(1)A:“Arimby lu jangan belain dia dong. She’s always late.” B:“sssssssst...”(mengangkat kedua tangan)
Analisis Tuturan:
Tuturan (1) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat melarang.Tuturan di atas diutarakan oleh Baby Blue (penutur) pada Arimby (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi di cafe saat acara shownya Farlyna dan Cairo dating terlambat.Tuturan tersebut diucapkan Baby Blue untuk melarang Arimby membela Cairo yang selalu terlambat. Baby Blue menggunakan dua bahasa tuturan tersebut, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kalimat “she’s always late” artinya “dia selalu terlambat”, kata “dia” dalam tuturan tersebut adalah Cairo. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut. yaitu mitra tutur mengangkat tangan yang berarti tidak mau membahas masalah terlambat dan menyudahi perdebatan.
Bentuk Tuturan Direktif (Memerintahkan):
(2)A: “Please stop! You’re smoking on my face. Emangnya enak jadi second
hand smoker.”
B:“Hufft...” (menghembuskan asap rokok ke arah wajah penutur). (BJ/02:28 – 02:42)
Analisis Tuturan:
Tuturan (2) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat memerintahkan. Tuturan di atas diutarakan oleh Baby Blue(penutur) pada Cairo (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat Arimby, Baby Blue, dan Cairo duduk di sebuah cafe. Tuturan tersebut dituturkan Baby Blue karena Baby Blue merasa
terganggu dengan asap rokok mitra tutur. Baby Blue berbicara meggunakan dua bahasa dalam tuturan tersebut, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kalimat “Please stop! You’re smoking on my face.” Artinya “Jangan merokok dihadapan saya.” dan“second hand smoker” artinya “perokok pasif”. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu menghembuskan asap rokok ke arah wajah penutur yang bermaksud sengaja membuat Baby Blue semakin kesal.
Bentuk Tuturan Direktif (Memerintahkan): (3)A:“Udah-udah, bisa diem gak!”
B: (diem dan berhenti bertengkar) (BJ/03:17 – 03:22)
Analisis Tuturan:
Tuturan (3) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat memerintahkan. Tuturan di atas diutarakan oleh Arimby (penutur) pada Baby Blue dan Cairo (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat Baby Blue dan Cairo sedang bertengkar dan Arimby memerintahkan mereka untuk berhenti bertengkar. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut ialah mitra tutur terdiam dan menyudahi pertengkaran mereka.
Bentuk Tuturan Direktif (Menyarankan):
(4)A:“Cairo kamu hati-hati dong kalau bicara, sensitif sedikitlah.” B: (memegang kepala)
Analisis Tuturan:
Tuturan (4) termasuk tuturan perokusi jenis direktif bersifat menyarankan. Tuturan di atas diutarakan oleh Arimby (penutur) pada Cairo (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi di cafe saat Cairo mengatakan kata-kata yang dapat membuat Baby Blue semakin bersedih. Tuturan dituturkan Arimby agar Cairo lebih berhati-hati dalam berbicara. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaituCairo memegang dan meremas kepalanya sendiri karena menyadari kesalahannya.
Bentuk Tuturan Direktif (Memerintahkan): (5)A:“Lu diem deh, gue capek denger lu garing.”
B:(berhenti berbicara sebentar dan melihat ke arah penutur lalu melanjutkan perkataannya)
(BJ/13:13 – 13:18) Analisis Tuturan:
Tuturan (5) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat memerintahkan. Tuturan di atas diutarakan oleh Cairo (penutur) pada Farlyna (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat Arimby, Baby Blue, Cairo, dan Farlyna sedang berbicara lalu Cairo memerintahkan Farlyna untuk diam karena bosan dengan kata-kata yang sering diucapkan Farlyna. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tutur tersebut, yaitu mitra tutur terdiam sebentar dan melihat kerah mitra tutur.
Bentuk Tuturan Direktif (Menyarankan): (6)A:“Pameran lu kita kasih tema bunuh diri.”
B:(menolehkan kepala melihat mitra tutur dengan wajah berfikir) “Sekarang elu yang gila.” (sambil menunjuk mitra tutur).
(BJ/18:25 – 18:33) Analisis Tuturan:
Tuturan (6) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat menyarankan. Tuturan di atas diutarakan oleh pemilik galeri (penutur) pada Cairo (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat pemilik galeri dan Cairo membahas tentang lukisan Cairo. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu mitra tutur menolehkan kepala melihat mitra tutur dengan wajah berfikir lalu berbicara sambil menunjuk karena mitra tutur merasa saran yang diberikan penutur tidak masuk akal.
