• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISAS DAN PEMBAHASAN

IV.3 Analisis Tabel Tunggal

IV.3.3 Tindakan Perubahan Keputusan Penggunaan Bahan

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan Tindakan perubahan keputusan penggunaan bahan bakar ibu-ibu rumah tangga di Kecamatan Delitua (Kelurahan Delitua Kota dan Delitua

Timur). Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 43 sampai dengan tabel 56.

Kesadaran

Tabel 43

Kesadaran Akan Adanya Informasi tentang Konversi Minyak Tanah Ke LPG

No Kesadaran Akan Adanya Informasi tentang Konversi Minyak Tanah Ke LPG

F % 1 Tidak menyadari 9 9.3 2 Kurang menyadari 9 9.3 3 Menyadari 62 63.9 4 Sangat menyadari 17 17.5 Total 97 100.0 P32/FC.35

Dari tabel 42 diatas, diketahui mengenai kesadaran ibu-ibu rumah tangga akan adanya informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG. Sebanyak 9 orang responden (9,3%) menyatakan tidak menyadari bahwa ada informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG, sebanyak 9 orang responden (9,3%) menyatakan kurang menyadari bahwa ada informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG, sebanyak 62 orang responden (63,9%) menyatakan menyadari bahwa ada informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG dan sebanyak 17 orang responden (117,5%) menyatakan sangat menyadari bahwa ada informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 63,9% atau sebanyak 62 orang responden menyatakan menyadari bahwa ada informasi tentang konversi minyak tanah ke LPG. Kesadaran akan informasi baru merupakan tahap awal dalam proses menerima inovasi baru.

Keuntungan

Tabel 44

Keuntungan Ekonomi yang Diperoleh Ibu-ibu Rumah No Keuntungan Ekonomi yang

Diperoleh Ibu-ibu Rumah Tangga F % 1 Tidak untung 1 1.0 2 Kurang untung 5 5.2 3 Untung 59 60.8 4 Sangat untung 32 33.0 Total 97 100.0 P33.a/FC.36

Dari tabel 43 diatas, diketahui mengenai keuntungan ekonomi yang diperoleh ibu-ibu rumah tangga jika menggunakan bahan bakar LPG. Hanya 1 orang responden (1,0%) menyatakan bahwa mereka tidak untung menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 5 orang responden (5,2%) menyatakan bahwa mereka kurang untung menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 59 orang responden (60,8%) menyatakan bahwa mereka untung menggunakan bahan bakar LPG dan sebanyak 32 orang responden (433,0%) menyatakan bahwa mereka sangat untung menggunakan bahan bakar LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 60,8% atau sebanyak 59 orang responden menyatakan bahwa memperoleh keuntungan menggunakan bahan bakar LPG. Keuntungan tersebut yaitu pertama, ibu-ibu rumah tangga memperoleh seperangkat kompor gas dan gas berisi 3 kg secara gratis, kedua penggunaan kompor gas lebih murah, irit, hemat, bersih, lebih cepat matengnya dan tidak sulit memperoleh gas isi ulang di pasaran dibandingkan menggunakan minyak tanah yang sudah sulit ditemukan dipasaran. Keuntungan- keuntungan yang diperoleh merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.

Keuntungan Status Sosial

Tabel 45

Peningkatan Status Sosial dengan Menggunakan Bahan Bakar LPG No Peningkatan Status Sosial dengan

Menggunakan Bahan Bakar LPG

F % 1 Tidak meningkat 16 16.5 2 Kurang meningkat 8 8.2 3 Meningkat 68 70.1 4 Sangat meningkat 5 5.2 Total 97 100.0 P33.b/FC.37

Dari tabel 44 diatas, diketahui mengenai peningkatan status sosial yang diperoleh ibu-ibu rumah tangga dengan menggunakan bahan bakar LPG. Sebanyak 16 orang responden (16,5%) menyatakan bahwa status sosial mereka tidak meningkat menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 8 orang responden (8,2%) bahwa status sosial mereka kurang meningkat menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 68 orang responden (70,1%) menyatakan bahwa status sosial mereka meningkat menggunakan bahan bakar LPG dan sebanyak 5 orang responden (4,9%) menyatakan bahwa status sosial mereka sangat meningkat menggunakan bahan bakar LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 70,1% atau sebanyak 68 orang responden menyatakan bahwa status sosial mereka meningkat menggunakan bahan bakar LPG. Keuntungan yang diperoleh merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.

