• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAPITULASI HASIL ANGKET MINAT MEMBACA SISWA

4. Tindakan Pembelajaran Siklus I

21 14 16 7 3 35 40 17,5 7,5 22 21 13 3 3 52,5 32,5 7,5 7,5 23 12 12 10 6 30 30 25 15 24 21 11 6 2 52,5 27,5 15 5 25 13 17 5 5 32,5 42,5 12,5 12,5 26 19 11 7 3 47,5 27,5 17,5 7,5 27 17 11 11 1 42,5 27,5 27,5 25 28 8 17 9 6 20 42,5 22,5 15 29 9 10 10 10 22,5 25 25 25 JUMLAH 456 367 205 129 1140 917,5 502,5 322,5

Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan analisis dari hasil tindakan pembelajaran akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti pada tindakan pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, yakni tanggal 24 September sampai 04 Oktober 2013. Setiap pertemuan berdurasi selama 2x35 menit (2 Jam Pelajaran). Adapun tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut.

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dalam setiap siklus disusun untuk perbaikan pembelajaran. Tahap perencanaan ini dimulai dengan menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar (KD). Instrumen dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari lembar observasi siswa, lembar observasi guru, dan soal tes. Perangkat lain yang perlu disiapkan adalah media pembelajaran dan metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran. Metode itu adalah pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah digunakan peneliti karena dianggap sebagai metode yang dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pembelajaran.

Lembar soal tes akhir siklus I dibuat untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca memindai bahasa Indonesia siswa. Lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek aktivitas yang terjadi di kelas, baik aktivitas peneliti maupun aktivitas kelompok siswa. Tujuannya untuk melihat tingkat keefektifan proses pembelajaran membaca memindai wacana inspiratif melalui sebuah permainan.

Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan PBL dapat meningkatkan minat membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu siswa mampu membaca teks dengan cepat, memahami informasi yang terdapat pada wacana, menemukan kata-kata penting dalam wacana, menggunakan kamus, dan menyampaikan kembali informasi yang didapat melalui membaca memindai.

b. Tahap Pelaksanaan

Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan alokasi waktu (2x35 menit) tiap pertemuannya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran 3.

1) Pertemuan pertama (Selasa, 24 September 2013).

Pertemuan pertama berlangsung selama 2x35 menit (2 jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan 09.00 WIB, dan pokok bahasan yang disampaikan adalah Pengertian Wacana. Kegiatan ini diawali dengan membuka kegiatan pembelajaran dan apersepsi. Pada pertemuan pertama ini seluruh siswa yang berjumlah 40 orang hadir. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia selaku wali kelas hadir sebagai observer untuk mengamati dan memberikan penilaian terhadap aktivitas siswa per kelompok. Sementara itu, ada guru lain yang bertugas melakukan kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan penilaian terhadap guru tersebut ketika proses pembelajaran berlangsung, kemudian dicatat pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

Kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah guru yang bukan observer tadi menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru memberikan materi yang sesuai dengan topik pembelajaran, yaitu menjelaskan pengertian wacana, bagaimana cara membaca cepat dengan baik dan benar, memberikan penjelasan kembali mengenai membaca cepat dan membaca memindai sebuah wacana dengan tepat. Sementara itu siswa memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru.

Setelah itu peneliti membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang telah ditentukan sebelumnya dan sudah didiskusikan dengan guru wali kelas V yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti membagi siswa menjadi 8 kelompok dari 40 orang siswa, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Metode pembagian kelompok peneliti menggunakan kertas kecil berisi nomor kelompok, setelah itu perwakilan setiap kelompok maju ke depan

kelas untuk mengambil kertas tersebut. Setiap kelompok mendapatkan satu wacana inspiratif dengan judul yang sama.

Setelah siswa duduk berkelompok, siswa diberi kesempatan untuk memilih ketua kelompok dan memberi nama kelompoknya masing-masing. Masing-masing kelompok mendapatkan sebuah wacana yang sama dengan judul “Anak Tukang Becak Jadi Dokter“. Setelah itu peneliti meminta setiap kelompok membaca cepat wacana tersebut, dan peneliti menilai beberapa aspek dari membaca cepat tersebut. Setelah itu peneliti membuat sebuah permainan yang dinamakan Mencari Harta Karun, dimana masing-masing kelompok diminta untuk menemukan kata-kata penting dalam wacana tersebut, menemukan kata benda, kata kerja, kata ganti, dan kata berimbuhan dalam wacana tersebut.

Selama siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti, guru bersama peneliti berkeliling memantau aktivitas kelompok siswa dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memberikan pengarahan jika ada kelompok yang kurang mengerti.

