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System/ DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang secara umum tersedia adalah:

Keamanan : DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.

Independensi : DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah, program tidak perlu berubah.

Konkruensi/ data sharing : data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.

Integritas : DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten

Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.

Kamus/ katalog sistem : DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung dalam basisdata.

Perangkat Produktivitas : DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya report generator (pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query/ pencarian informasi).

Menurut Prahasta (2004). DBMS adalah tempat penyimpanan data beserta user interface-nya yang dipersiapkan untuk memanipulasi dan administrasi basisdata. Dengan demikian, menurut sumber ini, DBMS juga dianggap sebagai sistem perangkat lunak.

2.6.4. Basis Data

Menurut Kendall dan Kendall (2003), basis data tidak hanya merupakan kumpulan file, basis data adalah pusat sumber data yang dipakai oleh banyak pemakai untuk berbagai aplikasi. Inti dari basis data adalah Database Management System (DBMS), yang membolehkan pembuatan, modifikasi dan pembaharuan basis data, mendapatkan kembali data, dan membuat laporan.

Tujuan basis data:

1. Memastikan bahwa data dapat dipakai di antara pemakai untuk berbagai aplikasi

2. Memelihara data baik keakuratan maupun kekonsistenannya

3. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk aplikasi sekarang dan yang akan datang akan disediakan dengan cepat

4. Membolehkan basis data untuk berkembang dan kebutuhan pemakai untuk berkembang

5. Membolehkan pemakai untuk membangun pandangan personalnya tentang data tanpa memperhatikan cara data disimpan secara fisik.

2.6.5. Model Basis Data Relasional

Sebagai model basis data yang paling terkenal dan sering diimplementasikan didalam DBMS, model relasional sangat banyak digunakan di dalam sistem perangkat lunak SIG. Beberapa diantara DBMS yang menggunakan model basis data relasional adalah (Prahasta 2009):

1. Dbase (*.dbf) – digunakan dalam ArcView GIS beserta beberapa perangkat lunak SIG lainnya yang berbasiskan data spasial berformat shapefile.

2. INFO – digunakan dalam Arc/Info.

3. Oracle – digunakan oleh Arc/Info, Geovision, dan lainnya.

4. Empress – digunakan oleh System/9.

2.7. Pendekatan Dalam Membangun Sistem Informasi 2.7.1.Perangkat Lunak dalam Pembuatan Sistem

Menurut Hariyanto (2008) dalam arti sempit perangkat lunak adalah program yang dijalankan di suatu pemroses. Perangkat lunak dalam arti lebih luas terdiri dari program-program yang di-eksekusi komputer dalam beraneka ukuran dan arsitektur, dokumen-dokumen berupa hard-copy dan bentuk-bentuk maya, dan data berupa angka-angka dan teks juga representasi informasi gambar, video, dan audio.

Pada saat ini, sudah banyak tersedia (baik yan komersial maupun yang non-komersial (open source) tool atau perangkat lunak yang berfungsi baik hanya sebagai ”map server” di dalam (arsitektur) aplikasi web maupun sekedar pendukung dalam menampilkan unsur-unsur spasial yang terdapat di dalam view kedalam aplikasi browser internet. Perangkat lunak tersebut dengan masing-masing karakter yang khas

2.7.2. PostgreSQL dan PostGIS

Menurut Obe dan Hsu (2011) PostgreSQL adalah suatu sistem manajemen hubungan obek dalam suatu basis data atau lebih dikenal dengan Object-Relational Database Management System (ORDBMS). PostGreSQL pertama kali dikembangkan oleh Barkly, University of California pada tahun 1982. Saat ini PostGreSQL berada di bawah lisensi BSM-style dan dikembangkan secara gratis oleh berbagai komunitas database di seluruh dunia.

PostgreSQL memiliki ketangguhan dan kemampuan pengolahan data yang cukup baik sehingga sistem basis data ini banyak digunakan untuk pembanguna

database baik berbasis web maupun berbasis desktop. PostgreSQL dapat diunduh secara gratis melalui situs http://www.postgresql.org.

