• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

C. DESKRIPSI PERMASALAHAN PENELITIAN

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 minnggu. Siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Pertemuan ke-1 dilaksanakan hari Kamis tanggal 18 Maret 2010 dan pertemuan ke-2 dilaksanakan hari Selasa tanggal 23 Maret 2010. Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran IPA yang dilaksanakan di kelas III untuk mengetahui media yang digunakan oleh guru, serta aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilaksanakan. Di samping itu peneliti juga mencatat hasil belajar siswa berupa nilai formatif mata pelajaran IPA pada daftar nilai guru.

Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap proses pembelajaran IPA dan hasil belajar tersebut diperoleh informasi sebagai data awal bahwa siswa kelas III SD Negeri 02 Lemahbang sebanyak 22 siswa sebagian siswa belum memahami menerapkan konsep memahami berbagai gerak benda melalui percobaan. Dengan keadaan tersebut peneliti mengadakan konsultasi dengan kepala sekolah mengenai alternatif peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas III yaitu dengan melaksanakan pembelajaran IPA menggunakan model

commit to user

Menggunakan pedoman Kurikulum Pendidikan Dasar 2009 (KTSP) kelas III. Peneliti melakukan langkah-langkah untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Peneliti memilih indikator yang sesuai dengan tema yaitu membuat model sesuai rancangan dengan membuat kincir angin. Energi angin dapat diubah menjadi energi gerak. Alasan memilih indikator terebut adalah indikator membuat model sesuai rancangan misalnya membuat rancangan pada pembuatan mainan baling-baling yang menggunakan prinsip penerapan konsep energi gerak karena hal tersebut mempermudah penguasaan materi IPA. Indikator tersebut membuat siswa mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, bekerjasama. Indikator berdasarkan pada Kurikulum yang berlaku. Dalam menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator dan memuat satu materi yaitu membuat baling-baling dari kertas. Dengan standar kompetesi yaitu menerapkan konsep energi gerak. Masing-masing pertemuan dalam satu minggu ada 2 jam pada jam terstruktur.

Setiap mengadakan pembelajaran guru menyiapkan media model pembelajaran inkuiri yang akan digunakan dalam pembelajaran. Mempersiapkan kelompok, mengatur diatur sesuai dengan kelompok, membagi media inkuiri untuk masing-masing kelompok.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah di susun. Pembelajaran yang telah di susun pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, masing-masing 1 x pertemuan waktunya 2 jam x 35 menit.

1) Pertemuan ke-1

Pada materi ini, materi yang diajarkan tentang membuat mainan baling-baling dari kertas dan menguji di tempat yang banyak hembusan angin. Sebagai kegiatan awal guru mengajak siswa bernyanyi yang berjudul “Heli Kopter” tujuan

commit to user

untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Setelah itu guru mengadakan tanya jawab tentang baling-baling.

Kegiatan inti dimulai guru bersama siswa mengkondisikan tempat duduk dengan kelompok, siswa menyesuaikan tempat duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan dipergunakan untuk melakukan percobaan, siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan untuk malakukan percobaan. Dilanjutkan siswa mulai kegiatan malakukan percobaan membuat mainan baling-baling dari kertas. Dengan kompak dan penuh semangat siswa membuat mainan baling-baling dari kertas. Setelah selesai membuat baling-baling, siswa menguji pesawat hasil rancangan ke tempat yang lebih luas di mana terdapat hembusan angin yang kuat. Ketiga kelompok telah selesai menguji pesawat hasil rancangan, guru bertanya pada siswa, apakah ada masalah dengan pesawat baling–baling yang kamu buat? Apabila ada masalah, apa yang kamu temui? Tulis di buku kerjamu diskusikan dengan teman kelompokmu bagaimana cara memecahkan masalah tersebut? Ternyata pada masing-masing kelompok mempunyai masalah yang berbeda-beda, dari masing-masing kelompok berdiskusi memecahkan masalah dari menguji pesawat hasil rancangan tersebut. Dalam perumusan masalah siswa mengisi tabel yang disediakan dari guru.