Sebagian besar kelompok terlihat belum kompak dalam bekerja sama. Siswa yang pandai atau ketua kelompok mendominasi kegiatan diskusi, sedangkan siswa yang kurang pandai cenderung diam dan tidak mengikuti apa yang dilakukan anggota kelompok yang lain. Siswa yang kurang pandai juga terlihat segan untuk bertanya pada siswa yang pandai, sebaliknya siswa yang pandai kurang peka dengan kesulitan yang dialami temannya. Bila siswa mengalami kesulitan atau ada yang hendak ditanyakan, siswa langsung bertanya kepada peneliti tanpa harus mendiskusikan terlebih dahulu dengan teman kelompoknya.

Lebih kurang 5 menit sebelum jam pelajaran habis sebagian besar siswa telah menyelesaikan tugas bersama kelompoknya. Lalu peneliti meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Karena waktu pelajaran sudah habis, peneliti menginformasikan kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya dan kemudian peneliti mengumumkan hasil diskusi kelompok mana yang paling bagus dengan tujuan agar pertemuan selanjutnya siswa semangat dalam mengerjakan tugas kelompok dan mempresentasikannya.

2) Pertemuan kedua (Jumat, 27 September 2013).

Pertemuan kedua berlangsung selama 2x35 menit (2 jam pelajaran) yang dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan 09.00 WIB, dan kegiatan yang dilaksanakan adalah tes kemampuan membaca memindai sebuah wacana dan menjawab pertanyaan dari wacana tersebut yang dilaksanakan dalam siklus I.

Tes pada pertemuan kedua juga dilakukan dalam bentuk permainan. Peneliti membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang telah ditentukan sebelumnya dan sudah didiskusikan dengan guru wali kelas V yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti membagi siswa menjadi 8 kelompok dari 40 orang siswa, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Metode pembagian kelompok peneliti menggunakan kertas kecil berisi nomor kelompok, setelah itu perwakilan setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil kertas tersebut. Setiap kelompok mendapatkan satu wacana inspiratif dengan judul yang sama.

Perwakilan setiap kelompok yang berjumlah tiga orang maju ke depan secara bergiliran dalam ajang Permainan Membaca Cepat. Pertama-rama seorang perwakilan kelompok pertama membacakan wacana dengan judul “Anak Tukang Becak Jadi Dokter“ dalam waktu lima menit.

Peneliti dan guru mencatat sampai mana teks bacaan yang dibaca dalam waktu lima menit tadi. Selain itu, peneliti dan guru juga mencatat ketepatan intonasi, kejelasan ucapan atau pelafalan, ketenangan membaca, dan penguasaan bacaan. Mereka juga mencatat siapa saja yang aktif mengikuti pembacaan wacana tadi.

Kemudian seorang anggota kelompok lainnya menjadi pembicara dalam ajang Permainan Mencari Harta Karun. Setiap kelompok memaparkan hal-hal penting yang ditemukan dalam wacana yang mereka baca, seperti gagasan utama, definisi istilah, kata berimbuhan, kata sifat, kata ganti, dan hal penting lainnya. Setelah itu kelompok peserta mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan bagian-bagian penting tersebut dan kelompok presentasi wajib menjawabnya dengan benar.

Peneliti dan guru mencatat ketepatan hal-hal penting yang dipaparkan kelompok presentasi. Mereka juga mencatat tanya jawab yang terjadi, kerja sama anggota kelompok, serta keterlibatan siswa lain dalam diskusi tersebut.

Berdasarkan pengamatan peneliti, terlihat bahwa peserta yang bertanya jawab lebih banyak dari pertemuan sebelumnya. Hanya saja peserta yang bertanya jawab masih didominasi oleh peserta pada pertemuan sebelumnya. Siswa yang pandai atau ketua kelompok masih mendominasi kegiatan diskusi, sedangkan siswa yang kurang pandai cenderung diam dan tidak mengikuti apa yang dilakukan anggota kelompok yang lain. Sebagian besar kelompok masih terlihat belum kompak dalam bekerja sama.

Karena waktu pelajaran sudah habis, peneliti mengumumkan hasil diskusi kelompok mana yang paling bagus dengan tujuan agar pertemuan selanjutnya siswa semangat dalam mengerjakan tugas kelompok dan mempresentasikannya.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian pada setiap kegiatan pembelajaran. Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan.

1)Hasil observasi aktivitas siswa.

Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No Kegiatan Siswa yang Diamati Skor

1 2 3 4 5 I KEGIATAN PENDAHULUAN

1.Memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang diberikan oleh guru.

2.Memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru.

V V II A KEGIATAN INTI

Dokumen terkait