Kelebihan lain dari PostgreSQL adalah adanya ekstensi yang mampu mendukung spesifikasi penggunaan yang beragam. Salah satu ekstensi dari PostgreSQL adalah PostGIS. PostGIS merupakan ekstensi yang mampu mendukung pengelolaan data spasial atau berbasis keruangan untuk aplikasi sistem informasi geografis. Dijelaskan pula bahwa PostGIS merupakan DBMS yang didukung oleh tiga kelebihan dari pada PostgreSQL di antaranya: spatial types, indexes, dan functions.

PostGIS telah menjadi basis data spasial yang digunakan secara luas oleh para penggunanya. PostGIS juga menjadi program penyimpanan data nomor tiga yang selalu mengalami perkembangan dengan sangat baik. PostGIS didukung pula oleh beberapa perangkat lunak open source dan berbayar dari sisi server maupun desktop. Berikut adalah tabel perangkat lunak yang mendukung penggunaan PostGIS:

Tabel 2.1. Perangkat Lunak Pendukung PostGIS

Open/Free Closed/Proprietary

 Cadcorp GeognoSIS

 GeoServer (Javabased WFS / WMS -server )

 SharpMap SDK - for ASP.NET 2.0

 MapGuide Open source (using FDO)

 Desktop

 SharpMap SDK for Microsoft.NET 2.0

 ZigGIS for ArcGIS/ArcObjects.NET

 GvSIG

 GRASS

 Iwan Mapserver

 MapDotNet Server

 MapGuide Enterprise (using FDO)

 ESRI ArcGIS Server 9.3+

 Desktop

 Cadcorp SIS

 Microimages TNTmips GIS

 ESRI ArcGIS 9.3+

Berdasarkan ESRI Development, perangkat lunak ArcGIS merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari ESRI, yang memungkinkan user dalam memanfaatkan data dari berbagai format data. Dengan ArcGIS user dapat memanfaatkan fungsi desktop maupun jaringan dan dapat memakai fungsi pada level ArcView, ArcEditor, ArcInfo dengan fasilitas ArcMap, ArcCatalog dan ArcToolbox.

ArcGIS merupakan sistem yang lengkap untuk pembuatan, pelayanan dan penggunaan informasi geografis. Software GIS ini merupakan koleksi yang terpadu untuk membangun atau membuat sistem informasi geografis yang lengkap sesuai kebutuhan, dalam desktop, server, web. Apapun kebutuhan analisis keruangan, mengatur data spasial yang banyak atau menghasilkan peta-peta yang secara kartografi terpenuhi sebagai pembuat keputusan, ArcGIS bisa digunakan sebagai salah satu dasar untuk semua kebutuhan Sistem Informasi yang bersifat Geografis. Fitur yang terdapat dalam ArcGIS mendukung fungsi-fungsi ArcGIS seperti manage data, analisa, display dan pembuatan peta.

ArcGIS merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis sistem operasi Windows yang dikembangkan oleh ESRI (GCAN 2007).

ArcGIS terdiri dari ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe, ArcReader, dan ArcScene.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian ArcGIS diatas:

a. ArcMap merupakan bagian dari perangkat lunak ArcGIS yang dapat melakukan pengolahan data, menampilkan data, pembuatan peta dan cetak peta.

b. ArcCatalog merupakan bagian dari perangkat lunak ArcGIS yang berfungsi sebagai katalog data, pembaca file, pengaturan sistem koordinat dan metadata.

c. ArcGlobe merupakan bagian dari perangkat lunak ArcGIS yang mendukung visualisasi multiresolusi data global dalam tampilan 3D .

d. ArcReader merupakan bagian dari perangkat lunak ArcGIS yang memudahkan pengguna ketika harus menampilkan, explore, dan mencetak data.

Berikut adalah komponen work space ArcMap pada perangkat lunak ArcGIS.

Gambar 2.7. Tampilan komponen work space ArcMap pada ArcGIS 1. Menu Bar

Sekumpulan menu utama Adobe Illustrator seperti File, Edit, dll.

2. Tool Bar & Option Bar

Tool Bar adalah sekumpulan tool yang digunakan untuk mengolah elemen grafis, sedangkan Option Bar adalah Sekumpulan properti/pengaturan untuk objek yang aktif.

3. Tabel of Content

Sekumpulan objek yang tersusun menjadi layer di dalam ArcMap.

4. Data Frame

Sebagai area kerja dari ArcMap.

