• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

4.2 Tinggi Planlet

Tinggi planlet diamati pada umur 2-4 MST. Adapun hasilnya berdasarkan Uji Anova dan Uji Duncan’s pada taraf 5% umur 2-4 MST memperlihatkan

adanya pengaruh yang berbeda terhadap pertambahan tinggi planlet seperti yang ditampilkan pada tabel 4, 5 dan 6.

Tabel 4. Interaksi NaCl, ZPT IBA dan Galur terhadap tinggi planlet (cm) padi secara in vitro pada umur 2 MST

NaCl (%)

Tanaman Kontrol dan Galur Mutan

C0 (DS) C1 (1700)

IBA (%) IBA (%)

0% 2,5% 5% 0% 2,5% 5%

0% 14.12a 13.15ab 9.55abcdef 11.61abc 11.11abc 11.97abc

0,5% 10.44abcd 9.59abcdef 9.07abcdefg 9.26abcdefg 8.88abcdefg 9.53abcdef

1% 5.67defghij 4.29fghijk 4.31fghijk 5.00efghijk 4.20ghijk 4.49fghijk

1,5% 0.73jk 0.30k 0.24k 0.50jk 1.15jk 0.57jk

NaCl (%)

Tanaman Kontrol dan Galur Mutan

C2 (1701) C3 (1704)

IBA (%) IBA (%)

0% 2,5% 5% 0% 2,5% 5%

0% 11.94abc 11.35abc 11.48abc 10.41abcd 9.56abcdef 10.26abcde

0,5% 10.14abcde 8.66bcdef 8.19bcdefgh 9.11abcdefg 7.80cdefgh 8.65bcdefg

1% 6.67cdefghi 3.98ghijk 5.30defghijk 4.62fghijk 3.17hijk 4.14ghijk

1,5% 2.60ijk 0.92jk 1.00jk 0.30k 0.30k 0.10k

Keterangan : Nilai rataan yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (α = 5%)

Tabel 5. Interaksi NaCl, ZPT IBA dan Galur terhadap tinggi planlet (cm) padi secara in vitro pada umur 3 MST

NaCl (%)

Tanaman Kontrol dan Galur Mutan

C0 (DS) C1 (1700)

IBA (%) IBA (%)

0% 2,5% 5% 0% 2,5% 5%

0% 21.39a 20.18ab 18.76abcd 19.18abcd 20.55ab 21.17a

0,5% 17.90abcd 20.18ab 20.06ab 19.06abcd 17.64abcde 20.20ab

1% 13.44cdefg 10.45fgh 16.06abcdef 14.21bcdefg 10.99fgh 14.74abcdefg

1,5% 2.39i 0.73i 0.59i 1.59i 1.93i 1.70i NaCl (%)

Tanaman Kontrol dan Galur Mutan

C2 (1701) C3 (1704)

IBA (%) IBA (%)

0% 2,5% 5% 0% 2,5% 5%

0% 19.06abcd 20.01abc 19.82abc 19.58abc 19.82abc 20.25ab

0,5% 18.48abcd 20.27ab 19.58abc 18.50abcd 18.96abcd 18.80abcd

1% 14.98abcdefg 11.64efg 16.15abcdef 13.01defg 9.01gh 10.71fgh

1,5% 5.15hi 2.13i 1.21i 0.24i 1.31i 0.17i

Keterangan : Nilai rataan yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (α = 5%)

Tabel 6. Interaksi NaCl, ZPT IBA dan Galur terhadap tinggi planlet (cm) padi secara in vitro pada umur 4 MST

NaCl (%)

Tanaman Kontrol dan Galur Mutan

C0 (DS) C1 (1700)

IBA (%) IBA (%)

0% 2,5% 5% 0% 2,5% 5%

0% 29.86abc 26.68abcde 27.64abcde 23.63abcdefgh 27.01abcde 28.63abcd

0,5% 27.91abcde 30.07ab 32.87a 24.18abcdefgh 25.17abcdefg 27.11abcde

1% 19.73defghi 15.37hi 23.40abcdefgh 20.51bcdefghi 16.29ghi 19.66defghi

1,5% 3.06k 0.00k 1.34k 3.31k 3.68k 3.22k

NaCl (%)

Tanaman Kontrol dan Galur Mutan

C2 (1701) C3 (1704)

IBA (%) IBA (%)

0% 2,5% 5% 0% 2,5% 5%

0% 24.60abcdefgh 20.38cdefghi 27.25abcde 25.80abcdef 27.84abcde 28.52abcd

0,5% 24.24abcdefgh 25.95abcdef 27.82abcde 25.57abcdef 28.17abcde 28.60abcd

1% 19.34defghi 16.61fghi 21.92bcdefgh 18.80efghi 12.00ij 19.84defghi

1,5% 6.05jk 2.14k 3.14k 0.00k 1.00k 0.00k

Keterangan : Nilai rataan yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (α = 5%)

Pemberian konsentrasi NaCl hingga 1% dan IBA 0% pada tabel 4 umur 2 MST menunjukkan bahwa tinggi planlet galur mutan obs.1701 lebih baik dari tanaman kontrol dan kedua galur mutan lainnya dengan tinggi planlet 6.67 cm. Sedangkan pada konsentrasi NaCl 1.5% dan IBA 0% rata-rata planlet mengalami penghambatan pertumbuhan baik itu pada tanaman kontrol maupun kedua galur mutan yaitu obs.1700 dan obs.1704, sedangkan pada galur mutan obs.1701 tanaman masih bertahan hidup dengan tinggi planletnya mencapai 2.60 cm. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pemberian konsentrasi NaCl sampai 1.5% dan tanpa pemberian konsentrasi IBA (0%) pada umur 2 MST ternyata dapat mempengaruhi kemampuan hidup planlet tanaman kontrol dan ketiga galur mutan padi walaupun pertambahan tinggi planletnya tidak sebaik konsentrasi NaCl 1%.

