• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindakan Perbaikan dengan Lean Manufacturing dan Algoritma CORELAP

5.2.5. Pembuatan FVSM (Future Value Stream Mapping)

5.2.5.1. Tindakan Perbaikan dengan Lean Manufacturing dan Algoritma CORELAP

Future Value Stream Mapping (FVSM) adalah perbaikan kondisi usulan yang terjadi mulai dari bahan baku dibawa ke penimbangan material. Perbaikan untuk kelompok NNVA meskipun tidak diprioritaskan dihilangkan, sebisa mungkin dikurangi atau dihilangkan sedangkan kegiatan non value added (NVA) harus segera diprioritaskan untuk dihilangkan. Perbaikan tersebut dilakukan dengan menggunakan Process Activity Mapping seperti pada Tabel 5.26 berikut.

Aktivitas yang termasuk sebagai non value added activity dan dapat dilakukan perbaikan yaitu aktivitas dapat dilihat Pada Tabel 5.26.

Tabel 5.26. Aktivitas Non Value Added yang dapat Dilakukan Perbaikan

No Aktivitas

1 Bahan baku pasir dibawa ke stasiun penimbangan material

2 Ditumpuk bahan baku pasir sebelum dialirkan ke batching plant

3 Bahan baku kerikil dibawa ke stasiun penimbangan material

4 Dialirkan bahan baku ke Batching Plant

5 Dibawa rakitan kawat baja ke stasiun pengecoran 6 Dibawa adonan beton ke stasiun pengecoran

7 Ditumpuk beton sebelum diratakan permukaan beton 8 Ditumpuk beton sebelum dibawa ke gudang produk

jadi

9 Diangkat beton ke truck crane 10 Dibawa ke gudang produk jadi

Sumber: Pengolahan Data

Aktivitas tersebut merupakan waste yang tidak memberikan nilai tambah, yang dapat dilakukan eliminasi atau perbaikan pada non value added activity melalui pengamtan dan diskusi. Kegiatan analisis untuk rencana perbaikan

dilakukan dengan metode 5W dan 1 H. Sehingga dilakukan analisis dengan metode 5W dan 1 H dapat dilihat pada tabel 5.27.

Tabel 5.27. Analisis Aktivitas dengan 5 W dan 1 H

No Analisis Keterangan

1

What Bahan baku pasir dibawa ke stasiun penimbangan material

Who Wheel Hooder

Where Work center I

When Aktivitas ini dilakukan sebelum proses penimbangan material

Why Kegiatan transportasi ini dianggap tidak efektif karena jarak perpindahan bahan baku ke stasiun penimbangan material memiliki jarak 48 meter sehingga memakan waktu yang cukup lama

How Jarak antara gudang bahan baku dan penimbangan material diminimisasi sehingga mengurangi waktu pemindahan bahan baku

2

What Ditumpuk bahan baku pasir sebelum dialirkan ke batching plant

Who Operator

Where Work center I

When Aktivitas ini dilakukan sebelum bahan baku dialirkan ke batching plant

Why Kegiatan delay ini dianggap tidak efektif karena memakan waktu yang cukup lama, kegiatan ini terjadi karena menunggu kerikil dibawa dan ditimbang

How Kegiatan dapat diminimisasi dengan perbaikan aktivitas dengan operational manager memberikan arahan kepada operator agar langsung mengalirkan pasir ke batching plant

Tabel 5.27. Analisis Aktivitas dengan 5 W dan 1 H (lanjutan)

No Analisis Keterangan

3

What Bahan baku pasir dibawa ke stasiun penimbangan material

Who Wheel Hooder

Where Work center I

When Aktivitas ini dilakukan sebelum proses penimbangan material

Why Kegiatan transportasi ini dianggap tidak efektif karena jarak perpindahan bahan baku ke stasiun penimbangan material memiliki jarak 58 meter sehingga memakan waktu yang cukup lama

How Jarak antara gudang bahan baku dan penimbangan material diminimisasi sehingga mengurangi waktu pemindahan bahan baku

4

What Dialirkan bahan baku ke Batching Plant

Who Conveyor

Where Work center II

When Aktivitas ini dilakukan setelah bahan baku melewati proses penimbangan

Why Kegiatan transportasi ini dianggap kurang efektif karena jarak perpindahan stasiun penimbangan material ke batching plant memiliki jarak 5 meter sehingga memakan waktu yang cukup lama

How Jarak antara stasiun penimbangan material dan batching plant diminimisasi sehingga mengurangi waktu pemindahan bahan baku