Bentuk Tuturan Direktif (Meminta):
(7)A:“Bang kenalin, yang ini Krisna dan yang ini Tia.”
B: (mitra tutur mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan tamu penutur)
(BJ/20:00 – 20:04) Analisis Tuturan:
Tuturan (7) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat meminta. Tuturan di atas diutarakan oleh Farlyna (penutur) pada Bumi (mitra tutur). Situasi tuturan terjadidi ruang disain baju saat Falyna sedang bersama pengusaha garmen lalu Bumi datang. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan, yaituBumi
mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan berkenalan dengan tamu Farlyna.
Bentuk Tuturan Direktif (Menyarankan)
(8) A:“... kamu kan perancang, sebaiknya kamu merancang busana muslim itu jauh lebih mulia dan rezeki kamu jauh lebih melimpah ...”
B: “Ya Allah mpok, abisnya cocokan yang kemaren tu ye. Aye dapet proyek yang sangat-sangat besar, itu ekspor mpok.” (sambil menghentakkan tangan ke atas meja).
(BJ/27:15 – 27:31) Analisis tuturan:
Tuturan (8) termasuktuturan perlokusi jenis direktif bersifat menyarankan. Tuturan di atas dituturkan oleh Mpok Halimah (penutur) pada Farlyna (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat Mpok Halimah dan Farlyna berbincang-bincang di sebuah acara televisi. Saat perbincangan berlangsung, Mpok Halimah menyarankan Farlyna untuk merancang baju muslimah. Tetapi Farlyna menolak dan menyangkal saran dari Mpok Halimah dengan argumen-argumen yang diucapkan dengan tegas. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu Farlinya menghentakkan tangannya ke meja yang berarti menegaskan bahwa proyek yang Farlyna jalankan lebih bagus daripada saran Mpok Halimah.
Bentuk Tuturan Direktif (Mendesak):
(9)A:“Farlyna, saya tidak akan pernah berhenti untuk mengajakmu bertaubat. Allah menghendaki perempuan untuk menutupi auratnya, turutilah perintahnya Farlyna(dengan nada meninggi dan tegas)...”
B:(melepaskan baju dan melemparkan baju tersebut dari lantai dua rumah) (BJ/32:44 – 33:19)
Analisis Tuturan:
Tuturan (9) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat mendesak. Tuturan di atas diutarakan oleh Mpok Halimah (penutur) pada Farlyna (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat Mpok Halimah membawa massa ke rumah Farlyna dan mendesaknya untuk bertaubat. Secara Perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu mitra tutur meluapkan kekesalannya dengan melepas baju yang dipakainya lalu melemparkan baju tersebut dari lantai dua rumahnya.
Bentuk Tuturan Direktif (Memberi aba-aba):
(10)A:“Sekarang kamu merasa mengantuk, mata kamu terasa berat sekali. Kamu seperti tidur yang lelap sekali. Lima, empat, tiga, dua, satu.”
B:(mengantuk, memejamkan mata, dan tertidur lelap) (BJ/34:53 – 35:21)
Analisis Tuturan:
Tuturan (10) termasuk tuturan perokusi jenis direktif bersifat memberikan aba-aba. Tuturan di atas diutarakan oleh Arimby (penutur) pada Katrina (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat Arimby menghipnotis Katrina. Secara perlokusi,
efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu Katrina mengantuk, memejamkan mata lalu tertidur lelap sesuai dengan aba-aba yang dituturkan oleh penutur.
Bentuk Tuturan Direktif (Melarang):
(11)A:“Gila lu ye, itu kan anak gue. Gue gak akan kasih lu gugurin dia.” B:(berdiri dari tempat duduknya dan melemparkan jarum suntik)
“Rahim-rahim gue ni.”. (BJ/46:55 – 47:03) Analisis Tuturan:
Tuturan (11) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat melarang. Tuturan di atas diutarakan oleh Bumi (penutur) pada Cairo (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi di rumah Cairo saat Bumi dan Cairo membahas tentang hubungan mereka dan anak yang sedang dikandung Cairo. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebu, yaituCairo berdiri dari tempat duduknya dan melemparkan jarum suntik yang sedang dipegangnya karena tidak setuju dengan tuturan Bumi dan berusaha menolaknya.
Bentuk Tuturan Direktif (Memerintahkan): (12)A:“Katrina bangun!”
