• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi data

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 1 kali petemuan (2 × 45 menit) pada tanggal 05 November 2014. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :

i. Perencanaan.

Pada perencanaan ini dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di kelas X-1 untuk mengetahui metode pembelajaran yang dilakukan guru, serta keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilaksanakan.

Di samping itu mencatat hasil belajar siswa berupa nilai formatif mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok kemampuan menulis. Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap pembelajaran dan hasil belajar di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, diperoleh informasi sebagai data awal bahwa sebanyak 28 siswa terdapat 18 siswa atau 64% yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥75.

53

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata sebagian besar siswa belum mampu mengungkapkan pikiran secara lebih leluasa serta belum dapat menuliskan paragraf dengan disertai fakta serta aturan penulisan yang benar. Selain itu siswa dalam menulis karangan argumentasi masih banyak yang tidak bersungguh-sungguh dan belum cukup mempunyai kemauan yang keras untuk menulis karangan argumentasi. Siswa belum terampil dalam menyusun kalimat-kalimat disertai dengan fakta dan belum memperhatikan tanda baca dalam menulis karangan argumentasi.

Bertolak dari kenyataan tersebut diadakan konsultasi dengan guru mengenai alternatif peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi dengan metode peta pikiran (mind mapping). Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Menentukan pokok bahasan atau memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan menulis karangan argumentasi. Alasan memilih Kompetensi Dasar atau indikator tersebut adalah:

a) Kompetensi dasar atau indikator tentang menulis karangan argumentasi sangat sulit dikuasai oleh siswa. Siswa banyak mengalami kesulitan pada indikator tersebut.

b) Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi tersebut nantinya dapat dipergunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis lebih lanjut.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun 1x pertemuan. Dalam satu kali pertemuan terdapat 2 jam pelajaran atau sekitar 90 menit. Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi

54

Dasar, indikator, langkah-langkah / skenario pembelajaran, media, metode dan sumber pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir.

3. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung. Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

a. Ruang belajar.

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, kursi diatur dengan model U atau per individu.

b. Gambar dan slide materi power point.

Gambar digunakan sebagai media yang memudahkan siswa dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping). Gambar diperlihatkan dengan menggunakan power point di depan kelas, kemudian guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind maping) lalu mencabang-cabangkannya. Sementara itu, setiap siswa diberi kertas HVS yang sudah ada gambar dan tinggal mencabang-cabangkannya.

c. Buku pelajaran.

Buku pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai buku acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Pesona Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas X SMA.

ii. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Siklus I dilaksanakan selama satu kali pertemuan.

Pertemuan dilaksanakan pada hari Rabu, 05 November 2014 pada jam kelima dan keenam yaitu pukul 10.10-11.30

55

WIB. Materi yang diajarkan adalah siswa dapat mengetahui karangan argumentasi, dan membuat peta pikiran (mind mapping). Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping). Media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan media gambar.

1. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Guru memberikan apersepsi

dengan menyampaikan materi yang akan

disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa tentang karangan argumentasi.

2. Pada kegiatan inti guru memberikan penjelasan materi karangan argumentasi. Setelah guru menerangkan tentang karangan argumentasi, kemudian guru menjelaskan penggunaan metode peta pikran dalam menulis karangan argumentasi. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang karangan argumentasi. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Selanjutnya guru membimbing siswa dengan memberi penjelasan di depan kelas untuk membuat karangan argumentasi dengan menggunakan metode peta pikiran. Kemudian guru memberikan lembaran kertas yang sudah berisi gambar kenaikan harga bahan bakar minyak, lalu siswa diminta untuk mencabang-cabangkan gambar tersebut sesuai dengan pendapat dan fakta yang dimiliki.

3. Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan guru bersama siswa menyimpulkan semua hasil kegiatan

56

pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia.

iii. Observasi.

Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). Observasi ini dilakukan dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.

Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.

iv. Refleksi.

Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus I belum menunjukkan perubahan yang berarti, baik pada keaktifan siswa selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar kemampuan menulis karangan argumentasi.