Kesesuaian

Tabel 46

Kesesuaian dengan Nilai-nilai yang Ada No Kesesuaian dengan Nilai-nilai

yang Ada F % 1 Tidak sesuai 2 2.1 2 Kurang sesuai 6 6.2 3 Sesuai 85 87.6 4 Sangat sesuai 4 4.1 Total 97 100.0 P34.1/FC.38

Dari tabel 45 diatas, diketahui mengenai Kesesuaian antara program konversi minyak tanah ke LPG dengan nilai-nilai yang ada pada responden. Sebanyak 2 orang responden (2,1%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan nilai-nilai, sebanyak 6 orang responden (6,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan nilai-nilai, sebanyak 85 orang responden (87,6%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan nilai-nilai, dan sebanyak 4 orang responden (4,1%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sangat sesuai dengan nilai-nilai,.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 87,6% atau sebanyak 85 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan nilai-nilai. Kesesuaian dengan nilai-nilai merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.

Tabel 47

Kesesuaian dengan Sistem Kepercayaan

No Kesesuaian dengan Sistem Kepercayaan F %

1 Tidak sesuai 1 1.0 2 Kurang sesuai 7 7.2 3 Sesuai 82 84.5 4 Sangat sesuai 7 7.2 Total 97 100.0 P34.2/FC.39

Dari tabel 46 diatas, diketahui mengenai kesesuaian program konversi minyak tanah ke LPG dengan sistem kepercayaan. Hanya 1 orang responden (1,0%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan sistem kepercayaan, sebanyak 7 orang responden (7,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan sistem kepercayaan, sebanyak 82 orang responden (84,5%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan sistem kepercayaan dan sebanyak 7 orang responden (7,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sangat sesuai dengan sistem kepercayaan.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 84.5% atau sebanyak 82 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan sistem kepercayaan. Kesesuaian dengan sistem kepercayaan merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.

Tabel 48

Kesesuaian dengan Gagasan yang Lebih Dahulu Diperkenalkan Sebelumnya No Kesesuaian dengan Gagasan yang

Lebih Dahulu Diperkenalkan Sebelumnya F % 1 Tidak sesuai 23 23.7 2 Kurang sesuai 67 69.1 3 Sesuai 7 7.2 4 Sangat sesuai 0 0,0 Total 97 100.0 P34.3/FC.40

Dari tabel 47 diatas, diketahui mengenai kesesuaian antara konversi minyak tanah ke LPG dengan gagasan yang lebih dulu diperkenalkan sebelumnya. Sebanyak 23 orang responden (23,7%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya, sebanyak 67 orang responden (69,1%) bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan gagasan yanglebih dahulu diperkenalkan sebelumnya, sebanyak 7 orang responden (7,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya dan tidak ada responden yang menyatakan bahwa konversi minyak tanah ke LPG sangat sesuai dengan gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 69,1% atau sebanyak 67 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan sebelumnya. Kesesuaian dengan gagasan yang lebih dahulu diperkenalkan merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi

Tabel 49

Kesesuaian dengan Kebutuhan Selera No Kesesuaian dengan Kebutuhan

Selera F % 1 Tidak sesuai 8 8.2 2 Kurang sesuai 8 8.2 3 Sesuai 73 75.3 4 Sangat sesuai 8 8.2 Total 97 100.0 P34.4/FC.41

Dari tabel 48 diatas, diketahui mengenai kesesuaian antara program konversi minyak tanah ke LPG dengan kebutuhan selera ibu-ibu rumah tangga. Sebanyak 8 orang responden (8,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan kebutuhan selera, sebanyak 8 orang responden (8,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan kebutuhan selera, sebanyak 73 orang responden (75,3%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan kebutuhan selera dan sebanyak 8 orang responden (8,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sangat sesuai dengan kebutuhan selera.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 75,3% atau sebanyak 73 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan kebutuhan selera. Kesesuaian dengan kebutuhan selera merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.