Tabel 3. Perumusan masalah siklus I pertemuan ke-1 Baling-baling Kelompok Lubang AS Diameter daun baling-baling Putaran Keadaan angin Keadaan daun baling-baling

Setelah merumuskan masalah, siswa bersama kelompok menarik kesimpulan.

commit to user

Selesai diskusi dan menarik kesimpulan guru menyuruh siswa untuk mempresentasikan dengan perwakilan dari masing-masing kelompok. Guru mengamati aktifitas/partisipasi siswa dalam pembelajaran. Setelah siswa mengerjakan kesimpulan lalu dikumpulkan pada guru, dilanjutkan membahas bersama tentang lembar kesimpulan atau membahas hasil meneliti tiap-tiap kelompok. Selesai membahas kesimpulan, guru bertanya pada siswa, siapa yang belum jelas? Ada siswa yang belum jelas, guru mengulang penjelasan, setelah siswa jelas. Guru memberi kegiatan akhir, dengan mengevaluasi siswa selama 15 menit kemudian membahas soal evaluasi dilanjutkan guru memberikan penilaian secara individu pada siswa.

2) Pertemuan ke-2

Pada pertemuan ke-2 ini materi IPA adalah tentang Membuat Model sesuai rancangan dan menguji pada tempat yang hembusan anginnya kurang kencang.

Kegiatan diawali dengan berdoa bersama, mengabsen siswa. Sebagai apersepsi guru mengadakan tanya jawab mengulang pembelajaran yang lalu tentang alat-alat membuat mainan baling-baling. Selanjutnya guru menjelaskan secara cara membuat mainan baling-baling. Dengan kelompok masing-masing siswa membuat mainan baling-baling.

Kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan pertemuan ke-1, namun pada pertemuan ke-2 pembuatan mainan baling-baling siswa dapat membuat dengan sendiri dengan kelompok tanpa di bimbing oleh guru.

Setelah selesai membuat mainan baling baling, siswa mencoba menguji pesawat hasil rancangan pada tempat yang hembusan anginnya kurang kencang di dalam rungan kelas. Secara bergantian dengan kelompok yang lain.

Ketiga kelompok selesai menguji pesawat hasil rancangan, guru bertanya pada siswa, apakah ada masalah dengan pesawat balin-baling yang kamu buat? Apabila ada masalah, apa yang kamu temui? Tulis di buku kerjamu dan diskusikan dengan teman kelompokmu bagaimana cara memecahkan masalah tersebut? Ternyata pada masing-masing kelompok mempunyai masalah yang

commit to user

berbeda-beda. Dari masing-masing kelompok mendiskusikan masalah dan memecahkan masalah dari menguji pesawat hasil rancangan tersebut.

Dalam perumusan masalah siswa mengisi tabel yang disediakan dari guru dan pembelajaran diakhiri dengan evaluasi, setelah selesai dikumpulkan pada guru.

Tabel 5. Perumusan masalah siklus I pertemuan ke-2 Baling-baling Kelompok Lubang AS Diameter daun baling-baling Putaran Keadaan angin Keadaan daun baling-baling

Setelah merumuskan masalah siswa bersama kelompok menarik kesimpulan.

Tabel 6. Menarik kesimpulan siklus I pertemuan ke-2

c. Observasi

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera foto, lembar soal evaluasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan model inkuiri dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada prestasi belajar IPA pada siswa kelas III. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas/partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada tindakan guru dalam membuat suasana kelas dapat menyenangkan.

commit to user d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, baru 1 materi yang telah menunjukkan perubahan baik pada aktifitas siswa maupun pada pencapaian hasil belajar yaitu materi pembuatan baling-baling menguji pada tempat yang terdapat hembusan anginnya banyak dan terdapat hembusan anginnya kurang kencang. Hasil evaluasi mata pelajaran IPA yang menunjukan perubahan baik pada aktifitas siswa maupun pada pencapaian hasil belajar yaitu materi membuat mainan baling-baling dari kertas yang menguji pada tempat yang terdapat hembusan anginnya banyak. Untuk menarik kesimpulan dan soal tentang evaluasi individu belum menunjukan nilai yang memuaskan dan dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Pertemuan ke-1

Indikator: Membuat Model Mainan sesuai rancangan dengan materi menguji pesawat hasil rancangan di tempat dimana banyak hembusan angin. Kompetensi dasar: Membuat kincir angin untuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak. Misalnya membuat baling-baling dari kertas. Model: Pembelajaran inkuiri.

