2.4 Tindak Tutur Kolaboratif
2.4.3 Tindak Tutur Kolaboratif Memberitahukan
Dalam data (31) terdapat tindak tutur kolaboratif menanyakan, yaitu Cemeti yang bertanya pada Sagra kau marah padaku, tetapi Sagra tidak memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
(32) Ratu : Sagra, sayangkah kau pada anakku?
Sagra : Kenapa ratu bertanya seperti itu?
Ratu : Belakangan ini Yoga sulit ku raih.
Sagra : Apa maksud ratu? (Sagra,188)
Dalam data (32) terdapat tindak tutur kolaboratif menanyakan, yaitu Ratu yang berkata pada Sagra mengenai sayangkah Sagra pada anakknya itu tapi Sagra tidak menjawab pertanyaan Ratu secara langsung melainkan menanyakan kembali mengapa Ratu bertanya seperti itu pada dirinya.
2.4.3 Tindak Tutur Kolaboratif Memberitahukan
Tuturan ini merupakan tuturan yang menyampaikan, mengumumkan, menyebarluaskan (kabar dan sebagainya) supaya diketahui oleh orang lain (KBBI V). Berikut ini contoh data tindak tutur kolaboratif memberitahukan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini.
(33) Luh Sampring : Tiang ingin menceritakan sebuah rahasia. Kita harus bersembunyi, agar tidak ada anak-anak lain mendengarkannya.
Luh Sampring : Lihat dayu, tubuh tiang.
Dayu : Kau berdarah?
Luh Sampring : Ya. Sakit sekali
Dayu : Kau tidak ke balian (dukun). Kau pasti kena guna- guna?
Luh Sampring : Tidak. Kata meme semua anak perempuan akan mengalaminya. (Sagra, 103-104).
Dalam data (33) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Luh Sampring yang menyampaikan mengenai sesuatu yang terjadi pada dirinya kepada Dayu bahwa dia telah mengalami menstruasi.
(34) Sita : Katakan Sawer, apa yang harus tiang lakukan untukmu?
Sawer : Nanti malam aku akan menyamar jadi sekaa jogged bumbung kau kan bisa menari joged bumbung. Menarilah dengan gaya merangsang, malam nanti Hosikaga Watagama akan datang.
Sita : Siapa lagi itu?
Sawer : Pejabat, maksudku orang yang sangat berpengaruh. (Sagra, 143)
Dalam data (34) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Sawer yang menyampaikan rencananya pada Sita. Sita tidak mengetahui siapa itu Hosikaga Watagama lalu Sawer menjelaskan untuk Sita bahwa Hosikaga itu seperti orang yang berkuasa.
(35) Sawer : Kalau kau bisa taklukkan Hosikaga Watagama, kau telah menyelamatkan seluruh laki-laki di pulau ini. Kau akan dicatat sejarah sebagai perempuan luar biasa.
Sita : Apa itu sejarah, tiang tidak perlu dicatat-catat.
Hidup bersamamu saja sudah anugerah.
(Sagra, 144)
Dalam data (35) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Sawer yang menjelaskan pada Sita jikalau ia berhasil menaklukkan Hosikaga dia akan dicatat dalam sejarah. Tetapi Sita tidak mengetahui arti sejarah sehingga menjawab hanya denganmu saja itu adalah anugerah.
(36) Perempuan : Kau sudah dengar kabar?
Sita : Cerita apa lagi?
Perempuan : Sawer akan menikah. (Sagra,148)
Dalam data (36) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu seorang perempuan yang menyampaikan kabar kepada Sita bahwa Sawer akan menikah di desa.
Dalam data (37) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Ida Ayu yang menyampaikan penilaian dirinya terhadap Sagra karena parasnya yang cantik hingga anaknya akan menyayangi dirimu.
(38) Ida Ayu : Kau marah padaku, Sagra?
Sagra : Ratu jangan berkata seperti itu. Saya….”
