• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

2. Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada minggu terakhir bulan februari 2011. Tidakan dalam siklus II ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi

waktu 2x35 menit. Tahapan – tahapan yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan pada siklus I, diketahui bahwa hasil yang diperoleh siswa belum signifikan. Oleh karena itu, peneliti bersama dengan guru matematika mengadakan kolaborsi untuk mencari solusi dalam pembelajaran berikutnaya. Rencana yang disusun dalam siklus II adalah sebagai berikut : 1) Guru tidak akan dominan dalam memberikan penjelasan pada siswa. Dalam hal ini siswa yang lebih banyak aktif, penjelasan dari guru hanya secukupnya. 2) Guru akan lebih mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa agar siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran. 3) Guru akan mencoba memberikan reward untuk kelompok yang terbaik, karena pada siklus I pemberian reward hanya untuk individu. 4) Guru akan menggunakan media yang berbeda dengan siklus

I yaitu dengan menggunakan manik – manik. Hal ini dilakukan untuk memperkuat konsep pengurangan bilangan bulat.

Peneliti dengan pengarahan dari guru kelas dan masukan dari guru-guru yang lain, kembali menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan lebih cermat dan teliti untuk pelaksanaan siklus II. Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) seperti pada siklus II, yaitu : 1) Memilih atau menentukan kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai, 2) mempersiapkan media yang akan dipergunakan, 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II.

Berdasarkan analisi terhadap hasil pekerjaan siswa pada siklus I, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat. Dengan demikian desain pembelajaran matematika akan lebih menguatkan pada penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat. Selain itu, melalui kerja kelompok merupakan salah satu alternatif untuk memantapkan konsep penggurangan bilangan bulat pada siswa, hal ini juga sebagai pengulangan dan perbaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke I dan ke II pada siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dengan penerapan model kooperatif

tipe struktural teknik missouri mathemathic project (MMP). Pembelajaran

dilaksanakan dalam dua pertemuan. Yaitu pada tanggal 22 dan 25 Februari 2011.

Pertemuan I

Pertemuan ke I dilaksanakan hari Selasa, 22 Februari 2011. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model kooperatif tipe

struktural teknik missouri mathemathic project (MMP) pada mata pelajaran

matematika di kelas IV. Guru membuka proses pembelajaran diawali dengan berdoa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu tentang pengurangan bilangan bulat.

Sebagai kegiatan awal, guru mengadakan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Sebelum masuk pada materi pembelajaran, guru mereview materi pembelajaran yang telah lalu. Melalui tanya jawab dan latihan soal, siswa dibimbing untuk mereview tentang pengurangan bilangan bulat. Siswa bersama guru membahas PR yang diberikan pada pembelajaran yang telah lalu.

Siswa dibimbing untuk mereview guna memperkuat penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat. Penggunaan media yang real akan lebih mempermudah siswa dalam pemahaman konsep pengurangan bilangan bulat serta dapat menarik perhatian siswa yaitu dengan media manik - manik. Kemudian guru mempresentasikan materi pengurangan bilangan bulat yang akan disampaikan dengan menggunakan media manik - manik di depan kelas serta menggunakan sumber belajar yang telah dipersiapkan. Bagi siswa yang berani menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat, akan mendapatkan reward berupa bintang sebagai simbol penghargaan.

Guru mulai mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok yang

terdiri dari 5 – 6 siswa. Cara pengelompokan dilakukan dengan cara

membagikan siswa rangking 1- 6 sebagai ketua kelompok, kemudian mereka memilih anggota secara berurutan sampai semua siswa terpilih.