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan merujuk pada foto 1 dan 2 siswa cukup aktif dalam menyimpulkan hasil pengamatan pada benda. Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil pengamatan belum memahami, sehingga hasil belajar pada hasil percobaan belum menunjukan perubahan yang berarti, dan pada nilai evaluasi terakhir nilai rata-rata kelas belum berhasil yaitu mencapai 56,81 dan siswa yang memperoleh sesuai dengan KKM 65 adalah 6 siswa, 27,27% dari siswa 22 siswa kelas III.

Pembelajaran akan berhasil apabila prestasi mencapai rata-rata kelas 65 atau sesuai dengan KKM. Siswa yang memperoleh ≥65 mencapai persentasi 27,27% nilai rata-rata kelas mencapai 56,81 dan siswa memproleh nilai kurang dari KKM ada 16 atau 27,27% dari 22 siswa. Menunjukan bahwa pembelajaran

commit to user

menggunakan model inkuiri yang dilakukan pada siklus I pertemuan pertama belum berhasil.

Di bawah ini adalah tabel daftar nilai hasil belajar pertemuan ke-1.

Tabel 7. Daftar Nilai Hasil Belajar siklus I pertemuan ke-1 N

o Nilai No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai

1. 50 6. 60 11. 70 16. 60 21. 50 2. 60 7. 60 12. 50 17. 30 22. 60 3. 50 8. 60 13. 70 18. 30 4. 40 9. 70 14. 60 19. 70 5. 50 10. 70 15. 70 20. 60 Rata-rata 56,81 2) Pertemuan 2

Indikator: Membuat Model Mainan sesuai rancangan dengan materi menguji pesawat hasil rancangan di tempat dimana kurang hembusan angin atau di dalam ruangan kelas.

Kompetensi dasar: Membuat kincir angin untuk menunjukkan bentuk energi angin dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya membuat baling-baling dari kertas. Model: Pembelajaran inkuiri

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan merujuk pada foto 3 dan 4 siswa cukup aktif dalam menyimpulkan hasil pengamatan pada benda. Kemampuan siswa menyimpulkan hasil pengamatan belum memahami, sehingga hasil belajar pada percobaan belum menunjukkan perubahan, pada nilai evaluasi terakhir nilai rata-rata kelas belum berhasil yaitu 59,18, siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM 65 adalah 8 siswa, atau 36,36% dari 22 siswa.

Pembelajaran berhasil apabila prestasi mencapai rata-rata kelas ≥65 atau sesuai dengan KKM. Nilai rata-rata kelas mencapai 59,18. Siswa yang memproleh nilai kurang dari KKM ada 14 siswa dari 22 siswa atau sebanyak 63,63%.

commit to user

Menunjukan pembelajaran yang menggunakan model inkuiri yang dilakukan pada siklus I pertemuan ke-2 belum berhasil.

Di bawah ini adalah tabel daftar nilai hasil belajar pertemuan ke-2.

Tabel 8. Daftar Nilai Hasil Belajar siklus I pertemuan ke-2 No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai No Nilai

1. 60 6. 65 11. 70 16. 60 21. 50 2. 60 7. 60 12. 50 17. 40 22. 60 3. 50 8. 60 13. 70 18. 30 4. 50 9. 70 14. 60 19. 70 5. 65 10. 70 15. 70 20. 60 Rata-rata 59,10

Pada Siklus I dari pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2, pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri diketahui telah ada peningkatan pada prestasi belajar IPA siswa kelas III. Tetapi nilai rata-rata kelas belum sesuai dengan nilai KKM. Belum menunjukkan perubahan yang signifikan pada peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas III

Sebagai catatan, untuk siswa yang memperoleh nilai kurang dari rata-rata kelas harus diberikan perbaikkan dengan menambah waktu belajar dan latihan-latihan serupa supaya prestasi belajar dapat meningkat.

Untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran, peneliti mengadakan skenario perbaikan. Kegiatan pembelajaran pada skenario perbaikkan adalah pada kegiatan menarik kesimpulan. Skenario perbaikan yang dilaksanakan sesudah melaksanakan siklus I pada hari jum’at tanggal 25 Maret 2010.

Pada siklus I belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Peneliti mengadakan Pembelajaran Siklus II.

Dokumen terkait