Ibu Cemeti : Jangan sembarang merawat cucuku, Sagra. Kelak, dialah penerus dinasti Pidada. Dia yang akan mewarisi seluruh hotel yang ku miliki. Ajari dia menjadi bangsawan yang baik. (Sagra, 158-159)
Dalam data (38) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Ibu Cemeti yang mengatakan pada Sagra untuk merawat dengan baik cucunya karena dia merupakan pewaris tahta Pidada.
(39) Sagra : Aku tak punya pikiran untuk menyakiti meme. Tinggal di griya akan membuatku mati, meme!
Ibu : Dengarkan aku dulu!
Sagra : Kenapa meme ingin sekali aku ke griya? Aku bisa hidup sekalipun tanpa meme, tapi jangan membawaku ke griya.
Aku tak ingin hidup di sana, meme.
Ibu : Dengar dulu perkataan meme Sagra : Apa lagi?
Meme : Sagra, meme tahu kau anak yang berbakti. Tahukah kau kalau tanah yang kau garap selama ini adalah milik keluarga griya. (Sagra, 170-171).
Dalam data (39) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Ibu yang menyampaikan secara langsung kepada Sagra bahwa tanah yang selama ini digarap oleh keluarga kita merupakan tanah milik keluarga Griya.
(40) Yoga : Semua orang di rumah ini hanya memikirkan Prami.
Sagra : Adik tugus kan masih kecil. Belum bisa ngomong, belum bisa jalan. (Sagra, 19)
Dalam data (40) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Sagra yang menjelaskan kepada Yoga bahwa adiknya masih kecil belum bisa berbicara dan berjalan sehingga semua perhatian masih tertuju pada sang adik.
(41) Sagra : Tugus masih marah? Sini meme beritahu. Tugus harus mendengarkan meme, ya. Tugus sekarang sudah besar. Waktu tugus seusia Tugeg Prami, tamu yang datang menengok tugus juga banyak.
Yoga : Tidak mau. Ibu harus memilih, Yoga atau Prami!
(Sagra, 192)
Dalam data (41) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan yaitu, Yoga yang masih marah karena cemburu dengan sang adik yang selalu mendapat perhatian lalu meme Sagra membujuk dan memberi pengertian dengan menceritakan masa kecil Tugus dulu.
(42) Dayu : Hubungan dengan laki-lakimu buruk, Tori?
Tori : Tidak!
Dayu : Apa lagi yang kau gelisahkan? Dulu kau katakan kau ingin jadi perempuan biasa. Mulailah. Sebelum sesuatunya makin buruk. Bukankah kau ingin memperbaiki hubungan dalam perkawinanmu?
Tori : Aku tidak ingin cerita perkawinanku!. Aku memiliki laki-laki lain, Dayu.
Dayu : Aku tak percaya. Aku tidak bisa menerimanya, Tori.
(Sagra, 214-215)
Dalam data (42) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Tori yang menyampaikan hal yang dialaminya kepada Dayu bahwa Ia memiliki lelaki lain yang membuatnya lebih bahagia.
(43) Teman Pelukis : Kau jangan tegang begitu, Puja. Tunggu sampai matahari sedikit turun, kita bisa ikut mandi. Airnya dingin sekali, untuk manusia seperti kau, harus hati-hati. Air di desa ini tajam!
Puja : Aku belum pernah melihat tubuh perempun tanpa parfum dan bedak!
Teman Pelukis: Makanya ku ajak kau kesini. Biar otakmu lebih segar.
Perempuan di desa batu ini tidak boleh kau jamah sembarangan. Mereka bukan perempuan kota,..
(Sagra, 296)
Dalam data (43) terdapat tindak tutur kolaboratif memberitahukan, yaitu Teman Pelukis yang mengajak dan memberitahukan pada Puja bahwa perempuan di desa batu ini tidak boleh kau goda dan rayu sembarangan.