2.7.4. MySQL

Menurut Sidik (2003), MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang pada saat itu bernama TcX Data Konsult AB sekitar tahun 1994-1995. MySQL sudah ada sejak 1979. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). MySQL digunakan oleh banyak portal-portal internet sebagai basis data dari informasi yang ditampilkan pada situs web. Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan basis data perusahaan-perusahaan skala menengah dan kecil. Istilah seperti tabel, baris, dan kolom tetap digunakan dalam MySQL. Sebuah basis data yang terdapat pada MySQL mengandung satu atau beberapa tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom.

2.7.5. OpenGeo Suite

OpenGeo Suite adalah salah satu dari perangkat lunak open source pengembangan dan pengorganisasian sistem informasi geografis berbasis web.

OpenGeo Suite terdiri dari PostGIS sebagai DBMS, GeoServer yang merupakan server yang menghubungkan database dengan sistem, GeoWebCache sebagai accelerator yang mengintegrasikan kebutuhan mengenai skala peta yang akan digunakan, OpenLayers sebagai map controls untuk melihat dan melakukan editing terhadap tampilan peta bebasis Javascript, dan GeoExt geospatial web yang memberikan kemudahan dalam pembuatan tampilan web GIS (OpenGeo 2009). Berikut adalah tampilan dashboard dari OpenGeo Suite.

Gambar 2.8. Tampilan Dashboard dari OpenGeo Suite 2.7.5.1.OpenGeo Arsitektur

Dengan menggunakan OpenGeo kita dapat menciptakan sebuah arsitektur web yang saling terhubung satu sama lain. Arsitektur OpenGeo dapat melayani konfigurasi data dari database, dapat menyimpan dan memanipulasi data menggunakan algoritma yang sebelumnya hanya tersedia pada perangkat lunak GIS yang mahal, dan dapat membangun aplikasi desktop yang dapat diakses melalui web browser.

Arsitektur OpenGeo terdiri atas lima komponen open source yakni, penyimpanan: PostGIS/ PostgreSQL database spasial, aplikasi server: GeoServer, aplikasi cache: GeoWebCache, kerangka antarmuka pengguna: GeoExt/ ExtJS, user interface komponen peta: OpenLayers. Berikut adalah gambaran standar dari arsitektur OpenGeo:

Gambar 2.9. Arsitektur Standar OpenGeo

Di bagian bawah arsitektur OpenGeo terdapat database (PostGIS) atau file berbasis sistem penyimpanan, di tengahnya terdapat (GeoServer dan GeoWebCache), dan ada lapisan user interface di bagian atas (OpenLayers dan GeoExt).

2.7.5.2.OpenGeo Suite Enterprise Edition dan Community Edition

OpenGeo memiliki dua tipe edisi yang berbeda, yakni Enterprise Edition (edisi berbayar) dan Community Edition (edisi tidak berbayar). Adapun spesifikasi pengguna dari kedua edisi OpenGeo Suite tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 2.2. Spesifikasi Pengguna OpenGeo Suite

OpenGeo Suite Enterprise Edition OpenGeo Suite Comminity Edition

 Direkomendasikan bagi organisasi yang

mencari jaminan perangkat lunak open source komersial dengan kemampuan yang terjamin dengan harga yang terjangkau.

 Direkomendasikan bagi organisasi yang

membutuhkan kontak langsung dengan ahli perangkat lunak, pelatihan, dan konsultasi.

 Direkomendasikan bagi pengguna yang

menginginkan kenyamanan dengan paket installer yang mudah.

 Direkomendasikan bagi organisasi yang

membutuhkan waktu respon tercepat pada saat terdapat laporan bug.

 Direkomendasikan bagi Pengembang dan pengguna dengan keahlian teknis.

 Direkomendasikan bagi mereka yang

nyaman bekerja langsung dengan komunitas open source.

 Direkomendasikan bagi mereka yang

nyaman dengan segala hal yang baru, dengan fitur tidak didukung, atau belum teruji.

 Bagus untuk pengguna yang memiliki

waktu yang cukup dan keahlian untuk mengeksplorasi segala kemungkinan yang bisa didapat dengan OpenGeo Suite.