57

Tabel 4.2

Hasil Penilaian Karangan Argumentasi Siklus I

Kelas : X-1 Siklus : I

Hari/Tanggal : Rabu, 05-11-2014 Waktu :90 Menit.

No. Nama Aspek Jumlah

Aspek Nilai Tingkat Keberhasilan 1 2 3 a b a b 1. AD 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 2. AH 2 3 4 4 3 16 80 Tinggi 3. AN 3 3 3 4 2 15 75 Sedang 4. AP 2 3 3 3 3 14 70 Rendah 5. AR 3 3 3 2 4 15 75 Sedang 6. AY 2 3 3 4 4 16 80 Tinggi 7. DA 3 3 3 2 3 14 70 Rendah 8. FJ 3 3 2 4 4 16 80 Tinggi 9. GD 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 10. HM 2 2 3 3 2 13 65 Rendah 11. HN 3 2 3 3 3 14 70 Rendah 12. HW 2 2 3 3 3 13 65 Rendah 13. JW 2 2 3 3 2 12 60 Rendah 14. LA 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 15. LN 3 3 4 3 4 17 85 Tinggi 16. MA 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 17. MD 2 3 4 4 3 16 80 Tinggi 18. MM 3 3 3 3 2 14 70 Rendah 19. MT 2 2 3 3 3 13 65 Rendah 20. NF 3 3 3 4 3 16 80 Tinggi 21. NR 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 22. PA 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 23. RJ 2 3 3 4 4 16 80 Tinggi 24. RS 3 3 2 3 4 15 75 Sedang

58

= 76

Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus I:

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) belum sepenuhnya tampak.

Meskipun sudah dijelaskan, tetapi masih ada siswa yang belum mengerti atau paham dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping) untuk menulis karangan argumentasi.

Disamping itu masih ada siswa yang belum mampu menulis karangan argumentasi yang sesuai dengan aturan penulisan yang benar. Hal ini mengakibatkan siswa belum sepenuhnya dapat menulis karangan argumentasi berdasarkan peta pikiran (mind mapping), sehingga nilai yang diperoleh siswa pada siklus I belum menunjukkan perubahan yang cukup berarti. Dengan nilai rata-rata kelas mencapai 76, siswa yang memperoleh nilai ≤75 (KKM) ada 8 siswa atau 29%, dan siswa yang memperoleh nilai ≥75 (KKM) yaitu 20 siswa atau 71%.

Pembelajaran pada siklus I dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis karangan argumentasi siswa yang memperoleh nilai ≥75 (KKM) mencapai 80%. Dari data diperoleh sebanyak 20 siswa atau 71% dari 28 siswa memperoleh nilai ≥75 (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) belum berhasil.

25. SA 2 3 3 3 4 15 75 Sedang

26. TA 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi

27. TJ 3 2 4 4 3 16 80 Tinggi

28. YR 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi

59

Selanjutnya dalam penelitian ini dilakukan observasi terhadap guru, berikut hasil observasi guru yang dilakukan pada siklus I :

Tabel 4.3

Hasil Observasi Guru Pada Siklus I

No. Aspek yang diamati

Dilakukan Penilaian

Ya Tidak A B C

1. Guru membuat RPP.

2. Guru membuka pelajaran

dengan baik.

3. Guru menanyakan kembali

pelajaran yang telah lalu kepada siswa (apersepsi)

4. Guru menguasai materi ajar.

5. Guru mengelola kelas dengan

baik.

6. Guru memberikan tugas

kepada siswa.

7. Guru menggunakan media

pembelajaran.

8. Guru memberikan waktu

yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan tugas.

9. Guru Bersikap terbuka dan

membantu.

10. Guru menutup pelajaran

dengan baik.

60

Keterangan : A = Baik B = Cukup, C = Kurang

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru pengamat/observer terhadap kegiatan mengajar peneliti. Diperoleh data bahwa 50% hasil pengamatan pada kategori baik dan 40% pada kategori cukup serta 10% pada kategori kurang. Pada hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa kekurangan peneliti ada dalam hal pengelolaan kelas.

2.

Tindakan Siklus II.