Tabel 50

Kesesuaian dengan Adat-istiadat

No Kesesuaian dengan Adat-istiadat F %

1 Tidak sesuai 7 7.2 2 Kurang sesuai 6 6.2 3 Sesuai 77 79.4 4 Sangat sesuai 7 7.2 Total 97 100.0 P34.5/FC.42

Dari tabel 49 diatas, diketahui mengenai kesesuaian anatara program konversi minyak tanah ke LPG dengan adat-istiadat. Sebanyak 7 orang responden (7,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG tidak sesuai dengan adat-istiadat, sebanyak 6 orang responden (6,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG kurang sesuai dengan adat-istiadat, sebanyak 77 orang responden (79,4%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan adat-istiadat dan sebanyak 7 orang responden (7,2%) menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sangat sesuai dengan adat-istiadat.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 79,4% atau sebanyak 77 orang responden menyatakan bahwa program konversi minyak tanah ke LPG sesuai dengan adat-istiadat. Kesesuaian dengan adat-istiadat merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi.

Kerumitan

Tabel 51

Tingkat Kerumitan Menggunakan Bahan Bakar LPG No Tingkat Kerumitan Menggunakan

Bahan Bakar LPG F % 1 Tidak rumit 67 69.1 2 Kurang rumit 10 10.3 3 Rumit 18 18.6 4 Sangat rumit 2 2.1 Total 97 100.0 P35/FC.43

Dari tabel 50 diatas, diketahui mengenai tingkat kerumitan menggunakan bahan bakar LPG. Sebanyak 67 orang responden (69,1%) menyatakan bahwa tidak rumit menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 10 orang responden (10,3%) menyatakan bahwa kurang rumit menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 18 orang responden (18,6%) menyatakan bahwa rumit menggunakan bahan bakar LPG, dan sebanyak 2 orang responden (2,1%) menyatakan bahwa sangat rumit menggunakan bahan bakar LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 69,1% atau sebanyak 67 orang responden menyatakan bahwa tidak rumit menggunakan bahan bakar LPG. Kerumitan menerapkan inovasi baru merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi. Menggunakan bahan bakar LPG tidak rumit untuk diterapkan karena cara penggunaanya mudah, hanya menekan dan memutar. Tidak seperti kompor minyak tanah yang tahapanya lebih rumit.

Mengujicoba

Tabel 52

Mengujicoba Menggunakan Bahan Bakar LPG No Mengujicoba Menggunakan Bahan

Bakar LPG F % 1 Tidak mengujicoba 19 19.6 2 Kurang mengujicoba 10 10.3 3 Mengujicoba 53 54.6 4 Sangat mengujicoba 15 15.5 Total 97 100.0 P36/FC.44

Dari tabel 51 diatas, diketahui mengenai tingkat dalam mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG. Sebanyak 19 orang responden (19,6%) menyatakan bahwa tidak mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG , sebanyak 10 orang responden (49,4%) menyatakan bahwa kurang mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 53 orang responden (54,6%) menyatakan bahwa mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG, dan sebanyak 15 orang responden (15,5%) menyatakan bahwa sangat mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 54,6% atau sebanyak 53 orang responden menyatakan bahwa mengujicoba menggunakan bahan bakar LPG. Menujicoba inovasi baru merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi. Alasan ibu-ibu rumah tanggya yaitu karena bahan bakar LPG merupakan sesuatu yang baru sehingga hasrat ingin mengetahuinya lebih tinggi.

Mengamati

Tabel 53

Dengan Mengamati Proses Uji Coba Menggunakan Bahan Bakar LPG, Ketertarikan Ibu-ibu Rumah Tangga Menggunakan Bahan Bakar LPG No Dengan Mengamati Proses

Uji Coba Mernggunakan Bahan Bakar LPG, Ketertarikan Ibu-ibu Rumah Tangga Menggunakan Bahan

Bakar LPG F % 1 Tidak tertarik 7 7.2 2 Kurang tertarik 6 6.2 3 Tertarik 77 79.4 4 Sangat tertarik 7 7.2 Total 97 100.0 P37/FC.45

Dari tabel 52 diatas, dengan mengamati proses uji coba menggunakan bahan bakar LPG, diketahui tingkat ketertarikan ibu-ibu rumah tangga menggunakan bahan bakar LPG. Sebanyak 7 orang responden (7,2%) menyatakan tidak tertarik menggunkan bahan bakar LPG, sebanyak 6 orang responden (6,2%) menyatakan kurang tertarik menggunkan bahan bakar LPG, sebanyak 77 orang responden (79,4%) menyatakan tertarik menggunkan bahan bakar LPG dan sebanyak 7 orang responden (7,2%) menyatakan sangat tertarik menggunkan bahan bakar LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 79,4% atau sebanyak 77 orang responden tertarik menggunkan bahan bakar LPG. Mengamati inovasi baru merupakan tahap kedua dalam tahap bujukan proses adopsi inovasi. Alasan ibu-ibu tertarik menggunakan bahan bakar LPG karena lebih simpel penggunaanya.