2.7.5.3.Komponen OpenGeo Suite

Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat di dalam OpenGeo Suite yang berperan sebagai penunjang dari Sistem Informasi Wilayah Rawan Banjir dari sisi server (OpenGeo 2009):

1. PostGIS

PostGIS adalah perluasan ke sistem object-relational database PostgreSQL yang memungkinkan obyek GIS (Sistem Informasi Geografis) untuk disimpan dalam database. PostGIS didukung dengan indeks keruangan GiST-based R-Tree yang berfungsi menganalisis dan pengolahan objek GIS.

Gambar 2.10. Tampilan PostGIS Admin pada OpenGeo Suite 2. GeoServer

GeoServer merupakan perangkat lunak server open source yang ditulis dalam bahasa pemrograman Javascript yang memungkinkan pengguna untuk berbagi dan mengedit data geospasial. Dirancang untuk interoperabilitas, sehingga mampu menerbitkan data dari sumber data utama spasial.

Gambar 2.11 Tampilan Aplikasi Web GeoServer 3. GeoEditor

GeoEditor adalah aplikasi JavaScript berbasis web untuk mengedit fitur geografis. Toolset GeoEditor meminimalkan biaya pengembangan data dan pemeliharaan tanpa mengorbankan integritas data. Dengan aplikasi ini, Anda dapat mengedit semua jenis data vektor, termasuk atribut, ketika disajikan melalui Layanan Fitur Web (WFS) protokol.

Gambar 2.12 Tampilan Aplikasi Web GeoEditor 4. Styler

Styler memberikan kemudahan dalam proses styling GIS untuk web. Styler memungkinkan pengguna untuk membuat peta dengan tampilan dan nuansa aplikasi yang dibutuhkan. Pengguna diberikan kemudahan karena pada prosesnya tidak lagi harus berhubungan dengan kode XML secara langsung.

Dibangun sepenuhnya dengan JavaScript dan memanfaatkan OpenLayers dan GeoExt, penekanan Styler pada standar terbuka dan desain fleksibel membuat proses perancangan peta yang Anda inginkan terasa lebih mudah dan efisien.

Gambar 2.13 Tampilan Aplikasi Web Styler 5. GeoExplorer

GeoExplorer adalah aplikasi web yang disediakan untuk penyusunan dan publish peta. Segala kemudahan yang ada di dalamnya menjadikan proses finishing pembuatan web GIS terasa lebih cepat. GeoExplorer juga mendukung pengintegrasian dengan peta host seperti Google Maps, Open Street Map dan Google Earth.

Gambar 2.14 Tampilan Aplikasi Web GeoExplorer 2.7.6. Adobe Dreamweaver

Menurut Ruvalcaba (2002) dreamweaver adalah editor WYSIWYG (atau dalam istilah yang lebih sederhana, sebuah editor ”apa yang anda lihat itulah yang anda dapat”). Macromedia Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web.

Macromedia Dreamweaver termasuk editor profesional untuk perancangan, pengkodean, pengembangan website, halaman web, dan aplikasi web. Dreamweaver menyediakan tools yang sangat membantu dalam pembuatan web yang powerfull. Berbagai fitur visual editing pada Dreamweaver membantu membuat halaman web dengan cepat tanpa harus menuliskan satu baris kode.

2.7.7. Internet

Secara etiomologis, Internet berasal dari bahasa inggris yakni inter berarti antar dan net berarti jaringan sehingga dapat diartikan hubungan antar jaringan.

Internet adalah suatu media informasi komputer global yang terhubung dengan jaringan–jaringan komputer lokal maupun regional. Internet sebagai media

transportasi untuk penyimpanan informasi dalam file atau dokumen pada komputer lainnya. Internet digolongkan sebagai media komunikasi internasional dalam penggunaan servis komputer.

Sedangkan menurut pakar internet Onno. W. Purbo, “Internet dengan berbagai aplikasinya seperti Web, VoIP, E-Mail pada dasarnya merupakan media yang digunakan untuk mengefesiensikan proses komunikasi”

2.7.8. PHP

PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. Berbeda dengan HTML yang hanya bias menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. Blog, Toko Online, CMS, Forum, dan Website Social Networking adalah contoh aplikasi web yang bisa dibuat oleh PHP.

PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan

mempunyai akhiran “.php”.

PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang

dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser,

dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser,

Dokumen terkait