Tindakan siklus II dilaksanakan satu kali petemuan (2 × 45 menit) pada tanggal 10 November 2014. Adapun tahapan-tahapan yang di lakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :

i. Perencanaan.

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, tetapi belum berhasil dengan maksimal. Hal ini ditunjukkan masih ada 8 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Dari hasil tindakan siklus I, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan guru kelas X-1 untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada pokok materi menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.

Dari diskusi tersebut diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan 2 x 45 menit yaitu pada hari Senin, 10 November 2014.

Hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode peta pikiran (mind mapping) sebagai upaya untuk mengatasi kecukupan

61

yang ada yaitu menggunakan media gambar yang disesuaikan dengan pengalaman siswa. Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Menentukan pokok bahasan atau memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan menulis karangan argumentasi. Alasan memilih Kompetensi Dasar atau indikator tersebut adalah:

a) Kompetensi dasar atau indikator tentang menulis karangan argumentasi sangat sulit dikuasai oleh siswa. Siswa banyak mengalami kesulitan pada indikator tersebut.

b) Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi tersebut nantinya dapat dipergunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis lebih lanjut.

c) Pemilihan Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi didasarkan pada kurikulum yang berlaku.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun satu kali petemuan. Dalam satu pertemuan terdapat 2 jam pelajaran atau sekitar 90 menit. Pada siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 10 November 2014. Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, langkah-langkah / skenario pembelajaran, media, metode dan sumber pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir.

3. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung. Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

62

a. Ruang belajar.

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, kursi diatur dengan model U atau per individu.

b. Gambar dan slide materi power point.

Gambar digunakan sebagai media yang memudahkan siswa dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping). Gambar diperlihatkan dengan menggunakan power point di depan kelas, kemudian guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind maping) lalu mencabang-cabangkannya. Sementara itu, setiap siswa diberi kertas HVS yang sudah ada gambar dan tinggal mencabang-cabangkannya.

c. Buku pelajaran.

Buku pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai buku acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Pesona Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas X SMA.

ii. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Siklus II dilaksanakan selama satu kali pertemuan. Pertemuan dilaksanakan pada hari Senin, 10 November 2014 pada jam pertama dan kedua yaitu pukul 07.10-08.30 WIB.

Materi yang diajarkan adalah siswa dapat mengetahui karangan argumentasi secara mendalam, dan membuat peta pikiran (mind mapping) dengan baik. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran (mind mapping). Media penunjang yang digunakan pembelajaran ini adalah menggunakan media gambar.

63

a. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyampaikan materi yang akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa tentang karangan argumentasi dan metode peta pikiran.

b. Pada kegiatan inti guru memulai dengan memberikan tugas kepada seluruh siswa untuk menulis karangan argumentasi. Guru memberikan penjelasan tentang penulisan karangan argumentasi yang benar. Kemudian guru memberikan lembaran kertas yang sudah berisi gambar kenaikan harga bahan bakar minyak, lalu siswa diminta untuk mencabang-cabangkan gambar tersebut sesuai dengan pendapat dan fakta yang ada.

c. Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan guru bersama siswa menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia.

iii. Observasi.

Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). Observasi ini dilakukan dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.

Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.

64

iv.Refleksi.

Setelah melaksanakan observasi, data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Tujuan dari refleksi adalah untuk mengetahui kendala sekaligus solusi pelaksanaan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus II belum menunjukkan perubahan yang berarti, baik pada keaktifan siswa selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar kemampuan menulis karangan argumentasi.

Tabel 4.4

Hasil Penilaian Karangan Argumentasi Siklus II

Kelas : X-1 Siklus : II

Hari/Tanggal : Senin, 10-11-2014 Waktu :90 Menit.