Pemberian konsentrasi NaCl 0% dan IBA hingga 5%, galur mutan obs.1700 dan obs.1701 memiliki penampilan tinggi planlet yang lebih baik dari tanaman kontrol dan galur mutan obs.1704 dengan tinggi planlet masing-masing mencapai 11.98 cm dan 11.48 cm. Pada kombinasi konsentrasi NaCl 1% dan IBA 5% hanya galur mutan obs.1701 yang memiliki tinggi planlet lebih baik dibandingkan tanaman kontrol dan kedua galur mutan lainnya dengan tinggi planlet 5.3 cm. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian variasi konsentrasi NaCl dan IBA serta kombinasi keduanya ternyata mempengaruhi penampilan tinggi planlet pada umur 2 MST.

Hasil pengamatan umur 4 MST tinggi planlet pada tabel 6 menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi NaCl hingga 1% dan IBA 0% ternyata galur mutan obs.1700 mempunyai tinggi planlet yang lebih baik dari tanaman kontrol dan kedua galur mutan lainnya dengan tinggi planlet 20.51 cm. Sedangkan pada konsentrasi NaCl 1.5% dan IBA 0% rata-rata planlet mengalami penghambatan pertumbuhan yaitu pada tanaman kontrol, galur mutan obs.1700, obs.1701 tinggi planlet berkisar antara 3.06–6.05 cm, sedangkan pada galur mutan obs.1704 planlet tidak tumbuh sama sekali. Pada pemberian konsentrasi NaCl 0% dan IBA hingga 5%, galur mutan obs.1700 dan obs.1704 memiliki penampilan tinggi planlet yang lebih baik dari tanaman kontrol dan galur mutan lainnya dengan tinggi planlet masing-masing mencapai 28.63 cm dan 28.52 cm. Sedangkan pada pemberian kombinasi dengan konsentrasi NaCl 1% dan IBA 5% hanya tanaman kontrol dan galur mutan obs.1701 memiliki tinggi planlet yang lebih baik dibandingkan kedua galur mutan lainnya dengan masing-masing tinggi planlet 23.40 cm dan 21.92 cm. Pada pemberian konsentrasi NaCl 1.5% dan IBA 5%

hanya galur mutan obs.1700 dan obs.1701 yang masih dapat tumbuh dengan tinggi planlet masing-masing 3.22 cm dan 3.14 cm.

Menurut Suwarno (1985), pemberian NaCl pada konsentrasi yang berbeda dapat meningkatkan kerusakan daun dan menurunkan jumlah anakan, tinggi tanaman, serta bobot kering tajuk, akar dan total tanaman. Hal ini juga terlihat pada data di tabel 6 yaitu dengan pemberian variasi konsentrasi NaCl ternyata berpengaruh terhadap tinggi planlet tanaman kontrol dan ketiga galur mutan. Dimana galur mutan obs.1701 dan tanaman kontrol planlet masih dapat tumbuh dengan rata-rata tinggi planlet 22-23 cm. Dengan meningkatnya konsentrasi NaCl 1.5% dan IBA 5% ternyata hanya galur mutan obs.1700 dan obs.1701 yang masih dapat tumbuh dengan tinggi planlet ± 3 cm sedangkan tanaman kontrol dan galur mutan obs.1704 pertumbuhannya terhambat dan akhirnya planlet mati. Menurut IRRI, 1977, dalam Dinata (1985) menyatakan bahwa semakin tinggi salinitas, maka konsentrasi Na, Ca, Mg dan Mn dalam media akan semakin bertambah, sedangkan kelarutan P akan menurun. Dalam hal ini NaCl 1.5% dapat menekan pertumbuhan planlet padi yang disebabkan oleh tidak seimbangnya serapan unsur hara, kekahatan unsur P, terganggunya sintesis protein dalam tanaman, serta adanya keracunan Na dan Cl (Dinata, 1985).

Menurut Lehman, dkk., 1984, dalam Dinata (1985), meningkatnya salinitas dapat menekan tinggi tanaman dan panjang akar. Hal ini dikarenakan penekanan terhadap komponen-komponen tersebut menyebabkan meningkatnya tekanan osmotik, berkurangnya aktivitas fisiologi tanaman, menurunnya kemampuan tanaman menyerap air disamping adanya akumulasi sejumlah zat racun. Selain itu dengan meningkatnya salinitas akan terjadi ketidakseimbangan

ketersediaan unsur hara bagi tanaman sehingga akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.

Gambar 10. Persiapan sebelum mengukur tinggi tanaman pada planlet berumur 4 MST

Gambar 11. Pengukuran tinggi tanaman pada planlet berumur 4 MST

Dokumen terkait