B: (membuka mata) (BJ/57:20 – 57:24)
Analisis Tuturan:
Tuturan (11) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat memerintahkan. Tuturan di atas diutarakan oleh Arimby(penutur) pada Katrina (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi di dalam ruang kerja Arimby saat Arimby sedang menghipnotis Katrina. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu Katrina membuka matanya sesuai dengan perintah yang dituturkan Arimby.
Bentuk Tuturan Direktif (Menyuruh):
(13)A:“Ini rumah gue, pergi kalian sekarang!” (berbicara dengan tegas). B: (berdiri dan menghampiri penutur lalu berbicara sambil menunjuk mitra tutur)“Elu tinggal disini uda berapa lama?”.
(BJ/01:06:57 – 01:07:17) Analisis Tuturan:
Tuturan (12) termasuk dalam tuturan perlokusi jenis direktif bersifat menyuruh. Tuturan di atas diutarakan oleh pemilik rumah (penutur) pada Arimby, Baby Blue, Cairo, dan Farlyna (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat Arimby, Baby Blue, Cairo, dan Farlyna bersih keras menganggap bahwa rumah tersebut adalah rumah Bumi. Secara perlokusi, efek dari tuturan tersebut ialah mitra tutur (Farlyna) berdiri dan menghampiri pemilik rumah lalu berbicara sambil menunjuk wajah pemilik rumah.
Bentuk Tuturan Direktif (Menyuruh):
(14)A:“Ini rumah bokap gue, keluar lo sekarang. Keluar!”
B: (melemparkan gulungan-gulungan kertas kearah penutur lalu pergi) (BJ/01:07:11 – 01:07:17)
Analisis Tuturan:
Tuturan (13) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifatmenyuruh. Tuturan di atas diutarakan oleh pemilik rumah (penutur) pada Cairo(mitra tutur). Situasi tuturan terjadi saat Cairo menanyakan keberadaan Bumi dan kekeh menganggap pemilik rumah mengetahui keberadaan serta bersekongkol dengan Bumi. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut ialah Cairo melempar-lemparkan gulungan kertas ke pemilik rumah dan pergi meninggalkan rumah tersebut.
Bentuk Tuturan Direktif (Mengajak):
(15)A:“Makanya buruan ikut sama kita, kita cari dia dan bilang stop here.” B:“Buruan-buruan.” (panik dan mendorong untuk buru-buru pergi).
(BJ/01:18:11 – 01:18:21) Analisis Tuturan:
Tuturan (14) termasuk tuturan perlokusi jenis direktif bersifat mengajak. Tuturan di atas diutarakan oleh Baby Blue (penutur) pada Cairo (mitra tutur). Situasi tuturan terjadi di rumah Cairo saat itu Baby Blue dan Farlyna mengajak Cairo untuk cepat-cepat mencari Arimby. Baby Blue menggunakan dua bahasa pada tuturan tersebut, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tuturan “stop here”artinya “berhenti sekarang”. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari
tuturan tersebut, yaitu membuat Farlyna panik dan berjalan cepat menghampiri Baby Blue dan Cairo lalu mendorong untuk segera pergi mencari Arimby.
Bentuk Tuturan Direktif (Memerintahkan) (16) A: “Turun lo, dasar pengecut.”
B: (panik sambil mengikatkan tali ke leher lalu meloncat dari pohon) (01:19:47 – 01:20:30)
Analisis Tuturan:
Tuturan (16) termasuktuturan perlokusi jenis direktif bersifat memerintah. Tuturan di atas diutarakan Cairo (penutur) pada Cempaka (mitra tutur). Situasi tuturan di atas terjadi di taman saat Cempaka berniat untuk mengakhiri hidupnya. Saat itu Cairo, Farlyna, Baby Blue, dan Arimby berusaha menenangkan dan mencegah Cempaka untuk tidak bunuh diri. Cairo mendesak Cempaka dengan kata-kata yang sangat tegas memerintahkan Cempaka untuk turun karena merasa geram melihat Cempaka yang bersikeras hendak mengakhiri hidupnya. Secara perlokusi, efek yang ditimbulkan dari tuturan tersebut, yaitu Cempaka panik dan meloncat dari atas pohon untuk mengakhiri hidupnya dengan menggantungkan dirinya.Disebabkan Cempaka sedang dalam kondisi depresi dan keadaan panik, dia tidak dapat berfikir jernih. Dengan demikian Cempaka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
4.1.3 Tindak Tutur Perlokusi Ekspresif