No. Nama Aspek Jumlah

Aspek Nilai Tingkat Keberhasilan 1 2 3 a b a b 1. AD 2 3 3 4 4 16 80 Tinggi 2. AH 2 3 4 4 3 16 80 Tinggi 3. AN 3 2 3 4 4 16 80 Tinggi 4. AP 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 5. AR 2 4 4 3 3 16 80 Tinggi 6. AY 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 7. DA 3 3 3 2 4 15 75 Sedang 8. FJ 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 9. GD 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 10. HM 2 3 3 3 3 14 70 Rendah 11. HN 2 3 3 3 4 15 75 Sedang 12. HW 2 3 3 2 4 14 70 Rendah 13. JW 2 2 3 3 3 13 65 Rendah

65

= 81

Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus II:

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran menunjukkan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) hampir sepenuhnya menunjukkan perubahan dari siklus sebelumnya. Siswa mengerti dan paham bagaimana membuat peta pikiran (mind mapping) yang digunakan untuk menulis karangan argumentasi. Siswa mampu mengembangkan peta pikiran mereka berdasarkan pendapat dan fakta yang ada, kemudian siswa dapat menuangkan pikirannya tersebut ke dalam bentuk paragraf dalam karangan argumentasi. 14. LA 3 3 2 4 4 16 80 Tinggi 15. LN 3 4 3 4 4 18 90 Tinggi 16. MA 3 3 4 4 2 16 80 Tinggi 17. MD 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 18. MM 2 3 3 4 3 15 75 Sedang 19. MT 2 3 3 3 3 14 70 Rendah 20. NF 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 21. NR 3 4 3 4 4 18 90 Tinggi 22. PA 3 3 4 4 3 17 85 Tinggi 23. RJ 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 24. RS 3 3 4 4 2 16 80 Tinggi 25. SA 3 3 4 4 3 17 85 Rendah 26. TA 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi 27. TJ 3 3 3 4 4 17 85 Tinggi 28. YR 3 3 4 4 4 18 90 Tinggi Total 2270

66

Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah dapat membuat karangan argumentasi dengan metode peta pikiran (mind mapping). Siswa juga sudah mampu menulis karangan argumentasi yang sesuai dengan aturan penulisan yang benar. Sehingga nilai yang diperoleh siswa pada siklus II telah menunjukkan perubahan yang cukup berarti dengan nilai rata-rata kelas mencapai 81, siswa yang memperoleh nilai ≤75 (KKM) ada 4 siswa atau 14% dan siswa yang memperoleh nilai ≥75 (KKM) yaitu 24 siswa atau 86%.

Pembelajaran pada siklus II dikatakan berhasil apabila kemampuan menulis karangan argumentasi siswa yang memperoleh nilai ≥75 (KKM) mencapai 80%. Dari data diperoleh sebanyak 24 siswa atau 86% dari 28 siswa memperoleh nilai ≥75 (KKM). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) sudah berhasil. Namun peneliti akan mengadakan siklus ke III untuk menuntaskan penelitian atau agar seluruh siswa seluruhnya dapat memahami penggunaan metode peta pikiran ( mind mapping ).

Berikut merupakan hasil observasi guru yang dilakukan pada siklus II.

Tabel 4.5

Hasil Observasi Guru Pada Siklus II

No. Aspek yang diamati

Dilakukan Penilaian

Ya Tidak A B C

1. Guru membuat RPP.

2. Guru membuka pelajaran

dengan baik.

3. Guru menanyakan kembali

pelajaran yang telah lalu kepada siswa (apersepsi)

67

5. Guru mengelola kelas dengan

baik.

6. Guru memberikan tugas

kepada siswa.

7. Guru menggunakan media

pembelajaran.

8. Guru memberikan waktu

yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan tugas.

9. Guru Bersikap terbuka dan

membantu.

10. Guru menutup pelajaran

dengan baik.

Keterangan : A = Baik

B = Cukup, C = Kurang

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru pengamat/observer terhadap kegiatan mengajar peneliti. Diperoleh data bahwa 60% hasil pengamatan pada kategori baik dan 40% pada kategori cukup. Pada hasil observasi tersebut dapat dilihat bahwa kekurangan peneliti ada dalam hal pengelolaan kelas.

3.

Tindakan Siklus III.

Tindakan siklus III dilaksanakan satu kali petemuan (2 × 45 menit) pada tanggal 12 November 2014. Adapun tahapan-tahapan yang di lakukan pada siklus III adalah sebagai berikut :

i. Perencanaan.