Setelah siswa duduk dengan kelompoknya, guru memberikan tugas

untuk dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok dibagikan manik –

manik sebagai media yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Kemudian siswa saling berdiskusi dan memberikan informasi bersama untuk lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru. Siswa aktif menunjukkan aktivitas bertanya dan mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok. Siswa dalam kelompok saling membagi tugas, berinteraksi, mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang dibawa kemudian mengerjakan dan berdiskusi. Dalam kegiatan kelompok ini siswa dilatih untuk bertanggungjawab dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Bagi kelompok yang mampu menyelesaikan tugas paling

cepat dan benar menjadi kelompok yang terbaik dan mendapatkan reward berupa bintang.

Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, siswa kembali duduk di kursinya masing-masing. Kemudian siswa diberikan latihan untuk dikerjakan secara mandiri. Guru meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal di depan kelas tanpa melihat jawaban yang telah dikerjakan sebelumnya.

Setelah selesai guru meminta tugas latihan individu untuk dikumpulkan di depan kelas dan melakukan refleksi yaitu mengumumkan siswa yang mendapat nilai tertinggi. Bagi siswa yang mendapatkna nilai tertinggi mendapatkan bintang sebagai penghargaan atas prestasinya. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah dan memberikan pesan-pesan untuk rajin belajar.

Pertemuan II

Pertemuan ke II dilaksanakan hari Jumat, 25 Februari 2011. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model kooperatif tipe

struktural teknik missouri mathemathic project (MMP) pada mata pelajaran

matematika di kelas IV. Guru membuka proses pembelajaran diawali dengan berdoa dan menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu tentang pengurangan bilangan bulat.

Sebagai kegiatan awal, guru mengadakan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Sebelum masuk pada materi pembelajaran, guru mereview materi pembelajaran yang telah lalu. Melalui tanya jawab dan latihan soal, siswa dibimbing untuk mereview tentang pengurangan bilangan bulat. Siswa bersama guru membahas PR yang diberikan pada pembelajaran yang telah lalu.

Siswa dibimbing untuk mereview guna memperkuat penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat. Penggunaan media yang real akan lebih mempermudah siswa dalam pemahaman konsep pengurangan bilangan bulat serta dapat menarik perhatian siswa yaitu dengan media manik - manik.

akan disampaikan dengan menggunakan media manik - manik di depan kelas serta menggunakan sumber belajar yang telah dipersiapkan. Bagi siswa yang berani menyelesaikan soal pengurangan bilangan bulat di depan kelas, akan mendapatkan reward berupa bintang sebagai simbol penghargaan.

Guru mulai mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok yang

terdiri dari 5 – 6 siswa. Cara pengelompokan dilakukan dengan cara

membagikan siswa rangking 1- 6 sebagai ketua kelompok, kemudian mereka memilih anggota secara berurutan sampai semua siswa terpilih.

Setelah siswa duduk dengan kelompoknya, guru memberikan tugas

untuk dikerjakan secara berkelompok. Setiap kelompok dibagikan manik –

manik sebagai media yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Kemudian siswa saling berdiskusi dan memberikan informasi bersama untuk lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru. Siswa aktif menunjukkan aktivitas bertanya dan mengerjakan tugas dengan berdiskusi kelompok. Siswa dalam kelompok saling membagi tugas, berinteraksi, mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang dibawa kemudian mengerjakan dan berdiskusi. Dalam kegiatan kelompok ini siswa dilatih untuk bertanggungjawab dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Bagi kelompok yang mampu menyelesaikan tugas paling cepat dan benar menjadi kelompok yang terbaik dan mendapatkan reward berupa bintang.

Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, siswa kembali duduk di kursinya masing-masing. Kemudian siswa diberikan latihan untuk dikerjakan secara mandiri. Guru meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal di depan kelas tanpa melihat jawaban yang telah dikerjakan sebelumnya.

Setelah selesai guru meminta tugas latihan individu untuk dikumpulkan di depan kelas dan melakukan refleksi yaitu mengumumkan siswa yang mendapat nilai tertinggi. Bagi siswa yang mendapatkna nilai tertinggi mendapatkan bintang sebagai penghargaan atas prestasinya. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah dan memberikan pesan-pesan untuk rajin belajar.

c. Observasi

Pada tahap observasi peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV untuk melakukan pengamatan terhadap situasi selama peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berupa lembar observasi dan kamera photo.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Pengamatan tidak hanya ditunjukkan pada kegiatan siswa dalam proses pembelajaran namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk pengelolaan kelas dalam setiap pertemuan.

Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini, termasuk hasil tes, dipergunakan sebagai bahan dan masukan untuk menganalisis perkembangan penguasaaan konsep pengurangan bilangan bulat siswa. Setelah data observasi diperoleh, maka guru kelas IV berdiskusi dengan peneliti untuk mengetahui

penguasaan konsep pengurangan bulat dari tiap – tiap siklus sebagai bahan

pertimbangan yang akan digunakan untuk pelaksanaan tindakan

selanjutnya.Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus II secara lebih rinci dapat dilihat pada keterangan berikut.

Pertemuan I

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 12 dan 14.

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa dengan baik tertarik terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru dengan memberikan respon posititif yaitu bertanya jawab dengan guru. b) Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran pengurangan bilangan bulat. c) Siswa berani bertanya pada guru. Setiap guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya dengan antusias.

f) Siswa dapat mempergunakan media yang diberikan oleh guru dengan

baik. Media manik – manik dapat mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran serta membantu siswa dalam menguasai konsep bilangan bulat.

g) Siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sudah baik.

h) Aktivitas siswa diperoleh nilai rata–rata 3,08

2) Kegiatan Guru

a) Guru mempersiakan sumber belajar dengan baik.

b) Guru mampu mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif.

c) Guru sudah memberikan motivasi kepada siswa dengan baik. Apersepsi dengan tanya jawab dapat membangkitkan semangat belajar siswa. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik .

e) Guru sudah melakukan apersepsi dengan baik. Pada kegiatan awal siswa merasa tertarik mengikuti proses pembelajaran.

f) Pendekatan yang dilakukan guru sudah baik dalam menunjukkan performen dalam pembelajaran.

g) Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

h) Guru mengarahkan siswa dalam menggunakan media manik – manik

dalam penguasaan konsep bilangan bulat dengan baik.

i) Guru membimbing siswa dalam menggunakan media manik – manik

dengan baik.

j) Guru menunjukkan aktivitas melibatkan siswa dengan baik. k) Guru melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik. l) Guru dalam mengajar menggunakan bahasa baik. m) Guru mengakhiri pembelajaran dengan baik.

n) Aktivitas guru menunjukkan hasil yang semakin baik, yaitu menjadi 3,3

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 13 dan 15.

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa dengan sangat baik tertarik terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru dengan memberikan respon posititif yaitu bertanya jawab dengan guru.

b) Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran pengurangan bilangan bulat. c) Siswa berani bertanya pada guru. Setiap guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya dengan antusias.

d) Siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan sangat baik.

e) Siswa memperhatikan dengan sangat baik penjelasan materi yang diberikan oleh guru.

f) Siswa dapat mempergunakan media yang diberikan oleh guru dengan

sangat baik. Media manik – manik dapat mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran serta membantu siswa dalam menguasai konsep bilangan bulat.

g) Siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik.

h) Aktivitas siswa dalam pembelajaran mendapatkan nilai rata–rata 3,62

2) Kegiatan Guru

a) Guru mempersiakan sumber belajar dengan baik.

b) Guru mampu mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dengan sangat baik.

c) Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan baik. Apersepsi dengan bertanya jawab dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik .

e) Guru melakukan apersepsi dengan sangat baik. Pada kegiatan awal siswa merasa tertarik mengikuti proses pembelajaran.

f) Pendekatan yang dilakukan guru sangat baik dalam menunjukkan performen dalam pembelajaran secara maksimal

h) Guru mengarahkan siswa dalam menggunakan media manik – manik dalam penguasaan konsep bilangan bulat dengan sangat baik.