Tabel 5.27. Analisis Aktivitas dengan 5 W dan 1 H (Lanjutan)

No Analisis Keterangan

5

What Dibawa rakitan kawat baja ke stasiun pengecoran

Who Operator

Where Work center V

When Aktivitas ini dilakukan setelah proses perakitan kawat baja

Why Kegiatan transportasi ini dianggap tidak efektif karena jarak perpindahan stasiun perakitan kawat baja ke stasiun pengecoran memiliki jarak 30 meter sehingga memakan waktu yang cukup lama

How Jarak antara stasiun perakitan kawat baja dan stasiun pengecoran diminimisasi sehingga mengurangi waktu pemindahan bahan baku

6

What Dibawa adonan beton ke stasiun pengecoran

Who Truck Mixer

Where Work center V

When Aktivitas ini dilakukan setelah proses mixing di batching plant

Why Kegiatan transportasi ini dianggap tidak efektif karena jarak perpindahan stasiun perakitan kawat baja ke stasiun pengecoran memiliki jarak 30 meter sehingga memakan waktu yang cukup lama

How Jarak antara stasiun perakitan kawat baja dan stasiun pengecoran diminimisasi sehingga mengurangi waktu pemindahan bahan baku

7

What Ditumpuk beton sebelum diratakan permukaan beton

Who Operator

Where Work center IV

When Aktivitas ini dilakukan sebelum diratakan permukaan beton

Why Kegiatan delay ini dianggap tidak efektif karena memakan waktu yang cukup lama, kegiatan ini terjadi karena operator menumpuk beton sebelum diratakan permukaan beton

How kegiatan ini diminimisasi dengan perbaikan aktivitas dengan dengan operational manager arahan kepada operator dengan langsung melakukan proses meratakan permukaan beton

Tabel 5.16. Analisis Aktivitas dengan 5 W dan 1 H (Lanjutan) No Analisis Keterangan

8

What Ditumpuk beton sebelum dibawa ke gudang produk jadi

Who Operator

Where Work center IV

When Aktivitas ini dilakukan sebelum beton dibawa ke gudang produk jadi

Why Kegiatan delay ini dianggap tidak efektif karena memakan waktu yang cukup lama, kegiatan ini terjadi karena operator menumpuk beton sebelum dibawa ke gudang produk jadi

How kegiatan ini diminimisasi dengan perbaikan aktivitas dengan dengan operational manager arahan kepada operator dengan langsung membawa beton ke gudang produk jadi

9

What Diangkat beton ke truck crane

Who Crane

Where Work center V

When Aktivitas ini dilakukan setelah selesai diratakan permukaan beton

Why Kegiatan delay ini dianggap tidak efektif karena memakan waktu yang cukup lama, kegiatan ini terjadi karena beton harus diangkut menggunakan truck crane ke gudang produk jadi

How

Kegiatan ini diminimisasi dengan perbaikan aktivitas dengan mendekatkan stasiun pengecoran dan gudang produk sehingga tidak membutuhkan truck crane untuk memindahkan material dan menggunakan 2 unit crane untuk proses lebih cepat

Tabel 5.27. Analisis Aktivitas dengan 5 W dan 1 H (Lanjutan)

10

What Dibawa ke gudang produk jadi

Who Truck Crane

Where Gudang produk jadi

When Aktivitas ini dilakukan setelah proses di stasiun pengecoran selesai

Why Kegiatan transportasi ini dianggap tidak efektif karena memakan waktu yang cukup lama, kegiatan ini terjadi karena beton harus diangkut menggunakan truck crane ke gudang produk jadi

How

Kegiatan ini diminimisasi dengan perbaikan aktivitas dengan mendekatkan stasiun pengecoran dan gudang produk sehingga tidak membutuhkan truck crane untuk memindahkan material dan menggunakan 2 unit crane untuk proses lebih cepat

Setelah memperoleh analisis 5W dan 1H pada pemborosan yang terjadi di lantai produksi PT. Kreasibeton Nusapersada dan perbaikan tata letak dengan integrasi algoritma CORELAP, tindakan perbaikan yang akan dilakukan untuk mereduksi pemborosan tersebut yaitu menghilangkan kegiatan delay dan perbaikan layout untuk mengurangi jarak perpindahan. Perbaikan Layout pada lantai produksi dapat diminimalkan waktu transportasi dengan pengaturan tata letak yang lebih efesien, yaitu dengan mengurangi jarak antar proses yang berhubungan dengan menggunakan algoritma CORELAP.

Dokumen terkait