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus II diketahui bahwa sudah banyak menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, tetapi belum tuntas. Hal ini

68

ditunjukkan masih ada 4 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Dari hasil tindakan siklus II, diadakan diskusi sekaligus konsultasi dengan guru kelas X-1 untuk mencari alternatif pemecahan agar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada pokok materi menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.

Dari diskusi tersebut diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan 2 x 45 menit yaitu pada hari Rabu, 12 November 2014. Hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan metode peta pikiran (mind mapping) sebagai upaya untuk mengatasi kecukupan yang ada yaitu menggunakan media gambar yang disesuaikan dengan pengalaman siswa serta membimbing langsung siswa yang mengalami kesulitan. Adapun perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus III meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Menentukan pokok bahasan atau memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan menulis karangan argumentasi. Alasan memilih Kompetensi Dasar atau indikator tersebut adalah:

a) Kompetensi dasar atau indikator tentang menulis karangan argumentasi sangat sulit dikuasai oleh siswa. b) Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi tersebut nantinya dapat dipergunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan menulis lebih lanjut.

c) Pemilihan Kompetensi Dasar atau indikator menulis karangan argumentasi didasarkan pada kurikulum yang berlaku.

69

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun satu kali petemuan. Dalam satu pertemuan terdapat 2 jam pelajaran atau sekitar 90 menit. Pada siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 10 November 2014. Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, langkah-langkah / skenario pembelajaran, media, metode dan sumber pembelajaran serta sistem penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir.

3. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung.

Fasilitas dan sarana pendukung yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah:

a. Ruang belajar.

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang belajar yang biasa digunakan setiap hari. Kursi diatur sedemikian rupa, kursi diatur dengan model U atau per individu.

b. Gambar dan slide materi power point.

Gambar digunakan sebagai media yang memudahkan siswa dalam pembuatan peta pikiran (mind mapping). Gambar diperlihatkan dengan menggunakan power point di depan kelas, kemudian guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind maping) lalu mencabang-cabangkannya. Sementara itu, setiap siswa diberi kertas HVS yang sudah ada gambar dan tinggal mencabang-cabangkannya.

c. Buku pelajaran.

Buku pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai buku acuan belajar. Buku yang digunakan yaitu buku Pesona Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas X SMA.

70

ii. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Siklus III dilaksanakan selama satu kali pertemuan. Pertemuan dilaksnakan pada hari Rabu, 12 November 2014 pada jam kelima dan keenam yaitu pukul 10.10-11.30 WIB. Materi yang diajarkan adalah siswa dapat menggunakan metode peta pikiran ( mind mapping) dalam menulis karangan argumentasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode peta pikiran

(mind mapping). Media penunjang yang digunakan

pembelajaran ini adalah menggunakan media gambar. a. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam lalu meminta

salah satu siswa untuk memimpin berdoa, kemudian guru melanjutkan dengan kegiatan presensi. Guru mengkondisikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan menyampaikan materi yang akan disampaikan, dan tanya jawab dengan siswa tentang karangan argumentasi dan metode peta pikiran. b. Pada kegiatan inti guru memulai dengan memberikan tugas

kepada seluruh siswa untuk menulis karangan argumentasi. Guru memberikan penjelasan tentang penulisan karangan argumentasi yang benar. Kemudian guru memberikan lembaran kertas yang sudah berisi gambar kenaikan harga bahan bakar minyak, lalu siswa diminta untuk mencabang-cabangkan gambar tersebut sesuai dengan pendapat dan fakta yang ada, kemudian dari cabang yang telah dibuat dikembangkan menjadi beberapa paragraf.

c. Kegiatan akhir pembelajaran diisi dengan guru bersama siswa menyimpulkan semua hasil kegiatan pembelajaran. Setelah itu, guru menutup pembelajaran bahasa Indonesia.

71

iii.Observasi.

Pada tahap observasi dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode peta pikiran (mind mapping). Observasi ini dilakukan dengan menggunakan RPP yang telah dibuat dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan metode peta pikiran (mind mapping) dapat menghasilkan perubahan pada hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.

iv.Refleksi.

Dokumen terkait