i) Guru membimbing siswa dalam menggunakan media manik – manik

dengan baik.

j) Guru menunjukkan aktivitas melibatkan siswa dengan sangat baik. k) Guru melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik.

l) Guru dalam mengajar menggunakan bahasa baik. m) Guru mengakhiri pembelajaran dengan baik. n) Aktivitas guru meningkat menjadi 3,5

Dari hasil pengamatan dan hasil yang diperoleh siswa pada siklus II pertemuan ke I dan ke II, dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika yang

dilakukan dengan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic

project (MMP) aktivitas siswa sugah sangat maksimal, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

d. Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif (MMP) pada siklus II dapadt diuraikan sebagai berikut :

Pertemuan I

Pada pertemuan ini, siswa aktif memperhatikan penjelasan guru, dan dinamika siswa dalam kelompok sudah sangat baik. Guru menyampaikan materi dengan baik, memberikan motivasi kepada siswa dan melaksanakan penilaian dan evaluasi dengan baik.

Hasil yang diperoleh siswa sudah menunjukkan peningkatan yan cukup berarti apabila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pad dengan

hasil rata–rata kelas mencapai 69,06 dan siswa yang memperoleh nilai≥ 65

sebanyak 22 siswa. Berikut data nilai penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat pada pertemuan I siklus II ini dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10. Data Nilai Penguasaan Konsep Pengurangan Bilangan Bulat Pada Pertemuan I Siklus II

Berdasarkan data hasil pembelajaran pengurangan bilangan bulat

dengan model kooperatif tipe struktural teknik missouri mathemathic project

(MMP) pada pertemuan I siklus II dapat diperiksa grafiknya seperti gambar 6. di bawah ini.

Gambar 6. Grafik Nilai Penguasaan Konsep Bilangan Bulat pada Pertemuan I Siklus II

Dari tabel 10 dan gambar 6 diatas dapat dilihar bahwa setelah

No Interval Nilai Frekuensi (fi) Prosentase (%)

1 14-27 0 0 2 28-42 1 3,12 3 43-57 4 12.5 4 56-70 21 68,75 5 71-85 2 6, 25 6 86-100 4 12,5 Jumlah 32 100

nilai antara 14– 27, sebanyak 1 siswa atau 3,12 % yang memperoleh nilai antara

28 – 42, sebanyak 4 siswa atau 12,5 % yang mendapatkan nilai antara 43 – 57,

sebanyak 22 siswa atau 68,75 % yang mendapatkan nilai antara 56 – 70,

sebanyak 2 siswa atau 6,25 % yang mendapatkan nilai antara 71– 85, sebanyak 4

siswa atau 12,5 % yang mendapatkan nilai antara 86–100.

Pertemuan II

Dari pengamatan selama proses pembelajaran di SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar, pada siklus II pertemuan II siswa sudah menunjukkan sikap kerjasama yang baik. Siswa lebih aktif dalam memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan ketika guru melontarkan pertanyaan. Guru aktif membantu siswa yang mengalami kesulitan

baik individu maupun kelompok. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas – tugas

yang diberikan oleh guru, baik tugas individu maupun tugas kelompok. Guru sudah menyampaikan materi dengan tepat, memberikan motivasi dan melaksanakan evaluasi pemebelajaran.

Setelah dilakukan evaluasi pembelajaran, diperoleh nilai rata – rata kelas

yang dicapai pada pertemuan II adalah 76,25 dan siswa yang memperoleh nilai≥

65 sebanyak 24 siswa atau 75 % dari 32 siswa. Dan nilai penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat dapat dilihat dari tabel 11.