Keputusan

Tabel 54

Keputusan Ibu-ibu Rumah Tangga Setelah Mengujicoba No Keputusan Ibu-ibu Rumah

Tangga Setelah Mengujicoba

F % 1 Tidak menerima 6 6.2 2 Kurang menerima 5 5.2 3 Menerima 72 74.2 4 Sangat menerima 14 14.4 Total 97 100.0 P38/FC.46

Dari tabel 53 diatas, diketahui mengenai tingkat keputusan ibu-ibu rumah tangga tentang program konversi minyak tanah ke LPG. Sebanyak 6 orang responden (6,2%) menyatakan tidak menerima menggunkan bahan bakar LPG, sebanyak 5 orang responden (5,2%) menyatakan kurang menerima menggunkan bahan bakar LPG, sebanyak 72 orang responden (74,2%) menyatakan menerima menggunkan bahan bakar LPG dan sebanyak 14 orang responden (14,4%) menyatakan sangat menerima menggunkan bahan bakar LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 74,2% atau sebanyak 72 orang responden tertarik menggunkan bahan bakar LPG. Keputusan merupakan tahap ketiga dalam proses difusi adopsi inovasi. Ibu-ibu rumah tangga menerima konversi minyak tanah ke LPG karena dengan menggunakan bahan bakar LPG akan lebih irit penggunaanya, lebih murah, lebih cepat matang, dan bersih penggunaanya.

Menerapkan Keputusan

Tabel 55

Menerapkan Keputusan Ibu-ibu Rumah Tangga No Menerapkan Keputusan Ibu-

ibu Rumah Tangga

F % 1 Tidak menerapkan 5 5.2 2 Kurang menerapkan 7 7.2 3 Menerapkan 46 47.4 4 Sangat menerapkan 39 40.2 Total 97 100.0 P39/FC.47

Dari tabel 54 diatas, diketahui mengenai tingkat menerapkan keputusan ibu-ibu rumah tangga tentang program konversi minyak tanah ke LPG. Sebanyak 5 orang responden (5,2%) menyatakan tidak menerapkan keputusan menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 7 orang responden (7,2%) menyatakan kurang menerapkan keputusan menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 46 orang responden (47,4%) menyatakan menerapkan keputusan menggunkan bahan bakar LPG dan sebanyak 39 orang responden (40,2%) menyatakan sangat menerapkan keputusan menggunkan bahan bakar LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 47,4% atau sebanyak 46 orang responden menerapakn keputusan menggunakan bahan bakar LPG. Menerapkan keputusan merupakan tahap keempat dalam proses difusi adopsi inovasi.

Mengkonfirmasi Keputusan

Tabel 56

Mengkonfirmasikan Keputusan kepada Ibu-ibu Rumah Tangga yang Lain No Mengkonfirmasikan

Keputusan kepada Ibu-ibu Rumah Tangga yang Lain

F % 1 Tidak konfirmasi 8 8.2 2 Kurang konfirmasi 10 10.3 3 Konfirmasi 59 60.8 4 Sangat konfirmasi 20 20.6 Total 97 100.0 P40/FC.48

Dari tabel 55 diatas, diketahui mengenai tingkat mengkonfirmasikan keputusan kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya tentang program konversi minyak tanah ke LPG. Sebanyak 8 orang responden (8,2%) menyatakan tidak mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 10 orang responden (10,3%) menyatakan kurang mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar LPG, sebanyak 59 orang responden (60,8%) menyatakan mengkonfirmasikan keputusan menggunkan bahan bakar LPG dan sebanyak 20 orang responden (20,6%) menyatakan sangat mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar LPG.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yakni sebesar 60,8% atau sebanyak 59 orang responden mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar LPG. Mengkonfirmasikan keputusan menggunakan bahan bakar kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya merupakan tahap kelima dalam proses difusi adopsi inovasi. Ibu-ibu rumah tangga akan mengkomunikasikan bahwa ia menggunakan bahan bakar LPG dan memperoleh keuntungan menggunakan bahan bakar LPG.

Dokumen terkait