Tabel 11. Data nilai penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat pada pertemuan II siklus II

No Interval Nilai Frekuensi (fi) Prosentase

(%) 1 14-27 0 0 2 28-42 0 0 3 43-57 3 9,37 4 56-70 14 43,37 5 71-85 8 25 6 86-100 7 21,87 Jumlah 32 100

Berdasarkan data hasil pembelajaran pengurangan bilangan bulat dengan

model kooperatif tipe struktural teknikmissouri mathemathic project(MMP) pada

pertemuan II siklus II dapat diperiksa grafiknya seperti gambar 7. di bawah ini.

Gambar 7. Grafik Nilai Penguasaan Konsep Bilangan Bulat pada Pertemuan II Siklus II

Dari tabel 11 dan gambar 7 diatas dapat dilihar bahwa setelah melaksanakan pertemuan II siklus I, tidak ada siswa atau 0 % yang memperoleh

nilai antara 14– 27, tidak ada siswa atau 0 % yang memperoleh nilai antara 28–

42, sebanyak 3 siswa atau 9,37 % yang mendapatkan nilai antara 43 – 57,

sebanyak 14 siswa atau 43,75 % yang mendapatkan nilai antara 56–70, sebanyak

8 siswa atau 25 % yang mendapatkan nilai antara 71– 85, sebanyak 7 siswa atau

21,87 % yang mendapatkan nilai antara 86–100.

Dengan demikian diketahui bahwa hasil analisis data terhadap pelaksanaan pemebelajaran pada pertemuan II siklus II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan sedikit kekurangan. Keberhasilan ini secara umum karena dipengaruhi keaktifan siswa dalam pembelajaran baik individu maupun kelompok. Keaktifan siswa secara individu maupun kelompok dalam

menyelesaikan soal – soal latihan membjuat siswa semakin mantap dalam

penguasaan konsep pengurangan bilangan bulat sebagaimana hasil yang tercermin

Pada proses pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe

struktural teknik missouri mathemathic project (MMP) pada siklus II semnakin

meningkat, sehingga suasana kelas menjadi lebih menyenangkan, dan siswa semakin mudah untuk menguasai konsep pengurangan bilangan bulat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pada akhirnya penguasaaan konsep pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12. Data Perkembangan Penguasaan Konsep Pengurangan Bilangan Bulat pada Siklus II

No Pertemuan I Pertemuan II Jumlah Nilai Rata-rata siklus II Kriteria

1 70 60 130 65 Tuntas 2 40 60 100 50 Belum Tuntas 3 70 80 150 75 Tuntas 4 70 70 140 70 Tuntas 5 80 80 160 80 Tuntas 6 70 50 120 60 Belum Tuntas 7 60 70 130 65 Tuntas 8 60 80 140 70 Tuntas 9 70 70 140 70 Tuntas 10 60 90 150 75 Tuntas 11 70 50 120 60 Belum Tuntas 12 80 60 140 70 Tuntas 13 50 50 100 50 Belum Tuntas 14 70 80 150 75 Tuntas 15 100 100 200 100 Tuntas 16 50 80 130 65 Tuntas 17 70 60 130 65 Tuntas 18 50 70 120 60 Belum Tuntas 19 70 70 140 70 Tuntas 20 50 70 120 60 Belum Tuntas 21 70 80 150 75 Tuntas 22 60 70 130 65 Tuntas 23 100 100 200 100 Tuntas

24 90 100 190 80 Tuntas 25 70 100 170 85 Tuntas 26 70 70 140 70 Tuntas 27 70 70 140 70 Tuntas 28 60 80 140 70 Tuntas 29 70 80 150 75 Tuntas 30 70 100 170 85 Tuntas 31 70 60 130 65 Tuntas 32 100 100 200 100 Tuntas Jumlah 2230 2440 4620 2295 Rata-rata 69,68 76,25 144,37 71,71 Prosentase 68,75 75 81,25

Dari tabel di atas, hasil yang diperoleh siswa kelas IV SDN 01 Kebak Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011, maka pelaksanaan penelitian Tindakan Kelas (PTK) dianggap cukup sehingga penelitian diakhiri pada siklus II.

Dokumen terkait